Anda di halaman 1dari 62

PERENCANAAN ULANG STAPLER DAN PENEKUK

KARTON MAKANAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Mesin

Disusun Oleh :
Nama : Arifin Nurusyamsi
No. Mahasiswa : 11525101
NIRM : 2011061133

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2019
ii
iii
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan memanjatkan puji syukur kita kehadirat Allah SWT, Tugas ini saya
persembahkan untuk kedua orang tua yang hatinya selalu dipenuhi dengan doa
dan kasih saying, lantunan doa yang dirikan oleh kedua orang tua akhirnya
bisa menyelesaikan tugas akhir ini.

Segala puji bagi Allah SWT sangat bersyukur mempuyai kedua orang tua
seperti mereka segala pengorbanan yang dilakukan untuk terus membantu
putranya untuk selalu semangat dalam menjalankan studinya dan selalu
mendoakan yang terbaik bagi putranya.

Adik icha yang selalu memotifasi kakaknya untuk menyelesaikan studinya dan
berharap dapat berkumpul bersama di rumah tercinta

Keluarga besar teknik mesin 2011, terimakasih atas dukungan yang telah di
berikan

Keluarga besar HMTM, terimakasih atas perhatian dan semangan yang selalu
diberikan

v
HALAMAN MOTO

Jangan tunda

sampai esok apa

yang bisa dikerjakan

hari ini

“Pantang menyerah”

vi
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Dengan mengucap Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat


Allah SWT, yang telah mencurahkan rahmat, rezeki, dan izinnya, Karena dengan
izinya. Tugas ahkir ini dapat terselesaikan. Laporan tugas akhir ini disusun sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana teknik mesin di Universitas Islam
Indonesia yang berjudul“PERENCANAAN ULANG STAPLER DAN PENEKUK
KARTON MAKANAN”
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya atas bimbingan, bantuan serta dukungan dalam pelaksanaan tugas akhir
ini kepada :
1. Allah SWT, yang telah mencurahkan rahmat, rezeki, dan izinnya, Karena
dengan izinya. Tugas ahkir ini dapat terselesaikan.
2. Kedua orang tua, kakak dan adikku yang memberikan doa dan semangat.
3. Bapak Dr.Eng., Risdiyono S.T., M.Eng. Selaku Ketua Jurusan Teknik
Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia.
4. Bapak Agung Nugroho Adi,ST., MT. selaku selaku dosen pembimbing
tugas akhir yang telah sangat membantu dan membimbing dengan penuh
kesabaran selama proses pengerjaan dan penyusunan tugas akhir ini.
5. Seluruh dosen Teknik Mesin UII. Terimakasih atas ilmunya semoga Allah
SWT tidak akan memutus pahalanya.
6. Teman Partner dalam menyelesaikan tugas Dwi iksan B, Triono, Jumanto,
Rivaldi, Prahadit billia, Fandi, Ahmad Fatoni,
7. Teman-teman M11 (Mechanical Enginerring 2011) yang telah banyak
memberikan masukan/saran serta kritik dalam penyelesaian tugas akhir ini.
8. HMTM UII yang telah memberikan semangatnya.

vii
9. Serta ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak
yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu-persatu disini. Semoga
Allah SWT membalas berlipat ganda kebaikan kalian semua. Amin.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari


sempurna. Namun demikian semoga selalu dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak yang membacanya. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan laporan selanjutnya. Akhir kata penulis
berharap semoga hasil penulisan laporan tugas akhir ini dapat membantu
mengembangkan ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi pembacanya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 1 Januari 2019

Arifin Nurusyamsi

viii
ABSTRAK

Perkembangan industri kecil pada era saat ini sudah mulai dengan
mengembangkan alat – alat tepat guna. Pembuatan alat-alat tepat guna tersebut
bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi yang lebih efesien dan efektif. Salah
satu alat tepat guna yang sering dibutuhkan oleh industri kecil yaitu alat kemasan
(Packaging). Packaging merupakan salah satu strategi utama dari pemasaran
produk. Berbagai macam dan jenis packaging yang ada di sekitar masyarakat,
salah satu jenis packaging yaitu berupa box karton. Sebelumnya alat ini sudah
dibuat akan tetapi masih ada beberapa kendala yang ada didalamya antara lain
staples yang masih belum dapat masuk dengan sempurna dan penekuk yang masih
belum rapi. Berdasarkan percobaan sebelumnya, dari 10 karton yang di tekuk
masih ada 5 karton lunch box yang staplesnya masih belum masuk secara
sempurna. Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan
membuat ulang mekanisme pelipat serta penekuk carton lunch box yang rapi serta
presisi. Hasil dari penelitian ini mampu menjawab permasalahan tersebut, yaitu
dari 9 dari 10 (90%) karton yang ditekuk berhasil menghasilkan karton lunch box
secara sempurna.

Kata kunci :packaging, karton lunch box, staples

ix
ABSTRACT

The development of small industries in the current era has begun by


developing appropriate tools. Making the right tools were to increase the
production results more efficiently and effectively. One of the effective tools that
are often needed by small industries is packaging equipment. Packaging is one of
the main strategies of product marketing. One of various types of packaging that
are around the community is a carton box. This tool has been made before, but
there were still obstacles in it, such as staples which still couldn't get in with all
part and the benders that weren’t neat yet. Previous experiment mention that there
were 5 out of 10 boxes of lunch cartons hasn’t entered perfectly. Therefore, the
purpose of this study is to repair and remake the folding and binding of tools to
make lunch box carton looks neat and precision. The results of this study were able
to answer these problems, that is 9 out of 10 (90%) bendable cartons produced a
perfect lunch box carton.

Keywords: packaging, lunch box carton, staples

x
DAFTAR ISI

Cover .................................................................... Error! Bookmark not defined.


Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing ............. Error! Bookmark not defined.
Lembar Pengesahan Dosen Penguji ..................... Error! Bookmark not defined.
Pernyataan Bebas Plagiatisme .............................. Error! Bookmark not defined.
Halaman Persembahan .......................................................................................... iii
Halaman Moto ....................................................................................................... vi
Kata Pengantar dan Ucapan Terima Kasih ........................................................... vii
Abstrak .................................................................................................................. ix
Daftar Isi ................................................................................................................ xi
Daftar Gambar ..................................................................................................... xiii
Daftar Tabel .......................................................................................................... xv
BAB I Pendahuluan ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Batasan Masalah .................................................................................... 2
1.4 Tujuan Penelitian atau Perancangan ...................................................... 2
1.5 Manfaat Penelitian atau Perancangan .................................................... 2
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................ 2
BAB II Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 4
2.1 Kajian Pustaka ....................................................................................... 4
2.2 Dasar Teori ............................................................................................. 6
2.2.1 Stapler........................................................................................... 6
2.2.2 Staples........................................................................................... 7
2.2.3 Belt conveyor ................................................................................ 7
2.2.4 Silinder pneumatik........................................................................ 8
2.2.5 Sambungan ................................................................................... 9
BAB III Metode Penelitian ................................................................................... 12
3.1 Alur penelitian ..................................................................................... 12
3.2 Identifikasi masalah ............................................................................. 13
3.3 Kriteria desain ...................................................................................... 15
3.4 Desain alat ............................................................................................ 15
3.5 Perbaikan alat ....................................................................................... 20
3.6 Pembuatan alat ..................................................................................... 23
3.7 Alat dan bahan ..................................................................................... 26
3.8 Langkah uji coba alat ........................................................................... 26
3.9 Kalibrasi alat menggunakan potongan karton ...................................... 26
3.10Langkah uji coba dengan karton .......................................................... 27
BAB IV Hasil Dan Pembahasan ........................................................................... 28
4.1 Hasil Perancangan ................................................................................ 28
4.2 Cara kerja alat ...................................................................................... 31
4.3 Hasil Pengujian .................................................................................... 36
4.4 Hasil pengujian secara keseluruhan ..................................................... 41
4.5 Pembahasan .......................................................................................... 41
BAB V Penutup .................................................................................................... 43
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 43

xi
5.2 Saran .................................................................................................... 43
Daftar Pustaka ...................................................................................................... 44
Lampiran ............................................................................................................... 45

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Alat Pemindah Batang dengan Mekanisme Feeder ........................... 4


Gambar 2. 2 Alat Perangkai Karton lunch Box Otomatis ...................................... 5
Gambar 2. 3 Friction Feeder .................................................................................. 5
Gambar 2. 4 Komponen Stapler ............................................................................. 6
Gambar 2. 5 Bagian-bagian staples ........................................................................ 7
Gambar 2. 6 Belt conveyor ..................................................................................... 8
Gambar 2. 7 Silinder kerja tunggal ......................................................................... 9
Gambar 2. 8 Silinder Pneumatik Kerja Ganda beserta Bagian .............................. 9
Gambar 2. 9 Macam-macam Sambungan Las ...................................................... 10
Gambar 2. 10 Sambungan Tetap .......................................................................... 11
Gambar 2. 11 Sambungan tidak tetap ................................................................... 11
Gambar 3.1 Metodelogi Penelitian ....................................................................... 12
Gambar 3.2 Hasil dari staples yang tidak stabil ................................................... 13
Gambar 3.3 Staples tidak teredorong masuk sempurna ....................................... 14
Gambar 3.4 Permukaan terkena baut .................................................................... 14
Gambar 3.5 Unit Pengumpan Alat Penekuk Karton............................................. 16
Gambar 3.6 Unit penekuk..................................................................................... 16
Gambar 3.7 Penekuk horizontal ........................................................................... 17
Gambar 3.8 Penekuk Horizontal Dengan Plat Besi .............................................. 17
Gambar 3.9 Unit stapler........................................................................................ 18
Gambar 3.10 Desain Alat Rancangan baru .......................................................... 19
Gambar 3. 11 cara pemasukan staples pada penelitian sebelumnya .................... 20
Gambar 3. 12 Cara memasukan staples pada penelitian sekarang dan penambahan
komponen ..................................................................................................... 21
Gambar 3.13 Penekuk horizontal. ........................................................................ 21
Gambar 3. 14 Penekuk horizontal. ....................................................................... 22
Gambar 3. 15 Penekuk vertikal. .......................................................................... 22
Gambar 3. 16 Material belt yang diganti .............................................................. 23
Gambar 3.17 Belt Conveyor ................................................................................. 24
Gambar 3.18 Penekuk Horizontal ........................................................................ 25
Gambar 3.19 Penekuk vertikal ............................................................................. 25
Gambar 3.20 Stapler ............................................................................................. 25
Gambar 4.1 Hasil Perancangan Alat Penekuk Karton lunch box ......................... 28
Gambar 4.2 Stapler Tidak Presisi ......................................................................... 29
Gambar 4. 3 Frame yang belum stabil .................................................................. 30
Gambar 4.4 Mengganti Penopang Stapler ............................................................ 31
Gambar 4.5 Bagian Plat Besi yang Difillet .......................................................... 37
Gambar 4.6 Perubahan Dudukan yang Menghubungkan Silinder Dengan
Penekuk ......................................................................................... 37
Gambar 4.7 Hasil Pengujian Stapler..................................................................... 38
Gambar 4.8 Staples Tidak Sempurna ................................................................... 39
Gambar 4.9 Cara Memasukkan Staples ................................................................ 40
Gambar 4.10 Dudukan Stapler yang dikuatkan .................................................... 40
Gambar 4.11 Pengujian Karton ............................................................................ 41
Gambar 4.12 Pengujian Stapler ............................................................................ 41

xiii
Gambar 4.13 Cara kerja alat secara umum ........................................................... 31
Gambar 4.14 Urutan Cara Kerja Alat ................................................................... 32
Gambar 4.15 Urutan Cara Kerja Alat (Lanjutan) ................................................. 33
Gambar 4.16 Gerakan Stapler .............................................................................. 35
Gambar 4.17 Penekuk horizontal ......................................................................... 35

xiv
DAFTAR TABEL

TABEL 3.1 Tabel Kriteria Desain Dan Penyelesaian Masalah............................ 15

xv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan industri kecil pada era saat ini sudah mulai dengan
mengembangkan alat – alat tepat guna. Pembuatan alat alat tepat guna tersebut
bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi yang lebih efesien dan efektif. Definisi
dari industri kecil yaitu suatu industri dengan jumlah tenaga kerja 1 sampai 4 dengan
modal sedikit dan teknologi sederhana. Nur F (2018)
Salah satu alat tepat guna yang sering dibutuhkan oleh industri kecil dalam
bidang pengemasan yaitu alat kemasan (Packaging). Packaging merupakan salah satu
strategi utama dari pemasaran produk. Berbagai macam dan jenis packaging yang ada
di sekitar masyarakat, salah satu jenis packaging yaitu berupa box karton. Pada
umumnya proses dalam pembuatan box packaging ini sangat membutuhkan waktu
yang relatif lama. Hal tersebut disebabkan oleh perlu adanya suatu proses pelipatan
atau penggabungan antara 2 bagian menjadi kesatuan.
Alat tepat guna berupa peningkatan waktu dalam proses packaging telah dibuat
dikalangan mahasiswa. Alat tersebut telah dikembangkan oleh Setyo Ardi (2016) dan
Dwiki Eryawan (2017). Tujuan diciptakannya alat tersebut untuk mendapatkan waktu
yang efektif dan efisien agar dapat mempermudah konsumen untuk mendapatkan
hasil dari packaging yang sempurna.
Pada alat tersebut masih ditemukan beberapa kendala yaitu staples dan penekuk
box. Staples yang digunakan untuk menyatukan kedua bagian menjadi satu masih
belum dapat menjepit secara sempurna, sedangkan pada penekuk belum dapat
menekuk box secara rapi. Berdasarkan masalah yang ada maka dalam penelitian ini
akan dilakukan perbaikan penekuk dan stapler.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimana metode untuk menekuk carton lunch box agar terlihat rapi?
2. Bagamana cara menganalisa kegagalan pada staples yang tidak bisa
menekuk?
3. Bagaimana cara mengkalibrasi silinder agar stapler berjalan dengan lancar?

1.3 Batasan Masalah


1. Menggunakan material plat besi agar dapat menekuk karton secara presisi.
2. Pengujian dilakukan dengan menggunakan karton lunch box dengan medote
semi otomatis dan otomatis
3. Meluruskan antara staples dan cripm area agar dapat menekuk dengan
sempurna dan menstabilkannya

1.4 Tujuan Penelitian atau Perancangan


Tujuan dari penelitian ini yaitu:
Merancang dan membuat ulang mekanisme penekuk dan penstapler karton
makanan yang rapi serta presisi.
1.5 Manfaat Penelitian atau Perancangan
Manfaat dari penelitian ini yaitu :
1. Menghasilkan mekanisme penekuk makanan yang presisi
2. Memperlihatkan keberhasilan dan kegagalan yang ada pada staples.
3. Menghasilkan mekanisme staples yang rapi untuk menjepit karton makanan.

1.6 Sistematika Penulisan


Pada penulisan laporan tugas akhir ini terdiri dari beberapa bagian, yang
bertujuan memudahkan dalam memahami laporan tugas akhir ini. Penulisan laporan
tugas akhir ini dibagi menjadi lima Bab yaitu :
1. Bab I berisikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
dan manfaat perancangan serta sistematika penulisan laporannya.

2
2. Bab II berisikan kajian pustaka yang menerangkan tentang perkembangan
terkini terkait topik perancangan dan landasan teori yang dipakai dalam
perancangan ini.
3. Bab III berisikan metodologi penelitian bagian ini menjelaskan langkah-
langkah yang dilakukan dalam penelitian dan metode penelitian yang
digunakan.
4. Bab IV berisikan hasil dan pembahasan berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan.
5. Bab V Bagian ini berisi kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan serta
saran-saran untuk penelitian selanjutnya.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka


Adi S (2014) dalam penelitiannya menghasilkan alat yang mampu memindahkan
batang dengan mekanisme feeder. Parameter pengoperasian mekanisme feeder
divariasikan, yang meliputi: sudut bidang pemutaran (20, 30, dan 40°), kecepatan
mekanisme pemuatan (11, 22, dan 33 rpm), massa dan kekasaran permukaan barang
serta kondisi susunan batang pada bidang pemuatan. Berikut alat mekanisme
perpindahan batang pada variasi parameter desain feeder celah berputar yang dibuat
pada alatnya, dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2. 1 Alat Pemindah Batang dengan Mekanisme


Feeder
Sumber : Susilo Adi Widyanto, 2014

Ardi. P (2015) merancang alat yang mampu merangkai carton lunch box secara
otomatis dengan dimensi carton panjang 13,5 cm, lebar 13,5 cm, tinggi 5cm, dan tebal
0,4 mm. Sistem yang digunakan alat tersebut menggunakanpneumatiksebagai pelipatan
dan PLC sebagai control pada alat tersebut. Alat tersebut mampu merangkai carton
lunch box dengan waktu 6,6 detik per 1 karton. Gambar 2.2 berikut adalah alat
perangkai carton lunch box otomatis yang dibuat oleh Setyo Ardi Pratama.

4
Gambar 2. 2 Alat Perangkai Karton lunch
Box Otomatis
Sumber: (Ardi. P 2015)

Sebuah penelitian sebelumnya telah menciptakan alat yang mampu memisahkan


karton dengan dimensi panjang 500 mm, lebar 350 mm dan tinggi 490 mm. Eriawan D
(2017) Alat tersebut mempunyai empat bagian Untuk memindahkan karton menuju
bagian pelipatan menggunakan konveyor terbuat dari pipa PVC 1 inch yang digerakkan
dengan motor DC 12V. Pada permukaan pipa PVC dilapisi dengan lembar karet sol
sepatu untuk mengurangi slip pada belt pada saat berputar merancang alat yang mampu
memisahkan karton satu persatu melalui conveyor yang akan dilipat dengan
menggunakanpneumatiksebagai pelipat dan PLC sebagai control alat yang akan
diproses.

Gambar 2. 3 Friction Feeder


Sumber : Dwiki Eriawan (2016)

5
2.2 Dasar Teori
Teori yang melandasi perancangan dan pembuatan alat pelipat karton secara
otomatis adalah sebagai berikut:
2.2.1 Stapler
Stapler yaitu alat untuk menerapkan pengencang untuk mengencangkan artikel
ke benda kerja kaki yang kompresibel disediakan untuk membatasi jarak penggerak
pendoroang ke posisi tergantung pada ketebalan benda yang akan dikencangkan.
Cara kerja stapler menggunakan pegas untuk menyimpan energi untuk memasang
staples melalui pukulan impak. Kekuatan yang dibutuhkan untuk mengikat kertas
bersama berkurang. Mekanisme yang sangat kompak digunakan, termasuk pegas daya
kumparan ganda dengan tuas bersarang. Basis multi fungsi menyediakan bagian depan
yang miring hingga ke permukaan atas meja untuk memandu lembaran kertas di atas alas,
Pegas pengaturan ulang yang sederhana memberikan aksi pengaturan ulang yang
mulus saat pegangan dinaikkan. Track staples mencakup fitur pembesaran agar sesuai
dengan pegas pusher stapler yang lebih besar. (Marks & Oaks 2005)

Gambar 2. 4 Komponen Stapler


Sumber: Bostitch (2018)

6
2.2.2 Staples
Staples adalah suatu plat berbentuk U berbahan dasar aluminium yang digunakan
untuk menjepit dua atau lebih bagian karton. Dalam kehidupan sehari-hari kita
menggunakan staples ini dengan bantuan wadah yang disebut stapler.
Cara kerja staples dengan menembus bagian karton yang ingin disatukan
kemudian tembusan dari staples yang menembus karton akan menekuk ketika
mendapatkan gaya tekan hingga terkena cripm area yang dapat menekuk staples. Detail
bagian-bagian staples ditunjukkan pada Gambar 2.5 dibawah ini. (Bostitch 2018)

Gambar 2. 5 Bagian-bagian staples


Sumber: Bostitch (2018)

2.2.3 Belt conveyor


Pada umumnya bagi seorang teknik pasti tidak asing dengan istilah belt conveyor.
Penemuan ini secara umum berhubungan dengan konveyor yang digerakkan oleh daya
dan, lebih khusus lagi, untuk konveyor yang mampu memutar barang yang diangkut
dengan secara selektif menghentikan satu atau yang lain dari sepasang sabuk atas roller-
side yang berdampingan, masing-masing memiliki roller yang diatur untuk mengarahkan
barang secara miring. menuju yang lain.
Sistem konveyor termasuk sepasang sabuk rol-atas yang disusun berdampingan,
masing-masing dapat dikontrol secara terpisah untuk menyebabkan barang yang dikirim
di atas keduanya berputar ke arah yang diinginkan. Sabuk roller-top termasuk roller yang
berputar sekitar sumbu miring ke arah perjalanan sabuk.

7
Rol pada setiap sabuk mengarahkan benda ke sabuk lainnya saat sabuk bergerak
ke arah perjalanan sabuk dan rol tersebut menyentuh permukaan bantalan di bawahnya
dalam kontak bergulir. Rotasi rol memberikan gaya pada benda-benda yang disampaikan
di atas rol. Gaya memiliki komponen yang diarahkan ke sabuk lainnya dan komponen
lainnya diarahkan ke hilir. (H.Burch 2005)

Gambar 2. 6 Belt conveyor


Sumber: H.Burch (2005)

2.2.4 Silinder pneumatik


Sistem pneumatik adalah sistem yang menggunakan tenaga yang di simpan dalam
bentuk udara yang dimanfaatkan serta memanfaatkannya untuk menghasilkan kerja. Pada
sistem pneumatik, dalam keadaan normal piston hanya dapat berhenti pada ujung-ujung
silinder. (Achmad S 2011)
Ada beberapa silinder pneumatik yang sering digunakan dikalangan industri
antara lain sebagai berikut:
1. Silinder kerja tunggal
Silinder kerja tunggal (single acting cylinder), merupakan jenis silinder yang
hanya memiliki satu port untuk masuknya udara bertekanan. Silinder ini menggunakan
kekuatan udara bertekanan untuk mendorong ataupun menekan piston dalam satu arah
saja (umumnya keluar), serta menggunakan pegas pada sisi yang lain untuk
mendorong piston kembali pada posisi semula. Gambar 2.7 berikut ini menunjukkan
silinder kerja tunggal. (Subhan & Satmoko 2016)

8
Gambar 2. 7 Silinder kerja tunggal
Sumber: (Festo 2004)

2. Silinder kerja ganda (Festo)


Silinder kerja ganda (double acting cylinder), merupakan silinder yang
memiliki dua port untuk instroke dan outstroke. Silinder jenis ini menggunakan
kekuatan udara bertekanan untuk mendorong piston keluar dan mendorong piston
untuk kembali ke posisi awal (menarik kedalam), sehingga silinder ini membutuhkan
lebih banyakudara dan katup pengontrol arah yang lebih kompleks bila dibandingkan
dengan silinder kerja tunggal. (Subhan & Satmoko 2016) Gambar 2.8 di bawah ini
menunjukkan gambar silinder kerja ganda.

Gambar 2. 8 Silinder Pneumatik Kerja Ganda


Sumber: (Festo 2004)

2.2.5 Sambungan
Sambungan adalah hasil dari penyatuan beberapa bagian / konstruksi dengan
menggunakan suatu cara tertentu beberapa macam sambungan diantara lainnya adalah:

9
1. Sambungan tetap (permanent joint).
Sambungan tetap merupakan sambungan yang bersifat tetap, sehingga tidak dapat
dilepas selamanya kecuali dengan merusaknya terlebih dahulu. Contoh dari sambungan
tetap adalah :
A. Sambungan las
Sambungan las adalah sambungan permanen yang didapatkan dari peleburan dari
tepi dua benda yang akan disambung dengan atau tidak dengan menggunakan tekanan
dan material tambahan. Panas yang digunakan untuk peleburan berasal dari terbakarnya
gas (dalam hal ini adalah las gas) atau dari busur listrik (dalam hal ini adalah las listrik).
Metode las listrik lebih sering digunakan karena kecepatan las yang lebih besar.
Sambungan las sering digunakan dalam sebuah perakitan sebagai metode alternatif
pencetakan dan penempaan dan sebagai pengganti sambungan baut dan sambungan
paku keling. Sambungan las juga digunakan untuk menyatukan kembali logam yang
retak, memperbaiki bagian-bagian kecil yang rusak seperti roda gigi, dan untuk
memperbaiki permukaan yang aus seperti permukaan bearing. (Treesna Juniarta 2016).
Gambar 2.9 dibawah ini menunjukkan macam-macam sambungan las.

Gambar 2. 9 Macam-macam Sambungan Las


Sumber: Treesna juniarta (2016)

B. Sambungan keling
Sambungan keling adalah sambungan yang dipakai untuk mengikatkan bagian
satu dengan yang lain menggunakan paku keling. Sambungan dengan paku keling ini
umumnya bersifat permanen dan sulit untuk melepaskannya karena pada bagian ujung

10
pangkalnya lebih besar daripada batang paku kelingnya. Oleh karena itu, pengelingan
banyak dipakai pada bangunan-bangunan bergerak atau bergetar.

Gambar 2. 10 Sambungan Tetap


Sumber: Satria (2014)

2. Sambungan tidak tetap (semi permanent)


Sambungan tidak tetap merupakan sambungan yang bersifat sementara, sehingga
masih dapat dibongkar selagi masih dalam kondisi normal. Hal ini juga biasanya
digunakan oleh manusia didalam kehidupan sehari–hari. Gambar 2.11 dibawah ini
menunjukkan contoh dari sambungan tidak tetap.
Salah satu contoh sambungan tidak tetap adalah sambungan baut. Sambungan
baut adalah sambungan yang memiliki fungsi sebagai elemen penyambung serta sudah
pasti akan ikut mengalami pembebanan saat benda yang dirangkainya dikenai beban.
Ukurannya yang lebih kecil dari elemen yang disambung mengakibatkan beban
terkonsentrasi padanya. Efek konsentrasi beban inilah yang harus diantisipasi saat
merancang sambungan, karena sudah tentu akan bersifat merusak. (Satria 2014)

Gambar 2. 11 Sambungan tidak tetap


Sumber: (Youssefi 2016)

11
BAB III
BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Alur penelitian


Tahapan pelaksanaan penelitian ini dapat ditunjukakan pada diagram alur
penelitian yang ada pada Gambar 3.1.

Mulai

Identifikasi masalah

Penentuan kriteria perancangan

Desain Alat
Perbaikan

Pembuatan alat

Uji coba

Kriteria alat telah

Tidak tercapai?

ya

Selesai

Gambar 3.1 Metodelogi Penelitian

12
3.2 Identifikasi masalah
Identifikasi masalah adalah mencari masalah atau kekurangan pada alat pelipat
carton lunch box yang telah dikerjakan oleh Setyo Ardi (2016) dan Dwiki (2017) yang
menggunakan konveyor untuk memasukkan karton ke bagian pelipat. Pada alat masih
ada kekurangan yang dimana stapler masih kurang sempurna untuk menjepit karton
sehingga masih perlu ada perbaikan yaitu pada proses penjepitan kedua bagian
menggunakan alat stapler menjadi satu dan proses penekukan karton antara lain:
1. Identifikasi pada stapler
A. Terdapat kendala pada stapler yang dimana tidak mempunyai pegas untuk gaya
dorong tersendiri untuk menggantikan staples berikutnya.
B. Jarak antara stapler dan wadah penekuk terlalu jauh sehingga mengkibatkan
kestabilan serta presisi dari stapler tersebut berkurang.
C. Pondasi pada stapler tidak stabil pada proses penekukan box yang dapat
mengakibatkan presisi dari staples tidak dapat menekuk secara sempurna.
D. Poros pada stapler tidak kuat menahan gaya gesek yang terjadi ketika proses
penekukan.
E. Tidak adanya bantuan gaya gesek seperti bearing yang mengakibatkan gaya
gesek akan mengubah kalibrasi yang sudah diatur sebelum proses penekukan.
Pada Gambar 3.2 dan 3.3 menunjukkan terjadinya kendala pada staples yang tidak
terdorong maju secara sempurna terhadap crimp area, maka hal ini menyebabkan
tidak stabilnya staples pada saat proses penekukan.

Gambar 3.2 Hasil dari staples yang tidak stabil

13
Tidak pumpunyai pegas
untuk mendorong staples

Gambar 3.3 Staples tidak teredorong masuk


sempurna

2. Identifikasi pada penekuk


Pada proses penekukan yang akan menyatukan kedua bagian agar dapat dijepit
dengan staples terdapat kendala pada prosesnya, antara lain:
A. Pemilihan bahan adalah akrilik yang dimana terdapat kendala yaitu tidak dapat
secara sempurna menekuk karton agar mendapatkan pelipatan yang rapi.
B. Pada desain penekuk vertikal tidak dapat berfungsi secara maksimal
disebabkan oleh desain yang menggabungkan kedua akrilik menjadi satu
dengan sambungan baut maka seccara tidak langsung baut akan menyentuh
permukaan baut terlebih dahulu sebelum menyentuh karton.

Gambar 3.4 Permukaan terkena baut

14
3.3 Kriteria desain
Sebelum menentukan desain yang akan di buat, hal yang perlu dilakukan adalah
mementukan kriteria desain. Kriteria desain yaitu target yang ingin dicapai berdasarkan
identifikasi masalah yang di temukan spade saait observasi Table 3.1 berikut memuat
kriteria dari perencanaan ulang staples dan penekuk kardus makanan, antara lain:

Tabel 3. 1 Tabel Kriteria Desain dan Penyelesaian Masalah


No Kriteria desain alat Penyelesaian masalah

1. Mengurangi jarak antara stapler dengan 1B


wadah penekuk.
2. Menggantikan material pada poros agar 1D- 1E
dapat menahan gaya gesek.
3. Membuat poros dengan bantuan bearing 1D – 1E
agar dapat menahan gaya gesek.
4. Mengganti material akrilik dengan besi agar 2A
dapat menstabilkan pada saat mengkalibrasi.
5. Mengganti desain yang ada di penekuk 2B
vertikal.

3.4 Desain alat


Desain adalah sebuah rancangan yang di gunakan sebagai panduan untuk
membantu proses membuatan alat dengan harapan dapat dengan mudah merancang alat
yang inginkan. Desain 3D yang digunakan adalah Inventor 2018.
Dalam penelitian ini perbaikan alat dilakukan mengacu terhadap permasalahan
yang ada pada alat sebelumnya yang telah dijabarkan didalam bagian identifikasi
masalah. Dari permasalahan tersebut maka dihasilkan sebuah konsep rancangan baru
(Gambar 3.5) pada alat penekuk karton otomatis. Pada desain alat rancangan baru,
dilakukan perbaikan terhadap komponen-komponen didalamnya. Perbaikan desain
dilakukan pada komponen-komponen berikut ini :
1. Unit pengumpan

15
Pengumpan adalah alat yang berfungsi untuk mengantakan karton lunch box.
Proses pengantaran dilakukan oleh sebuah belt konveyor yang di hubungan dengan
motor DC.

Gambar 3.5 Unit Pengumpan Alat Penekuk


Karton
Pada alat sebelumnya, material yang di gunakan pada belt konveyor berbahan
dasar karet. Penggunaan bahan dasar karet tersebut mempunyai kendala yaitu
terjadinya pergeseran posisi belt terhadap poros. Maka dalam rancangan baru ini
belt conveyor yang digunakan berbahan dasar tali kain/ webbing.
2. Unit penekuk
Penekuk adalah sebuah bagian alat yang dimana bagian ini berfungsi sebagai
penekuk karton lunch box. Proses penekukan dilakukan dengan cara memberikan
tenaga pada silinder phenumatik dengan bantuan fluida gas (kompresor). Unit
penekuk (Gambar 3.6) yang di rancangan alat ini terbagi menjadi dua jenis yaitu:
A. Unit penekuk vertikal
B. Unit penekuk horizontal

Gambar 3.6 Unit penekuk


16
Pada desain sebelumnya penekuk horizontal berbahan dasar akrilik yang
ditekuk berbentuk L lalu digabungkan terhadap bagian dasar penekuk
menggunakan baut. Hal tersebut menyebabkan sering terjadinya tidak rapi karton
lunch box yang seharusnya permukaan akrilik berbentuk L menyentuh bagian
permukaan karton akan tetapi dikarenakan pemukaan aktilik yang berbentuk L
lebih tinggi ukurannya maka karton akan menyentuh baut dari pada pemukaan
akrilik yang berbentuk L(Gambar 3.7).

Gambar 3.7 Penekuk horizontal


Pada desain ini perbaikan yang dilakukan (Gambar 3.8) yaitu pada material
yang datinya berbahan dasar akrilik menjadi plat besi dengan ketebala 3mm. Plat
besi tersebut digabungkan dengan plat lainnya dengan cara pengelasan sehingga
tidak adanya lagi baut yang nantinya akan mengganggu pangkal dari karton
tersebut.

Gambar 3.8 Penekuk Horizontal Dengan Plat Besi


17
3. Unit stapler
Unit stapler adalah sebuah bagian dari alat yang di mana stapler dapat menjepit
karton lunch box. Proses penjepitan dilakukan dengan cara memberikan tenaga
pada silinder pneumatik sebagai pendorong dan menjepit karton lunch box. Pada
desain ini terdapat beberapa bagian diantaranya:
A. Pegas
B. Magazin (staples)
C. Pusher
D. Hammer
E. Handle
F. Pin
G. Carrier
Pada desain sebelumnya, bagian pegas, pin, dan pusher tidak digunakan.
Dalam hal ini terdapat beberapa kendala pada staples yang pergerkannya tidak
stabil sehingga staples tidak menjepit dangan sempurna dikarenakan tidak
mempunyai daya dorong dari pegas tersebut. Pada rancangan desain penelitian ini
stapler menggunakan semua komponen agar dapat bekerja dengan baik.
Pada rancangan sebelumnya (Gambar 3.9) unit stapler mempunyai kendala
pada pergerakan stapler yang tidak sanggup menahan posisi pergerakan yang
dilakukan dari dorongan silinder pneumatik, sehingga stapler harus seringkali
dikalibrasi posisinya. Pada rancangan unit stapler (Gambar 3.9) stapler tersebut
memiliki bearing, fungsi dari bearing tersebut bertujuan untuk mengurangi
gesekan.

Gambar 3.9 Unit stapler


18
Setelah dilakukan beberapa proses perancangan, maka didapatkan perbaikan
dari beberapa komponen alat penekuk karton makanan yaitu penekuk
horizontal,penekuk vertikal,stapler dan belt conveyor. Pada identifikasi masalah
sudah dijelaskan beberapa permasalahan yang ada maka didapatkan hasil
rancangan baru pada penelitian ini. Pada gambar (Gambar 3.10) menunjukan
desain baru besertam komponen yang akan diperbaikin

Gambar 3.10 Desain Alat Rancangan baru

19
3.5 Perbaikan alat
Diperlukannya perbaikan pada alat ini untuk menunjang kinerja dari alat penekuk
karton makanan agar dapat bekerja secara maksimal. Perbaikan yang dilakukan
adalah:
3.5.1 Stapler
Stepler pada alat ini berfungsi untuk menjepit karton yang masih terpisah dan
pada penelitian ini ada beberapa perbaikan yang perlu dilakukan pada stapler agar
dapat bekerja secara makasimal maka perlunya ada berbaikan yang dilakukan pada
komponen-komponen dari stapler salah satunya adalah penambahan dari tempat
steples, pusher dan pegas. Pada penelitian sebelumnya pemasukan steples melalui atas
steples dan pada penelitian ini steples di masukan melalui bawah. Pada gambar 3.11
dan 3.12 menunjukan cara pemasukan stapler dan penambahan komponen dari stapler.

Memasukan steples

Gambar 3. 11 cara pemasukan staples pada penelitian sebelumnya

20
Pegas
pendorong Memasuk
Pusher an staples
pendorong

Gambar 3. 12 Cara memasukan staples pada penelitian sekarang dan

3.5.2 Penekuk horizontal


Penekuk horizontal ini berfungsi untuk menekuk karton dengan gerakan rotasi
dan selama proses alat bekerja penekuk melakukan gerakan dua kali. Pendorong
penekuk horizontal ini menggunakan silider pneumatik dan dibantu oleh tenaga angin
yang dikeluarkan oleh kompresor sedangkan material yang di gunakan pada penelitian
ini pada penekuk horizontal adalah plat besi yang digabungkan dengan cara Las.

Penggabungan
dengan Las

Gambar 3.13 Penekuk horizontal.

3.5.3 Wadah penekuk


Wadah penekuk berfungsi sebagai tempat pertemuan antara karton,penekuk dan
stepler dan juga sebagai wadah untuk cetakan karton. Pada penelitian ini wadah

21
penekuk berbahahan dasar plat besi yang dipotong water jet dan digabungan dengan
metode Las. Pada gambar 3.14 menunjukan desain alat yang sudah di buat.

Penggabungan plat
besi dengan metode
Las

Pemotongan
dengan water

Gambar 3. 14 Penekuk horizontal.

3.5.4 Penekuk vertikal


Penekuk vertikal berfungsi untuk menekuk karton dengan gerakan translasi dan
selama proses alat bekerja komponen ini bekerja tiga kali. Pendorong penekuk vertikal
ini menggunakan silinder pneumatik yang di berikan angina melalui kompresor
sedangkan material yang digunakan adalah plat aluminium yang dipotong dengan
gergaji kemudian di tekuk untuk membuat fillet pada penekuk vertikal ini. Pada
gambar 3.15 menunjukan desain penekuk yang sudah dibuat.

Plat almunium
yang ditekuk

Dib

Gambar 3. 15Penekuk vertikal.

22
3.5.5 Belt conveyor
Belt conveyor berfungsi sebagai pendorong karton agar dapat masuk ke dalam
wadah menekuk hingga menyentuh limit switch. Gerakan yang dilakukan oleh belt
conveyor adalah gerakan rotasi, pada penelitian ini belt berbahan dasar webbing kasar
agar dapat mendorong karton untuk maju. Pada gambar 3.16 menunjukan desain alat
yang sudah dilakukan.

Belt dengan material


webbing

3.6 Pembuatan alatGambar 3. 16 Material belt yang diganti


Proses pembuatan alat dilakukan setelah pembuatan desain akhir. pembuatan alat
dilakukan di laboratorium proses Manufaktur Universitas Islam Indonesia.
3.5.1 Unit belt konveyor
Rancangan pembuatan belt conveyor diawali dengan adanya kendala pada
belt sebelumnya maka dalam penelitian ini akan adanya perubahan material pada
belt konveyor pada gambar3.17dibawah menujukkan perubahan material yang
sudah dilakukan.

23
Gambar 3.17 Belt Conveyor

3.5.2 Unit penekuk


Pembuatan penekuk horizontal dan vertical ini sebelumnya dibuat dengan
material akrilik dan pada penelitian ini dibuat dengan material plat besi yang dengan
ketebalan 3mm dengan desain yang berbeda agar dapat membuat karton yang rapi
dan lebih presisi. Gambar 3.18 dan 3.19 menujukkan perubahan desain penekuk yang
dilakukan pada penelitian ini.

24
Gambar 3.19 Penekuk vertikal Gambar 3.18 Penekuk Horizontal
3.5.3 Unit stapler
Pembuatan rancangan ulang stapler pada penelitian ini dikarenakan masih
ada beberapa kendala. Pada staplerpenelitian ini ada perubahan rancangan mengganti
material serta desain yang sebelumnya agar dapat menahan gesekan dalam proses
stapler. Gambar 3.20 menujukkan perubahan desain dan material.

Gambar 3.20 Stapler

25
3.7 Alat dan bahan
3.6.1 Bahan yang digunakan
1. Plat besi tebal 3mm
2. Bearing
3. Weebing
4. Akrilik
5. Mur dan baut
3.6.2 Alat yang digunakan
1. Gerinda
2. Las
3. Kunci pas
4. Mesin bubut
5. Milling
3.8 Langkah uji coba alat
Uji coba alat dilakukan untuk mengatahui apakah desain yang sudah dibuat
dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan kriteria yang sudah di tentukan, serta
untuk mengetahui perbandingan staples dan penekuk yang dicapai pada rancangan
penelitian ini.
3.9 Kalibrasi alat menggunakan potongan karton
Uji coba alat menggunakan potongan karton dilakukan untuk mengetahui
apakah alat yang akan dicoba dapat dilakukan sebelum proses penekukan serta untuk
mengetahui kepresisian dari setiap bagian alat yang akan digunakan, langkah –
langkah uji coba antara lain:
1. Menghidupkan kompresor untuk mengalirkan udara pada silinder pneumatik.
2. Memberikan tekanan udara 3 bar apakah cukup atau tidak.
3. Menekan satu persatu selenoid yang ada pada alat.
4. Mengamati kondisi dari silinder pnenumatik.
5. Mengamati jalur dari setiap silinder yang bergerak.
6. Mengamati staples yang keluar dari stapler.
7. Mengamati limit switch pada alat
8. Mengkalibrasi setiap gerakan.

26
9. Memasukan karton kecil dan menekan setiap sililder.
3.10 Langkah uji coba dengan karton
1. Menghidupkan kopresor untuk mengalirkan udara pada setiap silinder
pneumatik.
2. Memberikan tekanan 30 bar pada setiap silinder pneumatik.
3. Memasukan karton melalui melalui unit pengumpan.
4. Menekan tombol run pada omron PLC.
5. Mengamati setiap komponen yang ada pada alat apakah berfungsi atau tidak
dalam proses alat dilakukan.
6. Mengamati staples setiap bagian katon lunch box setelah selesai.
7. Jika masih ada kendala maka akan di ulang mengkalibrasi.

27
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Perancangan


Hasil dari perancangan desain yang sudah dibuat sesuai dengan kriteria desain
yang sudah ditentukan. Alat ini berkerja dengan bantuan tenaga angin sebagai pendorong
dan silinder pneumatik sebagai penggerakan agar untuk mendorong stapler dan penekuk
yang sudah ditentukan. Pada Gambar 4.1 dibawah menenjukan hasil dari perancangan.

Gambar 4.1 Hasil Perancangan Alat Penekuk


Karton lunch box

Alat penekuk karton lunch box ini mempunyai dimensi Panjang (P) 900 mm,
Lebar (L) 650 mm, Tinggi (T) 590 mm. Pada alat yang sudah rancang ini masih terdapat
beberapa kendala yang ditemui yaitu masih ada pergeseran dari stapler yang
mengakibatkan staples tidak presisi pada saat proses penekukan.

28
1. Identifikasi masalah Perancangan
Dalam pembuatan alat yang mengacu pada desain yang sudah memenuhi kriteria
Pada rancangan penelitian ini terdapat beberapa kendala yang mengacu pada unit stapler
yaitu:
1. Staples belum dapat presisi terhadap crimp area.

Gambar 4.2 Stapler tidak presisi

29
2. Struktur dari alat tidak stabil.

Gambar 4. 3 Frame yang belum stabil

2. Rumusan masalah perancangan


Pada desain penelitian ini terdapat beberapa kendala yang cenderung mengacu
pada stapler dikarenakan podasi yang menopang stapler tidak kuat menahan gerakan
yang dilakukan oleh silinder pneumatik sehingga mengakibatkan pergeseran kalibrasi
pada staples tidak dapat masuk dengan sempurna terhadap crimp area.
3. Solusi masalah perancangan
Berdasarkan permasalah yang timbul pada tahap ini maka dapat disimpulkan
bahwa pondasi yang menopang stapler harus diganti dengan rancangan yang berbeda
agar dapat menahan gerakan yang dilakukan oleh silinder pneumatik. Gambar 4.4
menunjukkan perubahan yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada pada stapler
dengan mengganti material akrilik menjadi plat besi dengan ketebalan 4 mm.

30
Gambar 4.4 Mengganti Penopang Stapler

4.2 Cara kerja alat


Cara kerja alat adalah untuk mengetahui bagaimana tahapan yang ada pada alat
sehingga alat dapat digunakan dengan mudah. Dibawah ini beberapa tahapan dari cara
kerja alat yaitu:
4.2.1 Cara kerja alat secara umum
Pada tahapan ini akan akan dijelaskan alur yang akan dilalui beberapa tahapan
pada alat, pada gambar di bawah menunjukan langkah–langkah yang akan dilakukan
untuk mencapai tahap pelipat sempurna dari karton.

Gambar 4.5 Cara kerja alat secara umum

31
4.2.2 Cara kerja urutan pelipat karton dan stapler
Cara kerja urutan karton ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana langkah-
langkah yang ada didalam proses alat ketika aktif dan melakukan penekukan karton. Pada
gambar 4.6 dan 4.7 menunjukan cara kerja pelipat dan penjepitan yang dilakukan oleh
alat.

1. 2.

3. 4.

5. 6.

Gambar 4.6 Urutan Cara Kerja Alat

32
7. 8.

9. 10.

11. 12.

13.

Gambar 4.7 Urutan Cara Kerja Alat (Lanjutan)


33
Keterangan gambar:
1. Motor DC aktif menggerakkan Roller depan beserta belt conveyor.
2. Karton diletakkan diatas belt conveyor.
3. Karton bergerak menuju ke pembatas yaitu limit switch.
4. Gerakan awal yang dilakukan oleh alat adalah penekuk vertikal yang menekuk
karton.
5. Motor akan mendorong karton untuk maju, kemudian bagian tengah yang belum
ditekuk akan menyentuh limit switch sehingga menggerakkan penekuk vertikal.
6. Bagian tengah telah ditekuk oleh penekuk vertikal.
7. Penekuk horizontal menekan bagian depan karton.
8. Stapler bergerak menuju karton dan menjepit.
9. Motor DC aktif, kemudian mendorong karton sampai bagian belakang dan
menyentuh limit switch.
10. Penekuk vertikal bergerak menekuk bagian belakang.
11. Penekuk horizontal bergerak menekuk bagian yang sudah ditekuk pada awal
penekukan dan menggabungkannya menjadi satu.
12. Hasil dari karton akan didorong oleh motor DC hingga keluar lintasan.
13. Hasil produk.
4.2.3 Cara kerja stapler
Cara kerja stapler dalam penelitian ini menggunakan gerakan rotasi yang
menerima daya gerak dari silinder pneumatik. Gerakan rotasi terjadi antara dudukan
stapler dan silinder pneumatik. Gerakan tersebut menyebabkan terdorongnya stapler
hingga menyentuh karton. Pada gambar 4.8 menunjukan gerakan yang dilakukan oleh
stapler selama proses dilakukan.

34
Gambar 4.8 Gerakan Stapler

4.2.4 Cara kerja penekuk


Cara kerja penekuk pada penelitian ini menggunakan dua gerakan, yaitu gerakan
translasi dan rotasi. Gerakan translasi digunakan pada penekuk vertikal, sedangkan
gerakan rotasi digunakan pada penekuk horizontal. Gerakan penekuk didorong oleh
silinder pneumatik dengan bantuan tenaga angin yang dihasilkan kompresor.

Gambar 4.9 Penekuk horizontal

35
4.3 Hasil Pengujian
Hasil pengujian pada alat menggunakan potongan karton untuk menjepit dan
karton utuh untuk menguji pada penekuk vertikal dan horizontal sehingga dapat melihat
seberapa jauh hasil yang dicapai.
4.2.1 Hasil pengujian penekuk karton lunch box semi otomatis
1. Penekuk vertikal
Pengujian yang dilakukan yaitu dengan cara menekan setiap solenoid yang ada
sehingga dapat melihat bagaimana cara kerja yang dilakukan oleh setiap mekanisme dari
alat. Terdapat beberapa kendala yang ada dalam proses pengujian pada tahap ini yaitu
tidak adanya fillet pada plat besi yang menjadi penekuk pada alat ini sehingga
menyebabkan kerusakan pada karton yang ingin ditekuk.
2. Penekuk horizontal
Pengujian yang dilakukan pada penekuk horizontal yaitu meletakkan karton yang
siap untuk ditekuk dan menekan solenoid yang berfungsi untuk mengerakkan silinder
yang ada pada penekuk horizontal. Terjadi beberapa kendala pada tahap pengujian ini
ketika penekuk horizontal bergerak maka semua komponen yang ada pada alat ikut
bergetar.
4.2.2 Identifikasi hasil pengujian yang ada pada penekuk
1. Penekuk vertikal
Hasil dari identifikasi masalah yang ada pada penekuk vertikal yaitu tidak adanya
fillet yang ada pada plat besi sehingga blat besi dapat merusak karton yang akan ditekuk
yang dikarenakan dorongan yang terjadi pada silinder yang menggerakkan penekuk.
2. Penekuk horizontal
Hasil dari identifikasi masalah yang ada pada menekuk horizontal yaitu jarak dari
penekuk horizontal dan karton terlalu jauh sehingga menyebabkan banyak getaran di
setiap mekanisme dari alat.
4.2.3 Solusi hasil pengujian
1. Penekuk vertikal
Membuat fillet pada bagian plat besi yang bersentuhan terlebih dahulu terhadap
karton agar tidak merusak karton yang akan ditekuk. Gambar 4.10 menujukkan bagian
plat besi yang difillet.

36
Gambar 4.10 Bagian Plat Besi
yang Difillet

2. Penekuk horizontal
Pada tahap ini, dudukan yang ada pada penekuk menyambung ke silinder yang
berdekatan sehingga jarak antar penekuk terhadap karton semakin dekat. Hal ini
menyebabkan gerakan yang dilakukan silinder pneumatik tidak terlalu jauh terhadap
karton. Gambar 4.11 berikut ini menunjukkan perubahan dudukan yang dilakukan pada
alat.

Gambar 4.11 Perubahan Dudukan yang


Menghubungkan Silinder Dengan Penekuk

37
4.2.4 Hasil pengujian pada belt conveyor
Pengujian yang dilakukan pada tahap ini yaitu dengan menghidupkan motor yang
menggerakan belt conveyor dan meletakkan karton diatasnya sehingga dapat melihat
bagaimana gerakan karton yang pada awalnya diam hingga mendapatkan gerakan dari
belt conveyor. Terdapat beberapa kendala pada belt conveyor yang mengakibatkan
terhambatnya karton yang digerakannya dikarenakan jarak antara belt dengan limit
switch terlalu jauh, sehingga gerakan yang dilakukan oleh belt conveyor yang sudah
mencapai ujung dari belt karton belum menyentuh limit switch.
1. Hasil identifikasi masalah pada belt conveyor
Hasil dari identifikasi pengujian ini terdapat jarak antara belt conveyor dan limit
switch terlalu jauh sehingga kartor yang sudah melewati belt masih belum mencapai limit
switch
2. Solusi dari belt conveyor
Mendekatkan jarak antara limit switch dengan belt conveyor dengan cara
memajukan roler yang ada pada belt conveyor atau memperpanjang belt yang ada pada
alat.
4.2.5 Hasil pengujian pada stapler
Pengujian yang dilakukan pada tahapan ini dengan cara membuat dua jenis
pengujian yang pertama dengan menggunakan potongan karton kemudian dengan
menggunakan karton yang masih utuh. Pada pengujian yang menggunakan potongann
karton dilakukan dengan cara menekan tombol solenoid pada alat sehingga dapat melihat
staples yang menekuk secara sempurna dan staples yang masih tidak bisa menekuk.

Gambar 4.12 Hasil Pengujian Stapler


38
Setelah selesai dilakukan percobaan diatas maka dilanjutkan dengan percobaan
yang selanjutnya dengan cara yang sama menggunakan karton yang utuh agar dapat
melihat presisi dari staples yang dikeluarkan oleh stapler. Terdapat kendala yang ada
pada kedua percobaan ini yaitu kalibrasi pada stapler tidak stabil yang mengakibatkan
staples tidak dapat masuk dengan sempurna.
1. Hasil identifikasi masalah yang ada pada stapler
Hasil dari identifikasi masalah yang ada pada stapler yaitu ditemukan
ketidakstabilan gerakan stapler yang mengakibatkan staples tidak masuk secara
sempurna. Keadaan ini menyebabkan tidak maksimalnya penjepitan karton yang
dilakukan oleh stapler. Gambar 4.13 dibawah ini menujukkan masalah yang ada pada
tahap penelitian ini.

Gambar 4.13 Staples Tidak Sempurna

Dari masalah di atas dapat disimpulkan bahwa stapler tidak presisi sehingga
menimbulkan masalah tersebut. Gambar 4.14 di bawah menujukkan keterangan cara
memasukkan staples.

39
Gambar 4.14 Cara Memasukkan Staples

2. Solusi masalah yang ada pada pengujian stapler


Hasil dari pengujian diatas mempunyai kendala yaitu stapler belum stabil dalam
proses penekukan yang mengakibatkan staples tidak dapat masuk secara sempurna.
Solusi yang didapatkan untuk mengatasi masalah tersebut adalah mengganti dudukan
pada stapler dengan material yang lebih kuat dan menyambungkannya langsung pada
frame agar mendapatkan kestabilan yang diinginkan. Gambar 4.15 berikut ini
menunjukkan perubahan dari dudukan yang sudah dikuatkan.

Gambar 4.15 Dudukan Stapler yang dikuatkan

40
4.4 Hasil pengujian secara keseluruhan
Hasil dari pengujian alat yang sudah dilakukan dari semua tahapan alat dapat
menekuk dan menstapler secara baik dalam waktu 7 detik walaupun didalam prosesnya
masih terdapat beberapa kendala seperti staples yang tidak dapat masuk secara
sempurna, tetapi sudah ditemukan solusi untuk permasalahan tersebut. Hasil yang
didapatkan dari keseluruhan pengujian ditunjukkan pada Gambar 4.16 dan Gambar 4.17
berikut ini.

Gambar 4.16 Pengujian Karton

Gambar 4.17 Pengujian Stapler

4.5 Pembahasan
Penelitian yang dilakukan pada pembuatan alat ini telat mencapai target kriteria
yang diinginkan. Pada proses pencapainan target dan kriteria desain masih ditemui
beberapa kendala yang ada didalamnya dari segi mekaninme atau membuatan alat akan

41
tetapi masalah yang ada sudah cukup baik dengan adanya solusi yang diberikan pada
penelitian ini.
Dalam penelitian ini masih banyak beberapa kekurangan yang ditemui, beberapa
kekurangan yang ada sebagai berikut:
1. Masih ada ketidaksetabilan pada stapler.
2. Proses penjepitan staples masih belum sempurna.
3. Penekukan karton masih belum rapi.
Kekurangan yang ditemui pada perancangan dan pembuatan alat pelipat karton
ini dapat di atasi dengan perbaikan desain maupun mekanisme alat atau komponen,
Sehingga di harapkan dapat mencapai kinerja yang optimal pada prosesnya.

42
BAB V
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan telah berhasil membuat perencanaan stapler dan penekuk
kardus makanan yang dapat melipat satu kardus makanan dalam waktu 10 detik dari
pengumpan hingga mencapai penekuk dan dapat menjepit kardus makanan secara
sempurna walaupun masih ada penekuk yang kurang rapi dalam setiap penekukan akan
tetapi dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Mekanisme penekuk makanan yang sudah dibuat dapat menghasilkan karton
makanan yang rapi dan presisi dalam waktu 7 detik.
2. Telah didapatkan solusi dari staples yang tidak dapat menekuk dengan baik yaitu
dengan cara meluruskan antara staples dengan crimp area.
3. Pada percobaan yang sudah dilakukan pada tahap pengujian steples yang dijadikan
sebagai penjepit karton sudah dapat digunakan, dari 10 percobaan karton yang
sudah di uji 8 (80 %) karton diantaranya menjepit dengan baik dan sisanya karton
yang diuji masih belum rapi.

5.2 Saran
Dari hasil penelitian dan perancanganpenekuk kardus makanan yang telah
dilakukan, ada bebarapa hal yang harus diperbaiki diantaranya adalah:
1. Memperkuat stuktur dan dudukan stapler agar dapat menyetabilkan stapler yang
sedang bergerak pada saat proses penjepitan.
2. Dalam proses penjepitan yang dilakukan oleh stapler harus diberikan ukuran
agar dapat mengetahui ketika stapler berubah dari kalibrasi yang sudah
dilakukan.
3. Memberikan delay pada leader diagram agar dapat membuat penekuk berhenti
sebentar sehingga karton dapat lebih baik dalam penekukannya.

43
DAFTAR PUSTAKA

Achmad S A (2011) Troubleshooting sistem pneumatik pada mesin bor dengan


kontrol elektropneumatik.

Adi W S (2014) Mekanisme perpindahan barang pada variasi parameter desain feeder
celah berputar

Ardi. P S (2015) Perangkai carton lunch box otomatis menggunakan PLC dan
Pneumatik. Skripsi

Bostitch (2018) Your Ultimate Guide to Staplers, Staples & Removers

Eriawan D (2017) RANCANG BANGUN FEEDER UNTUK PENGEMBANGAN


PELIPAT OTOMATIS KOTAK KARTON UNTUK MAKANAN

Festo (2004) Komponen perangkat lunak fluidsim gambar silinder tunggal dan ganda

Hartono B (2014) Sistem Pneumatik.


https://budihartono.blog.uns.ac.id/2014/11/17/sistem-pneumatik/. Accessed
20 Feb 2019

H.Burch R (2005) Angled-roller article-rotating belt conveyor. 10:832

Marks & Oaks (2005) Spring Energized Desktop Stapler. 10:854

Nur F (2018) Pengertian Industri Kecil Serta Karakteristik Dan Kategorinya

Satria F (2014) sambungan las dan baut

Subhan & Satmoko M& A (2016) Penentuan Dimensi dan Spesifikasi Silinder
Pneumatik Untuk Pergerakan Tote Iradiator Gamma Multiguna Batan. 10:52

Treesna Juniarta I (2016) Sambungan las. 4

Youssefi K (2016) Various Fasteners

44
LAMPIRAN

45
46
47

Anda mungkin juga menyukai