Anda di halaman 1dari 5

JOURNAL READING

Myopia Progression Risk: Seasonal and Lifestyle Variation in Axial


Length Growth in Czech Children

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu


Kedokteran Mata

PEMBIMBING :
dr. Ida Nugrahani, Sp. M

Disusun Oleh :
Yustin Eka Putri, S. Ked
J510185072

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KEDOKTERAN MATA


RSUD KABUPATEN KARANGANYAR
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018

1
HALAMAN PENGESAHAN

JOURNAL READING
Myopia Progression Risk: Seasonal and Lifestyle Variation in Axial
Length Growth in Czech Children

Diajukan Oleh :

Yustin Eka Putri, S. Ked


J510185072

Telah disetujui dan disahkan oleh Bagian Program Pendidikan Profesi Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari ................., .... ................... 2018

Pembimbing :

dr. Ida Nugrahani, Sp. M (..............................)

Dipresentasikan dihadapan :

dr. Ida Nugrahani, Sp. M (..............................)

2
Myopia Progression Risk: Seasonal and Lifestyle Variation in Axial
Length Growth in Czech Children
NO.
1. Abstrak Pertumbuhan dan peningkatan prevalensi miopi
menyebabkan terganggunya social dan ekonomi
pada masyarakat. Sehingga penting untuk
mendeteksi factor risiko yang menyebabkan
progresi dari myopia. Faktor risiko tersebut
diantaranya adalah kurangnya paparan sinar
matahari saat siang, kurangnya aktivitas fisik,
dan lamanya kegiatan melihat dalam jarak dekat.
2 Pendahuluan Prevalensi miopi di seluruh dunia semakin
meningkat. Berdasarkan penelitian epidemiologi
terakhir pada tahun 2000, 1406 juta orang
menderita miopi dan 163juta orang menderita
miopi berat. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, gaya hidup dapat mempengaruhi
onset dan progresifitas miopi , diantaranya
aktivitas fisik, kurangnya paparan sinar matahari
dan kegiatana melihat dalam jarak pandang
dekat. Untuk itu kami memutuskan untuk
mengelompokkan populasi anak di Eropa
Tengah dengan rentang usia 11-17 tahun untuk
kita jadikan probandus. Kemudian kita lakukan
pemeriksaan biometri dan pemeriksaan
ketajaman visus pada kedua mata selama 6
bulan. Pada waktu yang sama kami membagikan
quisioner untuk menanyakan aktivitas yang
dilakukan oleh probandus ketika waktu luang.
Penelitian ini berfokus pada pertumbuhan axis
dari bola mata pada waktu-waktu tertentu yang
dicurigai menjadi factor risiko.
3 Materials & Method
a. Metode a. – Penelitian dimulai saat musim semi 2016
Penelitian (April-Mei)
- Pemeriksaan awal dibagi dalam 3 waktu.
(waktu1: musim semi 2016, waktu2:
musim gugur 2016, waktu3: musim semi
2017)
- Sample dievaluasi selama 6 bulan
- Pemeriksaan visus menggunakan ETDRS
chart dengan jarak 4 meter, pencahayaan
terstandarisasi, dan pasien duduk tanpa

1
koreksi (kacamata, lensa kontak)
- Pemeriksaan biometri menggunakan
“IOL Master from Zeiss” untuk
mengukur panjang axis dan kedalaman
COA, hasil dalam millimeter
- Quisioner untuk mengetahui aktivitas
yang dilakukan ketika waktu luang
setelah mengerjakan tugas sekolah
(berapa lama waktu yang diperlukan
untuk beraktifitas di luar rumah pada
siang hari, waktu yang diperlukan untuk
olahraga, waktu yang diperlukan untuk
aktivitas melihat jarak dekat;bermain
game menggunakan telepon genggam ,
tablet, atau computer ,membaca
komik/buku)
b. Desain b. Retrospective study
penelitian
c. Populasi c. Sample penelitian berjumlah 396 mata
Penelitian dengan jumlah anak 198 orang, rentang usia
11-13 tahun, presenetasi anatara laki-laki dan
peremuan 43,3% dan 56,6%. Kemudian
sample dibagi menjadi 2 subgrup berdasarkan
aktivitas yang dilakukan ketika waktu luang.
d. Analisis d. SAS Institude Inc., Cary, NC, USA, SW
Statistik Statistic programs.
Perhitungan frekuensi : Variabel kategorik
Komparasi perbedaan distribusi data :
Wilcoxon two-tailed test
Perbedaan pada variable kategorik : chi-
square dan fisher
Mengetahui hubungan antara Panjang bola
mata dengan beberapa factor risiko :
Repeated ANOVA
Batas signifikan : p = 0,05
4 a. Hasil a. Penelitian berfokus pada pertumbuhan bola
mata selama 2 periode, yaitu periode antara
waktu1 dan waktu2 (musim panas), waktu2
dan waktu3 (musim dingin). Setelah itu
didapatkan hasil pertumbuhan bola mata
pada musim dingin secara signifikan
(p<0,0001), dengan presentase jumlah
pertumbuhan selama musim dingin sebanyak
77,02% sedangkan hanya 22,47% saat
musim panas.
b. Berdasarkan metode “aktivitas yang

2
dilakuakn ketika waktu luang pada waktu1
didapatkan hasil:
- melakukan pekerjaan jarak pandang
dekat > 3 jam/hari VS melakukan
pekerjaan jarak pandang dekat/hari
(p<0,0003)
- Aktivitas fisik > 3 jam/hari VS aktivitas
fisik < 3 jam/hari (p=0,002)
- Bermain computer > 3 jam/hari VS
bermain computer < 3jam/hari (p=0,18)
5 Diskusi Republik Ceko memiliki waktu siang hari 13jam
30menit – 16jam 15menit saat musim panas.
Memiliki waktu siang hari 8jam 5menit – 8jam
15menit ketika musim dingin. Ketika musim
panas probandus diliburkan dari sekolahnya
selama 2 bulan, sedangkan selama musim dingin
diliburkan hanya selama 2 pekan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
pertumbuhan bola mata terjadi ketika musim
dingin. Kami berpendapat bahwa penyebab
utama dari keadaan tersebut adalah kurangnya
paparan sinar matahari dan kurangnya kegiatan
di luar rumah ketika musim dingin.
Olahraga dapat menjadi factor preventif
mengurangi pertumbuhan bola mata jika
aktivitas dilakukan 3jam atau lebih dalam sehari.
Sebaliknya, aktivitas dengan jarak pandang
dekat selama 3jam atau lebih perhari dapat
meningkatkan pertumbuhan bola mata.
6 Kesimpulan Telah diketahui bahwa myopia disebabkan oleh
factor genetic dan lingkungan. Musim dingin
menambah pertumbahan panjang pada bola
mata, aktivitas fisik sedikit sekali menambah
namun lebih banyak mengurangi Panjang bola
mata, aktivitas dengan jarak pandang dekat
selama 3 jam/hari atau lebih akan menambah
Panjang bola mata. Edukasi yang dapat kita
berikan pada masyarakat adalah, sebisa mungkin
mengurangi pekerjaan jarak pandang dekat
(aktivitas di depan computer, aktivitas di depan
HP), perbanyak aktivitas fisik, dan perbanyak
aktivitas di luar rumah ketika siang hari.

Anda mungkin juga menyukai