Anda di halaman 1dari 9

STANDARD OPERATING PROCEDURE

(SOP)

Crusher
1. Perhatikan kelengkapan safety sebelum ini juga tergantung kepada kekerasaan
mempergunakan crusher batu yang dipecahkan.
2. Pastikan bahan bakar dan air terisi 13. Pengisian dengan batu-batu yang
3. Pastikan tidak ada material yang terlampau kecil dalam pekerjaan
tersangkut/terjepit didalam crusher pemecahan oleh jaw crusher, selain
4. Persiapkan tempat penampungan untuk tidak ekonomis juga akan memberikan
material keluaran hasil crushing keausan pada jaw bagian bawah
5. Persiapkan sumber listrik (aki) yang 14. Setelah pekerjaan dinyatakan selesai
digunakan untuk menjalankan crusher matikan mesin crusher dengan memutar
6. Pasang kabel merah pada kutub positif kunci pada stop kontak berlawanan arah
dan kabel hitam pada kutub negatif aki jarum jam
7. Pasang kunci stop kontak dan pastikan
pada kondisi off
Screen
8. Nyalakan crusher dengan cara memutar
kunci pada stop kontak searah jarum 1. Perhatikan kelengkapan safety sebelum

jam sambil menarik pancingan yang ada mempergunakan screen

dibagian belakang mesin 2. Pastikan screen dalam keadaaan

9. Setelah crusher berhasil dijalankan kosong

pastikan kondisi jalannya mesin dalam 3. Pastikan bahan bakar dan air sudah

keadaan stabil terisi

10. Masukkan material kedalam bukaan 4. Persiapkan tempat penampungan untuk

feed opening secara perlahan-lahan material keluaran hasil screen

11. Apabila menginginkan keluaran hasil 5. Pastikan posisi screen berada pada

crusher dengan ukuran tertentu maka tempatnya

sebelum menyalakan crusher atur 6. Buka kran minyak pada posisi on

discharge opening dengan menyetel 7. Pastikan gas pada posisi start

setting sedemikian rupa oleh suatu baut 8. Pasang hand starter dengan benar

penyetel 9. Tarik pancingan sambil memutar hand

12. Ukuran batu yang dapat dipecah oleh starter searah jarum jam sampai

crusher jenis ini tergantung kepada putaran normal.

ukuran feed opening, tanpa 10. Lepas pancingan bersamaan dengan

menyebabkan meloncatnya batu keluar melepas hand starter (safety condition)

pada waktu dipecahkan, tentu saja hal 11. Posisi operator ketika memutar hand
starter berada dibelakang screen.
12. Apabila mesin screen telah berhasil 13. Putuskan aliran listrik dari sumber
dijalankan atur gas pada posisi run listriknya
13. Pastikan screen berjalan pada kondisi
stabil
Shaking table
14. Masukkan material pada screen yang
terletak paling atas 1. Perhatikan kelengkapan safety sebelum

15. Apabila material telah selesai di screen mempergunakan shaking table

matikan mesin screen dengan 2. Pastikan sumber air dalam keadaan


siap pakai
mengubah posisi gas pada kondisi off.
3. Pasang selang dari sumber air ke input
utama
4. Pastikan katub keran yang ada pada
Sieve shaker
shaking table dalam keadaan tertutup
1. Perhatikan kelengkapan safety sebelum 5. Pastikan bak-bak penampungan hasil
mempergunakan sieve shaker akhir dalam posisi yang tepat pada
2. Persiapkan sieve dengan ukuran yang selang output
diinginkan 6. Sambungkan kabel listrik pada mesin
3. Persiapkan bak penampungan hasil shaking table ke sumber listrik
shaker 7. Pastikan material berada didalam bak
4. Pasang spindles sesuai tempatnya penampungan tanpa ada material yang
5. Pasang sieve sesuai dengan ukuran- keluar pada lubang yang ada pada bak
ukuran yang diinginkan pada mesin penampungan
shaker 8. Buka kran air yang terdapat pada bak
6. Masukkan material pada sieve paling penampungan yang memiliki material
atas 9. Nyalakan mesin dengan menekan
7. Tutup sieve paling atas dengan sieve tombol on
fixing cover dan pasang pengait fixing 10. Buka lubang yang terdapat pada
nutsnya penampungan hingga material yang
8. Nyalakan mesin shaker dengan terdapat didalamnya turun bersama
memasang kabel nya pada sumber aliran air sampai material yang terdapat
listrik dan tekan tombol start didalam bak penampungan habis.
9. Apabila menginginkan getaran dengan 11. Tutup kran air sampai material-material
kondisi tertentu atur knob yang berada yang tersisi pada meja benar-benar
pada bagian mesin shaker bersih
10. Setelah selesai matikan mesin shaker 12. Matikan mesin dengan menekan tombol
denan menekan tombol stop off
11. Lepas pengait dan sieve fixing covernya 13. Putuskan aliran listrik dari sumber
12. Lepas sieve dan spindelsnya
listiknya
14. Putuskan aliran air dari sumber airnya lubang bukaannya semakin besar maka
15. Jika menginginkan meja dengan semakin banyak material yang dianggap
ketinggian tertentu atur baut yang reject yang keluar begitu pula
berada dibelakang meja sebaliknya
16. Jika menginginkan meja dengan 10. Untuk pengaturan slide pirit, semakin
kemiringan tertentu atur baut yang besar derajat maka semakin banyak
berada dibawah meja material yang dianggap reject keluar
begitu pula sebaliknya

Humprey
1. Perhatikan kelengkapan safety sebelum
mempergunakan humprey
2. Pastikan bak penampungan pulp sudah
terisi
3. Pastikan pada papan aliran spiral dalam
keadaan bersih
4. Pastikan spliter, stik spiral dan slide pirit
berfungsi dengan baik
5. Sistem drainase dan penampungan
hasil pengolahan sudah ditetapkan pada
tempatnya
6. Buka kran bak penampungan agar
material + air (pulp) dapat keluar menuju
papan aliran
7. Untuk memperbanyak hasil reject putar
spliter no2 kearah luar dan sebaliknya
untuk memperkecil hasil reject putar
spliter kearah dalam
8. Spliter no1 apabila diputar kearah dalam
maka middling semakin sedikit dan hasil
produk semakin banyak begutu juga
sebaliknya apabila diputar kearah luar
maka middling semakin banyak dan
produk semakin sedikit
9. Untuk pengaturan stik spiral semakin
kecil nilai angka pada stik spiral maka
PEDOMAN PENULISAN LAPORAN PRIBADI

BAB I
PENDAHULUAN 1 SPASI
………………………………………………………………………………………………………
6 SPASI
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

BAB II
PREPARASI

2.1. Kominusi
2.1.1. Tujuan Praktikum
2.1.2. Dasar Teori
2.1.3. Alat dan Bahan
2.1.4. Prosedur Praktikum
2.1.5. Data Hasil Pengamatan
2.1.6. Perhitungan
2.1.7. Pembahasan
2.1.8. Sketsa Alat Praktikum

2.2. Sizing
2.2.1. Tujuan Praktikum
2.2.2. Dasar Teori
2.2.3. Alat dan Bahan
2.2.4. Prosedur Praktikum
2.2.5. Data Hasil Pengamatan
2.2.6. Perhitungan
2.2.7. Pembahasan
2.2.8. Sketsa Alat Praktikum

2.3. Sieve Analysis


2.3.1. Tujuan Praktikum
2.3.2. Dasar Teori
2.3.3. Alat dan Bahan
2.3.4. Prosedur Praktikum
2.3.5. Data Hasil Pengamatan
2.3.6. Perhitungan
2.3.7. Pembahasan
2.3.8. Sketsa Alat Praktikum

BAB III
GRAVITY CONCENTRATION
3.1. Panning
3.1.1. Tujuan Praktikum
3.1.2. Dasar Teori
3.1.3. Alat dan Bahan
3.1.4. Prosedur Praktikum
3.1.5. Data Hasil Pengamatan
3.1.6. Perhitungan
3.1.7. Pembahasan
3.1.8. Sketsa Alat Praktikum

3.2. Sluice Box


3.2.1. Tujuan Praktikum
3.2.2. Dasar Teori
3.2.3. Alat dan Bahan
3.2.4. Prosedur Praktikum
3.2.5. Data Hasil Pengamatan
3.2.6. Perhitungan
3.2.7. Pembahasan
3.2.8. Sketsa Alat Praktikum

3.3. Tabling
3.3.1. Tujuan Praktikum
3.3.2. Dasar Teori
3.3.3. Alat dan Bahan
3.3.4. Prosedur Praktikum
3.3.5. Data Hasil Pengamatan
3.3.6. Perhitungan
3.3.7. Pembahasan
3.3.8. Sketsa Alat Praktikum

3.4. Humprey Spiral


3.4.1. Tujuan Praktikum
3.4.2. Dasar Teori
3.4.3. Alat dan Bahan
3.4.4. Prosedur Praktikum
3.4.5. Data Hasil Pengamatan
3.4.6. Perhitungan
3.4.7. Pembahasan
3.4.8. Sketsa Alat Praktikum

BAB IV
CONING QUARTERING DAN GRAIN COUNTING

4.1. Coning Quartering


4.1.1. Tujuan Praktikum
4.1.2. Dasar Teori
4.1.3. Alat dan Bahan
4.1.4. Prosedur Praktikum
4.1.5. Data Hasil Pengamatan
4.1.6. Perhitungan
4.1.7. Pembahasan
4.1.8. Sketsa Alat Praktikum

4.2. Grain Counting


4.2.1. Tujuan Praktikum
4.2.2. Dasar Teori
4.2.3. Alat dan Bahan
4.2.4. Prosedur Praktikum
4.2.5. Data Hasil Pengamatan
4.2.6. Perhitungan
4.2.7. Pembahasan
4.2.8. Sketsa Alat Praktikum

Catatan :
1. Laporan individu keseluruhan dikerjakan dengan tulis tangan diatas kertas A4s
70/80 dengan kop laporan praktikum yang telah disiapkan asisten.
2. Usahakan menggunakan bolpoin yang bagus untuk menghindari “macet” pada
saat menulis
3. Tulisan harus bersih tanpa ada bekas coretan, tipe-x, dll
4. Tulisan diusahakan harus rata kanan dan kiri (JUSTIFY)
5. Gambar alat dan bahan diprint dengan dimensi gambar sesuai modul
6. Sketsa alat praktikum digambar menggunakan bolpoin diatas kertas A4s 70/80
dengan kop laporan praktikum yang telah disiapkan asisten.
DAFTAR PUSTAKA

Crushing and Screening Handbook. April 2007. Metso Minerals.

Ganguli, Rejive, Dr. Handout Mineral Processing. Fall 2006.

Pennsylvania Crusher. Handbook of Crushing. 2003. Pennsylvania.

Rochmanhadi, Ir. 1992. Alat-alat Berat dan Penggunaannya (hal:167-181).Yayasan Badan


Penerbit Pekerjaan Umum: Jakarta.

Rostiyanti, Susy Fatena Ir. M.Sc. 2002. Alat Berat untuk Proyeksi Konstruksi (pp:108-117).
Rineka Cipta: Jakarta.

Wills, B.A. 1985. Mineral Processing Technology. Pergamon Press. Oxford. New York

Anda mungkin juga menyukai