Kecepatan rata-rata merupakan besar perpindahan rata-rata pada waktu tempuh total.
Kecepatan rata-rata dan perpindahan merupakan besaran vektor. Persamaan matematis kecepatan
rata-rata adalah sebagai berikut.
x
v́ = (5.2)
t
Contoh soal 2
Sebuah mobil berangkat dari suatu tempat dalam garis lurus dan menempuh jarak 20 km ke
kanan, dan kemudian kembali ke tempat asalnya satu jam kemudian. Berapakah laju rata-rata
perjalanan mobil tersebut ?
a. Laju rata-rata ( v́ ) :
s 20 km+20 km
v́ = = =40 km / jam
t 1 jam
b. Kecepatan rata-rata ( v́ ) :
∆ x 20 km−20 km
v́ = = =0
∆t 1 jam
Satuan SI untuk kecepatan adalah m/s. Kecepatan sesaat (v) merupakan kecepatan benda pada
waktu tertentu. Kecepatan sesaat dapat ditunjukkan melalui jarum penunjuk pada Ispeedometer
kendaraan motor atau mobil. Kecepatan sesaat didefinisikan sebagai kecepatan rata-rata ketika
waktu tempuh mendekati nol secara matematis, dinyatakan:
∆s
v = lim (5.3)
Δt→0 ∆ t
Contoh soal 3 :
Jika Marwan mula-mula dalam keadaan diam dari rumah, kemudian mengayuh sepeda dengan
kecepatan 4,17 m/s dalam waktu 20 menit (1.200 detik) menuju sekolah, maka percepatan rata-
rata Marwan adalah…..
Penyelesaian :
∆ v v 2−v 1 ( 4,17−0 ) m/ s 2
á= = = =0,003474 m/ s
∆ t t 2−t 1 (1.200−0)s
Jadi,percepatan rata-rata Marwan adalah 0,003474 m/s2
Satuan SI untuk percepatan adalah m/s2. Percepatan sesaat merupakan perubahan kecepatan
dalam selang waktu (Δt) mendekati nol sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut
∆v
a= lim (5.5)
∆t→ 0 ∆ t
Keterangan:
v = kecepatan (m/s)
s = jarak tempuh (m)
t = waktu yang diperlukan (s)
s=s 0+ vt (5.7b)
Contoh soal 4 :
Mobil pick up dan truk bergerak pada jalan lurus, dengan arah berlawanan. Mobil pick up
bergerak dari titik A dengan kecepatan 61,2 km/jam, sedangkan truk bergerak 3 sekon kemudian
dari titik B dengan kecepatan 90 km/jam. Mobil pick up dan truk akan berpapasan, setelah
keduanya bergerak selama 7 sekon. Berapakah jarak titik A dan B tempat mobil pick up dan truk
mulai bergerak ?
Diketahui : t A =3 s+7 s=10 s
t B=7 s
km
v A =61,2 =17 m/ s
jam
km
v B=90 =25 m/ s
jam
Ditanya : s AB
Jawab :
s AB=s A +s B
¿ v A t A+ vB t B
¿ ( 17 ) ( 10 ) + ( 25 ) ( 7 )
¿ 170+175
¿ 345 m
Jadi, jarak dari titik A dan B tempat mobil pick up dan truk mulai bergerak sejauh 345 meter.
v t −v o
¿ → at=v t−v 0
t−0
v 1=v 0 +at (5.8b)
Contoh soal 5 :
Warto mengendarai motor dari keadaan diam, dengan percepatan 7 m/s2. Hitung kecepatan Warto
setelah berkendara selama 3 detik !
Diketahui : v 0 =0 ; a=7 m/detik 2 ; t=3 detik
Ditanya : v t
Jawab :
v t =v 0+ at=0+ ( 7 )( 3 ) =21 m/ s
Karena dalam GLBB terdapat kecepatan awal v0 dan kecepatan akhir vt , maka dapat
ditentukan kecepatan rata-rata sebagai berikut.
v +v
v́ = 0 t (5.9)
2
1
s=v 0 t + at 2 (5.10b)
2
v t −v 0
Selanjutnya, dengan mengigat bahwa t= , maka dengan mensubtitusikan persaman
a
1 2
tersebut ke dalam persamaan s=v 0 t + at diperoleh :
2
2
v +v 1 v −v
a (
s=v 0 t 0 + a t 0
2 ) (
a ) (5.11a)
v 0 v t −v 20 v 2t +v 20−2 v t v 0
¿ +
a 2a
2 2 2
2 v v −v +v + v −2 v t v 0
¿ 0 t 0 t 0
2a
2 2
v −v 0
¿ t
2a
2 2
2 as=v t −v 0
2 2
v t =v 0 +2 as
2 2
v t =v 0 +2 as (5.11b)
v t =¿ (5.12a)
t=
√ 2h
g
v t =√ 2 gh (5.12b)
2. Bola dilempar ke bawah jika sebuah bola yang dilemparkan vertikal kebawah dengan
kecepatan awal tertentu, maka percepatan gravitasi benda tersebut bernilai
positif ( a=g ) . Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:
v t =v 0+ ¿ (5.13a)
1
h=v 0 t+ ¿2
2
v 2t =v 20 +2 gh (5.13b)
1 2
h=v 0 t+ ¿
2
2 2
v t =v 0−2 gh (5.14b)
Contoh soal 6 :
Sebuah batu dijatuhkan dari atas menara yang tingginya 70 meter, dengan kecepatan awal nol.
Berapa jauh batu akan jatuh setela 1 detik ?
Diketahui : h=70 m , t 1 =1det ; t 2 =2 det ; t 3 =3 det ; v 0 =0
Jawab :
jika arah ke bawah diberi tanda positif, maka pada kasus batu yang dijatuhakan, percepatan
gravitasi bernilai positif ( g=+ 9,8 m/ s2 )
1 1
h=v 0 t+ ¿2 =v 0 t+ =49 meter
2 2 ( 9,8 ) ( 1 )2
jadi, ketinggian saat 1 detik adalah 49 meter.
BAB 6 Gerak Parabola Dengan Analisis Vektor
Pendahuluan
Gambar 6.1 di bawah merupakan gambar atlet sepak bola yang melakukan heading
(menyundul bola). Teknik heading merupakan
salah satu teknik dalam permainan sepak bola.
Berdasarkan gambar permainan sepak bola
tersebut, guru bertanya kepada peserta didik,
pernahkah peserta didik memperhatikan pemain
bola yang sedang menendang bola? Ketika bola
tendang, maka bola tersebut akan melambung ke
udara. Bagaimanaka lintasan bola yang ditendang
tersebut? Lintasan bola yang ditendang membentuk
parabola. Karena lintasannya yamg membentuk
parabola, maka sering disebut dengan gerak
parabola.
1 2
y= y 0 + ( v 0 cos α ) t ¿ (6.2)
2
2. kecepatan awal benda pada sumbu x dan y dapat diuraikan sebagai berikut.
v 0 x =v 0 cos α (6.3)
v 0 y =v 0 sin α (6.4)
5. Gerak parabola terjadi pada sumbu x dan sumbu y, pada sumbu x benda bergerak GLB,
sehingga kecepatannya sama.kerena kecepatannya sama,maka tidak terdapat perubahan
kecepatan dan percepatannya adalah nol. Sedangkan pada sumbu y, benda akan mengalami gerak
lurus berubah beraturan (GLBB). Percepatan yang dimiliki adalah percepatan gravitasi
( a y =−g ) .
7. Waktu yang dibutuhkan benda yang bergerak untuk sampai di tanah adalah sebagai
berikut.
2v
tt = 0 y (6.9)
g
8. Tinggi maksimum yang dapat dicapai pada gerak parabola dinyatakan sebagai berikut.
2
( v 0 sin α )
y maks= (6.10)
2g
9. Jangkauan maksimum yang dapat dicapai benda pada gerak parabola dapat dinyatakan.
2
v sin 2 α
x maks= 0 (6.11)
g
Contoh soal 7 :
1.Sebuah bola ditendang dengan kecepatan 30 m/s dan membentuk sudut elevasi 45 ° .
Tentukan kecepatan dan posisi bola setelah 1 detik !
Diketahui : v 0 =30 m/s ; α =45 °
Ditanya : v dan (x,y) untuk t = 1 detik
Jawab :
Komponen kecepatan bola adalah :
v 0 x =v 0 cos α
45 °
cos ¿
v 0 x =(30) ¿
¿ 15 √ 2 m/detik
Kincir air mampu menghasilkan arus listrik, karena kincir air yang bergerak melingkar beraturan
berfungsi untuk menggerakkan generator, sehingga dapat menghasilkan arus listrik.
2. Periode (T) adalah waktu yang diperlukan oleh suatu benda untuk
melakukan satu putaran penuh.
t
T= (7.2)
n
4. Kecepatan sudut adalah sudut yang ditempuh benda dalam selang waktu tertentu. Pada
gerak melingkar beraturan, kecepatan sudut selalu konstan.
o
∆ θ 360 2 π
ω= = = =2 πf (7.4)
∆t T T
5. Kecepatan linear yaitu panjang busur keliling lingkaran ( 2 πr ) yang ditempuh dalam
waktu tertentu untuk menempuh satu lingkaran penuh (T), dinyatakan sebagai berikut.
2 πr
v= =2 πfr=ωr (7.5)
T
Contoh soal 1 :
Yuma memacu speda motornya pada lintasan yang berbentuk
lingkaran dalam waktu 1 jam. Dalam waktu tersebut, Yuma telah melakukan 120 putaran.
Tentukan periode, frekuensi, kecepatan linier, dan kecepatan sudut Yuma jika lintasan tersebut
memiliki diameter 800 meter !
Diketahui : t = 1 jam = 3600 detik; n = 120 putaran; d = 800 m maka r = 400 m
Ditanya :
a. T c. v
b. f d. ω
Jawab :
1
t 3600 c . v=2 πrf =2 π × 400 ×
a. T = = =30 detik 30
n 120
¿ 26,7 π m/detik
1
1 1 d. ω=2 πf =2 π
b. f = = Hz 30
T 30
¿ 0,0167 rad /detik
Contoh soal 2 :
1. sebuah titik melakukan gerak melingkar beraturan. Ternyata setiap menit melakukan 600
putaran. Jika jari-jari lintasannya 20 cm, maka hitunglah besar percepatan sentripetalnya?
Diketahui : n = 600 putaran; r = 20 cm = 0,2 m
Ditanya : as
Jawab :
n a s=ω 2 r =(20 π )(0,2)
ω=2 πf =2 π
t 2
¿ 80 π m/detik
2
600
¿2π ×
60
¿ 20 π rad /detik
2. Sebuah benda bermassa 1 kg diikat dengan tali yang panjangnya 0,5 meter. Kemudian diputar
diatas lantai licin dengan ujung tali sebagai pusat putaran. Berapa tegangan tali saat benda berputar
180 rpm ?
Diketahui : m=1 kg , f =180 rpm ,r =0,5 m
Ditanya : F s
Jawab :
Satuan rpm merupakan singkatan dari rotasi (putaran) per menit. Jika benda berputar 180 rpm,
maka dapat dikonversikan kedalam rad/detik,sebagai berikut.
180 rpm n = 100 putaran dan t = 1 menit = 60 detik
n 100
f= = =3 Hz
t 60
v =2 πfr=2 π ( 3 ) ( 0,5 ) =3 π m/detik
maka, tegangan tali dapat ditentukan sebagai berkut.
v2
T =F s=m
R
3,14
¿
¿
3π2 2
¿ ( 1) =18 π =18 ¿
0,5
Jadi, tegangan tali adalah 177,925 N.
4. Perpindahan sudut.
1 (7.15)
θ=ω0 t+ αt 2
2
Contoh soal 3 :
Sebuah sepeda motor yang rodanya berjari-jari 30 cm berputar dengan pecepatan sudut konstan 5
rad/s2. Berapa besar percepatan tangensial sebuah titik yang (a) berjarak 10 cm dari poros (b)
berada pada tepi roda ?
Diketahui : α =5 rad ¿ detik 2 ; r=30 cm
Ditanya :
at =αr=(5)(0,1) at =αr=(5)(0,3)
2 2
¿ o , 5 m/detik ¿ 1,5 m/detik
v 1=v 2
ω1 r 1=ω 2 r 2
ω1 r 1
= (7.16)
ω2 r 2
ω1 =ω2
v1 v2
= (7.17)
r1 r2
Penerapan hubungan roda sepusat, dapat kamu temui pada roda belakang dan gear belakang
sepeda.
Contoh soal 4
Sebuah roda dihubungkan dengan rantai. Roda yang lebih kecil dengan jari-jari 8 cm diputar
pada 100 rad/detik. Berapakah kelajuan linier kedua roda tersebut ? jika jari-jari roda yang lebih
besar 15 cm, berapa rpm roda tersebut akan berputar ?
Diketahui :
r 1=8 cm =0,08 m r 2=15 cm=0,15 m
ω1 =100 rad /detik
Ditanya : ω2 , f
Jawab :
v 1=ω1 r 1=( 100 ) ( 0,08 )=8 m/detik
v 1=v 2=8 m/detik
v v
ω2 = 2 →2 πf = 2
r2 r2
8 80
f= = Hz
2 π (0,15) 3 π
80 1 putaran 5.600
f= × = rpm=594,48rpm
3π 1 3π
menit
60
Jadi, rpm roda tersebut adalah 594,48 rpm.
Contoh soal 1
Sebuah benda ketika t = 0 detik, bergerak dengan kecepatan 50 m/s. Jika resultan gaya-gay yang
bekerja pada benda sam dengan nol, maka berapakah kecepatan benda setelah bergerak selama
10 detik ?
Diketahui : t 0=0 detik , t=10 detik , v 0=m/ s
Ditanya : v t
Jawab :
Sesuai Hukum I Newton, karena ∑ F=0 , maka v = 0 atau v = tetap sehingga :
v t =v 0=50 m/s
Jadi, kecepatan benda setelah bergerak selama 10 sekon adalah 50 m/s (tetap)
2. Hukum II Newton
Hukum II Newton, yang berbunyi: “Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan
gaya total yang bekerja padanya yang berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan
searah dengan gaya total yang diberikan”. Secara matematis, Hukum II Newton dinyatakan:
∑ F=ma (8.2)
Jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda bernilai nol, maka benda tidak bergerak atau
bergerak beraturan (kelajuan tetap). Karenanya, disini berlaku Hukum I Newton, seperti yang
telah dibahas di atas.
Contoh soal 2
Sebuah benda bermassa 3 kg bergerak pada bidang datar yang licin, dengan kecepatan 9 m/s dan
bertambah menjadi 12 m/s setelah menempuh jarak 15 m. Hitunglah besar gaya mendatar yang
menyebabkan pertambahan kecepatan benda tersebut!
Diketahui : m=3 kg , v 0=9 m/s , v t =12m/ s , s=15 m
Ditanya : F
Jawa :
Pertama kali, kamu harus menghitung besaran percepatan menggunakan rumus yang telah kamu
pelajari pada bab V tentang gerak lurus.
2 2
v t =v 0 +2 as
2 2
(12) =(9) +2(a)(15)
144=81+30(a)
144−81=30( a)
a=2,1 m/ s
3. Hukum III Newton
Hukum Newton III berbunyi: “Apabila sebuah benda mengerjakan gaya aksi kepada
benda kedua memberikan gaya reaksi terhadap benda pertama yang besarnya sama tetapi
arahnya berlawanan”. Secara matematis hukum Newton III dinyatakan:
∑ F aksi=∑ −Freaksi (8.3)
keterangan:
w = gaya berat (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi ( m/s 2 )
Contoh soal 3
Perharikan gambar berikut ! gambar tersebut, menunjukkan sebuah
kardus dengan massa 100 kg, ditarik dengan tali dan bergerak ke atas
dengan percepatan 2 m/s2. Tentukan besar tegangan talinya !
Diketahui : m=100 kg , a=2 m/s 2
Ditanya : T
Jawab : Pada kardus bekerja gaya tegangan tali yang arahnya ke atas dan
gaya berat yang arahnya ke bawah menuju pusat bumi.
∑ F=ma
T −w=ma
T =ma+mg
T =( 100 ) ( 2 )+(100)(9,8)
T =1.180 N
Jadi, tegangan tali yang bekerja sebesar 1.180 N
d. Gaya Gesekan
Gaya gesek merupakan gaya yang terjadi pada bidang
sentuh dari dua benda yang bersentuhan secara fisik dengan arah
sejajar bidang sentuh dan berlawanan dengan arah gerak salah
satu benda relatif terhadap benda yang lain.
a. Jenis-jenis gaya gesek
Gaya gesek dibagi menjadi dua macam, gaya gesek statis dan kinetis. Gaya gesek statis
( f s ) adalah gaya gesek yang terjadi pada saat benda masih diam, sedangkan gaya gesek
kinetis ( f k ) adalah gaya gesek yang terjadi pada benda yang sudah bergerak. Nilai koefisien
gesek statis (benda dalam keadaan baru akan bergerak) akan lebih besar daripada nilai koefisien
gesekan kinetis (benda dalam keadaan sudah bergerak.
Koefisien geseklah pada bidang miring dapat ditentukan dengan persamaan berikut.
y
μ=tan θ=
x
Grafik gaya gesek dapat dilukiskan sebagai berikut.
α=
∑ Fx = F (8.5)
m m
Contoh soal 4
Perhatika gambar berikut !
Jika percepatan yang ditimbulkan akibat dua gaya yang bekerja
pada balok sebesar 1 m/s2, maka hitunglah besarnya F1 !
Diketahui : m=80 kg , a=1 m/s 2 , F 2=15 N
Ditanya : F1
Jawab :
Karena balok mengalami percepatan, maka belaku Hukum II Newton.
∑ F=ma
−F 1 + F2=ma
−F 1=( ma )−F 2
−F 1=[ ( 80 )( 1 ) ]−15
¿7 N
Jadi, besarnya F1 adalah 7 N
2. Bidang Miring
Sebuah benda diletakan diatas bidang miring licin. Jika
diasumsikan bidang miring sebagai horizontal, maka besarnya
percepatannya adalah sebagai berikut.
α=g sin (8.8)
3. Sistem Katrol
Jika dua benda m1 dan m2 yang dihubung oleh
sebuah katrolmelalui seutas tali . Jika m1 bermassa lebih kecil
dari pada massa m 2 ( m1< m2) maka m1 akan bergerak naik
dan m2 bergerak turun.
Jika massa tali dan gesekan tali diabaikan, maka tengan pada ujung-
ujung tali sama, yaitu sebesar α . Percepatan pafda sistem diatas
dirumuskan sebagai berikut:
( m 2−m1 ) g
α= (8.10)
m2 +m1
N=m ( a+ g ) (8.11a)
Naman, jika lift bergerak ke bawah, maka gaya yang bekerja pada orang dirumuskan sebagai
berikut .
N=m ( g−a ) (8.11b)
Contoh soal 6
Heri yang bermassa 60 kg, berada didalam lift yang sedang bergerak ke bawah dengan
percepatan 3 m/s2. Jika percepatan gravitasi bumi sebesar 10 m/s 2, berapakah desakan kaki Heri
didalam lift tersebut ?
Diketahui : m=60 kg ,a=3 m/s 2 , g=10 m/s2
Ditanya : N
Jawab :
N=m ( g−a )
¿ 60 ( 10−3 )=42 N
BAB 9 Hukum Gravitasi Newton Dan Hukum Kepler
PENDAHULUAN
Pada abad 17, astronomi modern lahir. Yang disebut tata surya baru terdiri dari matahari,
yang bertinda sebagai pusat pengatur gerakan dan pemberi panas kepada planet-planet lain. Pada
waktu itu baru diketahui 6 buah planet merkurius, venus, bumi, mars, jupiter, dan saturnus.
Tetapi dalam perjalanan astronomi menuju kesempurnaanya, kemudian ditemukan 3 buah planet
lain yang bergerak mengelilingi matahari. Ketika planet tersebut adalah uranus, neptunus dan
pluto. Daerah langit yang dilewati planet terbatas pada jalur yang disebut zodiak. Gerakan planet
yang disaksikan dengan mata itu adalah gerak semu planet, relativ terhadap bintang. Justru
karena pergerakanya yang keliatan berbeda dengan gerakan bintang beklakang itu maka hukum
dan gerakan planet menjadi objek keinginan tahu dan penyilidikan manusia beradab-abad
lamanya.
9.1. Hukum Gravitasi Newton
Pada 1687 silam, newton mengemukakan hukum gravitasi
universalnya, yang berbunyi, “setiap partikel dari bahan di alam semesta
menarik setiap partikel lain, dengan gaya berbanding lurus dengan hasil
kali massa-massa partikel, dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
diantara partikel-partikel tersebut”. Secara matematis, hukum gravitasi
newton dinyatakan sebagai berikut.
m m
F=G 1 2 2 (9.1)
r
Contoh soal 1
Satelit pala bermassa 300 kg mengorbit bumi dengan jari-jari 30.000 km diukur dari pusat bumi.
Bepapa besar gaya grevitasi Bumi yang bekerja pada satelit tersebut , jika massa Bumi 5,98 x
1024 kg ?
Diketahui : ms=300 kg , mb =5,98× 1024 kg , r=30.000 km=3× 107 ,G=6,67 ×10−11 N m2 /kg2
Ditanya : F
Jawab :
m m
F=G 1 2 2
r
(6,67 ×10−11 )(300)(5,98 ×1024 )
F= =133 N
(3 ×107 )2
Jadi, besarnya gaya gravitasi antara bumi dan satelit tersebut adalah 133 N
Hukum gravitasi ini universal, yang artinya gravitasi bekerja dengan cara mendasar yang
sama, antara bumi dengan badan, antara matahari dengan sebuah planet, dan sebuah planet
dengan bulannya.
Jika suatu benda di pengaruhi oleh lebih dari dua gravitasi, resultan
gaya gravitasi yang bekerja pada benda tersebut ditentukan dengan
penjumlahan vektor. Untuk tiga benda yang terletak segaris dengan
benda kedua diantara benda pertama dan ketiga, maka resultan gaya
gravitasinya adalah.
F2 =F 23−F 21 (9.2)
Contoh soal 2
Bumi berjarak 2,84 ×10 8 m dari Bulan , sedangkan Matahari
berada 1,5 ×1011 m dari Bulan. Hitunglah gaya gravitasi yang
bekerja pada Bulan ( mB =7,35× 1022 kg ¿ akibat tarikan
24
gravitasi Bumi ( m bm=5,98 ×10 kg ) dan Matahari
30
(mM =1,99× 10 kg ) , jika posisi ketiganya membentuk sudut
siku-siku seperti tampak pada gambar di samping!
Diketahui :
mB =7,35× 1022 kg ,mBm =5,98× 1024 kg , m M =1,99× 1030 kg ,r BBm =3,84 ×10 8 m , r BM =1,5 ×10 11 m, G=6,67 × 10−
Ditanya : F B
Jawab :
mB m Bm
F BBm=G 2
r BBm
(7,35 ×10 22 )(5,98 ×1024 )
F BBm=(6,67 × 10−11 )
( 3,84 ×108 )2
20
¿ 1,99× 10 N
mB m M
F BM =G 2
r BM
( 7,35 ×10 22) ( 1,99 ×1030 )
F BM =( 6,67 ×10−11 ) 2
( 1,5 ×1011 )
20
¿ 4,34 × 10 N
Karena kedua gaya membentuk sudut siku-siku, maka :
F B=√ F BBm+ F BM =√ (1,99 ×1020 )+(4,34 ×1020)
¿ 4,77 ×10 10 N
Jadi, gaya gravitasi yang bekerja pada bulan 4,77 x 1020 N
Contoh soal 3
Benda B bermassa 17 kg diterbangkan pada ketimggoan 150 km di atas permukaan Bumi. Jika
jari-jari Bumi 6.370 km, berapakah berat benda B pada ketinggian tersebut ?
Diketahui : mB =17 kg , h=150 km=1,5× 105 m, R=63,7 × 105 m
Ditanya : w B
Jawab :
gB R
2
gA
=( )R+h
2
63,7 ×10 5
gB = (
63,7 ×10 5+1,5 × 105
2
)
×gA
63,7 ×10 5
gB = ( 65,2 ×105) × 9,8
¿ 9,57 m/detik 2
Jadi, berat benda B diperoleh :
w B=mB g B
¿ 17 ×9,57=162,69 N
Jadi, berat benda B adalah 162,69 N
Percepatan gravitasi suatu planet dapat ditentukan dari percepatan garvitasi bumi.
Perbandingan percepatan gravitasi pada permukaan planet P dengan percepatan gravitasi pada
permukaan bumi ditentukan sebagai berikut.
M
G 2P
R2
( )( )
gP RP M
= = 2P × B
gB M RP MB
G 2B
RB
g P M P R2B
= × (9.7)
g B M B R2P
Keterangan:
gP =¿ percepatan di permukaan bumi ( m/s 2 )
M P = massa planet P (kg)
M B = massa bumi (kg)
RP = jari-jari planet P (m)
RB = Jari-jari bumi (m)
Contoh soal 4
Planet Jupiter dengan massa 1,9 x 10 27 kg, memiliki jari-jari sebesar 7 x 10 7 m. jika percepatan
gravitasi di Bumi sebesar 9,8 m/detik2, hitunglah perbandingan percepatan gravitasi di Jupiter
dengan di Bumi!
Diketahui:
27 24 7 6 2
M J =1,9 ×10 kg , M B =5,89 ×10 kg , RJ =7 ×10 m , R B=6,38 × 10 m, gB =9,8 m/detik
Ditanya : gJ , gB
Jawab :
2
gJ M J R B
= × 2
gB M B RJ
2
gJ 1,9× 1027 ( 6,38 ×106 )
= × =3
g B 5,89× 1024 ( 7 ×107 )
2
gJ 3
=
gB 1
Jadi, perbandingan percepatan gravitasi antara Jupiter dan Bumi sebesar 3 : 1 .
Contoh soal 5
Dua planet A dan B sedang mengorbit Matahari. Perbandingan jarak antara planet A dan B ke
Matahari adalah 2:3 . Jika periode planet A mengelilingin Matahari adalah 12 hari, tentukan
periode planet B!
Diketahui : r B =2 : 3,T A =12hari
Ditanya : T B
Jawab :
2 2
T A TB
3
= 3
r A rB
2 2
12 T B
3
= 3
2 3
144 ×27
T 2B= =486 → T B=22 hari
8
Jadi, periode planet B adalah 22 hari.
Pada kasus satelit buatan, satelit akan diluncurkan menuju orbitnya dengan kelajuan
tertentu sehingga satelit tidak kembali lagi ke bumi. Kelajuan minimum yang diperlukan
benda, misalnya satelit untuk lepas dari bumi disebut kelajuan lepas. Secara matematis,
kelajuan lepas dinyatakan :
v=
√ 2 GM
r
(9.8)
Hukum gravitasi newton juga dapat digunakan untuk menghitung massa bumi, mehitung
jarak orbit satelit terhadap bumi, dan untuk menganalisis pergerakan benda-benda di
ruang angkasa.
Contoh soal 6
Agar satelit geostasioner selalu berada pada satu titik yang sama di atas garis khatulistiwa maka
kecepatan orbit satelit geostasioner harus sama dengan kecepatan orbit Bumi. Berapa kecepatan
orbit satelit geostasioner ?
G = konstanta gravitasi umu = 6,67 x 10-11 Nm2/kg2
M = massa Bumi = 5,97 x 1024 kg
r = jarak satelit dari pusat bumi = 4,22 x 107 meter
Diketahui :
G = 6,67 x 10-11 Nm2/kg2
M = 5,97 x 1024 kg
r = 4,22 x 107 meter
Ditanya : v
Jawab :
√
24
( 5,97 × 10 )
v=
√
Gm
r
= ( 6,67 ×10−11 ) 7
( 4,22 ×10 )
=√ 9,44 ×10 6
10.1. Energi
Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha. Energi yang
tersimpan dalam suatu benda sehingga mempunyai kemampuan untuk
melakukan usaha disebut energi potensial. Energi potensial juga dapat
didefinisikan sebagai energi yang dimiliki benda karena posisinya. Secara
kuantitatif, energi potensi gravitasi dapat dijelaskan sebagai berikut.
Misalnya, kamu menahan sebuah batu dengan massa m pada ketinggian h.
Batu tersebut mempunyai energi potensial akibat posisinya relatif terhadap
bumi atau tanah. Batu memiliki kemampuan untuk melakukan usaha,
karena jika batu tersebut dilepas, batu akan jatuh ke tanah akibat gaya
gravitasi, dan bahkan akan meninggalkan berkas cekungan di tanah.
Secara matematis, energi potensial gravitasi dinyatakan.
E P=m g h (10.1)
Contoh soal 1
Sebutir buah kelapa berada pada ketinggian 7 meter dari atas tanah, jika massa kelapa tersebut
diperkirakan mencapai 2,5 kg dan percepatan gravitasi di tempat tersebur 9,8 m/s 2, tentukan
energi potensial kelapa terhadap tanah!
Diketahui : h = 7 meter, m = 2,5 kg
Ditanya : Ep
Jawab :
E p=mgh=( 2,5 ) ( 9,8 ) ( 7 )=171,5 J
Jadi, energi potensial kelapa sebesar 171,5 J
Energi potensial pegas didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan gaya pegas untuk
merenggangkan pegas sejauh x meter, dirumuskan dengan
1
E P= k ∆ x 2 (10.2)
2
Energi kinetik didefinisikan sebagai energi yang dimiliki oleh suatu benda karena
geraknya. Semakin cepat benda bergerak, energi kinetiknya semakin besar. Energi kinetik
merupakan energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak dengan kecepatan tertentu.
1
E K= m v 2 (10.3)
2
Contoh soal 2
Sebuah pegas dengan panjang 25 cm digantung pada statif.jika pada ujung pegas diberi beban
dengan massa 80 gram, panjang pegas beruba menjadi 30 cm. Selanjutnya, pegas disimpangkan
sejauh 7 cm. Tentukan energi potensial pegas yang disimpangkan sejauh 7 cm!
Diketahui : x1 = 25 cm, x2 = 30 cm, m = 80 gram, x = 7 cm
Ditanya : Ep
Jawab :
F mg
k= =
∆ x ( x 2−x 1 )
( 8 ×10−2) ( 9,8 )
¿
( 30−25 ) ×10−2
¿ 15,68 N
Maka energi potensial pada pegas dapat diperoleh dari :
1 1
E P= k ∆ x 2= ( 15,68 ) ( 7 ×10−2 ) =0,5488 J
2 2
Jadi, energi potensial pegasnya adalah 0,5488 J
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemukan beberapa penerapan energi potensial
dan energi kinetik, antara lain pada pembangkit listrik tenaga air, timbangan, dan elektron yang
bergerak mengelilingi inti.
10.2. Usaha
Usaha atau kerja didefinisikan sebagai hasil perkalian
antara gaya yng menyebabkan benda berpindahan benda yang
searah dengan arah gaya tersebut.
W =F . s (10.4)
Contoh soal 3
Gaya sebesar 100 N bekerja terhadap benda dan membentuk sudut 60 ° pada bidang
horizontal sehingga benda berpindah sejauh 10 m. hitunglah usaha yang dilakukan gaya
tersebut !
Diketahui : F = 100 N, θ = 600, s = 10 m
Ditanya : W
Jawab :
W = ( F cos θ ) s=( 100 cos 90° ) ( 10 )=500 J
Jadi, usaha yang dilakukan gaya sebesar 500 J.
Jika grafik antara gaya terhadap perpindahan diketahui, maka usaha sama dengan luas
daerah di bawah sumbu s (perpindahan).
Daya didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan oleh gaya per satuan waktu.
W
P= (10.9)
t
Beberapa penerapan usaha dalam kehidupan sehari-hari, antara lain pembangunan tangga,
lift, dan mematahkan balok dalam olahraga beladiri.
Contoh soal 4
Ibnu mendorong gerobak pada jalan mendatar yang licin dengan gaya 200 N. Jika gerobak
berpindah sejauh 10 meter selama 5 detik, tentukan daya Ibnu!
Diketahui : F = 200 N, s = 10 meter, t = 5 detik
Ditanya : P
Jawab :
W Fs (200)(10)
P= = = =400 watt
t t 5
Jadi, daya Ibnu adalah 400 watt.
¿ mg ( h2−h1 )
¿ mg h2−mg h1
¿ E P 2−E P 1
¿ ∆ EP
W luar =∆ E P (10.11)
Karena usaha oleh gaya berat termasuk gaya konservatif, maka usaha yang dilakukan oleh
gaya-gaya konservatif dapat ditulis.
W k =−∆ E P (10.12)
Contoh soal 5
Sebuah bola besi bermassa 20 kg jatuh bebas dari ketinggian 4 m di atas hamparan pasir.
Sesampainya di permukaan pasir bola besi tersebut bisa masuk sedalam 5 cm. berapakah gaya
tahan pasir terhadap bola ? (g = 10 m/s2)
Diketahui : m = 20 kg, h1 = 4 meter, s = 5 x 10-2 m, g = 10 m/s2, h2 = 0 meter
Ditanya : F
Jawab :
W =−∆ E p
F . s=−( mg h2−mg h1 )
F ( 5 ×10−2 ) =−( 20× 10× 0 ) −( 20× 10 ×4 )
F ( 5 ×10−2 ) =800
800
F= =16.000 N
5 ×10−2
Jadi, gaya tahan pasir terhadap bola sebesar 16.000 N.
Berdasarkan persamaan di atas,besarnya usah yang dilakukan oleh gaya berat suatu benda,
merupakan negatif dari perubahan energi potensial benda.
Setiap benda yang bergerak memiliki kemampuan untuk melakukan usaha sehingga benda
itu disebut memiliki energi. misalnya, sebuah Busway mula-mula dalam keadaan diam,
kemudian bergerak dipercepat beraturan, dengan kecepatan v. Jika busway tersebut berpindah
sejauh s, maka usaha yang dilakukan busway ditentukan sebagai berikut.
W =Fs
Berdasarkan hukum Newton II ∑ F=ma dengan mengigat konsep gerak lurus berubah
beraturan v 2=2as , maka usaha yang dilakukan busway dinyatakan:
ma
W =mas− ( )2a
mv
Besar usaha tersebut,merupakan energi kinetik busway saat bergerak dengan kecepatan v.
Oleh sebab itu, energi kinetik dinyatakan Ek =W .
Jika trans jakarta mula-mula begerak dengan kecepatan awal v 0 dan kecepatan akhir v,
maka hubungan energi kinetik dengan usaha dapat dijelaskan berdasarkan rumus GLBB:
2 2
v =v 0 +2 as , maka usaha yang dilakukan busway dinyatakan :
W =Fs=mas
2 2
(
¿m
2s)
v −v 0
s
1 2 2
¿ m ( v −v 0 )
2
1 1
¿ mv 2− mv 20
2 2
Jadi hubungan antara energi kinetik dengan usaha dinyatakan sebagai berikut.
W =E K 2−E K 1 (10.13)
Contoh soal 6
Sebuah balok es bermassa 10 kg meluncur diatas permukaan lantai dengan kecepatan awal 3 m/s.
balok tersebut berhenti setelah menempuh jarak 9 meter. Tentukan besar gaya penghambat yang
bekerja pada balok es!
Diketahui : m = 10 kg, v1 = 3 m/s, v2 = 0 m/s, s = 9 meter
Ditanya : F
Jawab :
W =∆ Ek
1
F . s= m ( v 22 −v 21 )
2
1
F( 9)= (10) ( 02−3 2)
2
F=−5 J
Jadi, besar gaya penghambat yang bekerja pada balok adalah 5 N.
E M =E P + E K (10.14)
Keterangan:
E M = energi mekanik (J)
Sebuah gaya dikatakan konservatif jika usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut pada
suatu benda tidak bergantung pada lintasan yang melalui benda, tetapi hanya bergantung pada
posisi awal dan posisi akhir benda. Gaya-gaya seperti gaya gravitasi dan gaya pegas tergolong
sebagai gaya konservatif. Pada gaya-gaya konservatif, energi
mekanik kekal.
Hukum kekekalan energi mekanik berbunyi :”jika hanya gaya-
gaya konservatif yang berkerja, maka energi mekanik total suatu
sistem pada posisi di mana pun selalu tetap (kekal)”. Energi
mekanik bersifat kekal maka energi mekanik dititik A sama dengan
energi mekanik di titik B, dirumuskan dengan persamaan berikut.
E MA=E MB
E P+ EK =E PA + E KB
1 1
mgh A + mv2A =mgh B + mv 2B (10.15)
2 2
Contoh soal 7
Sebuah batu dengan massa 3 kg dilemparkan vertikal ke atas
dari permukaan tanah (titik A), dengan kecepatan 10 m/s. jika
percepatan gravitasi 10 m/s2, berapakah besarnya energi kinetik
saat ketinggian batu mencapai 2 meter (titik B)?
Diketahui : m = 3 kg , v0 = 10 m/s , g = 10 m/s2 , h = 2 meter
Ditanya : EKB
Jawab :
E PA+ EKA =E PB + E K B
0+ E KA =E PB + E KB
1
(
E KB=m v 2A −g hB
2 )
[1
E KB=(3) ( ×10 2)−(10 ×2)
2 ]
¿ 90 J
Jadi, energi kinetik batu pada ketinggian 2 meter adalah 90 J.
Pendahuluan
Bermain ayunan selalu dapat menimbulkan keceriaan tersendiri. Hanya sekali dorongan, stelah
dilepas akan berayun berulang kali. Dengan jalan menghentak pun kita dapat menambah
kecepatan ayunan. Apa rahsianya ? untuk dapat memahaminya mari kita bahas dalam materi bab
ini!
1. Amplitudo
Amplitudo (A) didefinisikan sebagai jarak terjauh simpanhgan dari
titik setimbang. Pada sistem pegas amplitudo merupakan jarak terjauh yang
mencapai pegas dari titik setimbang. Ketika pegas ditarik dengan gaya F
sejauh x = A, maka amplitudonya sebasar A.
2. Periode dan Frekuensi
Sama seperti gerak melingkar, pada getaran harmonik juga terdapat
besaran periode dan frekuensi. Periode adalah waktu yang diperlukan untuk
melakukan satu getaran harmonik. Frekuensi adalah jumlah getaran
harmonik yang terjadi dalam satuan waktu.
a. Periode sistem pegas dapat dinyatakan sebagai berikut.
T =2 π
√ m
k
(11.1)
c. Periode untuk sudut terkecil pada ayunan bandul dinyatakan sebagai berikut.
T =2 π
√ 1
g
(11.3)
T1
T2
=
2π
√
m1
k
2π
√
m2
k
√
T 2 =T 1
m2
m1
=( 0,7 )
√0,6
0,2
=1,212detik
Jadi, periode setelah massa dijadikan tiga kali semula, sebesar 1,212 detik.
11.2. Persamaan Getaran Harmonik
Persamaan pada geteran harmonik meliputi persamaan simpangan, kecepatan, dan
percepatan.
Simpangan adalah sudut antara dua hal yang masuk dan keluar. Telah disebutkan pada uraian di
depan,bahwa amplitudo merupakan simpangan pada getaran harmonis dapat dinyatakan sebagai
berikut.
y= A sin
(11.5)
Jika mula-mula partikel berada pada posisi sudut θ0 , maka persamaan simpaangan
getaran harmonis dinyatakan sebagai berikut.
2 πt
(
y= A sin
T )
+θ0 (11.7)
Contoh soal 2
Sebuah titik menempuh getaran harmonis sederhana dengan amplitudo A dan periode T.
tentukan waktu yang diperlukan titik agar simpangannya sama dengan setengah dari
amplitudonya!
Diketahui : y = 0,5 A
Ditanya : t
Jawab :
y= A sin θ
1
A= A sin θ
2
1
sin θ=
2
π
θ=
6
Jika dianggap sudut awal θ0=θ , maka :
θ=ωt
π 2 πt
=
6 T
1
t= T
12
Jadi, waktu yang diperlukan titik agar simpangannya sama dengan setengah dari amplitudonya
1
adalah T .
12
Kecepatan pada getaran harmonik, merupakan turunan pertama dari simpangannya
terhadap waktu. Secara matematis dinyatakan sebagai berikut.
v =ω A cos ( ωt +θ 0 )
(11.8)
Percepatan pada getaran harmonis merupakan turunan pertama dari kecepatanya dan
turunan kedua dari simpangannya. Secara matematis dinyatakan sebagai berikut.
a=−ω2 A sin ( ωt+ θ0 ) (11.9)
2 πt
Besaran +θ0 ini dinamakan sudut fase ( θ ) .
T
Contoh soal 3
Sebuah benda bermassa 3 kg bergertar harmonik, sesuai persamaan simpangan y = 0,5 sin 300t,
dengan y dalam meter dan t dalam detik. Tentukan :
a). frekuensi
b). amplitudo
π
d). kecepatannya saat t=
3
Diketahui : m = 3 kg , y = 0,5 sin 300t , t = π/3
Ditanya : f , A , dan v
Jawab :
a). frekuensi
y=0,5 sin 300 t
150
ω=2 πf →300=2 πf → f = Hz
π
b). amplitudo
A = 0,5 meter
c). kecepatan saat t = π/3
dy d
v = = ( 0,5 sin 300 t )=150 cos 300 t
dt d
saat t = π/3, maka :
π
( )
v =150 cos 300t=150 cos 300 × =150 m/detik
3
11.3. Energi Pada Getaran Harmonik Sederhana
Energi kinetik yaitu energi yang dimiliki benda atau sistem karena keadaannya yang
bergerak. Pada getaran harmonik, energi kinetik dinyatakan sebagai berikut.
2 2 2
Ek =m A cos ωt (11.10)
Apabila getaran harmonik terjadi pada pegas maka k =m2 sehingga energi kinetiknya
dapat dinyatakan sebagai berikut.
1
Ek = k A 2 cos 2 ωt (11.11)
2
Energi potensial pegas diperlukan untuk menekan atau meregangkan pegas atau
1 2
disimpangkan sejauh y. Energi potensial pegas dirumuskan E P= k y . Simpangan yang
2
dimiliki oleh getaran harmonik adalah y = A sin t, maka energi potensial pada getaran harmonik
dinyatakan sebagai berikut.
1
E p= k A 2 sin 2 ωt (11.12)
2
1 2 2 1 2 2
Em = k A cos ωt+ k A sin ωt (11.13b)
2 2
Karena cos 2 ωt +sin2 ωt=1, maka energi mekanik dapat dinyatakan sebagai berikut.
1
Em = k A 2 (11.14)
2
Contoh soal 4
Sebuah benda yang bermassa 1 kg bergetar harmonik dengan amplitudo 4 m dan frekuensi 5 Hz.
Hitunglah energi potensial pada saat simpangannya 2 m!
Diketahui : m = 1 kg , A = 4 m , f = 5 Hz , y = 2 m
Ditanya : Ep
Jawab :
1
E P= k x 2 , dimana k =m ω2
2
1 2 2
E P= m ω x
2
1
E P= ( 1 ) ( 2 π ×5 )2 ( 2 )2=200 π 2 J
2
Jadi, besarnya energi potensial pada saat simpanganya 2 m adalah 200 π 2 J