Anda di halaman 1dari 50

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN “I”

DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA YANG TIDAK


MENJADI AKSEPTOR KB RT 001 RW 001 DILINGKUNGAN
MACCEDDE KELURAHAN BAJOE
TANGGAL 21 MARET 2019

OLEH
HESTI
BSN. 16881

AKADEMI KEBIDANAN BINA SEHAT NUSANTARA


TAHUN AKADEMIK 2018/2019
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN “I”
DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA YANG TIDAK
MENJADI AKSEPTOR KB RT 001 RW 001 DILINGKUNGAN
MACCEDDE KELURAHAN BAJOE
TANGGAL 21 MARET 2019

A. PENGUMPULAN DATA

1. Biodata Kepala Keluarga

Nama : Tn “I”

Umur : 29 Tahun

Nikah :1x

Suku : Bugis

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Nelayan

2. Nama Anggota Keluarga

Imunisasi
No. Nama L/P Status Pend Pekerjaan Agama
HB BCG DPT Polio Campak
1 Ny”J” P Istri SMA IRT Islam - - - - -
2 An “N” P Anak - - Islam     
3 An “F” L Anak - - Islam     

3. Tipe Keluarga

Keluarga Tn “I” merupakan keluarga inti yang terdiri dari bapak

ibu dan anak.


4. Genogram

Keterangan :

= Perempuan

= Laki-Laki

= Keluarga Binaan

= Garis Keturunan

= Perkawinan

5. Hubungan Antara Keluarga

Hubungan antara suami, istri dan anak dari keluarga Tn “I” cukup

harmonis, terbukti dengan mereka yang sangat dekat dan akrab, hubungan

antar keluarga dan masyarakat yang terlihat harmonis terbukti sering

mengobrol dengan tetangga dan saling membantu.


6. Sifat Keluarga

Merupakan keluarga yang terdiri dari 4 orang yang paling

berpengaruh dalam pengambilan keputusan adalah Kepala keluarga.

7. Pola Kegiatan Sehari-hari

1. Kebiasaan Tidur

a. Tidur siang : Tidak tergantung pada kemauan anggota keluarga.

2. Kebiasaan Makan

a. Pola Nutrisi Keluarga

Nsi, lauk, sayur dan buah.

b. Frekuensi Makan

Kebiasaan makan anggota keluarga 3x sehari.

c. Frekuensi Minum

Kebiasaan minum anggota keluarga 7-8 gelas sehari dengan air

putih dan tambahan kopi hangat.

3. Kebiasaan hidup sehari-hari

Tn “I” bekerja sebagai nelayan dan bertanggung jawab terhadap

keluarga, kebiasaan sehari-hari yaitu bangun tidur, sarapan dan

berangkat kelaut, serta menjaga dan mengasuh anaknya.

4. Kebersihan Diri

Kebersihan keluarga cukup baik, mandi 2 kali sehari menggosok gigi

tiap kali habis makan dan menggunakan pasta gigi.

8. Sarana Hiburan Keluarga

Keluarga Tn “I” mempunyai sarana TV dan HP


9. Pemanfaatan Waktu Senggang

Keluarga Tn “I” menggunakan waktu senggangnya dengan mengobrol

bersama keluarganya, istirahat dan menonton TV.

10. Eliminasi

Keluarag Tn “I” biasa BAB 1x sehari di tempat jamban sendiri didalam

rumah dan BAK 3-4 kali/hari.

11. Kebiasaan keluarga yang merugikan adalah merokok.

B. Faktor Keluarga, Sosial dan Budaya

1. Penghasilan Keluarga

Penghasilan keluarga Tn “I” sebaga nelayan dengan penghasilan

yang tidak menentu, pemenuhan kebutuhan keluarga cukup memenuhi

kebutuhan sehari-hari termasuk kebutuhan anaknya, menentukan

keuangan dalam keluarga adalah bapak sedangkan ibu mengatur dan

bertanggung jawab mengurus anggota keluarganya.

2. Kegiatan Sosial Masyarakat

Keluarga Tn “I” aktif dalam kegiatan sosial, hubungan anggota

keluarga dengan masyarakat harmonis.

3. Faktor Rumah dan Lingkungan

a. Keadaan Rumah

Keluarga Tn “I” tinggal dirumah sendiri dimana dinding rumah

terbuat dari batu-bata, semen, langit-langit terbuat dari terpal, atap

rumah terbuat dari seng dan jenis ventilasi terbuat dari jendela,
penerangan menggunakan listrik, cahaya matahari masuk ke rumah,

pembagian ruangan ada tiga kamar tidur, dapur dan ruangan makan

dijadikan satu kebersihan ruangan cukup bersih.

b. Perabotan Rumah Tangga

Alat masak menggunakan kompor gas, arang, penyimpanan

perabot disimpan dirak piring dan digantung.

c. Sampah

Pembuangan sampah didepan rumah jarak tempat sampahdan

sumber air > 10 meter dan sampah dibakar.

d. Sumber Air

Keluarga Tn “I” menggunakan sumber air minum dari sumur

bor dengan kualitas jernih dan tidak terasa, jarak jamban dari sumber

air > 10 meter dan sampah bakar.

e. Panampungan Air Minum

Penampungan air dan ditempatkan ditempat yang sudah

disediakan dengan keadaan tertutup

f. Jamban Keluarga

Kleuarga Tn “I” menggunakan jamban keluarga

g. Pembuangan Air Limbah

Jenis air limbah berasal dari limbah sendiri septink tank.

h. Kandang Ternak

Keluarga Tn “I” mempunyai kandang ternak ayam yang

terdapat disamping rumah.


i. Halaman

Keluarga Tn “I” memiliki halaman rumah yang dimanfaatkan

sebagai tanaman bunga.

j. Kamar Mandi

Mempunyai kamar mandi pribadi

k. Denah Rumah

WC
Dapur

Kamar 3 Ruang Keluarga

Kamar 2
Ruang

Tamu
Kamar 1

Teras

Keterangan :

= Teras

= Ruangan Tamu

= Kamar

= Ruangan Keluarga

= Dapur

= WC
C. Riwayat Kesehatan Psikososial-Spiritual

1. Memenuhi Kebutuhan Jiwa

Keluarga Tn “I” setiap harinya merasa nyaman tidak ada gangguan,

masing-masing anggota keluarga merasa senang.

2. Pemenuhan Status Sosial

Didalam keluarga, tidak ada yang dibenci dan membenci, tidak ada

perasaan dikucilkan.

3. Gangguan Maternal pada keluarga

a. Tidak ada Gangguan tekanan

b. Kadang-kadang anak marah

4. Riwayat kesehatan maternal materbal keluarga

a. Tidak ada gangguan kejiwaan dalam keluarga

b. Tidak ada yang pernah dan dirawat di rumah sakit.

5. Penampilan Tingkah Laku pad keluarga

Tidak ada

6. Riwayat Spiritual Anggota Keluarga

Tiada ada anggota keluarga yang tidak taat beribadah

7. Tentang Petugas Kesehatan

Tidak ada masalah

8. Dana Sehat/BPJS

Keluarga Tn “I” tahu tentang dana sehat. Tn “I” dan Ny “J” memiliki dana

sehat yaitu BPJS.

9. Keadaan Kesehatan Keluarga saat Kunjungan


Keadaan kesehatan keluarga saat kunjungan dalam keadaan sehat.

D. Riwayat Kesehatan Keluarga

1. Riwayat Kesehatan Anggota Keluarga


Keluarga Tn “I” dan Ny “J” tidak memiliki penyakit keturunan seperti
hipertensi
2. Kebiasaan Memeriksakan Diri
Pada waktu sakit saja, tampak melakukan pemriksaan di puskesmas
terdekat.
3. Pemeriksaan Fisik Anggota Keluarga
a. Tn “I”
1) KU : baik
2) Kesadaran : composmentis
3) TTV : TD : 100/90 mmHg
S : 36,7oC
N : 80 x/menit
R : 20 x/menit
b. Ny “J”
1) KU : baik
2) Kesadaran : composmentis
3) TTV : TD : 110/80 mmHg
S : 37oC
N : 80x/menit
R : 22x/menit
4. Kesehatan Ibu dan Anak
a. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Keseshatan ibu tanpak baik-baik saja dari kesehatannya anaknya juga
tanpak baik dan tidak ada kelainan.
b. Riwayat persalinan
Anak pertama sampai anak kedua lahir spontan dan ditolong oleh
bidan.
c. Ibu hamil
Tidak ada ibu hamil dalam keluarga
d. Ibu menyusui
Tidak ada ibu menyusui dalam keluarga Tn “I”
e. Keluarga Berencana
PUS tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun
f. Pemeriksaan Balita
Keluarga Tn “I” memiliki anak balita

E. ANALISA DATA

1. Penjajakan Kesehatan Tahap I


a. Tidak menggunakan alat kontrasepsi
b. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya kepelayanan kesehatan
2. Penjajakan Kesehatan Tahap II
No. Data Masalah Kesehatan
1. Ibu tidak Ibu belum mengetahui secara lengkap
menggunakan alat jenis-jenis kontrasepsi dan kurangnya
kontrasepsi kesadaran ibu untuk menggunakan alat
kontrasepsi. Dampak yang terjadi apabila
ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi
yaitu masalah pada kesehatan dan
kesejahteraan keluarga.
2. Kurangnya
pengetahuan Kurangnya taunya keluarga Tn “I”
tentang dampak tentang dampak bahaya merokok.
bahaya merokok

F. PRIORITAS MASALAH

Prioritas masaah merupakan langkah selanjutnya setelah masalah


ditentukan keluara bersama dengan tenaga kesehatan yaitu bidan prioritasnya
masalah disusun karena tidak menggunakannya. Menjelaskan masalah yang
ada dalam keluarga Tn “I” secara bersama-sama oleh karena itu prioritas
disusun untuk menentukan tingkat permasalahan agar penyelesaian lebih
berfokus dan sesuai sasaran serta harapan. Prioritas masalah dalam keluarga
Tn “I” adalah sebagai berikut:
1. Ny “J” tidak menggunakan alat kontrasepsi.
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
2 2
1. Sifat Masalah /3 x 1 /3 Ancaman Kesehatan
Tidak adanya
keinginan ibu untuk
mengikuti program
Kemungkinan 1 1
2. /3 x 1 /3 KB karena anak
dirubah
adalah titipan Allah
SWT yang harus
disyukuri.
Keluarga tidak yakin
bahwa program KB
Potensi 1 1
dapat meningkatkan
3. /3 x 1 /3
dipencegahan kesejahteraan keluarga
(falsafah banyak anak
banyak rejeki)
Keluarga tidak
Penonjolan 0
4. /2 x 1 0 menyadari banyak
Masalah
anak banyak masalah
4
Jumlah /3

2. Kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok


No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

2
Kurangnya
1. Sifat Masalah /3 x 1 1
pengetahuan tentang
bahaya merokok
Kemungkinan keluarga
Kemungkinan 1
2. /2 x 2 1 menyadari dampak
dirubah
bahaya merokok.
Adanya keinginan
keluarga untuk
2 2
3. Potensi dicegah /3 x 1 /3 memperbaiki bahwa
dampak bahaya
marokok.
Keluarga menyadari
Penonjolan 2
4. /2 x 1 1 ada masalah terjadi
Masalah
tidak segera ditangani.
Jumlah
2 3/6

Berdasarkan prioritas masalah dan hasil perumusan masalah, maka


timbul masalah kesehatan pada keluarga Tn “I” sebagai berikut :
1. Prioritas I : Ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi skor 4/3
2. Prioritas II : Kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok skor 2 3/6

G. ASUHAN KEBIDANAN

1. Masalah :
Ibu Tidak menggunakan alat kontrasepsi

Tujuan :
Setelah dilakukan penyuluhan tentang kontrasepsi diharapkan Ny “J”
mengerti dengan masalah:
a. Pengertian KB
b. Macam-macam KB dan keuntungannya
c. Keuntungan dan kerugian KB
Intervensi / Rencana tindakan
Tanggal 21 Maret 2019 Jam 10.30 Wita
1. Berikan penjelasan tentang pengertian KB
Rasional : Agar ibu mengetahui pengertian KB
2. Berikan penjelasan mengenai macam-macam KB
Rasional : Agar ibu mengetahui macam-macam KB
3. Berikan Penjelasan tentang keuntungan dan kerugian KB
Rasional : Agar ibu mengetahui keuntungan dan kerugian KB

Implementasi
Tanggal 21 Maret 2019 Jam 10.30 Wita
1. Memberikan penjelasan tentang pengertian KB
Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
2. Memberikan penjelasan mengenai macam-macam KB
Hasil : Ibu mengerti penyebab hipertensi
3. Memberikan Penjelasan tentang keuntungan dan kerugian KB
Hasil : Ibu mengerti dan mengetahui keuntungan dan kerugian KB

Evaluasi
Tanggal 21 Maret 2019 Jam 10.30 Wita
Keluarga Tn “I” terutama Ny “J” mengerti dan mampu menangkap dan
mengerti penjelasan yang diberikan.

2. Masalah : Kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok


Tujuan :
Setelah dilakukan penyuluhan tentang bahaya merokok:
a. Zat-zat yang terkandung dalam rokok
b. Efek dari rokok
c. Upaya pencegahan
Intervensi / Rencana tindakan
Tanggal 21 Maret 2019 Jam 10.30 Wita
1. Berikan penjelasan tentang zat-zat yang terkandung dalam rokok
Rasional : Agar bapak mengetahui zat-zat yang terkandung dalam
rokok
2. Berikan penjelasan mengenai efek dari rokok
Rasional : Agar bapak mengetahui efek dari rokok
3. Berikan penjelasan tentang pencegahan
Rasional : Agar bapak mengetahui pencegahan dari merokok.

Implementasi
Tanggal 21 Maret 2019 Jam 10.30 Wita
1. Memberikan penjelasan tentang zat-zat yang terkandung dalam rokok
Hasil : Bapak mengerti dengan penjelasan yang diberikan
4. Memberikan penjelasan mengenai efek dari rokok
Hasil : Bapak mengerti penyebab hipertensi
5. Memberikan penjelasan tentang pencegahan
Hasil : Bapak mengerti dan mengetahui bahaya merokok

Evaluasi
Tanggal 21 Maret 2019 Jam 10.30 Wita
Keluarga Tn “I” menegerti tentang penjelasan bahaya rokok.

H. KESIMPULAN

Pada pengkajian yang didapatkan bahwa klien atas nama Ny “J” tidak
menggunakan alat kontrasepsi apapun. Setelah dilakukan penyuluhan kepada
Ny “J” tentang alat kontrasepsi dan melakukan kunjungan rumah sebanyak 3
kali, ibu akhirnya bersedia menjadi akseptor KB suntik. Ibu memilih KB
suntik karena merasa alat kontrasepsi suntik mudah didapatkan dan ibu
menjadi akseptor KB atas persetujuan suami.
RENCANA KUNJUNGAN PERTAMA

Nama : Ny “J”
Kunjungan Ke : I (Pertama)
Hari/Tanggal : Kamis, 21 Maret 2019
Nama Pengkaji : Hesti

A. Latar Belakang
Pada hasil pengkajian yang dapat ditemukan klien atas nama Ny “J”
pada rencana kebidanan ini ada beberapa rencan yang akan dilakukan yang
dapat meningkatkan motivasi pada ibu agar mau menjadi akseptor KB.

B. Askeb
1. Diagnosa Kebidanan
Kurangnya kesadaran ibu untuk mengetahui alat kontrasepsi
2. Rencan Tindakan
a. Bina hubungan saling percaya dengan keluarga binaan
b. Beritahu maksud dan tujuan dalam melakukan pendataan
c. Memberikan penjelasan tentang pentingnya menggunakan alat
kontrasepsi dan menjelaskan pengertian alat kontarsepsi.
3. Kriteria Evaluasi
Setelah melakukan tindakan kebidanan, keluarga Tn “I” mempelajari
apa itu alat kontrasepsi, jenis-jenis kontrasepsi serta kelebihan dan
kekurangan alat kontrasepsi.
4. Analisa
Kurangnya kesadaran tentang penggunaan alat kontrasepsi
5. Penatalaksanaan
a. Bina hubungan saling percaya dengan keluarga binaan
Hasil : Ibu menerima kadatangan mahasiswa dengan baik
b. Beritahu maksud dan tujuan dalam melakukan pendataan
Hasil : Ibu mengerti
c. Memberikan penjelasan tentang pentingnya menggunakan alat
kontrasepsi dan menjelaskan pengertian alat kontarsepsi.
Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
RENCANA KUNJUNGAN KEDUA

Nama : Ny “J”
Kunjungan Ke : II (Kedua)
Hari/Tanggal : Kamis, 22 Maret 2019
Nama Pengkaji : Hesti

A. Latar Belakang
Pada hasil pengkajian yang dapat ditemukan klien atas nama Ny “J”
pada rencana kebidanan ini ada beberapa rencana yang akan dilakukan yang
dapat meningkatkan motivasi pada ibu agar mau menjadi akseptor KB.

B. Askeb
1. Diagnosa Kebidanan
Kurangnya kesadaran ibu untuk mengetahui alat kontrasepsi
2. Rencan Tindakan
a. Bina hubungan saling percaya dengan keluarga binaan
b. Beritahu maksud dan tujuan dalam melakukan pendataan
c. Memberikan penjelasan tentang pentingnya ber-KB
d. Menganjurkan kepada ibu untuk melakukannya.
3. Kriteria Evaluasi
Setelah melakukan tindakan kebidanan, keluarga Tn “I” dapat
mengerti atas penyuluhan yang diberikan.
Hasil :
DO : Tidak pernah menjadi akseptor KB dengan alasan tidak tahu
DS :
a. Keadaan Umum : Baik
b. Tanda-Tanda Vital:
TD : 110/80 mmHg
S : 37oC
N : 80x/menit
R : 22x/menit
4. Analisa
Kurangnya kesadaran tentang penggunaan alat kontrasepsi
5. Penatalaksanaan
a. Bina hubungan saling percaya dengan keluarga binaan
Hasil : Ibu menerima kadatangan mahasiswa dengan baik
b. Beritahu maksud dan tujuan dalam melakukan pendataan
Hasil : Ibu mengerti
c. Memberikan penjelasan tentang pentingnya ber-KB.
Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
d. Menganjurkan kepada ibu untuk menjadi akseptor KB
Hasil : Ibu mau berdiskusi dulu dengan suami
RENCANA KUNJUNGAN KETIGA

Nama : Ny “J”
Kunjungan Ke : III (Ketiga)
Hari/Tanggal : Kamis, 23 Maret 2019
Nama Pengkaji : Hesti

A. Latar Belakang
Pada hasil pengkajian yang dapat ditemukan klien atas nama Ny “J”
pada rencana kebidanan ini ada beberapa rencana yang akan dilakukan yang
dapat meningkatkan motivasi pada ibu agar mau menjadi akseptor KB.

B. Askeb
1. Diagnosa Kebidanan
Kurangnya kesadaran ibu untuk mengetahui alat kontrasepsi
2. Rencan Tindakan
a. Dengan pengkajian diharpakan dapat dengan mudah menentukan
asuhan yang diberikan.
b. Dengan penjelasan ibu dapat memahami dan akhirnya ibu bersedia
menjadi akseptor KB
3. Kriteria Evaluasi
Setelah melakukan tindakan kebidanan, diharpakan Tn “I” atau
keluarga memberikan motivasi kepada ibu untuk menjadi akseptor KB.
Hasil :
DO : Ibu mau menjadi akseptor KB suntik 3 bulan
DS :
a. Keadaan Umum : Baik
b. Tanda-Tanda Vital:
TD : 110/80 mmHg
S : 37oC
N : 80x/menit
R : 22x/menit
4. Analisa
Kurangnya kesadaran tentang penggunaan alat kontrasepsi
5. Penatalaksanaan
a. Bina hubungan saling percaya dengan keluarga binaan
Hasil : Ibu menerima kadatangan mahasiswa dengan baik
b. Beritahu maksud dan tujuan dalam melakukan pendataan
Hasil : Ibu mengerti
c. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya ber-KB.
Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
d. Menganjurkan kepada ibu untuk menjadi akseptor KB
Hasil : Ibu bersedia menjadi akseptor KB
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Keluarga Berencana (KB)


Hari/Tanggal : Kamis, 21 Maret 2019
Waktu : 13.00 WITA
Penyaji : Hesti
Tempat : Rumah Binaan

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran
mengetahui tentang KB.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, sasaran diharapkan
dapat:
a. Menjelaskan kembali pengertian KB dengan tepat
b. Menyebutkan 3 dari 5 jenis KB dengan tepat
c. Menyebutkan 3 dari 5 keuntungan dan kerugian KB dengan tepat
d. Menyebutkan 3 dari 5 efek samping KB dengan tepat

B. SASARAN
Keluarga Tn “I”

C. GARIS BESAR MATERI


1. Pengertin KB
2. Jenis KB
3. Keuntungan KB
4. Efek samping KB
5. Komplikasi KB
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 10 menit Pembukaan - Menyampaikan salam
- Perkenalan diri
- Menjelaskan tujuan
- Apersepsi
2 15 menit Pelaksanaan - Menjelaskan dan
menguraikan materi
- Memberi kesempatan
peserta untuk
bertanya
- Menjawab pertanyaan
peserta yang belum
jelas
3 10 menit Evaluasi - Feedback
- Memberikan reward
4 5 menit Terminasi - Menyimpulkan hasil
peyuluhan
- Mengakhiri kegiatan
(salam)

E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. MEDIA
1. Alat peraga
2. Leaflat
3. Flip chart
H. RENCANA EVALUASI
1. Struktur
a. Persiapan Media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap
dan siap digunakan. Media yang akan digunakan adalah slide.
b. Persiapan Alat
Alat yang digunakan dalam penyuluhan sudah siap dipakai. Alat
yang dipakai yaitu laptop, alat peraga,flip chart dan leaflet.
c. Persiapan Materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan
dalam bentuk makalah dan akan disajikan dalam bentuk flip
chartuntuk mempermudah penyampaian.
d. Undangan atau Peserta
Dalam penyuluhan ini yang diundang yakni pasangan suami istri.
2. Proses Penyuluhan
a. Kehadiran 80% dari seluruh undangan
b. 60% peserta aktif mendengarkan materi yang disampaikan.
c. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara
penyuluh dan peserta.
d. Peserta yang hadir diharapkan tidak ada yang meninggalkan tempat
penyuluhan.
e. 20% peserta mengajukan pertanyaan mengenai materi yang
diberikan.
3. Hasil penyuluhan
a. Jangka Pendek
 60% dari peserta dapat menjelaskan pengertian KB dengan benar
 60% dari peserta dapat menyebutkan jenis KB dengan benar
 60% dari peserta dapat menyebutkan keuntungan dan kerugian
KB dengan benar
 60% dari peserta dapat menjelaskan efek samping KB dengan
tepat
b. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai pentingnya
menggunakan serta memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan
kondisi klien.
Lampiran 1

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian KB
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu
untukmendapatkan objek – objek tertentu, menghindari kehamilan yang tidak
diinginkan mendapatkan kehamilan yang diinginkan, mengatur interval
kehamilan, menentukanjumlah anak dalam keluarga, mengontrol saat
kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri. (Hanafi. 2003).
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, alat
yangdigunakan untuk menunda kehamilan dan menjarangkan jarak kelahiran.(
Hanifa. 2003 dan Manuaba. 2008).

B. Jenis-jenis KB
1. Kontrasepsi PIL
a. Pengertian
Kontrasepsi Pil adalah metode kontrasepsi hormonal yang
digunakan wanita, berbentuk tablet. Pada dasarnya kontrasepsi pil
terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pilkombinasi, pil yang mengandung
progesteron dan pil yang mengandung estrogen.Kontrasepsi Pil adalah
salah satu kontrasepsi yang paling banyak digunakan kontrasepsi pil
mengandung hormon ekstrogen dan progesterone serta
dapatmenghambat ovulasi.Kontrasepsi pil ini harus diminum setiap
hari secara teratur.Uji klinis terhadap pil memperlihatkan angka
kegagalan pada tahun pertama 2,7 5di Indonesia. (Pendit, 2006)
b. Jenis – jenis pil kombinasi ada 3 macam yaitu :
1) Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon
2) estrogen/progesterone dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet
tanpa hormon.
3) Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon
4) Estrogen/progesterone dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7
tablet tanpahormon.
5) Trifasi : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormone estrogen/progesterone dengan tiga dosis yang berbeda,
dengan 7 tablet tanpahormon (Saifuddin. 2003).
c. Efektivitas
Pada pemakaian yang seksama, pil kombinasi 99 % efektif
mencegah kehamilan.Namun, pada pemakaian yang kurang seksama,
efektivitasnya masih mencapai 93 %.(Everett. 2007).
d. Keuntungan
Keuntungan menggunakan kontrasepsi pil adalah dapat
diandalkan jikapemakaiannya teratur, meredakan dismenorea,
mengurangi resiko anemia mengurangi resiko penyakit payudara, dan
melindungi terhadap kankerendometrium dan ovarium.
e. Kerugian
Kerugian menggunakan kontrasepsi pil adalah harus diminum
secara teratur, cermat, dan konsisten, tidak ada perlindungan terhadap
penyakit menular, peningkatan resiko hipertensi dan tidak cocok
digunakan ibu yang merokokpada usia 35 atahun. (Everett, 2007).
f. Indikasi
Indikasi penggunaan kontrasepsi pil adalah usia reproduksi,
telah memiliki anak, Ibu yang menyusui tapi tidak memberikan asi
esklusif, ibu yang siklus haid tidak teratur, riwayat kehamilan ektopik.
(Sifuddin. 2003).
g. Kontra indikasi
Kontra indikasi pengguna kontrasepsi pil adalah ibu yang
sedang hamil, perdarahan yang tidak terdeteksi, diabetes berat dengan
komplikasi, depresiberat dan obesitas.(Everett, 2007).
h. Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja pil adalah dengan cara menekan
gonadotropin releasing hormon. Pengaruhnya pada hifofisis terutama
adalah penurunan sekresi luitenezing hormon (LH), dan sedikit folikel
stimulating hormon.Dengan tidakadanya puncak LH, maka ovulasi
tidak terjadi. Disamping itu, ovariummenjadi tidak aktif, dan
pemasakan folikel terhenti beserta lendir sevik mengalami perubahan,
menjadi lebih kental, gambaran daun pakis menghilang sehingga
penetrasi sperma menurun.
i. Efek Samping
Efek samping kontrasepis pil Kombinasi adalah pertambahan
berat badan,perdarahan diluar siklus haid, mual, pusing dan amenorea.
(Hanifa. 2003).
j. Cara pemakaian
Pil pertama dari bungkus pertama diminum pada hari kelima
siklus haid, dapat juga dimulai pada suatu hari yang diinginkan,
misalnya hari minggu, agar mudah diingat lalu diminum terus –
menerus pada pil yang berjumlah 28 tablet.(Hanifa. 1999).
2. Kontrasepsi Suntik
a. Pengertian
Kontrasepsi Suntik adalah alat kontrasepsi yang mengandung
hormon progesterone dan ekstrogen, kontrasepsi ada ada 2 macam
yaitu suntil yang sebulan sekali (syclopen) dan suntik 3 bulan sekali
(depo propera), akan tetapi ibu lebih suka menggunakan suntik yang
sebulan karena suntik sebulan dapat menyebabkan perdarahan bulanan
teratur dan jarang menyebabkan spoting. (Pendit. 2006).
b. Efektifitas
Efektivitas kontrasepsi suntik adalah antara 99 % dan 100 %
dalam mencegahkehamilan.Dan tinggat kegagalannya sangat kecil.
Keefektifannya 0,1 – 0,4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun
pertama pemakaian. (Everett.2007).
c. Kerugian
Kerugian kontrasepsi suntik adalah perdarahan tidak teratur,
perdarahan bercak, mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan,
efektivitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat
epilepsi dan kemungkinan terjadi tumor hati.(Saifuddin. 2003).
d. Keuntungan
Keuntungan kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sederhana
setiap 8 sampai 12 mingggu, tingkat keefektivitasannya tinggi, tidak
menggagu pengeluaran pengeluaran asi. (Manuaba. 2008).
e. Indikasi
Indikasi kontrasepsi suntik adalah usia reproduksi, telah
mempunyai anak, ibuyang menyusui, ibu post partum, perokok, , nyeri
haid yang hebat dan ibu yang sering lupa menggunakan kontrasepsi
pil. (Saifuddi. 2003).
f. Kontra indikasi
Kontra indikasi kontrasepsi adalah ibu yang dicuriagai hamil,
perdarahan yangbelum jelas penyebabnya, menderita kanker payudara
dan ibu yang menderita diabetes militus disertai komplikasi.
g. Efek samping
Efek samping kontrasepsi suntik adalah sakit kepala, kembung,
depresi, berat badan meningkat, perubahan mood, perdarahan
tidak teratur dan amenore.
h. Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja kontrasepsi suntik adalah menghalangi
pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum,
mengentalkan lendir serviks sehingga sulit ditembus spermatozoa,
perubahan peristaltik tuba fallopi sehingga konsepsi dihambat
mengubah suasana endometrium sehingga tidaksempurna untuk
implantasi hasil konsepsi.
i. Jenis – jenis suntik
Jenis kontrasepsi suntik ada 3 macam yaitu depopropera yang
berisi progesterone asetat dan diberikan dalam suntikan 150 mg setiap
12 minggu.Noristerat berisi noresteron dan diberikan dalam suntikan
200 mg setiap 8minggu.syclopem diberikan melaui suntikan setiap 4
minggu. (Everett. 2007).
j. Cara pemakaian
Cara pemakaian kontrasepsi suntik adalah melaui suntikan,
dapat dilakukan segera setelah post partum, setelah post abortus
:Depopropera harus diberikan dalam 5 haripertama haid, tidak
dibutuhkankontrasepsi tambahan dan selajutnya diberikan setiap 12
minggu. Noristerat harus diberikan pada masa mestruasi, tidak
dibutuhkan kontrasepsitambahan setelah itu diberikan setiap 8
minggu.Cyclopem diberikan melaui suntikan setiap 4 minggu (Everett.
2007).
3. Kontrasepsi Susuk
a. Pengertian
Implant adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam
bawah kulit, yang memiliki keefektivitas yang cukup tinggi, dan
merupakan kontrasepsi jangka panjang 5 tahun serta efek perdarahan
lebih ringan tidak menaikan tekanan darah. Sangat efektif bagi ibu
yang tidak boleh menggunakan obat yang mengandung
estrogen.(Hanifa. 1999).
b. Mekanisme kerja
Mekanisme kerja implant adalah dapat menekan ovulasi,
membuat getah serviks menjadi kental, membuat endometrium tidak
siap menerima kehamilan. Dengan konsep kerjanya adalah progesteron
dapat mengahalangi pengeluaranLH sehingga tidak terjadi ovulasi dan
menyebabkan situasi endometrium tidaksiap menjadi tempat nidasi.
c. Jenis – jenis
Jenis – jenis kontrasepsi susuk adalah : Norplan dari 6 batang
silastik lembutberongga dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4
mm, yang di isi dengan36 mg levonolgestrel dengan lama kerjanya 5
tahun. Implanon terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang
kira – kira 40 mm, dan diameter 2 mm, yang di isi dengan 68 mg 3-
keto desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun. Jedenadan indoplan
Terdiri dari 2 batang yang di isi dengan 75 mg levonolgesterdengan
lama kerjanya 3 tahun. (Saifuddin. 2003)
d. Keuntungan
Keuntungan kontrasepsi implant adalah dipasang selama 5
tahun, control medisringan, dapat dilayani di daerah pedesaan, penyulit
tidak terlalu tingggi, biaya ringan. (Manuaba 2008).
e. Kerugian
Kerugian kontrasepsi implant adalah terjadi perdarahan bercak,
meningkatnyajumlah darah haid, berat badan bertambah, menimbulkan
acne, dan membutuhkan tenaga yang ahli untuk memasang dan
membukanya.
f. Indikasi
Indikasi kontrasepsi implant adalah wanita usia subur, wanita
yang inginkontrasepsi jangka panjang, ibu yang menyusui, pasca
keguguran
g. Kontra indikasi
Kontra indikasi kontrasepsi implant adalah ibu yang hamil,
perdarahan yang tidak diketahui penyebabnya, adanya penyakit hati
yang berat, obesitas dan depresi. (Everett. 2007).
h. Efek samping
Efek samping kontrasepsi implant adalah nyeri , gatal atau
infeksi pada tempatpemasangan, sakit kepala, mual, perubahan moot,
perubahan berat badan, jerawat, nyeri tekan pada payudara, rambut
rontok. ( Everett. 2007).
i. Waktu pemasangan
Waktu pemasangan yang baik dalam pemasangan implan
adalah : Setiap saatselama siklus haid hari ke – 2 sampai hari ke- 7
tidak diperlukan metodekontrasepsi tambahan. Insersi dapat dilakukan
setiap saat, asal saja diyakini tidak terjadi kehamilan, bila insersi
setelah hari ke – 7 siklus haid, klien janganmelakukan hubungan
seksual atau menggunakan kontrasepsi lainnya untuk 7 hari saja. Bila
menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan insersi
dapat dilakukan setiap saat, bila menysui penuh, klien tidak perlu
memakai metode kontrasepsi lain. Waktu yang paling untuk
pemasangan implant adalah sewaktu haid berlangsung atau masa pra
ovulasi dari siklushaid, sehingga adanya kehamilan dapat disingkirkan.
(Hanifa. 2003).
j. Cara pemasangan
Cara pemasangan implant adalah :
1) Mempersiapkan pasien yaitu dengan menganjurkan pasien
membersihkanlengan yang akan dipasang.yaitu lengan yang jarang
digunakan.
2) Gunakan cara pencegahan infeksi.
3) Pastikan kapsul – kapsul tersebut berad sedikit 8 cm diatas lipatan
siku di daerah media lengan.
4) Suntikan lidokain sebanyak 0,5 ml lalu lakukan insisi yang kecil,
hanya sekedar menembus kulit.
5) Masukkan trokar melalui luka insisi dengan sudut yang kecil.
6) Kemudian masukkan implant secara perlahan – lahan sampai semu
implant masuk kedalam bawah kulit.
7) Kapsul pertama dan keenam harus membentuk sudut 750
8) Kemudian cabut trokar perlahan, kemudian bersihkan luka insisi
dengan bethadine setelah itu tutup dengan kain kasa. (Sifuddin.
2003).
k. Cara pencabutan
Cara pencabutan implant adalah :
1) Desinfeksi daerah yang akan di insisi.
2) Suntikkan lidocain 5cc.
3) Insisi diperdalam dan jaringan ikat lemak melekat pada kapsul
implant.
4) Tangan kanan mendorong implant kearah insisi
5) Tangan kiri memegang arteri klem untuk menjepit kapsul implant
6) Keluarkan kapsul implant satu – persatu.
7) Setelah selesai bersihkan luka insisi, jahit jika luka terlalu dalan
ataulebar agar tidak terjadi perdarahan. (Manuaba, 2008).

4. Kontrasepsi IUD
a. Pengertian
IUD adalah suatu benda kecil dari plastic lentur, kebanyakan
mempunyai lilitan tembaga yang dimasukkan kedalam rahim. IUD
adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim yang
megandungtembaga.Kontrasepsi ini sangat efektif digunakan bagi ibu
yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi yang mengandung
hormonal dan merupakan kontrasepsi jangka panjang 8 -10
tahun.Tetapi efek dari IUD dapat menyebabkan perdarahan yanglama
dan kehamilan ektopik. Angka kegagalan pada tahun petama 2,2%.
(Pendit.2006).
b. Jenis – jenis IUD
Menurut Speroff 2003, jenis IUD ada beberapa macam yaitu :
Lippe lopp yang terbuat dari plastic, berbentuk huruf S. TCU – 380A
adalah alat yang berbentuk T, yang dililit tembaga pada lengan
horizontal dan lilitan tembaga memiliki inti perak pada batang. Sof – T
adalah IUD tembaga yang berbentukmirip rongga uterus. Multiload
375, kawat tembaga yang dililit pada batangnya dan berbentuk 2/3
lingkaran elips. Nova T mempunyai inti perak pada kawat tembaganya
pada batang dan sebuah lengkung besar pada ujung
bawah.Levonogestrel adalah alat yang berbentuk T mempunyai arah
merekat padalengan vertical.
c. Keuntungan
Menurut Saifuddin. 2003 dan V Taree. 2007 keuntungan
pemakaiankontrasepsi IUD adalah : Dapat segera aktif setelah
pemasangan. Metode jangkapanjang, tidak mempengaruhi produksi
asi. Tidak mengurangi laktasi. Kesuburan cepat kembali setelah IUD
dilepas.Dapat di pasang segera setelah melahirkan. Meningkatkan
kenyamanan hubungan suami istri karena rasa aman terhadap resiko
kehamilan. Menurut PKMI. 2007 keuntungan IUD ada beberapa hal,
yaitu : Sangat efektif 0,6 - 0,8 kehamilan / 100 perempuan dalam 1
tahun pertama pemakaian. IUD dapat segera aktif setelah
pemasangan.Metode jangka panjang (8 – 10 tahun pemakaian). Tidak
mempengaruhi hubungan seksual. Tidak ada efek samping hormonal.
Tidak mempengaruhi kualitas dan volume asi. Dapat digunakan hingga
menopause. Tidak ada interaksi dengan obat – obatan.
d. Efek Samping
Efek samping adalah akibat yang ditimbulkan atau reaksi yang
disebabkan oleh benda asing yang masuk kedalam tubuh dan tidak
diharapkan. Efek samping IUD menurut Saifuddin. 2003 antara lain :
Haid lebih banyak dan lama. Saat haid terasa sakit. Perdarahan
spoting. Terjadinya pedarahan yang banyak. Kehamilan insitu
e. Indikasi
Menurut Glasier. 2005 yang merupakan indikasi pemakaian
kontrasepsi IUD adalah : Wanita yang menginginkan kontrasepsi
jangka panjang. Multigravida. Wanita yang mengalami kesulitan
menggunakan kontrasepsi lain.
f. Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja IUD adalah mencegah terjadinya pembuahan
dengan penghambatan bersatunya ovum dengan sperma, mengurangi
jumlah sperma yang mencapai tuba fallopi dan menonaktifkan sperma.
Mekanisme kerja IUD adalah menghambat bersatunya sperma dan
ovum, mengurangi jumlah sperma yang mencapai tuba fallopi,
menonaktifkan sperma, menebalkan lendir serviks sehingga
menghalangi pergerakan sperma (Mansjoer 2007). Mekanisme kerja
IUD adalah dapat menimbulkan reaksi radang pada endometrium
dengan mengeluarkan leokosit yang dapat menghancurkan blastokista
atau sperma.IUD yang mengandung tembaga juga dapat menghambat
khasiat anhidrase karbon dan fosfase alkali, memblok bersatunya
sperma dan ovum, mengurangi jumlah sperma yang mencapai tuba
fallopi dan menonaktifkan sperma. IUD dapat menimbulkan infeksi
benda asing sehingga akan terjadi migrasi leokosit, makrofag dan
menimbulkan perubahan susunan cairan endometrium yang akan
menimbulkan gangguan terhadap spermatozoa sehingga gerakannya
menjadi lambat dan akan mati dengan sendirinya. (Manuaba. 2008).
IUD bentuk insert, contohnya lippes loop, menimbulkan reaksi benda
asingdengan terjadinya migrasi leokosit, limfosit dan makrofag.
Pemadatan lapisanendometrium menyebabkan gangguan nidasi hasil
konsepsi sehingga kehamilan tidak terjadi (Manuaba. 2008).
g. Kerugian
Kerugian pemakaian kontrasepsi IUD adalah : Menstruasi yang
lebih banyak dan lebih lama. Infeksi dapat terjadi saat pemasangan
yang tidak steril. Ekspulsi (IUD yang keluar atau terlepas dari rongga
rahim). Sedangkan kerugian pemakaian kontrasepsi IUD adalah : Haid
menjadi lebih lama dan banyak. Perdarahan spoting (bercak – bercak).
Kadang – kadang nyeri haid yang hebat, perlu tenaga terlatih untuk
memasangkan dan membuka IUD.
h. Kontra Indikasi
Menurut Saifuddin. 2003 dan Burns. 2000 yang
merupakankontra indikasi pemakaian kontrasepsi IUD adalah : Wanita
yang sedang hamil. Wanita yang sedang menderita infeksi alat
genitalia. Perdarahan vagina yang tidak diketahui. Wanita yang tidak
dapat menggunakan kontrasepsi IUD. Wanita yang menderita PMS.
Wanita yang pernah menderita infeksi rahim. Wanita yangpernah
mengalami pedarahan yang hebat.
i. Waktu Pemasangan
Waktu pemasangan IUD yang baik menurut Manuaba 2008
antara lain : Bersamaan dengan menstruasi, Segera setelah menstruasi,
Pada masa akhir masa nifas, Bersamaan dengan seksio secaria, Hari
kedua dan ketiga pasca persalinan,Segera setelah post abortus.
j. Waktu Pencabutan
Waktu pencabutan IUD yang baik menurut (Manuaba 2008)
antara lain : Ingin hamil lagi, Terjadi infeksi, Terjadi perdarahan,
Terjadi kehamilan insitu.
k. Jadwal Pemeriksaan Ulang
Setelah dilakukan pemasangan IUD maka ibu harus melakukan
jadwal pemeriksaan ulang menurut Manuaba 1998.hlm 458 antara lain:
1) Dua minggu setelah pemasangan
2) Satu bulan setelah pemeriksaan pertama
3) Tiga bulan setelah pemeriksaan kedua
4) Setiap enam bulan sekali sampai satu tahun
5) Jika ada keluhan
l. Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan karena pemasangan kontrasepsi
IUD menurut Manuaba 2008 yaitu :
1) Perforasi, sering terjadi saat pemasangan dengan disertai ras sakit
sehingga perlu dibuka segera dan dilakukan observasi terhadap
infeksi atau perdarahan infeksi dapat menimbulkan kehamilan
ektopik karena pernah memakai IUD
2) Abortus infeksi. Pemasangan IUD tanpa diketahui telah terjadi
kehamilan dapat menimbulkan perdarahn yang banyak karena
terjadi peningkatan aliran darah menuju uterus dan mudah terjadi
infeksi sampai abortus serta sepsis.
5. Kontrasepsi Mantap
a. Pengertian
Kontap adalah kontrasepsi permanen yang digunakan untuk
mencegah kehamilan. Kontap ada 2 macam yaitu tubektomi yang
digunkan pada wanita dan vasektomi yang digunakan pada pria.
Keunggulan kontap adalah merupakan kontrasepsi yang hanya
dilakukan atau dipasang sekali, relatif aman. Angka kegagalan kontap
pada pria 0,1%-0,5 5 dalam tahun pertama sedangkan kegagalan pada
kontap wanita kurang dari 1% perseratus setelah satu tahun
pemasangan. Kontap adalah alat kontrasepsi mantap yang paling
efektif digunakan, aman danmempunyai nilai demografi yang tinggi.
Kontap ada 2 macam yaitu tobektomi yang dilakukan pada wanita dan
vasektomi yang dilakukan pada pria.
b. Tubektomi
Tubektomi adalah satu-satunya kontrasepsi yang permanent.
metode ini melibatkan pembedahan abdominal dan perawatan di
rumah sakit yang melibatkan waktu yang cukup lama.
c. Efektivitas
Tubektomi ini mempunyai efektivitas nya 99,4 % - 99,8 % per
100 wanitapertahun. Dengan angka kegagalan 1 – 5 per 100 kasus
d. Keuntungan
Keuntungan tobektomi adalah efektivitas tinggi, permanen,
dapat segeraefektif setelah pemasangan.
e. Kerugian
Kerugian tobektomi adalah melibatkan prosedur pembedahan
dan anastesi, tidak mudah kembali kesuburan.
f. Indikasi
Indikasi tubektomi adalah wanita usia subur, sudah mempunyai
anak, wanita yang tidak menginginkan anak lagi.
g. Kontra indikasi
Kontra indikasi adalah ketidak setujuan terhadap operasi dari
salah satu pasangan, penyakit psikiatik, keadaan sakit yang dapat
meningkatkan resiko saat operasi.
h. Efek samping
Efek samping tubektomi dalah jika ada kegagalan metode maka
ada resikotinggi kehamilan ektopik, meras berduka dan kehilangan.
(Everett. 2007).
6. Vasektomi
a. Pengertian
Vasektomi adalah pilihan kontrasepsi permanent yang popular
untuk banyakpasangan.Vasektomi adalah pemotongan vas deferen,
yang merupakan saluranyang mengangkut sperma dari epididimis di
dalam testis ke vesikula seminalis.
b. Efektivitas
Vasektomi adalah bentuk kontrasepsi yang sangat
efektif.Angka kegagalanlangsungnya adalah 1 dalam 1000, angka
kegagalan lanjutnya adalah antara 1dalam 3000.
c. Keuntungan
Keuntungan adalah metode permanent, efektivitas permanen,
menghilangkankecemasan akan terjadinya kehamilan yang tidak
direncanakan, proseduraman dan sederhana
d. Kontra indikasi
Kontra indikasi adalah ketidak mampuan fisik yang serius,
masalah urologi,tidak didukung oleh pasangan.
e. Efek samping
Efek samping adalah infeksi, hematoma, granulose sperma.
7. Kondom
a. Pengertian
Kondom adalah suatu selubung atau sarung karet yang dipasang
pada penis ( kondom pria) atau vagina ( kondom Wanita) pada saat
senggama. Kondom pertama kali dipakai untuk menghindari terjadinya
penularan penyakit kelamin terbuat dari karet tipis ( Lateks).
b. Cara kerja:
1) Barier penis sewaktu melakukan coitus
2) Mencegah pengumpulan sperma pada vagina
c. Efektifitas
1) Gagal karena kondom yang bocor atau kurangnya kedisiplinan
pemakai.
2) Kondom hanya digunakan untuk sekali pakai
3) Pakailah kondom manakala penis sudah ereksi penuh
4) Sarungkan dan tinggalkan sebagain kecil dari ujung kondom untuk
menampung sperma
5) Kondom yang mempunyai kantong kecil diujungnya,jepit ujung
kondom sehingga yakin tidak ada udara
6) Gunakan lubrikan ketika vagina kering untuk mencegah
pergesekan atau sobeknya kondom
7) Keluarkan penis dari vagina sewaktu masih dalam keadaan ereksi
dan tahan sisi kondom untuk mencegah tertumpahnya sperma ke
dalam atau dekat vagina
8) Simpan kondom ditempat yang kering dan sejuk
9) Jangan memakai Vaselin sebagai pelumas karena dapat merusak
karet
10) Periksa kondom setelah senggama untuk melihat adanya kerusakan
ataukah masih utuh atau tidak
d. Keuntungan
1) Memberi perlindungan terhadap PMS
2) Tidak menggangu kesehatan klien
3) Murah dan dibeli secara umum
4) Tidak perlu pemeriksaan medis
5) Tidak mengganggu produksi ASI
6) Metode kontrasepsi sementara
e. Kerugian
1) Angka kegagalan cukup tinggi ( 3-15 kehamilan per 100 wanita
pertahun)
2) Perlu dipakai pada setiap saat hubungan seksual
3) Mungkin mengurangi kenikmatan hubungan seksual
4) Memerlukan penyediaan setiap kali hubungan seksual
f. Indikasi
1) Seseorang yang memerlukan kontrasepsi sementara
2) Pasangan yang ingin menjarangkan anak
3) Pasangan yang mengkhawatirkan efek samping metode lain
4) Klien yang pernah atau sedang menderita PMS termasuk AIDS
5) Wanita hamil dengan atau punya resiko menderita PMS selama
hamil
g. Efek Samping
1) Pernah dilaporkan kondom yang tertinggal di vagina
2) Infeksi ringan
3) Reaksi alergi terhadap kondom karet
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
BAHAYA MEROKOK

A. IDENTIFIKASI MASALAH
Merokok merupakan kebiasaan buruk yang banyak sekali akibat
buruknya bagi tubuh perokok maupun orang yang berada disekitar perokok
(perokok pasif) yang menjadi masalah kesehatan dimasyarakat sampai saat
ini.dengan persepsi oleh perokok yang bermacam-macam padahal telah jelas
akibat bagi organ-organ tubuh seperti jalan pernafasan, paru, jantung, ginjal
dan mata. Pengetahuan masyarakat yang kurang akan bahaya merokok
berpengaruh terhadap tingkat kebiasaan merokok pada masyarakat yang cukup
tinggi.

B. PENGANTAR
Topik : Merokok
Sasaran : Keluarga Binaan
Jam : 14.00 WIB
Hari/Tanggal : 21 Maret 2019
Waktu : 20 menit
Tempat : Rumah Binaan

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan
siswa dan guru dapat mengerti tentang bahaya kebiasaan merokok.

D. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan
siswa dan guru akan dapat menjelaskan tentang:
1. Pengertian merokok
2. Zat-zat yang terkandung dalam rokok
3. Bahaya merokok
4. Cara mengurangi efek jelek dari rokok
5. Alasan menghindari merokok
6. Cara mencegah merokok
7. Kiat-kiat berhenti merokok
8. Pengaruh rokok terhadap lingkungan

E. MATERI
Terlampir

F. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet

G. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan
Peserta
1. 3 menit Pembukaan :
1. Mmemberi salam Menjawab
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan salam
3. Menyebutkan materi/pokok bahasan Mendengar
yang akan disampaikan kan dan
memperhat
ikan
2. 15 menit Pelaksanaan : Menyimak
Menjelaskan materi penyuluhan secara dan
berurutan dan teratur. memperhat
Materi : ikan
1. Pengertian merokok
2. Zat-zat yang terkandung dalam rokok
3. Bahaya merokok
4. Cara mengurangi efek jelek dari
rokok
5. Alasan menghindarii merokok
6. Cara mencegah merokok
7. Kiat-kiat berhenti merokok
8. Pengaruh rokok terhadap lingkungan
3. 5 menit Evaluasi Menyimak
1. Menyimpulkan inti penyuluhan dan
2. Menyampaikan secara singkat materi mendengar
penyuluhan kan
3. Memberi kesempatan kepada
responden untuk bertanya
4. Memberi kesempatan kepada
responden untuk menjawab
pertantanyaan yang dilontarkan
4. 5 menit Penutup Menjawab
1. Menyimpulkan materi yang telah salam
disampaikan
2. Menyampaikan terima kasih atas
perhatian dan waktu yanga telah
dibarikan kepada peserta
3. Mengucapkan salam
I. EVALUASI
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Lampiran Materi
A. Pengertian Merokok
Merokok adalah menghisap zat-zat yang dapat menimbulkan
gangguan pada organ tubuh.

B. Zat-zat yang terkandung dalam rokok


1. Nikotin
Nikotin itu sendiri apabila diisap akan merangsang keluarnya hormone
adrenalin dan horman non adrenalin, yaitu hormon yang mengakibatkan
naiknya frekuensi denyut jantung dengan sendirinya akan menaikkan
kebutuhan energi.
2. Tar
Cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapattkan dengan
cara distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakau. Zat inilah yang
menyebabkan kanker paru-paru. Zat berbahaya ini berupa kotoran pekat
yang dapat menyumbat dan mengiritasi paru-paru dan sistem pernapasan
sehingga menyebabkan penyakit bronchitis kronis, emfisema, dan dalam
beberapa kasus dapat menyebabkan kanker paru-paru.

C. Bahaya yang ditimbulkan akibat merokok


1. Rambut rontok
Rokok memperlemah system kekebalan sehingga tubuh lebih rentan
terhadap penyakit yang menyebabkan rambut rontok, sariawan mulut ,dll.
2. Katarak
Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisis mata yaitu
memutihnya lensa mata yang menghalangi masuknya cahaya dan
menyebabkan kebutaan, 40 % lebih terjadi pada perokok. Rokok dapat
menyebabkan katarak dengan 2 cara, yaitu cara mengiritasi mata dan
dengan terlepasnya zat-zat kimia dalam paru yang oleh aliran darah
dibawa sampai ke mata. Merokok dapat juga dihubungkan dengan degrasi
muscular yang berhubungan dengan usia tua yaitu penyakit mata yang tak
tersembuhkan yang disebabkan oleh memburuknya bagian pusat retina
yang disebut Mucula. Mucula ini berfungsi untuk memfokuskan pusat
penglihatan di dalam mata dan mengontrol kemampuan membaca,
mengendarai mobil, mengenal wajah dan warna dan melihat objek secara
detail.
3. Kulit keriput
Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit karena
rusaknya protein yang berguna untuk menjaga elastisitas kulit, terkikisnya
vitamin A, terhambatnya aliran darah. Kulit perokok menjadi kering dan
keriput terutama disekitar bibir dan mata.
4. Hilangnya pendengaran
Karena tembakau dapat menyebabkan timbulnya endapan pada
dinding pembuluh darah sehingga menghambat laju aliran darah ke dalam
telinga bagian dalam . perokok dapat kehilangan pendengaran lebih awal
dari pada orang yang tidak merokok atau lebih mudah kehilangan
pendengaran karena infeksi telinga atau suara yang keras. Resiko untuk
terkena infeksi telinga bagian tengah yang dapt megarah kepada kompliksi
yang lebih jauh disebut Meningitis dan Paralysis wajah bagi perokok 3
kali lebih besar dari pada orang yang tidak merokok.
5. Kanker kulit
Merokok tidak menyebabkan melanoma ( sejenis kanker kulit yang
kadang-kadang menyebabkan kematian ) tetapi merokok mengakibatkan
meningkatnya kemungkinan kematian akibat penyakit tersebut. Ditengarai
bahwa perokok berisiko menderita Custaneus Scuamus Cell Cancer
sejenis kanker yang meninggalkan bercak merah pada kulit 2 kali lebih
besar dibandingkan dengan non perokok
6. Caries
Rokok mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam mulut
membentuk plak yang berlebihan, membuat gigi menjadi kuning dan
terjadinya caries, perokok berisiko kehilangan gigi mereka 1,5 kali lipat.
7. Enfisema
Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu
pelebaran dan rusaknya kantong udara pada paru-paru yang menurunkan
kapasitas paru untuk menghisap oksigen dan melepaskan CO 2. Pada
kasus yang parah dugunakan Tracheotomy untuk membantu pernafasan
pasien. Ibarat suatu asyatn untuk lubang ventilasi pada tenggorokan
sebagai jalan masuk udara ke dalam paru-paru. Pada kasus Bronkhitis
kronis terjadi penumpukan muncus sehingga mengakibatkan batuk yang
terasa nyeri dan kesulitan bernafas.
8. Kerusakan paru
Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan
batuk. Dikarenakan rusaknya kantung udara pada paru yang menurunkan
kapasitas paru dan oksigen untuk melepas O2. bila keadaan ini belanjut
akan terjadi penumpukan lender sehingga mengakibatkan batuk yang tersa
nyeri dan kesulitan bernafas.
9. Berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit
jantung. Pemakaian tembakau adalah salah satu factor resiko terbesar
untuk penyakit ini. Telah ditetapkan bahwa asap rokok mengandung lebih
dari 40 macam zat racun. Kemungkinan timbulnya kanker paru dan
jantung pada perokok 22 kali lebih besar dariyang tidak merokok.
10. Osteoporosis
Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak
terdapat pada gas buangan mobil,dan asap rokok lebihmudah terikat pada
darah dari pada oksigen sehingga kemampuan darah untuk mengangkat
oksigen turun 15% pada perokok. Akibatnya tulang pada perokok
kehilangan densitasnya menjadi lebih mudah patah atau retak dan
penyembuhannya 805 lebih lama. Perokok jiga menjadi lebih rentan
terhadap masalah tulang punggung. Perokok juga menjadi lebih retan
terhadap masalah tulang punggung. Sebuah studi menunjukkan bahwa
buruh pabrik yang merokok 5 kali lebih banyak mengalami nyeri
punggung setelah terjadi trauma.
11. Penyakit jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia diakibatkan oleh penyakit
kardiovaskuler. Pemakaian tembakau adalah salah satu factor resiko
terbesar untuk penyakit ini. Di Negara yang sedang berkembang penyakit
membunuh lebih dari satu juta orang setiap tahun. Penyakit kardiovaskuler
yang menyangkut pemakaian tembakau di Negara-negara maju membunuh
lebih dari 600.000 orang setiap tahun. Rokok menyebabkan jantung
berdenyut lebih cepat, menaikkkan tekanan darah dan meningkatkan
resiko terjadinya hipertensi dan penyumbatan arteri yang akhirnya
menyebabkan serangan jantung dan stroke.
12. Tukak lambung
Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri yang
menyebabkan tukak lambung juga meminimalisasi kemampuan lambung
untu menetralkan asam lambung setelah makan sehingga sisa asam akan
mengerogoti dinding lambung. Tukak lambung yang diderita para perokok
lebih sulit dirawat dan disembuhkan.
13. Diskolori jari-jari
Tar yang terdapat pada asap rokok terakumulasi pada jari-jari dan
kuku yang meninggalkan warna coklat kekuningan.
14. Kanker uterus
Selain meningkatkan resiko kanker serviks dan uterus rokok
meneyebabkan timbulnya masalah kezsuburan pada wanita dan berbagai
komplikasi selama masa kehamilan dan kelahiran bayi. Merokok selama
masa kehamilan meningkatkan resiko kelahiran bayi dengan BBLR dan
masalah kesehatan sesudahnya. Kegagalan hamil atau abortus terjadi 2-3
kali lebih besar pada wanita perokok. Angka yang sama berlaku juga
untuk kelahiran atau kematian karena kekurangan oksigen pada janin dan
plasenta yang menjadi abnormal karena tercemar oleh Karbon Monoksida
dan Nikotin dalam asap rokok. Sindrom kematian bayi mendadak (Sudden
Infant Death) juga dihubungkan dengan pemakaian tembakau. Tambahan
pula, rokok dapat menurunkan kadar estrogen yang menyebabkan
terjadinya menopause dini.
15. Kerusakan sperma
Rokok dapat menyebabkan deformasi pada sperma dan kerusakan
pada DNAnya sehiungga mengakibatkan aborsi. Beberapa studi
menemukan bahwa pria yang merokok meningkatkan resiko menjadi ayah
dari anak yang berbakat kanker. Rokok juga memperkecil jumlah sperma
dan infertilitas banyak terjadi pada perokok.

16. Penyakit Buerger


Terjadinya inflamasi pada arteri, vena, dan saraf terutama di kaki,
yang mengakibatkan terhambatnya aliran darah. Dan jika dibiarkan tanpa
perawatan akan mengarah ke gangrene (matinya jaringan tubuh) sehingga
pasien perlu diamputasi.

D. Cara mengurangi efek jelek dari rokok


1. Kurangi jumlah rokok yang diisap perharinya
2. Jangan menghisap asap dalam-dalam
3. Tinggalkan puntung rokok sejauh mungkin (jangan menghisap sampai
habis)
4. Melepaskan rokok dari bibir diantara tiap sedotan
5. Memakai rokok yang berfilter, pipa atau cerutu.

E. Alasan harus menghindari rokok


1. Melemahkan pikiran, ketagihan, cemas dan gelisah
2. Kita akan mempunyai kebugaran dan penampilan yang segar
3. Akan menghemat uang
4. Asap rokok akan merusak kesehatan keluarga dan lingkungan
5. Tidak menambah polusi alam dan turut memelihara kesehatan lingkungan
dengan udara bersih.
F. Cara mencegah merokok
1. Agar dibuat peta merokok selama 20 jam
2. Setiap merokok agar ditulis waktu dan apa yang dilakukan pada saat itu.
Hal ini agar dilakukan setiap merokok dalam satu hari.
3. Peta dan situasi ketika merokok agar dicatat dan dipelajari
4. Untuk menghitung jumlah rokok setiap hari agar dicatat pada setiap
dimana kita menikmati
5. Merubah situasi merokok. Apakah merokok ketika jenuh, konsentrasi
penuh, istirahat, minum dengan teman, dan sesudah makan?
6. Sekarang perlu dipertimbangkan untuk melakukan kegiatan lain pada
situasi tersebut diatas untuk merubah kebiasaan merokok pada saat itu
7. Apabila jenuh, tanganipekerjaan yang sudah lama tertunda
8. Apabila konsentrasi, kunyah sebatang wortel atau apel
9. Luangkan lebih bannyak waktu dengan orang yang tidak merokok dan
mendiskusikan masalah menarik yang sedang terjadi
10. Setelah makan, jalan-jalan atau membaca buku.

G. Kiat-kiat berhenti merokok


1. Tidak membeli rokok
2. Melakukan hobi yang menyenangkan setiap kali teringat atau merokok
3. Meminta keluarga atau teman yang tidak merokok untuk mengingatkan
agar tidak merokok setiap kali kita akan mulai merokok
4. Setiap ada perasaan ingin merokok agar ditunggu 10 menit, tarik nafas
dalam-dalam atau genggam kepalan tangan erat-erat dan coba untuk
santai, dorongan merokok akan hilang.

H. Pengaruh rokok terhadap lingkungan


Sekarang ini kebanyakan perokok tahu bahwa merokok dapat
menyebabkan beberapa penyakit yang berbahaya. Namun mereka biasanya
masa bodoh terhadap hal itu dan menganggap merokok adalah urusan pribadi
mereka, tetapi sebenarnya merokok bukan merupakan urusan pribadi.
Asap tembakau bukan hanya berpengaruh pada perokok, tetapi juga
mengotori udara sekitar. Orang-orang yang tidak merokok yang kebetulan di
sekitar orang yang merokok terpaksa harus bersedia bernafas dan menghisap
udara yang penuh dikotori oleh asap rokoknya para perokok.
Disamping perokok dikenal juga orangya yang bukan perokok, tetapi
yang menghirup udara yang tercemar asap rokok. Keadaan ini biasanya terjadi
di ruang-ruang umum tertutup seperti di bus, ruang kantor dan lain-lain.
Seorang yang bukan perokok, tetapi yang ikut mengkonsumsi rokok beserta
zat-zat yang terkandung di dalamnya disebut perokok pasif.
Perlu diketahui bahwa asap yang dihasilkan rokok ditambah dengan
udara luar, mengandung zat kimia yang lebih tinggi daripada asap yang
dihirup oleh perokok sendiri.
Yang lebih peka dan beresiko terhadap asap rokok yakni perokok pasif
terutama bayi dan anak-anak. Mereka dapat menderita asma dan penyakit
paru-paru. Orang dengan kadar Hb rendah dan orang yang sedang menderita
penyakit kardiovaskuler.

Anda mungkin juga menyukai