Anda di halaman 1dari 8

KEPUTUSAN DIREKTUR RS.

PRISCILLA MEDICAL CENTER


NOMOR : / SK / RS.PMC / / 2019

TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
RS. PRISCILLA MEDICAL CENTER CILACAP

DIREKTUR RS. PRISCILLA MEDICAL CENTER


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENIMBANG :

a. bahwa untuk menjabarkan program dan kegiatan dalam Rencana Kerja


(Renja) Rumah Sakit dan agar perencanaan program dan kegiatan sesuai
dengan kebutuhan rumah sakit, setiap tahunnya disusun Rencana Kerja
Anggaran (RKA)
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
perlu adanya pedoman penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Rumah Sakit Priscilla Medical Center Cilacap
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan
b, perlu menetapkan Keputusan Direktur tentang Pedoman Penyusunanan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Rumah Sakit Priscilla Medical Center
Cilacap.
MENGINGAT :

1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran


2. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRISCILLA MEDICAL CENTER CILACAP TENTANG PEDOMAN
PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA RUMAH SAKIT PRISCILLA MEDICAL CENTER
CILACAP

Merawat dengan Kasih Sayang


PERTAMA : Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Rumah Sakit
Priscilla Medical Center Cilacap sebagaimana dalam lampiran keputusan ini

KEDUA : Segala biaya yang timbul akibat dikeluarkannya Keputusan ini dibebankan
pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Rumah Sakit Priscilla Medical Center
Cilacap
KETIGA : Keputusan Direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Cilacap
Pada tanggal : Mei 2019

RS. Priscilla Medical Center


Direktur

Dr. Herbi Purwadianto

Merawat dengan Kasih Sayang


PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

RUMAH SAKIT PRISCILLA MEDICAL CENTER ( RS PMC) CILACAP

I. LATAR BELAKANG

Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) adalah dokumen perencanaan dan penganggaran
yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan unit kerja serta
prakiraan maju untuk tahun berikutnya. Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
disusun dengan tujuan agar proses perencanaan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.

RKA terdiri dari rencana kerja dan anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan
rencana kerja dimaksud. Pada bagian rencana kerja berisikan informasi mengenai visi, misi,
tujuan, kebijakan, program, hasil yang diharapkan, kegiatan, serta output yang diharapkan.
Sedangkan pada bagian anggaran berisikan informasi mengenai biaya untuk masing-masing
program dan kegiatan untuk tahun yang direncanakan yang dirinci menurut jenis belanja,
prakiraan maju untuk tahun berikutnya, serta sumber dan sasaran pendapatan.

Dalam penyusunan program dan kegiatan, wajib menerapkan prinsip-prinsip efisiensi,


efektifitas transparansi, akuntabilitas dan partisipasi.

II. POKOK-POKOK KEBIJAKAN PENYUSUNAN RKA

Pokok-pokok kebijakan yang perlu diperhatikan dalam penyusunan adalah sebagai berikut :

1. Pendapatan Rumah Sakit

a. Pendapatan Jasa Pasien

Pendapatan jasa pasien dihitung dari jumlah bruto dengan menggunakan tarif standar.
Jumlah tersebut kemudian di kurangi dengan penyesuaian kontraktual (contractual
adjusments) menjadi Pendapatan Bersih Jasa Pasien yang meliputi :

- Pendapatan operasioal rawat jalan : karcis umum dan karcis spesialis

- Pendapatan operasional rawat inap : akomodasi dan visite

- Pendapatan tindakan medis : tindakan medik, dan tindakan keperawatan

Merawat dengan Kasih Sayang


- Pendapatan operasional unit penunjang : radiologi, laboratorium, fisioterapi,
farmasi, dan rehab medik.

b. Penyesuaian Kontraktual
Penyesuaian kontraktual berasal dari keterlibatan pihak ketiga dalam proses
penggantian pembayaran medis. Perusahaan asuransi biasanya mengganti kurang dari
jumlah tarif standar penuh untuk jasa medis yang disediakan bagi pasien yang menjadi
tanggungan asuransi. Meskipun rumah sakit memiliki tarif standar untuk jasa yang
diberikan, namun rumah sakit menjalin kontrak dengan pembayar pihak ketiga di
mana rumah sakit menerima jumlah pembayaran yang lebih rendah untuk jasa
tersebut.
c. Pendapatan dari Kegiatan Lainnya
Pendapatan dari kegiatan lain mencerminkan pendapatan dari sumber-sumber bukan
pasien, seperti kantin, mini market, sewa tempat dan sewa parkir. Pendapatan ini
biasanya mencerminkan jumlah bersih dari operasinya, jadi bukan jumlah brutonya.
2. Beban Umum

Analisis biaya rumah sakit didiskripsikan sebagai suatu kegiatan menghitung biaya rumah
sakit untuk berbagai jenis pelayanan yang ditawarkan, baik secara total maupun per unit
atau per pasien.

Proses analisis biaya ini digunakan untuk memperoleh :

a. Informasi untuk kebijakan tarif dan subsidi serta kebijaksanaan pengendalian biaya

b. Dasar pertimbangan dalam negosiasi dengan pihak-pihak yang akan mengadakan


kontrak dengan menggunakan jasa rumah sakit

c. Pertanggungjawaban tentang efektifitas biaya kepada pihak yang berkepentingan

d. Dasar untuk perencanaan anggaran yang akan datang.

Klasifikasi Biaya meliputi sebagai berikut :

a. Berdasarkan pada perubahan jumlah produk (Output), meliputi :

- Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap biaya yang secara relatif tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi
(output) yang dihasilkan, Misalnya: Gaji pegawai, biaya gedung.

Merawat dengan Kasih Sayang


- Biaya Variable (Variabel Cost)

Biaya variabel adalah biaya yang nilainya dipengaruhi oleh banyaknya output
(produksi). Pada umumnya besar volume produksi sudah direncanakan secara
rutin. Oleh sebab itu biaya variabel sering juga disebut sebagai biaya rutin.
Contohnya adalah biaya obat, biaya alat, biaya bahan habis pakai dimana
besarnya akan berbeda jika pasien sedikit dibandingkan pasien yang banyak.

- Biaya Semi Variabel (Semi Variable Cost)

Biaya semi variabel adalah biaya yang mengandung biaya tetap, tetapi juga
mengandung biaya tidak tetap. Contohnya adalah biaya insentif penerimaan
selain gaji yang besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya jumlah
pelayanan yang diberikan.

- Biaya Total (Total Cost)

Biaya total adalah jumlah dari biaya tetap (fixed cost) dan variabel (variable
cost) atau (Total Cost = Fixed Cost + Variable Cost).

b. Berdasarkan Fungsinya dalam Proses Operasional

- Biaya Langsung

Biaya langsung adalah biaya yang berkaitan langsung dengan pelayanan atau
biaya yang ditetapkan pada unit-unit yang berkaitan dengan pelayanan (unit
produksi). Contoh biaya langsung pada pelayanan kesehatan adalah biaya yang
dikeluarkan pada pelayanan rawat jalan, rawat inap, ICU.

- Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung adalah biaya yang digunakan secara tidak langsung demi
kelancaran proses produksi (pelayanan). Contoh dari biaya tidak langsung
antara lain adalah biaya alat tulis, administrasi, transportasi.

c. Berdasarkan Pusat Biaya

- Pusat Biaya Penunjang

Merawat dengan Kasih Sayang


Pusat biaya penunjang merupakan unit-unit yang tidak langsung menghasilkan
produk rumah sakit, seperti: unit pimpinan (direksi), tata usaha, unit
pemeliharaan, laundry, unit gizi dan lain sebagainya.

- Pusat Biaya Produksi

Pusat biaya produksi merupakan unit dimana produk (pelayanan) rumah sakit
langsung diterima oleh konsumen (pasien) sehingga hasilnya merupakan
pendapatan rumah sakit, seperti laboratorium, radiologi, poliklinik rawat jalan,
unit gawat darurat, unit rawat inap, unit pelayanan persalinan, dan sebagainya.

III. TEKNIS PENYUSUNAN RKA

Secara umum anggaran terbagi kedalam 2 bagian besar yaitu anggaran operasional dan
anggaran strategi. Pada kondisi normal, anggaran operasional mendominasi 90% dari anggaran
biaya secara keseluruhan. Sedangkan sisanya adalah anggaran strategi. Hal ini bisa dimengerti
karena sebagian besar dana RS akan terserap pada kegiatan rutin berdasarkan volume
barang/jasa, dan berbagai ragam barang yang dihasilkan, penyerahan jasa, dan penyediaan
konsumen. Tetapi prosentase ini akan berubah apabila RS dalam proses pengembangan.

1. Anggaran Operasional

Anggaran operasional terdiri dari peramalan pendapatan yang diharapkan dari penjualan
barang/jasa dan biaya yang terjadi melalui efisiensi operasi atas produksi barang dan jasa
serta pengantaran ke konsumen. Berikut adalah langkah-langkah penyusunan anggaran
operasional :

a. Estimasikan produk/jasa yang dihasilkan dan volume penjualan


b. Perkirakan aktivitas-aktivitas yang akan terjadi berhubungan dengan produk atau jasa
yang akan dihasilkan
c. Perkirakan sumberdaya yang dibutuhkan
d. Tentukan suplay sumberdaya aktual.

Merawat dengan Kasih Sayang


2. Anggaran Strategi

Anggaran strategi digunakan untuk mengidentifikasikan seluruh kegiatan baru yang


kemungkinan muncul dan diperlukan di sebuah organisasi. Anggaran Strategi
memungkinkan munculnya berbagai inovasi yang diperlukan untuk menutup gap antara
kinerja yang diharapkan dengan kinerja yang mampu dicapai melalui peningkatan yang
berkesinambungan. Kegiatan-kegiatan tersebut bisa meliputi :

a. Peningkatan kemampuan baru yang harus dimiliki organisasi


b. Produk dan jasa baru yang harus diluncurkan
c. Pelanggan baru
d. Perluasan pasar
e. Pengguna dan daerah baru yang harus dilayani
f. Aliansi atau joint ventura baru yang harus dibentuk.

Prosedur Penyusunan Anggaran


1. TAHAP 1 : Penentuan Pedoman Anggaran
- Menetapkan rencana besar perusahaan
- Membentuk panitia penyusun anggaran
2. TAHAP 2 : Persiapan Anggaran
- Sebelum membuat anggaran, hendaknya terlebih dahulu membuat ramalan (forecast)
3. TAHAP 3 : Penentuan Anggaran
- Menyesuaikan rencana akhir komponen anggaran
- Mengkoordinasikan & menelaah komponen anggaran
- Pengesahan & pendistribusian anggaran
4. TAHAP 4 : Pelaksanaan Anggaran
- Membuat laporan realisasi anggaran

IV. HAL-HAL KHUSUS

Rumah Sakit dalam menyusun RKA, selain memperhatikan kebijakan dan teknis penyusunan
RKA, juga memperhatikan hal-hal khusus, antara lain sebagai berikut:

1. Perubahan Undang-Undang tentang Rumah Sakit

2. Perubahan Keputusan Menteri Kesehatan

Merawat dengan Kasih Sayang


3. Perubahan Kebijakan Tarif Pelayanan BPJS

4. Kenaikan Tingkat Inflasi

5. Dampak Krisis Keuangan Global

Merawat dengan Kasih Sayang

Anda mungkin juga menyukai