Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PEREKONOMIAN INDONESIA

“PENGELOLAAN PERUSAHAAN SWASTA”

Disusun Oleh:

1. Nabela Rizallina (16101155310152)


2. Agus Febrianto (16101155310364)
3. Syafira Aviola (16101155310549)

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA”YPTK”PADANG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MANAJEMEN
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Badan Usaha di definisikan sebagai organisasi yang terstruktur dalam mengelola

faktor-faktor produksi untuk mendapatkan keuntungan. Pengertian lain Badan usaha dalam

buku Kompeten Ekonomi adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor

produksi untuk meghasilkan barang dan jasa dengan tujuan mencari keuntungan. Sedangkan

Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi

untuk menyedikan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan

upaya-upaya lain untuk memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.

Ada beberapa bentuk badan usaha antara lain, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan

Usaha Milik Swasta (BUMS), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan badan usaha

campuran.

Mengenai pembahasan pada makalah ini, penyusun hanya membahas tentang Badan

Usaha Milik Swasta beserta fungsi, peranan dan lain – lain yang membentuk Badan Usaha itu

sendiri.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian BUMS
2. Fungsi dan Peranan BUMS
3. Ciri – ciri atau Karakteristik BUMS
4. Bentuk – bentuk BUMS
5. Jenis – Jenis BUMS
6. Kelebihan dan Kekurangan BUMS
7. Contoh BUMS di Indonesia

C. TUJUAN
Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang peran Badan Usaha Milik Swasta
dalam kegiatan perekonomian di Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BUMS

Secara umum, pengertian Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha

yang modalnya dimiliki oleh pihak swasta yang dimiliki seseorang atau beberapa orang.

BUMS bertujuan untuk mencari keuntungan seoptimal mungkin, untuk mengembangkan

usaha dan modalnya serta membuka lapangan pekerjaan. Selain berperan dalam menyediakan

barang, jasa, badan usaha swasta juga membantu pemerintah dalam usaha mengurangi

pengangguran serta memberi kontribusi dalam pemasukkan dana berupa pajak. Berdasarkan

Pasal 33 UUD 1945 pada badan usaha milik swasta yang berbunyi bahwa bidang-bidang

usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang

bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak. Badan

Usaha Swasta (BUMS) dibedakan dua jenis yaitu badan usaha swasta dalam negeri dan

badan usaha swasta asing. Arti dari badan usaha swasta dalam negeri adalah badan usaha

yang modalnya dimiliki oleh pihak masyarakat dalam negeri. Sedangkan arti dari badan

usaha swasta asing adalah badan usaha yang modalnya miliki oleh pihak masyarakat asing.

B. FUNGSI DAN PERANAN BUMS

 Fungsi BUMS

1. Sebagai rekan kerja pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

2. Sebagai rekan dalam pengelolaan sumber daya

3. Merupakan dinamisator dalam perekonomian masyarakat

4. Memberikan pelayanan bagi masyarakat

 Peranan BUMS

1. Sebagai Mitra BUMN


2. Sebagai Penambah produksi nasional

3. Sebagai pembuka kesempatan kerja

4. Sebagai penambah kas negara dan pemacu pendapatan nasional

5. Membantu pemerintah dalam pengelolaan dan mengusahakan kegiatan ekonomi

yang tidak ditangani oleh pemerintah.

6. Membantu pemerintah dalam usaha dalam pemerataan pendapatan

C. CIRI ATAU KARAKTERISTIK BUMS

Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) memiliki ciri – ciri atau karakteristik. Ciri – ciri

tersebut secara umum adalah sebagai berikut, yaitu:

1. Badan usaha yang modalnya sepenuhnya berasal dari pihak swasta

2. Pengawasan yang dijalankan secara hirarki dan fungsional oleh pemegang

perusahaan

3. Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya

4. Dalam pembagian laba berdasarkan pada memilik saham atau modal terbanyak

5. Badan usaha yang memiliki badan hukum

6. Dijalankan dan dimodali oleh perorangan, banyak orang atau berkelompok.

7. Para anggota memiliki hak suara sesuai dengan jumlah modal/saham

8. Dapat menjual saham melalui bursa efek

9. Modalnya dapat diperoleh dari lembaga keuangan, baik itu bank walaupun non

bank.

 Ciri – ciri Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) berdasarkan Kepemilikan, yaitu:

1. Usaha Badan Swasta Perseorangan

a. Pemilik dari badan usaha adalah perseorangan


b. Pemilik merupakan pemegang tertinggi kekuasaan yang mengatur segala

usahanya

c. Jalannya badan usaha bergantung dari kebijakan perseorangan

d. Seluruh tanggung jawab kewajiban dan resiko adalah pemilik secara

perseorangan

2. Usaha Badan Swasta Persekutuan

a. Pemilik badan usaha persekutuan dua atau lebih

b. Kewenangan badan usaha ditetapkan pada perjanjian persekutuan

c. Kemajuan dan Kemunduran badan usaha bergantung pada pengurusan sekutu

d. Segala kegiatan badan usaha dijalankan dan diarahkan untuk mencapai

keuntungan bersama

 Ciri – ciri Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) berdasarkan Fungsinya, yaitu:

1. Badan usaha yang memiliki tujuan dalam memperoleh keuntungan dan

membagikan keuntungan tersebut

2. Sebagai lembaga ekonomi yang berperan dalam pemenuhan barang dan jasa yang

merupakan pelayanan kepada masyarakat

3. Sebagai dinamisator dalam kehidupan perekonomian indonesia

4. Sebagai pengelola dan sumber daya alam dan manusia

5. Rekan kerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Ciri – ciri Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) berdasarkan Permodalannya, yaitu:

1. Keseluruhan modal dimiliki oleh pihak swasta atau pengusaha

2. Pinjaman diperoleh dari lembaga keuangan baik bank maupun non bank

3. Penerbitan dan penjualan saham melalui bursa efek


4. Sebagian laba dibagi kepada pemegang saham, dan sisanya ditahan

5. Memiliki cadangan dalam pengembangan usaha

6. Dapat menerbitkan obligasi dalam jangka waktu yang panjang

D. BENTUK – BENTUK BUMS

BUMS memiliki beberapa bentuk, yaitu:

1. Perusahaan Perseorangan

Suatu bentuk badan usaha yang seluruh modal dan tanggung jawabnya dimiliki

oleh seseorang secara pribadi. Jadi, semua resiko dan kegiatan usaha menjadi tanggung

jawab penuh pengusaha. Contoh: Penginapan, penggilingan padi, toserba, restoran.

Untuk mendirikan perusahaan perseorangan tidak ada undang – undang yang mengatur

secara khusus. Namun untuk beberapa jenis usaha, perusahaan perseorangan baru boleh

melakukan aktivitasnya setelah mendapatkan izin dari pemerintah daerah setempat.

Keunggulan perusahaan perseorangan adalah pemilik bebas mengatur perusahaan

sesuai dengan pandangannya. Akibatnya pemilik dituntut untuk untuk kreatif dan giat

bekerja. Semua keuntungan bisa dinikmati sendiri. Rahasia perusahaan bisa lebih

terjamin. Saat menghadapi masalah, pemilik dapat mengambil keputusan dengan cepat.

Pemilik tidak perlu bermusyawarah karena hanya dialah yang mempunyai wewenang

untuk memutuskan. Kelemahan perusahaan perseorangan: Kemampuan tenaga dan

modal terbatas karena hanya didirikan oleh seorang diri. Kesinambungan badan usaha

perseorangan kurang terjamin karena hanya tergantung pada pemilik tunggal. Segala

tanggung jawab dan resiko badan usaha perseorangan dipikul sendiri, dengan jaminan

seluruh harta.

2. Firma
Suatu persekutuan antara 2 (dua) orang atau lebih yang menjalankan usaha

dengan 1 (satu) nama dan bertujuan untuk membagi hasil yang diperoleh dari

persekutuan itu. Biasanya orang – orang yang mendirikan Firma adalah orang – orang

yang memiliki hubungan keluarga. Pendiriannya dilakukan di hadapan notaris dengan

membuat akta pendirian sebagai bukti tertulis. Firma lebih baik daripada perusahaan

perseorangan sebab memiliki modal lebih besar dan dikelola lebih dari 1 (satu) orang.

Contoh : konsultan hukum dan pengacara.

3. Persekutuan Komanditer (CV)

CV singkatan dari Commanditaire Vennotschaap yang berasal dari Bahasa

Belanda, dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan istilah persekutuan komanditer.

Persekutuan Komanditer adalah suatu persekutuan yang terdiri atas beberapa orang

yang menjalankan usaha dan beberapa orang hanya menyerahkan modal saja.

Orang yang terlibat dalam CV ini disebut sekutu. Ada 2 (dua) jenis sekutu dalam CV

yaitu:

1) Sekutu aktif / komplementer yaitu sekutu yang menjalankan / memimpin suatu

perusahaan.

2) Sekutu pasif / komanditer Sekutu yang memercayakan modalnya kepada sekutu

aktif dan tidak bertanggung jawab menjalankan usahanya.

4. Persekutuan Terbatas (PT)

PT adalah suatu persekutuan antara 2 (dua) orang atau lebih yang menjalankan

usahanya dengan modal yang diperoleh dari pengeluaran saham. Saham adalah tanda

pernyataan modal pada PT. Pemegang saham atau persero bertanggung jawab terbatas,

hanya sebesar modal yang ditanam. Keuntungan bagi persero diberikan dalam bentuk
dividen. Pengolahan PT diserahkan kepada dewan direksi. Dalam menjalankan tugasnya,

dewan direksi diawasi oleh dewan komisaris.

Komponen yang memegang kekuasaan tertinggi dalam PT adalah Rapat Umum

Pemegang Saham(RUPS). Dalam RUPS, ditentukan bagaimana kegiatan badan usaha

akan dijalankan, mengangkat, memberhentikan direksi & dewan komisaris serta

mengatur pembagian dividen untuk para peserta.

Berdasarkan sahamnya PT dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:

1. PT Tertutup

Saham dalam PT ini sifatnya terbatas, jumlahnya tidak banyak & pemegang saham

biasanya saling mengenal. Biasanya hal ini ditujukan agar kekayaan badan usaha tidak

jatuh ke tangan orang lain.

2. PT Terbuka

Dalam PT ini, sahamnya terdaftar di bursa efek. Saham dapat dimiliki oleh

masyarakat umum & pemegang saham tidak harus mengenal. PT biasanya menuliskan

singkatan Tbk (terbuka) di belakang nama perseronya.

E. JENIS – JENIS BUMS

Jenis perusahaan swasta ada 3 (tiga), yaitu:

1. Perusahaan Swasta Nasional

Sebuah perusahaan yang modal usahanya berasal dari pihak masyarakat lokal dari

dalam negeri misalnya swasta nasional contoh perusahaan swasta nasional adalah PT.

Djarum, PT. Indofoot Sukses Makmur, PT. Agung Podomoro Group.

2. Perusahaan Swasta Asing

Sebuah perusahaan yang modal usahanya yang modal usahanya berasal dari pihak

masyarakat luar negeri misalnya dari Jepang menanamkan modal serta implementasi
perusahaannya di Indonesia contoh perusahaan swasta asing adalah PT. CHEVRON, PT.

MITSUBHISI, PT. ASTRA, dll.

3. Perusahaan Swasta Campuran

Sebuah bentuk koorporasi perusahaan yang modal usahanya didapatkan dari

kerjasama antar pengusaha nasional ( dalam negeri ) dan pengusaha dari luar negeri.

Contoh perusahaan campuran multinasional adalah PT. AL AXIATA Group.

F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUMS

Kebaikan dan Kelemahan BUMS (Badan Usaha Milik Swasta):

1. Kebaikan/Kelebihan BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)

2. Cepat dalam pengambilan keputusan karena pemilik modal juga kadang kala

menjadi pengelola

3. Sebagai penyumbang pajak pada kas pemerintah

4. Memberi kontribusi dalam menaikkan Produk Domestik Bruto (PDB)

5. Sebagai penyedia barang dan jasa

6. Cepat dalam mendapatkan modal karena dalam pengelola umumnya juga pemilik

7. Banyak menampung tenaga kerja

Kelemahan dan Kekurangan BUMS (Badan Usaha Milik Swasta):

1. Terlalu mementingkan laba sehingga sering kali tidak memperhatikan lingkungan

2. Sering mengalami kesulitan dalam mendapat pinjaman

3. Sering terjadinya silang pendapat antara manajemen perusahaan dengan para

serikat buruh

4. Menimbulkan persaingan tidak sehat

5. Mengalirnya devisa ke luar negeri


G. CONTOH BUMS DI INDONESIA

Di Indonesia sendiri ada banyak badan usaha yang dimiliki oleh swasta yang

menjalankan fungsi dan peranannya di indonesia baik itu badan usaha dalam negeri

maupun badan usaha luar asing. Contoh Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) yang ada di

Indonesia adalah sebagai berikut, yaitu:

1. PT Pupuk Kaltim

2. PT Union Metal

3. PT Djarum

4. PT Holcim

5. PT Karakatau Steel

6. PT XL Axiata Tbk

7. PT Aneka Elektrindo Nusantara

8. PT Fasfood Indonesia

9. PT Astra Internasional

10. PT Ghobel Dharma Nusantara

11. PT Freeport Indonesia

12. PT Exxon Company


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Peran Badan Usaha dalam perekonomian Indonesia sangat penting guna

mengembangkan perekonomian negara, meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia,

memupuk keuntungan dan pendapatan, dan melaksanakan dan menunjang pelaksanaan

program kebijakan pemerintah di bidang ekonomi.

B. SARAN

Kelompok kami menyarankan agar kita mengetahui mengenai Badan Usaha Milik

Swasta (BUMS) agar kita mengetahui ciri-ciri, peran, fungsi, bentuk-bentuk BUMS, prinsip-

prinsip BUMS, kelmahan dan kelebihannya, dampak terhadap masyarakat, serta contoh

Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) yang ada di Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/9262190/BULLET_Badan_Usaha_Milik_Swasta_BUMS

http://badanusaha.com/swasta

https://husnil91.wordpress.com/2011/03/20/macam-macam-bums-badan-usaha-milik-swasta/

http://nurbaityyuliani.blogspot.com/2012/11/badan-usaha-milik-swasta.html

Anda mungkin juga menyukai