Adab Dan Tatacara Mengsholatkan Jenazah
Adab Dan Tatacara Mengsholatkan Jenazah
Menurut kitab Tanwiul qulub apabila jenazahnya laki-laki, maka ketika di sholatkan posisi
kepala berada di selatan. Sedang jika jenazahnya perempuan posisi kepala disebelah utara.
Untuk jenazah laki-laki imam berdiri tepat kearah kepala jenazah sedangkan jika jenazah
perempuan imam berdiri mengarah ke pinggang jenazah. Jadi kalau jenazah perempuan
kepalanya ada disebelah kanan imam.
Sholat Jenazah tidak dengan rukuk atau sujud, hanya berdiri dengan 4 takbiran.
Apabila mensholatkan jenazah di daerah kuburan yang mungkin tanah dibawahnya tidak suci.
Maka kalau memakai sandal maka jangan dipakai sandal itu, cukup lepas sandal dan berdiri
diatas sandal.
Artinya sandal itu dipakai dibuat tempat sholat. Kalau sandal itu dipakai hukumnya adalah tetap
sebagai sandal dan kalau dilepas dan ditumpangi atasnya hukumnya sudah berubah menjadi
tempat sholat.
Seperti sholat-sholat lainnya, sholat Jenazah juga diawali dengan membaca niat sholat jenazah
dalam hati atau dengan suara lirih.
Untuk bacaan niat sholat Jenazah berbeda antara jenazah laki-laki dan perempuan. Simak ulasan
bacaan niat sholat jenazah berikut ini.
صلِّى
َ ُ اال َميِّتِ َعلَى ا َِ ت َ َعالَى للِِ َمأ ْ ُم ْو ًما ْالكفَا َيةِ فَ ْر
ْ َ ض تَ ْكب َراتِ اَ ْر َب َِع َهذ
“Ushalli’alaahadzalِmayyitiِarba’aِtakbiraatinِfardlalِkifaayatiِma’muuman lillahitِta’aala”
“Akuِ niatِ sholatِ atasِ mayitِ iniِ denganِ empatِ takbirِ fardluِ kirayah,ِ sebagaiِ makmumِ karenaِ
Allahِtaala.”
Bacaan Niat Sholat Jenazah Perempuan
صلِّى
َ ُ علَى ا َِ ت َ َعالَى للِِ َمأ ْ ُم ْو ًما ْالكفَايَةِ فَ ْر
َِ ِض تَ ْكب َراتِ اَ ْربَ َِع ْال َميِّت َةِ هَذه
“Usholliiِ ‘alaaِ haadzihillِ mayyitatiِ arba’aِ takbirootinِ fardholِ kifaayatiِ ma’muumanِ lillaahiِ
ta’aalaa”
“Akuِ niatِ sholatِ atasِ mayitِ iniِ denganِ empatِ takbirِ fardluِ kirayah,ِ sebagaiِ makmumِ karenaِ
Allahِtaala.”
4. Menghadap kiblat.
6. Jenazah yang akan disholati sudah dalam keadaan bersih atau sudah dimandikan.
Sedangkan membungkus jenazah dengan kain kafan tidak termasuk dalam syarat sholat jenazah.
Untuk itu boleh melakukan sholat jenazah kepada jenazah yang sudah dimandikan walau belum
dikafani.
1. Niat
4. Membaca Al-Fatihah
7. Salam
1. Berdiri tegak Membaca Niat kemudian Takbiratul Ikhram dilanjutkan membaca Al Fatihah
Seperti sholat -sholat lainnya, setiap akan memulai sholat maka diawali dengan berdiri tegak dan
membaca niat sholat jenazah sesuai dengan jenazahnya.
Setelah melafadzkan niat dalam hati atau dengan suara lirih, kemudian takbiratul ihram yang
didalam digerakkan niat diatas.
Tangan disedekapkan di atas pusar, kemudian membaca Al-Fatihah, tanpa menambahi dengan
surat-surat lain. Semua didalam takbir pertama termasuk niat yang diucapkan didepan tadi.
Membaca takbir kedua dengan mengangkat tangan setinggi telinga atau sejajar bahu.Kemudian
tangan kembali disedekapkan di atas pusar.
Kemudian membaca shalawat kepada Nabi Muhammad. Boleh membaca sholawat nabi yang
pendek dan boleh juga yan panjang sebagaimana shalawat nabi yang umum berikut.
“Allohummaِ solliِ ‘alaaِ muhammad,ِ waِ ‘alaaِ aaliِ muhammad,ِ kamaaِ sollaitaِ ‘alaaِ aaliِ
ibroohim,ِ waِ baarikِ ‘alaaِ muhammad,ِ waِ ‘alaaِ aaliِ muhammad,ِ kamaaِ baaroktaِ ‘alaaِ aaliِ
ibroohim,ِfilِ‘aalamiinaِinnakaِhamiidummajiid.”
“Yaِ Allah,ِ anugerahkanِ shalawat kepda Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad
sebagaimana Engkau telah memberikan shalawat kepada Nabi Ibrahim.Berikanlah keberkahan
kpada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi
kepada keluarga Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di dalam alam inilah Engaku Tuhan yang Maha
TerpujiِdanِMahaِMulya.”
3. Takbir Ketiga Kemudian Membaca Doa Untuk Jenazah
Mendoakan kepada jenazah, dengan membaca doa sholat jenazah sebagai berikut.
ِار َح ْم ِهُ لَ ِهُ ا ْغف ِْر اللَّ ُه َّم ِّ طايَا منَِ َونَقِّهِ َو ْالبَ َردِ َوالث َّ ْلجِ ب ْال َماءِ َوا ْغس ْل ِهُ ُمدْ َخلَ ِهُ َو َو
ُِ س ِْع نُ ُز َل ِهُ َوأَ ْكر ِْم َع ْن ِهُ َواع
ْ ْف َو َعافهِ َو َ نَ َّقيْتَِ َك َما ْال َخ
َِ ض الث َّ ْو
ب َِ َارا َوأَبْد ْل ِهُ الدَّنَسِ منَِ األ َ ْبي
ً َن َخِْي ًرا د ِْ لً دَارهِ م ِ ن َخي ًْرا َوأ َ ْه ِْ ن َوأَعذْ ِهُ ْال َجنَّ ِةَ َوأَدْخ ْل ِهُ زَ ْوجهِ م ْنِ َخي ًْرا َوزَ ْو ًجا أ َ ْهلهِ م ِْ م
ْ
ِن أ ِْو القَبْرِ َعذَاب َ ِْ النَّارِ َعذَابِ م
“Yaِ Allah,ِ ampunilahِ din,ِ belasِ kasihanilahِ dia,ِ hapuskanlahِ danِ ampinulahِ dosa-dosanya,
mulyakan tempatnya (ialah surga) dan luaskanlah kuburannya. Basuhkanlah kesalahan-
kesalahannya sampai bersih sebagaimana bersihnya kain putih dari kotoran.”
“Gantikanlahِ rumahِ lebihِ baikِ daripadaِ rumahnyaِ yangِ dulu,ِ keluarganyaِ lebihِ baikِ daripadaِ
keluarganya yang dulit; dan masukkanlah ia ke dalam surge dan jauhkanlah ia dari siksa kubur
danِsiksaِapiِneraka.”
Apabila jenazahnya perempuan cukup menggantiِ lafadzِ “hu”ِ menjadiِ “ha“,ِ sepertiِ contohِ
berikut.
“Allaahummaghِfirlahuِwarِhamhuِwa’aafihuِwa’fuِ‘anhuِwaِakrimِnuzulahu”ِdigantiِmenjadiِ
berikut.
“Allaahummaghِfirlahaِwarِhamhaِwa’aafihaِwa’fuِ‘anhaِwaِakrimِnuzulaha“
Setelah takbir keempat, kemudian membaca Doa sholat jenazah lagi sebagai berikut.
“Allahummaِlaaِtahrrimnaِaj-rahuِwalaaِtaftinnaaِba’dahuِwaghِfirlanaaِwalahu”
Artinya :
“Yaِ Allah,ِ janganlahِ engkauِ menutup-nutupi pahala mayit ini kepada kami dan janganlah
diberikan fitnah kepada kami setelah kami meninggalkan mayit tersebut, ampunilah kami dan
ampunilahِdia.”
Jikaِjenazahnyaِperempuan,ِmakaِ“hu”ِdigantiِ“ha”ِmenjadi:
“Allahummaِlaaِtahrrimnaِaj-rahaِwalaaِtaftinnaaِba’dahaِwaghِfirlanaaِwalaha”
Dalam takbir ke empat ini apabila jenazahnya belum baligh diganti doa sebagai berikut.
ِطا اجْ عَ ْل ِهُ اَللَّ ُه َّم ِْ ِّأ ُ ُج ْو َر ُه َما بهِ َوأَعْظ ِْم َم َواز ْينَ ُه َما بهِ ثَق، ُصالحِ َوأ َ ْلح ْق ِه
ً ل َوالدَيْهِ َوذُ ْخ ًرا َف َر، ُم َجابًا َوشَف ْيعًا. ل اَللَّ ُه َِّم َ ال ُمؤْ منيْنَِ ب، ْ َُواجْ عَ ْل ِه
ِْ إب َْراهي َِْم َكفَالَةِ ف، ِاب ب َرحْ َمتكَِ َوقه
ي َِ َال َجحيْمِ َعذ، ْ ُارا َوأَبْد ْل ِه ً َن َخي ًْرا د ِْ دَارهِ م، ًلِ ن َخي ًْرا َوأ َ ْه ِْ أ َ ْهلهِ م. أل َ ْسلَفنَا ا ْغف ِْر اَللَّ ُه َِّم،
ن َوأ َ ْف َراطنَا َ ِباْإل ْي َمان
ِْ سبَقَنَا َو َم
“Allaahummajِ ‘alhuِ farothonِ waِ dzukhronِ liwaalidaihi,ِ waِ syafii’anِ mujaaban.ِ Allaahummaِ
tsaqqilِbihiِmawaaziinahumaaِwaِa’zhimِbihiِujuurohumaa,ِwaِalhiqhuِbishoolihilِmu’miniin,ِ
wajِ ‘alhuِ fiiِ kafaalatiِ ibroohiim,ِ waِ qihiِ birohmatikaِ ‘adzaabalِ jahiim,ِ waِ abdilhuِ daaronِ
khoiron min daarihi, wa ahlan khoiron min ahlihi. Allaahummaghfir li-aslaafinaa, wa afroothinaa
waِmanِsabaqonaaِbilِiimaan.”
“YaِAllah,ِjadikanlahِkematianِanakِiniِsebagaiِpahalaِyangِdidahulukan,ِsimpananِbagiِkeduaِ
orang tuanya dan pemberi syafaat yang dikabulkan doanya. Ya Allah, dengan musibah ini,
beratkanlahِtimbanganِperbuatanِmerekaِdanِberilahِpahalaِyangِagung.”
“Anak ini kumpulkan dengan orang-orang yang shalih dan jadikanlah dia dipelihara oleh Nabi
Ibrahim. Peliharalah dia dengan rahmatMu dari siksaan Neraka Jahim. Berilah rumah yang lebih
baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya
(di dunia). Ya Allah, ampunilah pendahulu-pendahulu kami, anak-anak kami, dan orang-orang
yangِmendahuluiِkamiِdalamِkeimanan.”
5. Mengucapkan Salam
Setelah selesai membaca doa sholat jenazah pada takbir keempat, kemudian dilanjutkan dengan
mengucapkan salam sambil menoleh kekanan dan kekiri.
Bacaan Salam
“Assalaamu’alaikumِwarahmatullahِwaِbarakaatuh”
“Salamِsejahteraِuntukِsemua,ِrahmatِAllahِdanِBarokahِAllahِjugaِuntukِkamuِsemua.”