Anda di halaman 1dari 2

materi78.co.

nr FIS 2

Momentum dan Impuls


A. MOMENTUM DAN IMPULS Momentum dan impuls memiliki hubungan
berdasarkan hukum Newton II.
Momentum adalah ukuran kesukaran untuk
menghentikan suatu benda yang bergerak.
I = Δp I = p2 – p1
Momentum adalah hasil kali massa benda
dengan kecepatan benda pada waktu tertentu, Dari persamaan atas, maka gaya pada
dan termasuk besaran vektor. momentum dan impuls dapat dirumuskan:
Momentum dapat dirumuskan:
∆p ∆mv
p = momentum (N.s) F= =
p = m.v m = massa benda (kg) ∆t ∆t
v = kecepatan benda (m/s)
B. HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM
Resultan momentum bila momentum yang
dikerjakan benda lebih dari satu berdasarkan Hukum kekekalan momentum linear dapat
konsep vektor: dirumuskan melalui kejadian-kejadian berikut:
1) Momentum membentuk sudut siku-siku v1 v2
m1 m2
p = √px 2 +py 2
Σp = m1.v1 + m2.v2
2) Momentum tidak membentuk sudut siku-siku
F1
F2 m1
p1 m2
p
Δp2 = -Δp1
v’1 v’2
p2 m1
θ m2

Σp’ = m1.v’1 + m2.v’2


p = √p1 2 +p2 2 +2p1 .p2 .cosθ
Dari kejadian-kejadian diatas, suatu benda
atau sistem dapat memiliki kekekalan
Impuls adalah perubahan momentum atau gaya
momentum (tanpa pengaruh luar) jika:
yang mengubah suatu momentum (gaya impulsif).
Impuls adalah hasil kali gaya impulsif dengan Σpawal = Σpakhir
selang waktu gaya tersebut bekerja, dan
termasuk besaran vektor. m1.v1 + m2.v2 = m1.v’1 + m2.v’2
Impuls dapat dirumuskan:
I = impuls (Ns) C. TUMBUKAN
I = F.Δt F = gaya impulsif (N)
Δt = selang waktu gaya (s) Tumbukan adalah proses pertemuan dua benda
bermassa yang memiliki momentum.
Impuls pada gaya yang berubah-ubah dapat
Koefisien restitusi (e) adalah ukuran
dirumuskan:
kelentingan suatu tumbukan, pada tumbukan
t
I = ∫t 2 F(t)dt satu dimensi dapat dirumuskan:
1
∆v' v2 '− v1 '
Impuls pada grafik hubungan F-t: e=– =–
∆v v2 −v1
F
I = luas raster grafik Tumbukan satu dimensi terdiri dari tiga macam,
F-t
yaitu lenting sempurna, lenting sebagian, dan tak
lenting sama sekali.
Tumbukan lenting sempurna (elastis) adalah
t
tumbukan dimana:
1) Hukum kekekalan momentum dan energi
kinetik berlaku.

MOMENTUM DAN IMPULS 1


materi78.co.nr FIS 2

m1.v1 + m2.v2 = m1.v’1 + m2.v’2


θ
peluru
1 2
m1.v1 +
1 1 1
m2.v22= m1.v’12+ m2.v’22 menancap
2 2 2 2 L
m1 + m2
peluru v'
2) Energi kinetik tidak ada yang hilang.
bergerak
3) Koefisien restitusi e = 1.
v h
Contoh: m2
m1
Dua buah benda yang sedang bergerak saling
bertumbuk kemudian bergerak berbeda arah. Karena kecepatan awal balok nol, dan kecepatan
Tumbukan lenting sebagian adalah tumbukan balok dipengaruhi gravitasi maka:
dimana: L
1) Hukum kekekalan momentum berlaku, = cosθ
L-h v’ = √2gh
energi kinetik tidak.

m1.v1 + m2.v2 = m1.v’1 + m2.v’2

2) Energi kinetik ada yang hilang.


3) Koefisien restitusi 0 < e < 1.
Contoh:
Bola dipantulkan ke lantai.

v1
h1
h2
v1’ h3

Karena kecepatan lantai nol, dan kecepatan bola


dipengaruhi gravitasi maka:

h'
e=√
h v’ = √2gh

Tumbukan tak lenting sama sekali (inelastis)


adalah tumbukan dimana:
1) Setelah benda menumbuk, keduanya
menempel menjadi satu, bergerak dengan
arah dan kecepatan yang sama (v1’ = v2’ = v’).
2) Hukum kekekalan momentum berlaku,
energi kinetik tidak.

m1.v1 + m2.v2 = (m1 + m2)v’

3) Energi kinetik ada yang hilang.


4) Koefisien restitusi e = 0.
Contoh:
Peluru ditembakkan ke ayunan balistik dengan
tali sepanjang L yang terikat dengan balok,
sehingga balok bergerak dan naik setinggi h:

MOMENTUM DAN IMPULS 2

Anda mungkin juga menyukai