KARTON MAKANAN
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
Nama : Arifin Nurusyamsi
No. Mahasiswa : 11525101
NIRM : 2011061133
Dengan memanjatkan puji syukur kita kehadirat Allah SWT, Tugas ini saya
persembahkan untuk kedua orang tua yang hatinya selalu dipenuhi dengan doa
dan kasih saying, lantunan doa yang dirikan oleh kedua orang tua akhirnya
bisa menyelesaikan tugas akhir ini.
Segala puji bagi Allah SWT sangat bersyukur mempuyai kedua orang tua
seperti mereka segala pengorbanan yang dilakukan untuk terus membantu
putranya untuk selalu semangat dalam menjalankan studinya dan selalu
mendoakan yang terbaik bagi putranya.
Adik icha yang selalu memotifasi kakaknya untuk menyelesaikan studinya dan
berharap dapat berkumpul bersama di rumah tercinta
Keluarga besar teknik mesin 2011, terimakasih atas dukungan yang telah di
berikan
Keluarga besar HMTM, terimakasih atas perhatian dan semangan yang selalu
diberikan
v
HALAMAN MOTO
Jangan tunda
hari ini
“Pantang menyerah”
vi
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH
vii
9. Serta ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak
yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu-persatu disini. Semoga
Allah SWT membalas berlipat ganda kebaikan kalian semua. Amin.
Arifin Nurusyamsi
viii
ABSTRAK
Perkembangan industri kecil pada era saat ini sudah mulai dengan
mengembangkan alat – alat tepat guna. Pembuatan alat-alat tepat guna tersebut
bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi yang lebih efesien dan efektif. Salah
satu alat tepat guna yang sering dibutuhkan oleh industri kecil yaitu alat kemasan
(Packaging). Packaging merupakan salah satu strategi utama dari pemasaran
produk. Berbagai macam dan jenis packaging yang ada di sekitar masyarakat,
salah satu jenis packaging yaitu berupa box karton. Sebelumnya alat ini sudah
dibuat akan tetapi masih ada beberapa kendala yang ada didalamya antara lain
staples yang masih belum dapat masuk dengan sempurna dan penekuk yang masih
belum rapi. Berdasarkan percobaan sebelumnya, dari 10 karton yang di tekuk
masih ada 5 karton lunch box yang staplesnya masih belum masuk secara
sempurna. Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan
membuat ulang mekanisme pelipat serta penekuk carton lunch box yang rapi serta
presisi. Hasil dari penelitian ini mampu menjawab permasalahan tersebut, yaitu
dari 9 dari 10 (90%) karton yang ditekuk berhasil menghasilkan karton lunch box
secara sempurna.
ix
ABSTRACT
x
DAFTAR ISI
xi
5.2 Saran .................................................................................................... 43
Daftar Pustaka ...................................................................................................... 44
Lampiran ............................................................................................................... 45
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
Gambar 4.13 Cara kerja alat secara umum ........................................................... 31
Gambar 4.14 Urutan Cara Kerja Alat ................................................................... 32
Gambar 4.15 Urutan Cara Kerja Alat (Lanjutan) ................................................. 33
Gambar 4.16 Gerakan Stapler .............................................................................. 35
Gambar 4.17 Penekuk horizontal ......................................................................... 35
xiv
DAFTAR TABEL
xv
BAB I
PENDAHULUAN
2
2. Bab II berisikan kajian pustaka yang menerangkan tentang perkembangan
terkini terkait topik perancangan dan landasan teori yang dipakai dalam
perancangan ini.
3. Bab III berisikan metodologi penelitian bagian ini menjelaskan langkah-
langkah yang dilakukan dalam penelitian dan metode penelitian yang
digunakan.
4. Bab IV berisikan hasil dan pembahasan berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan.
5. Bab V Bagian ini berisi kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan serta
saran-saran untuk penelitian selanjutnya.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ardi. P (2015) merancang alat yang mampu merangkai carton lunch box secara
otomatis dengan dimensi carton panjang 13,5 cm, lebar 13,5 cm, tinggi 5cm, dan tebal
0,4 mm. Sistem yang digunakan alat tersebut menggunakanpneumatiksebagai pelipatan
dan PLC sebagai control pada alat tersebut. Alat tersebut mampu merangkai carton
lunch box dengan waktu 6,6 detik per 1 karton. Gambar 2.2 berikut adalah alat
perangkai carton lunch box otomatis yang dibuat oleh Setyo Ardi Pratama.
4
Gambar 2. 2 Alat Perangkai Karton lunch
Box Otomatis
Sumber: (Ardi. P 2015)
5
2.2 Dasar Teori
Teori yang melandasi perancangan dan pembuatan alat pelipat karton secara
otomatis adalah sebagai berikut:
2.2.1 Stapler
Stapler yaitu alat untuk menerapkan pengencang untuk mengencangkan artikel
ke benda kerja kaki yang kompresibel disediakan untuk membatasi jarak penggerak
pendoroang ke posisi tergantung pada ketebalan benda yang akan dikencangkan.
Cara kerja stapler menggunakan pegas untuk menyimpan energi untuk memasang
staples melalui pukulan impak. Kekuatan yang dibutuhkan untuk mengikat kertas
bersama berkurang. Mekanisme yang sangat kompak digunakan, termasuk pegas daya
kumparan ganda dengan tuas bersarang. Basis multi fungsi menyediakan bagian depan
yang miring hingga ke permukaan atas meja untuk memandu lembaran kertas di atas alas,
Pegas pengaturan ulang yang sederhana memberikan aksi pengaturan ulang yang
mulus saat pegangan dinaikkan. Track staples mencakup fitur pembesaran agar sesuai
dengan pegas pusher stapler yang lebih besar. (Marks & Oaks 2005)
6
2.2.2 Staples
Staples adalah suatu plat berbentuk U berbahan dasar aluminium yang digunakan
untuk menjepit dua atau lebih bagian karton. Dalam kehidupan sehari-hari kita
menggunakan staples ini dengan bantuan wadah yang disebut stapler.
Cara kerja staples dengan menembus bagian karton yang ingin disatukan
kemudian tembusan dari staples yang menembus karton akan menekuk ketika
mendapatkan gaya tekan hingga terkena cripm area yang dapat menekuk staples. Detail
bagian-bagian staples ditunjukkan pada Gambar 2.5 dibawah ini. (Bostitch 2018)
7
Rol pada setiap sabuk mengarahkan benda ke sabuk lainnya saat sabuk bergerak
ke arah perjalanan sabuk dan rol tersebut menyentuh permukaan bantalan di bawahnya
dalam kontak bergulir. Rotasi rol memberikan gaya pada benda-benda yang disampaikan
di atas rol. Gaya memiliki komponen yang diarahkan ke sabuk lainnya dan komponen
lainnya diarahkan ke hilir. (H.Burch 2005)
8
Gambar 2. 7 Silinder kerja tunggal
Sumber: (Festo 2004)
2.2.5 Sambungan
Sambungan adalah hasil dari penyatuan beberapa bagian / konstruksi dengan
menggunakan suatu cara tertentu beberapa macam sambungan diantara lainnya adalah:
9
1. Sambungan tetap (permanent joint).
Sambungan tetap merupakan sambungan yang bersifat tetap, sehingga tidak dapat
dilepas selamanya kecuali dengan merusaknya terlebih dahulu. Contoh dari sambungan
tetap adalah :
A. Sambungan las
Sambungan las adalah sambungan permanen yang didapatkan dari peleburan dari
tepi dua benda yang akan disambung dengan atau tidak dengan menggunakan tekanan
dan material tambahan. Panas yang digunakan untuk peleburan berasal dari terbakarnya
gas (dalam hal ini adalah las gas) atau dari busur listrik (dalam hal ini adalah las listrik).
Metode las listrik lebih sering digunakan karena kecepatan las yang lebih besar.
Sambungan las sering digunakan dalam sebuah perakitan sebagai metode alternatif
pencetakan dan penempaan dan sebagai pengganti sambungan baut dan sambungan
paku keling. Sambungan las juga digunakan untuk menyatukan kembali logam yang
retak, memperbaiki bagian-bagian kecil yang rusak seperti roda gigi, dan untuk
memperbaiki permukaan yang aus seperti permukaan bearing. (Treesna Juniarta 2016).
Gambar 2.9 dibawah ini menunjukkan macam-macam sambungan las.
B. Sambungan keling
Sambungan keling adalah sambungan yang dipakai untuk mengikatkan bagian
satu dengan yang lain menggunakan paku keling. Sambungan dengan paku keling ini
umumnya bersifat permanen dan sulit untuk melepaskannya karena pada bagian ujung
10
pangkalnya lebih besar daripada batang paku kelingnya. Oleh karena itu, pengelingan
banyak dipakai pada bangunan-bangunan bergerak atau bergetar.
11
BAB III
BAB III METODE PENELITIAN
Mulai
Identifikasi masalah
Desain Alat
Perbaikan
Pembuatan alat
Uji coba
Tidak tercapai?
ya
Selesai
12
3.2 Identifikasi masalah
Identifikasi masalah adalah mencari masalah atau kekurangan pada alat pelipat
carton lunch box yang telah dikerjakan oleh Setyo Ardi (2016) dan Dwiki (2017) yang
menggunakan konveyor untuk memasukkan karton ke bagian pelipat. Pada alat masih
ada kekurangan yang dimana stapler masih kurang sempurna untuk menjepit karton
sehingga masih perlu ada perbaikan yaitu pada proses penjepitan kedua bagian
menggunakan alat stapler menjadi satu dan proses penekukan karton antara lain:
1. Identifikasi pada stapler
A. Terdapat kendala pada stapler yang dimana tidak mempunyai pegas untuk gaya
dorong tersendiri untuk menggantikan staples berikutnya.
B. Jarak antara stapler dan wadah penekuk terlalu jauh sehingga mengkibatkan
kestabilan serta presisi dari stapler tersebut berkurang.
C. Pondasi pada stapler tidak stabil pada proses penekukan box yang dapat
mengakibatkan presisi dari staples tidak dapat menekuk secara sempurna.
D. Poros pada stapler tidak kuat menahan gaya gesek yang terjadi ketika proses
penekukan.
E. Tidak adanya bantuan gaya gesek seperti bearing yang mengakibatkan gaya
gesek akan mengubah kalibrasi yang sudah diatur sebelum proses penekukan.
Pada Gambar 3.2 dan 3.3 menunjukkan terjadinya kendala pada staples yang tidak
terdorong maju secara sempurna terhadap crimp area, maka hal ini menyebabkan
tidak stabilnya staples pada saat proses penekukan.
13
Tidak pumpunyai pegas
untuk mendorong staples
14
3.3 Kriteria desain
Sebelum menentukan desain yang akan di buat, hal yang perlu dilakukan adalah
mementukan kriteria desain. Kriteria desain yaitu target yang ingin dicapai berdasarkan
identifikasi masalah yang di temukan spade saait observasi Table 3.1 berikut memuat
kriteria dari perencanaan ulang staples dan penekuk kardus makanan, antara lain:
15
Pengumpan adalah alat yang berfungsi untuk mengantakan karton lunch box.
Proses pengantaran dilakukan oleh sebuah belt konveyor yang di hubungan dengan
motor DC.
19
3.5 Perbaikan alat
Diperlukannya perbaikan pada alat ini untuk menunjang kinerja dari alat penekuk
karton makanan agar dapat bekerja secara maksimal. Perbaikan yang dilakukan
adalah:
3.5.1 Stapler
Stepler pada alat ini berfungsi untuk menjepit karton yang masih terpisah dan
pada penelitian ini ada beberapa perbaikan yang perlu dilakukan pada stapler agar
dapat bekerja secara makasimal maka perlunya ada berbaikan yang dilakukan pada
komponen-komponen dari stapler salah satunya adalah penambahan dari tempat
steples, pusher dan pegas. Pada penelitian sebelumnya pemasukan steples melalui atas
steples dan pada penelitian ini steples di masukan melalui bawah. Pada gambar 3.11
dan 3.12 menunjukan cara pemasukan stapler dan penambahan komponen dari stapler.
Memasukan steples
20
Pegas
pendorong Memasuk
Pusher an staples
pendorong
Penggabungan
dengan Las
21
penekuk berbahahan dasar plat besi yang dipotong water jet dan digabungan dengan
metode Las. Pada gambar 3.14 menunjukan desain alat yang sudah di buat.
Penggabungan plat
besi dengan metode
Las
Pemotongan
dengan water
Plat almunium
yang ditekuk
Dib
22
3.5.5 Belt conveyor
Belt conveyor berfungsi sebagai pendorong karton agar dapat masuk ke dalam
wadah menekuk hingga menyentuh limit switch. Gerakan yang dilakukan oleh belt
conveyor adalah gerakan rotasi, pada penelitian ini belt berbahan dasar webbing kasar
agar dapat mendorong karton untuk maju. Pada gambar 3.16 menunjukan desain alat
yang sudah dilakukan.
23
Gambar 3.17 Belt Conveyor
24
Gambar 3.19 Penekuk vertikal Gambar 3.18 Penekuk Horizontal
3.5.3 Unit stapler
Pembuatan rancangan ulang stapler pada penelitian ini dikarenakan masih
ada beberapa kendala. Pada staplerpenelitian ini ada perubahan rancangan mengganti
material serta desain yang sebelumnya agar dapat menahan gesekan dalam proses
stapler. Gambar 3.20 menujukkan perubahan desain dan material.
25
3.7 Alat dan bahan
3.6.1 Bahan yang digunakan
1. Plat besi tebal 3mm
2. Bearing
3. Weebing
4. Akrilik
5. Mur dan baut
3.6.2 Alat yang digunakan
1. Gerinda
2. Las
3. Kunci pas
4. Mesin bubut
5. Milling
3.8 Langkah uji coba alat
Uji coba alat dilakukan untuk mengatahui apakah desain yang sudah dibuat
dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan kriteria yang sudah di tentukan, serta
untuk mengetahui perbandingan staples dan penekuk yang dicapai pada rancangan
penelitian ini.
3.9 Kalibrasi alat menggunakan potongan karton
Uji coba alat menggunakan potongan karton dilakukan untuk mengetahui
apakah alat yang akan dicoba dapat dilakukan sebelum proses penekukan serta untuk
mengetahui kepresisian dari setiap bagian alat yang akan digunakan, langkah –
langkah uji coba antara lain:
1. Menghidupkan kompresor untuk mengalirkan udara pada silinder pneumatik.
2. Memberikan tekanan udara 3 bar apakah cukup atau tidak.
3. Menekan satu persatu selenoid yang ada pada alat.
4. Mengamati kondisi dari silinder pnenumatik.
5. Mengamati jalur dari setiap silinder yang bergerak.
6. Mengamati staples yang keluar dari stapler.
7. Mengamati limit switch pada alat
8. Mengkalibrasi setiap gerakan.
26
9. Memasukan karton kecil dan menekan setiap sililder.
3.10 Langkah uji coba dengan karton
1. Menghidupkan kopresor untuk mengalirkan udara pada setiap silinder
pneumatik.
2. Memberikan tekanan 30 bar pada setiap silinder pneumatik.
3. Memasukan karton melalui melalui unit pengumpan.
4. Menekan tombol run pada omron PLC.
5. Mengamati setiap komponen yang ada pada alat apakah berfungsi atau tidak
dalam proses alat dilakukan.
6. Mengamati staples setiap bagian katon lunch box setelah selesai.
7. Jika masih ada kendala maka akan di ulang mengkalibrasi.
27
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Alat penekuk karton lunch box ini mempunyai dimensi Panjang (P) 900 mm,
Lebar (L) 650 mm, Tinggi (T) 590 mm. Pada alat yang sudah rancang ini masih terdapat
beberapa kendala yang ditemui yaitu masih ada pergeseran dari stapler yang
mengakibatkan staples tidak presisi pada saat proses penekukan.
28
1. Identifikasi masalah Perancangan
Dalam pembuatan alat yang mengacu pada desain yang sudah memenuhi kriteria
Pada rancangan penelitian ini terdapat beberapa kendala yang mengacu pada unit stapler
yaitu:
1. Staples belum dapat presisi terhadap crimp area.
29
2. Struktur dari alat tidak stabil.
30
Gambar 4.4 Mengganti Penopang Stapler
31
4.2.2 Cara kerja urutan pelipat karton dan stapler
Cara kerja urutan karton ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana langkah-
langkah yang ada didalam proses alat ketika aktif dan melakukan penekukan karton. Pada
gambar 4.6 dan 4.7 menunjukan cara kerja pelipat dan penjepitan yang dilakukan oleh
alat.
1. 2.
3. 4.
5. 6.
32
7. 8.
9. 10.
11. 12.
13.
34
Gambar 4.8 Gerakan Stapler
35
4.3 Hasil Pengujian
Hasil pengujian pada alat menggunakan potongan karton untuk menjepit dan
karton utuh untuk menguji pada penekuk vertikal dan horizontal sehingga dapat melihat
seberapa jauh hasil yang dicapai.
4.2.1 Hasil pengujian penekuk karton lunch box semi otomatis
1. Penekuk vertikal
Pengujian yang dilakukan yaitu dengan cara menekan setiap solenoid yang ada
sehingga dapat melihat bagaimana cara kerja yang dilakukan oleh setiap mekanisme dari
alat. Terdapat beberapa kendala yang ada dalam proses pengujian pada tahap ini yaitu
tidak adanya fillet pada plat besi yang menjadi penekuk pada alat ini sehingga
menyebabkan kerusakan pada karton yang ingin ditekuk.
2. Penekuk horizontal
Pengujian yang dilakukan pada penekuk horizontal yaitu meletakkan karton yang
siap untuk ditekuk dan menekan solenoid yang berfungsi untuk mengerakkan silinder
yang ada pada penekuk horizontal. Terjadi beberapa kendala pada tahap pengujian ini
ketika penekuk horizontal bergerak maka semua komponen yang ada pada alat ikut
bergetar.
4.2.2 Identifikasi hasil pengujian yang ada pada penekuk
1. Penekuk vertikal
Hasil dari identifikasi masalah yang ada pada penekuk vertikal yaitu tidak adanya
fillet yang ada pada plat besi sehingga blat besi dapat merusak karton yang akan ditekuk
yang dikarenakan dorongan yang terjadi pada silinder yang menggerakkan penekuk.
2. Penekuk horizontal
Hasil dari identifikasi masalah yang ada pada menekuk horizontal yaitu jarak dari
penekuk horizontal dan karton terlalu jauh sehingga menyebabkan banyak getaran di
setiap mekanisme dari alat.
4.2.3 Solusi hasil pengujian
1. Penekuk vertikal
Membuat fillet pada bagian plat besi yang bersentuhan terlebih dahulu terhadap
karton agar tidak merusak karton yang akan ditekuk. Gambar 4.10 menujukkan bagian
plat besi yang difillet.
36
Gambar 4.10 Bagian Plat Besi
yang Difillet
2. Penekuk horizontal
Pada tahap ini, dudukan yang ada pada penekuk menyambung ke silinder yang
berdekatan sehingga jarak antar penekuk terhadap karton semakin dekat. Hal ini
menyebabkan gerakan yang dilakukan silinder pneumatik tidak terlalu jauh terhadap
karton. Gambar 4.11 berikut ini menunjukkan perubahan dudukan yang dilakukan pada
alat.
37
4.2.4 Hasil pengujian pada belt conveyor
Pengujian yang dilakukan pada tahap ini yaitu dengan menghidupkan motor yang
menggerakan belt conveyor dan meletakkan karton diatasnya sehingga dapat melihat
bagaimana gerakan karton yang pada awalnya diam hingga mendapatkan gerakan dari
belt conveyor. Terdapat beberapa kendala pada belt conveyor yang mengakibatkan
terhambatnya karton yang digerakannya dikarenakan jarak antara belt dengan limit
switch terlalu jauh, sehingga gerakan yang dilakukan oleh belt conveyor yang sudah
mencapai ujung dari belt karton belum menyentuh limit switch.
1. Hasil identifikasi masalah pada belt conveyor
Hasil dari identifikasi pengujian ini terdapat jarak antara belt conveyor dan limit
switch terlalu jauh sehingga kartor yang sudah melewati belt masih belum mencapai limit
switch
2. Solusi dari belt conveyor
Mendekatkan jarak antara limit switch dengan belt conveyor dengan cara
memajukan roler yang ada pada belt conveyor atau memperpanjang belt yang ada pada
alat.
4.2.5 Hasil pengujian pada stapler
Pengujian yang dilakukan pada tahapan ini dengan cara membuat dua jenis
pengujian yang pertama dengan menggunakan potongan karton kemudian dengan
menggunakan karton yang masih utuh. Pada pengujian yang menggunakan potongann
karton dilakukan dengan cara menekan tombol solenoid pada alat sehingga dapat melihat
staples yang menekuk secara sempurna dan staples yang masih tidak bisa menekuk.
Dari masalah di atas dapat disimpulkan bahwa stapler tidak presisi sehingga
menimbulkan masalah tersebut. Gambar 4.14 di bawah menujukkan keterangan cara
memasukkan staples.
39
Gambar 4.14 Cara Memasukkan Staples
40
4.4 Hasil pengujian secara keseluruhan
Hasil dari pengujian alat yang sudah dilakukan dari semua tahapan alat dapat
menekuk dan menstapler secara baik dalam waktu 7 detik walaupun didalam prosesnya
masih terdapat beberapa kendala seperti staples yang tidak dapat masuk secara
sempurna, tetapi sudah ditemukan solusi untuk permasalahan tersebut. Hasil yang
didapatkan dari keseluruhan pengujian ditunjukkan pada Gambar 4.16 dan Gambar 4.17
berikut ini.
4.5 Pembahasan
Penelitian yang dilakukan pada pembuatan alat ini telat mencapai target kriteria
yang diinginkan. Pada proses pencapainan target dan kriteria desain masih ditemui
beberapa kendala yang ada didalamnya dari segi mekaninme atau membuatan alat akan
41
tetapi masalah yang ada sudah cukup baik dengan adanya solusi yang diberikan pada
penelitian ini.
Dalam penelitian ini masih banyak beberapa kekurangan yang ditemui, beberapa
kekurangan yang ada sebagai berikut:
1. Masih ada ketidaksetabilan pada stapler.
2. Proses penjepitan staples masih belum sempurna.
3. Penekukan karton masih belum rapi.
Kekurangan yang ditemui pada perancangan dan pembuatan alat pelipat karton
ini dapat di atasi dengan perbaikan desain maupun mekanisme alat atau komponen,
Sehingga di harapkan dapat mencapai kinerja yang optimal pada prosesnya.
42
BAB V
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan telah berhasil membuat perencanaan stapler dan penekuk
kardus makanan yang dapat melipat satu kardus makanan dalam waktu 10 detik dari
pengumpan hingga mencapai penekuk dan dapat menjepit kardus makanan secara
sempurna walaupun masih ada penekuk yang kurang rapi dalam setiap penekukan akan
tetapi dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Mekanisme penekuk makanan yang sudah dibuat dapat menghasilkan karton
makanan yang rapi dan presisi dalam waktu 7 detik.
2. Telah didapatkan solusi dari staples yang tidak dapat menekuk dengan baik yaitu
dengan cara meluruskan antara staples dengan crimp area.
3. Pada percobaan yang sudah dilakukan pada tahap pengujian steples yang dijadikan
sebagai penjepit karton sudah dapat digunakan, dari 10 percobaan karton yang
sudah di uji 8 (80 %) karton diantaranya menjepit dengan baik dan sisanya karton
yang diuji masih belum rapi.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian dan perancanganpenekuk kardus makanan yang telah
dilakukan, ada bebarapa hal yang harus diperbaiki diantaranya adalah:
1. Memperkuat stuktur dan dudukan stapler agar dapat menyetabilkan stapler yang
sedang bergerak pada saat proses penjepitan.
2. Dalam proses penjepitan yang dilakukan oleh stapler harus diberikan ukuran
agar dapat mengetahui ketika stapler berubah dari kalibrasi yang sudah
dilakukan.
3. Memberikan delay pada leader diagram agar dapat membuat penekuk berhenti
sebentar sehingga karton dapat lebih baik dalam penekukannya.
43
DAFTAR PUSTAKA
Adi W S (2014) Mekanisme perpindahan barang pada variasi parameter desain feeder
celah berputar
Ardi. P S (2015) Perangkai carton lunch box otomatis menggunakan PLC dan
Pneumatik. Skripsi
Festo (2004) Komponen perangkat lunak fluidsim gambar silinder tunggal dan ganda
Subhan & Satmoko M& A (2016) Penentuan Dimensi dan Spesifikasi Silinder
Pneumatik Untuk Pergerakan Tote Iradiator Gamma Multiguna Batan. 10:52
44
LAMPIRAN
45
46
47