Anda di halaman 1dari 32

CASE REPORT

OLEH :
FAUSTINA GOANTRYANI

PEMBIMBING :
dr. Juniwati Gunawan, Sp.OG

SMF/BAGIAN ILMU BEDAH


RSUD Prof. W.Z. JOHANNES KUPANG
FAKUTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2019
• Akumulasi cairan berlebihan di dalam tubuh
janin, dapat berupa edema pada janin dan
plasenta, asites, efusi pleura dan/atau efusi
perikardial.
• Perkiraan secara umum hidrops fetalis di
Amerika Serikat adalah sekitar 1 dalam 1400
kehamilan
• Hidrops Fetalis non-imun lebih sering terdiri
dari 76-87% dari semua kasus HF yang ada
• Hidrops fetalis dikategorikan menjadi
hidrops imun dan hidrops non-imun.
• Dari semua kasus hidrops fetalis, 76-87%
kasus merupakan HF non imun.
• Peningkatan hampir 13 kali lipat pada
hidrops janin laki-laki dengan penyakit
hemolitik Rh D.
• Hidrop fetalis imun :
dikenal pula sebagai eritroblastosis fetalis
atau penyakit hemolitik. Hidrops fetalis
imun terjadi sensitisasi sistem imunologi

• Hidrops fetalis Non-imun:


terjadi ketika kondisi penyakit atau medis
mengganggu kemampuan tubuh untuk
mengelola cairan
RIWAYAT PENYAKIT
• umur (<16 atau > 35 tahun), etnik
(kaukasoid).
• Anemia atau hemoglobinopati.
• Infeksi virus
• Penggunaan obat yang berhubungan
dengan hemolisis G6PD
• Penyakit ginjal atau hati seperti penyakit
polikistik, kolagen atau penyakit tiroid,
diabetes mellitus.
• Trauma tumpul abdomen, perdarahan
antepartum.
• Riwayat keluarga atau personal dari
kehamilan kembar, malformasi kongenital,
penyakit jantung sebelumnya waktu masa
anak-anak, kematian janin sebelumnya.
• Inspeksi :
Perut yang cepat membesar yang tidak sesuai
dengan usia kehamilan.
• Auskultasi :
Biasanya terdengar denyut jantung janin
meningkat (fetal distres).
• Perkusi dan Palpasi :
Terdapat pekak janin dan saat palpasi
didapatkan besar uterus melebihi lamanya
amenorea, uterus tumbuh lebih tinggi dari
kehamilan normal dan terjadi penurunan gerak
janin
1. USG

Skin edema dan acites


• Skrining antibody Rh

• Tes indirect Coombs


Pemeriksaan tes indirect Coombs untuk
menyingkirkan peneyebab imun
Selama kehamilan, pengobatan dapat
mencakup:
– Terminasi kehamilan, kortikosteroid
Prenatal harus diberikan jika terjadi
pada hamil preterm
– Sectio sesaria dini jika kondisi janin dan
ibu semakin memburuk
– Transfusi darah ke bayi saat masih
dalam kandungan (intrauterine transfusi
darah janin).
pengobatan untuk bayi yang baru lahir dapat
meliputi :
• Transfusi langsung sel darah merah
(kompatibel dengan jenis darah bayi) dan
transfusi tukar
• Jika janin terjadi efusi pleura maka
ditangani dengan thoracenteses janin dan
efusi perikardial
• Obat-obatan untuk mengontrol gagal
jantung dan membantu ginjal membuang
cairan.
• Nama : Ny. MA
• Tanggal lahir/umur : 30-03-1973
• Pekerjaan : Ibu rumah tangga
• Agama : Islam
• Status pernikahan : Menikah
• Alamat : Sikumana
• Tanggal MRS : 18-11-2019
• No. RM : 522183
Keluhan utama :

• Mual dan muntah sejak 1 minggu SMRS


Perjalanan penyakit
Pasien hamil anak keempat datang dengan
keluhan mual-muntah sejak 1 minggu SMRS berisi
makanan, sebanyak 3-4 kali sehari. Tanggal 15
November 2019 pasien kontrol di dr. Sp.OG dan
dikatakan pertumbuhan anak terganggu dan otak
anak tidak berkembang sehingga harus
dikeluarkan. Pasien diberikan misoprostol dan
diberikan pesan jika ada perdarahan maka
datang ke RS. Namun dalam perjalanan keluhan
berupa keluarnya darah tidak dirasakan pasien
namun pasien hanya merasa lemas sehingga
datang ke RS.
• Riwayat penyakit dahulu : HT (-), DM (-), Asma (-)
• Riwayat penyakit keluarga : HT (-), DM (-), Asma (-)
• Riwayat kontrasepsi : IUD
• Riwayat menstruasi : Menarche usia 14 tahun, siklus
haid 28 hari, lama haid 5 hari

• Riwayat persalinan :
1. 9 bulan/Rumah sakit/bidan/spontan/2700 g/p/2018
2. 9 bulan/Rumah sakit/bidan/spontan/2700 g/p/2018
3. 9 bulan/Rumah sakit/bidan/spontan/3200 g/l/2018
4. Hamil ini:
• HPHT : ibu lupa, merasa hamil 2 bulan
• TP :-
• UK : -
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : (GCS E4V5M6)
• TTV :
– TD : 110/80 mmHg
– S : 36,8°C
– N : 73 x/menit
– RR : 19 x/menit
• Mata : Konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-
• Leher : Pembesaran KGB -/-, pembesaran kel.
tiroid (-)
• Thoraks :
– Cor : S1S2 T/R, gallop (-), murmur (-)
19
Status generalis
– Pulmo : Vesikuler+/+, Rhonki -/-,
Wheezing -/-
• Abdomen
• Inspeksi : Cembung
• Auskultasi : BU (+) kesan normal
• Palpasi : supel, nyeri tekan (-)
• Perkusi : tympani diseluruh lapang abdomen
• Ekstremitas
• Akral hangat (+/+), Edema
esktremitas inferior/superior -/- , CRT <2”
• Ballotement (+)
• VT : Fluxus (-) Fluor (-), Portio tertutp,
licin, nyeri goyang (-), corpus uteri
anteflexy, besar sesuai kehamilan usia
kehamilan 13 minggu. Adneksa
parametrium massa (-/-), nyeri (-/-),
cavum douglas tidak menonjol

21
•Regio Genitalis Eskterna
 Penis
Inspeksi : OUE normal, tanda radang (-)
Palpasi : Massa (-), nyeri tekan (-)
 Scrotum
Inspeksi : Edema (-), tanda randang (-)
Palpasi : Testis teraba normal, nyeri tekan (-)

22
LABORATORIUM
Darah
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hb 13,8 gr/dL
Jumlah eritrosit 4.64 106/µL
Hematokrit 46,3 %
MCV 99,8 fL
MCH 29,8 Pg
MCHC 29,9 g/L
Leukosit 12,47 103/ul
Jumlah trombosit 261 103/µL 150 – 400
GDS 76 Mg/dL 70-150
23
Laboratorium
Urin
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Agak keruh Jernih
Berat Jenis 1.010 1,000-1,030
pH 6 4,5 – 8,0
Leukosit Esterase Negatif Negatif
Nitrit negatif Negatif
Protein negatif Negatif
Glukosa negatif Negatif
Keton 1+ Negatif
24
USG

Cairan di lapisan kulit


kepala

Cairan di rongga
peritoneal

Udem pada extremitas

25
Assesment
- G4P3A0 AH3 13-14 minggu T/H + hidrop
fetalis

Planning
• Drip neurobion + D5%/D10% 20 tpm
• Inj Ondansentron 3x1 amp
• Antasida 3x C1
• Misoprostol 3x1

26
OUTCOME
• Tanggal 22-11-2019 pukul 06.15 lahir
bayi laki-laki spontan dengan bantuan
induksi dengan berat 300 gram, Apgar
score 0/0
FOLLOW UP
DISKUSI DAN PEMBAHASAN

KASUS TEORI
• hasil USG: janin tunggal • akumulasi cairan yang
hidup intra uterin, berlebihan dalam
curiga hidrops fetalis kompartemen
dengan fluid collection ekstravaskuler janin
dan rongga tubuh, yang
di intra abdomen, kulit ditandai oleh ketebalan
kepala, edema kulit umumnya > 5 mm,
ekstremitas. pembesaran plasenta,
perikardial, efusi
pleura, atau ascites.
KASUS TEORI
• Pada pasien ini, • Terminasi kehamilan
kehamilan diterminasi harus diberikan jika
dengan induksi. terjadi pada hamil
preterm. Induksi
persalinan dilakukan
pada kehamilan ini
dikarenakan untuk
mencegah keadaan ibu
agar tidak semakin
memburuk.

Anda mungkin juga menyukai