Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN SYOK ANAFILAKTIK

No. Dokumen : SPO/UKM-PU/01 Ditetapkan Oleh


No. Revisi : 00 Kepala Puskesmas Tarakan
Tanggal Terbit : 01-08-2015
SPO

Halaman : 1/1 Drg. St. Maisarah, MARS


PUSKESMAS TARAKAN NIP: 19630805 199101 2 001

1. Pengertian Syok anafilaktik adalah suatu respons hipersensitivitas yang diperantarai oleh
immunoglobulin E (hipersensitifitas tipe I) yang ditandai dengan curah jantung
dan tekanan arteri yang menurun hebat.
2. Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas medis/paramedic dalam melakukan
pelayanan penangan syok anafilaktik
3. Kebijakan SK : 61.2.2/UPTD.PKM.TAR/TU/VIII/2015. Kebijakan Pelayanan Klinis di Poli
Umum Puskesmas Tarakan
4. Referensi Depkes RI. 2007.Pedoman Pengobatan Dasar Di Puskesmas. Jakarta
Buku pedoman penatalaksanaan syok anafilaktik
5. Prosedur / Langkah- Peralatan
langkah  Tabung Oksigen
 Tensimeter
 Ambulance (Jika di rujuk)
 Adrenalin ampul
 Dexamethason Vial
 Jarum suntik disposibel 2,5 ml, 3 ml
Instruksi Kerja
 Baringkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi
 Berikan ADRENALIN inj. 0,3 cc (1 : 1000) secara Intra Muskular pada lengan
atas.
 Bila perlu dapat diulang tiap 15 menit, umumnya diperlukan 1-4 kali
pemberian.
 Pasang tornikuet proksimal dari tempat suntikan (untuk mencegah
penyebaran), tornikuet
dikendurkan tiap 10 menit
 Jaga sistem pernapasan dan sistem kardiovaskuler agar berjalan baik
 Pemberian cairan bila diperlukan
 Bila perlu Kortikosteroid dapat diberikan secara intravena.
 Dosis Hidrocortison 5 mg / kg BB, dapat diulang tiap 4 – 6 jam
 Bila keadaan tidak membaik, persiapkan rujukan ke fasilisas Kesehatan yang
lebih lengkap.
6. Dokumen terkait Rekam medik, catatan medik tindakan
7. Unit Terkait Poli Umum, Ruang tindakan.

Anda mungkin juga menyukai