Anda di halaman 1dari 4

119

IMPLEMENTASI E-PROCUREMENT
DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA
Dewi Sartika dan Febri Yuliani
FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293

Abstract: Implementation E-Procurement in the Procurement of Goods and Services. This


study aims to analyze the factors that influence policy implementation of electronic procurement
services e-procurement in the Procurement Services Unit Rokan Hulu. This study used
qualitative methods the author uses triangulation techniques to perform the check, recheck,
and crosscheck the data obtained. The results showed that the provision of e-procurement
system shows that this application has been as support the procurement of goods and services.
Based on the concept of policy implementation, the implementation e-procurement has been
implemented properly.

Abstrak: Implementasi e-Procurement dalam Pengadaan Barang dan Jasa. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan pengadaan
barang jasa secara elektronik di Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Rokan Hulu. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dan teknik triangulasi dengan melakukan check, recheck, dan
crosscheck terhadap data yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi ini layak
untuk diimplementasikan guna mendukung pengadaan barang dan jasa. Berdasarkan konsep
implementasi kebijakan, maka pelaksanaan e-procurement sudah terimplementasi dengan baik.
Kata Kunci: e-government, e-procurement, implementasi, kebijakan

PENDAHULUAN Sesuai Perpres No. 54 Tahun 2010, e-procu-


Salah satu upaya pemerintah untuk menciptakan rement telah diaplikasikan Pemerintah Kabu-
transparansi publik adalah kebijakan dan strategi paten Rokan Hulu selama hampir dari setahun
nasional dalam pengembangan e-government. ini. Fenomena yang dijumpai terkait dengan
Pengembangan e-government yang dilakukan pelaksanaan e-procurement di Unit Layanan
salah satunya adalah layanan publik dalam pe- Pengadaan (ULP) Kabupaten Rokan Hulu, yaitu
ngadaan barang dan jasa di instansi pemerintah untuk Tahun Anggaran 2012 melalui ULP
yang menggunakan sistem pelelangan secara menerapkan semi e-procurement berdasarkan
elektronik atau yang lebih dikenal dengan e- Lampiran Instruksi Presiden No. 17 Tahun 2011
procuremant. Instrumen ini memanfaatkan bah-wasanya K/L/D/I sudah harus menerapkan
fasilitas teknologi komunikasi dan informasi 40% e-procurement dan 60% semi e-procure-
meliputi pelelangan umum secara elektronik yang ment atau dengan cara lama (konvensional).
diselenggarakan Layanan Pengadaan Secara Berdasarkan paket pekerjaan yang diren-
Elektronik (LPSE). canakan 40% e-procurement tersebut, pagu
Implementasi e-procurement bertujuan dana yang sudah dilelang di ULP Kabupaten
untuk melakukan efisiensi biaya berupa pe- Rokan Hulu Tahun 2012 adalah sebesar
nurunan biaya operasional dan penurunan risiko Rp.269.689.272.011,- dengan jumlah keseluru-
terjadinya penyimpangan dalam pengadaan han paket sebanyak 73 paket dari total pagu
barang dan jasa. Investasi yang dilakukan perlu secara keseluruhan yang akan dilelang secara full
dinilai kelayakannya dengan mengukur keefek- e-procurement yaitu Rp.692.043.053.376.
tifan implementasi e-procurement. Analisis atas Namun pada hasil lelang akhir setelah dihitung
proses bisnis menunjukkan bahwa e-procure- dengan seksama dan berdasarkan hasil laporan
ment dapat meningkatkan transparansi, sehingga dari masing-masing kelompok kerja (Pokja)
dapat mengurangi risiko terjadinya penyimpangan yang tercapai hanya 38,97 % dari pagu total
dalam proses pengadaan barang/jasa. lelang secara keseluruhan.

119
120 Jurnal Kebijakan Publik, Volume 4, Nomor 2, Oktober 2013, hlm. 119-218

Penelitian yang dilakukan Meilisa, dkk HASIL DAN PEMBAHASAN


(2010) mengungkapkan bahwa dengan adanya Implementasi Kebijakan e-Procurement
e-procurement ini kinerja pemerintah dalam LPSE Kabupaten Rokan Hulu yang
proses pengadaan barang dan jasa cenderung beralamat di www.lpse.rokanhulukab.go.id,
lebih efektif dan efisien daripada dilakukan merupakan unit kerja penyelenggara sistem
secara manual. E- procurement ini juga dapat elektronik pengadaan barang/jasa yang didirikan
mencegah praktek korupsi yang sering terjadi sesuai Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010
pada pengadaan barang dan jasa karena antara tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
petugas dan rekanan tidak dapat bertemu lang- pada pasal 111 ayat 1, dinyatakan gubernur/
sung. bupati/walikota harus membentuk LPSE untuk
Grindle (1980) memperkenalkan model memfasilitasi ULP atau pejabat pengadaan
implementasi sebagai proses politik dan admi- barang dan jasa secara elektronik.
nistrasi. Model tersebut menggambarkan proses Penerapan e-procurement pada tahun 2012
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sebanyak 40% dari total nilai paket yang ada
beragam aktor, di mana keluaran akhirnya di- diharapkan ada awal yang baik dari Pemerintah
tentukan oleh baik materi program yang telah Kabupaten Rokan Hulu untuk menerapkan
dicapai maupun melalui interaksi para pembuat sistem e-government yang akan memulai
keputusan dalam konteks politik administratif. meminimalisir kecurangan-kecurangan yang
Proses politik dapat terlihat melalui proses pe- seringkali menjadi keluhan beberapa rekanan
ngambilan keputusan yang melibatkan berbagai penyedia dalam hal pengadaan barang/jasa.
aktor kebijakan, sedangkan proses administrasi Peraturan tentang implementasi e-procurement
terlihat melalui proses umum mengenai aksi yaitu dengan dikeluarkannya surat keputusan
administratif yang dapat diteliti pada tingkat Bupati Rokan Hulu Nomor KPTS.555/Setda-
program tertentu. PDE/166/2012 tentang pembentukan Tim
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)
faktor yang mempengaruhi implementasi kebi- Kabupaten Rokan Hulu.
jakan pengadaan barang jasa secara elektronik Keluhan yang dialami Pokja ULP di-
di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten antaranya ketidaktersediaan sistem kadangkala
Rokan Hulu. menganggu proses pelelangan. Dengan adanya
sistem LPSE ini lebih memudahkan panitia dalam
METODE bekerja dan mengurangi bahkan menghindari
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. bertemunya penyedia dengan panitia, sehingga
Informan penelitian adalah orang yang benar- panitia bisa fokus dalam menyelenggarakan
benar tahu atau pelaku yang terlibat langsung proses pelelangan. Pandangan masyarakat ter-
dengan permasalahan penelitian. Mereka terdiri hadap adanya e-procurement ini adalah proses
atas implementor, Kabag Ekonomi Pemba- pengawasan pengumuman tender, mekanisme
ngunan, Sekretraiat LPSE, Koordinator ULP, pemenangan tender sampai implementasi tender
Pokja, Kontraktor/Pihak Penyedia, dan mas- seharusnya menjadi tugas dan wewenang LPSE.
yarakat. Dalam penelitian ini peneliti bertindak Pelaksanaan pekerjaan pengadaan barang
sebagai instrumen utama. Pengumpulan data dan jasa pemerintah yang dibiayai melalui APBN,
dilakukan melalui studi dokumentasi, wawancara APBD Provinsi Riau dan/APBD Kabupaten
(interview) dan observasi. Analisis data dila- Rokan Hulu pemerintah daerah mengeluarkan
kukan dengan teknik triangulasi, yaitu melakukan Keputusan Bupati Rokan Hulu Nomor :
check, recheck, dan crosscheck terhadap data Kpts.500/SETDA-Ekbang/91/2012 tentang
yang diperoleh. pembentukan susunan personil ULP Barang dan
Implementasi e-Procurement dalam Pengadaan Barang dan Jasa (Dewi Sartika dan Febri Yuliani) 121

Jasa Kabupaten Rokan Hulu Tahun Anggaran Kabupaten Rokan Hulu berada di bawah Bidang
2012. Untuk pengadaan di atas Rp. 100. Ekonomi Pembangunan Sekretariat Daerah.
000.000,- (Seratus Juta Rupiah) dan pengadaan Jumlah tim adalah 13 orang, termasuk tenaga
jasa konsultansi dengan nilai diatas Rp. 50. kontrak yang mempunyai dedikasi tinggi dalam
000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) diproses bekerja.
lelangnya melalui ULP Kabupaten Rokan Hulu. Sekretariat layanan LPSE atau e-procure-
Masing-masing kelompok kerja (Pokja) ment adalah unit yang menyediakan sarana dan
menjalankan tugas dan fungsinya untuk mela- prasarana penunjang pelaksanaan pengadaan
kukan pelelangan setelah mendapat KAK, HPS barang/jasa secara elektronik, berfungsi sebagai
dan TOR dari PA (Pengguna Anggaran) atau administrator sistem e-procurement ULP Kabu-
PPTK (Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan) di paten Rokan Hulu dan melaksanakan penge-
Masing-masing dinas dan instansi yaitu ada 9 lolaan/ manajemen data penyedia dan data pe-
Badan, 14 Dinas, 2 Kantor ditambah dengan ngadaan laporan pelaksanaan pengadaan paket-
Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspek- paket pekerjaan secara e-procurement untuk
torat, Sekretariat Korpri dan Rumah Sakit Tahun Anggaran 2012.
Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Rokan Hulu Adapun manfaat dengan adanya ULP,
yang ditangani ULP Kabupaten Rokan Hulu. pengadaan lebih terintegrasi, terpadu, efektif,
Sesuai latar belakang Perpres 54 Tahun efisien, serta lebih terkendali. Menjamin persa-
2010 bahwa aturan ini adalah untuk mengatur maan kesempatan, akses dan hak penyedia ba-
pelaksanaan pengadaan barang dan jasa agar rang dan jasa dan kemudahan informasi bagi
berjalan sesuai dengan aturan dan regulasi yang aparat pengawas.
diterapkan. Pelaksanaan pengadaan barang dan
jasa diupayakan mulai tahun 2012 dilaksanakan Penjabaran Tujuan ke dalam Berbagai
pelelangan secara e-procurement. Aturan Pelaksana
Pokja ULP menyatakan bahwasannya man- Salah satu aspek penting dalam mewujud-
faat yang dirasakan dari adanya sistem e-procu- kan birokrasi yang profesional, efektif dan efisien
rement ini adalah dari segi waktu pelaksanaan adalah dengan menerapkan Standar Opera-
lelang yang relatif singkat dari 21 hari kerja (30 sional Prosedur (SOP) pada seluruh proses
hari kalender) bisa dipangkas menjadi 14 hari penyelenggaraan administrasi pemerintahan.
kerja. Sesuai dengan konsep type of benefit Standar operasional prosedur dalam mengikuti
atau manfaat yang dihasilkan menurut Grindle, lelang/pendaftaran lelang secara elektronik:
bahwasanya manfaat yang dihasilkan berkaitan
dengan bagaimana dan sejauhmana implementasi A. Penyedia yang akan mengikuti pengadaan
kebijakan publik membawa perubahan perilaku barang/jasa secara elektronik di Kabupaten
pihak-pihak yang bersangkutan. Sehingga ber- Rokan Hulu mendaftar di LPSE.
laku rumusan umum bahwa semakin pihak me- 1. Penyedia dapat melakukan aktivasi melalui
rasa implementasikebijakan menguntungkandirinya, login LPSE yang terdapat pada menu
semakin pihak tersebut memberi dukungan. Home.
2. Pada saat aktivasi, system inaproc me-
Faktor-faktor yang Mempengaruhi lakukan identifikasi terhadap duplikasi
Implementasi Kebijakan e-Procurement data (UserID, email, NPWP, dan identitas
perusahaan lain)
Pembentukan Unit Organisasi Baru dan
Staf Pelaksana 3. Jika terdapat duplikasi data yang ditemu-
kan oleh sistem Data Inaproc, penyedia
Untuk menjalankan sistem e-procurement dapat melakukan penggantian UserID dan
serta pengembangannya dilakukan Pemerintah Password di situs LPSE Inaproc.
122 Jurnal Kebijakan Publik, Volume 4, Nomor 2, Oktober 2013, hlm. 119-218

B. Bagi penyedia yang sudah memiliki UserID Banyak kendala dan sistem pengadaan yang
dan Password yang terdaftar pada LPSE mesti dirubah terutama untuk pelelangan dengan
Kabupaten Rokan Hulu/ LPSE lain yang mekanisme e-procurement. Keterlambatan yang
sudah terhubung dengan sistem Inaproc dilakukan oleh Dinas/Badan/Kantor yang lambat
1. Bagi penyedia yang sudah memiliki User mengantarkan spesifikasi teknis barang/jasa yang
ID dan Password dan memiliki fasilitas akan dilelang mengakibatan lambatnya proses
internet, secara rutin dapat mengecek pelelangan. Karena dasar pengumuman pelela-
pelelangan yang terdapat pada aplikasi ngan termasuk diumumkannya besaran jumlah
LPSE. total HPS yang ada.
2. Apabila terdapat pengumuman pelelangan,
dapat langsung mengikuti proses pelelangan. SIMPULAN
3. Bagi penyedia juga disediakan fasilitas Aplikasi e-procurement layak untuk di-
internet. implementasikan di ULP Kabupaten Rokan Hulu
Dengan menggunakan SOP para pelaksana untuk mendukung pelaksanaan e-government.
dapat memanfaatkan waktu yang tersedia. Selain Dari hasil pengujian penerapan pengadaan ba-
itu, SOP juga menyeragamkan tindakan-tindakan rang dan jasa dengan sistem e-procurement
dari para pejabat dalam organisasi-organisasi menunjukkan bahwa aplikasi implementasi
yang komplek dan tersebar luar, yang pada pengadaan barang dan jasa dengan sistem e-
gilirannya dapat menimbulkan fleksibilitas yang procurement ini telah sesuai dengan yang di-
besar dan kesamaan yang besar dalam mene- harapkan dan dapat berfungsi dengan baik.
rapkan peraturan.
DAFTAR RUJUKAN
Pengelolaan Sumber-Sumber Mencapai Dunn, William N. 1999. Analisis Kebijakan
Tujuan Publik.Yogyakarta: Gadjah Mada University
Manfaat dari e-procurement dapat dirasa- Press.
kan oleh rekanan dan juga pemerintah. Bagi Indrajit, Richardus Eko. 2004. Electronic
rekanan, mereka tidak perlu bolak-balik untuk Government. Yogyakarta: Andi
memberikan keterangan berkas-berkas terkait Grindle, Merilee S. 1980. Politics and Policy
yang dibutuhkan serta tidak perlu memfotocopy Implementation. New Jersey: Princeton
berkas-berkas. Jika ada masalah atau hal-hal University Press
yang masih belum dimengerti, rekanan bisa Husein, Muhammad Fakhri dan Amin Wibowo.
chatting dengan petugas untuk mempertanyakan 2002. Sistem Informasi Manajemen.
semua hal terkait dnegan pengadaan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Selain itu, rekanan cukup datang sekali ke Rahardjo, Budi. 2001. Membangun E-Government.
LPSE untuk mendapatkan account number Bandung: PPAU Mikroelektronika ITB.
yang akan digunakan untuk mengikuti lelang.
Subarsono, A.G., 2005. Analisis Kebijakan
Setelah itu, pengiriman berkas dapat dilakukan
Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
dirumah tanpa harus datang ke LPSE. Se-
dangkan manfaat untuk pemerintah adalah bisa Tachjan. 2006. Implementasi Kebijakan
mendapatkan barang dan jasa yang lebih kom- Publik. Bandung: AIPI
petitif dan berkualitas dengan adanya pe- Wahab, Solichin Abdul. 2004. Analisis
ngadaan barang dan jasa secara elektronik. Kebijakan; Dari Formulasi Ke Implementasi.
Selain itu pemerintah juga mendapatan keuntu- Jakarta: Bumi Aksara
ngan terkait praktik transparansi dan akunta- Winarno, Wing Wahyu. 2004. Sistem Informasi
bilitas pelayanan. Manajemen. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Anda mungkin juga menyukai