DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ..................................................................................................................
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... iii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ............................ Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN .................................................. Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ............................................... Error! Bookmark not defined.
1.2 Deskripsi Singkat ............................................ Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan Pembelajaran...................................... Error! Bookmark not defined.
1.3.1 Hasil Belajar........................................ Error! Bookmark not defined.
1.3.2 Indikator Hasil Belajar ....................... Error! Bookmark not defined.
1.4 Materi Pokok dan Sub Materi Pokok............... Error! Bookmark not defined.
BAB II SUMUR BOR .................................................................................................. 1
2.1 Umum ............................................................................................................. 1
2.2 Sumur Hasil Pemboran................................................................................... 2
2.3 Latihan ............................................................ Error! Bookmark not defined.
2.4 Rangkuman .................................................... Error! Bookmark not defined.
2.5 Evaluasi .......................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III PEMILIHAN POMPA ..................................................................................... 4
3.1 Umum ............................................................................................................. 4
3.2 Pemilihan Pompa Air untuk Irigasi .................................................................. 7
3.2.1 Jenis Pompa ........................................................................................ 7
3.2.2 Perencanaan Pemilihan Pompa ......................................................... 14
3.2.3 Pemilihan Pompa Submersible .......................................................... 14
3.2.4 Pemilihan Pompa Centrifugal ............................................................. 18
3.2.5 Pemilihan Pompa Turbin .................................................................... 18
3.3 Keunggulan dan Kekurangan Masing-Masing Jenis Pompa ........................ 19
3.4 Jenis Tenaga Penggerak .............................................................................. 21
3.4.1 Motor Bensin ...................................................................................... 21
3.4.2 Motor Diesel ....................................................................................... 22
3.4.3 Electro Motor ...................................................................................... 22
3.4.4 Generator Set..................................................................................... 23
3.4.5 Tenaga surya ..................................................................................... 24
POMPA AIR TENAGA SURYA
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Hubungan Debit Pemompaan Dengan Luas Daerah Oncoran ................... 6
Tabel 3. 2 Hubungan Jenis Sumur Produksi Dengan Pompa Yang Digunakan .......... 7
Tabel 3.3. Data Daya dan Dimensi Pompa ............................................................... 17
Tabel 3.4. Hubungan antara Jenis Sumur, Jenis Pompa, Ukuran Pondasi Mesin dan
Ukuran Rumah Pompa .............................................................................................. 27
POMPA AIR TENAGA SURYA
DAFTAR GAMBAR
BAB I
SUMUR BOR
2.1 Umum
Muka air tanah mempunyai kedudukan pada muka air sumur yang dibuat
sampai memasuki zona saturasi. Muka air tanah sering kali merupakan
cerminan dari permukaan tanah, yang berarti bahwa peta contour muka air
tanah menyerupai peta topografi. Muka air tanah adalah permukaan tubuh
air yang secara tetap menyesuaikan diri ke arah keadaan equilibrium.
Kondisi muka air tanah, dipengaruhi oleh kondisi dan jenis lapisan-lapisan
tanah dan oleh karakteristik dari recharge. Kadang-kadang terjadi suatu
kondisi bahwa air tanah berada pada formasi retakan, dan seolah-olah
mengisi jaringan ruang-ruang dalam tanah yang berhubungan antara satu
dengan lainnya.
Tidak jarang pula terjadi bahwa suatu akuifer tertutup dengan suatu lapisan
kedap air, atau mendekati kedap air. Air dalam akuifer semacam ini
tergolong sebagai air tertekan dan memiliki sifat hidrolika yang memiliki
analogi dengan sifat-sifat air dalam pipa. Tinggi tekanan air pada pipa sama
dengan tinggi muka air tanah pada daerah recharge dikurangi dengan
kehilangan tinggi tekanan dari tempat recharge ke titik pada akuifer tertekan
yang ditinjau.
1
POMPA AIR TENAGA SURYA
SUR
2
POMPA AIR TENAGA SURYA
b) Sumur bor yang bersifat self flowing (artetis) dengan kapasitas artetis
yang kecil, namun mempunyai debit jenis (sepesific capacity) yang
cukup besar sehingga dapat di pompa dengan debit yang jauh lebih
besar dari pada debit artetisnya. Untuk memanfaatkan sumur jenis ini
diperlukan kapasitas berupa pompa dengan mesin penggerak untuk
meningkatkan kapasitas/debit pemompaan dan untuk mengalirkan air
irigasi menuju lahan/sawah yang akan diairi.
c) Sumur bor yang bersifat self flowing (artetis) ,dengan kapasitas yang
cukup besar, sehingga air dapat langsung dialirkan secara gravitasi
menuju lahan/sawah yang akan diairi dengan membangun/membuat
fasilitas berupa jaringan irigasi air tanah (JIAT) tanpa memerlukan
mesin pompa.
3
POMPA AIR TENAGA SURYA
BAB II
PEMILIHAN POMPA
3.1 Umum
Dalam perencanaan sarana prasarana air tanah baik untuk keperluan
irigasi data teknis sumur produksi yang harus diperhatikan antara lain :
a) Jenis sumur produksi yaitu : sumur dangkal (shallow well), menengah
(intermediate well) atau sumur dalam (deep well).
b) Kedalaman sumur (meter).
c) Dimensi maupun susunan konstruksi sumur; diameter dan kedalaman
pipa jambang, diameter dan kedalaman pipabuta serta diameter dan
kedalaman pipasaringan.
d) Bahan konstruksi sumur (pipa galvanized/ black steel / pvc).
e) Debit pemompaan dan debit pemompaan rencana (liter/detik).
f) Kapasitas jenis (liter/detik/meter).
g) Muka air tanah statis dan muka air tanah pemompaan (SWL dan PWL).
4
POMPA AIR TENAGA SURYA
5
POMPA AIR TENAGA SURYA
Luas daerah oncoran untuk jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) sistem
perpipaan yaitu antara 10 ha sampai 30 ha, sesuai dengan debit
pemompaan yang umumnya tersedia yaitu antara 10 liter/detik sampai 30
liter/detik.
1. 25 20 25
2. 20 15 20
3. 15 12 15
4. 12 10 12
Sumber : PT Yodya Karya & PT Gamma Epsilon, 1991
6
POMPA AIR TENAGA SURYA
Sentrifugal /
1. Sumur Dangkal 0 ~ 30 2” 1~7 1~7
Hisap
Sumur Turbin /
2. 30 ~ 60 6” ~ 4” 8 ~ 15 8 ~ 15
Menengah Submersible
Turbin /
3. Sumur Dalam 60 ~ 150 12” ~ 6” 16 ~ 60 16 ~ 60
Submersible
8
POMPA AIR TENAGA SURYA
9
POMPA AIR TENAGA SURYA
Gambar 3.3.
Pompa
Submersible
10
POMPA AIR TENAGA SURYA
Gambar 3.5.
3. Pompa Turbin
d) Pompa Hybrid
Pada saat ini telah dikembangkan produk pompa air hybrid, yaitu jenis
pompa submersible dengan kapasitas debit pemompaan yang kecil
sekitar 1 ~ 5 liter/detik dengan total head yang cukup tinggi (bisa
mencapai 70 meter) dan mampu beroperasi pada berbagai putaran per
menit (multi
multi speed).
speed). Pompa hybrid ini pada umumnya digunakan pada
sumur produksi untuk menanggulangi krisis air baku bagi masyarakat
pedesaan.
12
POMPA AIR TENAGA SURYA
13
POMPA AIR TENAGA SURYA
14
POMPA AIR TENAGA SURYA
SUR
Gambar 3.
3.8. Kurva Pemilihan Type Pompa
15
POMPA AIR TENAGA SURYA
17
POMPA AIR TENAGA SURYA
Pada sumur tersebut akan dipasang pompa sentrifugal yang bekerja pada
putaran 1.460 RPM dengan kapasitas 10 l/ det pada total head 14 meter,
inlet diameter pompa 80mm dan NPSH (Net positive suction head) pompa
adalah 2 meter.
Pompa digunakan untuk mengaliri sawah melalui JIAT pipa PVC 4”,
panjang maksimum 800 meter dengan kerugian gesekan maksimum 3,5
head dan beda elevasi maksimum antara rumah pompa dengan elevasi
sawah yang akan diairi adalah 4 meter.
Diasumsikan head loss pada foot valve dan suction pipa adalah 1 meter
head dan tekanan uap air 0,5 meter, sehingga :
= 10 - ( 2 + 0,5 + 1 )
= 6,50 meter.
Karena PWL < maksimum suction head, maka pompa dapat beroperasi
dengan aman.
= 13,50 m head.
Karena total head pompa > actual total head pada jaringan, maka
pompa dapat mengairi sawah sesuai dengan debit yang direncanakan.
18
POMPA AIR TENAGA SURYA
dan beda elevasi maksimum antara rumah pompa dengan elevansi sawah
yang akan diairi adalah 5 meter.
a. Outside diameter dari bowl < inside diameter jambang -2, sehingga
pompa memungkinkan dipasang pada sumur tersebut.
b. Pumping water level (PWL) = SWL + Qp/qs
= 2 + 30/2,50 = 14 meter.
Pump setting dibuat 19,5 meter (6 buah column pipe 3 meter dan 1
buah top column pipe 1,5 meter), sehingga memberikan jarak aman
antara PWL dengan pump bowl sebesar = 19,5 – 14 = 5,5 meter.
Total panjang pump bowl +column pipe adalah 1,5 + 19,5= 21 meter <
kedalaman pipa jambang, sehingga dapat dipasang di sumur tersebut.
Karena total head pompa > actual total head pada jaringan, maka
pompa dapat mengairi sawah sesuai dengan debit yang direncanakan.
Keunggulan Kekurangan
Mudah dipindah-pindah dan bila tejadi Hanya dapat dioperasikan pada muka
kerusakan petani dapat memperbaiki air yang memiliki kedalaman kurang
sendiri. dari 9 m.
19
POMPA AIR TENAGA SURYA
Keunggulan Kekurangan
Dapat digunakan pada muka air tanah Biaya operasi dan pemeliharaan serta
yang dalam. suku cadang cukup mahal.
Keunggulan Kekurangan
Keunggulan Kekurangan
Dapat digunakan pada muka air yang Bila terjadi kerusakan, petani tidak
dalam. dapat memperbaiki sendiri.
20
POMPA AIR TENAGA SURYA
SUR
21
POMPA AIR TENAGA SURYA
SUR
22
POMPA AIR TENAGA SURYA
SUR
Gambar 3.
3.12. Electro Motor Penggerak Pompa
Apabila tenaga listrik yang diperlukan oleh elektro motor berasal dari
generator set, maka SDM yang menangani pemeliharaan/perbaikan harus
benar-benar
benar terampil karena harus menguasai masalah motor diesel
maupun sistem elektri
elektrik.
23
POMPA AIR TENAGA SURYA
SUR
24
POMPA AIR TENAGA SURYA
SUR
a) Denah
1) Sebelum merencanakan rumah pompa harus sudah ada data
tentang posisi dan ukuran mesin penggerak terhadap lubang
sumur.
2) Luas rumah pompa disesuaikan dengan besar kecilnya mesin
penggerak.
3) Letak sumur bor terhadap as bangunan disesuaikan dengan kondisi
di lapangan, bisa di sebelah kanan atau di sebelah kiri.
4) Terdapat ada 2 (dua) tipe rumah pompa yaitu rumah pompa turbin
ukuran 3.00 x 6.00 m dan rumah pompa sentrifugal ukuran 3.00x
2.50 m.
25
POMPA AIR TENAGA SURYA
26
POMPA AIR TENAGA SURYA
Tabel 3.4. Hubungan antara Jenis Sumur, Jenis Pompa, Ukuran Pondasi
Mesin dan Ukuran Rumah Pompa
27
POMPA AIR TENAGA SURYA
SUMUR UJI
250 PRODUKSI 250
250 250
1000
250 250
PONDASI GENSET
B
DETAIL A
250 250
KAWAT DURI
1000
28
POMPA AIR TENAGA SURYA
310
VENTILASI VENTILASI
125
75 PONDASI GENSET
BETON TUMBUK 1:3:5 SLOOF 15/20 PONDASI GENSET 75
50 BETON TUMBUK 1:3:5 50 PAS BATU KALI 20 CM
URUGAN PASIR BETON TUMBUK 1 : 3 : 5 ± 0,50
± 0,20
URUGAN PASIR
BETON TUMBUK 1:3:5 ± 0,30
0.10
20 10 PASANGAN BATU KALI 1 : 4
± 0,00 10
0.10
30
20 URUGAN PASIR
20
20 TANAH URUG
PASANGAN BATU KOSONG
20
URUGAN PASIR
20 20
10 30
PASANGAN BATU KOSONG
30 30
PASANGAN BATU KOSONG
30
10
URUGAN PASIR URUGAN PASIR
70 70 70 70
90 90 90 90
29
POMPA AIR TENAGA SURYA
250 250
150 150
1 0 00
D E T A IL 1
2 50
2 50
D E T A IL 2
1 0 00
2 50
D E T A IL 3
2 50
KAW AT DURI
1 00 0
30
POMPA AIR TENAGA SURYA
5
D E TAIL A
R A M K A W A T (H A R M O N IK A)
(30X 30X Ø 2 m m )
165
150
145
G EM B O X' S
1 1 G re ndel
12.5
10
2 40
K a w a t G a lva n is
(D ila s d e ng a n p ip a Ø 2 '')
2 50
5 5 5 Ram Kawat
40 1 1 7.5 1 17 .5 40
P ip a B es i G alv anis Ø 2 " R AM KA W AT (H A R M O N IK A)
(30 x 3 0 0 2 m m )
(30X 30 XØ 2 m m )
45
40
K aw a t G alvan is
31
POMPA AIR TENAGA SURYA
10 10 plesteran
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI PEMALI JUANA
SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR PEMALI JUANA
Pipa G I P Ø 2"
10 10 Pasir Urug
B
Warna dasar putih, tulisan hitam
Plat Strip 2 1/2 x 2 1/2 X1/4
60
10 120 10
120
40
25 60
150
150
40 40 40
25 60
Plat 2mm
25
60
32
POMPA AIR TENAGA SURYA
2 3Ø10 2 10Ø10
VENTILASI MESIN DELETASI ASPAL
BETONTUMBUK1: 3: 5 BETONBERTULANGK225
BETONTUMBUK
1 9Ø10 1 9Ø10
PASIRURUG
5 60 40
10 SLOOF15/20 BETONTUMBUK1:3:5 3 3Ø10
42.5 10
130 10 ± 0,00 10
50 20 2 10Ø10
pasbatukali 1:4
10
20cm 10 200
URUGANPASIR
20
PAS. BATUKALI 60
20
20
130
200 300
60 130 20
TANAHURUG
140
70
PASANGANBATUKOSONG 10 B 2 10Ø10
URUGANPASIR
1 1 90
7Ø10 4
A A 40
42.5 3Ø10 3
130
9 Ø10 1
VENTILASI MESIN PINTUBESI
400
3Ø10 5
B
200
33
POMPA AIR TENAGA SURYA
LUBANG KUNCI
70
ANGKUR BAUT
25
ANGKUR
0.10
ANGKUR
± 0,00 0.20
BESI BETON ? 8 mm
50
BETON TUMBUK 1 : 3 : 5
BETON TUMBUK 1 : 3 : 5
10
PIPA JARINGAN 20 50
40
PASIR URUG
40
A
50
B
70
80
100
34
POMPA AIR TENAGA SURYA
30 Beton Tumbuk (1 : 3 : 5 )
tanah urug 50 50
50 45
100
50
Beton Tumbuk (1 : 3 : 5 )
PIPA PVC
(S 16) POTONGAN
Beton Tumbuk (1 : 3 : 5 )
Beton Tumbuk (1 : 3 : 5 )
70 50
50 45
POTONGAN
PERCABANGAN
35
POMPA AIR TENAGA SURYA
pipa G1 Ø6''
klem
50 50
50
50
80
H > 5m
60
plesteran
knee besi Ø6''
pas batu kali
50
klem 100
50
trust block
60
tanah urug
100
36
POMPA AIR TENAGA SURYA
SUR
Gambar 3.24
24. Pemasangan Pompa Submersible
Gambar 3.
3.25. Peralatan pemasangan pompa
37
POMPA AIR TENAGA SURYA
SUR
Gambar 3.26.
3. Mesin Penggerak
38
POMPA AIR TENAGA SURYA
SUR
Gambar 3.28.
3. Rumah Pompa
39
POMPA AIR TENAGA SURYA
DAFTAR PUSTAKA
Sularso dan Tahara Haruo. 2000. Pompa dan Kompresor Pemilihan, Pemakaian
dan Pemeliharaan. Jakarta : PT Pradnya Paramita
40
POMPA AIR TENAGA SURYA
GLOSARIUM
Cekungan Air Tanah (CAT) : Suatu wilayah yang dibatasi oleh batas
hidrogeologis, tempat semua kegiatan hidrogeologis
seperti proses pengimbuhan, pengaliran dan
pelepasan tanah berlangsung.
Jaringan Air Tanah (JIAT) : Sistem jaringan sebagai pembawa air yang berasal
dari dalam tanah, biasanya menggunakan pipa.
Muka Air Tanah : Muka air pada sumur yang tetap (“ajeg”) setelah
Pemompaan (PWL) dilakukan pemompaan dengan debit tertentu selama
sekurang-kurangnya 3 x 24 jam secara menerus.
NPSH (Net Positive Suction : Kebutuhan daya pompa untuk bekerja secara
Head) normal, faktor yang mempengaruhi pada bagian
hisap, sambungan, ketinggian, kecepatan, tekanan
dan temperatur air yang dipompa.
Pipa Buta : Pipa konstruksi sumur yang tidak berlubang dan
terletak di bawah pipa jambang serta ditempatkan
bukan pada lapisan akuifer.
42
POMPA AIR TENAGA SURYA
Right Angle Drive Gear Box : Suatu perangkat pada pompa turbin yang dapat
merubah putaran horizontal (putaran dari mesin
penggerak) menjadi putaran vertikal untuk memutar
poros pompa.
Self Flowing (Artetis) : Air yang keluar dari sumur tanpa dilakukan
pemompaan dikarenakan adanya akuifer tertekan.
Sumur Dalam (Deep Well) : Sumur dengan kedalaman 60 ~ 150 meter, dengan
diameter konstruksi 12 - 6 inchi dan debit 16 ~ 60 liter
/ detik.
44