DI PUSKESMAS WASUPONDA
OLEH :
SRI WARDANI
NIM B.18.03.159
1
BAB I
PENDAHUALUAN
minggu dan janin belum dapat hidup di luar kandungan dengan berat badan
kurang dari 1000 gram. Abortus biasanya terjadinya perdarahan pada wanita
yang sedang hamil dengan adanya peralatan USG, sekarang dapat diketahui
bahwa abortus dapat dibedakan menjadi dua jenis, yang pertama adalah
seperti denyut jantung atau pergerakan yang sesuai dengan usia kehamilan.
ditemukan perdarahan pada kehamilan muda, namun pada tes kehamilan masih
Angka kematian dan kesakitan pada wanita hamil dan bersalin sampai
2
Sehat 2010 adalah kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman
serta bayi yang dilahirkan hidup sehat dengan misi menurunkan kesakitan dan
akses terhadap intervensi yang cost effective berdasarkan bukti ilmiah yang
kegiatan yang mempromosikan kesehatan ibu dan bayi baru lahir serta
Tahun 2007, angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi dengan
masih sangat jauh dari target pemerintah menurunkan angka kematian ibu
(Indra, 2015).
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
3
pada Ny.” Y ” gestasi 12 minggu 2 hari dengan abortus imminens di
2. Tujuan Khusus
4
minggu 2 hari dengan abortus imminens di Puskesmas Wasuponda
D. Manfaat Penulisan
3. Sebagai bahan masukan bagi pihak lain yang ingin menulis tentang
BAB II
TUNJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
minggu dan janin belum dapat hidup di luar kandungan dengan berat
5
pada wanita yang sedang hamil dengan adanya peralatan USG, sekarang
dapat diketahui bahwa abortus dapat dibedakan menjadi dua jenis, yang
lain :
perdarahan akan berhenti sama sekali karena dalam masa ini luka
uterus.
6
sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang
tetapi janin mati itu tidak dikeluarkan selama 8 minggu atau lebih.
f. Abortus habitualis ialah abortus spontan yang terjadi 3 kali atau lebih
terbagi atas :
7
Abortus yang terjadi oleh karena tindakan-tindakan yang
8
dalam uterus. Pengaruh ini umunya dinamakan pengaruh teratogen.
2013)
c. Penyakit ibu
9
4. Tanda dan Gejala
vagina berbau, abdomen terasa tegang dan keras. (Ai Yeyeh Rukiah
2013).
5. Diagnosis
dengan tes kehamilan secara biologis atau imunologik bilamana hal itu
6. Patofisiologi
10
lebih dalam, sehingga umumnya plasenta tidak terlepas sempurna yang
maka dapat diliputi oleh lapisan bekuan darah isi uterus dinamakan
mola kuruenta, hal ini terjadi mola karnosa apabila pigmen darah telah
7. Penanganan
11
B. Tinjauan Umum Tentang Abortus Imminens
1. Pengertian
belum membuka tes kehamilan positif dan dari pemeriksaan USG tampak
a. Tanda
b. Gejala
4) Uterus lunak.
3. Penanganan
secara total.
12
e. Anjurkan untuk tidak melakukan aktifitas fisik secara berlebihan atau
13
BAB III
STUDI KASUS
pendokumentasian.
No. Register
14
b. Umur : 43 tahun / 45 tahun
a. Alamat : Wasuponda
c. lbu mengeluh keluar darah sedikit-sedikit dan jalan lahir sejak dua hari
15
e. Tidak ada riwayat alergi pada makanan, minuman dan obat-obatan Ibu
a. Pola nutrisi
Sebelurn sakit:
Setelah sakit
b. Eliminasi
Sebelum sakit
Warna kuning
Warna kekuning-kuningan
c. Istirahat
Sebelum sakit
16
2) Tidur malam pukul 22.00 – 05.30 wita
Setelah sakit
g. Personal hygiene
Sebelum sakit
Setelah sakit
5. Pemeriksaan fisik
17
1) Penampilan ibu nampak bersih
2) TB : 156 cm
4) TTV: TD : 100/ 60 m m Hg
N : 80 x/menit
P : 24x/menit
S : 36,4ºC
1) Kepala/wajah
2) Mata
3) Leher
4) Payudara
18
5) Abdomen
simpisis
Leopold II : Ballotemen
6) Ekstremitas
a) Ekstremitas atas
b) Ekstremitas bawah
2. Data Psikologis/Sosiologi
3. Data Spiritual
19
Ibu merasa yakin bahwa Tuhan selalu bersamanya.
4. Pemeriksaan Laboratorium
a. Hb : 9,7 gr %
c. Trombosit : 25.311.300
e. Albumin :-
f. Reduksi :-
b.Kecemasan
1. Abortus imminens
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
20
1) Dari HPHT tanggal 14-11-2018 sampai pada tanggal pengkajian
bewarna merah.
2. Kecemasan
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
21
yang timbul akibat adanya kesenjangan antara sesuatu yang
dikandungnya.
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
merah.
3. TTV : TD : 100/ 60 m m Hg
N : 80 x/menit
P : 36,5°C
S : 24 x/menit
22
menyebabkan dilatasi serviks yang berakibat perdarahan berlanjut
2) P e rub a ha n t a nd a -t a nd a v i t al ya i t u p en ur un an t ek an an
kehamilannya.
bawah, kecemasan.
1. Abortus Imminens
b. Kriteria
23
c. Rencana Tindakan
1) Observasi Perdarahan
darah.
medis selanjutnya.
dapat dipertahankan.
24
perdarahan berhenti.
2. Kecemasan
a. Tujuan
b. Kriteria :
yang dialaminya.
c. Rencana tindakan
25
Rasional : Makanan yang mengandung zat besi tinggi dapat
pembangun.
2) Nadi : 84 x/ menit
4) Pernapasan : 24 x/ menit
c. Berkolaborasi dengan dokter untuk USG dengan hasil janin balk dalam
26
d. Berkolaborasi dengan tim medis untuk pemeriksaan laboratorium
Hb : 9,7 gr %
Trombosit : 25.311.300
Albumin :-
Reduksi :-
hari dan tidur siang 1-2 jam sehari dan ibu mau melaksanakan anjuran
petugas.
2. Kecemasan
c. Memberi dorongan spiritual pada ibu untuk tidak cemas dan sabar
27
3. Potensial terjadi abortus insipiens
merah.
2) Nadi : 84 x/ menit
3) Pernapasan : 24 x/ menit
4) Suhu : 36,5°C
g. Berkolaborasi dengan dokter untuk USG dengan hasil janin baik, DJJ
laboratorium:
28
1) Leukosit : 17,960/mm³
1. Abortus imminens
29
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY” Y
keguguran.
3. Keluar darah sedikit-sedikit dari jalan lahir sejak tanggal 27 Januari 2019
3. TTV : TD : 100/ 60 m m Hg
N : 80 x/menit
P : 36,5°C
S : 24 x/menit
C. ASSESMENT (A)
30
bawah, kecemasan
D. PLANNING
Nadi : 84 x/ menit
Pernapasan : 24 x/ menit
Suhu : 36,5°C
7. Berkolaborasi dengan dokter untuk USG dengan hasil janin baik, DJJ
laboratorium:
31
Leukosit : 17,960/mm³
BAB IV
PEMBAHASAN
dengan studi kasus pada pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny” Y ” gestasi
Pada tahap pengkajian ini baik pasien maupun keluarga selalu terbuka
32
cemas, tampak keluar darah sedikit dari jalan lahir berupa bercak -bercak
berwarna merah, nyeri tekan pada perut bagian bawah, TFU 2 jari atas
dalam vulva tidak ada kelainan, ostium uteri tertutup, bentuk uterus antefleksi
dan pelepasan darah. Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tidak
ditemukan kesenjangan antara tinjauan pustaka dan studi kasus pada Ny.”Y”
yang difokuskan pada apa yang dialami oleh klien. Sedangkan data yang
dapat ditegakkan oleh bidan yaitu Abortus imminens dengan masalah nyeri
yaitu diagnosa diidentifikasi berfokus pada apa yang dialami Ny.”Y” dan
keadaan yang dirasakannnya. Hal ini berarti antara tinjauan pustaka dan studi
sedikit dan kadang tidak ada. Perdarahan yang terjadi karena abortus
33
ditangani dengan baik.
klien mengeluh keluar darah dari jalan lahir sejak dua hari yang lalu yaitu
tanggal 27 Januari 2019 disertai dengan rasa mules dan nyeri perut bagian
bawah. Data ini mendukung potensial terjadi abortus insipiens rasa sakit pada
perut bagian bawah sebagai akibat dari kontraksi uterus sehingga dapat terjadi
dilatasi serviks. Dengan demikian antara tinjauan pustaka, dan studi kasus
T i n d a k a n s e ge r a a d a l a h t i n d a k a n ya n g h a r u s d i b e r i k an
ditemukan bahwa, tidak ada perbedaan yaitu kolaborasi dengan tim dokter
dengan kasus dilahan praktek dalam upaya melakukan tindakan segera dan
kolaborasi.
kebidanan pada Ny. "Y" berdasarkan diagnosa masalah yang ada, untuk
34
dilakukan kolaborasi USG untuk memantau keadaan janin. Dengan demikian
antara tinjauan pustaka dan kasus tidak nampak perbedaan atau kesenjangan
oleh bidan ataupun dilaksanakan oleh ibu sendiri, bidan bekerja sama dengan
tim kesehatan lain jika bidan tidak melakukan tindakan sendiri maka
oleh bidan termasuk kolaborasi oleh dokter untuk USG dan pemberian obat-
obatan. Dengan demikian antara tinjauan pustaka dan studi kasus tidak ada
perbedaan..
dimana tidak terjadi abortus insipiens. Oleh karena itu bila dibandingkan
antara tinjauan pustaka dan studi kasus pada Ny ”Y” dilahan praktek
35
BAB V
PENUTUP
A . Kesimpulan
tindakan yang logis untuk kepentingan klien dan bidan dengan tahapan :
36
emergensi, rencana asuhan dan evaluasi.
B. Saran
antara lain :
37
b. Setiap bidan harus mampu menerapkan manajemen kebidanan dalam
38