LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BAB II
BATUAN BEKU
Adapun tujuan dari praktikum mengenai batuan beku kali ini diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui dan membedakan batuan beku berdasarkan klasifikasinya.
2. Menginterprestasikan penamaan batuan-batuan beku berdasarkan
deskripsinya.
3. Mengetahui kandungan mineral yang terdapat dalam batuan beku.
Batuan beku atau batuan igneus dari bahasa latin ignis adalah api.
Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin
dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan
sebagai batuan intrusif plutonik maupun di atas permukaan sebagai batuan
ekstrusif vulkanik. Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun
batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses
pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses antara lain kenaikan
temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Struktur adalah
kenampakan hubungan antara batuan dalam skala besar ataupun kecil. Batuan
beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung
dipermukaan bumi. Berikut adalah struktur dari batuan beku ekstrusif
diantaranya yaitu sebagai berikut
1. Masif adalah struktur yang memperlihatkan suatu masa batuan yang terlihat
seragam.
2. Joint adalah batuan beku yang memiliki rekahan atau kekar. Joint dapat
dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Sheeting joint adalah struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisan.
b. Columnar joint adalah struktur yang memperlihatkan batuan terpisah
poligonal seperti batang pensil.
Kelompok IV
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Tekstur batuan beku mengacu pada kenampakan butir- butir mineral yang
ada di dalamnya yang meliputi tingkat kristalisasi, ukuran butir, bentuk butir,
granularitas dan hubungan antar butir (fabric). Tekstur batuan beku dapat
dibedakan menjadi sebagai berikut
1. Derajat kristalisasi, adalah perbandingan antara massa gelas dengan massa
kristal. Derajat kristalisasi dibagi menjadi yaitu
a) Holokristalin adalah batuan beku yang hampir seluruhnya disusun oleh
kristal.
b) Hipokristalin adalah batuan beku yang tersusun oleh kristal dan gelas.
c) Holohyalin adalah batuan beku yang hampir seluruhnya tersusun oleh
gelas.
2. Granularitas adalah butiran-butiran yang ada dalam batuan beku.
Granulatiras dibagi menjadi yaitu
a) Phaneritic, adalah batuan beku yang hampir seluruhmya tersusun oleh
mineral-mineral yang berukuran kasar dan dapat dilihat dengan mata
telanjang.
b) Aphanitic, adalah batuan beku yang hampir seluruhnya tersusun oleh
mineral berukuran halus dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
harus dengan bantuan alat optik.
Kelompok IV
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Kelompok IV
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Kelompok IV
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Kelompok IV
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Kelompok IV