Anda di halaman 1dari 53

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
Diktat MKDT ini dapat terselesaikan dengan baik baik dan tepat pada waktunya. Tidak lupa
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada IMD dan IMPI atas bantuannya yang telah
berkontribusi dalam pengerjaan diktat ini dengan memberikan materi soal dan pembahasan
untuk diktat MKDT pada semester genap ini.

Kami dari AKPRO BEM FTUI 2019 berharap agar diktat ini dapat benar-benar
membantu mahasiswa dan memberikan manfaat terutama untuk mahasiswa tingkat 1 dalam
rangka persiapan menghadapi Ujian Tengah Semester Genap ini. Semoga diktat MKDT ini
dapat menambah pengetahuan dan dapat melatih mahasiswa untuk terbiasa mengerjakan soal
agar nanti pada saat ujian dapat mengerjakan soal dengan baik dan benar.

Adapun karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami menyadari


masih terdapat kekurangan dalam penyusunan diktat ini yang perlu kami perbaiki. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun ke arah penyempurnaan diktat ini, sangat kami harapkan
dan kami terima dengan terbuka agar dapat kami jadikan evaluasi dan pelajaran untuk diktat
yang lebih baik lagi. Sebelumnya kami juga mohon maaf apabila ada kekurangan dalam
penyusunan diktat ini.

Kami dari pihak BEM, IMD, dan IMPI FTUI menegaskan bahawa diktat ini tidak
memberikan jaminan kelulusan kepada mahasiswa dalam mata kuliah yang berkaitan,
namun besar harapan kami dengan adanya diktat ini dapat membantu mahasiswa untuk belajar
dan memahami lebih lanjut mata kuliah dasar teknik yang akan diujiankan saat UTS ini. Diktat
ini bersifat suplementer sehingga nilai kalian pada ujian nanti tidak ditentukan oleh diktat ini,
namun tentunya oleh usaha kalian sendiri

Selamat berjuang dan mempersiapkan UTS, para singa Teknik! Semoga sukses
dan lancar dalam mengerjakan soal ujian, jangan lupa untuk selalu berdoa dan
mengingat Tuhan yang Maha Esa dalam setiap perjuangan menuntut ilmu agar
diberikan kemudahan dan kelancaran. Semangat!

Maret 2019

Akademis dan Keprofesian BEM FTUI 2019


FISIKA MEKANIKA DAN PANAS
Oleh : AKPRO BEM FTUI 2019
SOAL

1. Sebuah partikel bergerak dengan persamaan kecepatan v = (100t – 20t2)i + 30j dalam
meter/sekon dengan t ( > 0) dalam sekon. Hitunglah
a. Percepatan (m/s2) ketika t=2s
b. Kapan (jika memungkinkan) percepatan = 0?
c. Perpindahan (meter) dari t = 0 ke t = 5s

2. Seorang kakak (massa 80 kg) dan adiknya (40 kg) berhadapan satu sama lain pada
lantai yang habis di pel oleh ibunya sehingga lantai licin (gesekan dapat diabaikan).
Dengan menempelkan telapak tangan mereka, mereka saling dorong-mendorong.
Kakak mengerjakan gaya rata-rata sebesar 5 N pada adiknya. Dari peristiwa dorong-
mendorong antara kakak dan adik ini menimbulkan beberapa pertanyaan?
a. Berapakah percepatan masing-masing selama peristiwa dorong-mendorong ini?
b. Berapakah jarak pisah keduanya setelah 20 s?

3. Sebuah gerbong kereta jurusan stasiun UI-Stasiun Pondok Cina dengan massa total
10.000 kg yang berjalan dengan laju 15m/s, kereta tersebut menabrak motor yang
bermassa 120 kg yang mogok ditengah rel (beruntung pengendara motor tersebut
sudah kabur duluan sehingga tidak ikut tertabrak kereta) sehingga motor ikut terseret
kereta. Setelah kejadian tersebut coba kalian tentukan:
a. Berapakah kecepatan kereta setelah bertumbukan dengan motor yang mogok?
b. Hitunglah enegi kinetik awal yang diubah menjadi bentuk energi lainnya?

4. Terdapat benda A seberat 9 kg yang tingginya 20 m diatas permukaan tanah, lalu


benda B seberat 4 kg. Tentukan berapa jauh benda B berjalan saat benda A meluncur
dan menumbuk benda A dengan tumbukan elastik! (μ= 0,2)

5. Jika diketahui ketinggian h adalah 20 m, kecepatan awal Vo yaitu 30 m/s, dan 𝜃 =


30°. Berapa lamakah waktu yang diperlukan bola untuk mencapai tanah?
6. Sebuah batu dilempar vertikal ke atas dengan kecepatan awal 40 m/s dari tepi sebuah
tebing dengan ketinggian 110 m. Jika hambatan udara diabaikan, hitunglah waktu yang
diperlukan batu untuk sampai ke dasar tebing.

7. Dua buah balok A dan B mempunyai berat masing-


masing 44 N dan 22 N.
a. Tentukan berat minimum balok C agar balok
A tetap diam (tidak bergeser) jika di antara
A dan meja adalah 0,20 !
b. Balok B tiba-tiba diangkat dari A. Berapa
percepatan balok A jika di antara A dan
meja adalah 0,15 ?

8. Sebuah gerbong kereta dengan massa 10.000 kg yang berjaalan dengan laju 20 m/s,
menabrak gerbong kereta lain sejenis yang dalam keadaan diam. Jika kedua gerbong
kemudian menjadi tersambung setelahnya. Maka tentukan :
a. Berapakah kecepatan kedua gerbong setelah bertumbukan ?
b. Hitunglah energi kinetic awal yang diubah menjadi bentuk energi lainnya ?

PEMBAHASAN
1. Mari kita jawab bersama-sama dengan menggunakan pengertian vektor dan
persamaan mekanika, yaitu percepatan didapatkan dari difrensial kecepatan terhdap
waktu, dan kecepatan didapatlan dari diferensial perpindahan terhadap waktu
𝑑𝑣
a. a = 𝑑𝑡
𝑑(100𝑡−20𝑡 2 )𝑖 + 30𝑗
= 𝑑𝑡

= (100-40t)i

a(t=2s) = (100 – 40(2))i


= 20i m/s2

b. a = (100-40t)i = 0

40t = 100
100
t= = 2,5 s
40

c. perpindahan = ∫ 𝑣 𝑑𝑡
5
=∫0 (100t – 20t 2 )i + 30j dt

20 3
= [ (100t2 - 𝑡 )i + (30t)j ]50
3

20 20
= [ (100(5)2 - (5)3)i + (30(5))j ] - [ (100(0)2 - (0)3 )i + (30(0))j ]
3 3

5000
=( i + 150j)m
3

2.
a. akakak = F/mkakak = 5N/80kg = 0,0625 m/s2
aadik = F/madik = 5N/40kg = 0,125 m/s2

b. Jarak pisah keduanya setelah 20 s


Skakak = v0t + 0,5at2
Skakak = 0 + 0,5(0,0625(20)2
Skakak = 12,5 m

Sadik = v0t + 0,5at2


Sadik = 0 + 0,5(0,125(20)2
Sadik = 25 m

Total jarak pisah kakak dan adik setelah 20 s


= 12,5 + 25 = 37,5 m
3. Menggunakan rumus hukum kekekalan momentum dan hukum kekekalan energi
a. Peristiwa motor yang terseret gerbong kereta menandakan kalu tumbukan yang
terjadi bersifat tidak lenting sama sekali (kecepatan setelah tumbukan = v’ =
v’kereta = v’motor). Sehingga hukum momentum memberikan:

mkeretavkereta + mmotorvmotor = mkeretav’kereta + mmotorv’motor

(10000)(15) + (120)(0) = (10000 + 120)v’

10000(15) 150000
v’ = 10000+120 = = 14,82 m/s
10120

b. Energi kinetik awal yang dibuah energi lain


Kkereta + Kmotor = K’kereta + K’motor + E, dengan E = Energi lain
E = (Kkereta – K’kereta) + (Kmotor - K’motor)
E = ½mkereta (vkereta2 - v’kereta2) + ½mmotor (vmotor2 - v’motor2)
E = (½)(10000)(152-14,822) + (½)(120)(02-14,822)
E = (26838 - 13177,944) joule
E = 40015,944 Joule = 40,01 kJ

4. Va = √2gh = √2.9,8.20 = 19,79


Ma.Va + Mb.Vb = Ma.Va’ + Mb.Vb’
9 .19,79 + 4. 0 = 9. 0 + 4. Vb’
178,11 = 4 Vb’
44,5275 = Vb’
μ.mg = -ma
0,2. 4. 9,8 = -4. a
7,84 = -4a
-1,96 = a

𝑉𝑡 2 = 𝑉𝑜2 + 2𝑎𝑥
0 = (44,5275)2 + 2 . (-1,96). X
-1982.7 = - 3.92X
505,791 = X

5. Y = Yo + Vo.sinθ.t – ½. g𝑡 2
0 = 20 + 30 . ½ . t – ½ . 10 . 𝑡 2
0 = 20 + 15t – 5𝑡 2
5𝑡 2 -15t -20 = 0
(5t+5) (t-4)
t = 4s
1
6. Persamaan yang digunakan : 𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑎𝑡 ; ∆𝑦 = 𝑣0 ∙ 𝑡 + 𝑎𝑡 2
2
2ℎ
𝑡=√ ; 𝑣 = √2𝑔ℎ
𝑔
Waktu yang diperlukan batu untuk berjalan dari titik awal ( ) ke titik A (puncak) :

Jarak yang ditempuh dari titik A ke B (Gunakan titik A


sebagai acuan awal,
maka dan m):

Maka, waktu yang diperlukan batu untuk menempuh


jarak dari titik A hingga C adalah :

Sehingga, waktu total dari posisi O sampai posisi C,


adalah :

7. Persamaan yang digunakan


Hukum Newton I : Σ𝐹 = 0
Hukum Newton II : Σ𝐹 = 𝑚 ∙ 𝑎 ; 𝐹𝑓 = 𝜇𝑘 ∙ 𝑁

a. Diagram gaya bebas dari kondisi ini adalah :


Dari gambar, dapat diketahui bahwa :
dan

Maka, pada sistem ini, berlaku :

b. Diagram gaya bebas dari kondisi ini adalah :

Dari gambar, dapat diketahui bahwa :


; dan
sistem dipercepat ke kanan.
Maka, pada sistem ini berlaku :

8. Persamaan yang digunakan


Hukum kekekalan momentum : 𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = 𝑚1 𝑣1 ′ + 𝑚2 𝑣2 ′
1
Energi kinetik dan usaha : ∆𝑊 = 𝐾𝐸 = 2 𝑚𝑣 2

a. Peristiwa tersambungnya gerbong kereta menandakan kalau tumbukan yang terjadi


besifat tidak lenting sama sekali Sehingga hukum kekekalan
momentum memberikan :
b. Hukum kekekalan energi memberikan (Untuk tumbukan tak lenting sama sekali) :
; dengan = Energi lain
FISIKA MEKANIKA
Oleh : AKPRO IMM FTUI

1. Sebuah kapal hendak menyebrangi suatu sungai dari A ke B dengan kecepatan 2 kali
kecepatan aliran sungai.Tentukan pada sudut berapa perahu itu harus diarahkan agar
pengaruh arus dapat dikurangi sebesar mungkin!

Jawab
-Anggap kecepatan arus va dan kecepatan kapal vk = 2va.

Dari gambar terlihat bahwa pengaruh arus akan seminimum mungkin jika kapal dapat
bergerak dari A ke B tegak lurus arus.Agar ini dapat terjadi, maka vkcos θ harus sama dengan
va.

vk cos θ= va
𝑉𝑎
cos θ = =½
𝑉𝑘

θ = 60o

α= 180o − 60o= 120o

Jadi kapal harus diarahkan pada sudut 120o terhadap arah arus.

2. Pada sistem dibawah ini hitung percepatan benda m1. Anggap bendam2 bergerak ke
bawah.

Jawab:

Karena massa katrol diabaikan maka

2T1−T = mkak = 0 atau T = 2T1.


a1= a−a0

a2= a + a0

Dengan menyelesaikan persamaan-persamaan di atas kita akan peroleh

3. Dua benda, m1 dan m2, bermassa masing-masing 4 kg dan 6 kg dihubungkan dengan


seutas tali melalui sebuah katrol yang massanya diabaikan seperti gambar berikut.

Pembahasan:

Hukum II Newton pada sistem benda 1 :

ΣFy = m1a
T1–w1 = m1a
T1–m1g = m1a
T1–4⋅10 = 4a
T1 = 40+4a

Hukum II Newton pada sistem benda 2 :

ΣFy = m2a
T2–w2 = m2(−a)
T2–m2g = −m2a
T2–6⋅10 = −6a
T2 = 60+6a

Karena massa katrol diabaikan maka T1 = T2, sehingga :

T1 = T2
40+4a = 60–6a
6a+4a = 60–40
10a = 20
a = 2 m/s2

Jadi percepatan benda a = 2 m/s2.

Untuk menentukan besar tegangan talinya bisa menggunakan salah satu T1 atau T2, besar
keduanya sama.

T1 = 40+4a
= 40+4⋅2
= 40+8
= 48 N

Atau menggunakan T2 , sehingga :

T2 = 60–4a
= 60+6⋅2
= 60+12
= 48 N

Jadi besar tegangan talinya 48 N.

4. Balok 1 dan 2 masing-masing bermassa m1 = 4 kg dan m2 = 9 kg. Kedua balok ini


dihubungkan seutas tali melalui dua katrol. Balok m1 terletak pada bidang miring
yang membentuk sudut 30° terhadap arah horizontal dan dihubungkan pada katrol
tetap sedangkan balok m2dihubungkan pada katrol bebas bergerak seperti yang
diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Pada rangkaian seperti pada gambar di atas, kondisi kedua katrol adalah licin serta massa
tali dan katrol diabaikan (g = 10 m/s2). Tentukanlah percepatan masing-masing balok dan
gaya tegangan tali apabila:
a. Bidang miring licin
a. Bidang miring kasar dengan koefisien gesek kinetis 0,2

Pembahasan:

Diketahui:

m1 = 4 kg

m2 = 9 kg

θ = 30°

μk = 0,2 (bidang kasar)

g = 10 m/s2

Ditanyakan: Percepatan dan gaya tegangan tali

a) Bidang datar licin

Agar lebih mudah dalam menentukan percepatan dan gaya tegangan tali, maka
langkah pertama adalah menggambarkan diagram gaya yang bekerja pada sistem.
Oleh karena bidang miring licin serta m2 > m1 maka sistem akan bergerak “searah
jarum jam” yaitu balok 1 bergerak ke atas sejajar bidang miring dan balok 2 akan
bergerak ke bawah masing-masing dengan percepatan a1 dan a2. Diagram gaya untuk
sistem ini diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
Tinjau Balok 1
ΣFX = ma
T – w1 sin θ = m1a1
T – m1g sin θ = m1a1
T = m1a1 + m1g sin θ …………… Pers. (1b)
Tinjau Balok 2
ΣFY = ma
w2 – 2T = m2a2
m2g – 2T = m2a2 …………… Pers. (2b)
Subtitusikan persamaan (1b) ke persamaan (2b)
m2g – 2(m1a1 + m1g sin θ) = m2a2
2m1a1 + m2a2 = m2g – 2m1g sin θ …………… Pers. (3b)
Untuk dua benda yang dihubungan pada katrol tetap dan katrol bebas, maka besar percepatan
benda pada katrol tetap adalah dua kali besar percepatan benda pada katrol bebas. Secara
matematis, hubungan percepatan balok 1 dan balok 2 adalah sebagai berikut.
a1 = 2a2 …………… Pers. (4b)
Dengan demikian, apabila kita subtitusikan persamaan (4b) ke dalam persamaan (3b), maka
kita peroleh persamaan berikut.
2m1(2a2) + m2a2 = m2g – 2m1g sin θ
4m1a2 + m2a2 = m2g – 2m1g sin θ
(4m1 + m2)a2 = (m2 – 2m1 sin θ)g
a2 = (m2 – 2m1 sin θ)g/(4m1 + m2) …………… Pers. (5b)
kita masukkan nilai-nilai yang diketahui dalam soal ke persamaan (5b).
a2 = [9 – (2)(4)(sin 30°)]10/[(4)(4) + 9]
a2 = [9 – (8)(0,5)]10/(16 + 9)
a2 = (9 – 4)10/25
a2 = (5)(10)/25
a2 = 50/25
a2 = 2 m/s2
Lalu kita masukkan nilai a2 ke dalam persamaan (4b).
a1 = 2a2
a1 = 2(2)
a1 = 4 m/s2
Jadi, besar percepatan balok 1 adalah 4 m/s2 sedangkan besar percepatan balok 2 adalah 2
m/s2. Untuk menentukan besar gaya tegangan tali sistem, maka kita dapat memasukkan nilai
a1 ke persamaan (1b) atau memasukkan nilai a2 ke persamaan (2b).
T = m1a1 + m1g sin θ
T = (4)(4) + (4)(10)(sin 30°)
T = 16 + (40)(0,5)
T = 16 + 20
T = 36 N
Dengan demikian, besar gaya tegangan tali sistem untuk kondisi bidang miring licin adalah
36 Newton.
b) Bidang datar kasar
Apabila kondisi bidang miring adalah kasar, maka gerak balok 1 akan dihambat oleh gaya
gesek sehingga percepatannya menjadi lebih kecil. Seperti pada penyelesaian sebelumnya,
agar lebih mudah dalam menentukan percepatan gerak kedua balok, maka kita gambarkan
diagram gaya yang bekerja pada sistem seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut.
Tinjau Balok 1
ΣFY = ma
N – w1 cos θ = m1a1
N – m1g cos θ = m1a1
Karena tidak terjadi gerak dalam arah sumbu-Y, maka a = 0 sehingga
N – m1g cos θ = 0
N = m1g cos θ
ΣFX = ma
T – w1 sin θ – f = m1a1
T – m1g sin θ – μkN = m1a1
Karena N = m1g cos θ maka
T – m1g sin θ – μkm1g cos θ = m1a1
T = m1a1 + m1g sin θ + μkm1g cos θ …………… Pers. (6c)
Tinjau Balok 2
ΣFY = ma
w2 – 2T = m2a2
m2g – 2T = m2a2 …………… Pers. (7c)
Subtitusikan persamaan (6c) ke dalam persamaan (7c)
m2g – 2(m1a1 + m1g sin θ + μkm1g cos θ) = m2a2
2m1a1 + m2a2 = m2g – 2m1g sin θ – 2μkm1g cos θ
Karena a1 = 2a2 maka
2m1(2a2)+ m2a2 = m2g – 2m1g sin θ – 2μkm1g cos θ
4m1a2 + m2a2 = m2g – 2m1g sin θ – 2μkm1g cos θ
(4m1 + m2)a2 = (m2 – 2m1 sin θ – 2μkm1 cos θ)g
a2 = (m2 – 2m1 sin θ – 2μkm1 cos θ)g/(4m1 + m2) …… Pers. (8c)
Masukkan nilai-nilai yang diketahui dalam soal ke persamaan (8c)
a2 = [9 – (2)(4)(sin 30°) – (2)(0,2)(4)(cos 30°)]10/[(4)(4) + 9]
a2 = [9 – (8)(0,5) – (1,6)(0,87)]10/(16 + 9)
a2 = (9 – 4 – 1,4)10/25
a2 = (3,6)(10)/25
a2 = 36/25
a2 = 1,4 m/s2
Karena a2 = 1,4 maka a1 = 2 × 1,4 = 2,8 m/s2
Jadi, Untuk kondisi bidang miring kasar, besar percepatan balok 1 adalah 2,8 m/s2 sedangkan
besar percepatan balok 2 adalah 1,4 m/s2. Untuk menentukan besar gaya tegangan tali sistem,
maka kita dapat memasukkan nilai a1 ke persamaan (6c) atau memasukkan nilai a2 ke
persamaan (7c).
m2g – 2T = m2a2
(9)(10) – 2T = (9)(1,4)
90 – 2T = 12,6
2T = 90 – 12,6
2T = 77,4
T = 38,7 N
Dengan demikian, besar gaya tegangan tali sistem apabila bidang miring kasar adalah 38,7
Newton.
5. Sebuah tongkat panjangnya 50 cm terdapat 3 gaya yang sama besarnya seperti pada
gambar berikut. Jika tongkat diputar dengan poros putar di titik C, maka besar momen
gaya total adalah…
Pembahasan :
Diketahui :

Sumbu rotasi terletak di titik C.

Jarak antara F1 dan sumbu rotasi (r1) = 30 cm = 0,3 meter

Jarak antara F2 dan sumbu rotasi (r2) = 10 cm = 0,1 meter

Jarak antara F3 dan sumbu rotasi (r3) = 20 cm = 0,2 meter

F1 = 10 Newton

F2 = 10 Newton

F3 = 10 Newton

Ditanya : Resultan momen gaya jika batang diputar pada poros di C

Jawab :

Hitung momen gaya yang ditimbulkan oleh masing-masing gaya.

Momen gaya 1

Στ1 = (F1)(r1 sin 90o) = (10 N)(0,3 m)(1) = -3 N.m

Momen gaya 1 bertanda negatif karena arah rotasi batang yang ditimbulkan oleh momen
gaya 1 searah dengan putaran jarum jam.

Momen gaya 2

Στ2 = (F2)(r2 sin 90o) = (10 N)(0,1 m)(1) = 1 N.m

Momen gaya 2 bertanda positif karena arah rotasi batang yang ditimbulkan oleh momen
gaya 2 berlawanan arah dengan putaran jarum jam.
Momen gaya 3

Στ3 = (F3)(r3 sin 30o) = (10 N)(0,2 m)(0,5) = -1 N.m

Momen gaya 3 bertanda negatif karena arah rotasi batang yang ditimbulkan oleh momen
gaya 3 searah dengan putaran jarum jam.

Resultan momen gaya

Στ = Στ1 + Στ2 + Στ3

Στ = -3 + 1 – 1

Στ = -3 N.m

Besar resultan momen gaya adalah 3 Newton meter. Resultan momen gaya bertanda
negatif artinya arah rotasi batang yang ditimbulkan oleh resultan momen gaya, sama
dengan arah rotasi jarum jam.

6.

Sebuah peluru bermassa 100 gram ditembakkan dengan kecepatan v pada sebuah balok
yang bermassa 0,9 kg yang diikatkan pada seutas tali, kemudian peluru menancap pada
balok dan naik setinggi 0,8 m. nilai dari v adalah …
7. Suatu gelombang berjalan melalui titik A dan B yang berjarak 8 cm dalam arah dari A
ke B. Pada saat t = 0, simpangan gelombang di A adalah 0. Jika panjang gelombang
12 cm dan amplitudonya 4 cm, maka simpangan di titik B pada saat fase titik A = 2/3
 adalah...

pembahasan:

YB = 4 sin 300 = 2 cm
8. Tentukan besarnya sudut fase saat :
a) energi kinetik benda yang bergetar sama dengan energi potensialnya
b) energi kinetik benda yang bergetar sama dengan sepertiga energi potensialnya

Pembahasan :

a) energi kinetik benda yang bergetar sama dengan energi potensialnya


Ek = Ep
1/2 mν2 = 1/2 ky2
1/2 m (ω A cos ω t)2 = 1/2 mω2 (A sin ω t)2
1/2 m ω2 A2 cos2 ω t = 1/2 mω2 A2 sin2 ω t
cos2 ω t = sin2 ω t
cos ω t = sin ω t
tan ω t = 1
ωt = 45°
Energi kinetik benda yang bergetar sama dengan energi potensialnya saat sudut fasenya
45°

b) energi kinetik benda yang bergetar sama dengan sepertiga energi potensialnya

Ek = 1/3 Ep
1/2 mν2 =1/3 x 1/2 ky2
1/2 m (ω A cos ω t)2 = 1/3 x 1/2 mω2 (A sin ω t)2
1/2 m ω2 A2 cos2 ω t = 1/3 x 1/2 mω2 A2 sin2 ω t
cos2 ω t = 1/3 sin2 ω t
cos ω t = 1/√3 sin ω t
sin ω t
/ cos ω t = √3

tan ω t = √3
ω t = 60°

Energi kinetik benda yang bergetar sama dengan sepertiga energi potensialnya saat sudut
fasenya 60°

9. Sebuah balok bermassa 0,5 kg dihubungkan dengan sebuah pegas ringan dengan
konstanta 200 N/m. Kemudian sistem tersebut berosilasi harmonis. Jika diketahui
simpangan maksimumnya adalah 3 cm, maka kecepatan maksimum adalah....

Pembahasan:
Diketahui:
m = 0,5 kg
k = 200 N/m
ymaks = A = 3 cm = 0,03 m
vmaks = ......
Periode getaran pegas :
T = 2π √(m/k)
T = 2π √(0,5/200) = 2π√(1/400) = 2π (1/20) = 0,1 π sekon

vmaks = ω A


vmaks= ____ x A
T


vmaks = ______ x (0,03) = 0,6 m/s
0,1 π

10. Pipa untuk menyalurkan air menempel pada sebuah dinding rumah seperti terlihat
pada gambar berikut! Perbandingan luas penampang pipa besar dan pipa kecil adalah
4 : 1.

Posisi pipa besar adalah 5 m diatas tanah dan pipa kecil 1 m diatas tanah.
Kecepatan aliran air pada pipa besar adalah 36 km/jam dengan tekanan 9,1 x 105 Pa.
Tentukan :

a) Kecepatan air pada pipa kecil

b) Selisih tekanan pada kedua pipa

c) Tekanan pada pipa kecil

(ρair = 1000 kg/m3)

PEMBAHASAN :

Data :

h1 = 5 m

h2 = 1 m
v1 = 36 km/jam = 10 m/s

P1 = 9,1 x 105 Pa

A1 : A2 = 4 : 1

a) Kecepatan air pada pipa kecil


Persamaan Kontinuitas :

A1v1 = A2v2

(4)(10) = (1)(v2)

v2 = 40 m/s

b) Selisih tekanan pada kedua pipa


Dari Persamaan Bernoulli :

P1 + 1/2 ρv12 + ρgh1 = P2 + 1/2 ρv22 + ρgh2

P1 − P2 = 1/2 ρ(v22 − v12) + ρg(h2 − h1)

P1 − P2 = 1/2(1000)(402 − 102) + (1000)(10)(1 − 5)

P1 − P2 = (500)(1500) − 40000 = 750000 − 40000

P1 − P2 = 710000 Pa = 7,1 x 105 Pa

c) Tekanan pada pipa kecil


P1 − P2 = 7,1 x 105

9,1 x 105 − P2 = 7,1 x 105

P2 = 2,0 x 105 Pa

11. Sebuah balok massanya 4 kg yang terletak pada bidang datar kasar diberi gaya
konstan sebesar 20 N membentuk sudut 37 derajat terhadap bidang horizontal. Jika
koefisien gesek antara balok dan lantai 0,4 maka besar kecepatan benda setelah 5
detik adalah….
PEMBAHASAN :

Ilustrasi :

 Komponen gaya pada sumbu-y :


Karena benda berada pada keadaan setimbang pada arah sumbu-y maka :

 Komponen gaya pada sumbu-x :


Karena benda bergerak searah dengan arah gaya, maka :

Benda bergerak dengan percepatan 1,2 m/s2


Gunakan persamaan GLBB:

12. Romeo melemparkan kelereng pada jendela kamar Juliet. Tinggi jendela adalah 8 meter
dan jarak tembok dari tempat berdiri Romeo adalah 9 meter. Romeo melempar kelereng
tersebut sedemikian sehingga tepat saat mencapai jendela, kelereng tersebut hanya
memiliki kecepatan arah horizontal. Berapa cepat kelereng mengenai jendela?
Jawab :
hm = 8 m
v2y = v2oy – 2gh
0 = v2oy – 2ghm = v2oy – 2×10×8 = v2oy – 160
Maka, voy = √160 = 12,65 m/s

Waktu untuk mencapai ketinggian maksimum


𝑉𝑜𝑦 12,65
tm = = = 1,27 s
𝑔 10

Jarak tempat berdiri Romeo ke tembok sama dengan setengah jangkauan maksimum. Jadi
jangkauan maksimum R = 2 × 9 = 18 m. Waktu yang diperlukan untuk mencapai jangkaun
maksimum adalah 2tm. Dengan demikian,
R = vox (2tm)
18 = vox (2×1,27)
18 = 2,54vox
atau
18
Vox = 2,54 = 7,1 m/s

Karena gerak arah mendatar merupakan gerak dengan kecepatan konstan maka laju kelereng
saat mengenai jendela adalah 7,1 m/s

13. Seorang penyelam meloncat dalam arah horizontal dengan laju 1,6 m/s pada sebuah
tebing kemudian menyentuk air 3 detik kemudian. Berapa tinggi tebing dari permukaan
air dan berapa jauh dari dasar tebing penyelam itu menyentuh air?
Jawab :
vox = vo cos θ = 1,6 cos 0˚ = 1,6 m/s
voy = vo sin θ = 1,6 sin 0˚ = 0

Komponen gerak arah vertical


1
y = yo + voyt - 2 gt2

Ketika penyelam menyentuh air, y = 0 sehingga


1
0 = yo + 0 - 2 × 10 × (3)2 = yo – 45

atau
yo = 45 m
jadi tinggi tebing adalah 45 m dan jarak jatuh pengamat dari dasar tebing adalah
x = voxt = 1,6 × 3 = 4,8 m

14. Sebuah benda bermassa 4 kg berada di atas bidang yang memiliki kemiringan 37˚ dan
koefisien gesekan dengan benda µs = 0,4 dan µk = 0,3. Apakah benda akan meluncur
ke bawah? Berapakah gaya gesekan benda dengan bidang?
Jawab :

Pada gambar diatas kita sudah mengganti berat benda W dengan komponen yang sejajar
dan tegak lurus bidang. Benda tidak melakukan gerakan dalam arah tegak lurus bidang
sehingga
4
N = W cosα = mg cos 37˚ = 4 × 10 × 5 = 32 N

Gaya gesekan static maksimum


fs, maks = μs N = 0,4 × 32 = 12,8 N
Gaya penggerak benda arah sejajar bidang
3
N = W sinα = mg sin 37˚ = 4 × 10 × 5 = 24 N
Karena F > fs,maks maka benda sudah bergerak. Gaya gesekan yang bekerja pada benda
adalah gaya gesekan kinetik
fk= μk N = 0,2 × 32 = 6,4 N
Percepatan benda adalah
𝐹−𝑓𝑘 24−6,4
a= = = 4,4 m/s2
𝑚 4

15. Sebuah kotak bermassa 20 kg diam diatas meja. (a) berapa berat kotak dan gaya normal
yang bekerja padanya? (b) kotak bermassa 10 kg diletakkan di atas kotak bermassa 20
kg. Berapa gaya normal yang bekerja pada kotak 20 kg dan gaya normal pada kotak 10
kg yang dilakukan kotak bermassa 20 kg.
Jawab :

(a) Berat kotak adalah


W1 = m1g = 20 × 10 = 200 N
Karena tidak ada gerakan arah vertical maka gaya normal pada benda oleh meja adalah
N1 = W1 = 200 N
(b) Karena tidak ada gerakan vertical maka gaya normal pada benda oleh meja adalah
N12 = W12 = (m1 + m2 )g = (20 + 10) × 10 = 300 N
Karena tidak ada gerakan arah vertical maka gaya normal yang bekerja pada benda m2
oleh benda m1 adalah
N2 = W2 = m2g = 10 × 10 = 100 N
16. Sebuah benda meluncur pada bidang miring yang memiliki kemiringan 30˚. Ketinggian
salah satu ujung bidang miring terhadap ujung yang lain adalah 2,0 m. Massa benda
adalah 2,5 kg dan koefisien gesekan kinetik antara benda dan bidang adalah 0,25.
Berapa usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi kerika benda bergerak dari ujung atas
ke ujung bawah bidang miring?

Jawab :
Usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi ini tidak dipengaruhi oleh adanya gaya gesekan
benda dengan bidang miring.

ℎ 2 2
S = 𝑠𝑖𝑛𝜃 = 𝑠𝑖𝑛30˚ = 0,5 = 4 m

Besar gaya gravitasi (berat benda) adalah


F = mg = 2,5 × 10 = 25 N
Sudut antara gaya gravitasi dan arah perpindahan benda θ memenuhi θ + θ = 90˚, atau
θ = 90˚- θ = 90˚ - 30˚ = 60˚
usaha yang dilakukan gaya gravitasi adalah
Wg = F s cos θ = 25 × 4 × cos 60˚ = 25 × 4 × 0,5 =50 J

17. Benda yang mula - mula diam tiba – tiba memiliki energi kinetik 100 J setelah
berpindah sejauh 10 m. Berapa usaha yang dilakukan gaya dan berapa besar gaya rata
– rata? Anggap arah sama dengan arah perpindahan benda?
Jawab :
Usaha yang dilakukan gaya
W = K – Ko = 100 – 0 = 100 J
Karena gaya sejajar dengan arah perpindahan maka θ = 0˚. Gaya rata – rata (F) memenuhi
W = F s cos θ = F s cos 0˚ = F s
Atau
𝑊 100
F= = = 10 N
𝑠 10
18. Pada lintasan ski yang menurun, panjang total lintasan dari titik start ke titik finish
secara vertikal titik finihs terhadap titik start adalag 50 m. Berat pemain ski (termasuk
perlengkapannya) adalah 900 N. Waktu yang diperlukan pemain berpindah dari titik
start ke titik finish adalah 65 s. Hitunglah
(a) Laju rata-rata pemain ski selama meluncur.
(b) Kehilangan energi gravitasi ketika pemain ski berpindah dari titik start ke titik finish.
(c) Jika gaya hambat rata-rata yang dialami pemain ski adalah 250 N, berapa usaha yang
dilakukan untuk melawan gaya hambatan tersebut?

Jawab :
a) Laju rata – rata pemain ski
𝑠 1800
V=𝑡= = 28 m/s
65

b) Kehiilangan energi gravitasi hanya bergantung pada ketinggian vertikal lintasan, yaitu
ΔU = mg(h2 – h1 ) = W(h2 – h1) = 900 × (0 – 550) = - 4,5 × 105 J.
c) Usaha yang dilakukan untuk melawan gaya hambat rata – rata
W = fks = 250 × 1800 = 4,5 × 105 J.

19. Sebuah senapan yang massanya 5 kg melepaskan peluru yang massanya 0,05 kg dengan
laju 120 m/s. Berapakah kecepatan ke belakang senapan tersebut?
Jawab :
Momentum total sistem sebelum dan sesudah pelepasan peluru tetap. Sebelum pelepasan
peluru, baik senjata maupun peluru tidak memiliki kecepatan. Dengan demikian,
momentum total sebelum pelepasan peluru no. Dengan hukum kekekalan momentum maka
0 + 0 = msvs + mpvp
Atau
𝑀𝑝𝑉𝑝 0,05 ×120
Vs =− = = -1,2 m/s
𝑀𝑠 5

Tanda negatif menunjukkan bahwa senapan terlontar dalam arah berlawanan dengna arah
gerak peluru.
20. Sebuah benda bermassa 1,0 kg melakukan tumbukan berhadap-hadapan dengan benda
lain yang bermassa 8 kg. Setelah tumbukan kedua benda bersatu. Laju benda pertama
sebelum tumbukan adalah 20 m/s dan laju benda kedua sebelum tumbukan adalah 5
m/s. Tentukan laju gabunga benda setelah tumbukan
Jawab :
Karena tumbukan berlangsung segaris, kita gunakan metode skalar
Momentum benda pertama sebelum tumbukan
p1 = m1v1 = 1 × 20 = 20 kg m/s
Momentum benda kedua sebelum tumbukan
p2 = m2v2 = 8 × (-5) = - 40 kg m/s
Momentum total setelah tumbukan hanya momentum benda yang telah meyatu yaitu
p’ (m1 + m2 )v’ = (1 + 8)v’ = 9v’
Dengan menggunakan hukum kekekalan momentum maka
p = p’
-20 = 9v’
atau
v’ =-20/9 = - 2,2 m/s

21. Sebuah balok yang bermassa 10,0 kg berada di atas bidang datar dengan koefisien
gesekan kinetik 0,2. Benda tersebut ditarik dengan gaya 60,0 N yang membentuk
sudut θ = 60o terhadap arah horisontal. Jika benda berpindah sejauh 20,0 m dalam
arah horizontal berapakah usaha yang dilakukan gaya tersebut dan berapa usaha yang
dilakukan gaya gesekan?
Jawab :
Usaha yang telah dilakukan oleh penarik
W = Fscos θ = 60 × 20 × cos60˚ = 60 × 20 × 0,866 = 1039 J
N = W - Fsin θ = mg -Fsin θ = 70 N
= 10 × 10 – 60 ×sin 30˚ = 100 – 60 × 0,5 = 70 N

Besar gaya gesekan kinetik adalah


fk = μk N = 0,2 × 70 = 14 N

Gaya gesekan selalu berlawanan dengan arah perpindahan, sehingga sudut antara keduanya
adalah θ = 180˚. Usaha yang dilakukan gaya gesekan kinetik adalah
Wk = fkscos θ = 14 × 20 × cos 180˚ = 14 × 20 × (-1) = -280 J

22. Sebuah mobil memiliki roda berjari – jari 0,55 m. Cari kecepatan sudut dan percepatan
sentripetal titik yang berada dipermukaan roda ketika mobil bergerak dengan laju 30
m/s.
Jawab :
Kecepatan sudut titik dipermukaan roda
ω = v / R = 30/0,55 = 54,5 rad/s
Percepatan sentripetal titik dipermukaan roda
a = v2 / R = (30)2 / 0,55 = 1636 m/s2

23.
Pembahasan:

Soal diatas menggunakan prinsip mekanika, lintasan gerak benda berbentuk parabola
dan gerak parabola merupakan aplikasi lain dari gerak vertikal. Dari bentuk
lintasannya, dapat dibuat diagram gaya sebagai berikut:

Disini, diasumsikan sumbu x sejajar dengan bidang miring. Dengan kecepatan pada
sumbu x adalah Vo cos q dan percepatan gravitasi pada arah sumbu x adalah g sin p.
Sudut p = b dan q = a – b.

Aplikasikan kedua asumsi tersebut pada persamaan gerak vertikal,

s = vo t – ½ g t2
x = (vo cos q)t – ½ (g sin p)t2

sedangkan sumbu y tegak lurus dengan x, dengan kecepatan pada sumbu y adalah Vo
sin q dan percepatan gravitasi pada sumbu y adalah g cos p.

Jika diaplikasikan pada persamaan gerak vertikal, menjadi

s = vo t – ½ g t2

y = (vo sin q)t – ½ (g cos p)t2

gunakan persamaan y untuk menentukan waktu tempuh benda, dimana waktu tempuh
benda mencapai y maksimum (puncak parabola) terjadi saat dy/dt = 0 (diferensial y
terhadap t sama dengan NOL),

y = (vo sin q)t – ½ (g cos p)t2

y = (vo sin 30)t – ½ (g cos 30)t2

y = ½vo t – ¼√3 t2

dy/dt = ½ vo – ½ √3gt

½ vo – ½ √3gt = 0

½ vo =½ √3gt
sehingga diperoleh t untuk sampai kepuncak adalah √3 detik, maka waktu untuk
sampai ke titik d (jarak maksimum adalah dua kali waktu ke puncak td = 2√3 detik.

td = 2√3 detik, substitusi pada persamaan x untuk mencari jarak x maksimum,

x = (vo cos q)t – ½ (g sin p)t2

x = (vo cos 30)t – ½ (g sin 30)t2

x = ½√3vo t – ¼gt2

x = (½√3)(29,4)(2√3) – ¼(9,8)(2√3)2

x = 58,80 m

JAWABAN : A

24. Jika sebuah pelat berbentuk seperti terlihat di bawah ini, tentukanlah titik berat pelat
tersebut.
Pembahasan : Agar lebih mudah, kita gambarkan letak titik berat pada masing-masing
benda. Kalau kita perhatikan, benda di atas merupakan setengah lingkaran besar yang
dipotong oleh dua buah setengah lingkaran yang kecil

Kita hitung luasnya, dan ordinatnya masing-masing :

Selanjutnya kita hitung koordinat x benda :


Selanjutnya kita hitung ordinat y benda :
25. Ditentukan 2 buah vektor yang beesarnya sama, yaitu F. Apabila perbandingan antara
besar jumlah dan besar selisih kedua vektor sama dengan akar 3, maka sudut yang
dibentuk antara kedua vektor adalah :...?
A. 30

B. 37

C. 45

D. 60

E. 120

Diketahui : Besar Penjumlahan Kedua Vektor = Akar 3

Besar Selisih (Penguranagn Kedua Vektor) = Akar 3

Ditanya : Sudut yang dibentuk antara kedua vektor ?

Jawab :

Karena Besar Kedua Vektor Sama, Yaitu F maka :

R= √(2F^2+2F^2 Cos θ)

Selisih Kedua Vektor

R= √(F1^2 + F2^2 - 2 F1 F2 Cos θ)

R= √(2F^2 - 2F^2 Cos θ)

Perbandingan Dua vektor = √3

√(2F^2+2F^2 Cos θ)/√(2F^2-2F^2 Cos θ)= √3

Kuadratkan kedua ruas, maka diperoleh :

(2F^2+2F^2 Cos θ)/(2F^2-2F^2 Cos θ)=3

2F^2+2F^2 Cos θ= 6F^2-6F^2 Cos θ

-4F^2=-8F^2 Cos θ

Cos θ=(4F^2)/(8F^2 )=1/2=60°


Jadi, Sudut yang dibentuk antara kedua vektor adalah : 60°

26. Sebuah benda yang massanya 0,10 kg jatuh bebas vertikal dari ketinggian 2 m ke
hamparan pasir. Jika benda itu masuk sedalam 2 cm ke dalam pasir sebelum berhenti,
maka gaya rata-rata yang dilakukan pasir untuk menghambat benda besarnya sekitar
....
A. 30 N D. 90 N

B. 50 N E. 100 N

C. 60 N

Pembahasan :

Dik : s = 2 cm = 0,02 m, h = 2m, m = 0,1 kg.

Untuk menjawab soal di atas, maka kita harus mengingat kembali hubungan antara gaya,
usaha, dan energi. Secara matematis, hubungan ketiga besaran tersebut dapat ditulis
sebagai berikut :

W = F.s = ΔEP + ΔEKf

Dengan :

W = usaha (Joule)

F = gaya (N)

s = perpindahan (m)

EP = energi potensial (J)

EK = energi kinetik (J)

Dengan menggunakan konsep tersebut, maka ada dua cara yang dapat kita gunakan untuk
menyelesaikan soal di atas.

Cara Pertama :
⇒ W = EP

⇒ F.s = m.g.h

⇒ F (0,02) = 0,1(10)(2)

⇒ 0,02 F = 2

⇒ F = 100 N

Cara kedua :

Cara kedua ini kita akan melihat berdasarkan hubungan usaha dengan energi kinetik.
Untuk menentukan energi kinetik kita harus mengetahui kecepatan benda. Karena
kecepatan awal benda (jatuh bebas) sama dengan nol, maka kecepatan akhir benda dapat
dihitung dengan rumus berikut :

⇒ v = √2gh

⇒ v2 = 2gh

⇒ v2 = 2(10)(2)

⇒ v2 = 40

Hubungan usaha dan energi kinetik :

⇒ W = ΔEK

⇒ F.s = ½m (v2 - vo2)

⇒ 0,02 F = ½(0,1) (40 -0)

⇒ 0,02 F = 2

⇒ F = 100 N
27. Sebuah balok bermassa 10 kg didorong dari dasar suatub bidang miring yang
panjangnya 5 meter dan puncak bidang miring berada 3 m dari tanah. jika bidang
miring dianggap licin, dan percepatan gravitasi bumi = 10 m/s, usaha yang harus
diakukan untuk mendorong baok adalah...

Solusi:

Diketahui : m = 10 kg
S=5m
h=3m
g = 10 m/s²
Ditanya : W..?

Jawab :

Cara 1
W =FxS
=
=
=
=
Tanda (-) menunjukkan dibutuhkan usaha

Cara 2
W =FxS
=
=
=
=
=

28. .Sebuah benda bermassa 4 Kg diberi gaya 20 N pada lantai kasar seperti pada gambar,
gaya yang diberikan membentuk sudut terhadap garis horizontal. Benda berpindah
sejauh 5 meter.

a. Besar usaha untuk memindahkan benda adalah ?


b. Besar usaha yang dilakukan oleh gaya gesek ?

Jawab :
Uraikan gaya-gaya dari gambar diatas

Setelah menggambar gaya-gaya yang bekerja pada benda kita bisa hitung besar gaya normal

Besar gaya normal yang bekerja pada benda adalah

Selanjutnya bisa kita hitung besar usaha yang bekerja pada benda

Pada soal terdapat gaya gesek yang berlawanan arah dengan arah gerak, maka gaya penyebab
benda berpindah mendapat hambatan dari gaya gesek

Subtitusikan besar gaya normal yang telah di hitung di atas

Maka besar usaha untuk memindahkan benda sejauh 5 meter adalah


b. Besar usaha yang dilakukan oleh gaya gesek

Karena yang ditanyakan besar usaha oleh gaya gesek maka gaya yang di hitung hanya besar
gaya gesek saja

29. Sebuah benda dilemparkan dengan sudut elevasi tertentu dari ketinggian 100 meter
dengan kecepatan 20 m/s seperti terlihat pada gambar. Besar kecepatan benda saat
benda berada pada ketinggian 20 meter adalah ?

Jawab:
Kita gunakan persamaan hukum kekekalan energi mekanik

Besar massa bisa kita hilangkan

Besar kecepatan di titik B adalah

30. Benda bermassa 2 Kg ditempatkan pada bidang miring licin pada titik A, kemudian
benda meluncur ke titik B, tinggi bidang miring 30 cm dan panjang miring 50 cm.
Tentukan :

a. Usaha dari A ke B
b. Besar kecepatan di titik B
Jawab

a. Menentukan besar usaha dari A ke B

Kita gambarkan terlebih dahulu gaya-gaya yang bekerja pada benda seperti pada gambar di
bahwah ini

Untuk menghitung besar usaha bisa kita gunakan persamaan usaha juga adalah merupakan
selisih energi potensial jika bidang licin berada pada keadaan lincin atau tanpa gesekan

Kita bisa hitung besar usahanya adalah


Cara lain untuk menentukan usaha dari A ke B dengan menggunakan konsep awal usaha
adalah

Gaya yang digunakan adalah gaya penyebab gerak yang sejajar dengan vektor perpindahan

Hasil perhitungan besar usaha akan sama

b. Menentukan kecepatan di titik B

Kita gunakan persamaan usaha adalah merupakan selisih energi kinetik

Besar kecepatan di titik A adalah nol

Besar kecepatan di titik B adalah

Cara lain menentukan besar kecepatan


Cara lain adalah menggunakan hukum kekekalan energi mekanik yang hasil akhirnya besar
kecepatan jika bidang miring licin akan selalu

Rumus di atas bisa dipakai dalam keadaan khusus yaitu bidang miring licin dan kecepatan
awal nol

Besarnya akan sama dengan pembahasan sebelumnya

Kesetimbangan benda tegar

31. Kotak A (10 kg) dan B (20 kg) diletakkan di atas papan kayu. Panjang papan = 10
meter. Jika kotak B diletakkan 2 meter dari titik tumpuh, pada jarak berapa dari titik
tumpuh kotak A harus diletakkan sehingga papan tidak berotasi ? (g = 10 m/s2)
Pembahasan :
Langkah 1 : menggambarkan diagram gaya-gaya yang bekerja pada benda

Langkah 2 : menyelesaikan soal


Perhatikan diagram di atas. Gaya yang bekerja pada papan adalah gaya berat kotak B (wB),
gaya berat kotak A (wA), gaya berat papan (w papan) dan gaya normal (N). Titik tumpuh
merupakan sumbu rotasi. Gaya berat papan (w papan) dan gaya normal (N) berhimpit dengan
titik tumpuh / sumbu rotasi sehingga lengan gayanya nol. w papan dan N tidak dimasukkan
dalam perhitungan.
Torsi 1 = torsi yang dihasilkan oleh gaya berat kotak B (torsi bernilai positif)
Torsi 2 = torsi yang dihasilkan oleh gaya berat kotak A (torsi bernilai negatif)

Papan setimbang statis jika torsi total = 0.

x=4

Agar papan setimbang statis maka benda A harus diletakkan 4 meter dari titik tumpuh.

32. Seorang anak bermassa 50 kg berdiri diatas tong 50 kg diatas sebuah papan kayu
bermassa 200 kg yang bertumpu pada tonggak A dan C.

Jika jarak anak dari titik A adalah 1 meter dan panjang papan kayu AC adalah 4 m,
tentukan :
a) Gaya yang dialami tonggak A
b) Gaya yang dialami tonggak C
Pembahasan Keseimbangan

Berikut ilustrasi gambar penguraian gaya-gaya dari soal di atas :

WB = Wanak + Wtong = 1000 N

a) Mencari gaya yang dialami tonggak A, titik C jadikan poros

b) Mencari gaya yang dialami tonggak C, titik A jadikan poros


FISIKA MEKANIKA DAN PANAS
Oleh : AKPRO IME FTUI 2019
Soal

1. Sebuah peluru ditembakkan secara horizontal dengan kecepatan 250 m/s, pada ketinggian
45 m. Hitunglah :
a) Waktu yang dibutuhkan peluru untuk sampai ke dasar
b) Jarak horizontal terjauh yang ditempuh peluru

2. Sebuah kendaraan bermassa 1100 kg bergerak lurus pada lintasannya dengan laju 30 m/s.
karena suatu hal pengendara harus menghentikan kendaraan dengan mengaplikasikan gaya
pengereman konstan sebesar 4 KN.
a) Berapa perlambatan dari kendaraan tersebut?
b) Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk berhenti?
c) Berapa jarak aman (dalam meter) untuk berhenti jika kendaraan bergerak dengan
laju 108 km/jam?

3. Sebuah peti makanan bermassa 2,0 kg berada pada bidang miring tanpa gesekan yang
membentuk sudut Ꝋ = 400, dihubungkan dengan tali yang melewati katrol, ke sebuah pegas
ringan dengan konstanta pegas k = 120 N/m, seperti diperlihatkan gambar. Peti dilepas dari
keadaan diam ketika teregang. Dengan asumsi katrol tidak bermassa dan tanpa gesekan.
a) Hitunglah laju peti makanan ketika sudah bergerak 10 cm ke bawah bidang miring
b) Berapa jauh peti bergerak kebawah bidang miring dari titik lepasnya, sebelum
berhenti sejenak

4. Seorang anak bermassa 40 kg bermain papan luncur dengan kedua tangan memegang beban
masing-masing bermassa 5 kg. Massa papan luncur adalah 3 kg. Kondisi awal anak dan
papan luncur dalam keadaan diam (v1 = 0), kemudian si anak melempar satu beban di
tangan dengan kecepatan setiap beban adalah 7 m/s relative terhadap kecepatan anak dan
papan luncur yang ikut bergerak (anggap tidak ada gesekan antara papan luncur dengan
lantai dan tidak terjadi gerak rotasi)
a) Hitunglah kecepatan anak (v1) setelah melemparkan beban pertama.
b) Hitunglah kecepatan anak (v1) setelah melemparkan beban kedua.

5.

Massa 200 gram bergetar horizontal tanpa gesekan di antara dua pegas horizontal dengan
k = 7.0 N/m. massa digeser 5 cm dari titik seimbang dan dilepas. Hitunglah:

a) Laju maksimum balok setelah pegas dilepaskan


b) Percepatan balok saat kecepatannya maksimum
c) Laju balok ketika berada 3 cm dari titik seimbang
d) Percepatan balok saat berada 3 cm dari titik seimbang

Pembahasan

1. Diketahui :
V0x = 250 m/s
V0y = 0 m/s
h = 45 m
a) Waktu yang dibutuhkan peluru
1
ℎ = 𝑣0𝑦 𝑡 − 𝑔𝑡 2
2
1
45 = 0 − (10)𝑡 2
2
𝑡2 = 9
𝑡 =3𝑠
b) Jarak horizontal terjauh
𝑥 = 𝑣0𝑥 . 𝑡
𝑥 = (250)(3)
𝑥 = 750 𝑚

2. a) Gunakan Hukum Newton II, ∑F = ma


- 4000 N = (1100 kg) a → a = - 3.636 m/s². Perlambatannya adalah 3.636 m/s²
𝑣−𝑣₀ 𝑚
b) 𝑎 = 𝑡 di mana v₀ = 30 𝑠 dan vₜ = 0
0−30 30
- 3.636 = → t = 3.636 = 8.25 s. Kendaraan akan berhenti setelah 8.25 detik.
𝑡
𝑘𝑚 1 𝑗𝑎𝑚 1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 1000 𝑚 𝑚
V = 108 𝑗𝑎𝑚 × 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 × 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 × = 30
1 𝑘𝑚 𝑠
𝑣 2 −𝑣₀² 0−900
c) 𝛥𝑥 = = = 123.8 m. Jarak aman ˃ 123.8 meter
2𝑎 2×(−3.636)

3. Diketahui :
Massa = 2 kg
Ꝋ = 400
K = 120 N/m
d = bidang miring
y = -d sin 400

a) Laju peti ketika telah bergerak 10cm


Dengan menggunakan hukum konservasi energi
K1 + U1 = K2 + U2
1 1
0 + 0 = 2 𝑚𝑣 2 + 𝑚𝑔𝑦 + 2 𝑘𝑑 2
1 1
0 = 2 (2) 𝑣 2 + (2)(10)(−0,1 sin 40) + 2 (120)(0,1)2
𝑣 2 = 0,6 → 𝑣 = 0,77 𝑚⁄𝑠

b) Jarak total yang ditempuh


K1 + U1 = K2 + U2
1
0 + 0 = 0 + 𝑚𝑔𝑦 + 2 𝑘𝑑 2
1
𝑚𝑔(−𝑑 sin 40) + 𝑘𝑑2 = 0
2
1
2 𝑥 10 𝑥 (−0,64𝑑) + 120 𝑑 2 = 0
2
𝑑 = 0,21 𝑚

4. Diketahui :
ma = 40 kg mp = 3 kg
mb = 5 kg vb = 7 m/s
Dengan menggunakan hukum kekekalan momentum
P1 = P2
a) 𝑚1 𝑣1 = 𝑚2 𝑣2
a. 0 + 0 = 𝑚𝑡 𝑣1 + 𝑚𝑏 (𝑣1 − 7)
b. 0 = (40 + 5 + 3)𝑣1 + 5(𝑣1 − 7)
c. 53 𝑣1 = 35 → 𝑣1 = 0,66 𝑚/𝑠
b) 𝑚1 𝑣1 = 𝑚2 𝑣2
a. 48 (0,66) = (40 + 3)𝑣2 + 5(𝑣2 − 7)
b. 31,68 = 48 𝑣2 − 35
c. 𝑣2 = 1,38 𝑚/𝑠

5. Diagram benda bebas (Free Body Diagram)

2kx = mω²x
F₁ = kx F₂ = kx 2𝑘
ω² = 𝑚

F = ma 2𝑘 2 ×7.0 𝑟𝑎𝑑
ω = √𝑚 = √ = √20
0.2 𝑠

a) Laju maksimum: ωxₘ = √70 × 0.05 = 0.42 m/s


b) Percepatan saat kecepatannya maksimum: 0
c) Laju saat berada 3 cm dari titik setimbang: v = ωx₀.₀₃ = √70 × 0.03 = 0.25 m/s
d) Percepatan saat berada 3 cm dari titik setimbang: a = ω² x₀.₀₃ = 70 × 0.03 = 2.1 m/s²

Anda mungkin juga menyukai