Anda di halaman 1dari 58

HUKUM ACARA PERDATA

DR. SRI LAKSMI ANINDITA, S.H., M.H.


PENGERTIAN HUKUM ACARA PERDATA

Hukum yang mengatur mengenai bagaimana cara


menjamin ditaatinya Hukum Perdata Materiil
dengan perantaraan hakim.
(Prof. Sudikno Mertokusumo, S.H.)
FUNGSI HUKUM ACARA PERDATA

¡ Untuk Melaksanakan Hukum Perdata Materiil.

SIFAT HUKUM ACARA PERDATA

¡ Inisiatif berasal dari seseorang atau beberapa orang


yang merasa haknya dilanggar.
SUMBER HUKUM ACARA PERDATA
HIR (Herziene Inlands Reglement) S. 1941: 44 atau RID
Rbg (Reglement Buitengewesten) S. 1927: 229 yang
(Reglemen Indonesia yang Diperbaharui) berlaku di Jawa
berlaku di luar Jawa dan Madura
dan Madura

UU ttg Peradilan Umum No 2/1986 jo UU No 8/ 2004 Jo. UU No. 49


UU No 48/2009 tentang Kekuasaan Kehakiman tahun 2009 ttg perubahan kedua

UU ttg Mahkamah Agung No 14/1985 jo. UU No 5/ 2004


UU No 20/ 1947 tentang Peradilan Ulangan
Jo. UU No. 3 tahun 2009 tentang perubahan kedua

Pengadilan Niaga: UU No 37/2004 tentang Kepailitan dan


UU No 30/1999 tentang Arbitrase
PKPU

Mediasi: Perma No. 2/ 2003 dihapuskan dengan Perma No.


Class Action: Perma No. 1/200
1/2008, Dihapus dengan Perma No. 1 Tahun 2016

Yurisprudensi (Pengumpulan yang sistematis dari Putusan MA dan Putusan PT yang diikuti oleh Hakim lain dalam
memberikan keputusan soal yang sama (Kamus Besar Fockema Andrea)
ASAS ASAS HUKUM ACARA PERDATA

Ø Hakim bersifat menunggu (Psl 16 ayat (1) dan 28 ayat (1) UU No.
4/2004 diganti dengan Pasal 5 ayat (1) UU No. 48/2009)
Apabila tidak ada gugatan yang diajukan oleh para pihak maka tidak akan ada hakim yang mengadili perkara tersebut
(Nemo judex sine actore), tetapi bila sudah diajukan suatu perkara maka hakim tidak boleh menolak perkara tersebut
dengan dalih tidak ada hukumnya karena hakim dianggap tahu akan hukum (ius curia novit). Inisiatif mengajukan
gugatan ada pada pihak yang merasa haknya dilanggar.

Ø Hakim Pasif (Psl 5 ayat (2) UU No. 4/2004) diganti dengan Pasal 4
ayat (2)UU No. 48/2009)
¡ Hakim bertitik tolak kepada peristiwa yang diajukan oleh Para pihak (secundum allegat iudicare), hakim tidak
boleh mencegah para pihak untuk melakukan perdamaian.
¡ Hakim hanya mengadili luas pokok sengketa yang diajukan oleh para pihak tidak boleh memutus melebihi dari
yang diminta
Ø Persidangan bersifat terbuka (Psl 19 ayat (1) dan (2) UU No. 4 Tahun
2004) diganti dengan Pasal 13 ayat (1), (2), (3) UU No. 48/2009), bila
tidak batal demi hukum.
Ø Mendengar kedua belah pihak Psl 5 ayat (1) UU No.4/2004) diganti
dengan Pasal 4 ayat (1)UU No. 48/2009).
Tidak Memihak (Horen van beide partijen), Pengajuan alat bukti harus dilakukan di muka persidangan dengan
dihadiri oleh para pihak yang berperkara.

Ø Putusan harus disertai alasan-alasan (Psl 25 ayat (1) jo 19 ayat (4)


UU No.4/2004) diganti dengan Pasal 50 ayat (1) dan Pasal 14 ayat
(2) UU No. 48/2009)
Ø Beracara dikenakan biaya (Psl 4 ayat (2) jo 5 ayat (2) UU No. 4 Tahun
2004) diganti dengan Pasal 2 ayat (4) dan Pasal 4 ayat (2)UU No.
48/2009).
Biaya perkara (Panjer): Biaya kepaniteraan, pemanggilan para pihak, biaya pemberitahuan, meterai dan biaya
administrasi. Kecuali bagi orang yang tidak mampu membayar biaya perkara dapat mengajukan ijin untuk berperkara
dengan tidak dikenakan biaya (Prodeo) Pasal 237 HIR

Ø Tidak ada keharusan mewakilkan (Psl 123 ayat (1) HIR).


¡1. KOMPETENSI
¡(Kewenangan Mengadili)

¡2. CARA MENGAJUKAN


¡ ISI PASAL 118 HIR
GUGATAN

¡3. CARA MENGHADAP


¡(1) Actor sequitur forum Rei
¡Diajukandi domisili hukum
¡Tergugat bertempat tingga

¡RELATIF
¡Pasal 118 HIR ¡(2) T>1 org , atau ada
¡hubungan antara
¡penghutang utama dan
¡penanggung
¡KOMPETENSI
¡(Kewenangan
¡(3) T tdk diketahui,
Mengadili) ¡G diajukan di Domisili
¡hukum P. atau gugatan
¡mengenai benda tetap
¡ABSOLUT
¡PASAL 134 HIR
¡(4) G diajukan di PN yang
¡dipilih dlm suatu perjanjian

¡Pengadilan Negeri untuk


kasus Perdata
¡LISAN
¡Untuk yang buta huruf
¡(Pasal 120 HIR)

¡CARA MENGAJUKAN
GUGATAN

¡TERTULIS

¡Proses Partij Materiil


¡(tanpa kuasa)

¡CARA MENGHADAP

¡Proses Partij Formil


¡(dengan kuasa khusus –
Pasal 123 HIR)
Gugatan Jurisdictie Contentieusa Permohonan Jurisdictie Voluntair
No.
(peradilan sangah menyanggah yang berbeda haknya) (peradilan sukarela, yang berkepentingan)

1 Ada sengketa. Tidak ada sengketa.

Ada Penggugat (Orang /BH yang merasakan bahwa


2 haknya dilanggar. Syarat Penggugat: (point de interest Hanya ada Pemohon.
point de action) dan Tergugat.
Hakim bertugas mengadili (memutus siapa yang benar Hakim bertugas sebagai tenaga tata
3
dan salah). usaha negara.
Putusan Hakim bersifat condemnatoir, konstitutif dan Putusan hakim bersifat konstitutif dan
4
declaratoir. declaratoir.
Diajukan di wilayah hukum Pemohon
5 Diajukan di wilayah hukum Tergugat berdomisili.
berdomisili.

6 Majelis hakim (minimal 3) Hakim Tunggal.

7 Hasilnya Putusan Hasilnya Penetapan.


TAHAPAN BERACARA

¡SEGI
ADMINISTRATIF
¡SEGI YUDISIAL
SEGI ADMINISTRATIF

Pihak Penggugat Pihak Pengadilan


1. Mengajukan gugatan/Permohonan; 1. Panitera menerima dan memberi no register
2. Membayar ongkos perkara (persekot); perkara;
3. Menerima tanda bukti Pembayara. 2. berkas diserahkan kepada Ketua Pengadilan
(KPN);
3. KPN menentukan majelis hakim;
4. Majelis hakim menentukan hari sidang pertama;
5. Panitera buat surat panggilan;
6. Juru Sita menyampaikan surat panggilan kepada
para pihak.

4 DOKUMEN PENTING DALAM SEGI ADMINISTRATIF:


1. Surat penetapan hari sidang pertama;
2. Surat panggilan;
3. Berita Acara Pemanggilan (relass);
4. Daftar Perkara (roll).
SYARAT MENYAMPAIKAN SURAT PANGGILAN:
1. disampaikan langsung
2. min 3 hari kerja (patut)
3. pendelegasian wewenang bila berbeda tempat tinggal (Pasal 388, 389, 390
HIR)

JURU SITA MENYAMPAIKAN:


1. Surat panggilan
2. Relass
3. Salinan gugatan
SEGI YUDISIAL
PROSES PERSIDANGAN PERKARA PERDATA

1. SURAT KUASA
2. MEDIASI
3. SURAT GUGATAN
4. JAWABAN
5. PEMBUKTIAN,
6. PUTUSAN HAKIM, DAN
7. UPAYA HUKUM
SURAT KUASA

Dasar hukum Pasal 1792-1819 BW dan Pasal 123 HIR


Surat Kuasa Perjanjiian Pemberian Kuasa Berlaku syarat sah Perjanjian
(1320 BW)
Berakhirnya pemberian kuasa (1813 BW)
a. Penarikan kembali kuasa oleh pemberi kuasa;
b. Pemberitahuan penghentian kuasanya oleh penerima kuasa;
c. Meninggal, pengampuan, atau pailitnya penerima atau pemberi kuasa;
d. kawinnya si wanita, penerima kuasa atau pemberi kuasa. (tidak berlaku lagi)
MACAM KUASA

1. Pemberian kuasa secara Umum;


2. Pemberian kuasa secara khusus;
3. Kuasa Khusus beracara di pengadilan, sesuai Pasal 123
HIR, hanya diberikan kepada Advocat sesuai UU No.
18/2003 hrs memuat: identitas dan kedudukan para pihak,
kompetensi absolut dan relatif, pokok sengketa. Sebaiknya
memuat Hak substitusi, Honorarium, dan retensi.
SURAT KUASA (1)
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : (2)
Pekerjaan : (3)
Alamat : (4)
untuk selanjutnya disebut sebagai - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Pemberi Kuasa (5)
Dalam hal ini memilih domisili hukum di kantor kuasa tersebut di bawah ini, menerangkan bahwa dengan ini memberi kuasa kepada:
(isi nama advokat), S.H. (6), Advokat/Asisten Advokat/Pembela Umum/Asisten Pembela Umum (7) pada Kantor Hukum (isi nama kantor
hukum) (8) yang beralamat di (isi alamat) (9) yang bertindak secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, (10) untuk selanjutnya disebut
sebagai - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Penerima Kuasa (11)

KHUSUS

Untuk dan atas nama pemberi kuasa selaku P (13) mengajukan gugatan di (isi nama pengadilan) (14) mengenai (PMH/WP) (15) terhadap
Tn/Ny (isi nama pihak lain) (16) pekerjaan (17), bertempat tinggal di (alamat) (18), untuk selanjutnya disebut sebagai T. (19)
Untuk itu penerima kuasa diberi hak untuk menghadap di muka Pengadilan serta badan – badan kehakiman atau pembesar pembesar
lainnya, mengajukan gugatan replik kesimpulan, menerima jawaban duplik, melakukan pembuktian, menjalankan perbuatan-perbuatan,
atau memberikan keterangan – keterangan yang menurut hukum harus dijalankan atau diberikan oleh seorang kuasa, menerima dan
menandatangani kuitansi – kuitansi, menerima dan melakukan pembayaran dalam perkara ini, mengadakan perdamaian dengan
persetujuan pemberi kuasa. (20)

Surat kuasa ini diberikan dengan hak substitusi (21), retensi (22) dan honorarium (23)

Jakarta, (24)_________2021(25)
Penerima Kuasa Pemberi Kuasa
materai (26)
ttd (27) ttd (28)
(________nama (S.H.)______) (29) (____nama (S.H.)______) (30)
HARI SIDANG I

P dan T hadir maka akan ditawarkan Mediasi.


MEDIASI BERDASARKAN PERMA NO 1 TAHUN
2016
Jangka waktu Mediasi adalah 30 hari kerja dihitung sejak Penetapan Mediasi oleh Hakim Pemeriksa. Apabila hakim
pengadilan negeri tidak/lupa menawarkan mediasi dan para pihak mengajukan banding/kasasi, maka dengan putusan sela
hakim banding/kasasi akan memerintahkan hakim PN untuk melakukan Mediasi.

Semua sengketa perdata yang diajukan ke pengadilan wajib diupayakan Mediasi, kecuali: Pengadilan Niaga, PHI, KPPU, BPSK,
Putusan Arbitrase, Putusan Komisi Informasi, penyelesaian perselisihan partai politik, gugatan sederhana dan sengketa
lainnya yang ditentukan oleh undang-undang.

Mediasi bersifat tertutup kecuali atas persetujuan para pihak.

Adanya kewajiban bagi para pihak (inpersoon) untuk menghadiri secara langsung pertemuan Mediasi dengan atau tanpa
didampingi oleh kuasa hukum, kecuali ada alasan sah seperti kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan hadir dalam
pertemuan Mediasi berdasarkan surat keterangan dokter; di bawah pengampuan; mempunyai tempat tinggal, kediaman atau
kedudukan di luar negeri; atau menjalankan tugas negara, tuntutan profesi atau pekerjaan yang tidak dapat ditinggalkan.

Kehadiran dapat melalui media komunikasi audio visual jarak jauh.


Bila para pihak
menginginkan Akta
Perdamaian maka
Kesepakatan Perdamaian
diberikan kepada hakim
pemeriksa Hakim
Apabila tercapai Pemeriksa akan
Bila para pihak menentukan jadwal sidang
Pada hari sidang Kesepakatan
tidak ingin untuk membaca Akta
pertama, majelis 5 hari sejak maka
Kesepakatan Perdamaian paling lama 3
hakim memberi penetapan para dituangkan
Perdamaian hari, bila ternyata hasil
waktu 2 hari pihak harus secara tertulis
Waktu mediasi dikuatkan dalam penelitian Hakim
bagi para pihak menyerahkan Pada Pemeriksa selama 2 hari
adalah 30 hari Akta
untuk Resume Kesepakatan Kesepakatan Perdamaian
kerja. perdamaian,
menentukan Perkara kepada Perdamaian tersebut belum memenuhi
maka Penggugat
mediator pihak lain dan yang syarat (bertentangan
Cukup
(dibuatkan mediator. ditandatangani dengan hukum, patiha,
mencabut
penetapan) oleh para pihak merugikan Pihak ketiga
gugatannya. dan/atau tidak dapat
dan mediator.
dilaksanakan), maka
Hakim Pemeriksa akan
Mengembalikan
Kesepakatan perdamaian
untuk diperbaiki selama 7
hari guna diperbaiki.
Penggugat dinyatakan tidak Para Pihak secara bersama-sama
beritikad baik Terggugat dinyatakan tidak beritikad baik dinyatakan tidak beriktikad baik oleh
(Pasal 22) (Pasal 23) Mediator.

Wajib membayar Wajib membayar Biaya Mediasi. Gugatan


Biaya Mediasi. dinyatakan tidak
Mediator menyampaikan laporan tergugat tidak beriktikad baik kepada
dapat diterima
Mediator menyampaikan laporan Hakim Pemeriksa Perkara disertai rekomendasi pengenaan Biaya
Mediasi dan perhitungan besarannya dalam laporan ketidakberhasilan oleh Hakim
penggugat tidak beriktikad baik
kepada Hakim Pemeriksa Perkara atau tidak dapat dilaksanakannya Mediasi Pemeriksa
disertai rekomendasi pengenaan Perkara tanpa
Biaya Mediasi dan perhitungan Berdasarkan laporan Mediator sebelum melanjutkan pemeriksaan, penghukuman
besarannya dalam laporan Hakim Pemeriksa Perkara dalam persidangan yang ditetapkan berikutnya Biaya Mediasi.
ketidakberhasilan atau tidak dapat wajib mengeluarkan penetapan yang menyatakan tergugat tidak
dilaksanakannya Mediasi. beriktikad baik dan menghukum tergugat untuk membayar Biaya
Berdasarkan laporan Mediator. Mediasi.

Hakim Pemeriksa Perkara mengeluarkan Biaya Mediasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan bagian
putusan yang merupakan putusan akhir dari biaya perkara yang wajib disebutkan dalam amar putusan akhir.
yang menyatakan gugatan tidak dapat
diterima disertai penghukuman Dalam hal tergugat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pembayaran Biaya Mediasi dan biaya dimenangkan dalam putusan, amar putusan menyatakan Biaya
perkara. Mediasi dibebankan kepada tergugat, sedangkan biaya perkara tetap
dibebankan kepada penggugat sebagai pihak yang kalah.

Biaya Mediasi sebagai penghukuman kepada penggugat Dalam perkara perceraian di lingkungan peradilan agama, tergugat
dapat diambil dari panjar biaya perkara atau sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihukum membayar Biaya Mediasi,
pembayaran tersendiri oleh penggugat dan diserahkan sedangkan biaya perkara dibebankan kepada penggugat. Pembayaran
kepada tergugat melalui kepaniteraan Pengadilan. Biaya Mediasi oleh tergugat yang akan diserahkan kepada penggugat
melalui kepaniteraan Pengadilan mengikuti pelaksanaan putusan yang
telah berkekuatan hukum tetap..
SURAT-SURAT RESMI HUKUM ACARA PERDATA

PENGGUGAT TERGUGAT

q DAFTAR ALAT BUKTI


q KESIMPULAN
GUGATAN

“Suatu upaya atau tindakan untuk menuntut hak/


memaksa pihak lain untuk melaksanakan tugas/
kewajibannya guna memulihkan kerugian yang diderita
oleh Penggugat melalui suatu putusan pengadilan”.
Kompetensi

1. Persona Standi in Judicio Identitas Para Pihak

2. Posita/Fundamentum
SYARAT Kualitas Para Pihak
Petendi
MATERIIL

3. Petitum/Tuntutan Kronologis Peristiwa


GUGATAN

Dasar Hukum Pengajuan


SYARAT Tempat, tanggal dan tahun Gugatan
FORMIL Surat Gugatan Dibuat

Bermaterai

Ditandatangani
PERSONA STANDI GUGATAN

Jakarta, 24 Agustus 2021

(Kompetensi)
Kepada Yth.
Bapak Ketua Pengadilan Negeri ….... (perhatikan Pasal 118
HIR)
di-
Alamat Pengadilan
Dengan hormat,
…………(nama)
(IDENTITAS (1)…………
PARA PIHAK) pekerjaan Wiraswasta (2),
alamat…………… (3), berdasar Surat Kuasa Khusus (terlampir) (4)
telah memberikan kuasa kepada………(nama, SH) (5)………,
pekerjaan Pengacara (6), alamat ………………………(7); untuk
selanjutnya sebagai - - - - - - - - - Penggugat. (8)
Penggugat bersama ini mengajukan gugatan terhadap:
1. (nama (1), pekerjaan (2), alamat (3)…; selanjutnya sebagai - - - -
- -Tergugat I (4).
2. (nama (5), pekerjaan (6), alamat (7)…; selanjutnya sebagai - - - -
- - Tergugat II (8).
3. (nama (9), pekerjaan (10), alamat (11)…; selanjutnya sebagai - -
- - - - - - - - - - Turut Tergugat (12).
POSITA GUGATAN
Adapun alasan-alasan yang menjadi dasar diajukanya gugatan ini adalah sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat adalah (penjelasan tentang identitas
Penggugat)….………………………………..…………………..;
2. Bahwa latar belakang/kronologis peristiwa/fakta-fakta
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……
3. Bahwa…. Hubungan hukum yang terjadi dan dasar hukum yang menjadi dasar diajukannya gugatan ini
........................
4. Bahwa ... Dst.
9. Bahwa tindakan yang dilakukan para Tergugat sangat merugikan Penggugat, karenanya Penggugat menuntut
ganti rugi materiil dan imateriil, dengan perincian sebagai berikut:
a. Ganti rugi materiil……………………………Rp………………………;
b. Ganti rugi imateriil……………………………Rp………………………;
10. Bahwa agar gugatan ini tidak sia-sia dan untuk mencegah para Tergugat menghindar dari tanggung jawab gugatan ini maka
Penggugat mohon agar diletakan sita jaminan terhadap harta kekayaan para Tergugat yaitu:
a. Sebidang tanah dan bangunan, seluas 500 m2 yang terletak di jalan………………sesuai dengan sertifikat Hak Milik No…………………;
b. Sebidang tanah milik adat seluas 3.000 (tiga ribu meter persegi) terletak di…………………………………dengan batas-batas:
1. Sebelah Utara : Tanah milik…………………
2. Sebelah Timur : Jalan Sukarno;
3. Sebelah Selatan: Jalan Hatta
4. Sebelah Barat : Jalan Tol Casablanca.
13. Bahwa agar para Tergugat mematuhi putusan ini maka wajar bila Penggugat mohon agar para Tergugat secara tanggung renteng
membayar uang paksa (bila yang diminta Penggugat adalah melakukan suatu pekerjaan)sebesar Rp………………………… per-hari bila
putusan perkara ini telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap. (bila yang diminta Penggugat membayar sejumlah uang maka
yang diminta adalah bunga – minimal moratoir)
14. Bahwa karena gugatan ini didukung oleh bukti-bukti yang otentik maka mohon agar perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu
walau ada Banding, Verzet maupun Kasasi.
PETITUM GUGATAN PMH
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas maka Penggugat dengan segala kerendahan hati mohon
agar Pengadilan Negri ------------ berkenan untuk memutuskan antara lain sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya.
2. Menyatakan para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum.
3. Menyatakan secara hukum………………………………………………
4. Menghukum Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar ganti rugi materiil dan imateriil
seluruhnya sebesar Rp…………………………………………….
5. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah dilakukan.
6. Menyatakan perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada Banding, Kasasi maupun
Verzet.
7. Menghukum Turut Tergugat untuk tunduk pada putusan ini.
8. Biaya perkara menurut hukum.

Hormat Kuasa,
ttd.
(Nama)
PETITUM GUGATAN WANPRESTASI
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas maka Penggugat dengan segala kerendahan hati
mohon agar Pengadilan Negeri --------- berkenan untuk memutuskan antara lain sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya.
2. Menyatakan Tergugat………… telah melakukan cidera janji.
3. Menyatakan secara hukum……………………
4. Menghukum Tergugat…………………………
5. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah dilakukan.
6. Menyatakan perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada Banding, Kasasi
maupunVerzet.
7. Menghukum Turut Tergugat untuk tunduk pada putusan ini.
8. Biaya perkara menurut hukum.

Hormat kuasa,
ttd.
(Nama)
PENAMBAHAN/PERUBAHAN GUGATAN

1. Tidak boleh merugikan Tergugat;


2. Tidak mengubah/menambah Petitum;
3. Perubahan gugatan dilarang bila berdasarkan hukum yg sama dimohon
pelaksanaan suatu hak lain.
contoh: semula dimohon ganti rugi berdasarkan wanprestasi diubah menjadi
pemenuhan perjanjian.
5. Adanya penambahan keadaan-keadaan baru sehingga diperlukan putusan
hakim tentang suatu perhubungan hukum antara para pihak yg lain daripada yg
semula telah dikemukakan
contoh: semula dasar gugatan perceraian adalah perzinahan kemudian diubah
menjadi keretakan yg tidak dapat diperbaiki lagi
PENGGABUNGAN KUMULASI KUMULASI
GUGATAN GUGATAN GUGATAN

Adanya 2 ggt yang dituangkan (kebersamaan adanya


dalam 1 surat gugat diperbolehkan tuntutan hak)
apabila pihak pgg dan pihak tgg
Perkara sudah adalah orang yang sama.
didaftarkan di
Pengadilan Terjadi apabila pgg mengajukan
Kumulasi Subjektif ggt
yg mengandung beberapa tuntutan
yg menuju pada suatu akibat yg
sama, dengan dikabulkannya salah
Kumulasi Objektif satu dari tuntutan maka tuntutan
lainnya sekaligus terkabul.
Bila dalam 1 pengadilan ada 2
perkara yg satu dan lainnya
saling berhubungan terutama Kumulasi Dilarang:
apabila pgg dan tgg nya sama • apabila diperlukan acara khusus ct: ggt cerai
maka salah satu pihak atau ke- tidak boleh digabung dg ggt wanprestasi Contoh:
2nya dapat meminta kepada • apabila ggt ditujukan kepada seseorang dalam 2
majelis hakim agar perkara kualitas ct: sebagai wali menggugat pengembalian Para debitur
barang milik anaknya dan sebagai pribadi tanggung renteng
tersebut digabung.
menggugat pembayaran hutang.
JAWABAN

“Tanggapan Tergugat atas dalil-dalil gugatan


Penggugat”.
Tangkisan atau bantahan Eksepsi surat kuasa Bersifat umum, tidak
yg ditujukan kepada syarat-
syarat atau formalitas dari
khusus tidak sah yaitu memenuhi syarat formil,
suatu gugatan. surat kuasa bersifat surat kuasa dibuat oleh
umum, tidak memenuhi orang yang tidak
syarat formil. berwenang.
Diajukan kepada gugatan
1. DILUAR POKOK yang mengandung cacat Keliru pihak yang ditarik
PERKARA (EKSEPSI) atau pelanggaran formil. Eksepsi Error In
sebagai tergugat, orang
Persona. yang diajukan sebagai
Tujuan pokok dari eksepsi adalah tergugat atau penggugat
agar pengadilan mengakhiri Exeption Res tidak lengkap.
JAWABAN proses pemeriksaan tanpa lebih Judicata atau ne bis
lanjut memeriksa pokok perkara.
in idem. Kasus yang sama tidak
dapat diperkarakan dua
A. Eksepsi Formil Exception Obscuur kali. Landasan hukum
Libel yaitu gugatan Pasal1917 KUHPerd.
penggugat tidak jelas
B. Eksepsi Materiil isinya.
Gugatan yang
diajukan masih
Eksepsi Dillatoir
terlampau dini.
Mengakui
2. MENGENAI
Masalah yang digugat
POKOK PERKARA Eksepsi Premptoir
Menolak tidak dapat
diperkarakan

3. REKOVENSI Referte
(Pasal 132 a dan b
HIR)
Dapat diajukan tergugat setiap saat selama proses
pemeriksaan berlangsung.

1.Eksepsi Kewenangan Absolut Hakim secara ex officio wajib menyatakan diri tidak
(Pasal 134 HIR dan 132 Rv) berwenang.

Tidak dapat diajukan pada tingkat banding & kasasi.


2. Eksepsi Kewenangan Relatif
(Pasal 125 ayat (2) dan Pasal 133
HIR) Berbentuk lisan maupun tulisan.

CARA PENGAJUAN EKSEPSI Harus diajukan pada permulaan sidang

3. Eksepsi Lain
(Pasal114 Rv dan Pasal 136 HIR) Diluar kompetensi absolut

Harus disampaikan Bersama jawaban terhadap pokok


perkara

Pengajuan Eksepsi
Berbentuk lisan maupun tulisan
Sekaligus

Diatur dalam Pasal 136 HIR

Harus dilkaukan Bersama-sama jawaban pertama


Eksepsi
TAHAP PEMBUATAN 1. Eksepsi relatif mapun absolut
diputus dalam suatu putusan sela
JAWABAN 2. Eksepsi pokok perkara diputus
dalam putusan akhir

Bagian Pokok Perkara


1. Menyatakan agar hal-hal yang telah diuraikan
pada bagian eksepsi merupakan bagian yang
Gugatan Rekonvensi tidak terpisah dalam Pokok perkara
1. Buat spt posita gugatan 2. Merupakan penolakan atas seluruh dalil
penggugat kecuali yang secara tegas & nyata
2. Petitum Gugatan diakui oleh tergugat
3. Dalil-dalil yang membenarkan dalil gugatan.
4. Petitum jawaban diajukan permohonan sesuai
masalah
Tussenkomst, membela kepentingannya sendiri.
Dasar hukum: 279-282 Rv

SUKARELA
Voeging, membela kepentingan salah satu
pihak (penggugat/tergugat).
1 Intervensi (Selama proses Dasar hukum: 279-282 Rv
persidangan dan belum ada putusan)

Vrijwaring/penjaminan. membela
kepentingan pihak yang menariknya
DITARIK Dasar hukum: 70-76 Rv
MASUKNYA PIHAK KETIGA

Upaya hukum luar biasa, karena


pada dasarnya suatu putusan
hanya mengikat para pihak yang
2. Derdenverzet (setelah ada berperkara saja dan tidak
putusan) Dasar hukum: 378-384 Rv,
mengikat pihak ketiga (1917 BW)
195 (6) HIR

Namun bila ada putusan yang


merugikan kepentingan pihak
ketiga maka pihak ketiga tersebut
dapat melakukan perlawanan
terhadap putusan tersebut.
Ada dugaan tergugat akan menggelapkan atau
melarikan barang- barangnya.

Barang yg disita itu merupakan barang milik


Sita Conservatoir. Dasar orang yg terkena sita,
Tujuan: Untuk menjamin
hukum Pasal 227 HIR.
pelaksanaan suatu
putusan. Permohonan diajukan tertulis kepada KPN
yang memeriksa perkara yang bersangkutan;

Barang yg bergerak maupun barang tidak


bergerak.

SITA JAMINAN Macam-macam sita


jaminan Harus berupa barang bergerak; milik Penggugat
yg ada di Tergugat, yang diterangkan secara
terperinci
Sita Revindicatoir. Dasar
hukum pasal 226 HIR.
Permohonan tertulis atau lisan harus
Tata cara dan akibat diajukan kepada KPN;
hukum sita jaminan
diatur dalam Pasal Sita Marital. Dasar
hukum: Pasal 823a Rv
197, 198, 199 HIR
Barang-barang bergerak dan barang tidak bergerak.

Pandbeslag Dasar
Sita yang biasanya dimohonkan oleh seseorang yang
hukum: Pasal 751 Rv menyewakan rumah, agar perabotan milik orang yang
menyewa disita untuk menjamin agar penyewa membayar
uang sewa rumah
PEMBUKTIAN

SISTEM PEMBUKTIAN DALAM PERADILAN PERDATA: KEBENARAN YANG DICARI DAN DIWUJUDKAN HAKIM, CUKUP
KEBENARAN FORMIL (FORMEEL WAARHEID).

HAKIM DALAM MEMUTUS SUATU PERKARA MEMBUTUHKAN PENGETAHUAN TENTANG HUKUM DAN PENGETAHUAN
TENTANG FAKTA

Beban Pembuktian (Pasal 163 HIR):


Barang siapa yg menyatakan ia mempunyai hak atau ia menyebutkan sesuatu perbuatan untuk menguatkan haknya
itu atau untuk membantah hak orang lain, maka orang itu harus membuktikan adanya hak itu atau adanya kejadian
itu.
Alat Bukti
(Pasal 164 HIR)

Surat Saksi Persangkaan Pengakuan Sumpah

Syarat Formil Undang-undang Di depan


Akta Surat Biasa Syarat Material Pemutus
Persidangan

Cakap Hakim
Akta Otentik Melihat sendiri Penambah
Di luar
Persidangan

Akta Dibawah Disumpah Mengalami


Tangan Penaksir
sendiri

Mendengar
sendiri
Tujuan mendengar ahli adalah agar
hakim memperoleh pengetahuan yang
lebih mendalam tentang sesuatu hal
yang bersifat tekhnis. Kekuatan
pembuktiannya tergantung kepada
KETERANGAN AHLI: keyakinan dan kebijaksanaan hakim.
Pasal 154 HIR/Pasal 181
RBg. Tujuan mendengar ahli adalah agar hakim
memperoleh pengetahuan yang lebih
mendalam tentang sesuatu hal
yang bersifat tekhnis. Kekuatan
pembuktiannya tergantung kepada
keyakinan dan kebijaksanaan hakim.
ALAT BUKTI LAIN
Pemeriksaan setempat adalah
pemeriksaan perkara yang dilakukan hakim
diluar persidangan pengadilan atau dilokasi
setempat sehingga dapat lebih tegas dan
terperinci memperoleh gambaran terhadap
peristiwa yang menjadi pokok sengketa.
PEMERIKSAAN SETEMPAT:
Pasal 153 HIR/Pasal 180 RBg.
Dalam praktek peradilan, pemeriksaan
setempat dilakukan biasanya sehubungan
dengan letak dan batas tanah, bangunan
dan lain-lain, yang dapat dimintakan oleh
para pihak atau diperintahkan oleh hakim
karena Jabatannya.
PUTUSAN

Putusan hakim harus dibacakan di depan persidangan


yang terbuka untuk umum bila hal tersebut tidak
dilaksanakan maka terhadap putusan tersebut
terancam batal, akan tetapi untuk penetapan hal
tersebut tidak perlu dilakukan.
1. Suatu keterangan singkat tetapi jelas dari isi gugatan dan jawaban.
Pengertian:
Suatu pernyataan yang oleh hakim, sebagai pejabat
yang diberi wewenang itu, diucapkan dipersidangan
dan bertujuan mengakhiri atau menyelesaikan suatu 2. Alasan-alasan yang dipakai sebagai dasar dari putusan hakim.
perkara atau sengketa antara para pihak.
(Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, SH.)
3. Keputusan hakim tentang pokok perkara dan tentang ongkos
perkara.

4. Keterangan apakah pihak-pihak yang berperkara hadir pada waktu


keputusan itu dijatuhkan.

5. Kalau keputusan itu didasarkan atas suatu undang-undang, ini


PUTUSAN harus disebutkan.

Isi Putusan
(Pasal 184 HIR) 6.Tandatangan hakim dan panitera.

Identitas pihak-pihak
yang berperkara Duduk perkaranya
(Feitelijke gronden)
Bagian-bagian Pertimbangan
Putusan (alasan-alasan) pertimbangan hukum
(rechts gronden).
Amar (dictum)
Putusan
Putusan Preparatoir.
(persiapan)
Putusan Sela
(Tussenvonnis) Putusan
Interlocutoir.(memerintahkan
pembuktian)

Putusan Incidentieel
PENGGOLONGAN
(berhubungan dengan insiden
Putusan Akhir bersifat formil)
(eindvonnis)
Putusan Provisionieel
(menjawab tuntutan provisi)
PUTUSAN
Putusan Berkekuatan Tidak dilakukan
hukum tetap upaya hukum

Putusan Berkekuatan Telah habis jangka waktu


hukum tetap pengajuan upaya hukum

SIFATNYA
Putusan Berkekuatan
hukum tetap

Putusan Berkekuatan
hukum tetap
MENOLAK

MENGABULKAN MENOLAK
P
U
T
U ISI MENERIMA MENOLAK
S
A
N MENOLAK MENOLAK
UPAYA HUKUM

“Upaya/alat untuk mencegah atau


memperbaikui kekeliruan dalam suatu
putusan.”
Verzet (perlawanan)
(judex factie)

UPAYA HUKUM
BIASA
Banding
(judex factie)

UPAYA HUKUM MACAMNYA Kasasi


(judex Juris)

Peninjauan
UPAYA HUKUM Kembali
LUAR BIASA

Derdenverzet
Terhadap putusan Atas putusan PN atau
Verzet (perlawanan) Verstek Putusan Verstek yang
(judex factie) kedua kalinya.
Jw 14 hari sejak Putusan
diterima/diketahui Jw 14 hari sejak putusan
Tergugat dibacakan (Para pihak
hadir) atau sejak diketahui
bila para pihak tidak hadir.
Jw 8 hari sejak
aanmaning Ps 196 HIR
Tidak wajib memori
banding
UPAYA Banding
HUKUM BIASA (judex factie)

Jw 14 hari sejak putusan


dibacakan (Para pihak
hadir) atau sejak diketahui
bila para pihak tidak hadir Hakim tidak berwenang
atau melampaui batas
wewenang
Memori kasasi wajib 14 hari
sejak pernyataan kasasi Hakim salah menerapkan
Kasasi atau melanggar hukum
(judex Juris) Kontra memori kasasi yang berlaku
14 hari sejak menerima
Hakim lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan
memori kasasi
oleh peraturan perundang- undangan yang mengancam
kelalaian itu dengan batalnya putusan yang
Alasan Kasasi bersangkutan.
Apabila putusan didasarkan pada suatu
kebohongan/tipu muslihat pihak lawan yang
diketahui setelah perkaranya
diputus/didasarkan pada bukti-bukti yang
kemudian oleh hakim pidana dinyatakan palsu.

Apabila setelah perkara diputus, ditemukan


PENINJAUAN KEMBALI surat-surat bukti yang bersifat menentukan,
ALASAN-ALASAN PK yang pada waktu perkara diperiksa tidak dapat
(PK) ditemukan.

Apabila telah dikabulkan suatu hal yang


UPAYA HUKUM LUAR BIASA tidak dituntut/lebih daripada yang dituntut.
(Tidak menangguhkan Perlawanan pihak ketiga
melawan putusan hakim Apabila mengenai suatu bagian dari tuntutan
eksekusi)
yang merugikannya. belum diputus tanpa dipertimbangkan sebab
sebabnya.

Apabila antara pihak-pihak yang sama oleh


DERDENVERZET Pengadilan yang sama/sama tingkatannya
telah diberikan putusan yang bertentangan
satu sama lain.

Terhadap penyitaan, Apabila dalam satu putusan


terdapat suatu kekhilafan
dan sita eksekusi hakim/suatu kekeliruan yang nyata.
atas dasar hak milik.
GUGATAN SEDERHANA VS GUGATAN BIASA
No. Kriteria Gugatan Sederhana Gugatan Biasa
1 Dasar Hukum Perma No. 2/2015 diubah dengan Perma No KUHPerdata
4/2019
2 Waktu 25 Hari Maksimal 5 bulan (SEMA
No 2/2014)

3 Hakim Tunggal Majelis Hakim

Majelis untuk memeriksa Keberatan


4 Para Pihak Hanya boleh 1 orang Pemohon dan 1 orang Tidak ada pembatasan
Termohon, kecuali memiliki kepentingan hukum jumlah dan domisili
yang sama.
Bisa menunjuk kuasa/wakil yang bertempat
tinggal sama dengan Tergugat.
No. Kriteria Gugatan Sederhana Gugatan Biasa
5 Ruang lingkup Nilai gugatan maksimal Rp500 Juta PMH/WP
Bukan kasus hak atas tanah atau yang harus
diselesaikan dengan peradilan khusus

Tidak ada upaya hukum. Kecuali keberatan


apabila Tergugat tidak hadir pada hari sidang ke
2 kepada KPN yang sama.
6 Ganti Kerugian Hanya materil Materil dan immateril
7 Kuasa Hukum Para pihak tetap harus hadir Para pihak dapat
diwakilkan oleh kuasa
hukum
8 Proses Ada pemeriksaan pendahuluan tidak ada
tuntutan provisi, eksepsi, intervensi, replik-duplik,
kesimpulan, banding dan kasasi, tidak ada
mediasi sesuai Perma No. 1 Tahun 2016

Ada Verzet, dapat meminta peletakkan sita


jaminan, ada pengaturan penetapan Aanmaning.
BEBERAPA HAL YANG DIUBAH DENGAN PERMA NO. 4 TAHUN 2019

Beberapa ketentuan Gugatan Sederhana yang diatur dalam Perma No. 2 Tahun 2015 diubah dengan Perma No. 4
Tahun 2019, yaitu:
a. kenaikan nilai materil gugatan dari maksimal Rp200 juta menjadi Rp500 juta;
b. memperluas pengajuan gugatan ketika penggugat berada di luar wilayah hukum domisili tergugat;
c. dapat menggunakan administrasi perkara secara elektronik (e-court);
d. mengenal putusan verstek (putusan tanpa dihadiri tergugat);
e. mengenal verzet (perlawanan atas putusan verstek);
f. mengenal sita jaminan; dan eksekusi.
KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU)

Dasar Hukum UU No. 5 Tahun 1999 Tentang Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) lembaga independen yang dibuat untuk mengawasi pelaksanaan
UU ini dan bertanggungjawab kepada Presiden. (Pasal 30).
Keberatan terhadap putusan KPPU hanya diajukan oleh Pelaku usaha (Pasal 45) Terlapor kepada Pengadilan
Negeri di tempat kedudukan hukum usaha Pelaku Usaha diperiksa oleh Majelis Hakim. (Pasal 2 PERMA NO. 3
Tahun 2005 Tentang Tata Cara Pengajuan Upaya Hukum Keberatan Terhadap Putusan KPPU)
Apabila tidak terdapat keberatan atas Putusan Komisi maka dapat dimintakan penetapan eksekusi kepada
Pengadilan Negeri (Pasal 46).
Tata cara penanganan perkara di KPPU diatur berdasarkan Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Nomor 1 Tahun 2006.
KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

Dasar hukum UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.


Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumen (PPID) memberikan informasi yang diinginkan, bila tidak diberikan
mengajukan hal ini ke Komisi Informasi Publik.
Undang-undang ini dijalankan oleh Komisi Informasi yang menetapkan petunjuk teknis standar layanan
Informasi Publik dan menyelesaikan Sengketa Informasi Publik melalui Mediasi dan/atau Ajudikasi nonlitigasi
(Pasal 23)
Penyelesaian sengketa informasi publik melalui gugatan diajukan ke PTUN apabila yang digugat adalah Badan
Publik Negara, akan tetapi bila yang digugat adalah Badan Publik selain Badan Publik Negara maka gugatan
diajukan ke Pengadilan Negeri (Pasal 47), diperjelas dengan PerMa No. 02 Tahun 2011 tentang Tata Cara
Penyelesaian Sengketa Informasi Publik di Pengadilan Pasal 3, yang berbunyi:
Sesuai dengan Pasal 47 dan Pasal 48 Undang-undang Nomor l4 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik:
a. Pengadilan Negeri berwenang untuk mengadili sengketa yang diajukan oleh Badan Publik selain Badan
Publik Negara dan/atau Pemohon Informasi yang meminta informasi kepada Badan Publik selain Badan
Publik Negara.
b. Pengadilan Tata Usaha Negara berwenang untuk mengadili sengketa yang diajukan oleh Badan Publik
Negara dan/atau Pemohon lnformasi yang meminta informasi kepada Badan Publik Negara.

Kasasi ke Mahkamah Agung baru Berkekuatan hukum tetap. Eksekusi melalui Pengadilan Negeri atau PTUN.
TERIMA KASIH
dan
SALAM SEHAT

Anda mungkin juga menyukai