Anda di halaman 1dari 4

2019

ARTIKEL

“TENTANG LIBURAN ANAK SMA DIJEPANG”


WIN X

NAMA : SYAHRA FAUZUL HUSNA


KELAS : X IPS 4
TUGAS :JEPANG

PANGKALAN BUN,04 JANUARI 2019


Di Jepang, terdapat dua liburan besar. Akhir Februari sampai akhir Maret (libur
musim dingin) serta musim panas (Agustus-September). Namun juga ada liburan akhir tahun
selama kurang lebih 2 minggu. Inilah yang mungkin agak membedakan dengan liburan
secara umum sekolah di tanah air. Di jepang, siswa tetap memiliki kegiatan terprogram
selama liburan. Ada berbagai macam jenis kegiatan yang mereka lakukan selama liburan.
Kegiatan-kegiatan tersebut bisa di kategorikan dalam bidang-bidang berikut: Pelajaran, sosial
dan interaksi, seni/kreatifitas dan pekerjaan rumah.Untuk anak kelas I SD misalnya, mereka
diminta untuk membaca paling tidak 3 buku. Dan setelahnya anak diminta untuk membuat
laporan atas ketiga buku yang dibacanya melalui gambar. Gambar itu menggambarkan
tentang apa yang telah dibaca dan reaksi setelah membacanya. Anak-anak juga dimotivasi
untuk membuat 3 gambar kegiatan liburannya. Ke pantai, mengunjungi castle atau ke
amusement park yang banyak tersebar di Jepang.

Dibidang seni, anak diminta untuk membuat mainan yang diciptakannya sendiri. Mainan
hasil ciptaannya tersebut kemudian di pajang dan dipamerkan di sekolah. Saat mengunjungi
SD Kumadai beberapa saat yang lalu, seorang siswa menunjukkan sebuah hasil karyanya.
Karya itu berupa sebuah origami berbentuk monster dan ultraman. Sangat bagus dan
hampirmenyerupai bentuk aslinya. Di beberapa kegiatan, sekolah juga menganjurkan
penggunaan alat-alat pertukangan untuk membuat karya seni bagi anak didiknya. Semisal,
penggunaan paku, palu dan alat lainnya. Benda-benda ini digunakan saat anak diminta untuk
berkreasi tentang kayu. Menjadikannya mobil-mobilan,perahu atau fas bunga.
Selama liburan, siswa juga memiliki projek sains.Anak bisa memilih sendiri apa yang
akan ditelitinya selama liburan. Mencatat perkembangan bunga di pekarangan rumah,
mengukur berat buah yang ditanam keluarga mereka, mencatat suhu udara harian atau kegiatan
yang lebih kompleks lainnya. Salah satunya, kegiatan projek sains yang dilakukan oleh buah
hati pemilik kedai halal tadi. Sang anak- Shalahudin- saat ini duduk di kelas 2 SD di Kumamoto
Jepang. Dia membuat sebuah projek sain tentang kegiatan harian. 2 kucing peliharaan serta
sang adik menjadi objek p penelitiannya. Disini dia mencatat apa saja yang dilakukan adik dan
kucingnya. Detik demi detik yang menarik baginya kemudian dia tuangkan dalam sebuah
matrik kegiatan selama sehari tersebut. Konon, Shalahudin sampai pada kesimpulan bahwa apa
yang dilakukan oleh sang kucing dan sang adik adalah sama: malas-malasan. Yang mereka
kerjakan hanya bermain dan lari-larian, tidur-tiduran, makan dan bercanda.

Kegiatan lainnya yang tidak kalah penting adalah membantu kegiatan di rumah. Orang
Jepang memang terlalu sibuk dengan duni pekerjaanya. Bahkan sangat jarang melakukan
pembersihan rumahnya. Karenanya kemudian, sekolah menganjurkan sang anak melakukan
kegiatan bersih-bersih selama liburannya. Untuk anak-anak kelas bawah, biasanya mereka
dianjurkan melakukan kegiatan sebagaimana berikut: mencuci pakaian dan seragam sekolah,
sepatu. Mereka juga dimotivasi untuk melakukan kegiatan menyetrika pakaian yang relatif
mudah disetrika, saputangan, handuk dan barang berbahan dasar kain lainnya.Mereka juga
dianjurkan untuk membersihkan kamar mandi, menyapu lorong jalan di perumahan, disuruh
ketoko untuk membeli sesuatu atau membersihkan lantai rumah.
Biasanya, selepas liburan, orang tua di undang datang ke sekolah. Untuk sekedar
menikmati hasil karya anak mereka selama liburan atau mengikuti sebuah kelas. Disitu orang
tua menyaksikan bagaimana pembelajaran di kelas anaknya. Apa yang dilakukan guru untuk
membelajarkan anaknya, dan orang tua menjadi tahu dan memiliki kesempatan untuk
melakukan observasi. Kegiatan ini di Jepang di sebut: GOKAI JUGYO.

Libur musim panas terhitung panjang. Biasanya sudah dimulai pada akhir Juli hingga
awal Oktober. Tapi sebetulnya nyaris tak ada libur bagi anak sekolah di Jepang. Kenapa? Sejak
hari belajar dikurangi menjadi 5 hari per pekan, pemerintah mewajibkan guru untuk
memberikan aktivitas tambahan buat murid selama musim panas. Anak-anak sekolah baik di
tingkat SD, SMP dan SMA dibebani PR yang cukup banyak. Sesekali mereka juga harus datang
ke sekolah untuk berdiskusi dengan guru atau mengumpulkan PR-nya. Anak-anak SMA kelas
3 setiap hari tetap masuk untuk bimbingan belajar plus melakukan bukatsudo (klub olahraga
atau seni).

Karena siswa masuk, maka guru pun harus masuk. Dan tidak tanggung-tanggung,
bukan hanya wali kelas yang wajib hadir atau guru yang memberikan tugas yang harus hadir,
tapi semua guru termasuk kepala sekolah. Jadi bisa dikatakan tidak ada hari libur yang mutlak
bagi para guru dan pejabat sekolah.

Di Jepang tampaknya anak-anak diminta untuk selalu berpikir, bahkan di saat libur
sekalipun. Demikian pula dengan mahasiswa tingkat akhir, tidak boleh berhenti menulis.
Sengatan panas bukan alasan untuk berhenti berpikir.

Bagi teman-teman yang sekolah di Jepang, musim panas atau dalam bahasa Jepangnya
夏休 (re: natsu yasumi) mungkin menjadi salah satu hal yang selalu dinantikan. Kenapa?
karena sekolah di Jepang selalu memberikan liburan musim panas sekitar satu bulan. Liburan
biasanya dimulai dari akhir bulan Juli sampai akhir bulan Agustus. Liburan musim panas juga
sebagai liburan akhir semester-ganjil di sekolah-sekolah Jepang.

Saat musim panas, banyak juga diadakan festival-festival yang sangat meriah di Jepang.
Seperti festival kebudayaan dan juga festival kembang api atau Hanabi.

Karena waktu libur yang sangat panjang di musim panas, siswa-i kami di Jepang
banyak yang memanfaatkan waktu liburan nya dengan berbagai pilihan aktivitas:
1.Mengikuti kelas/tambahan belajar dikelas
2.Kerja paruh waktu agar bisa menabung
3.Keliling wisata jepang

Anda mungkin juga menyukai