Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH MIKROBIOLOGI

“ BAKTERI”

OLEH
KELOMPOK 3

1. CHRISTIAN P. KONDAMESA (1701040036)


2. ARNOLDUS NEONBASU (1701040080)
3. IMBERD R.LIUNIMA (1701040044)
4. DIONISIUS BAKO (1701040007)
5. SEPRI Y. NALLE (1701040070)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2019

Page 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan Judul : “BAKTERI”.
Dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan semua pihak, sehingga penulisan
makalah ini dapat diselesaikan. Maka untuk ini kami menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada teman-teman yang telah membantu penyelesaian makalah ini serta
Bapak dosen yang telah memberikan argumen atas terselesaikannya makalah ini. Kami
berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi semua pihak.

Penyusun.

Page 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................... 2
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3-16
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................................17
B. Saran...................................................................................................................17
Daftar Pustaka.....................................................................................................................18

Page 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Botani Tumbuhan Rendah merupakan salah satu bidang kajian dalam biologi yang
mengkhususkan diri dalam mempelajari seluruh aspek biologi tumbuh-tumbuhan. Dengan
demikian, dalam botani dipelajari semua disiplin ilmu biologi untuk mempelajari
pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, perkembangan, interaksi dengan komponen biotik
dan abiotik, serta evolusi tumbuhan. Sesuai dengan rekomendasi dalam kode Internasional
Tata Nama Tumbuhan, nama ilmiah untuk divisi hendaknya diambil dari kata yang
menunjukkan suatu cirri khas yang berlaku umtuk seluruh warganya, ditambah dengan
akhiran, Phyta maka kelompok ini yang ciri khas seluruh warganya adalah berkembang biak
dengan membelah diri, dinamakan Schizophyta atau tumbuhan belah (dari bahasa Latin
shizere atau Yunani Schuzein artinya membelah, dan phyton (Yunani) artinya tumbuhan.
Divisi tumbuhan belah, selain berkembang biak dengan cara membelah, juga mempunyai
ciri-ciri berikut yaitu tubuhnya terdiri dari sebuah sel saja, protoplas belum terdeferensiasi
dengan jelas, sehingga inti belum tampak nyata, demikian pula plastidanya. Tumbuhan belah
dianggap sebagai kelompok tumbuhan dengan tingkat perkembangan filogenik yang paling
rendah, jadi dari segi evolusi merupakan kelompok tumbuhan yang paling tua dan primitive.
Bakteri merupakan kelompok makhluk hidup bersel tunggal, yang hubungan kekerabatan nya
dengan makhluk hidup lainnya masih diliputi kegelapan. Mereka dimasukkan dalam
golongan jasad renik atau mikroba, mengingat tubuhnya yang amat kecil sehingga tidak
terlihat dengan mata telanjang. Studi tentang bakteri mulai berkembang setelah Anthony Van
Leuowenhoek menemukan mikroskop. Ia pertama kali malihatnya pada tahun 1683, sejak itu
studi tokoh-tokoh terkemuka seperti, Louis Pasteur, Devaine, Koch dan banyak lagi mulai
mengenmbangkan ilmu tentang jasad renik.
B. Tujuan
Makalah ini disusun bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui struktur tubuh bakteri secara saksama.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk bakteri.
3. Untuk mengetahui cara perkembangbiakan bakteri.
4. Untuk mengetahui peranan bakteri dalam kehidupan manusia.
5. Untuk mengetahui klasifikasi bakteri.

Page 4
BAB II
SCHIZOPHYTA (BAKTERI)
A. Sejarah dan Struktur Sel Bakteri
Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok raksasa dari
organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel
tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, cytoskeleton, dan
organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Struktur sel mereka dijelaskan lebih lanjut
dalam artikel mengenai prokariota, karena bakteri merupakan prokariota, untuk membedakan
mereka dengan organisme yang memiliki sel lebih kompleks, disebut eukariota. Istilah
"bakteri" telah diterapkan untuk semua prokariota atau untuk kelompok besar mereka,
tergantung pada gagasan mengenai hubungan mereka.

Gbr. arsitektur suatu sel bakteri yang khas

Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar
(berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak
patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5
μm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka
umumnya memiliki dinding sel, seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat
berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam
strukturnya dari flagela kelompok lain.

Page 5
Seperti prokariota (organisme yang tidak memiliki selaput inti) pada umumnya, semua
bakteri memiliki struktur sel yang relatif sederhana. Struktur bakteri yang paling penting
adalah dinding sel. Bakteri dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu Gram positif dan
Gram negatif didasarkan pada perbedaan struktur dinging sel. Bakteri Gram positif memiliki
dinding sel yang terdiri atas lapisan peptidoglikan yang tebal dan asam teichoic. Sementara
bakteri Gram negatif memiliki lapisan luar, lipopolisakarida - terdiri atas membran dan
lapisan peptidoglikan yang tipis terletak pada periplasma (di antara lapisan luar dan membran
sitoplasmik). Banyak bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti flagela dan fimbria
yang digunakan untuk bergerak, melekat dan konjugasi. Beberapa bakteri juga memiliki
kapsul atau lapisan lendir yang membantu pelekatan bakteri pada suatu permukaan dan
biofilm formation. Bakteri juga memiliki kromosom, ribosom dan beberapa spesies lainnya
memiliki granula makanan, vakuola gas dan magnetosom.
Beberapa bakteri mampu membentuk endospora yang membuat mereka mampu
bertahan hidup pada lingkungan ekstrim.
B. Struktur Tubuh Bakteri Secara Umum
Bakteri merupakan organisme mikroskopis rata-rata berdiameter 1,25 mikrometer (μm).
(mikrometer = 1/1000000 meter). Bakteri yang terkecil adalah Dialister pneumosintes dengan
panjang tubuh 0,15 – 0,30 μm, sedangkan bakteri terbesar adalah Spirillum voluntans,
panjang tubuh 13 – 15 μm. Ukuran bakteri adalah mikroskopis artinya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop. Bakteri aktif bergerak pada kondisi lembab. Pada keadaan
kekurangan air, bakteri akan tidak aktif bahkan dapat menyebabkan kematian.
Berdasarkan berntuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:
 Kokus (Coccus) dalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola, dan mempunyai
beberapa variasi sebagai berikut:
1. Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
2. Diplococcus, jka bergandanya dua-dua
3. Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujursangkar
4. Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
5. Staphylococcus, jika bergerombol
6. Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai

Page 6
Gambar-gambar bakteri
 Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan
mempunyai variasi sebagai berikut:
a. Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
b. Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai

Bermacam-macam bentuk bakteri


 Spiril (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi
sebagai berikut:
a. Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran
b. Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran

Bentuk bakteri

Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium dan


usia. Oleh karena itu untuk membandingkan bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus

Page 7
sama. Pada umumnya bakteri yang usianya lebih muda ukurannya relatif lebih besar daripada
yang sudah tua.

Struktur DNA
Bagian-bagian dari struktur bakteri ini meliputi:
 Dinding sel
Dinding sel ini tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan (murein) yaitu susunan
yang terdiri dari polimerbesar dan terbuat dari N – asetil glukosamin dan asam N – asetil
muramat yang saling berikatan silang dengan ikatan kovalen.
 Kapsul
Merupakan selaput licin terdiri dari polisakarida terletak di luar dinding sel, bakteri yang
patogen memiliki kapsul berfungsi mempertahankan diri dari antitoksin yang dihasilkan sel
inang.
 Flagel
Flagel merupakan cambuk getar yang berfungsi untuk bergerak, flagel melekat pada
membran luar di dinding sel. Berdasarkan letak dan jumlah flagel yang dimiliki maka bakteri
dibedakan menjadi:
a. Monotrik, yaitu bakteri yang memiliki sebuah flagel pada satu ujungnya.
b. Lopotrik, yaitu bakteri yang pada satu ujungnya memiliki lebih dari satu
flagel.
c. Amfiktrik, yaitu bakteri yang pada kedua ujungnya hanya terdapat satu buah
flagel.
d. Periktirk, yaitu bakteri yang memiliki flagel pada seluruh permukaan
tubuhnya.

Page 8
Gambar Jenis-jenis bakteri berdasarkan jumlah flagel yang dimiliki
 Membran sel
Tersusun atas lemak dan protein, bersifat semipermeable, berfungsi untuk mengatur
keluar masuknya zat ke dalam sel.

 Mesosom
Terbentuk dari membran sel yang tidak membentuk lipatan. Organel ini berfungsi sebagai
tempat pemisahan dua molekul DNA dan berperan juga dalam pembentukan dinding sel baru
antara kedua sel anak tersebut.
 Sitoplasma
Sitoplasma merupakan tempat berlangsungnya reaksi metabolik.
 DNA
DNA berfungsi untuk mengontrol sintesis protein dan pembawaan sifat.
 Ribosom
Ribosom tersusun atas protein dan RNA, sebagai tempat sintesis protein.
C. Cara Hidup Bakteri
Bakteri pada umumnya bersifat hetotrof. Hidupnya sebagai safprofit atau sebagai parasit.
Namum, demikian, ada pula beberapa jenis yang mampu mengadakan asimilasi, jadi bersifat
autotrof. Berdasar asalny energy yang digunakan dalam asimilasi, bakteri yang bersifat
autotrof itu dibedakan dalam 2 golongan yaitu :
 Yang bersifat Kemoautotrof, bila energy untuk asimilasinya (kemosintesis) diperileh
dari reaksi-reaksi Kimia, misalnya dari proses-proses oksidasi senyawa tertentu.
Bakteri nitrit dengan mengoksidasi NH3, bakteri nitrat dengan mengoksidasi HNO2,
Bakteri belerang dengan mengoksidasikan berbagai senyawa belerang.
 Yang bersifat Fotoautotrof, bila energy untuk asimilasi (fotosintesis) diperoleh dari
cahaya matahari. Seperti pada tumbuhan hijau, bakteri yang dapat mengadakan
fotosintesis adalah bakteri-bakteri yang memepunyai zat warna, dari golongan
Thiothodaceae (bakteri belerang berzat warna).

Page 9
Bakteri yang hidup sebagai saprofit menggunakan sisa-sisa tumbuhan atau hewan substrat
dan sumber kebutuhan hidupnya. Oleh kegiatan fisiologi bakteri yang menempatinya,
substrat itu akan mengalami proses penguraian yang biasanya disertai dengan timbulnya
energy. Proses itu dinamakan pembusukan bila terjadinya menimbulkan zat-zat yang berbau
tidak sedap (busuk), dan dinamakan fermentasi bila merupakan suatu pernafasan
intrataolekular. Dengan demikian bakteri-bakteri saprofit melalui proses penguraian menjadi
pembersih sisa-sisa makhluk hidup. Dari segi kebutuhannya akan oksigen bakteri dapat
dibedakan dalam dua golongan yaitu bakteri aerob, bila untuk hidupnya memerlukan oksigen
bebas, dan anaerob, bila dapat hidup tanpa oksigen bebas. Bakteri anaerob masih dapat
dibedakan lagi dalam yang aerob secara obligat, artinya untuk kebutuhan terhadap oksigen
bebas tidak mutlak, artinya tidak dapat hidup pula tanpa adanya oksigen bebas, bakteri itu
dikatakan bersifat anaerob fakultatif.
Dalam hubungan dengan cara hidupnya sebagai parasit, kita membedakan parasit obligat,
bila bakteri itu hanya dapat hidup sebagai parasit saja, dan parasit fakultatif, bila bakteri dapat
hidup baik mengenai bakteri pathogen, yaitu bakteri yang hidup sebagai parasit dan
menimbulkan penyakit bagi inangnya, baik yang berupa tumbuhan maupun hewandan
manusia.
D. Cara Perkembangbiakan Bakteri
Bakteri berkembang biak dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri.
 Rekombinasi genetik adalah pemindahan secara langsung bahan genetik (DNA) di
antara dua sel bakteri melalui proses berikut:

Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang
satu ke sel bakteri yang lain.
1. Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan
perantaraan virus.

Page 10
Gambar Transduksi
2. Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –) dengan membentuk
jembatan untuk pemindahan materi genetik.

Gambar Kojugasi

a. Pembelahan diri secara biner (langsung).


Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel
induknya.

Page 11
Gambar Pembelahan diri secara biner (langsung)
Bakteri umumnya berkembang-biak secara vegetative atau aseksual dengan membelah
diri. Setelah selesai pembelahan, sel-sel anakan dapat tetap bergandengan satu sama lain, dan
dengan demikian terbentuklah koloni bakteri. Koloni mempunyai bentuk yang berbeda-beda,
dan bentuk koloni itu dpat dijadikan salah satu tanda pengenal jenis bakteri yang
bersangkutan. Ada koloni yang terdiri dari sepasang sel seperti terdapat pada marga
Diplococous, ada yang berbentuk kubus terdiri dari delapan sel (pada marga Sarcina), ada
yang berbentuk rantai (pada Streptococus), ada yang seperti setandan buah anggur (pada
Staphylococus). Bakteri berkembangbiak dengan cepat. Dalam keadaan yang serba
mengungtungkan (keadaan optimal), bebrapa jenis bakteri dapat membelah setiap 20 menit,
sehingga dalam waktu sehari saja, suatu sel bakteri dapat berkembang menjadi berjuta-juta
sel. Karena dalam praktet banyak hal yang menghambat kehidupan bakteri, bahkan banyak
pula faktor-faktor yang menyebabkan kematiannya, perkembangan bakteri tidak pernah
mencapai keadaan seperti tersebut diatas.
Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan reproduksi
bakteri. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi
bakteri adalah suhu, kelembaban, dan cahaya.

1. Suhu
Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3 golongan:
a. Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30°C,
dengan suhu optimum 15°C.
b. Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° – 55°C,
dengan suhu optimum 25° – 40°C.
c. Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara
40° – 75°C, dengan suhu optimum 25° – 40°C. Pada tahun 1967 di Yellow

Page 12
Stone Park ditemukan bakteri yang hidup dalam sumber air panas bersuhu
93° – 94°C.
2. Kelembaban
Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban yang cukup tinggi, kira-kira
85%. Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan
metabolisme terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.
3. Cahaya
Cahaya sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri. Umumnya cahaya
merusak sel mikroorganisme yang tidak berklorofil. Sinar ultraviolet dapat
menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel yang berakibat menghambat
pertumbuhan atau menyebabkan kematian. Pengaruh cahaya terhadap bakteri
dapat digunakan sebagai dasar sterilisasi atau pengawetan bahan makanan.
Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti suhu tinggi, kekeringan atau zat-zat
kimia tertentu, beberapa spesies dari Bacillus yang aerob dan beberapa spesies dari
Clostridium yang anaerob dapat mempertahankan diri dengan spora. Spora tersebut dibentuk
dalam sel yang disebut endospora. Endospora dibentuk oleh penggumpalan protoplasma yang
sedikit sekali mengandung air. Oleh karena itu endospora lebih tahan terhadap keadaan
lingkungan yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan bakteri aktif. Apabila keadaan
lingkungan membaik kembali, endospora dapat tumbuh menjadi satu sel bakteri biasa. Letak
endospora di tengah-tengah sel bakteri atau pada salah satu ujungnya.
E. Peranan Bakteri Dalam Kehidupan Manusia
a. Bakteri Menguntungkan
 Bakteri pengurai

Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau
kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa organik
lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana. Oleh
karena itu keberadaan bakteri ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara
ini bakteri membersihkan dunia dari sampah-sampah organik.
 Bakteri nitrifikasi
Bakteri nitrifikasi adalah bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa nitrat
dari amoniak yang berlangsung secara aerob di dalam tanah. Nitrifikasi terdiri atas dua tahap
yaitu:
a. Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dinamakan nitritasi.

Page 13
b. Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Prosesnya dinamakan nitratasi.
Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan senyawa
yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat. Tetapi sebaliknya di dalam air yang disediakan
untuk sumber air minum, nitrat yang berlebihan tidak baik karena akan menyebabkan
pertumbuhan ganggang di permukaan air menjadi berlimpah.
 Bakteri nitrogen
Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara dan
mengubahnya menjadi suatu senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan. Karena
kemampuannya mengikat nitrogen di udara, bakteri-bakteri tersebut berpengaruh terhadap
nilai ekonomi tanah pertanian. Kelompok bakteri ini ada yang hidup bebas maupun simbiosis.
Bakteri nitrogen yang hidup bebas yaitu Azotobacter chroococcum, Clostridium
pasteurianum, dan Rhodospirillum rubrum. Bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan
tanaman polong-polongan yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup dalam akar
membentuk nodul atau bintil-bintil akar. Tumbuhan yang bersimbiosis dengan Rhizobium
banyak digunakan sebagai pupuk hijau seperti Crotalaria, Tephrosia, dan Indigofera. Akar
tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidrat dan senyawa lain bagi bakteri
melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri dipisahkan dari inangnya
(akar), maka tidak dapat mengikat nitrogen sama sekali atau hanya dapat mengikat nitrogen
sedikit sekali. Bintil-bintil akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat
tanaman polong hidup. Dengan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah
kesuburan tanah.
 Bakteri usus
Bakteri Entamoeba coli hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi membantu
membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting
dalam proses pembekuan darah. Dalam organ pencernaan berbagai hewan ternak dan kuda,
bakteri anaerobik membantu mencernakan selusosa rumput menjadi zat yang lebih sederhana
sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
 Bakteri fermentasi

Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan:

Page 14
No. Nama produk atau makanan Bahan baku Bakteri yang berperan

1. Yoghurt Susu Lactobacillus


Bulgaricus,
Streptococcus
thermophilus

2. Mentega Susu Streptococcus lactis

3. Terasi Ikan Lactobacillus sp.

4. Asinan buah-buahan Buah-buahan Lactobacillus sp.

5. Sosis Daging Pediococcus


cerevisiae

6. Kefin Susu Lactobacillus


bulgaricus dan
Srteptococcus lactis

 Bakteri penghasil antibiotik


Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya
hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain. Beberapa bakteri yang menghasilkan
antibiotik adalah:

a. Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin

b. Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin

c. Bacillus polymyxa, menghasilkan polimixi


F. Bakteri Merugikan
 Bakteri perusak makanan
Beberapa spesies pengurai tumbuh di dalam makanan. Mereka mengubah makanan dan
mengeluarkan hasil metabolisme yang berupa toksin (racun). Racun tersebut berbahaya bagi
kesehatan manusia. Contohnya: Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin,
seringkali terdapat pada makanan kalengan. Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam
bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek. Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran
makanan.

Page 15
 Bakteri denitrifikasi

Jika oksigen dalam tanah kurang maka akan berlangsung denitrifikasi, yaitu nitrat
direduksi sehingga terbentuk nitrit dan akhirnya menjadi amoniak yang tidak dapat
dimanfaatkan oleh tumbuhan. Contoh bakteri yang menyebabkan denitrifikasi adalah
Micrococcus denitrificans dan Pseudomonas denitrificans.

 Bakteri patogen
Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada manusia, hewan
dan tumbuhan.
1) Bakteri penyebab penyakit pada manusia:
a. Salmonella typhosa menyebabkan penyakit Tifus
b. Shigella dysenteriae menyebabkan penyakit Disentri basiler
c. Vibrio comma menyebabkan penyakit Kolera
d. Haemophilus influenza menyebabkan penyakit Influensa
e. Diplococcus pneumonia Pneumonia menyebabkan penyakit (radang
paru-paru)
f. Mycobacterium tuberculosis menyebabkan penyakit TBC paru-paru
g. Clostridium tetani menyebabkan penyakit Tetanus
h. Neiseria meningitis menyebabkan penyakit Meningitis (radang
selaput otak)
i. Neiseria gonorrhoeae menyebabkan penyakit Gonorrhaeae (kencing
nanah)
j. Treponema pallidum menyebabkan penyakit Sifilis atau Lues atau
raja singa
k. Mycobacterium leprae menyebabkan penyakit Lepra (kusta)
l. Treponema pertenue menyebabkan penyakit Puru atau patek.
2) Bakteri penyebab penyakit pada hewan:
a. Brucella abortus menyebabkan penyakit Brucellosis pada sapi
b. Streptococcus agalactia menyebabkan penyakit Mastitis pada sapi
(radang payudara)
c. Bacillus anthracis menyebabkan penyakit Antraks
d. Actinomyces bovis menyebabkan penyakit Bengkak rahang pada
sapi

Page 16
e. Cytophaga columnaris menyebabkan penyakit Penyakit pada ikan.

3) Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan:

a. Xanthomonas oryzae menyebabkan penyakit Menyerang pucuk


batang padi

b. Xanthomonas campestris menyebabkan penyakit Menyerang


tanaman kubis

c. Pseudomonas solanacaerum menyebabkan Penyakit layu pada famili


terung-terungan

d. Erwinia amylovora menyebabkan Penyakit bonyok pada buah-


buahan.

2.6 Klasifikasi Bakteri


Klasifikasi ilmiah menunjuk ke bagaimana ahli biologi mengelompokkan dan
mengkategorikan spesies dari organisme yang punah maupun yang hidup. Klasifikasi
modern berakar pada sistem Carolus Linnaeus, yang mengelompokkan spesies
menurut sifat fisik yang dimiliki bersama. Pengelompokan ini sudah direvisi sejak
Linnaeus untuk menjaga konsistensi dengan asas sifat umum yang diturunkan dari
Darwin.
Untuk mengenali dan mempelajari makhluk hidup secara keseluruhan tidak
mudah sehingga dibuat klasifikasi (pengelompokan) makhluk hidup. Klasifikasi
makhluk hidup adalah suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk hidup
menjadi golongan atau unit tertentu.

Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah untuk


mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Membandingkan
berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat atau ciri pada makhluk hidup.

Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri


yang dimiliki makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat tubuhnya.

Page 17
Makhluk hidup yang memliliki ciri yang sama dikelompokkan dalam satu golongan.
Contoh klasifikasi makhluk hidup adalah :

Berdasarkan ukuran tubuhnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi pohon,


perdu, dan semak.

Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan


menjadi tumbuhan yang hidup di lingkungan kering (xerofit), tumbuhan yang hidup di
lingkungan air (hidrofit), dan tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab (higrofit).

Berdasarkan manfaatnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi


tanaman obat-obatan, tanaman sandang, tanaman hias, tanaman pangan dan
sebagainya

Berdasarkan jenis makanannya. Contoh: Hewan dikelompokkan menjadi


hewan pemakan daging (karnivora), hewan pemakan tumbuhan (herbivora), dan
hewan pemakan hewan serta tumbuhan (omnivora).

Cara pengelompokan makhluk hidup seperti ini dianggap kurang sesuai yang
disebabkan karena dalam pengelompokan makhluk hidup dengan cara demikian
dibuat berdasarkan keinginan orang yang mengelompokkannya.

Adapun contoh pengklasifikasian dalam Divisi Schizophyta (Bakteri)dapat


dilihat sebagai berikut :

1. Kingdom : Monera

Divisio : Schizophyta

Class : Schizomycetes

Ordo : Eubacteriales

Familia : Eubacteriaceae

Genus : Rhizobium

Spesies : Rhizobium legumicosarum

2. Kingdom : Monera

Divisio : Schizophyta

Class : Schizomycetes

Ordo : Pseudomonadales

Page 18
Familia : Methanomonadaceae

Genus : Methanomonas

Spesies : Methanomonas methanica

3. Kingdom : Monera

Divisio : Schizophyta

Class : Schizomycetes

Ordo : Chlamydobacteriales

Familia : Cretinochaceae

Genus : Crenothrix

Spesies : Crenothrix polyspora

4. Kingdom : Monera

Divisio : Schizophyta

Class : Schizomycetes

Ordo : Actinomycerales

Familia : Streptomycetaceae

Genus : Streptomyces

Spesies : Streptomyces rimosus

5. Kingdom : Monera

Divisio : Schizophyta

Class : Schizomycetes

Ordo : Myxobacteriales

Familia : Cytophagaceae

Genus : Cytophaga

Spesies : Cytophaga rubra

6. Kingdom : Monera

Divisio : Schizophyta

Class : Schizomycetes

Page 19
Ordo : Beggiatuales

Familia : Beggiatoaceae

Genus : Thiotrix

Spesies : Thitrix nivea

Page 20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :
1. Bakteri merupakan organisme mikroskopis rata-rata berdiameter 1,25 mikrometer
(μm). (mikrometer = 1/1000000 meter). Bakteri yang terkecil adalah Dialister
pneumosintes dengan panjang tubuh 0,15 – 0,30 μm, sedangkan bakteri terbesar
adalah Spirillum voluntans, panjang tubuh 13 – 15 μm. Berdasarkan bentuknya
dibagi menjadi tiga golongan besar yaitu kokus, basil dan spiril.
2. Bakteri pada umumnya bersifat hetotrof. Hidupnya sebagai safprofit atau sebagai
parasit. Namum, demikian, ada pula beberapa jenis yang mampu mengadakan
asimilasi, jadi bersifat autotrof. Berdasar asalny energy yang digunakan dalam
asimilasi, bakteri yang bersifat autotrof itu dibedakan dalam 2 golongan yaitu
kemoautotrof dan autotror.
3. Bakteri berkembang biak dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri.
4. Terdapat bakteri yang mengungtungkan bagi kehidupan dan terdapat pula bakteri
yang merugikan bagi kehidupan manusia. Contoh bakteri yang mengungtungkan
kehidupan manusia adalah Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin dalam bidang
kesehatan utamanya dalam menciptakan antobodi. Dan contoh bakteri yang
merugikan adalah Salmonella typhosa menyebabkan penyakit Tifus.
B. Saran
Kami sebagai penyusun makalah “Schizophyta” mengharapkan saran dan kritik dari
reaka-rekan mahasiswa dan Ibu Dosen Mata Kuliah Botani tumbuhan Rendah pada
khususnya dan seluruh pembaca makalah ini demi penyempurnaan makalah kami ini.

Page 21
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Bakteri. http:/id.wikipedia.bakteri/sains.
Gembong, Tjirosoepomo. 2003. Taksonomi Tumbuhan. Jogja. UGM Press

Page 22

Anda mungkin juga menyukai