Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KELIMPAHAN UNSUR – UNSUR DI ALAM

DISUSUN OLEH
AHMAD GHAFAR A (02)
ANIS WIDAYANTI (08)
KARINA PARAMITA Y (14)
MARCEL KHARISMA A (20)
RENY INTAN PERMATA S (26)
SATRIO AGUNG WIBOWO (32)

XII IPA 4
SMAN 5 JEMBER
2019-2020

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melimpah. Sumber unsure-unsur
kimia terdapat dikerak bumi,dasar laut,dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas,
senyawa ataupun campurannya.dalam makalah ini akan dibahas tentang brbagai unsur
dan senyawa yang terdapat di bumi dan atmosfernya, serta bagaimana pemanfaatan dari
setiap unsur dan senyawa tersebut untuk kesejahteraan manusia.
Ada sekitar 114 jenis unsur terdapat di alam, sisanya merupakan unsure buatan.
Sebagian unsur tersebut terdapat unsure bebas, tetapi lebih banyak yang berupa senyawa.
Bahan-bahan alam yang mengandung unsure atau senyawa tertentu dalam kadar yang
relative besar disebut mineral.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui sifat-sifat dan cara pengolahan dari
berbagai unsur dan senyawa, sehingga kita dapat menggunakannya secara optimal dan
mengurangi dampak negatif dari penggunaan unsur logam dan nonlogam tersebut.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka kami mengidentifikasi serta merumuskan
beberapa masalah yang antara lain sebagai berikut :
a. Bagaimana struktur dan komposisi Bumi ?
b. Bagaimana kelimpahan unsur-unsur di Alam ?
c. Bagaimana sifat-sifat keperiodikan unsur?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
a. Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran kimia dari guru bidang studi.
b. Guna saling berbagi materi yang penulis susun secara sederhana mengenai
kelimpahan unsur-unsur yang ada di alam yang sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Struktur dan Komposisi Bumi


Bumi di bagi menjadi lima bagian, yaitu :
 Atmosfir (bagian paling luar) yang tersusun dari campuran berbagai
gas.Atmosfir merupakan lapisan yang berwujud gas dengan ketebalan
1.100 km dan lebih dari separoh gas penyusun atmosfir
terkomsentrasi pada ketebalan 5,6 km. komposisi gas dari atmosfir
semakin tipis bila semakin jauh dari permukaan bumi. Komposisi
atmosfir pada lapisan yang dekat dengan permukaan bumi
menunjukan bahwa gas nitrogen merupakan komponen yang
terbanyak, di susul oleh gas oksigen dan gas-gas yang lain. Gas
oksigen dan nitrogen merupakan dua gas yang banyak di manfaatkan
dalam industri, terutama industri pupuk.

Gas Penyusun Atmosfer


No. Nama Rumus Molekul Kadar (%)
1 Nitrogen N2 78,08
2 Oksigen O2 20,95
3 Argon Ar 0.934
4 Karbon dioksida CO2 0,0314
5 Neon Ne 0,00182
6 Helium He 0,000524
7 Kripton Kr 0,000114
8 Hidrogen H2 0,00005
9 Xenon Xe 0,000008
10 Gas-gas lain CO, NO, SO2, dll. < 0,002

 Hidosfir dengan komponen utamanya adalah air.

3
Hidrosfir merupakan lapisan zat cair (air) termasuk larutan yang
menutupi 70,8% permukaan bumi. Hidrosfir selain mengandung air
juga terlarut berbagai senyawa dan ion yang merupakan sumber
bahan kimia untuk industri, misalnya ion natrium dan klorin sebagai
larutan NaCl, bromida, iodida, ion magnesium, dan kalsium.
 Litosfir merupakan lapisan dengan ketebalan sekitar 100 km. Kerak
bumi tersusun dari berbagai senyawa yang di kenal sebagai mineral
dan bijih. Mineral merupakan senyawaan dari suatu unsur, sedangkan
bijih merupakan mineral yang keya dengan senyawa tertentu
sehingga secara ekonomis dapat di ambil zatnya (sebagai senyawa
atau unsur).
Tipe Mineral Contoh
BaCO3 (wiserit), CaCO3 (kalsit/batu kapur),
Karbonat MgCO3 (magnesit), CaCO3.MgCO3 (dolomit),
PbCO3 (serusit), ZnCO3 (smitsonit)
CaF2 (fluorit), NaCl (halit), KCl (silvit),
Halida
Na3AlF6 (kriolit)
Tipe Mineral Contoh
Al2O3.2H2O (bauksit), Al2O3 (korundum),
Oksida
Fe2O3 (hematit), Fe3O4
(magnetit), Cu2O (kuprit), MnO2 (pirolusit),
SnO2 (kasiterit), TiO2
(rutil), ZnO (zinkit)
Ca3(PO4)2 (batu fosfat), Ca5(PO4)3OH
Fosfat
(hidroksiapatit)
Be3Al2Si6O18 (beril), ZrSiO4 (sirkonit),
Silikat
NaAlSi3O8 (albit), Mg(Si4O10)
(OH)2 (talk)
Ag2S (argentit), CdS (grenokit), Cu2S (kalkosit),
Sul da
FeS2 (pirit), HgS
(sinabar), PbS (galena), ZnS (sfalerit)
BaSO4 (barit), CaSO4 (anhidrit), PbSO4
Sulfat
(anglesit), SrSO4 (selestit),
MgSO4.7H2O (epsomit)

Bila kita perhatikan, mineral-mineral tersebut banyak mengandung unsur


oksigen. Jika kelimpahan unsur pada litosfer dihitung, maka oksigen

4
adalah unsur terbesar penyusun litosfer, yaitu hampir 50%, disusul
silikon, aluminium, besi, kalsium, natrium, kalium, dan magnesium.

 Kerak bumi mengandung senyawa oksida. Selain senyawa oksida,


kerak bumi juga tersusun dari senyawa karbonat dan senyawa sulfide
serta sulfat, tetapi dengan kadar yang sangat kecil. Bila di hitung
secara kelimpahan total masing-masing unsur, maka oksigen (49,5%)
merupakan unsur terbesar penyusun kerak bumi, silicon (25,7%),
aluminium (7,4%), besi (4,7%), kalsium (3,4%), natrium (2,6%),
kalium (2,4%), magnesium (1,9%), dan titanium, hydrogen dan
fosforus mempunyai persentasi kurang dari 1%. Hampis semua unsur
yang ada dalam kerak bumi berada dalam bentuk senyawa. Kerak
bumi merupakan sumber utama dari berbagai zat yang di butuhkan
manusia.

Grafik di sebelah kanan menggambarkan kelimpahan atom relatif unsur-


unsur kimia dalam kerak benua bagian atas bumi, yang relatif dapat
diakses untuk pengukuran dan estimasi. Banyak unsur yang ditampilkan

5
dalam grafik diklasifikasikan ke dalam (sebagian tumpang tindih)
kategori:

1. Unsur pembentuk-batuan (unsur utama dalam area hijau, dan unsur minor di
dalam area hijau terang);
2. Unsur tanah jarang (lantanida, La-Lu, and Y; diberi label biru);

3. Logam industri utama (produksi global >~3×107 kg/tahun; diberi label


merah);

4. Logam berharga (diberi label ungu);

5. Sembilan "logam" paling jarang — enam unsur golongan platina plus Au,
Re, dan Te (metalloid) — dalam area kuning.

Oksigen dan silikon adalah unsur menonjol cukup umum dalam kerak.
Keduanya telah sering dikombinasikan dengan satu sama lain untuk
membentuk mineral silikat yang umum.

 Inti bumi di duga berisi besi cair dan sedikit nikel dan unsur lain,
kerapatan inti bumi sangat tinggi (± 13 g cm -3). Dari penelitian
seismograf diperkirakan bahwa jari-jari inti bumi mencapai 1275 km,
sedangkan suhunya mencapai 6650°C.

B. Kelimpahan Unsur-Unsur di Alam


Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan
dalam keadaan bebas sesuai bentuk unsurnya. Unsur gas mulia terdapat
dalam bentuk bebas dan unsur gas mulia ditemukan dalam bentuk senyawa
alami di alam. Unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon, kripton,
xenon, dan radon) termasuk dalam 90 jenis unsur yang terdapat di alam,
sedangkan sisanya merupakan unsur buatan seperti plutonium dan
amerisium. Beberapa unsur logam dapat ditemukan dalam keadaan bebas
maupun dalam bentuk senyawa seperti emas, perak, platina, dan tembaga.
Unsur nonlogam juga ada yang dalam keadaan bebas dan dalam bentuk
senyawa seperti oksigen, belerang, nitrogen, dan karbon. Unsur atau
senyawa yang banyak terdapat dalam bahanbahan alam disebut mineral.

6
Mineral diolah untuk diambil unsurnya, sehingga dapat digunakan dalam
kehidupan seharihari. Tidak semua mineral dilakukan pengolahan,
tergantung besarnya kandungan unsur di dalamnya dan tingkat kesukaran
proses pengolahannya. Dewasa ini orang lebih memilih mendaur ulang
aluminium bekas daripada mengambil dari bijihnya karena biayanya lebih
murah. Adapun kelimpahan unsur-unsur kimia sebagai berikut :
1. Komposisi alkali dalam kerak bumi
Logam alkali termasuk logam yang sangat reaktif. Di alam
tidak terdapat dalam keadaan bebas, melainkan dalam keadaan terikat
dalam bentuk senyawa.
Berikut ini tabel kadar unsur-unsur alkali di kerak bumi dalam satuan bpj
(bagian per sejuta).

Unsur Kadar (bpj)

Li 60

Na 28.300

K 25.900

Rb 310

Cs 7

Unsur yang paling banyak adalah Na dan K. Kedua unsur ini


banyak terdapat dalam air laut dalam bentuk senyawa NaCl dan KCl.

2. Unsur-Unsur Alkali Tanah Tidak Terdapat Bebas di Alam,


Tetapi Terdapat dalam Bentuk Senyawanya
a. Berilium terdapat dalam bijih beril (Be3Al2(SiO3)6).
b. Magnesium sebagai dolomit (MgCO3.CaCO3), karnalit
(KCl.MgCl2.6H2O).
c. Kalsium sebagai CaCO3 pada batu kapur dan pualam, batu
tahu/gipsum (CaSO4.2H2O).
d. Stronsium sebagai stronsianit (SrCO3) dan galestin (SrSO4).
e. Barium sebagai bijih barit (BaSO4).

7
3. Unsur-Unsur Periode Ketiga di Alam
Alkali 1

Alkali 3

4. Unsur-Unsur Transisi Periode Keempat di Alam


Di alam unsur-unsur transisi periode keempat terdapat dalam
senyawa/mineral berupa oksida, sulfida, atau karbonat. Berikut ini
tabel beberapa mineral terpenting dari unsur-unsur transisi periode
keempat.

8
C. SIFAT-SIFAT KEPERIODIKAN UNSUR

Unsur-unsur di alam banyak dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan


yang berguna untuk kehidupan manusia. Proses untuk memperoleh unsur
tersebut memerlukan pemahaman mengenai sifat-sifat unsur tersebut. Untuk
memahami sifat-sifat unsur, baik sifat sik maupun sifat kimia, diperlukan
cara yang sistematis. Kita mengenal sistem periodik unsur, yang tidak hanya
digunakan untuk mengetahui jenis-jenis unsur yang ada, tetapi terutama
untuk memahami sifat-sifat unsur berdasarkan letaknya pada sistem
periodik.

Sifat keperiodikan unsur adalah sifat-sifat yang berubah secara beraturan


sesuai dengan kenaikan nomor atom unsur.

1. Jari-Jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit elektron terluar.

a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom semakin besar.
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom semakin kecil.

Penjelasan:
a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, kulit atom bertambah (ingat
jumlah kulit=nomor periode), sehingga jari-jari atom juga

bertambah besar.
b. Dari kiri ke kanan, jumlah kulit tetap tetapi muatan inti (nomor atom) dan
jumlah elektron pada kulit bertambah. Hal tersebut

mengakibatkan gaya tarik-menarik antara inti dengan kulit elektron semakin


besar sehingga jari-jari atom makin kecil.

Jari-jari Atom Beberapa Unsur

9
2. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan
elektron dari suatu atom netral dalam wujud gas. Energi yang diperlukan
untuk melepaskan elektron kedua disebut energi ionisasi kedua dan
seterusnya. Bila tidak ada keterangan khusus maka yang disebut energi
ionisasi adalah energi ionisasi pertama.
Dapat disimpulkan keperiodikan energi ionisasi sebagai berikut.
a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah energi ionisasi semakin
berkurang.
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasi cenderung
bertambah.

Kecenderungan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.


a. Dari atas ke bawah dalam satu golongan jari-jari atom bertambah
sehingga daya tarik inti terhadap elektron terluar semakin

kecil. Elektron semakin mudah dilepas dan energi yang diperlukan untuk
melepaskannya makin kecil.

b. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, daya tarik inti terhadap elektron
semakin besar sehingga elektron semakin sukar dilepas. Energi yang
diperlukan untuk melepaskan elektron tentunya semakin besar.

Energi Ionisasi Pertama Unsur-unsur dalam Tabel Periodik Unsur (kJ/mol)

10
Grafik kecenderungan energi ionisasi unsur-unsur

3. Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dibebaskan satu atom netral
dalam wujud gas pada waktu menerima satu elektron sehingga terbentuk
ion negatif.
a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah afinitas elektron semakin
kecil.
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan afinitas elektron semakin besar.
Penjelasan:
Apabila ion negatif yang terbentuk stabil, energi dibebaskan dinyatakan
dengan tanda negatif (-). Apabila ion negatif yang terbentuk tidak stabil,
energi diperlukan/diserap dinyatakan dengan tanda positif (+).

11
Kecenderungan dalam afinitas elektron lebih bervariasi dibandingkan
dengan energi ionisasi.

Grafik kecenderungan afinitas elektron 20 unsur pertama dalam Sistem Periodik


Unsur

4. Keelektronegatifan
Adalah suatu bilangan yang menyatakan kecenderungan suatu unsur
menarik elektron dalam suatu molekul senyawa.
a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah keelektronegatifan semakin
berkurang.

12
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan keelektronegatifan semakin
bertambah.
Penjelasan:

Tidak ada sifat tertentu yang dapat diukur untuk


menetukan/membandingkan keelektronegatifan unsur-unsur.
Energi ionisasi dan afinitas elektron berkaitan dengan besarnya daya tarik
elektron. Semakin besar daya tarik elektron

semakin besar energi ionisasi, juga semakin besar (semakin negatif)


afinitas elektron. Jadi, suatu unsur (misalnya fluor) yang

mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron yang besar akan


mempunyai keelektronegatifan yang besar.

Semakin besar keelektronegatifan, unsur cenderung makin mudah


membentuk ion negatif. Semakin kecil keelektronegati fan, unsur
cenderung makin sulit membentuk ion negatif, dan cenderung semakin
mudah membentuk ion positif

Skala Elektronegativitas Unsur-Unsur dalam Tabel Periodik Unsur

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

13
Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan dalam
keadaan bebas sesuai bentuk unsurnya. Unsur gas mulia terdapat dalam bentuk
bebas dan unsur gas mulia ditemukan dalam bentuk senyawa alami di alam.
Unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon) termasuk
dalam 90 jenis unsur yang terdapat di alam, sedangkan sisanya merupakan unsur
buatan seperti plutonium dan amerisium. Beberapa unsur logam dapat ditemukan
dalam keadaan bebas maupun dalam bentuk senyawa seperti emas, perak, platina,
dan tembaga. Unsur nonlogam juga ada yang dalam keadaan bebas dan dalam
bentuk senyawa seperti oksigen, belerang, nitrogen, dan karbon. Unsur atau
senyawa yang banyak terdapat dalam bahanbahan alam disebut mineral. Mineral
diolah untuk diambil unsurnya, sehingga dapat digunakan dalam kehidupan sehari
hari

14

Anda mungkin juga menyukai