Anda di halaman 1dari 3

a.

Bangunan Tempat Tinggal


Keluarga Tn. Tafsir tinggal di lingkungan yang tidak terlalu padat. Rumah ditempati
merupakan rumah milik sendiri, dengan luas tanah sekitar 120 m2 dan luas bangunan
sekitar 8.5 m x 6 m. Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat, berlantaikan semen dan
sebagian ubin dengan beratapkan genteng tanpa disertai plafon, dinding terbuat dari batu
bata tanpa plesteran. Sekat antara ruangan dari dinding batu bata sebagian terbuat dari
triplek. Rumah hanya memiliki ventilasi maupun jendela pada kamar bagian depan dan
belakang saja, sehingga rumah tersebut jarang dimasuki cahaya matahari dan sirkulasi
udara tidak berjalan dengan baik.
Rumah ini terdiri dari teras, satu ruang tamu, satu ruang keluarga, tiga kamar tidur
yang salah satu kamar tidurnya hanya disekat dengan alamari saja, satu dapur dan satu
kamar mandi, yang memiliki jamban.
Teras rumah berukuran sekitar 6 m x 1,5 m disertai dengan bangku kayu biasanya
digunakan untuk berinteraksi dengan tetangga. Pada teras rumah terdapat tumpukan
bungkus jelly yang sudah kadaluarsa dan sudah dipisahkan dengan tempatnya yang
dikumpulkan oleh Tn. Tafsir untuk dijual kepada pabrik.
Ruang tamu, yang juga berfungsi sebagai ruang keluarga berukuran sekitar 5.5 m x 3
m dengan sekat ditengahnya. Di ruangan ini terdapat dua sofa ukuran single yang tampak
kotor dan lusuh, satu lemari kayu yang tampak sudah reot dan tua, dan dua lemari plastik,
dan juga satu televisi berukuran 32 inch di ujung ruangan.
Selain itu terdapat tiga kamar yang masing-masing berukuran 3 m x 3 m. Kamar
bagian depan dan bagian tengah digunakan oleh anak-anak Tn. Tafsir. Kamar ini
dilengkapi dengan ranjang yang terbuat dari besi dan diatasnya terdapat dua kasur busa
ukuran single dan doble. Sedangkan Tn. Tafsir sendiri menempati kamar bagian belakang
dengan ranjang yang terbuat dari besi dan diatasnya terdapat kasur busa dengan ukuran
doble.
Selain itu terdapat satu ruang dapur berukuran sekitar 3 m x 1,6 m yang dilengkapi
dengan satu kompor gas kecil beserta tabung gas 3 kg, sebuah meja kecil tempat
meletakkan bahan-bahan untuk memasak seperti garam dan minyak goreng, sebuah rak
piring, serta beberapa perlatan masak yang digantung di dinding anyaman bambu.
Disamping dapur terdapat kamar mandi yang berukuran sekitar 1.5 m x 1.4 m. Kamar
mandi ini digunakan oleh Tn. Tafsir dan keluarga untuk mandi, mencuci piring dan baju,
serta buang air kecil dan buang air besar dan hanya terdapat sekat kecil antara dapur dan
kamar mandi. Di dalam kamar mandi terdapat beberapa ember yang digunakan untuk
menampung air, mengumpulkan baju kotor, dan tempat peralatan mandi. Air dari sumur
ini digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, memasak, minum, serta mencuci
baju, piring, maupun bahan makanan. Keluarga ini memiliki jamban.
Pencahayaan di rumah berasal dari 3 buah lampu, yaitu satu lampu berwarna putih di
teras rumah, sedangkan di dalam rumah terdapat satu lampu berwarna putih yang
ditempatkan diatas tirai pintu kamar Tn. Tafsir dan satu lampu berwarna kuning yang
ditempatkan diatas tirai pintu kamar yang lain.
Keluarga Tn. Tafsir memiliki pekarangan kecil di depan rumah. Pekarangan
digunakan untuk menanam jambu air, srikaya, dan beberapa batang bunga. Selain itu, di
pekarangan depan rumah juga terdapat dua sumur tempat pembuangan air limbah rumah
tangga yang berhubungan dengan saluran dari kamar mandi.
Dalam membuang sampah rumah tangga, Tn. Tafsir dan keluarga sering membuang
dan mengumpulkan sampah di bagian depan rumah dan jika dirasa sudah cukup banyak,
sampah dibuang di sungai didepan rumah.
Gambar 1.4 Denah Rumah Tn. Tafsir

Anda mungkin juga menyukai