Anda di halaman 1dari 6

Hukum Agraria

(Nurhasan Ismail [GuBes] & Hisyam)

A. Pengertian, ruang lingkup, dan sifat


Pengertian
Hukum Agraria : Norma atau pedoman berperilaku yang berdaya pengikat dan pemaksa yang Commented [DA1]: Proses internalisasi dan pedoman
dilaksanakan oleh organisasi kekuasaan. berperilaku
Commented [DA2R1]: Sosialisasi yang ditanamkan
Setiap orang mempunyai tanah harus dimanfaatkan, kalau tidak dimanfaatkan dianggap berulang-ulang
tidak butuh tanah Commented [DA3]: Diorganisir oleh organisasi kekuasaan

Arti Agraria :
a. Sempit : ‘Ager’ berarti tanah / khusus tanah pertanian
#Istilah-hukum Tanah : permukaan bumi, baik daratan maupun yang ada dibawah
kolom air
b. Luas : mencakup unsur-unsur : (B-A-R-A-KA)
a. Bumi
i. Permukaan bumi : Tanah
ii. Tubuh bumi : bagian dibawah permukaan
b. Air
Benda cair yang menjadi kebutuhan dasar, dibedakan menjadi :
i. Air tanah, Air pori-pori bumi, air di lapisan tubuh bumi/ batuan
dibawah permukaan bumi
ii. Air permukaan, air sungai; air laut; waduk dan danau
c. Ruang udara
Tenaga / unsur-unsur yang bermanfaat bagi manusia
Seperti : udara, angin, awan
d. Kekayaan Alam
Benda yang ada dipermukaan / tubuh bumi
Seperti : tambang (MiGas, Mineral), hutan beserta ekosistemnya yang
berupa hamparan lahan berisi pepohonan dan sumberdaya hayati lain,
dalam lautan (ikan, terumbu karang, dsb.)
Pengertian Hukum Agraria
Sempit : hukum yang mengatur tentang tanah
Luas : hukum yang mengatur tentang bumi, air, ruang udara, dan kekayaan alam yang
ada didalamnya. Commented [DA4]: FH UGM

Ruang lingkup
Ada 2 ruang lingkup hukum agraria
1. Secara materiil
Commented [DA5]: Salah satu yang diatur, jaringan
komunikasi (gelombang)
Hukum agraria mengkaji : sumber daya agraria (SDA) => bumi, air, ruang udara,
kekayaan alam Commented [DA6]: Pusat dan daerah
Daerah = alat kelengkapan negara dan subjek hak agraria
2. Secara formil Commented [DA7]: Tidak setiap hak atas tanah, dapat
dimiliki oleh orang/ badan hukum
Hubungan hukum antara bangsa Indonesia dengan SDA (Sumber daya Agraria) Commented [DA8]: Aset negara yang berupa benda
tetap dikerjasamakan dengan badan hukum
Hubungan hukum antara negara dengan SDA
Commented [DA9]: Apa yang dimaksud ?
Hubungan hukum antara instansi pemerintah dengan SDA Mayarakat yang harus memenuhi unsur-unsur :
1 Sekelompok orang yang hidup bersama-sama atas dasar

Hubungan hukum antara masyarakat dengan SDA geneologis (garis keturunan / sedarah) atau teritorial /
kesamaan wilayah
Hubungan hukum antara orang (perseorangan + badan hukum) dengan SDA 2 Tatapemerintahan (pola kepemimpinan – cara untuk
memilih pemimpin)
Hubungan hukum antara pemerintah dengan badan hukum yang objeknya SDA Misal :
menggunakan kriteria yang kuat (yang dapat
Hubungan hukum antar orang yang objeknya SDA memenangkan peperangan)
menggunakan sistem keturunan
kewenangan pemimpin :
satu orang, memegang 3 kekuasaan legislatif, eksekutif,
Kedudukan Hukum Agraria dan yudikatif
struktur, kekuasaan dibagi
1. Menurut UUD 1945 + UU nomor 5 tahun 1960 – pengaturan SDA ditempatkan sebagai 3 wilayahkekuasaan adat
satu sistem hukum sejauh mata memandang, perjalanan filosofis pendiri
2. Perkembangan : masing-masing unsur SDA berkembang menjadi sistem hukum suku / bentangan alam
sejauh suara gong terdengar
sendiri sejauh mampu berlayar

Penyebab : 4 Harta kekayaan


Berupa Sumber Daya Alam / Agraria yang ada di wilayah
a. Adanya sektoralisme pengembangan peraturan per-Uuan SDA itu. (Tanah, Air, Hutan, Tumbuhan, Hewan, dll)
merupakan kekayaan bersama yang dimiliki masyarakat
b. Kebijakan pembangunan ekonomi yang menempatkan SDA sebagai aset & alat hukum adat
pencapaian tujuan
5 Ada Hukum Adat
Sejarah Hukum Agraria Tidak tertulis, namun memungkinkan dalam bentuk
tertulis. Hal ini terkandung dalam cerita-cerita yang
A. Periode pra-penjajahan mengandung norma-norma yang hidup di masyarakat
Commented [DA10R9]: Bila hanya memenuhi beberapa
Dalam hukum adat, seluruh sumber daya agraria dimiliki secara bersama-sama oleh unsur saja disebut dengan mayarakat adat
seluruh warga masyarakat hukum adat Commented [DA11]: Kewenangan yang dimiliki oleh
seluruh warga masyarakat hukum adat
Hak bersama-sama / kepemilikan bersama-sama disebut dengan hak ulayat Fungsi kewenangan :
Untuk mempunyai secara bersama-sama, terhadap
 Lebersraum, tempat yang digunakan masyarakat hukum adat untuk melakukan seluruh Sumber daya Agraria yang ada di wilayahnya
Untuk mengatur secara bersama-sama, yakni mengatur
kegiatan sosial, politik, ekonomi, dan hukum
Sumber daya agraria yang ada
Hak orang luar, hanya diperbolehkan menggunakan hak-hak tertentu saja, tidak Kewenangan adat diserahkan pada pemerintahan hukum
berhak untuk memiliki. (Tanah dan/atau SDA) adat yang ada
Yang diatur :
kepemilikan individual atas tanah
mengatur kepemilikan seseorang atas tanah
bersifat Individuil, fleksibel
Tanah-tanah yang dipersiapkan untuk generasi
mendatang (tanah cadangan) ...
B. Periode penjajahan
Politik hukum hindia-belanda diarahkan pada 3 SDA :
Tanah / Agrarische Wet (S. 1870 : 55) Commented [DA12]: Domein verjklaring, meniadakan
hak-hak atas tanah orang pribumi. Kenapa ?
berisi 5 pasal, disatukan dengan pasal 62 RR (Regering Regtemal / tahun 1854) yang Dilihat dari isinya, setiap tanah yang oleh orang-
perseorangan/ warga masyarakat / badan hukum tidak
kemudian menjadi pasal 51 IS (Indische Staat-regeling / tahun 1922) sehingga pasal dapat dibuktikan sebagai hak eigendom-nya adalah tanah
semula menjadi 8 ayat. milik negara / domain negara
hak eigendom tidak mungkin dimiliki oleh warga. Sebab,
Isinya :
hanya dimiliki oleh orang eropa. Meskipun telah diberi
Larangan Gubernur Jendral untuk menjual tanah (ay. 1), kecuali tanah-tanah yang kesempatan untuk mengajukan permohonan
tidak luas (ay. 2)
 Sebelum berlakunya 8 ayat ini, banyak tanah-tanah bahkan kewenangan publik
dijual pada pihak swasta untuk membiayai perang di Eropa.
 Kemudian hal ini menyebabkan terciptanya tuan-tuan tanah partijkelir yang
memiliki status eigendom dengan kewenangan publik Commented [DA13]: contoh kewenangan : Memecat dan
mengangkat pejabat publik di wilayah tuan tanah
Persewaan tanah
 Perusahaan besar swasta (perkebunan, maupun diluar bidang perkebunan) dapat
memperoleh tanah dengan cara menyewa tanah dari negara (ay. 3) atau dari
rakyat (pribumi) (ay. 8)
 Sewa-menyewa hanya dapat dilakukan bila pihak yang menyewakan memiliki hak
milik.
Perusahaan swasta memiliki hak erfpacht (ay. 4)
 Hak untuk menikmati kenikmatan seluas-luasnya dari tanah milik orang lain dan
mengusahakannya untuk waktu yang sangat lama (pasal 820 KUHPerdata)
 Hak ini dapat digunakan sebagai jaminan
 Dengan syarat tidak melanggar hak-hak masyarakat pribumi (ay. 5)
Larangan pencabutan tanah pribumi kecuali tanah itu untuk kepentingan umum (ay.
6)
Pemberian kesempatan kepada orang pribumi untuk merubah hak miliknya menjadi
hak agrarische eigendom (ay. 7)
Tujuan agrarische wet : Commented [DA14]: Apakah memang akan diwujudkan ?
Agrarische Besluit (S.1870 : 118) berisi ‘domeiverklaring’ –
 Memeberi kemudahan bagi perusahaan swasta untuk mendapat hak atas tanah yang kuat yakni suatu pernyataan politik dari pemerintah.
Setiap bidang tanah, yang oleh masyarakat tidak dapat
 Perlindungan hak atas tanah warga pribumi
dibuktikan sebagai hak eigendom-nya maka tanah tersebut
merupakan tanah domain negara / milik negara
C. Periode kemerdekaan Indonesia Hal ini menjadikan warga pribumi menjadi lemah
Bertumpu pada pasal 33 ayat 3 UUD 1945 , yang memiliki inti : terhadap hak milik atas tanah, sebab tidak memiliki hak
eigendom . kecuali, melakukan permohonan penerbitan hak
1. Objek dari hukum agraria, mengikuti pengertian hukum agraria yang luas. (Bumi, Air, agraris eigendom
Ruang Angkasa, dan Kekayaan Alam yang ada) Keputusan ini menjadikan hak atas tanah orang eropa
2. Hubungan negara dengan objek hukum agraria. (Hak menguasai negara) semakin menjadi lebih kuat

3. Tujuan dari hukum agraria (sebesar-besar kemakmuran rakyat)


I. Perbandingan UUD 1945 dengan Agrarische Wet : [bukti bahwa UUD 1945 ingin mengganti
Commented [DA15]: Dasar politik hukum Agraria ialah
agrarische wet) Prinsip-prinsip atau dasar-dasar yang dijadkan dalam
Substansi Agrarische Wet Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 membuat kebijakan yang berkaitan dengan bidang agraira
Objek Lebih menekankan pada Bumi, air, dan kekayaan Commented [DA16]: Untuk memperluas wilayah Belanda
tanah alam
Commented [DA17]: Seluruh Sumber Daya Agraria harus
Hubungan negara dengan Pemegang hak domein Hak menguasai negara diatur
objek
Tujuan Lebih pada kepentingan Kemakmuran seluruh Commented [DA18]: Menempatkan negara sebagai
pemilik tanah, dengan domeinverjklaring.
swasta rakyat
Commented [DA19R18]: Negara memiliki hak milik VS
Warga Negara memiliki hak milik ?
II. Penyesuaian ketentuan lama dengan politik pembangunan hukum SDA terutama dalam Menyebabkan pemisahan yang mendasar antara negara
bidang sumber daya tanah, beberapa kebijakan yang dikeluarkan : dengan warga negara. Negara bukan rakyat, negara ialah
a. Penghapusan tanah partikelir -> membuat adanya negara dalam negara (dihapus negara, rakyat ialah rakyat. Sehingga dapat menimbulkan
perebutan hak milik atas tanah antara rakyat dengan negara
dengan UU Nomor 1 tahun 1958)
b. Penghapusan hak konversi ( UU nomor 13 tahun 1948 jo. UU nomor 5 tahun 1950) Commented [DA20R18]: Hal ini bertentangan dengan
konsep dasar NKRI. Negara lahir dari rakyat
c. Penyesesuaian waktu dan pembayaran sewa tanah (UU nomor 6 tahun 1952)
Commented [DA21]: Hak menguasai negara, bukan
Pemerintah telah mulai melakukan inisiasi pembentukan hukum agraria nasional semenjak merupakan hak untuk memiliki. Kemudian apa maksudnya ?
tahun 1948. Dibentuklah panitia jogja (ibu kota berpindah ke Jogja), kemudian dibentuk lagi ada perebutan hak milik atas tanah antara negara dengan
rakyat, namun dalam artian yang positif
panitia jakarta (1950), 1955, 1958, 1959, 1960 (UU nomor 5 tahun 1960 – UU tentang Yakni,
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, bisa disebut juga Undang-undang Pokok Agraria kewenangan untuk membuat kebijakan ;
[diktum]) untuk mengatur ;
untuk mengurus ;
Tujuan diberlakukannya UUPA untuk mengelola (mengusahakan, bila untuk badan swasta,
badan swasta yang bagaimana) ;
untuk mengawasi.
Untuk melakukan penyatuan dan penyederhanaan hukum agraria nasional.
Commented [DA22]: Untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan-perusahaan swasta

Asas pengelolaan pertambangan Commented [DA23]: Dalam rangka kemakmuran seluruh


rakyat Indonesia, sebagai instrumen mewujudkan
Minerba (mineral dan batu bara) kesejahteraan Rakyat Indonesia
Commented [DA24]: Hak eigendom yang dimiliki oleh
1. Manfaat, keadilan, dan keseimbangan perseorangan dan diperoleh berdasarkan jual-beli tanah
oleh negara, dengan kewenangan-kewenangan istimewa.
Manfaat : sumber daya tambang dapat dieksploitasi dalam rangka mendapatkan Kewenangan tersebut antara lain :
pendapatan ekonomi Menentukan pajak dan memungut pajak
Pemilik tanah partikelir dapat menghentikan dan
Keadilan : nilai manfaat ekonomi harus bisa dinikmati oleh semua orang mengangkat pejabat publik diwilayahnya (KADES)
Menentukan siapa yang dapat memanfaatkan dan
Keseimbangan : eksploitasi terhadap sumber daya tambang harus juga dapat menjaga mengelola tanah di wilayahnya
kelestarian hidupnya. (reklamasi – menimbun kembali lubang yang digali) Kewenangan-kewenangan ini menyebabkan eksploitasi
(pemerasan) oleh pemilik tanah kepada rakyat, sehingga
2. Keberpihakan kepada kepentingan bangsa menyebabkan kesengsaraan rakyat. Kewenangan ini
bertentangan pada pasal 33 ayat 3 UUD 1945
Hasilnya harus diperuntukkan untuk kepentingan bangsa, minerba berkontribusi untuk
kesejahteraan bangsa Pada zaman hindia-belanda 1 juta hektar, pada zaman
kemerdekaan masih tersisa 500 ribu hektar, setelahnya ...
3. Partisipatif, transparansi, dan akuntabilitas
Commented [DA25]: Kewenangan-kewenangan yang
Partisipatif : dalam proses pengeluaran izin, pengelolaan, dan pengawasan harus diberikan pada perusahaan swasta yang diberikan atas
melibatkan masyarakat dasar keputusan raja untuk mengurus dan mengelola tanah
Transparansi : harus terbuka ke masyarakat. (misal : hasil pertambangan, dilaporkan juga ...
ke masyarakat) Commented [DA26]: Sebelum tahun 1952, waktu sewa
sangat panjang (10 tahun, 20 tahun)
...
Akuntabilitas : perusahaan yang melakukan pertambangan harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada negara dan masyarakat, serta secara
implisit kepada Tuhan
4. Berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
Kegiatan pertambangan harus tetap menjaga kelestarian lingkungan

MIGAS BUMI

1. Ekonomi kerakyatan
Kegiatan pertambangan harus memberikan keuntungan bagi kepentingan rakyat
2. Keterpaduan
Proses pemberian izin usaha MIGAS harus dikoordinasikan dengan instansi-instansi
terkait baik dipusat maupun dengan daerah
3. Manfaat
Sumber daya tambang boleh dieksploitasi untuk mendatangkan keuntungan pendapatan
ekonomi
4. Keadilan
Hasil dan manfaat ekonomis yang dihasilkan dari MIGAS harus dapat dinikmati oleh
seluruh Rakyat Indonesia
5. Keseimbangan
Kegiatan pertambangan migas, disamping menghasilkan keuntungan ekonomis harus juga
mampu menjaga kelestarian lingkungan
6. Pemerataan
Hasil pertambangan harus didistribusikan kepada seluruh rakyat Indonesia

Dasar Hubungan Perusahaan Migas

Usaha Hulu

(usaha yang mendahului, kegiatan untuk eksplorasi dan eksploitasi)

Eksplorasi : memperoleh informasi mengenai kondisi geologi untuk menemukan dan


memperoleh perkiraan cadangan MIGAS.
Eksploitasi :
 Diperoleh melalui LELANG + KONTRAK kerjasama dengan badan pengelola dan diberitahukan Commented [DA27]: Kedudukan negara dengan
kepada DPR pengusaha ?
Sejajar , hal ini tidak logis. Seharusnya berbentuk IZIN,
Badan Usaha : sehingga kedudukan negara lebih tinggi

Pengertian hukum sumber daya AIR

Sekumpulan norma yang mengatur pengelolaan air, sumber air dan daya air untuk mewujudkan
kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan serta meningkatkan sebesar-besar kemakmuran
rakyat.

UU no 7 tahun 2004 telah dibatalkan seluruhnya oleh MK, sebab perusahaan pengusaha air dapat
dilaksanakan oleh perusahaan bermodal besar

Asas Hukum Pengelolaan Sumber Daya Air

Sumber daya air harus dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan


Asas keseimbangan : sumber daya air harus dapat dimanfaatkan baik secara sosial, ekologi, dan
ekonomi

Asas kemanfaatan umum : sumber daya air harus diprioritaskan untuk kepentingan bersama

Asas keterpaduan dan keserasian : semua kelompok yang membutuhkan air harus dapat dipenuhi

Asas keadilan : seluruh lapisan masyarakat harus diberikan kesempatan untuk mendapat, menikmati
dan pemanfaatan air

Asas kemandirian : harus dpat mencukupi kebutuhan air yang ada dari lingkungan yang ada disekitar
kita.

Asas transparansi dan akuntabilitas : seluruh pengelolaan air harus dapat dipertanggungjawabkan
kepada negara, masyarakat, serta Tuhan

Anda mungkin juga menyukai