Dzulhaifa (1907062010)
Atika Medistiya Rahmawati (1907062015)
Shofia Yurida (1907062019)
Muhammad Imam Fathun (1907062068)
Hanna Afifah Nur Aisyah (1907062090)
Rizki Aprizal Dwi Putra (1907062100)
Diah Astari Salam (1907062116)
SKENARIO 1
Ibu Ranita (45 tahun) datang ke klinik herbal dengan keluhan ada benjolan berbatas tegas
di payudara dengan d= 5 cm, payudara keras dan padat, jika ditekan nyeri atau sakit. Beliau
menginginkan pengobatan dengan herbal terlebih dahulu. Apoteker menyarankan sediaan
herbal yang berisi ekstrak manggis.
1. Definisi dan Istilah
Definisi Istilah
Tumor Kondisi pertumbuhan sel tidak normal sehingga membentuk suatu
lesi/dalam banyak kasus benjolan ditubuh (Anonim, 2015).
Nyeri Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat
dari kerusakan jaringan yang aktual/potensial. Nyeri timbul sebagai
bentuk respon sensori setelah menerima rangsangan nyeri
(Kurniyawan, 2016).
Sediaan Herbal Tanaman obat yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan
tradisional terhadap penyakit (Mulyani et al., 2016).
Mempengaruhi
mekanisme autokrin
perkembangan tumor
Akar tapak dara (Chataranthus roseus) C (Ruskin, 2014; Mozef et al., 2010)
α-mangostin:
5. Mekanisme umum
Berdasarkan mekanisme kerjanya, terdapat berbagai mekanisme obat untuk mengatasi
sel kanker, misalnya agen pealkil, senyawa antimetabolit, agen antimikrotubulus, maupun
inhibitor topoisomerase.
a. Agen alkilasi bekerja dengan cara merusak fungsi sel dan membentuk ikatan kovalen
dengan gugus amino, karboksil, fosfat dan sulfihidril dalam molekul biologis yang
penting.
b. Anti-metabolit adalah sekelompok molekul yang menghambat sintesis DNA dan
RNA.
c. Agen anti-mikrotubulus adalah bahan kimia yang berasal dari tumbuhan yang
menghalangi pembelahan sel dengan mencegah fungsi mikrotubulus.
d. Inhibitor topoisomerase bekerja dengan cara penghambatan kerja enzim
topoisomerase. Enzim topoisomerase berperan dalam fase proliferasi saat pembelahan
sel (Octavinna, 2018)
Mekanisme potensial induksi apoptosis dalam sel kanker payudara manusia T47D
oleh α-mangostin yaitu dengan penghambatan ERK1 / 2 dan PI3K / Akt terkait dengan
regulasi HER2 dan ERα yang terfosforilasi. α Mangostin menginduksi aktivasi p-p38 dan
p-JNK1 / 2, sel penghambatan proliferasi, fragmentasi DNA, kondensasi nuklir,
peningkatan caspase-3 yang terpecah dan caspase-9 yang terpotong, tetapi menurunkan
ekspresi Bcl-2 dan Mcl-1. α Mangostin mempromosikan apoptosis melalui modulasi
protein Bcl-2 yang mengarah ke pelepasan sitokrom c ke sitosol yang mengakibatkan
aktivasi caspase dan induksi apoptosis sel kanker. Hasil ini menunjukkan bahwa α-
mangostin dapat digunakan sebagai senyawa terapi potensial untuk kanker payudara
(Kritsanawong, 2016).
Mekanisme Zat Aktif :
6. Dosis
Empiris Serbuk 0,65-3,66 g dicampur dengan jus (Anonim, 2012)
Pra klinis a. 36 mg/kgBB alfa mangostin
Konversi ke manusia 36mg/kgBB X 0,20 kg = 7,2 mg/kgBB X 56 = 403,2
mg/70 kg manusia (Petiwala et al., 2014)
b. 2x1 kapsul (500 mg ekstrak manggis) (Anonim, 2016)
Sediaan di Mastin (OHT) mengandung 550 mg ekstrak manggis. Dosis 2 x 2 kapsul
pasaran
7. Kulit Manggis
Indikasi Paliatif kanker (Ca mammae, Ca gaster, Ca paru, Ca kolon, lekemia,
hepatoma) (Anonim, 2016). Sebagai anti-kanker payudara (Fauzan dan
Muchtaridi, 2018), antitumor (Kosem et al., 2012).
Efek Samping Minum jus manggis setiap hari selama 12 bulan, dapat mengalami
asidosis laktat berat, diduga akibat alphamangostin menyebabkan
disfungsi mitochondria (Anonim, 2016)
Toksisitas LD50: semu > 8.96 g/kgBB. LD50 per oral pada mencit: > 5 g/kg BB.
Pemberian ekstrak G. Mangostana 1,2 dan 3 g/kg BB per oral pada
hewan uji selama 14 hari, tidak terjadi perubahan bermakna pada
perilaku dan parameter biokimia darah. Toksisitas subkronik: ekstrak per
oral 400, 600, dan 1200 mg/kg BB pada tikus setiap hari selama 12
minggu, tidak menunjukkan perubahan tingkah laku, pola makan dan
minum, pertumbuhan atau kesehatan, juga nilai hematologi (Anonim,
2016).
Toksisitas oral akut fraksi etil asetat dari ekstrak etanol pericarp GML
pada tikus Spraque-Dawley, mengungkapkan bahwa LD50 lebih besar
dari 15.480 mg / kg berat badan, dan studi sitotoksisitas menyatakan,
fraksi etil asetat dari ekstrak etanol dari GML pericarp tidak beracun
untuk garis sel HaCaT selama 24 jam pada konsentrasi 500ppm,
1000ppm, dan 2000ppm. Dengan demikian, fraksi etil asetat dari fraksi
etanol fraksi GML pericarp masih dalam batas aman pada percobaan
dengan hewan dan sel HaCat (Rahmayanti et al., 2017).
Kesimpulan
Berdasarkan skenario ibu Ranita 45 tahun memiliki tanda-tanda mengalami tumor
payudara. Tanaman herbal yang memiliki aktivitas antitumor ialah kulit manggis, tanaman lain
juga ada yang memiliki aktivitas antitumor antara lain: daun sirsak, tapak dara, dan ciplukan.
Apoteker menyarankan pemberian sediaan herbal ekstrak kulit manggis yang memiliki level
EBM Grade C. Zat aktif ekstrak kulit manggis berupa α –mangostin yang memiliki efek terapi
sebagai antitumor dengan mekanisme aksi menginduksi apoptosis, menghambat proliferasi,
menonaktifkan karsinogen, menekan metastasis, dan sebagai antiinflamasi. Dosis yang
diberikan yaitu 500 mg/kapsul ekstrak dengan cara penggunaan 2 x sehari 1 kapsul.
SKENARIO 2:
Bapak Beni datang ke sentral P3T untuk berkonsultasi dengan apoteker terkait
penyakitnya, yang menyebabkan konsumsi obat TB selama 6 bulan. Apoteker tersebut
menyarankan untuk mengkonsumsi kunyit secara rutin untuk mencegah terjadinya efek
samping penggunaan obat tuberculosis.
1. Definisi dan Istilah
Definisi Istilah
Tuberculosis suatu penyakit infeksi menular yang disebabkkan mikobakterium
tuberculosis yang dapat menyerang berbagai organ terutama paru-paru
(Anonim, 2015).
Kunyit tanaman herbal yang digunakan sebagai perlawanan penyakit yang
berhubungan dengan empedu, hepatobilari disorder, batuk, DM dan
hepatic, rheumatic dan sinusitis (Shan, 2018).
Efek samping reaksi sekunder dimana kondisi yang tidak diharapkan dan merugikan
dari suatu obat.
Obat TB obat yang digunakan untuk mengobati infeksi akibat mikoakterium
tuberculosis.
2. Patofisiologi TBC
Sumber penularan adalah penderita TB BTA(+) pada waktu batuk
atau bersin, Penderita menyebarkan bakteri ke udara dalam bentuk
droplet (percikan dahak)
Polaritas semipolar
Kelarutan tidak larut dalam air dan eter, mudah larut dalam alkohol
Titik lebur 183ºC (Anonim, 2016)
5. Mekanisme
↑oxidative stress
Menghambat
sitokrom p12A
Stimulating SOD
AND GSH
Inhibit ROS
Curcumin
7. Kunyit
Indikasi Hepatoprotektor (Eun et al., 2018)
Kontraindikasi Batu empedu (Asher dan spelman, 2013), obstruksi saluran empedu,
kolisistitis, gagal ginjal akut, anak <12 tahun, hipersensitif (Anonim,
2016)
Interaksi Tidak toksik sampai dengan dosis 12 gram (Asher dan spelman, 2013)
Efek Samping Diare, mual, meningkatkan peristaltik usus (Asher dan spelman, 2013)
Toksisitas a. Meningkatkan efek obat: klopidogrel, celiprolol, glibenklamid,
mindazolam, losartan, warfarin.
b. Menurunkan efek obat: NSAID, talinolol, eferolimus (Kocher,
2015).
c. Interaksi dengan tanaman herbal lain yaitu teh hijau yang dapat
meningkatkan efek kurkumin (Anonim, 2016).
Kesimpulan
Berdasarkan skenario bapak Beny, tanaman herbal yang memiliki aktivitas
hepatoprotektor ialah kunyit, tanaman lain juga ada yang memiliki aktivitas hepatoprotektor
antara lain: meniran, jagung, dan lidah buaya. Apoteker menyarankan pemberian sediaan
herbal kunyit yang memiliki level EBM Grade A. Zat aktif kunyit berupa kurkumin yang
memiliki efek terapi sebagai hepatoprotektor dengan mekanisme aksi melindungi hati dengan
mengurangi oksidatif stress. Dosis yang diberikan yaitu kapsul serbuk 3g/hari.