Anda di halaman 1dari 19

PANDUAN

HAK PASIEN DAN KELUARGA


RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERMATA
PURWOREJO

RSIA PERMATA PURWOREJO


2019
KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA PERMATA PURWOREJO

NOMOR:067/SK/DIR/RSIAP/ I/2019
TENTANG
PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA
RSIA PERMATA PURWOREJO

DIREKTUR RSIA PERMATA PURWOREJO

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayana Rumah Sakit Ibu dan
Anak Permata Purworejo, maka diperlukan pemahaman dan dukungan
mengenai penyelenggaraan Pelayanan Hak Pasien dan Keluarga, serta
tanggung jawab rumah sakit sesuai dengan peraturan yang berlaku;
b. Bahwa untuk mendukung penyelenggaraan Pelayana Hak Pasien dan
Keluarga agar dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya Kebijakan
Direktur tentang Panduan yang berkaitan dengan pelayanan hak pasien
dan keluarga bagi penyelenggaraan seluruh pelayanan di RSIA Permata
Purworejo;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan
b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan
Anak Permata Purworejo.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;


2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;

3. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2018

tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien


5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit;
6. Keputusan Direktur RSIA Permata Purworejo Nomor.
068/SK/DIR/RSIAP/I/2019

Tentang Kebijakan Hak Pasien dan Keluarga RSIA Permata

2
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Memberlakukan Panduan Pelayanan Hak Pasien dan Keluarga di RSIA
Permata Purworejo;
KEDUA : Panduan yang terkait dengan Pelayanan Hak Pasien dan Keluarga di
RSIA Permata Purworejo sebagaimana tercantum dalam lampiran ini
KETIGA : Seluruh pimpinan dna staff menghormati, memahami, dan mendukung
penyelenggaraan pelayanan hak pasien dan keluarga sesuai dengan
tanggung jawab atau undang-undang dan peraturan yang berlaku;
KEEMPAT : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan panduan Pelayanan Hak
Pasien dan Keluarga RSIA Permata Purworejo dilaksanakan oleh
pimpinan dsn seluruh staff RSIA Permata Purworejo;
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dan kesalahan dalam keputusan ini maka
akan diadakan adanya perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Purworejo

Pada tanggal : 4 Januari 2019

DIREKTUR

RSIA PERMATA PURWOREJO

dr. Seta Trilaksono

NIK : 16.12.001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan
hidayahnya yang telah dilimpahkan kepada semuanya, sehingga Panduan Hak Pasien dan
Keluarga di lingkungan RSIA Permata Purworejo ini dapat diselesaikan dan disusun dengan
baik.
Buku panduan ini sebagai buku panduan yang dapat dipergunakan sebagai pegangan
dalam melaksanakan tugas di rumah sakit khususnya terhadap kebutuhan pasien akan hak
pasien dan keluarganya.
Kami berharap, dengan buku panduan ini dapat menjadikan peningkatan dalam proses
pelayanan kesehatan yang secara maksimal dan tetap memperhatikan kaidah- kaidah hukum yang
telah ada.

Purworejo, 4 Januari 2019


Penyusun

4
DAFTAR ISI

BAB I DEFINISI .................................................................................................................... 1

BAB II RUANG LINGKUP .................................................................................................... 3

BAB III TATA LAKSANA ...................................................................................................... 4

BAB IV DOKUMENTASI ....................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 13

v
BAB I

DEFINISI

A. Definisi
1. Hak
Tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan pribadinya, sesuai
dengan keadilan, moralitas dan legalitas.
2. Kewajiban
Sesuatu yang harus dilakukan dan tidak boleh bila tidak dilaksanakan.
3. General Consent atau Persetujuan Umum
Pernyataan kesepakatan yang diberikan oleh pasien terhadap peraturan rumah sakit yang
bersifat umum.
4. Informed Consent
Pernyataan setuju (consent) atau ijin dari seseorang (pasien) yang diberikan secara
bebas, rasional, tanpa paksaan (voluntary) terhadap tindakan kedokteran yang
akan dilakukan terhadapnya sesudah mendapatkan informasi yang cukup tentang tindakan
kedokteran yang dimaksud.
5. Pasien
Pasien merupakan konsumen bagi sebuah Rumah Sakit yang berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional. Selain itu juga pasien
berhak mendapatkan perlindungan atas pelayanan yang diterimanya dari petugas
kesehatan. Pasien juga memiliki kewajiban untuk mentaati segala aturan yang
diberlakukan rumah sakit.
6. Keluarga
Keluarga pasien merupakan orang terdekat bagi pasien yang selalu
mendampingi pasien selama pasien tersebut mendapatkan pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit. Sehingga keluarga pasien berhak mendapatkan informasi atas
pelayanan yang diberikan Rumah Sakit kepada pasien tersebut. Selain itu keluarga pasien
juga harus mengikuti tata tertib yang diberlakukan oleh Rumah Sakit sebagai pemberi
pelayanan.
7. Dokter
Dokter merupakan salah satu petugas kesehatan yang memiliki otorisasi dalam
memberikan pelayanan sesuai kode etik profesi. Dimana sesuai keilmuannya apa
yang menjadi advis harus dipatuhi oleh pasien tersebut terkait dengan pengobatan.
8. Perawat
Perawat merupakan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
keperawatan kepada pasien.

1
9. Petugas Kesehatan Lainnya
Petugas kesehatan lainnya adalah semua petugas kesehatan yang tidak termasuk
dokter dan perawat yang ikut dalam memberikan pelayanan selama pasien berobat di
Rumah Sakit.
10. Rumah Sakit
Rumah sakit adalah institusi yang memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien
yang membutuhkan pengobatan.

2
BAB II

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pelaksana dalam memberikan informasi hak pasien dan keluarga,
meliputi:
1. Rekam Medis
2. TPPRJ
3. TPPRI
4. Rawat Inap
5. IGD
6. Laboratorium
7. Farmasi
8. Rawat Jalan

A. Sasaran Hak Pasien dan Keluarga


1. Pasien.
2. Keluarga.

B. Penanggung jawab
1. Pimpinan Rumah Sakit.
2. Staf dan karyawan Rumah Sakit.

C. Proses di Rumah Sakit


1. Mengidentifikasi, melindungi dan meningkatkan hak pasien.
2. Memberitahukan pasien tentang hak mereka.
3. Melibatkan keluarga pasien, bila mungkin dalam keputusan tentang pelayanan pasien.
4. Mendapatkan persetujuan tindakan (Informed Consent).
5. Mendidik staf tentang hak pasien.

D. Implementasi di Rumah Sakit


1. Memberikan informasi hak pasien dan keluarga di rawat jalan, rawat inap, IGD.
2. Memberikan formulir informasi dan persetujuan secara tertulis bagi pasien dan keluarga
pasien saat rawat inap.
3. Membuat banner, leaflet tentang informasi hak pasien dan keluarga di lingkungan
rumah sakit, serta mencantumkan lembar informasi hak pasien dan keluarga di setiap
ruang perawatan.
4. Mengadakan sosialisasi kepada seluruh staf di rumah sakit tentang pemberian dan
pelaksanaan hak pasien dan keluarga.

3
BAB III

TATA LAKSANA

Setiap pasien itu unik, dengan kebutuhan, keunggulan, nilai-nilai, dan


keyakinannya masing-masing. Organisasi pelayanan kesehatan berkarya untuk
mewujudkan rasa percaya pada pasien, menjalin komunikasi terbuka dengan mereka, serta
untuk memahami dan melindungi nilai-nilai budaya, psikososial, dan spiritual mereka.
Hasil perawatan akan menjadi lebih baik jika pasien dan bila perlu keluarganya atau
wakil mereka yang mengambil keputusan bagi mereka, dilibatkan dalam pengambilan
keputusan dan proses perawatan pasien sesuai dengan rasa budaya mereka. Untuk
meningkatkan hak-hak pasien di sebuah organisasi pelayanan kesehatan, awalnya harus
mendefinisikan dahulu hak-hak tersebut, baru kemudian pasien dan staf di edukasi tentang
hak-hak tersebut. Pasien diberitahu tentang hak mereka dan bagaimana penerapannya. Para staf
atau karyawan dididik untuk memahami dan menghargai keyakinan dan nilai-nilai
yang dianut pasien serta merawat mereka dengan penuh perhatian dan rasa hormat yang
menjunjung tinggi martabat pasien.

A. Hak Pasien dan Keluarga


1. Tata Laksana Hak Pasien dan Keluarga.
a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah
Sakit.
b. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
c. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi
d. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar operasional.
e. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi.
f. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
g. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit.
h. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit.
i. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya.
j. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan
prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.

4
k. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
l. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
m. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu
tidak mengganggu pasien lainnya.
n. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah
Sakit.
o. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya.
p. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
q. Menggugat atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana.
r. Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan
melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

2. Tata Laksana Pasien Diperlakukan dengan Hormat dan Penuh Martabat


a. Mendapatkan informasi mengenai hak-hak dan tanggung jawab pasien dengan
cara dan bahasa yang yang dimengerti oleh pasien.
b. Menerima pelayanan gawat darurat jika pasien memerlukannya.
c. Pasien berhak untuk menerima pengobatan berkualitas, aman tanpa
diskriminasi: tanpa melihat perbedaan ras, umur, jenis kelamin,
kewarganegaraan, kedudukan sosial, ataupun ketidakmampuan fisik, serta
bebas dari segala keterikatan/ batasan yang tidak diperlukan secara medis.
d. Dipenuhi hak pasien untuk mendapatkan bimbingan rohani / agama / spiritual
yang dianut
3. Tata Laksana Pasien Memperoleh Privasi Pribadi
a. Selama pasien berada di rumah sakit, pasien berhak mendapatkan privasi,
perlindungan kerahasiaan atas informasi / data kesehatan pasien, dan dijaga
agar tidak disalahgunakan / hilang.
b. Sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia, Isi /
informasi medis dalam rekam medis / file pasien adalah milik pasien dan berkas
rekam medis / file pasien adalah milik Rumah Sakit. Bila diperlukan, pasien
bisa mendapatkan resume / ringkasan catatan medis pasien pada waktu yang telah
ditetapkan Rumah Sakit dan sesuai dengan batasan peraturan hukum di Indonesia.
c. Pasien memiliki hak untuk dirahasiakan bahwa pasien sedang dirawat di Rumah
sakit kecuali kepada pihak tertentu yang secara hokum Rumah Sakit dan atau
dokter tidak diperkenankan merahasiakannya.

5
4. Tata Laksana Pasien Menerima Pengobatan di Lingkungan Yang Aman dan
Terjamin
a. Berhak mendapatkan perlindungan terhadap pencurian atau kehilangan, ancaman
dan penganiayaan (dari kata-kata hingga serangan fisik), namun karena rumah sakit
adalah area publik, maka pasien tidak diperkenankan untuk membawa barang
berharga dan pasien bertanggung jawab untuk menjaga barang berharga tersebut.
b. Pasien berhak mendapatkan perlindungan keamanan dan keselamatan dari
pengobatan yang diberikan kepada pasien.
c. Bila pasien memerlukan perhatian khusus, seperti bayi, anak-anak, penderita
cacat, manula, dan berisiko, akan memperoleh perlindungan sesuai dengan
tindakan dan layanan yang diperlukan.

5. Tata Laksana Pasien Mengenal Nama-nama Orang Yang Melakukan


Pengobatan
a. Mengenal nama dan keahlian dokter yang akan menangani pasien.
b. Mengetahui nama-nama, posisi dan peran dari staf Rumah Sakit yang
berpartisipasi dalam pengobatan pasien.

6. Tata Laksana Pasien Memperoleh Informasi Pelayanan dan Pengobatan


a. Menerima informasi yang lengkap dan jelas dengan bahasa yang mudah dimengerti
oleh pasien mengenai kondisi kesehatan, diagnosa penyakit dan rencana
perawatan dan pengobatan pasien.
b. Memiliki hak untuk mendapatkan pengkajian / penilaian nyeri dan
pengelolaan nyeri yang tepat.
c. Menerima informasi mengenai pengobatan yang diperlukan dirumah setelah
pasien diperbolehkan pulang.
d. Pasien berhak untuk mendapat informasi mengenai pemindahan atau
rujukan ke fasilitas atau Rumah Sakit lain yang ditunjang dengan penjelasan
beserta alternatif pemindahan.

7. Tata Laksana Pasien Berpartisipasi Dalam Setiap Keputusan Pengobatan


Dirinya
a. Pasien dan keluarga pasien memiliki hak untuk berpatisipasi dalam proses
perawatan dan berpartisipasi dalam membuat keputusan perawatan dan
kepulangan pasien sejauh pasien ingin berpartisipasi.
b. Pasien berhak mendapatkan informasi yang memadai dalam bahasa yang dapat
dimengerti oleh pasien dan pasien berhak memberikan persetujuan

6
(Informed Consent) atau ijin atas tindakan atau operasi dan pengobatan yang akan
diberikan kepada pasien.
c. Pasien memiliki hak untuk bertanya berkaitan dengan pengobatan dan
perawatan pasien.
d. Menunjuk seseorang / wali yang akan mewakili pasien atas semua keputusan
medis pasien, dan termasuk untuk:
1) Berhubungan dengan dokter / Rumah Sakit bila pasien tidak mampu

berkomunikasi atau secara medis tidak mampu menentukan sendiri atas


keputusan pengobatan pasien.
2) Memberitahu dokter yang menangani pasien, apabila pasien di dalam keadaan
kritis dan atau tidak sadarkan diri, bahwa pasien tidak memerlukan
pengobatan yang dapat memperpanjang masa kehidupan pasien (do
not resuscitate). Penunjukan wali tersebut diatas harus diinformasikan
terlebih dahulu kepada pihak Rumah Sakit pada saat pasien mulai menjalani
perawatan.
e. Sampai kepada batas hukum yang berlaku, pasien berhak untuk menolak
pengobatan atau menghentikan perawatan, berlawanan dengan nasehat dokter dan
menolak tindakan resusitasi / terapi untuk mempertahankan kehidupan (do not
resuscitate) dan diberitahu bahwa keputusan tersebut bisa membawa dampak
kepada kesehatan pasien. Jika pasien memutuskan untuk tetap pada
keputusan pasien, pasien harus menerima semua tanggung jawab atas
konsekuensi medis yang berasal dari keputusan pasien tersebut.
f. Pasien berhak untuk memilih dokter dan meminta second opinion
(pendapat dari dokter ahli lain) sesuai kebijakan Rumah Sakit.
g. Pasien berhak menentukan Rumah Sakit mana untuk merawat pasien.
h. Bila pasien memiliki keterbatasan dalam komunikasi / bahasa, pasien dapat
memberitahu pihak Rumah Sakit untuk didampingi penerjemah / transletter.

8. Tata Laksana Pasien Mengerti Perincian Biaya Rumah Sakit


a. Diberikan informasi mengenai estimasi biaya sesuai dengan diagnosa pada saat
pasien masuk Rumah Sakit, bagi pasien yang tidak menggunakan asuransi selama
perawatan di rumah sakit.
b. Menerima penjelasan mengenai biaya yang dibebankan kepada pasien.

9. Tata Laksana Pasien Didengar dan Memiliki Sarana Menyampaikan Saran


dan Keluhan Atas Pelayanan dan Pengobatan Pasien

7
Pasien dan keluarga pasien berhak untuk menyampaikan saran, pujian, keluhan,
konflik, dan perbedaan pendapat tentang perawatan pasien tanpa khawatir akan
pelayanan dan pengobatan yang akan pasien terima dan mendapat respon dari
Rumah Sakit. Keluhan bisa disampaikan secara tertulis dengan mengisi formulir
keluhan/formulir saran dan kritik yang disediakan oleh Rumah Sakit atau
menyampaikan langsung kepada petugas RSIA Permata Purworejo.

B. Kewajiban Pasien dan Keluarga


1. Tata Laksana Kewajiban Pasien dan Keluarga
a. mematuhi peraturan yang berlaku di rumah sakit
b. menggunakan fasilitas rumah sakit secara bertanggungjawab
c. menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak tenaga kesehatan serta
petugas lainya yang bekerja di rumah sakit
d. memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai kemampuan dan
pengetahuannya tentang masalah kesehatan
e. memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan
kesehatan yang dimilikinya
f. mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan di rumah
sakit dan disetujui oleh pasien yang bersangkutan serta mendapatkan
penjelasan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
g. Menerima segala konsekuensi atau keputusan pribadinya untuk menolak
rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan dan/atau tidak
mematuhi petunjuk yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam rangka
penyembuhan penyakit atau masalah kesehatannya
h. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima

2. Tata Laksana Menyelesaikan Semua Tanggung Jawab Biaya dan Asuransi


Mengenai informasi perkiraan biaya dan asuransi, petugas pendaftaran rawat inap akan
menanyakan mengenai cara pembayaran yang direncanakan oleh pasien atau keluarganya.
Cara pembayaran akan mempengaruhi pilihan pelayanan yang dapat ditawarkan oleh Rumah
Sakit Ibu dan Anak Permata Purworejo karena berkaitan dengan aturan dari Asuransi
Kesehatan yang akan menanggung pembiayaan dari pasien, namun tidak akan
mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata
Purworejo.
a. Informasi Pelayanan untuk Pasien dengan Asuransi Kesehatan BPJS-PBI
1) Sesuai aturan dai BPJS, pasien dengan Asuransi BPJS-PBI / Jamkesda KKM berhak
untuk menempati ruang perawatan kelas 3 di Instalasi Rawat Inap maupun ruang

8
perawatan intermediet atau ruang perawatan intensif sesuai dengan indikasi dari
dokter.
2) Persyaratan berkas asuransi untuk BPJS- PBI yang perlu dilengkapi meliputi : fc.
Kartu JKN, fc. KTP pasien/ Akte pasien, fc. Kartu keluarga, surat rujukan dari PPK
I, SEP, SKRI/surat keterangan rawat inap dan/atau SKE/ surat keterangan
emergency. Maksimal pengumpulan berkas 3 x 24 jam jika tidak akan dikenakan
pembayaran sendiri.
3) Pasien dengan Asuransi BPJS-PBI tidak berhak untuk mengajukan perawatan rawat
inap di ruang perawatan kelas 2, kelas 1 maupun VIP di Instalasi Rawat Inap.
4) Pasien berhak menerima obat-obatan yang masuk dalam Formularium Nasional dan
menjalani pemeriksaan penunjang medis sesuai dengan indikasi dari dokter yang
merawat.
5) Pasien tidak akan diminta untuk membayar setelah selesai menjalani prosedur rawat
inap.
b. Informasi Pelayanan untuk Pasien dengan Asuransi BPJS Mandiri
1) Pasien berhak untuk menempati kamar dengan kelas sesuai ketentuan asuransi di
Instalasi Rawat Inap, maupun untuk dirawat di ruang rawat intermediet atau ruang
rawat intensif sesuai indikasi dari dokter.
2) Persyaratan berkas asuransi untuk BPJS yang perlu dilengkapi meliputi : fc. Kartu
JKN, fc. KTP pasien/ Akte pasien, surat rujukan dari PPK I, SEP, SKRI/surat
keterangan rawat inap dan/atau SKE/ surat keterangan emergency. Maksimal
pengumpulan berkas 3 x 24 jam jika tidak akan dikenakan pembayaran sendiri.
3) Pasien berhak untuk mengajukan perawatan di ruang perawatan dengan kelas lebih
tinggi dari haknya dengan konsekuensi membayar selisih biaya perawatan.
4) Bila pasien atau keluarganya menghendaki pasien dirawat dengan kelas perawatan
lebih tinggi, petugas menginformasikan perkiraan selisih pembiayaan. Namun
selisih biaya ini hanya merupakan perkiraan yang tidak dapat dijadikan patokan
pasti.
5) Pasien dengan Asuransi BPJS Mandiri berhak untuk mendapatkan obat sesuai
dengan Formularium Nasional, dan asuransi swasta lain sesuai dengan ketentuan
asuransi tersebut.
6) Selisih biaya atau iur bila pasien menghendaki naik kelas perawatan dibayarkan
setelah pasien selesai menjalani prosedur rawat inap.
c. Informasi Pelayanan untuk Pasien dengan Pembiayaan Langsung dari Kantong Pribadi
1) Untuk pasien dengan pembiayaan pribadi tidak ada aturan yang ketat mengenai
pemilihan kelas kamar perawatan.
2) Petugas pendaftaran rawat inap menginformasikan biaya tiap kelas kamar perawatan
di Instalasi Rawat Inap dan pasien dan atau keluarganya bebas untuk menentukan
pilihan sesuai dengan keinginannya dan ketersediaan kamar pada saat itu.
9
3) Bila dokter mengindikasikan perawatan di ruang rawat intermediet maupun ruang
rawat intensif, petugas pendaftaran rawat inap menginformasikan biaya kamar di
ruang perawatan tersebut.
4) Bila pasien atau keluarga menanyakan mengenai total biaya yang akan dibayarkan
setelah selesai menjalani perawatan rawat inap, petugas pendaftaran dapat menjawab
bahwa hal tersebut tidak dapat ditentukan di awal karena total biaya perawatan
sangat ditentukan oleh kondisi pasien, obat-obatan yang harus diterima pasien,
pemeriksaan penunjang medis yang dijalani pasien, maupun prosedur lain seperti
operasi dan lain sebagainya yang mana penjumlahan secara keseluruhan akan
dilakukan oleh petugas di akhir masa rawat inap pasien.
3. Memberikan Informasi yang Diperlukan untuk Pengobatan Pasien
a. Memberikan informasi yang lengkap dan akurat atas kesehatan, termasuk
kondisi terkini, riwayat penyakit, riwayat opname, obat-obatan yang
digunakan, alergi yang diderita dan segala informasi mengenai kesehatan
pasien yang patut untuk diketahui oleh dokter dan pihak Rumah Sakit.
b. Memberikan data pribadi pasien secara lengkap dan akurat, seperti nama
lengkap, tanggal lahir, alamat, nomor kontak. Patuh dengan proses
identifikasi pasien yang diterapkan Rumah Sakit demi keamanan dan
keselamatan pasien.
c. Bertanya bila pasien tidak mengerti diagnosa atau rencana pengobatan yang akan
pasien jalani. Pasien dan keluarga pasien bertanggung jawab untuk
memberitahu pihak Rumah Sakit apabila pasien tidak mengerti prosedur yang akan
dijalankan.
d. Memberitahukan perubahan yang terjadi atas kondisi atau / dan kesehatan pasien
selama dalam perawatan di Rumah Sakit.
e. Memberitahu pihak Rumah Sakit / dokter bila pasien tidak memerlukan /
menolak pengobatan yang dapat memperpanjang masa kehidupan pasien (do not
resuscitate).

4. Mengikuti Rekomendasi yang diberikan Dokter


a. Berpartisipasi aktif dan patuh terhadap pengobatan pasien, termasuk patuh terhadap
keputusan mengenai rencana pengobatan pasien. Ini termasuk minum obat-obat
yang diberikan dokter, memberitahu dokter / perawat bila mengalami hambatan
dengan rencana pengobatan yang diberikan, timbul masalah / reaksi yang tidak
dikehendaki terhadap obat yang diminum dan pembuatan janji kepada dokter pada
kunjungan berikutnya.

10
b. Bertanggung jawab atas semua konsekuensi yang ada apabila pasien menolak
pengobatan medis, rencana pengobatan pasien, meninggalkan Rumah Sakit atau
bertentangan dengan nasehat medis.

5. Menunjuk Wali Pasien


Pasien berkewajiban menunjuk seorang pembuat keputusan yang akan mewakili pasien
manakala pasien dalam situasi tidak mampu berkomunikasi atau secara medis tidak
mampu menentukan sendiri atas :
a. Keputusan pengobatan pasien
b. Untuk berkomunikasi dan/ atau menyampaikan harapan pasien tentang perawatan
pasien kepada pihak rumah sakit dan / atau dokter.
c. Sejak awal perawatan, Pasien berkewajiban memberitahu nama wakil pasien tersebut
kepada pihak Rumah Sakit.

11
BAB IV

DOKUMENTASI

Dengan telah dijelaskannya tentang upaya perlindungan hak pasien dan keluarga
diharapkan apa yang disampaikan dapat dimengerti dan diterapkan oleh pasien dan keluarga.
Dengan pasien mengikuti semua arahan dari Rumah Sakit, diharapkan mempercepat proses
penyembuhan pasien. Setiap petugas dalam memberikan penjelasan dan pendidikan
pasien, wajib untuk mengisi formulir edukasi dan informasi, dan ditanda tangani kedua
belah pihak antara petugas kesehatan dan pasien atau keluarga pasien. Hal ini dilakukan
sebagai bukti bahwa pasien dan keluarga pasien sudah diberikan penjelasan tentang hak
dan kewajiban pasien dan keluarga selama mendapatkan pelayanan di RSIA Permata
Purworejo.
Dokumentasi meliputi:
1. Lembar informasi hak pasien dan keluarga.
2. Formulir Second Opinion.
3. Formulir keluhan pasien.
4. Formulir Informed Consent.
5. Form General Consent.

12
DAFTAR PUSTAKA

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2008, Keputusan Menteri Kesehatan No.


129/Menkes/SK/II/2008 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2014, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 69 tahun 2014 tentang : Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien.

Undang – undang Republik Indonesia. 2004. No. 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran

13

Anda mungkin juga menyukai