Penglihatan terjadi saat sinar cahaya ditangkap oleh sel-sel yang sensitif
terhadap cahaya yaitu sel fotoreseptor retina, dengan syarat media refraksi seperti
kornea, aqueous humor, lensa, badan vitreus jernih. Proses melihat tidak hanya
peran fotoreseptor dari retina, tetapi merupakan suatu kerjasama neural yang
melibatkan. Kornea bersama dengan tear filmnenjadi lapisan pertama yang dilalui
Selanjutnya cahaya akan melalui aqueous humor yakni cairan yang berada
di bilik mata depan, media transparan antara kornea dan lensa, dengan indeks
refraksi rendah. Media refraksi berikutnya yang terpenting adalah lensa. Lensa
Lensa memberikan kekuatan refraktif sebesar 15 dioptri dari total kekuatan optik
mata, memungkinkan gambaran retina yang jelas untuk objek jarak jauh maupun
dekat. Kemudian cahaya akan melewati badan vitreus, yaitu jel transparan yang
gambar objek yang dilihat dikarenakan struktur fibriler kolagen teratur di dalam
tahap awal dari proses analisis bentuk, warna dan pergerakan suatu objek. Retina
merupakan jaringan neural khusus yang akan mengubah cahaya menjadi sinyal
neural. Cahaya akan difokuskan oleh media refraksi yang jernih menuju sel-sel
sensitif terhadap cahaya yaitu sel fotoreseptor retina (batang dan kerucut). Cahaya
neural yang akan disampaikan oleh interneuron retina untuk mencapai otak
melalui nervus optikus. Retina memiliki 2 tipe fotoreseptor yaitu batang dan
(malam), sedangkan sel kerucut berfungsi pada cahaya terang dan mediasi
input kepada outer plexifrom layer (OPL), dimana sel-sel bipolar merupakan
neuron output untuk OPL. Sel-sel horizontal bertugas sebagai interneuorn OPL,
bipolar dan kemudian menuju sel-sel ganglion. Dari sel batang, sinyal akan
diteruskan ke sel-sel bipolar batang dan kemudian secara tidak langsung menuju
dalam retinal nervefiber layer (RNFL) menuju diskus optikus dan melewati
nervus optikus.
meneruskan informasi visual dari mata ke otak. Nervus optikus terdiri dari akson
sel ganglion retina, jaringan glial, dan jaringan vaskular. Akson sel ganglion retina
akan melalui optik kiasma, dimana akson dari bagian temporal retina tetap
ipsilateral sedangkan yang berasal dari nasal retina akan menyeberang di kiasma
optikus menuju otak. Pesan visual dari retina akan diteruskan pada bagian otak
pertama yaitu talamus, secara spesifik ke kelompok sel yang sangat terorganisir
radiasi optika ke area visual primer V1 pada korteks, dimana gambar visual akan
dianalisis lebih lanjut dan dalam detail yang lebih sempurna. Seluruh informasi
visual pada korteks, pertama kali akan dianalisis di bagian posterior otak yang
disebut sebagai area visual 1 (V1), kemudian diteruskan ke area V2, selanjutnya
ke berbagai area seperti V4, V5 dan seterusnya, yang secara khusus menganalisis
satu atau aspek lain dari gambar visual. Terdapat beberapa area di luar area
visual lebih spesifik termasuk pengenalan objek dan wajah. Dari area V1,
modalitas yang berbeda, bentuk, warna dan pergerakan, berlanjut ke V4, V5, dan
seterusnya.
Satu jalur akan berlanjut ke bagian dorsal dari korteks menujuk bagian
puncak dan disebut sebagai jalur ‘where’ atau oksipitoparietal, berawal dari
mengenai dimana sebuah benda dalam suatu ruangan dan dilibatkan dalam kontrol
visual untuk meraih dan menggenggam sebuah benda. Jalur where menerima lebih
banyak input dari area V5 dan beberapa dari area V4 dan V8. Jalur lain berjalan
ke arah ventral, menuju bagian bawah korteks dan disebut sebagai jalur ‘what’,
berawal dari korteks striata (V1) dan memproyeksikan ke girus angular untuk
limbik. Pasien dengan kerusakan pada jalur ‘what’ mungkin akan kesulitan dalam
visualisasi atau identifikasi objek, tetapi mereka dapat meraih dan menggenggam
Amsler grid adalah susunan baik vertikal dan horisontal yang umumnya
digunakan untuk mendeteksi gangguan penglihatan yang disebabkan oleh
kerusakan retina.
Cara pemeriksaan :
Mintalah pasien untuk menggambar area yang distorted maupun yang loss
pada amsler grid notepad. Pastikan pada notepad tersebut tercantum
tanggal pemeriksaan,nama penderita dan mata manakah yang diperiksa.
Nilai : apabila didapatkan kelainan pada garis Amsler atau kelainan pada
lapamgan pandang sentral, berarti ada kelainan organik pada retina sentral
Catatan : karena jarak pemeriksaan terlalu dekat maka kelainan kecil pada
lapangan pandang sukar ditemukan. Pada pasien dengan kelainan makula
sebaiknya pemeriksaan dilakukan sendiri di rumah dan dianjurkan 3 kali
seminggu untuk mengetahui perubahan makula.
Indikasi :
Kontraindikasi :