Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM PETROLOGI

LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN

DESKRIPSI BATUAN PIROKLASTIK

1. Nomor Batuan : P. 2
2. Warna Batuan
a. Warna Segar : Putih Kehijauan
b. Warna Lapuk : Putih Kebiruan
3. Struktur : Masif
4. Tekstur
a. Ukuran Butir : Debu Halus (< 1/16 mm)
b. Sortasi : Baik
c. Roundness : Subrounded
d. Porositas : Buruk
e. Kemas : Tertutup
5. Komposisi Mineral : Abu Vulkanik, Silika
6. Jenis Batuan : Piroklastik Jatuhan
7. Nama Batuan : Batutuff
8. Gambar Sketsa :
Keterangan :
1. Abu Vulkanik
2. Silika

Banjarbaru, 10 Oktober 2017

Asisten I Asisten II

Muhammad Rezeky Ramadhan Anisa


H1C114043 H1C115002

Andre Febrianto
1610813310007
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN

DESKRIPSI BATUAN PIROKLASTIK

1. Nomor Batuan : P. 3
2. Warna Batuan
a. Warna Segar : Putih
b. Warna Lapuk : Putih
3. Struktur : Masif
4. Tekstur
a. Ukuran Butir : Debu Halus (< 1/16 mm)
b. Sortasi : Baik
c. Roundness : Subrounded
d. Porositas : Buruk
e. Kemas : Tertutup
5. Komposisi Mineral : Abu Vulkanik, Silika
6. Jenis Batuan : Piroklastik Jatuhan
7. Nama Batuan : Batutuff
8. Gambar Sketsa :
Keterangan :
1. Abu Vulkanik
2. Silika

Banjarbaru, 10 Oktober 2017

Asisten 1 Asisten 2

Muhammad Rezeky Ramadhan Anisa


H1C114043 H1C115002

Andre Febrianto
1610813310007
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN

DESKRIPSI BATUAN PIROKLASTIK

1. Nomor Batuan : P. 4
2. Warna Batuan
a. Warna Segar : Putih Keabu-abuan
b. Warna Lapuk : Cokelat Keabu-abuan
3. Struktur : Skoria
4. Tekstur
a. Ukuran Butir : Debu Kasar (1/16-2 mm)
b. Sortasi : Buruk
c. Roundness : Subrounded
d. Porositas : Sedang
e. Kemas : Terbuka
5. Komposisi Mineral : Abu Vulkanik, Silika
6. Jenis Batuan : Piroklastik Jatuhan
7. Nama Batuan : Batuapung (Pumice)
8. Gambar Sketsa :
Keterangan :
1. Abu Vulkanik
2. Silika

Banjarbaru, 10 Oktober 2017

Asisten 1 Asisten 2

Muhammad Rezeky Ramadhan Anisa


H1C114043 H1C115002

Andre Febrianto
1610813310007
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN

DESKRIPSI BATUAN PIROKLASTIK

1. Nomor Batuan : P. 1
2. Warna Batuan
a Warna Segar : Putih
b Warna Lapuk : Putih Keabu - abuan
3. Struktur : Vesikuler
4. Tekstur
a. Ukuran Butir : Debu Kasar (1/16 - 2 mm)
b. Sortasi : Buruk
c. Roundness : Subrounded
d. Porositas : Baik
e. Kemas : Terbuka
5. Komposisi Mineral : Abu Vulkanik, Silika
6. Jenis Batuan : Piroklastik Jatuhan
7. Nama Batuan : Batuapung (Pumice)
8. Gambar Sketsa :
Keterangan :
1. Abu Vulkanik
2. Silika

Banjarbaru, 10 Oktober 2017

Asisten I Asisten II

Muhammad Rezeky Ramadhan Anisa


H1C114043 H1C115002

Andre Febrianto
1610813310007
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

GENESA BATUAN

*Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2017

Gambar 3.4.
Batuapung

GENESA DAN KEGUNAAN

Batuapung (pumice) terbentuk dari hasil pembekuan magma dari aktifitas


gunungapi. Magma yang bersifat asam akan menimbulkan letusan gunungapi.
Sehingga magma keluar dalam bentuk sudah sedikit mendingin atau membeku.
Magma tersebut kemudian mengalami pembekuan dengan sangat cepat didahului
oleh bagian luarnya. Pumis dominan berwarna gelap dikarenakan oleh pengaruh
lingkungan sekitarnya. Dalam proses pembekuan bagian inti, akan terkontaminasi
dengan udara sehingga terbentuk lubang-lubang tempat keluarnya gas-gas dari
bagian dalam ke bagian permukaan batuan. hal itulah yang menyebabkan batuan
tersebut ringan.
Di industri logam dan plastik batuapung dapat digunakan sebagai pembersih
dan pemoles, vibratory and barrel finishing, pressure blasting, electro-plating, serta
pembersih gelas dan kaca. Dalam industri kosmetik dan pasta gigi, batu apung
digunakan sebagai pemoles dan penambal gigi, serta untuk pemerata kulit. Di industri
komponder, karet dan elektronika, batu apung dapat dimanfaatkan sebagai bubuk
sabun tangan, bahan penghapus, dan pembersih papan sirkuit.

Andre Febrianto
1610813310007
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

GENESA BATUAN

*Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2017

Gambar 3.3.
Batutuff

GENESA DAN KEGUNAAN

Tuff terbentuk dari hasil letusan gunung api dan kemudian diendapkan.
Produk dari letusan gunung berapi adalah gas vulkanik, lava, uap, dan tephra.
Magma meledak ketika berinteraksi hebat dengan gas vulkanik dan uap. Bahan
padat diproduksi dan dilemparkan ke udara oleh letusan gunung berapi seperti
disebut tephra, terlepas dari komposisi atau ukuran fragmen. Jika potongan-
potongan yang dihasilkan letusan cukup kecil, materi ini disebut abu vulkanik,
yang didefinisikan sebagai partikel-partikel seperti kurang dari 2 mm dengan
diameter, berukuran pasir atau lebih kecil. Tuff biasa digunakan sebagai bahan
bangunan.

Andre Febrianto
1610813310007
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

GENESA BATUAN

*Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2017

Gambar 3.2.
Batutuff

GENESA DAN KEGUNAAN

Tuff terbentuk dari hasil letusan gunung api dan kemudian diendapkan.
Produk dari letusan gunung berapi adalah gas vulkanik, lava, uap, dan tephra.
Magma meledak ketika berinteraksi hebat dengan gas vulkanik dan uap. Bahan
padat diproduksi dan dilemparkan ke udara oleh letusan gunung berapi seperti
disebut tephra, terlepas dari komposisi atau ukuran fragmen. Jika potongan-
potongan yang dihasilkan letusan cukup kecil, materi ini disebut abu vulkanik,
yang didefinisikan sebagai partikel-partikel seperti kurang dari 2 mm dengan
diameter, berukuran pasir atau lebih kecil. Tuff biasa digunakan sebagai bahan
bangunan.

Andre Febrianto
1610813310007
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

GENESA BATUAN

*Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2017

Gambar 3.1.
Batuapung (Pumice)

GENESA DAN KEGUNAAN

Batuapung (pumice) terbentuk dari hasil pembekuan magma dari aktifitas


gunungapi. Magma yang bersifat asam akan menimbulkan letusan gunungapi.
Sehingga magma keluar dalam bentuk sudah sedikit mendingin atau membeku.
Magma tersebut kemudian mengalami pembekuan dengan sangat cepat didahului
oleh bagian luarnya. Pumis dominan berwarna gelap dikarenakan oleh pengaruh
lingkungan sekitarnya. Dalam proses pembekuan bagian inti, akan terkontaminasi
dengan udara sehingga terbentuk lubang-lubang tempat keluarnya gas-gas dari
bagian dalam ke bagian permukaan batuan. hal itulah yang menyebabkan batuan
tersebut ringan.
Di industri logam dan plastik batuapung dapat digunakan sebagai pembersih
dan pemoles, vibratory and barrel finishing, pressure blasting, electro-plating, serta
pembersih gelas dan kaca. Dalam industri kosmetik dan pasta gigi, batu apung
digunakan sebagai pemoles dan penambal gigi, serta untuk pemerata kulit. Di industri
komponder, karet dan elektronika, batu apung dapat dimanfaatkan sebagai bubuk
sabun tangan, bahan penghapus, dan pembersih papan sirkuit.

Andre Febrianto
1610813310007

Anda mungkin juga menyukai