Salah satu bidang garapan manajemen pendidikan yaitu manajemen fasilitas pendidikan, sebagai
sekolah unggul kepala sekolah harus memiliki kemampuan dalam hal ini, oleh karena itu
pembahasan postingan saya kali ini adalah mengenai pengelolaan fasilitas pendidikan.
Pengelolaan fasilitas sekolah sudah seharusnya dilakukan oleh sekolah, mulai dari pengadaan,
pemeliharaan, dan perbaikan, hingga pengembangan. Hal tersebut didasari oleh kenyataan bahwa
sekolahlah yang paling mengetahui kebutuhan fasilitas, baik kecukupan, kesesuaian, maupun
kemutahirannya, terutama fasilitas yang sangat erat kaitannya secara langsung dengan proses
belajar mengajar.
Pengelolaan fasilitas juga merupakan kegiatan yang mengatur untuk mempersiapkan segala
peralatan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Manajemen fasilitas dibutuhkan
untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar. Fasilitas pendidikan adalah semua barang
bergerak dan tidak bergerak yang dibutuhkan untuk menunjang penyelenggaraan kegiatan belajar
mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung.
1. Fasilitas fisik adalah segala sesuatu yang berupa benda atau yang dapat dibedakan, yang
mempunyai peran dapat memudahkan dan melancarkan suatu usaha.
2. Fasilitas uang adalah segala sesuatu yang dapat memberi kemudahan suatu kegiatan
sebagai akibat dari “nilai uang”.
Kemudian sarana dilihat dari fungsinya atau perananya dapat dibedakan menjadi: alat pelajaran,
alat peraga dan media pembelajaran. Prasarana pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi dua
macam. Pertama, prasarana yang secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar,
seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktek ketrampilan, dan ruang laboratorium.
Kedua, pasarana yang keberandaanya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi
secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar mengajar. Contoh dari prasarana
yang kedua ini adalah ruang kantor, ruang kepala sekolah, ruang guru, kamar kecil, dan kantin
sekolah.