Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SEMINAR PENDIDIKAN FISIKA

“PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

BERBASIS LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN KUALITAS

PEMBELAJARAN FISIKA”

OLEH :

ARSEL BUNGKURAN

17 505 044

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

2019
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah Seminar
Pendidikan Fisika ini yang berjudul Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning
(CTL) Berbasis Lesson Study Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Fisika.

Saya menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan
terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.

Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisanya. Namun demikian, saya telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai
dengan baik oleh karenanya, saya dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka
menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat berguna bagi pembaca.

Tondano, 6 Desember 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................................................. ii
Abstrak ......................................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 1
1.3 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Pembahasan ...................................................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 3
2.1 Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ................................................................ 3
2.2 Kegiatan Pembelajaran Lesson Study ........................................................................................... 3
2.2 Penerapan Pendekatan CTL Dalam Lesson Study ........................................................................ 5
BAB 3 PENUTUP ........................................................................................................................................ 6
3.2 Kesimpulan ................................................................................................................................... 6
3.2 Saran ............................................................................................................................................. 6
REFERENSI ................................................................................................................................................. 6

ii
ABSTRAK
Penyebab rendahnya keingin siswa dalam mempelajari di Fisika di tingkat Sekolah
menengah karena siswa-siswa beranggapan Fisika adalah mata pelajaran yang sulit sehingga
bagi mereka mata pelajaran ini tidak menarik dan tidak terkait dengan aplikasi dunia nyata.
Faktor-faktor inilah yang memiliki dampak terhadap kegiatan belajar siswa untuk pencapaian
mereka dalam Fisika dan kualitas belajar siswa dalam Fisika. Salah satu solusi untuk mengatasi
masalah ini adalah dengan menerapakan Contextual Teaching and Learning (CTL)-Lesson
Study-Based Approach. Penelitia ini bertujuan menguraikan pendekatan berbasis pembelajaran
CTL-Lesson untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam Fisika dan prestasi siswa dalam
Fisika, baik siswa yang memiliki tingkat kecedrasan rendah, sedang ataupu tinggi. Jenis
penelitian ini merupakan gabungan antara kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini berlangsung di
sekolah tingkat menengah pertama negeri di Padang pada semester pertama tahun akademik
2009/2010. Sampel untuk penelitian ini adalah siswa kelas VII-4 di SMPN 17 Padang, siswa
kelas VII-5 di SMPN 7 Padang dan siswa kelas VII-B di SMPN 8 Padang. Data dikumpulkan
melalui observasi, wawancara, kuesioner dan rekaman video oleh beberapa pengamat selama
proses pembelajaran berlangsung serta melalui ujian yang diberikan kepada siswa. Data
dianalisis menggunakan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis data menunjukan
bahwa penerapan pendekatan berbasis pembelajaran CTL-Lesson dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa dalam Fisika dan prestasi siswa terhadap Fisika untuk kasus sekolah dengan siswa
yang memiliki tingkat kecerdasan rendah dan sedang. Sementara di sekolah dimana tingkat
kecerdasan siswa tinggi, peningkatannya hanya terjadi pada prestasi siswa dalam Fisika. Dapat
disimpulkan bahwa pendekatan berbasis pembelajaran CTL-Lesson mampu meningkatkan
aktivitas belajar siswa dalam Fisika dan prestasi siswa dalam Fisika. Oleh karena itu, pendekatan
berbasis pembelajaran CTL-Lasson dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata
pelajaran fisika.

Kata kunci : CTL, Lesson Study

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fisika adalah salah satu cabang dari IPA yang pada dasarnya bertujuan untuk mempelajari
dan menganalisis gejala atau proses alam dan sifat zat serta penerapannya (Wospakrit, 1994).
Pendapat tersebut diperkuat oleh pernyataan Surya (1977), bahwa fisika merupakan suatu ilmu
pengetahuan yang mempelajari bagian-bagian dari alam dan interaksi yang ada didalamnya. Ilmu
fisika membantu kita untuk menguak atau memecahkan tabir misteri alam semesta ini.
Tujuan yang ingin dicapai dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata
pelajaran Fisika di SMP (Depdiknas, 2006), diantaranya (1) Mengembangkan kemampuan
berfikir analisis deduktif dan induktif dengan menggunakan konsep dan prinsip Fisika untuk
menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik secara kuantitatif maupun
kualitatif, (2) Menguasai pengetahuan, konsep, dan prinsip Fisika serta mempunyai ketrampilan
mengembangkan pengetahuan, ketrampilam dan sikap percaya diri sehingga dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang
lebih tinggi.
Untuk mencapai kurikulum diatas, pemerintah berusaha meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan mengadopsi berbagai pendekatan dalam pembelajaran. Salah satu
pendekatan yang dianjurkan adalah pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning).
Pendekatan CTL adalah pendekatan pembelajaran yang mengaitkan isis pelajaran dengan
lingkungan sekitar siswa atau dunia nyata siswa, sehingga akan membuat pembelajaran lebih
bermakna (meaningful learning), karena siswa mengetahui pelajaran yang diperoleh di kelas
akan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan CTL dengan berbagai kegiatannya
menyebabkan pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa, juga dapat
meningkatkan motivasi siswa untuk belajar (M. Nur, 2003).
Pendekatan CTL merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang dianjurkan dalam
penerapan kurikulum KTSP. Oleh sabab itu pendekatan pembelajaran kontekstual ini perlu
dikembangkan. Namun kenyataannya selamam ini pendekatan CTL tersebut pada umumnya
belum dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan melalui wawancara dengan beberapa
orang guru Fisika, ketua MGMP Fisika SMPN kota Padang dan Ketua Musyawarah Kerja
Kepala Sekolah (MKKS) SMPN kota Padang diperoleh keterangan, (1) Pendekatan CTL sudah
diterapkan, tetapi belum sepenuhnya, karena pada umumnya guru belum mampu untuk
merancang pendekatan CTL, (2) Pembelajaran Fisika yang dilaksanankan pada umumnya kurang
berkaitan dengan alam nyata siswa, sehingga kurang mampu menarik dan membosankan, karena
guru pada umumnya kurang mampu menganalisis dari konsep-konsep Fisika dalam kehidupan
nyata siswa, (3) Hasil belajar Fisika siswa masih rendah, ditandai dengan KKM mata pelajaran
Fisika SMPN kota Padang umumnya 6,5.

1
Setelah dilakukan wawancara, selanjutnya diamati kondisi awal untuk beberapa SMPN kota
Padang. Dari kondisi awal yang diamati dapat diuraikan sebagai berikut: (1) Aktivitas belajar
Fisika siswa pada pembelajaran umumnya tidak siap sama sekali, buku sumber umumnya tidak
punya atau tidak dibawah, tidak ada perhatian terhadap apa-apa yang diumumkan oleh gurunya.
Juga eksplorasi materi pembelajaran oleh siswa tidak ada sama sekali, kondisi ini ditandai dalam
menerapkan konsep-konsep Fisika sebagian besar siswa tidak ada yang betul. Siswa tampak
bosan selama proses pembelajaran, tampak tidak tertarik, tidak senang dan tidak termotivasi
untuk belajar. (2) Hasil belajar Fisika sisiwa pada umumnya berada dibawah KKM mata
pelajaran Fisika
Sehingga dari hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan pada beberapa SMPN di
kota Padang terdapat beberapa permasalahan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu
dilakukan inovasi dalam pembelajaran. Salah satu kegiatan yang diusulkan oleh Dorektorat
Jendral Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) adalah kegiatan
Lesson Study. Lesson Study dipilih karena beberapa alas an seperti : mengurangi keterasingan
guru (dari komunitasnya) khususnya dalam pembelajaran, meningkatkan akuntabilitias kinerja
guru, membantu guru untuk mengobservasi dan mengkritisi pembelajarannya, memperdalam
pemahaman guru tentang materi pembelajaran dan cakupan serta urutan materi dalam kurikulum,
membantu guru mengfokuskan bantuannya pada seluruh aktivitas belajar siswa, memciptakan
terjadinya pengetahuan tentang pemahaman berfikir dan belajar siswa , serta meningkatkan
kolaborasi sesama guru.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning ?
2. Apa yang dimaksud dengan kegiatan pembelajaran Lesson Study ?
3. Bagaiman penerapan pendekatan CTL-Lesson Study dalam meningkatkan aktivitas belajar
dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Memahami pendekatan Contextual Teaching and Learning
2. Memahami kegiatan Lesson Study
3. Mengetahui penerapan pendekatan CTL-Lesson Study dalam meningkatkan aktivitas belajar
dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran.

2
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)


Salah satu pendekatan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan lebih bermakna
dalam pembelajaran IPA khususnya Fisika sangat baik menggunakan pendekatan pembelajaran
kontekstual. Pendekatan kontekstual (CTL) merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang
dianjurkan dalam penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Maka dari itu
pendekatan pembelajaran kontekstual ini perlu dikembangkan. Pembelajaran kontekstual
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan
situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat. Melalui pendekatan ini pembelajaran dikaitkan dengan konteks lingkungan
kehidupan siswa sehari-hari, sehingga siswa lebih mudah memahami isi dari pembelajaran yang
diajarkan.Mengaitkan isi pelajaran dengan lingkungan sekitar akan membuat pembelajaran lebih
bermakna (meaningful learning). Dengan konsep ini, diharapkan hasil pembelajaran bisa
bermakna. Pendekatan CTL dengan berbagai kegiatannya membuat pembelajaran lebih menarik
dan menyenangkan bagi siswa, sehingga bisa meningkatkan motivasi siswa untuk belajar
(M.Nur, 2003). Lebih lanjut (M. Nur, 2003) menyatakan pendekatan CTL mempunyai tujuh (7)
kunci pokok yaitu :
1) Kontruktivisme (Contructivism),
2) Menemukan (Inquiry),
3) Bertanya (Questioning),
4) Masyarakat Belajar (Learning Community),
5) Pemodelan (Modeling),
6) Refleksi (Reflection),
7) Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment)

Pembelajaran kontekstual merupakan kegiatan dalam pembelajaran yang berorientasi pada


ketrampilan, dimana guru-guru diharapkan dapat menguraikan secarah sederhana materi yang
ditampilkan sampai peserta didik dapat benar-benar memahami dan mengerjakan tugas yang
diberikan kepada mereka.

2.2 Kegiatan Pembelajaran Lesson Study


Lewis (2002) mendefinisikan Lesson Study sebagai berikut : As we will see, lesson study is a
cycle in which teachers work together to consider their long-term goals for students, bring those
goals to life in actual "research lessons," and collaboratively observe, discuss, and refine the
lessons. Selanjutnya, Lewis lesson study is a complex process, supported by collaborative goal-
setting, careful data collection on student learning, and protocols that enable productive
discussion of difficult issues. Menurut Hendayan (2006) Lesson study merupakan suatu model
pembinaan profesi dosen atau guru melalui kegiatan pengkajian pembelajaran baik dalam
merancang maupun dalam pelaksanaan dilakukan secara kolaboratif.

3
Dari kutipan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Lesson Study merupakan suatu
kegiatan dimana para guru berkolaborasi untuk merencanakan pembelajaran jangka panjang
mereka untuk siswa, serta merealisasikan rencana tersebut dalam kehidupan nyata (Real), dan
secara berkolaborasi mengamati, mendiskusikan, dan memperbaiki pembelajaran. Lesson study
adalah sebuah proses yang komplek, secara kolaborasi merencanakan pembelajaran, dengan
penuh kehati-hatian mengumpulkan data dari hasil pembelajaran dan mendiskusikannya.
Kegiatan lesson study, dimana para guru berkolaborasi dalam merencanakan dan merealisasi
pembelajaran serta melakukan riset pembelajaran, maka kegiatan ini memberi manfaat. Berikut
manfaat yang bisa kita dapat dari kegiatan Lesson Study, Pertama, lesson study merupakan suatu
cara efektif yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Kedua, lesson study yang
didesain dengan baik diharapkan akan menghasilkan guru yang professional dan inovatif. Hasil
kegiatan Lesson Study selain dapat meningkatkan profesionalisme dosen dan guru Fisika juga
dapat dipergunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hasil dan proses pembelajaran
Fisika. .
Tahapan-tahapan Lesson-study menurut pedoman pelaksanaan MGMP berpola Lesson
Study (Dirjen PMPTK : 2008) menyatakan bahwa ada tiga tahapan utama dari lesson study
yakni: (1) Tahap perencanaan (planning): yang bertujuan untuk merancang pembelajaran yang
dapat membelajarkan siswa, bagaimana supaya siswa berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran. (2) Tahap implementasi (implementing/do): yang bertujuan untuk menerapkan
rancangan pembelajaran yang telah dirumuskan dalam perencanaan. Dalam perencanaan telah
disepakati siapa guru yang akan mengimplementasikan pembelajaran dan sekolah yang akan
menjadi tuan rumah. Langkah ini bertujuan untuk mengujicoba efektivitas model pembelajaran
yang telah dirancang. (3) Tahap refleksi (reflecting/see): pada tahap ini pihak-pihak yang
berkolaborasi ditambah pengamat lainnya duduk bersama untuk melakukan diskusi mengenai
apa-apa yang baru saja mereka tangkap dan amati dari implementasi lesson plan yang telah
dilakukan. Selanjutnya memberi saran-saran untuk perbaikan pembelajaran berikutnya. Ada juga
tahapan-tahapan pelaksanaan Lesson Study menurut Slamet Mulyana (2007),yaitu Lesson Study
meliputi tiga bagian kegiatan, yaitu perencanaan (plan), implementasi (do) dan refleksi (see).
Tahap perencanaan Lesson Study dimulai dari identifikasi masalah pembelajaran yang meliputi
materi ajar, teaching materials (hands on), strategi pembelajaran, dan siapa yang akan berperan
menjadi guru model. Pada tahapan implementasi , terdapat dua kegiatan utama yaitu: (1)
kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang guru model untuk
mempraktikkan RPP yang telah disusun bersama, dan (2) kegiatan pengamatan atau observasi
yang dilakukan oleh anggota atau komunitas Lesson Study yang lainnya. Tahap refleksi dalam
bentuk diskusi oleh seluruh peserta lesson study diharapkan dapat memberi masukan yang
produktif bagi observer maupun guru model, dan dapat bermanfaat bagi perencanaan
pembelajaran berikutnya.
Jadi dapat disimpulkan tahapan-tahapan pelaksanaan Lesson Study sebagai berikut :
1. Tahap perencanaan (Planning)
2. Tahap implementasi (Implementing/do)

4
3. Tahap refleksi (reflecting/see)

2.1 Penerapan Pendekatan CTL Dalam Lesson Study


Sebagaimana yang diungkapkan dalam pembahasan di atas, bahwa pendekatan CTL dan
kegiatan lesson study merupakan dua hal yang saling berkaitan. Oleh sebab itu penerapan
pendekatan CTL dalam lesson study akan lebih memberi makna dalam pembelajaran Fisika.
Garis besar langkah-langkah penerapannya adalah sebagai berikut (1) Merumuskan langkah-
langkah pendekatan CTL sesuai dengan masalah yang akan dibahas, (2) Merancang pendekatan
CTL, (3) Merancang kegiatan Lesson Study,(4) Menerapkan pendekatan CTL dalam tahapan-
tahapan Lesson Study yaitu planning, implementasi/do dan refleksi/see, (5) Evaluasi terhadap
pelaksanaan dalam kelas.

5
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
2. Lesson Study merupakan suatu kegiatan dimana para guru berkolaborasi untuk merencanakan
pembelajaran jangka panjang mereka untuk siswa, serta merealisasikan rencana tersebut
dalam kehidupan nyata (Real), dan secara berkolaborasi mengamati, mendiskusikan, dan
memperbaiki pembelajaran.
3. Garis besar langkah-langkah penerapannya adalah sebagai berikut (1) Merumuskan
langkahlangkah pendekatan CTL sesuai dengan masalah yang akan dibahas, (2) Merancang
pendekatan CTL, (3) Merancang kegiatan Lesson Study,(4) Menerapkan pendekatan CTL
dalam tahapan-tahapan Lesson Study yaitu planning, implementasi/do dan refleksi/see, (5)
Evaluasi terhadap pelaksanaan dalam kelas.
4. Hasil kegiatan Lesson Study selain dapat meningkatkan profesionalisme dosen dan guru
Fisika juga dapat dipergunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hasil dan proses
pembelajaran Fisika. .

3.2 Saran
Masih banya keterbatasan yang dalam penulisan oleh penulis. Kiranya para pembaca bisa
memberikan masukan dan saran pagi penulis demi perbaikan makalah ini.

REFERENSI

Hi, R. (2015). EFEKTIVITAS KEGIATAN LESSON STUDY DALAM MERANGCANG


PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH GELOMBANG DAN OPTIK. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Fisika.

Hobri. (2018). High-order thinking skill in contextual teaching and learning of mathematics
based on lesson study for learning community . International Journal of Engineering &
Technology .

Muartiani, D. (2012). PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND


LEARNING (CTL) BERBASIS LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN
KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP NEGERI KOTA PADANG . Jurnal
Penelitian Pembelajaran Fisika 1(2012) 1-21 , 21.

6
Ni Made Sari Suniati, W. S. (2013). PENGARUH IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TEHADAP
PENURUNAN MISKONSEPSI (Studi Kuasi Eksperimen dalam Pembelajaran Cahaya
dan Alat Optik di SMP Negeri 2 Amlapura). e-Journal Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha.

Nurhasanah, F. (2012). MEMBANGUN KEAKTIFAN MAHASISWA PADA PROSES


PEMBELAJARAN MATA KULIAH PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN
KONSTRUTIVISME DALAM KEGIATAN LESSON STUDY. jurnal Ilmiah Program
Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 1, No.1, Februari 2012.

Sambada, D. (2012). PERANAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP KEMAMPUAN


MEMECAHKAN MASALAH FISIKA DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
. Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) .

Suminem. (2013). MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA DALAM MATERI GERAK


MELINGKAR MELALUI IMPLEMENTASI LESSON STUDY MENGGUNAKAN
MODEL KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MAN 2 PONTIANAK. Jurnal
Pendidikan Matematika dan IPA , 42-48.

Wahyuningtyas, D. T. (2018). Two-Dimensional Figure E-Modul with Contextual Teaching and


Learning (CTL) Approach . International Journal of Engineering & Technology .

Anda mungkin juga menyukai