Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN PROGRAM
BALITA BGM

UPTD PUSKESMAS SUNGAI DURIAN


KOTA SAWAHLUNTO
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tujuan pembangunan kesehatan sesuai UU kesehatan No. 36 Tahun
2009 tentang kesehatan, adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia
sehingga memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Masalah gizi merupakan masalah yang ada di tiap-tiap negara, baik
negara miskin, negara berkembang dan negara maju. Negara miskin
cenderung dengan masalah gizi kurang, hubungan dengan penyakit
infeksi dan negara maju cenderung dengan masalah gizi lebih (Soekirman,
2000).
Saat ini di dalam era globalisasi dimana terjadi perubahan gaya
hidup dan pola makan, Indonesia menghadapi permasalahan gizi ganda.
Di satu pihak masalah gizi kurang yang pada umumnya disebabkan oleh
kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas
lingkungan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi. Selain itu
masalah gizi lebih yang disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan
masyarakat tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi
(Azrul,2004).
Berdasarkan hal tersebut di atas, menunjukkan bahwa pembangunan di
sektor kesehatan perlu terus dilakukan termasuk bidang perbaikan dan
peningkatan status gizi. Salah satu program gizi yang saat ini masih terus
dilakuan adalah menurunkan angka balita BGM.
Untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan sumber daya manusia
diperlukan komitmen untuk melaksanakan proses yang berkualitas dan
berkelanjutan sebagai salah satu prioritas yang dimulai sejak dini.
Pembangunan SDM berkualitas sejak dini dapat dipengaruhi oleh banyak
faktor, salah satunya berkaitan dengan pembangunan kesehatan.
Kecukupan gizi yang dibutuhkan sejak dini merupakan salah satu
indikator dalam pembangunan kesehatan dan dapat menjadi penentu kualitas
sumber daya manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan
pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan, menurunnya produktivitas dan
daya tahan serta meningkatkan angka mortalitas. Kekurangan zat gizi tertentu
akan berakibat spesifik sesuai dengan fungsi zat gizi tersebut di dalam tubuh
manusia.
Balita Bawah Garis Merah (BGM) adalah balita yang ditimbang berat
badannya berada pada garis merah atau di bawah garis merah pada
KMS.Balita Bawah Garis Merah (BGM) adalah balita BGM yang
ditemukan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Sedangkan
rumus perhitungannya yaitu:

Kurang Energi Protein adalah seseorang yang kurang gizi yang


disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makana sehari-
hari dan atau gangguan penyakit tertentu. Kurang Energi Protein pada balita
adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi
protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi Angka
Kecukupan Gizi (AKG) untuk usia dibawah lima tahun. Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi kejadian Balita BGM ekonomi, pendidikan, kesehatan
lingkungan dan hal lainnya .

1.2 Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mencegah terjadinya gizi kurang dan gizi buruk pada balita, dan
penurunan kecerdasan pada balita di Sawahlunto khususnya wilayah kerja
Puskesmas Sei Durian.

1.2.2 Tujuan Khusus


Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
menurunkan angka kejadian Balita BGM.

BAB II
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
2.1 Kegiatan Pokok
Pemantauan dan penyuluhan serta pemberian asupan tambahan untuk
balita BGM

2.2 Rincian Kegiatan


- Puskesmas melalui penanggung jawab program gizi memberikan
penyuluhan dan pemantauan kepada ibu balita BGM
- Mengatur tenaga yang akan ikut terlibat dalam pemantauan balita BGM
- Melakukan pencatatan dan pelaporan tentang hasil pemantauan balita
BGM
BAB III
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
a. Menyiapkan instrumen form pemantauan dan alat untuk
mengukur tumbuh kembang balita BGM
b. Melakukan pemantauan, penyuluhan dan pemberian makanan
tambahan sesuai materi yang di siapkan.

BAB IV
SASARAN KEGIATAN
Sasaran semua balita BGM

BAB V
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Bulan
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1
0 1 2
Pemantauan tumbuh √ √
kembang balita BGM
Pe √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

BAB VI
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Penanggung jawab program gizi melakukan pencatatan setiap


melaksanakan kegiatan dan pelaporan setiap bulannya di laporkan kepada
Penanggung Jawab UKM, kemudian Penanggung Jawab UKM melaporkan
kepada Kepala UPTD Puskesmas Sungai Durian untuk kemudian dilanjutkan
kepada Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kota Sawahlunto.

BAB VII
PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini untuk dapat dilaksanakan. Diharapkan
pelaksanaan kegiatan gizi dapat berjalan sesuai dengan yang di rencanakan dan
dapat meningkatkan capaian program.
Akhir kata, kami sangat berharap peran seluruh petugas dalam
menunjang kegiatan kesehatan yang lebih baik sehingga masyarakat sehat
mandiri dapat terwujud.
Demikian kerangka acuan ini kami buat. Atas perhatiannya terima kasih.

Mengetahui Penyusun
Kepala UPTD Puskesmas Penanggung Jawab
Sungai Durian Program Gizi

dr.Desfarina Roza Tresia, AMG

Anda mungkin juga menyukai