Anda di halaman 1dari 21

TEKNIK

WAWANCARA
DENGAN KLIEN
Irianto Subiakto, S.H. LL.M.
PKPA FHUI
MEWAKILI KLIEN BERARTI:

• ADVOKAT ADALAH “ALTER EGO” KLIEN

• MASALAH YANG DIHADAPI KLIEN ADALAH HAL


TERPENTING DI DUNIA
Kriteria Advokat Yang Dituntut Klien :

• Memiliki kepedulian terhadap masalah hukum yang


dihadapi klien
• Dapat dipercaya, dalam arti memegang rahasia dan tidak
khianat
• Memiliki kemampuan bertindak dan bersikap professional
• Memiliki kepribadian dan reputasi yang baik
• Bekerja sepenuh hati dan kesungguhan menyelesaikan
masalah yang dihadapinya
Parameter kepuasan klien:
1. Memperoleh infomasi yang cukup mengenai masalah yang dihadapi dan bagaimana
masalahnya ditangani

2. Tersedia waktu yang cukup untuk mendiskusikan masalah yang dihadapi, bagaimana
masalah diatasi dan rencana tindaknya, kemajuan atau kemandekan yang dialami

3. Terbangun hubungan interpersonal yang baik antara advokat-klien

4. Kesungguhan dan kerja keras dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi

5. Penanganan yang cepat, tepat, cermat dan antisipatif


MEMBANGUN KEPERCAYAAN DAN HUBUNGAN BAIK

Sikap dalam interview

ü Memulai dengan cara yang bersahabat. Usahakan klien mengatakan ya atas


pernyataan dan kesimpulan yang disampaikan kepadanya.

ü Jujur dan terus terang terhadap klien, termasuk dalam mereview kasus
yang akan dihadapi dan prosedur yang harus dilalui serta biaya yang
diperlukan.

ü Menunjukkan sikap sopan, simpatik dan respek terhadap klien.


ü Hindari perdebatan dengan klien.
cont’d

ü Jika perdebatan tak dapat dihindari, sampaikan dengan jelas, sopan, dan respek.

ü Jika keliru, segera akui secara empatik.

ü Biarkan klien berbicara lebih banyak dan berusaha jujur dalam melihat segala
sesuatunya dari sudut pandang klien. Jadilah pendengar yang baik.

ü Jangan menyela.

ü Berbicara dengan suara yang cukup jelas untuk didengar, perhatikan volume dan
tempo suara.
cont’d

ü Menjaga bahasa tubuh yang atentif, bersikap positif.

ü Menjaga kontak mata dan tunjukkan kepedulian.

ü Senyum pada tempatnya.

ü Menjaga jarak fisik yang pantas.

ü Menjaga postur tetap atentif; sedikit condong ke depan.


Sikap yang harus dihindari:

Ø Jangan membungkukkan badan. Duduklah dengan tegap, karena sikap


duduk tegap menunjukkan energi dan rasa percaya diri.

Ø Jangan banyak bergerak! Terus-menerus menggerakkan tangan atau kaki


seolah menunjukkan kegelisahan.

Ø Jangan asal bicara. Berpikirlah sebelum berbicara. Bahkan sedetik


sekalipun akan sangat membantu ketika Anda untuk mengumpulkan dan
mengorganisasikan pikiran Anda sebelum menjawab sebuah pertanyaan.
MEWAWANCARAI KLIEN

Sebelum wawancara pastikan bahwa:


1. Tidak ada larangan bagi Advokat untuk membela kepentingan hukum
calon klien, misalnya ada conflict of interest.
2. Bila sesi wawancara tersebut diperhitungkan sebagai pemberian jasa
nasihat hukum dan dikenai biaya, maka hal tersebut harus
disampaikan kepada calon klien.
3. Hadir tepat waktu.
4. Ada perlengkapan yang diperlukan, seperti laptop, glass board, alat
tulis, buku referrensi.
cont’d

Materi wawancara :

1. Beri salam, memperkenalkan diri dan pembicaraan pembuka.

2. Mempersilahkan klien menjelaskan permasalahan yang dihadapinya.

(mendengar, mencatat hal yang dianggap penting, melakukan


klarifikasi-tidak berasumsi)

3. Menggali fakta untuk memperoleh gambaran umum masalah hukum


yang dihadapi klien.
cont’d

4. Penting bagi Advokat mendapatkan informasi vital dari klien. Sebaliknya,


klien perlu mendapatkan informasi yang benar tentang aspek hukum dari
masalah yang dihadapinya dan langkah hukum apa yang akan dilakukan
oleh advokat, juga informasi tentang kenapa langkah hukum tersebut
diambil, dan apa prosedur yang harus ditempuh.

5. Bila masalah calon klien tersebut diputuskan untuk ditangani, maka


dilanjutkan dengan kesepakatan fee dan biaya lain (reimbursement), success
fee (bila ada) serta cara pembayaran.
Why ....? What ...? Who ...? When ...? Where ...? How ... ?

Kasus Rajian Damanik

Istri Damanik datang menemui saudara menerangkan hal-hal yang pada pokoknya sebagai berikut:

• Damanik ditahan Polisi karena disangka sebagai penadah, membeli sepeda hasil curian dari
kawannya, Jumadi.

• Awalnya, Tumin, pemilik sepeda, bersama Polisi mendatangi kios sepeda Damanik dan
menjelaskan bahwa salah satu sepeda yang ada di kiosnya adalah milik Tumin. Selanjutnya Polisi
minta Damanik untuk ikut ke kantor Polisi memberikan keterangan yang diperlukan.
cont’d

• Di kantor Polisi, Damanik dipertemukan dengan Jumadi, yang mengaku bahwa


sepeda hasil curiannya benar dijual kepada Damanik. Damanik mengakui membeli
sepeda dari Jumadi, tapi tidak tahu kalau sepeda tersebut adalah hasil curian dan
membantah kalau dia sebagai penadah. Damanik ditahan dengan sangkaan
melakukan tindak pidana sebagaimana diatur Pasal 480 KUHPidana : “Barang siapa
membeli yang diketahuinya atau patut disangkanya barang itu diperoleh dari kejahatan
dan barang siapa mengambil keuntungan dari sesuatu barang yang diketahuinya atau
patut disangkanya barang itu diperoleh dari kejahatan.”
cont’d

Dari wawancara dengan istri Damanik diperoleh keterangan :

• Sepeda merek Polygon dibeli Tumin seharga Rp. 2.800.000,-

• Sepeda tersebut benar dicuri oleh Jumadi dan dijual kepada Damanik pada siang hari
seharga Rp. 1.200.000,- tapi oleh Damanik baru dibayar Rp. 200.000,- sebagai tanda jadi.
Sisanya baru dibayarkan setelah Jumadi menyerahkan bukti kwitansi pembelian dan buku
manual sepeda. Sore harinya setelah sepeda dibeli, Damanik ditangkap Polisi. Bukti
kwitansi pembelian dan buku manual sepeda belum diserahkan oleh Jumadi. Harga
pasaran sepeda bekas tersebut bila buku manual ada ditaksir sekitar Rp. 1.500.000,-.
Damanik tidak mau melunasi seluruhnya sebelum diserahkan surat-suratnya.
cont’d
Kasus Nyonya Jong Jang Siong

Nyonya Jong Jang Siong datang menemui saudara menerangkan hal-hal yang pada
pokoknya sebagai berikut:

• PT Layang Mega Securitis yang berkedudukan di Surabaya mempunyai cabang di


Surakarta, dipimpin oleh R. Djoko Sudibyo. Perusahaan tersebut bergerak di bidang
perdagangan jual-beli saham di Bursa efek di Surabaya dan di Jakarta.

• Pada tanggal 13 Oktober 1997, ditandatangani suatu “Perjanjian Membuka Rekening


sebagai Nasabah” untuk perdagangan jual-beli efek/saham di Bursa Efek Surabaya dan di
Jakarta antara pihak PT Layang Mega Securitis Cab. Surakarta dengan Tn. Jong Jang Siong
(Jong Hong An), yang dituangkan dalam Perjanjian No. 173/LMS/PPBN/X/1997.
cont’d
• Dalam Perjanjian tersebut ditentukan tentang kewajiban masing pihak yaitu:
- Pihak PT Layang M. Securitis berkewajiban mengkreditkan ke Rekening Nasabah
setiap hasil transaksi berupa: penjualan, penyerahan, penukaran effek-effek atas
nama nasabah (Tn. Jong Jang Siong) ke dalam rekeningnya kecuali ada perintah
lain.
- Pihak Nasabah (Tn. Jong Jang Siong) untuk membayar pembelian effek, membayar
komisi, membayar broker, dan membayar lainnya kepada PT Layang Mega Securitis
(PT Layang MS) dan kepada Pihak ketiga yang terkait dengan jual-beli effek
tersebut.
• Hubungan antara nasabah (Tn. Jong Jang Siong) dengan “PT Layang M.S”
sebagaimana yang tertuang dalam Perjanjian tanggal 13 Oktober 1997 sampai
dengan awal tahun 1999 berjalan dengan baik.
• Namun kemudian terjadi sengketa antara mereka berdua karena pihak nasabah (Tn.
Jong Jang Siong) ternyata masih mempunyai kewajiban pembayaran sebesar Rp
312.003.146 (yang jatuh tempo pada tanggal 28 Januari 1998). Hutang Nasabah ini
sampai dengan awal 1998 belum juga dibayar lunas oleh nasabah (Tn. Jong Jang
Siong) kepada PT. Layang Mega Securitis tersebut.
cont’d

• Karena usaha damai diikuti dengan peringatan-peringatan oleh PT Layang M.S. kepada
nasabah tidak berhasil menyelesaikan masalah hutang akibat jual-beli saham tersebut,
maka pihak PT Layang Mega Securitis yang diwakili oleh Direktur Utamanya: Harry Fong
Jaya yang berkedudukan di Surabaya sebagai Penggugat, pada Februari 1999
mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Surakarta terhadap para Tergugat
yaitu:

i. Tn. Jong Jang Siong (Jong Hon An) sebagai Tergugat ke I.

ii. Nyonya Jong Jang Siong (istrinya Tergugat I) sebagai Tergugat II.

Apa pertanyaan pokok yang sebaiknya diajukan kepada Nyonya Jong Jang Siong?
MENGEDUKASI KLIEN
One of the sweetest prerogatives of the professional is that he retains the capacity
to say when the occasion demands, “get out of my office.”

• Terkadang ditemui klien memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi atas


masalah yang dihadapinya. Adalah tugas advokat untuk menunjukkan
realita dan bagaimana sistem hukum bekerja.

• Ada kalanya juga ditemui klien menceritakan masalahnya secara detail,


namun tidak ada dasar hukum untuk mempermasalahkannya secara
hukum.

• Atau, klien memiliki persepsi yang keliru atas masalah yang dihadapinya.
Kode Etik Peradi
Pasal 4
a) Advokat dalam perkara-perkara perdata harus mengutamakan penyelesaian
dengan jalan damai.
b) Advokat tidak dibenarkan memberikan keterangan yang dapat menyesatkan
klien mengenai perkara yang sedang diurusnya.
c) Advokat tidak dibenarkan menjamin kepada kliennya bahwa perkara yang
ditanganinya akan menang.
d) Dalam menentukan besarnya honorarium Advokat wajib
mempertimbangkan kemampuan klien.
e) Advokat tidak dibenarkan membebani klien dengan biaya-biaya yang tidak
perlu.
f) Advokat dalam mengurus perkara cuma-cuma harus memberikan perhatian
yang sama seperti terhadap perkara untuk mana ia menerima uang jasa.
cont’d

g). Advokat harus menolak mengurus perkara yang menurut keyakinannya tidak ada
dasar hukumnya.
h). Advokat wajib memegang rahasia jabatan tentang hal-hal yang diberitahukan oleh
klien secara kepercayaan dan wajib tetap menjaga rahasia itu setelah berakhirnya
hubungan antara Advokat dan klien itu.
i.) Advokat tidak dibenarkan melepaskan tugas yang dibebankan kepadanya pada saat
yang tidak menguntungkan posisi klien atau pada saat tugas itu akan dapat
menimbulkan kerugian yang tidak dapat diperbaiki lagi bagi klien yang bersangkutan,
dengan tidak mengurangi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf a.
j). Advokat yang mengurus kepentingan bersama dari dua pihak atau lebih harus
mengundurkan diri sepenuhnya dari pengurusan kepentingan-kepentingan tersebut,
apabila dikemudian hari timbul pertentangan kepentingan antara pihak-pihak yang
bersangkutan.
k). Hak retensi Advokat terhadap klien diakui sepanjang tidak akan menimbulkan
kerugian kepentingan klien.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai