TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
RS. PRISCILLA MEDICAL CENTER CILACAP
MENIMBANG :
MENETAPKAN :
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRISCILLA MEDICAL CENTER CILACAP TENTANG PEDOMAN
PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA RUMAH SAKIT PRISCILLA MEDICAL CENTER
CILACAP
KEDUA : Segala biaya yang timbul akibat dikeluarkannya Keputusan ini dibebankan
pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Rumah Sakit Priscilla Medical Center
Cilacap
KETIGA : Keputusan Direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Cilacap
Pada tanggal : Mei 2019
I. LATAR BELAKANG
Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) adalah dokumen perencanaan dan penganggaran
yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan unit kerja serta
prakiraan maju untuk tahun berikutnya. Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
disusun dengan tujuan agar proses perencanaan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.
RKA terdiri dari rencana kerja dan anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan
rencana kerja dimaksud. Pada bagian rencana kerja berisikan informasi mengenai visi, misi,
tujuan, kebijakan, program, hasil yang diharapkan, kegiatan, serta output yang diharapkan.
Sedangkan pada bagian anggaran berisikan informasi mengenai biaya untuk masing-masing
program dan kegiatan untuk tahun yang direncanakan yang dirinci menurut jenis belanja,
prakiraan maju untuk tahun berikutnya, serta sumber dan sasaran pendapatan.
Pokok-pokok kebijakan yang perlu diperhatikan dalam penyusunan adalah sebagai berikut :
Pendapatan jasa pasien dihitung dari jumlah bruto dengan menggunakan tarif standar.
Jumlah tersebut kemudian di kurangi dengan penyesuaian kontraktual (contractual
adjusments) menjadi Pendapatan Bersih Jasa Pasien yang meliputi :
b. Penyesuaian Kontraktual
Penyesuaian kontraktual berasal dari keterlibatan pihak ketiga dalam proses
penggantian pembayaran medis. Perusahaan asuransi biasanya mengganti kurang dari
jumlah tarif standar penuh untuk jasa medis yang disediakan bagi pasien yang menjadi
tanggungan asuransi. Meskipun rumah sakit memiliki tarif standar untuk jasa yang
diberikan, namun rumah sakit menjalin kontrak dengan pembayar pihak ketiga di
mana rumah sakit menerima jumlah pembayaran yang lebih rendah untuk jasa
tersebut.
c. Pendapatan dari Kegiatan Lainnya
Pendapatan dari kegiatan lain mencerminkan pendapatan dari sumber-sumber bukan
pasien, seperti kantin, mini market, sewa tempat dan sewa parkir. Pendapatan ini
biasanya mencerminkan jumlah bersih dari operasinya, jadi bukan jumlah brutonya.
2. Beban Umum
Analisis biaya rumah sakit didiskripsikan sebagai suatu kegiatan menghitung biaya rumah
sakit untuk berbagai jenis pelayanan yang ditawarkan, baik secara total maupun per unit
atau per pasien.
a. Informasi untuk kebijakan tarif dan subsidi serta kebijaksanaan pengendalian biaya
Biaya tetap biaya yang secara relatif tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi
(output) yang dihasilkan, Misalnya: Gaji pegawai, biaya gedung.
Biaya variabel adalah biaya yang nilainya dipengaruhi oleh banyaknya output
(produksi). Pada umumnya besar volume produksi sudah direncanakan secara
rutin. Oleh sebab itu biaya variabel sering juga disebut sebagai biaya rutin.
Contohnya adalah biaya obat, biaya alat, biaya bahan habis pakai dimana
besarnya akan berbeda jika pasien sedikit dibandingkan pasien yang banyak.
Biaya semi variabel adalah biaya yang mengandung biaya tetap, tetapi juga
mengandung biaya tidak tetap. Contohnya adalah biaya insentif penerimaan
selain gaji yang besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya jumlah
pelayanan yang diberikan.
Biaya total adalah jumlah dari biaya tetap (fixed cost) dan variabel (variable
cost) atau (Total Cost = Fixed Cost + Variable Cost).
- Biaya Langsung
Biaya langsung adalah biaya yang berkaitan langsung dengan pelayanan atau
biaya yang ditetapkan pada unit-unit yang berkaitan dengan pelayanan (unit
produksi). Contoh biaya langsung pada pelayanan kesehatan adalah biaya yang
dikeluarkan pada pelayanan rawat jalan, rawat inap, ICU.
Biaya tidak langsung adalah biaya yang digunakan secara tidak langsung demi
kelancaran proses produksi (pelayanan). Contoh dari biaya tidak langsung
antara lain adalah biaya alat tulis, administrasi, transportasi.
Pusat biaya produksi merupakan unit dimana produk (pelayanan) rumah sakit
langsung diterima oleh konsumen (pasien) sehingga hasilnya merupakan
pendapatan rumah sakit, seperti laboratorium, radiologi, poliklinik rawat jalan,
unit gawat darurat, unit rawat inap, unit pelayanan persalinan, dan sebagainya.
Secara umum anggaran terbagi kedalam 2 bagian besar yaitu anggaran operasional dan
anggaran strategi. Pada kondisi normal, anggaran operasional mendominasi 90% dari anggaran
biaya secara keseluruhan. Sedangkan sisanya adalah anggaran strategi. Hal ini bisa dimengerti
karena sebagian besar dana RS akan terserap pada kegiatan rutin berdasarkan volume
barang/jasa, dan berbagai ragam barang yang dihasilkan, penyerahan jasa, dan penyediaan
konsumen. Tetapi prosentase ini akan berubah apabila RS dalam proses pengembangan.
1. Anggaran Operasional
Anggaran operasional terdiri dari peramalan pendapatan yang diharapkan dari penjualan
barang/jasa dan biaya yang terjadi melalui efisiensi operasi atas produksi barang dan jasa
serta pengantaran ke konsumen. Berikut adalah langkah-langkah penyusunan anggaran
operasional :
Rumah Sakit dalam menyusun RKA, selain memperhatikan kebijakan dan teknis penyusunan
RKA, juga memperhatikan hal-hal khusus, antara lain sebagai berikut: