Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN TUGAS AKHIR

PENGADAAN METODE PELATIHAN DOJO


TECHNICAL UNTUK MENGURANGI WAKTU ON
JOB TRAINING PADA STASIUN KERJA ASSEMBLY
REAR AXLE PT. INTI GANDA PERDANA

Disusun Oleh:
RISKA AMELIA ARDININGSIH
16/396705/SV/10918

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2019
HALAMAN NOMOR PERSOALAN
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERNYATAAN
MOTTO

“Semua Nistapun bisa Bubar. Dan Mendung yang Menyelimuti


Langit akan Pudar dan Terkuak oleh Sinar Indah Dalam Maya
Pada.”
(My Greatest Father)

“Aku tau kamu merasa lelah. Tetapi buankah semua orang juga
merasa lelah? Setiap orang memiliki rasa lemahnya masing-
masing. Aku tau kamu merasa berat. Tetapi bukankah semua
orang memikul beban beratnya masing-masing? Jadi berjalanlah
selangkah lagi, kamu tidak pernah benar-benar tahu sudah
seberapa dekat kamu dengan tujuan yang kamu raih. Jika kamu
merasa lelah, beristirahatlah tetapi jangan berhenti. Coba lihat
kebelakang dan lihat sudah seberapa jauh kamu berjuang, jika
kamu berhenti sekarang makan perjuanganmu akan sia-sia. Jadi
Bertahanlah dan Bejalanlah selangkah lagi.”
@rintisan.id

“Untuk masa-masa sulitmu biarlah Allah SWT yang akan


menguatkanmu. Tugasmu adalah memastikan bahwa jarak
antara kamu dengan Allah tidak pernah jauh”
@kutipansemangat

“Tak ada yang terlalu mudah dan terlalu sulit. Semua yang kau
dapat merupakan ketetapan Sang Pencipta (Allah SWT).
Jika kamu mendapatkannya dengan mudah, belajarlah
Bersyukur.
Jika kamu mendapatkannya dengan susah payah, belajarlah
Bersabar.”
(Titrasi Rasa)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Penulisan laporan Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk:


1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat, karunia serta hidayah-Nya
kepada saya dan keluarga.
2. Orang Tua saya Utomo dan Jumirah tersayang yang selalu
memberikan dukungan moril, materiil serta do’a, restu, dan nasihat
yang tiada henti untuk kesuksesan anak-anaknya.
3. Adik saya Nabila Fuan Azizah tersayang yang selalu memberikan
dukungan dan motivasi saya untuk menjadi contoh yang baik buat adik
saya.
4. Rizky Himawan Eka Syahputra yang selalu memberikan dukungan,
membantu serta menemani saya setiap waktu.
5. PT. Inti Ganda Perdana yang telah memberikan fasilitas dan ilmu
dalam pelaksanaan Tugas Akhir.
6. Bapak Wikan Sakarinto,S.T.,M.Sc.,Ph.D yang telah memberikan
bimbingan dan arahan petunjuk dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
7. Semua dosen, staf dan karyawan Departemen Teknik Mesin SV-UGM
telah memberikan ilmu yang bermanfaat serta motivasi kepada penulis.
8. Teman-teman magang Divisi Learning Center PT. Inti Ganda Perdana
yang telah membantu dan mendukung penulis.
9. Rekan–rekan Departemen Teknik Mesin SV UGM 2016 seperjuangan.
10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
Tugas Akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
11. Almamater tercinta, Universitas Gadjah Mada.
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sholawat serta salam
tercurah kepada Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wasalam, kepada
keluarganya, sahabatnya, serta pengikutnya yang setia hingga hari kiamat.
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis haturkan karena dapat
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Pengadaan Metode
Pelatihan Dojo Technical Untuk Mengurangi Waktu On Job Training pada
Stasiun Kerja Assembly Rear Axle PT. Inti Ganda Perdana” ini dengan baik.
Penyusunan Tugas Akhir ini dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan kelulusan
di Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.
Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, penulis menemukan berbagai
kesulitan dan hambatan. Namun dengan adanya arahan, bimbingan dan dorongan
dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan
baik dan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
rasa hormat dan terimakasih kepada:
1. Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada sekaligus dosen pembimbing Tugas Akhir
yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam
penyelesaian Tugas Akhir.
2. Dr. Benidiktus Tulung Prayoga, S.T., M.T. Selaku Ketua Departemen
Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada.
3. Budi Basuki, S.T., M.Eng. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, yang telah menyetujui
pemilihan judul Tugas Akhir ini.
4. Seluruh dosen dan staf karyawan Departemen Teknik Mesin Sekolah
Vokasi Universitas Gadjah Mada yang telah memberikan bimbingan dan
ilmu yang bermanfaat;
5. Teristimewa untuk Ayah, Ibu, adik, keluarga, dan Rizky Himawan E.S.
yang telah memberikan doa, motivasi dan dukungan kepada penulis.
6. Semua teman – teman Departemen Teknik Mesin yang telah
memberikan semangat dan bantuan dalam menyelesaikan Laporan
Tugas Akhir;
7. Dan berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dalam
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang tidak dapat penulis sebutkan
satu-persatu.

Dengan segala keterbatasan yang ada, penulis menyadari bahwa


penyusunan Laporan Tugas Akhir ini belum sempurna dan masih banyak
kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran
dan kritik dari berbagai pihak yang dapat membangun demi kesempurnaan
Laporan Tugas Akhir ini. Penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya
INTISARI
ABSTRACT
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

HALAMAN NOMOR PERSOALAN.....................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii

HALAMAN PERNYATAAN.................................................................................iv

MOTTO...................................................................................................................v

LEMBAR PERSEMBAHAN.................................................................................vi

KATA PENGANTAR...............................................................................................7

INTISARI.................................................................................................................9

ABSTRACT...........................................................................................................10

DAFTAR ISI..........................................................................................................11

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................14

DAFTAR TABEL..................................................................................................15

DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................16

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................17

1.1 Latar Belakang.........................................................................................17


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................18
1.3 Batasan Masalah......................................................................................18
1.4 Tujuan......................................................................................................19
1.5 Manfaat....................................................................................................19
1.5.1 Bagi Mahasiswa................................................................................19

1.5.2 Bagi Perusahaan................................................................................19

1.6 Metode Penelitian....................................................................................20


1.7 SistematikaPenulisan...................................................................................20
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................22

2.1 Dojo Technical Training..........................................................................22


2.2 Pengenalan Produk..................................................................................22
2.2.1 Rear Axle...........................................................................................23

2.3 Perekrutan................................................................................................25
2.4 Pelatihan...................................................................................................25
2.4.1 On the Job Training..............................................................................26

2.4.2 Off the Job Training..............................................................................27

2.5 Kompetensi..............................................................................................28
2.6 Analisa 5W+1H.......................................................................................29
2.7 Produktivitas............................................................................................30
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................32

3.1 Diagram Alir Penelitian...............................................................................32


3.2 Alur Pelatihan..........................................................................................33
3.3 Metode Penelitian........................................................................................34
3.3.1 Observasi..............................................................................................34

3.3.2 Pembuatan Desain............................................................................38

3.3.3 Pemeriksaan......................................................................................38

3.3.4 Manufaktur.......................................................................................38

3.3.5 Trial...................................................................................................39

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN..........................................................40

4.1 Rencana Perbaikan...................................................................................40


4.2 Target Perbaikan......................................................................................40
4.3 Desain......................................................................................................41
4.2.1 Desain Requirement..............................................................................42

4.4 New Flow Process Training.....................................................................45


4.5 Hasil.........................................................................................................46
4.5 Biaya Pemberharuan....................................................................................48
4.5.1 Productivity...........................................................................................49

4.5.2 Safety.................................................................................................49
4.5.3 Cost...................................................................................................49

BAB V PENUTUP.................................................................................................50

5.1 Kesimpulan..............................................................................................50
5.2 Saran........................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................51

LAMPIRAN...........................................................................................................52
DAFTAR GAM
Gambar 2. 1 Produk PT. IGP.................................................................................21
Gambar 2. 2 Housing.............................................................................................22
Gambar 2. 3 Differential carrier............................................................................22
Gambar 2. 4 Axle shaft...........................................................................................23
Gambar 2. 5 Brake and brake drum.......................................................................23
Gambar 2. 6 Bearing..............................................................................................24
YGambar 3. 1 Diagram alir
penelitian......................................................................31
Gambar 3. 2 Flow process sebelum perbaikan......................................................32
Gambar 3. 3 Ruang kelas.......................................................................................34
Gambar 3. 4 Dojo technical training.....................................................................34
Gambar 3. 5 Diagram pelaksanaan OJT................................................................36
YGambar 4. 1 Layout
dojo........................................................................................44
Gambar 4. 2 Desain pemasangan baut...................................................................48
Gambar 4. 3 Simulasi tightening bolt & nut..........................................................50
Gambar 4. 4 Flow process setelah perbaikan.........................................................52
Gambar 4. 5 Grafik perbandingan waktu training.................................................54
Gambar 4. 6 Perbandingan lamanya OJT..............................................................54
DAFTAR TABE
Tabel 3. 1 Daftar dojo learning center...................................................................35
Tabel 3. 2 Waktu pelatihan.....................................................................................35
YTabel 4. 1 Rencana
perbaikan................................................................................39
Tabel 4. 2 Target perbaikan...................................................................................40
Tabel 4. 3 Alat pendukung proses..........................................................................42
Tabel 4. 4 Work instruction line.............................................................................42
Tabel 4. 5 Rekap evaluasi hasil perbaikan.............................................................45
Tabel 4. 6 Biaya pengeluaran.................................................................................48
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perubahan zaman membuat sistem pada perusahaan juga ikut berubah.
Perubahan yang terjadi adalah sistem karyawan tetap menjadi karyawan kontrak.
Dengan sistem yang baru ini mengharuskan perusahaan sering melakukan
reqruitment karyawan baru. Dengan sering adanya reqruitment baru hampir tiap
bulan perusahaan memiliki karyawan baru. Berdasarkan hal tersebut perusahaan
dituntut untuk menyediakan sistem pelatihan yang cepat dan efisien. Pelatihan
tersebut juga diperlukan untuk pelatihan karyawan lama guna meningkatkan
keterampilan pada bidang yang digeluti.
PT. Inti Ganda Perdana (IGP) didirikan sebagai perusahaan Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN). Produk utama PT. Inti Ganda Perdana adalah rear
axle dan propeller shaft. Banyaknya line produksi di PT IGP membuat
diperlukannya sistem pelatihan yang cepat dan tepat. Sistem pelatihan yang cepat
dan tepat digunakan untuk melatih karyawan baru. Sistem pelatihan dilakukan
pada Learning Center. Learning Center adalah divisi yang mempunyai fungsi
sebagai tempat pelatihan (training) bagi karyawan baru dan karyawan lama.
Fasilitas yang terdapat di Learning Center saat ini adalah pelatihan kemampuan
dasar (fundamental skill), seperti pengukuran (measuring), machining, quality,
welding, maintenance, dan alat simulasi kecelakaan kerja (safety dojo). Adapula
sarana basic training yang bertujuan sebagai pengembangan knowledge dan
attitude para karyawan baru dan karyawan lama yang mengalamai rotasi.
Proses pelatihan karyawan baru yang dilaksanakan di LC menggunakan
metode praktikum berupa dojo fundamental skill dan basic training berupa teori.
Pelatihan yang dilakukan oleh seorang Trainer dilakukan selama 12 hari kerja
mengakibatkan hasil dari metode pelatihan belum optimal karena masih
membutuhkan waktu 20 hari untuk On Job Training di Plant.
Kebijakan perusahaan yang diterapkan pada karyawan baru dan karyawan
lama untuk menempati posisi tertentu, menyebabkan jumlah siswa training di
learning center bertambah. Sedangkan fasilitas training di learning center tidak
mencukupi, sehingga perlu dibuat peralatan untuk pelatihan siswa training di
learning center. Berdasarkan hal tersebut dibuatlah peralatan pelatihan standar
kerja yang sesuai dengan standar line produksi. Perbaikan terhadap metode dan
peralatan Dojo Technical Training dilaksanakan agar waktu OJT dapat berkurang
serta proses pelatihan dapat berjalan dengan optimal.
Pemeriksaan lapangan dilakukan untuk mengetahui proses di lapangan.
Berdasarkan pemeriksaan lapangan, dibuatlah desain untuk alat peraga pada
learning center. Pembuatan desain dilakukan dengan perhitungan dari berbagai
pihak. Pembuatan alat dilakukan sesuai dengan desain yang telah dibuat dan
disetujui pihak–pihak yang bertanggung jawab. Pembuatan dokumen dilakukan
setelah alat tercipta.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, memiliki beberapa rumusan masalah
yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Waktu training yang terlalu banyak
2. Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk training tinggi

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah pada perancangan dan perbaikan waktu On Job Training
untuk area produksi Assembly Rear Axle PT. Inti Ganda Perdana meliputi:
1. Perancangan peralatan berfokus fundamental skill untuk dojo baru.
2. Perbaikan metode pelatihan Technical Training terletak stasiun kerja
Assembly Rear Axle.
3. Desain alat secara dua dimensi dan layout tanpa prototype.
4. Menekan cost dari segi waktu dan biaya pelatihan.
1.4 Tujuan
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:
1. Merancang peralatan dojo untuk memenuhi kebutuhan perlengkapan
pelatihan standar kerja di learning center PT. Inti Ganda Perdana.
2. Memperbaiki metode yang sudah ada dan menambah fasilitas Dojo
Technical Training untuk mengurangi waktu On Job Training pelatihan
karyawan.
3. Mengetahui dampak penambahan dojo di PT. Inti Ganda Perdana.
4. Menghitung keuntungan setelah dilaksanakan pembaruan sistem
rekruitmen

1.5 Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak,
yaitu:
1.5.1 Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa dapat berfikir kritis dalam menghadapi trouble di dalam
industri.
2. Dapat mengembangkan dan menerapkan ilmu yang telah di dapat pada
bangku perkuliahan.
3. Memahami dunia kerja khususnya pada bidang manufatur dengan
melatih kemampuan bekerja sebagai tim dan bekerja di bawah tekanan.
4. Mendapatkan ilmu baru yang tidak didapat di perkuliahan, di antaranya
cara berinteraksi dan berpresentasi dengan rekan kerja maupun atasan.
1.5.2 Bagi Perusahaan
1. Adanya standarisasi metode dan fasilitas Dojo Training.
2. Perusahaan memiliki solusi untuk mempercepat dan mempermudah
pelatihan.
3. Perusahaan memiliki solusi untuk memenuhi kebutuhan alat pelatihan
standar kerja Assembling Rear Axle.
4. Perusahaan mendapatkan fasilitas untuk pelatihan yang lebih update.
5. Cepatnya karyawan baru beradaptasi dengan station kerjanya.
6. Perusahaan dapat menekan pengeluaran biaya karena berkurangnya
waktu On Job Training.
1.6 Metode Penelitian
Penyelesaian tugas akhir ini menggunakan beberapa metode penelitian. Hal
ini dimaksudkan agar penyusunan laporan tugas akhir ini sesuai dengan keadaan
yang terjadi di lapangan.
1. Kajian Pustaka
Metode penulisan berdasarkan informasi dari berbagai buku-buku
literatur dan sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek
yang dibahas. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh teori-teori
yang menunjang laporan ini.
2. Observasi Lapangan
Observasi merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengamati secara langsung kondisi area yang menjadi
objek dari penelitian yang dilakukan.
3. Wawancara
Teknik pengambilan data dengan melakukan wawancara kepada
pihak-pihak yang bersangkutan, diantaranya member, group leader,
foreman dan supervisor di PT. Inti Ganda Perdana.
4. Analisa Data
Teknik pengambilan data dengan cara mengutip data milik
perusahaan dan pelatihan pada saat ini. Pengambilan data melalui admin
learning center or production.

1.7 Sistematika Penulisan


Penyusunan tugas akhir ini terdiri dari lima bab, masing-masing bab terdiri
dari sub-bab. Sistematika tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
a. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini dijelaskan tentang latarbelakang, perumusan masalah,
tujuan, manfaat, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika
penulisan “Pengadaan Metode Pelatihan Dojo Technical untuk
Mengurangi Waktu On Job Training pada Stasiun Kerja Assembly Rear
Axle PT. Inti Ganda Perdana”.
b. BAB II DASAR TEORI
Bab ini berisi teori-teori dan pemikiran-pemikiran yang digunakan
sebagai landasan dalam pembahasan serta pemecahan permasalahan.
c. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang data-data yang diperlukan untuk
desain tempat pelatihan sesuai dengan standar kerja line Assmebling
Rear Axle di antaranya data produk, layout dan rework.
d. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang analisa, perhitungan dan pembahasan data
yang sudah didapatkan pada bab sebelumnya. Analisa ini dilakukan
dengan desain yang sudah dibuat. Sehingga dapat menghasilkan
rancangan yang baik tanpa mengabaikan faktor manusia.
e. BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang dapat diambil pada
pelaksanaan dan penulisan tugas akhir.
BAB II
LANDASAN TEORI

1.1 Dojo Technical Training


Dojo adalah bangunan tempat kompetisi, pertandingan, latihan, dan belajar
(keiko) untuk semua cabang di Jepang. Dojo di Learning Center merupakan
fasilitas khusus yang digunakan untuk mempersiapkan calon karyawan. Staf
Pelatihan dan alat pelatihan dojo disiapkan untuk mengajarkan berbagai program
pelatihan di perusahaan. Dojo memiliki beberapa stasiun pelatihan langsung yang
membantu meningkatkan kemampuan calon karyawan saat menggunakan
berbagai peralatan.

1.2 Perekrutan
Menurut Baiq Setiani (2013) rekrutmen (recruitment) adalah serangkaian
aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan,
keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang
diidentifikasi dalam perencanaa kepegawaian.
Perekrutan yang efektif akan membawa peluang pekerjaan kepada
perhatian dari orang-orang yang berkemampuan dan keterampilannya memenuhi
spesifikasi pekerjaan. Maksud rekrutmen adalah untuk mendapat persediaan
sebanyak mungkin calon-calon pelamar sehingga perusahaan mempunyai
kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pilihan terhadap calon tenaga
pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi atau perusahaan.

1.3 Pelatihan
Pelatihan merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk
meningkatkan kinerja para karyawannya. Kegiatan pelatihan memiliki beberapa
tujuan diantaranya:
a. Untuk memenuhi tuntutan pekerjaan sekarang.
b. Untuk memenuhi tuntutan jabatan lain.
c. Untuk memenuhi tuntutan perubahan.
Menurut Swasto (2011:67) teknik-teknik pelatihan dibedakan menjadi:
a. Pelatihan di tempat kerja (on the job training).
b. Pelatihan di luar tempat kerja (off the job training)

2.4.1 On the Job Training


On the job training merupakan pelatihan yang dilakukan ditempat kerja,
dimana seorang mempelajari pekerjaan dengan melaksanakannya secara aktual
dalam pekerjaan dan pada dasarnya setiap karyawan memperoleh pelatihan
ditempat kerja pada waktu mereka memasuki perusahaan (Swasto, 2011:67)
On the job training merupakan metode pelatihan yang paling banyak
digunakan. Dalam prakteknya on job training memiliki bebrapa metode yang
sering digunakan diantaranya adalah:
1. Rotasi Jabatan
Menurut Magkunegara (2009: 58) rotasi jabatan adalah perpindahan posisi
karyawan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Beberapa keuntungan dari
metode rotasi jabatan adalah karyawan akan mendapatkan gambaran yang luas
mengenai berbagai macam jenis pekerjaan dalam perusahaan, mengembangkan
kerja sama antar karyawan, menentukan jenis pekerjaan yang sangat diminati oleh
karyawan, mempermudah menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat bekerja,
dan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan penempatan kerja yang
sesuai dengan potensi karyawan.Rotasi jabatan ini merupakan metode yang paling
sering digunakan.
2. Penugasan Sementara
Penugasan sementara merupakan penempatan karyawan pada posisi
tertentu untuk memberikan pengalaman kepada karyawan yang mendapat tugas
sementara untuk menangani masalah-masalah khusus secara aktual (Swasto,
2011:67). Dengan adanya penugasan sementara, karyawan diharapkan mampu
mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk mendapatkan pengalaman dan
pengetahuan baru.
3. Promosi Jabatan
Menurut Meldona (2009: 218) promosi jabatan adalah pemindahan
karyawan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tingkatnya lebih tinggi dalam
hal pembayaran, tanggung jawab dan jenjang organisasi.

2.4.2 Off the Job Training


1. Metode-metode Simulasi
Mangkunegara (2009:54) mengemukakan bahwa metode simulasi adalah
suatu situasi atau peristiwa menciptakan bentuk realitas atau imitasi dari realitas.
Simulasi ini merupakan pengkondisian suatu keadaan yang mendekati kondisi
nyata pada pekerjaan. Diantara metodemetode simulasi yang paling umum
digunakan adalah sebagai berikut:
a. Metode Studi Kasus
b. Role Playing
c. Business Game
d. Pembelajaran Aksi (Vestibule Training)
e. Latihan Laboraturium (Laboratory Training)
f. Program-program Pengembangan Eksekutif
2. Metode-metode
Presentasi Informasi Tujuan utama metode-metode presentasi (penyajian)
informasi adalah untuk mengajarkan berbagai sikap, konsep atau keterampilan
kepada peserta. Metode-metode yang biasa digunakan adalah:
a. Kuliah
b. Presentasi Video
c. Metode Konferensi
d. Programmed Instruction
e. Studi Sendiri
Disamping teknik-teknik atau metode-metode pelatihan yang telah
diuaraikan diatas, pemilihan dan penggabungan beberapa metode pelatihan yang
dilakukan dengan tepat dapat memberikan kesesuaian dengan kondisi yang
dihadapi oleh peserta untuk menyelesaikan masalah-masalah yang mungkin
timbul dalam pekerjaannya. Pemilihan metode-metode pelatihan yang sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi perusahaan dapat memberikan efektivitas
pelaksanaan pelatihan untuk mencapai tujuan perusahaan. kinerja karyawan saat
ini dan di saat yang akan datang (Rivai dan Sagala, 2009: 212). Pelatihan
karyawan, baik yang menggunakan On The Job Training maupun Off The Job
Training yang efektif dapat meningkatkan pengetahuan (knowledge), keahlian
(skill), dan sikap (attitude).

1.4 Kompetensi
Kompetensi adalah suatu hal yang dikaitkan dengan kemampuan,
pengetahuan/wawasan, dan sikap yang dijadikan suatu pedoman dalam melakukan
tanggung jawab pekerjaan yang dikerjakan oleh pegawai. Kesuksesan yang
didapat pegawai adalah hasil dari peningkatan kompetensi pegawai selama
bekerja di perusahaan.
Kompetensi oleh Spencer dalam moeheriono (2009:3) adalah karakteristik
yang mendasari seseorang berkaitan dengan efektifitas kinerja individu dalam
pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang memiliki hubungan kausal
atau sebab-akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan, efektif atau berkinerja
prima atau superior di tempat kerja atau pada situasi tertentu ( A competency is an
underlying characteristic of an individual that is causally related to criterian
referenced effective and or superior performance in a job or situation).
Berdasarkan dari definisi kompetensi ini, maka beberapa makna yang terkandung
di dalamnya adalah sebagai berikut:

1. Karakteristik dasar (underlying characteristic) kompetensi adalah bagian dari


kepribadian yang mendalam dan melekat pada seseorang serta mempunyai
perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai keadaan tugas pekerjaan.

2. Hubungan kausal (causally related) berarti kompetensi dapat menyebabkan


atau digunakan untuk memprediksi kinerja seseorang, artinya jika mempnyai
kompetensi tinggi, maka akan mempunyai kinerja tinggi pula (sebagai
akibat).
3. Kriteria (criterian referenced) yang dijadikan sebagai acuan, bahwa
kompetensi secara nyata akan memprediksikan seseorang dapat bekerja
dengan baik, harus terukur dan spesifik atau terstandar, misalnya kriteria
volume penjualan yang mampu dihasilkan seseorang salesman sebesar 1.000
buah/bulan atau manajer keuangan dapat mendapatkan keuntungan 1
miliar/tahun.
Kemudian, ia mengatakan bahwa kompetensi merupakan sebuah
karakteristik dasar seseoarang yang mengindikasikan cara berfikir, bersikap, dan
bertindak serta menarik kesimpulan yang dapat dilakukan dan dipertahankan oleh
seseorang pada waktu periode tertentu. Mereka juga mengatakan dari karakteristik
dasar tersebut dapat diketahui tingkat kompetensi atau standard kompetensi. Hal
ini dapat mengetahui tingkat kinerja yang diharapkan dan mengkategorikan
tingkat tinggi atau di bawah rata-rata. Oleh karena itu, penentuan ambang
kompetensi tersebut sangat dibutuhkan dan penting sekali karena dapat dijadikan
sebagai dasar pertimbangan bagi proses rekrutmen, seleksi, perencanaan, evaluasi
kinerja, dan pengembangan sumber daya manusia lainnya. Pendapat ahli lainnya
mengatakan bahwa kompetensi berhubungan dengan sikap, watak kepribadian,
dan pengetahuan yang diperolehnya.

1.5 Analisa 5W+1H


Analisa 5W + 1H adalah suatu metode analisis yang digunakan untuk
melakukan penanggulangan terhadap setiap akar permasalahan yaitu :
1. What (Apa Penanggulangannya?)
Di sini menjelaskan tentang langkah penanggulangan masalah
yang diambil untuk memecahkan permasalahan yang ada.
2. Why (Mengapa Bisa terjadi?)
Penjelasan mengenai penanggulangan yang dilakukan.
3. How (Bagaimana Penanggulangannya?)
Pada bagian ini berisikan tentang detail langkah-langkah
penanggulangan yang dilakukan di dalam menanggulanngi permasalahan.
4. Where (Dimana Penanggulangannya?)
Tempat dilakukannya penanggulangan masalah.
5. When (Kapan Penanggulangannya?)
Waktu penanggulangan permasalahan tersebut.
6. Who (Oleh Siapa Penanggulangannya?)
Pihak terkait yang melakukan penanggulangan terhadap
permasalahan yang ada atau biasa disebut PIC = Personal in chart.

1.6 Produktivitas
Produktivitas merupakan istilah dalam kegiatan produksi sebagai
perbandingan antara luaran (output) dengan masukan (input). Menurut Herjanto,
produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya
sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal.
Produktivitas dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu industri atau
UKM dalam menghasilkan barang atau jasa. Sehingga semakin tinggi
perbandingannya, berarti semakin tinggi produk yang dihasilkan. Ukuran-ukuran
produktivitas bisa bervariasi, tergantung pada aspek-aspek output atau input yang
digunakan sebagai agregat dasar, misalnya: indeks produktivitas buruh,
produktivitas biaya langsung, produktivitas biaya total, produktivitas energi,
produktivitas bahan mentah, dan lain-lain.
Siklus produktivitas merupakan salah satu konsep produktivitas yang
membahas upaya peningkatan produktivitas terus-menerus. Ada empat tahap
sebagai satu siklus yang saling terhubung dan tidak terputus:
B. Pengukuran
C. Evaluasi
D. Perencanaan
E. Peningkatan
Produktivitas yang diperhitungkan hanya produk bagus yang dihasilkan
saja, jika suatu work center banyak mengeluarkan barang cacat dapat dikatakan
work center tersebut tidak produktif. Keempat kegiatan tersebut sudah menjadi
dasar industry dalam melakukan peningkatan produktivitas. Siklus produktivitas
digunakan sebagai dasar perbaikan masalah produksi terutama pada skala industri.
Beberapa permasalahan yang menyebabkan penurunan produktivitas
perusahaanadalah:
1. Tidak ada evaluasi produktivitas
2. Keterlambatan pengambilan keputusan oleh manajemen

3. Motivasi rendah dalam pekerjaan.

4. Perusahaan tidak mampu berkompetisi dan beradaptasi pada kemajuan


teknologi dan informasi.
Upaya peningkatan produktivitas membutuhkan beberapa indikator sebagai
evaluasi. Salah satu diantaranya adalah metode Overall Equipment Effectiveness.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alir Penelitian


Diagram alir menunjukkan proses penelitian yang dilakukan dalam
pembuatan dojo assembly.

Gambar 3. 1 Diagram alir penelitian


3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Observasi
Hal yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian adalah melakukan
observasi. Observasi dilakukan sebagai sarana pengambilan data. Data tersebut
yang akan diperlukan dalam pengadaan dojo baru. Data-data yang diperlukan
berupa fasilitas yang ada pada divisi learning center serta waktu yang diperlukan
dalam pelatihan training yang ada saat ini.
1. Fasilitas learning center
a. Ruang Kelas
Ruang Kelas digunakan sebagai sarana pembelajaran sebelum masuk
ketahap praktik. Pembelajaran yang diberikan untuk calon karyawan baru
berupa teori seperti basic training dan general training. Ruang kelas di
learning center sendiri berjumlah 5 kelas dengan kapasitas tiap kelas
sebanyak 30 orang. Selain untuk pembelajaran, ruang kelas tersebut juga
digunakan sebagai tempat pertemuan atau ketika ada tamu dari instansi lain.
b. Dojo Technical Training
Dojo technical training merupakan tempat pelatihan yang terdapat alat
simulasi. Pelatihan yang terdapat di dojo merupakan pelatihan basic
training yaitu pengenalan dan pelatihan tentang basic skill untuk
memberikan wawasan sebagai media adaptasi sebelum terjun langsung
kelapangan.
Learning center saat ini memiliki beberapa dojo yang ditunjukkan dalam
table berikut:
Tabel 3. 1 Daftar dojo learning center
N Dojo N Dojo
o. o.
1 7
Quality awareness Maintenance
. .
2 8
Safety Axle shaft
. .
3 9
Karakuri Machining
. .
4 1
Basic knowledge Housing & welding
. 0.
N Dojo N Dojo
o. o.
5 1
Product knowledge Painting
. 1.
6 1
Quality Warehouse & logistic
. 2.

2. Waktu Pelatihan
Waktu pelatihan training yang ada di learning center saat ini masih
sangat tinggi. Dimana jumlah training keseluruhan mencapai 40 hari kerja. Hal
ini sangat tidak efisien dan dapat mengganggu jalannya proses produksi. Serta
biaya yang di keluarkan untuk training akan banyak.

3.2.2 Pembuatan Desain Alat


Desain dibuat setelah melakukan observasi. Desain yang dibuat adalah alat
pelatihan serta layout. Alat pelatihan nantinya akan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan alat pelatihan standar kerja di learning center. Sedangkan layout dibuat
sebagai acuan penempatan alat. Penempatan alat harus sesuai dengan yang ada di
plant.
Desain alat yang dibuat memiliki requirement yang diminta oleh
perusahaan. Berikut requirement yang dibuat oleh learning center:
1. Memiliki kemiripan dengan proses yang ada di plant
2. Operator bisa melakukan simulasi
3. Maintenance mudah
4. Low cost
Requirement di atas diminta berdasarkan kubutuhan perusahaan untuk
memenuhi fasilitas dojo standar kerja di PT Inti Ganda Perdana.
Design Requirement (kebutuhan/tuntutan desain) yang berarti unsur-unsur
yang dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan mendesain peralatan pelatihan
Standaridized Work. Desain dibuat semirip mungkin dengan proses yang ada di
Line. Desain peralatan simulasi pemasangan baut dan tightening bolt & nut
ditunjukkan pada lampiran. Alat pendukung proses juga berfungsi untuk
mendukung seluruh kegiatan dalam proses di line produksi. Alat ini juga menjadi
pertimbangan dalam mendesain alat pelatihan dan dalam penyusunan tata letak
alat tersebut.

N Nama Fungsi Gambar


o. Alat
1 Cable Sebagai
. Travel mempermudah
operator dalam
memposisikan
Impact gun pada
saat sebelum dan
sesudah proses,
agar tidak
menumpuk
2 Impact Untuk
. gun membantu
operator dalam
mengencangkan
bot & nut

3.2.3 Manufaktur
Manufaktur adalah tahap pembangunan dojo. Langkah awal dalam
pembangunan dojo adalah pembuatan alat simulasi yang telah didesain.
Pembuatan alat simulasi dimulai dari keseluruhan peralatan yang telah didesain
pada proses sebelumnya. Proses pembuatan alat diserahkan kepada pihak
workshop. Workshop merupakan salah satu fasilitas yang disediakan perusahaan
untuk membantu pembuatan peralatan maupun repair. Penyerahan desain ke
workshop harus menggunakan memo. Dalam mengajukan pembuatan alat harus
menyertakan material apa yang akan digunakan. Material yang ada di workshop
telah tertera pada memo. Selain itu, dalam pengajuan pembuatan alat di workshop
harus melalui persetujuan dan ditanda tangani langsung oleh atasan langsung serta
desain yang telah dibuat dilampirkan dalam memo.
3.2.4 Pembuatan WI
Tahap ini merupakan tahap pembuatan work instruction (WI). Work
Instruction (WI) atau Instruksi Kerja merupakan suatu petunjuk untuk melakukan
suatu pekerjaan tertentu secara benar berdasarkan standar pengerjaannya. Work
instruction berisi langkah-langkah kerja dan point penting dalam pengerjaan.
Work instruction yang ada di dojo dibuat dengan cara membandingkan work
instruction yang ada di line.

3.2.5 Simulasi
Simulasi adalah tahap pengujian alat simulasi. Alat simulasi yang telah
dibuat diuji bersama dengan dokumennya. Pengujian harus sesuai dengan situasi
di lapangan. SOP, waktu, dan sikap kerja harus benar-benar diperhatikan. Proses
simulasi dilakukan secara internal. Hasil dari simulasi berupa data-data fungsional
mesin. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir abnormality yang mungkin terjadi.
Ketika sudah sesuai dengan yang ada di lapangan, maka dokumen bisa dipasang
pada alat simulasi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sebelum Perbaikan


4.1.1 Flow Process Pelatihan

Perekrutan yang dilakukan di PT Inti Ganda Perdana dilakukan atas


permintaan user pada maisng-masing bidang produksi. User mengajukan
permintaan karyawan baru jika terdapat karyawan lama yang telah habis masa
kontraknya atau keluar.
Kualifikasi yang diterapkan perusahaan adalah setiap pelamar lulus tes
disetiap tahapnya. Tes yang dilakukan meliputi, lengkap administrasi, tes fisik, tes
tertulis dan psikotes, tes kesehatan, dan terakhir interview. Setelah calon karyawan
telah melewati semua tahapan, maka calon karyawan akan dibagikan jobnya
(bagian) sesuai hasil rekrutmen untuk ditempatkan ke pos tertentu. Pembagian
dilakukan dengan sistem tim atau individu.
Calon karyawan baru kemudian masuk di In House Training yang bertempat
di learning center. Pada learning center calon karyawan baru akan diberikan
training berupa basic training dan technical training. Permberian training ini
berupa teori. Kemudian baru calon karyawan baru akan masuk On Job Training
dimana ini dilakukan di line produksi.
4.1.2 Waktu Pelatihan
Learning center telah memberikan jadwal pada setiap tahap pelatihannya.
Waktu pada setiap tahapan ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

Pelatihan Waktu Pelatihan


Basic HRD 3 hari kerja
Basic Safety 2 hari kerja
General 2 hari kerja
Fundametal Skill 5 hari kerja
On Job Training 28 hari kerja
TOTAL 40 hari kerja

Tabel di atas menunjukkan bahwa waktu OJT masih tinggi, sehingga secara
keseluruhan waktu yang digunakan untuk training mencapai 40 hari.
Perbandingan waktu setiap training ditunjukkan pada diagram di bawah ini:

Waktu Pelatihan
Series 1
28

5
3 2 2

Basic HRD Basic Safety General Fundamental Skill On Job Training

Diagram waktu pelatihan diatas melihatkan bahwa waktu pelatihan


karyawan baru pada tahap On Job Training memiliki waktu yang sangat tinggi.
Waktu tersebut mencapai 28 hari kerja atau sebesar 70%, dan waktu keseluruhan
training mencapai 40 hari. Tidak adanya standarisasi yang pasti dalam waktu OJT
membuat durasi pelatihan sangat tinggi. Hal ini dapat mengganggu proses
produksi dan biaya yang dikeluarkan untuk divisi Learning Center akan semakin
besar pula.
Target produksi pada line berdasar produktivitas setiap hari adalah 95%.
Tetapi produktivitas line mengalami penurunan terhitung sejak bulan april
sebanyak 5 menit atau lost 2-5 unit ketika line menerima karyawan OJT. Hal ini
menyebabkan produktivitas menurun menjadi 93%. Selama penelitian dilakukan,
kaitan penurunan produktivitas dengan lamanya waktu On Job Training tidak
terukur secara data.
Analisa ini dilakukan untuk mencari penyebab tingginya waktu OJT.
Analisa ini dilakukan dengan melihat proses pelatihan secara keseluruhan dari
perekrutan hingga OJT. Hal ini diharapkan dapat memperbaiki waktu OJT
sehingga waktu training dapat berurang. Dan operator baru lebih cepat memasuki
line produksi sehingga produktivitas dapat tercapai sesuai target.

4.1.3 Work Instruction Line


Work Instruction Line (WI) adalah SOP yang ada di line dan sebagai acuan
produksi di line. WI ini berfungsi sebagai acuan untuk pembuatan dojo. Selain itu
WI juga sebagai acuan dalam mendesain agar mengetahui urutan proses dan
peralatan yang ada pada Line Produksi saat ini agar desain alat pelatihan dapat
disesuaikan.

N Proses Ilustrasi Poin


o. Penting
1 Bersihkan permukaan Terbebas
. Ring Plate dari cacat dan
benda asing

N Proses Ilustrasi Poin


o. Penting
2 Beri sealant Pemberian
sebanyak 2 layer pada
. sealant harus
Ring Plate
rata dan tidak
terputus

3 Angkat dan bersihkan Permukaan


permukaan Diff.
. terbebas dari
Carrier dengan kain
putih cacat dan benda
asing

4 Masukkan DC Posisi gigi


. Assy ke Housing gear rasio
secara perlahan menghadap
kekanan housing
end
5 Ambil bolt & pasang Putar 2~3
washer spring pada
. ulir dengan
bolt kemudian pasang
pada Differential menggunakan
Carrier
tangan
6 Kencangkan bolt Impact
. dengan Impact Bolt dengan cara
Wrench mendekati menyilang
Standar

N Proses Ilustrasi Poin


o. Penting
7 Ambil tag Pengambil
. warna model dan an tag model
pasang pada Housing sesuai model

8 Teteskan marking Torsi Bolt


pada socket QL
. DC dengan
kemudian Torsi Bolt
sesuai standar menyilang

Cycle Time 110

4.1.4 Biaya Training


Rincian biaya yang dikeluarkan oleh divisi learning center untuk pengadaan
training:
1. Jumlah Perekrutan (JP) = 2 kali/tahun
2. Konsumsi Siswa (KS) = Rp 15.000,- per Anak/hari
3. Jumlah Siswa (JS) = 5 siswa / angkatan
4. Uang Transport (UT) = Rp 36.000,-
5. Biaya Pengajar (BP) = Rp 250.000.- /hari
6. Lost Unit (LU) = 3 unit/hari
@Rp 2.000.000/unit
Rekruitmen calon karyawan baru untuk line assembly rear axle dilakukan
dua kali dalam satu tahun. Sehingga biaya yang dikeluarkan untuk training
adalah:
((((KS + UT) x JS) + (BP + LU)) x 40 hari) x 2
= ((((15.000 + 36.000) x 5) + (250.000 + 6.000.000)) x 40) x 2
= Rp 520.400.000,- /tahun
4.2 Setelah Perbaikan
4.2.1 New Flow Process Training
Alur proses pelatihan berubah dimana pelatihan Standardized Work akan
masuk dalam bagian Technical Training. Flow process pelatihan setelah perbaikan
ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

Diagram diatas menunjukkan bahwa ada penambahan metode pembelajaran


baru yaitu berupa standardized work atau sering disebut dojo. Metode
pembelajaran yang dilakukan dengan melakukan simulasi langsung sesuai dengan
yang ada di line. Hal ini betujuan untuk menyiapkan calon karyawan baru
sebelum terjun langsung ke line.

4.2.2 Dojo Work Instruction


Pembuatan WI dojo dilakukan dengan cara membandingkan proses yang
ada di line produksi. WI dibuat semirip mungkin dengan yang di line, bertujuan
untuk mengetahui urutan proses yang akan dilakukan, melakukan proses sesuai
dengan urutannya, dan menjaga proses urutan kerja tetap terstruktur. Selain itu,
WI juga bertujuan untuk memudahkan calon karyawan baru dalam beradaptasi.
WI yang dibuat yaitu pada proses pemasangan baut dan tightening bol & nut.
N Uraian Kerja Point Penting Gambar
o.
1 Persiapkan Pastikan
. semua alat yang semua alat yang
akan digunakan tersedia berfungsi
(stopwatch, torsi dengan baik
meter)
2 Pastikan bolt Pastikan setiap
. & nut yang ada di polybox berisi 4 bolt
polybox no. 1 s/d no. dan masing-masing
5 lengkap baut menempati
polybox sesuai
dengan ukuran
3 Peserta Ketika aba-aba
. mengangkat kedua “MULAI !!”
kedua tangan diucapkan, ketika itu
sebelum memulai juga waktu mulai
proses simulasi berjalan
sambil memberi aba-
aba “MULAI !!”
4 Ambil baut di Pastikan posisi
. polybox no. 1 pemasangan baut
kemudian pasangkan tegak lurus dan
4 pcs baut pada dipasangkan
lubang baris pertama menggunakan kedua
tangan
5 Lakukan Pastikan posisi
. proses yang sama semua baut
sehingga semuabaut terpasang dengan
terpasang benar
N Uraian Kerja Point Penting Gambar
o.
6 Check semua Pastikan tidak
. baut yang telah ada baut yang
terasang bersentuhan dengan
menggunakan slidding pengukur
slidding pengukur

7 Mengangkat Waktu
. kedua tangan setelah perhitungan
proses sudah selesai dihentikan
sambil memberi aba-
aba “STOP !!”

8 Lepas dan Pastikan


. masukkan kembali kondisi alat simulasi
baut ke polybox dalam keadaan rapi.
sesuai dengan Serta pastikan
ukuran awal slidding pengukur
berada di posisi awal
Catatan Cycle time = 50”

N Uraian Kerja Point Penting Gambar


o.
1 Persiapkan Pastikan
. semua peralatan semua alat yang
yang akan digunakan digunakan dalam
seperti, impact, torsi kondisi baik dan
meter, bolt/nut, dan berfungsi normal
stopwatch
2 Posisikan Posisikan di
. semua bolt & nut sebelah ulir
berada di posisi kiri pasangannya
ulir dan lubang

3 Pasangkan Pastikan
. semua nut terpasang dengan
kepasangannya dan benar agar tidak
bolt ke lubang, lepas ketika di
kemudian putar 3-4 impact
putaran secara
manual
menggunakan kedua
tangan
4 Lakukan Garis antara
. penyetelan pada tanda (-) dan (+)
tekanan angin pada sejajar dengan garis
impact, serta atur merah yang ada
arah putaran impact
keposisi “R”
5 Kencangkan Kencangkan
. semua bolt & nut hingga berbunyi
dengan “kreek” 3x
menggunakan
impact

6 Ukur torsi Ukur


. pada semua bolt & menggunakan torsi
nut yang telah meter hingga
terpasangan berbunyi“click”

7 Lepas semua Atur arah


. bolt & nut yang telah putaran impact
terpasang keposisi “L”
menggunakan
impact dan posisikan
kembali seperti
posisi awal
Catatan Cycle time = 75”

4.2.3 Waktu Pelatihan Setelah Perbaikan


Perbaikan fasilitas dan metode diharapkan dapat memenuhi target yaitu
menurunkan waktu On Job Training. Pencapaian target waktu setelah perbaikan
ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4. 1 Target perbaikan


Pelatihan Waktu Pelatihan
Basic HRD 3 hari kerja
Basic Safety 2 hari kerja
General 3 hari kerja
Dojo (Fundamental
Skill) 7 hari kerja
On Job Training 14 hari kerja
TOTAL 29 hari kerja

Data rekap waktu aktual peserta training ditunjukkan pada tabel di bawah
ini:
N Nama Area Pelatihan Lam
o. a OJT
1 Nur Dojo Pemasanganbaut 14
Tightening
. RohmanSetiawan Assembly hari
2 M. Luthfi Dojo Pemasanganbaut 14
Tightening
. Assembly hari
3 Danis Arian Dojo Pemasanganbaut 14
Tightening
. K Assembly hari
4 Ahmad Dojo Pemasanganbaut 14
Tightening
. Nadhirun Assembly hari
5 Nanda Dojo Pemasanganbaut 14
Tightening
. Septian Assembly hari
Tabel di atas menunjukkan waktu rata rata pada On Job Training adalah 14
hari kerja. Hal ini menunjukkan bahwa target yang diinginkan telah tercapai.
Menurunnya waktu on job training dikarenakan karyawan baru tidak perlu
beradaptasi terlalu lama. Karyawan baru hanya perlu melakukan verifikasi yang
dilakukan oleh line produksi. Dengan turunnya waktu OJT maka mempengaruhi
waktu training secara keseluruhan. Berikut diagram perbandingan waktuTraining
sebelum dan setelah perbaikan:
Diagram Perbandingan Waktu Aktual Training
50
40 27,5%
40
30
28 29
20
10 14
5 7
0 3 3 2 y 2 2 l 3
D ) T g
HR fe
t ra ill OJ in
Sa ne lS
k in
ng G e
ta ra
i ni en l T
ta
Tra am To
u nd
(F
o
D oj

Sebel um Setel a h

Grafik diatas menunjukkan penurunan waktu OJT yang awalnya 28 hari


kerja menjadi 14 hari kerja. Serta perubahan waktu training yang awalnya 40 hari
kerja menjadi 29 hari kerja. Berdasarkan data perubahan di atas, dengan
berkurangnya waktu OJT sebanyak 14 hari, mengakibatkan berkurang pula waktu
training secara keseluruhan. Waktu training yang semula 40 hari menjadi 29 hari,
artinyamengalamipenurunan yang cukupsignifikanyaitusebesar 27,5%. Dengan
penurunan waktu ini membuat karyawan baru akan lebih cepat untuk memasuki
line produksi, sehingga produktivitas di line dapat terjaga keseimbangannya.

4.3 Biaya Setelah Perbaikan


Rincian biaya yang dikeluarkan oleh divisi learning center untuk pengadaan
training:
1. Jumlah Perekrutan (JP) = 2 kali/tahun
2. Konsumsi Siswa (KS) = Rp 15.000,- per
Anak/hari
3. Jumlah Siswa (JS) = 5 siswa / angkatan
4. Uang Transport (UT) = Rp 36.000,-
5. Biaya Pengajar (BP) = Rp 250.000.- /hari
6. Lost Unit (LU) = 3 unit/hari
@Rp 2.000.000/unit
A. Biaya Setelah Perbaikan
Biaya yang dikeluarkan divisi learning center setelah dilakukan perbaikan
sebagai berikut:
((((KS + UT) x JS) + (BP + LU)) x 28 hari) x 2
= ((((15.000 + 36.000) x 5) + (250.000 + 6.000.000)) x 28) x 2
= Rp 377.290.000,-/tahun

B. Biaya Pengeluaran
Biaya pengeluaran adalah biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan
peralatan yang bertujuan untuk melengkapi peralatan metode pelatihan standard
kerja. Berikut rincian biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan peralatan:
Tabel 4. 2 Biaya pengeluaran
Pengeluaran
No. Keterangan Jumlah

1 Mesin Weldig GMAW+pekerja Rp 1.200.000,-/hari


2 Lama Pengerjaan 2 hari
3 Besi Hollow 30x60x3x6000mm Rp 450.000,-
(3pcs)
5 Print, laminating dll Rp 100.000,-
Total Pengeluaran Rp 2.900.000,-

C. Keuntungan
Dari data diatas maka NQI selama satu tahun dengan perhitungan sebagai
berikut:
NQI = Keuntungan – Biaya Pengeluaran
= (Biaya sebelum – Biaya sesudah) – Biaya Pengeluaran
= Rp (520.400.000 – 377.290.000) – Rp 2.900.000
= Rp 143.110.000 – Rp 2.900.000
= Rp 140.210.000,-/tahun
4.4 Dampak ?????????????
Dampak yang ditimbulkan dari pengadaan dojo adalah:
4.4.1 Productivity
Produksitivitas di line kembali normal setelah dilakukannya perbaikan.
Dimana yang awalnya mengalami penurunan sebesar 2% dari 95% menjadi 93%,
kini telah kembali ke 95%. Operator dapat lebih fokus pada pekerjaannya. Karena
operator tidak harus intensif dalam mendampingi siswa OJT.
4.4.2 Safety
Operator mendapatkan pembelajaran mengenai peraturan perusahaan dan
keselamatan kerja. Sehingga operator baru mampu memahami peraturan dan
mampu memahami standar keamanan kerja yang ada di perusahaan. Sehingga
dapat meminimalisasi kecelakaan kerja yang terjadi pada proses produksi.
4.4.3 Cost
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan yaitu:
1. Perancangan perlatan dojo diawali dengan
pembuatan desain kemudian dilanjutkan proses manufacturing sehingga
dihasilkan peralatan yang memenuhi kebutuhan perlengkapan pelatihan
standar kerja di learning center PT. Inti Ganda Perdana yaitu alat
simulasi pemasangan baut dan tightening bolt & nut.
2. Perbaikan metode yang sudah ada dilakukan dengan
penambahan simulasi langsung (praktik) pada peralatan yang telah
dibuat, kemudian guna mengurangi waktu on job training pelatihan
karyawan dilakukan penambahan fasilitas dojo technical training
berupa alat simulasi pemasangan baut dan tightening bolt & nut.
3. Dampak dari penambahan dojo di PT. Inti Ganda
Perdana berupa penekanan biaya dari Rp 143.110.000,- menjadi Rp
139.710.000,-, produktivitas kembali menjadi normal, operator menjadi
memahami standar safety, delivery karyawan menjadi lebih cepat dari
40 hari berkurang 11 hari, serta mempunyai etos kerja yang tinggi.

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan terkait dengan perbaikan yang telah
dilakukan dengan memaksimalkan fasilitas dan metode pelatihan berupa
perbaikan dan peningkatan menjadi alat pelatihan multi fungsi yang lebih
menyerupai Line produksi yaitu untuk satu Line Rear Axle Assy, sehingga waktu
OJT di line semakin cepat.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai