Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di zaman era globalisasi saat ini perkembangan dunia industri semakin maju
dan sudah menjadi suatu bagian penting tersendiri dari perkembangan dunia
secara keseluruhan. Perkembangan dunia industri memberikan kesadaran pada
pelaku industri betapa pentingnya fungsi motion control manufacturing dalam
dunia industri. Dengan sistem perencanaan proses yang baik dan sesuai dengan
kebutuhan, maka perusahaan akan dapat menjalankan proses produksi secara
optimal sehingga sesuai target produksi perusahaan tersebut.
Untuk membantu dalam merencanakan proses produksi banyak perusahaan
motion control membuat produk-produk untuk menunjang pembuatan sistem
proses produksi dalam dunia industri. Salah satu dari perusahaan tersebut adalah
Siemens. Banyak produk yang dibuat dan dipasarkan oleh Siemens untuk hal
tersebut. Salah satu produknya adalah sistem drive Performance-Optimized yang
terdiri dari drive SINAMICS V90 dan motor servo 3 fasa SIMOTICS S-1FL6.
Dalam hal ini penulis mengambil tema “ Parameterisasi mode kontrol pulse
train sistem drive SINAMICS V90 untuk motor servo SIMOTICS S-1FL6 ”
karena Drive servo SINAMICS V90 dan moto servo 3 fasa SIMOTICS S-1FL6
merupakan kombinasi yang sangat cocok dalam dunia industri dan dapat
diintegrasikan ke dalam berbagai aplikasi, baik dengan menggunakan versi pulse
train (pulse / direction, analog, USS / Modbus RTU). Dengan penyesuaian real-
time dan penekanan otomatis terhadap resonansi mesin, sistem secara otomatis
mengoptimalkan dirinya mencapai kinerja dinamis dan kelancaran operasi yang
cepat untuk menciptakan sistem servo yang kuat dengan fungsionalitas tingkat
tinggi.

1
1.2 Ruang Lingkup Kegiatan

Dalam Praktik Kerja Lapangan ini penulis mempelajari sistem kontrol pulse
train untuk pengoperasian SINAMICS V90 dan motor servo 3 fasa SIMOTICS
S-1FL6.
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pelaksanaan Kerja Praktik ini berlangsung pada :


Periode : 17 Juli 2017 s.d 4 September 2017
Tempat : PT CNC Disain Nusantara - JIEP
Jl. Pulo Buaran V No.8B
Jakarta 13920
Indonesia
1.4 Tujuan dan Kegunaan
1.4.1 Tujuan

a. Mengetahui cara kerja sistem drive


b. Mengetahui proses parameterisasi mode kontrol pulse train pada motor
servo 3 fasa SIMOTICS S-1FL6.
c. Memperoleh gambaran nyata tentang penggunaan sistem drive di ruang
lingkup industri.
1.4.2 Kegunaan

a. Mengaplikasikan teori – teori yang telah dipelajari selama proses


perkuliahan.
b. Memperluas wawasan dan pengalaman mengenai kondisi kerja di dunia
industri sebagai bekal untuk terjun ke dunia kerja nantinya.
c. Memenuhi salah satu mata kuliah jurusan Teknik Elektro yang juga
merupakan prasyarat kelulusan bagi setiap mahasiswa.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi PROFINET

PROFINET (Process Field Net) adalah standar teknis industri untuk


komunikasi data melalui Ethernet Industri (RJ45), yang dirancang untuk
mengumpulkan data dan mengendalikan peralatan dalam sistem industri, dengan
kecepatan tertentu dalam menyampaikan data dengan batasan waktu yang ketat.

Gambar 2.1 Komunikasi PROFINET


(Sumber : SINAMICS V90 document by Siemens)

2.2 Komponen Sistem Drive Servo

2.2.1 Sinamics V90

Sistem Drive Servo adalah sistem rangkaian penggerak loop tertutup yang
digunakan untuk menggerakan motor servo. Beberapa tugas dari rangkaian
tersebut adalah sebagai berikut :

a) Pemisah antara sinyal control dan power supply


b) Membangkitkan sinyal modulasi
c) Memperkuat sinyal control ,sehingga sinyal keluaran dari controller dapat
mengatur aliran daya dari supply ke motor

3
Drive Servo SINAMICS V90 merupakan drive motor buatan Siemens
dengan penggunaan yang mudah dalam commissioning dan dapat diintegrasikan
ke dalam berbagai aplikasi versi pulse train serta terintegrasi dengan komunikasi
antarmuka PROFINET untuk menghubungkan drive ke sistem otomasi.
SINAMICS V90 dapat mengontrol posisi internal, kecepatan dan torsi dengan
mode kontrol pulse train. Drive Servo SINAMICS V90 ini bekerja pada :

Input : 3 fasa AC 380-480V , 16.5A , 45-66 Hz


Output : 3 fasa AC 0-inputV , 13.2A , 0-330 Hz

Gambar 2.2 SINAMICS V90


(Sumber : SINAMICS V90 document by Siemens)

Gambar 2.3 Antarmuka SINAMICS V90


(Sumber : SINAMICS V90 document by Siemens)

4
Tabel 2.1 Informasi Umum SINAMICS V90

Informasi Umum
Status Indicator -RDY sebagai indikator servo atau alarm
dalam status ON
-COM sebagai indikator ketika
komunikasi dengan PC

Display Basic Operator Panel Sebagai integrasi operator panel melalui :


-5 buttons
-6 digit 7-segment LED

Standar Mini USB socket Untuk menghubungkan PC dengan


engineering tool

SD card slot -Untuk menyalin parameters


-Slot Standar SD card (versi 400V) dan
Micro SD card (200V)

X6: -STO adalah fitur standar dari semua


-STO (Safe Torque Off) SINAMICS Drive servo V90 . Fungsi ini
-Connector 24V DC dan M mencegah motor dari bergerak tak terduga
dan sesuai dengan keamanan.
-Connector 24V DC dan M untuk
menghubungkan ke supply 24V DC dan
GND

Tabel 2.1 Informasi Umum SINAMICS V90 (Lanjutan)

5
Informasi Umum
X7:Connector Motor Holding Brake Integrasi holding brake swicth
pengereman dapat berlangsung ketika
terhubung ke drive saat motor
menggunakan holding brake.
Menggunakan Holding brake bisa
dihubungkan tanpa memerlukan relay
eksternal (hanya untuk SINAMICS V90,
versi 400 V)

X8: Control/Status Interface Control/Status Interface untuk


menghubungkan controller
(ex:SIMATICS S7-1200) ke drive servo
SINAMICS V90

X9: Motor Encoder Connectors Motor Encoder Connectors untuk


menghubungkan antara encoder dimotor
servo dengan drive servo SINAMICS V90

Shield Plate Untuk memudahkan menghubungkan


drive servo SINAMICS V90 dengan kabel
protect earth

Tabel 2.1 Informasi Umum SINAMICS V90 (Lanjutan)

6
Informasi Umum
Konektor Supply, Motor power dan -Line Supply Connector untuk
Braking Resistor menghubungkan daya power supply ke
input daya 3 phasa di SINAMICS V90
sebesar 400V AC

-Motor Power Connectors untuk


menghubungkan dan memberikan daya
output keluaran untuk menggerakkan serta
mengendalikan motor servo SIMOTICS
S-1FL6

-Braking Resistor Connectors untuk


SINAMICS V90 telah dirancang dengan
resistor pengereman internal untuk diserap
energi regeneratif dari motor dan jika
resistor pengereman internal tidak
mencukupi, lepaskan DCP dan R2, lalu
hubungkan DCP dan R1 dengan resistor
pengereman eksternal

2.2.2 Simotics S-1FL6


Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang
dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga
dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari
poros output motor. Motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor
DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear
yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan
meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan
resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi
putaran poros motor servo.

7
Motor Servo SIMOTICS S-1FL6 buatan Siemens merupakan motor servo
yang bekerja pada tegangan 3 fasa 400V dengan kecepatan sampai 3000 rpm
dan merupakan motor sinkron permanen. Motor bisa dipasang dengan mudah
dan cepat dengan menggunakan konektor full thread dan quick-release. Motor
ini memiliki kemampuan overload 300 persen dan dapat dikombinasikan
dengan servo drive SINAMICS V90 untuk menciptakan sistem servo yang kuat
dengan fungsionalitas kinerja tingkat tinggi memiliki 2 kategori yaitu :

1. low inertia motor untuk pemakaian performa pergerakan yang tinggi


dengan syarat kecepatan dan akselerasi.
2. high inertia motor untuk pemakaian dengan adaptasi terhadap beban
yang diberikan lebih baik serta optimalnya kualitas kontrol pada
keakurasian torsi dan kecepatan

Gambar 2.4 Antar Muka SIMOTICS S-1FL6


(Sumber : SIMOTICS S-1FL6 document by Siemens)

2.3 Sistem Absolute atau Incremental Encoder


Encoder adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk mengubah bentuk
sinyal desimal menjadi biner. Sistem Absolut adalah suatu metode pemrograman
dimana titik referensinya selalu berubah, yaitu titik terakhir yang dituju menjadi
titik referensi baru untuk ukuran berikutnya. Sedangkan sistem Incremental adalah
suatu metode pemrograman di mana titik referensinya selalu tetap yaitu satu
titik /tempat dijadikan referensi untuk semua ukuran. Pada sistem ini titik awal

8
penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah selalu berpindah sesuai dengan
titik actual yang dinyatakan terakhir.
Gambar 2.5 Motor dengan encoder incremental dan absolut

(Sumber: SINAMICS V90 document by Siemens)

2.4 Software SINAMICS V-Assistant Engineering Tool

SINAMICS V-Assistant adalah software buatan Siemens yang dirancang


untuk comisioning dan diagnostik yang lebih tepat untuk drive SINAMICS V90.
Software ini beroperasi pada PC dengan sistem operasi windows yang dapat
menjadi penghubung interaksi komunikasi antarmuka pengguna dengan drive
SINAMICS V90 melalui USB. Software ini dapat digunakan juga untuk
memodifikasi atau mengubah nilai parameter dan tampilan.

Gambar 2.6 Tampilan dari Software SINAMICS V-Assistant

9
2.5 Jenis-Jenis Kabel

Pada proses pemasangan kabel SINAMICS V90 dengan SIMOTICS S-1FL6


menggunakan jenis kabel yang berbeda-beda, hal tersebut bergantung pada
kegunaan kabel. Terdapat beberapa jenis yang digunakan dalam sistem drive
motor servo SINAMICS V90, yaitu kabel power,kabel rem dan kabel encoder.

Gambar 2.7 Kabel power (orange), kabel encoder (hijau) dan kabel I/O
(Sumber: manual book SINAMICS V90 by Siemens)

2.6 Basic Operational Panel


Basic Operational Panel (BOP) berfungsi untuk menampilkan parameter-
parameter yang akan diatur pada drive serta menampilkan diagnosis dari
parameter yang dimasukkan. Berikut jenis-jenis tampilan pada Basic Operational
Panel (BOP):

2.7 Parameterisasi
Parameterisasi adalah estimasi parameter yang dipergunakan dalam
pembuatan suatu model sistem. Berikut adalah parameter-parameter yang harus
diperhatikan untuk pengontrolan sistem drive servo SINAMICS V90 dan motor
servo 3 fasa SIMOTICS S-1FL6.

10
Untuk memilih mode kontrol dapat dilakukan dengan mengatur nilai pada
parameter p29003 :

Table 2.2 parameter p29003


Value Mode kontrol
0 PTI
1 Ipos
2 S
3 T
4 PTI/S
5 IPos/S
6 PTI/T
7 IPos/T
8 S/T

Fungsi umum parameter:


1) SIGNAL SERVO ON (SON)
Berfungsi untuk memberikan signal ON/OFF pada servo dengan cara mengatur
nilai parameter p29301 bertipe sinyal DI (Digital Input):
- ON = rising edge (Motor servo dalam kondisi ON dan siap digunakan)
- OFF = falling edge (Motor servo dalam kondisi OFF dan tidak siap
digunakan)
2) ARAH PUTAR MOTOR
Dengan mengatur parameter p29001 arah putar motor dapat dikendalikan :
- Nilai 0 berputar searah jarum jam (CW)
- Nilai 1 berputar berlawanan arah jarum jam (CCW)
3) OVER-TRAVEL
Saat pergerakan motor melebihi limit jarak, limit switch akan aktif dan motor
servo dalam kondisi emergency stop.
-Sinyal limit perpindahan (CWL/CCWL)
kedua sinyal harus dalam kondisi high-level (logic 1) saat servo menyala

Tabel 2.3 Sinyal limit


Tipe Nama Pin Pengaturan Deskripsi

11
sinyal Sinyal
DI CWL X8-7 Falling edge Sebagai limit perpindahan motor
(1→0) searah jarum jam dan setelah itu
emergency stop akan aktif.
DI CCWL X8-8 Falling edge Sebagai limit perpindahan motor
(1→0) berlawanan arah jarum jam dan
setelah itu emergency stop akan
aktif.

4) MOTOR HOLDING BRAKE


Berfungsi untuk menahan posisi motor servo saat motor dimatikan. Motor
servo bisa bergerak karena bobotnya sendiri atau tenaga eksternal meski motor
sudah terputus dan dapat dikonfigurasikan sesuai pengaplikasian dengan mengatur
parameter p1215 dengan range nilai 0 sampai 3:
- 0: Tidak ada rem pengaman yang tersedia
- 1: Motor holding brake sesuai dengan kontrol urutan (SON)
- 2: Rem penahan motor selalu terbuka
- 3: penggunaan internal SIEMENS

5) Metode stop untuk servo OFF


 Ramp-down (OFF1)
 Coast-down (OFF2)
 Emergency-Stop (OFF3)
OFF1 dan OFF2 dapat dikonfigurasikan dengan sinyal input digital SON

Tabel 2.4 SON dimode PTI, IPos dan S


Tipe Nama Pin Pengaturan Deskripsi
Sinyal sinyal
DI SON X8-5 Rising edge (1→0) -Drive dalam kondisi
menyala dan siap
Falling edge (1→0) digunakan
-Motor Ramps-down

Tabel 2.5 SON dimode T

12
Tipe Nama Pin Pengaturan Deskripsi
Sinyal sinyal
DI SON X8-5 Rising edge (1→0) -Drive dalam kondisi
menyala dan siap
Falling edge (1→0) digunakan
-Motor Coasts-down

Tabel 2.6 Emergency-Stop (OFF3)


Tipe Nama Pin Pengaturan Deskripsi
Sinyal sinyal
DI EMGS X8-13 1 -Drive dalam kondisi menyala
dan siap digunakan
0 - Emergency-Stop aktif

6) SPEED LIMIT
Batas kecepatan dapat diatur dengan mengatur signal digital (SLIM)
parameter p29108:
- Nilai 0 untuk internal speed limit 1
- Nilai 1 untuk internal speed limit 2
Overall speed limit dapat diatur dengan mengatur parameter:
Table 2.7 parameter Overall speed limit
Parameter Jangkauan default satuan deskripsi
nilai
P1083 0 – 210000 210000 rpm Overall
speed limit
(positif)
P1086 -210000 – 0 -210000 rpm Overall
speed limit
(negative)

Table 2.8 Internal speed limit


Parameter Jangkauan default satuan Input digital (SLIM)
nilai

13
P29070[0] 0 – 210000 210000 rpm 0
P29070[1] 0 – 210000 210000 rpm 1
P29071[0] - 210000 – 210000 rpm 0
0
P29071[1] - 210000 – 210000 rpm 1
0

7) Limit Torsi
Batas dari torsi dapat diatur dengan mengan mengatur sinyal input digital
(TLIM) :
- Nilai 0 untuk internal torque limit 1
- Nilai 1 untuk internal torque limit 2
Overall torque limit aktif saat emergency stop (OFF3) terjadi. Dalam hal
ini, drive servo megaktifkan rem dengan torsi maksimal.

Tabel 2.9 Overall torque limit


Parameter Jangkauan nilai Defaul satuan deskripsi
t
P1520 -1000000.00 - 0 Nm Overall torque limit
20000000.00 (positif)
P1521 -20000000.00 - 0 Nm Overall torque limit
1000000.00 (negatif)

Tabel 2.10 Internal torque limit


Parameter Jangkaua Defaul Satua Deskripsi Input
n nilai t n Digital
(TLIM)
P29050[0] -150 - 300 % Internal torque 0
300 limit 1
(positif)
P29050[0] -150 - 300 % Internal torque 1
300 limit 2 (positif)
P29050[0] - 300 -300 % Internal torque 0
-150 limit 1
(negatif)

14
P29050[0] - 300 -300 % Internal torque 1
-150 limit 2
(negatif)

BAB III
HASIL PELAKSANAAN PKL

3.1 Unit Kerja PKL


Pada pelaksanaan praktek kerja lapangan penulis ditempat pada unit engineers
bagian operasi PT CNC Disain Nusantara . Unit ni bertugas meliputi:
a) Bertugas mendesain project dengan electrical drawing
b) Bertugas pembuatan program dan simulasi
c) Bertugas merangkai panel control sesuai electrical drawing

Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi divisi engineering


(Sumber : CNC Disain Organization 2016)

3.2 Uraian Praktik Kerja Lapangan

Pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL) ini dilaksanakan selama 36 hari


kerja di PT. CNC Disain Nusantara, mulai dari tanggal 17 Juli s/d 4 September
2017 dan selama satu mingu terdapat 5 hari kerja. Kegiatan PKL dilaksanakan

15
setiap hari Senin s/d Jum’at dengan jam kerja mulai pukul 08.00 s/d 17.00 WIB.
Selama Praktik Kerja Lapangan penulis melakukan banyak kegiatan, diantaranya:

Tabel 3.1 Kegiatan Selama PKL

Perkenalan diri dengan staff/karyawan PT CNC


Disain Nusantatra dan berkeliling di lingkungan PT
Hari ke-1-2 CNC Disain Nusantara. Kami diberi materi mengenai
struktur organisasi perusahaan beserta tugas-tugasnya
Pembimbing menjelaskan mengenai beberapa
prosedur diperusahaan dan menjelaskan konsep dasar
Hari ke-3 CNC
Pembimbing menjelaskan konsep Simulation
SINUMERIK 808D Advanced-T dan cara
Hari ke-4 menggunakan SINUMERIK 808D Advanced-T
Pembimbing menjelaskan Driver SINAMICS V70 dan
SINAMICS V90
Hari ke-5
Hari ke-6 Pembimbing menjelaskan SIMOTION S120
Hari ke-7 Pembimbing menjelaskan SIMATICS S7-1200
Pembimbing menjelaskan cara comissioning
Hari ke-8-9 SINUMERIK 808D Advanced-T
Penulis memprogram SINUMERIK 808D Advance-T
Hari ke-10-11 dengan software PLC Programming Tool
Penulis diarahkan untuk melakukan wiring
Hari ke-12 SINUMERIK 808D Advance-T ke Drive V70
Penulis diarahkan oleh pembimbing untuk ikut terlibat
dalam proses Wiring proyek Herkules Cylindrical Grinding
Hari ke-13-14 HS2 Machine
Penulis diberi penjelasan mengenai cara mengatur Reference
Point pada motor servo dan penulis diarahkan untuk
Hari ke-15 mengatur Reference Point pada motor servo

Penulis dijelaskan oleh pembimbing mengenai Program


Hari ke-16 Dasar G-Code

16
Penulis dijelaskan oleh pembimbing mengenai
Hari ke-17 SINAMICS V90
Penulis diarahkan untuk melakukan Wiring
SINAMICS V90 ke motor servo 3 fasa
Hari ke-18 SIMOTICS S-1FL6
Penulis diarahkan untuk melakukan
Hari ke-19 Comissioning SINAMICS V90
Penulis dijelaskan oleh pembimbing
Hari ke-20 mengenai software V-Assistant
Penulis diarahkan untuk mengontrol Motor servo 3 phasa
dengan Mode Control: Pulse Train Input (PTI) menggunakan
Hari ke-21-22 software V-Assistant
Penulis diarahkan untuk mengontrol Motor servo 3 phasa
dengan Mode Control: Speed Control (PTI) menggunakan
Hari ke-23-24 software V-Assistant
Penulis mengambil data-data yang diperlukan untuk pembuatan
Hari ke-25-26 laporan PKL
Penulis mulai membuat laporan PKL diperusahaan
Hari ke-27-30 dengan dibimbing oleh pembimbing perusahaan
Laporan PKL diperiksa oleh pembimbing perusahaan
Hari ke-31 dan melakukan revisi
Penulis membuat presentasi laporan PKL
Hari ke-32 diperusahaan
Penulis mempresentasikan laporan PKL kepada Manager
Hari ke-33 operation dan pembimbing perusahaan
Penulis mengurus kelengkapan berkas PKL dan berpamitan
Hari ke-34 dengan karyawan PT CNC Disain Nusantara

3.3 Pembahasan Hasil PKL

Pada pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan penulis melakukan pengontrolan


dengan pilihan mode kontrol pulse train pada sistem drive servo dan motor servo
3 fasa yang menggunakan SINAMICS V90 sebagai drive servo, SIMOTICS S-
1FL6 sebagai pilihan motor servo dan laptop sebagai interface penghubung antara
manusia dengan mesin menggunakan Software V-Assistanst.

17
3.3.1 Blok diagram penggunaan sistem drive servo untuk mode pengontrolan
pulse train

a) Pemasangan Komponen pada Bidang Kerja

Prosedur pertama yang dilakukan penulis adalah memasang komponen-


komponen yang diperlukan pada bidang kerja yang tersedia .

Gambar 3.2 Pemasangan drive motor pada bidang kerja


(a) tampak depan (b) tampak samping

Gambar 3.3 Pemasangan motor pada bidang kerja

18
b) Pengkoneksian atau Pengkabelan Sistem Drive Servo

Pengkabelan sistem dilakukan untuk menghubungkan antara drive


SINAMICS V90 dan motor servo SIMOTICS S-1FL6.

Gambar 3.4 Sistem pengkabelan antara SINAMICS V90 dan SIMOTICS S-1FL6
(Sumber : SINAMICS V90 document by Siemens)

Untuk dapat melakukan pengkabelan penulis harus mampu membaca


electrical drawing yang telah dibuat. Setelah membaca dan memahami electrical
drawing segera beralih ke tahap selanjutnya yaitu melakukan pengkabelan, berikut
tahap-tahap pengkabelan:

1. Siapkan kabel-kabel sesuai jenis kebutuhan


2. Hubungkan antara input daya pin L1,L2,L3 pada drive dengan Sumber
daya (reaktor 400V) menggunakan kabel berwarna merah dan dari reactor
dihubungkan ke sumber listrik PLN
3. Hubungkan antara power yaitu pin U,V,W pada drive dengan motor
menggunakan kabel berwarna orange
4. Hubungkan antara pin brake pada drive dengan motor menggunakan kabel
berwarna hitam

19
5. Hubungkan antara pin encoder pada drive dengan motor menggunakan
kabel berwarna hijau

Gambar 3.5 Tampilan sistem drive SINAMICS V90 dan motor servo S-1FL6
seletah melalui proses pengkabelan (a) tampak depan (b) tampak samping

c) Setting Basic Operational Panel

Setelah melakukan prosedur pengkabelan dengan baik dan benar,


kemudian hubungkan sistem drive dengan sumber daya dari PLN. Setelah
sistem mendapatkan sumber daya kemudian nyalakan switch, maka Switch

ON.

Gambar 3.6 Drive telah mendapatkan daya

20
Setelah itu masuk ke mode setting basic operational panel untuk mengatur
encoder yang digunakan pada motor servo SIMOTIC S-1FL6 , karena tipe
motor yang digunakan berencoder absolut maka pilih Abs.

d) Melakukan Parameterisasi

Commissioning servo dengan mode kontrol Pulse train input position control
(PTI) dengan menggunakan software V-Assistant engineering tools dalam
penggunaan normal seperti pada tabel 2.12.

Tabel 3.2 Mengatur Parameters


step Deskripsi Comment
1 Servo dalam kondisi Pilih drive dan pilih motor servo sesuai
terhubung dengan interface identitas masing-masing komponen
(laptop) dengan kabel mini Lihat gambar 3.8
usb dan buka software V-
Assistant , serta buka dengan
pilihan online agar software
dapat berkomunikasi dengan
mesin
Lihat gambar 3.7

21
Tabel 3.2 Mengatur Parameters (Lanjutan)
Ste Deskripsi Comment
p
2 Atur parameter p29003=0 di Atur sinyal digital CWL,CCWL dan EMGS
parameterize atau pilih PTI di parameterize software V-Assistant
pada mode pilihan untuk didalam kondisi high-level sebagai
mode PTI (Pulse Train pengaman ketika motor beroperasi.
Input) Lihat gambar 3.10
Lihat gambar 3.9
3 Konfigurasi sinyal input Pengaturan pabrik:
digital yang diperlukan • p29301[0]: 1 (SON)
dengan menetapkan • p29302[0]: 2 (RESET)
parameter berikut: • p29303[0]: 3 (CWL)
•p29301[0]: DI1 • p29304[0]: 4 (CCWL)
•p29302[0]: DI2 • p29305[0]: 5 (G-CHANGE)
•p29303[0]: DI3 • p29306[0]: 6 (P-TRG)
•p29304[0]: DI4 • p29307[0]: 7 (CLR)
•p29305[0]: DI5 • p29308[0]: 10 (TLIM1)
•p29306[0]: DI6 Lihat gambar 3.11
•p29307[0]: DI7
•p29308[0]: DI8
4 Pilih saluran input pulsa •p29014 = 0: masukan Pulse train input
dengan mengatur parameter position control 5 V
p29014. •p29014 = 1: 24 V masukan Pulse train
input position control (PTI) 24 V pengaturan
pabrik. Penulis menggunakan masukan 24V.
Lihat gambar 3.12
5 Pilih bentuk input pulsa •p29010=0: pulse + direction, positive logic
setpoint dengan menetapkan •p29010=1: AB track, positive logic
parameter p29010. •p29010=2: pulse + direction, negative logic
•p29010=3: AB track, negative logic.
Penulis memasukan nilai 0 pada parameter
p29010. Lihat gambar 3.12

22
Tabel 3.2 Mengatur Parameters (Lanjutan)
Ste Deskripsi Comment
p
6 Hitunglah electronic gear •p29011: jumlah pulsa setpoint per putaran.
ratio, lalu masukan nilai ke •p29012: pembilang electronic gear
parameter p29011, p29012, Sebanyak 4 parameter (p29012 [0] sampai
dan p29013. p29012 [3]) tersedia.
Lihat gambar 3.13 •p29013: penyebut electronic gear
7 Jika itu adalah encoder
absolute, atur encoder
absolut dengan fungsi menu
BOP "ABS". Lihat gambar
3.14
8 Atur Parameter untuk batas
torsi dan kecepatan. Lihat
gambar 3.15
9 Hapus kesalahan dan alarm. Perbaiki parameter sesuai jenis kesalahan
alarm
10 Coba jalankan pada mode Servo dalam kondisi on maka motor sudah
jog dan position trial run bias dikendalikan dengan mode CW dan
CCW Lihat gambar 3.16 dan 3.17

Gambar 3.7 Select working mode

23
Gambar 3.8 drive and motor selection

Gambar 3.9 control mode

Gambar 3.10 Parameterize-Configure I/O

24
Gambar 3.11 Commission

Gambar 3.12 Parameterize -Setpoint

Gambar 3.13 Parameterize-Set electronic gear ratio

25
Gambar 3.14 Jog mode

Gambar 3.15 Parameterize-Set limits

Gambar 3.16 Servo kondisi on sudah bisa beroperasi CW dan CCW

26
Gambar 3.17 Servo dapat berputar CW dan CCW

3.4 Identfikasi Kendala Yang Dihadapi

Setelah melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. CNC Disain


Nusantara, banyak hal yang didapatkan yaitu keterampilan dan pengalaman. Hal
ini sangat berguna sebagai bekal didunia kerja nantinya. Beberapa kegiatan yang
dilakukan :

1. Mempelajari cara parameterisasi mode kontrol pulse train untuk


mengoeprasikan drive SINAMICS V90 dan SIMOTIC S-1FL6.

2. Melihat proses cara kerja dari Mesin CNC beserta perangkat kontroler
yang digunakan

3. Memahami bahwa keselamatan dalam bekerja merupakan hal utama


yang harus diperhatikan oleh karena itu setiap pihak diwajibkan
mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai K3.

3.4.1 Kendala Pelaksanaan Tugas


Terdapat kendala-kendala yang dihadapi dalam melaksanakan tugas, baik
dari faktor internal maupun eksternal :

a. Faktor Internal

Kurangnya pemahaman penulis terhadap materi-materi tentang


SINAMICS V90 dan SIMOTICS S-1FL6.

27
b. Faktor Eksternal

Pengaturan waktu pengajaran pembimbing perusahaan yang sering


bersamaan dengan jadwal kegiatannya di perusahaan merupakan kendala yang
terjadi. Hal ini menyebabkan pembimbing perusahaan tidak bisa
memberikan pengajaran secara detail.

3.4.2 Cara Mengatasi Kendala


Dalam setiap kendala yang dihadapi tentunya harus dipikirkan pula cara
untuk mengatasinya. Kendala tersebut dapat diatasi dengan:

1. Lebih aktif dalam bertanya pada pembimbing serta karyawan yang ahli
pada bidangnya.

2. Mencari literatur dari manual book, web siemens dan sumber lain
tentang sistem pengontrolan drive servo SINAMICS V90 dan
SIMOTICS S-1FL6.

28
BAB IV PENUTUP

4.1 Simpulan

Hasil praktik kerja lapangan yang dilaksanakan pada tanggal 17 Juli – 4


September 2017 di PT CNC Disain Nusantara dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penggunaan drive SINAMICS V90 untuk pengontrolan dan pengoprasian


motor servo SIMOTICS S-1FL6 menjadi lebih mudah dan optimal
2. Parameterisasi mode kontrol pulse train di SINAMICS V90 dapat mengontrol
arah,kecepatan dan torsi pada motor servo SIMOTICS S-1FL6
3. Untuk commissioning dan penggunaan sistem drive untuk mode kontrol pulse
train adanya tahapan-tahapan yang harus dilakukan diantaranya : pemasangan
komponen pada bidang kerja, lalu proses wiring , setelahnya pengkoneksian
antara interface dengan mesin , dan terakhir yaitu proses parameterisasi dan
test mode jog untuk dijalankan

4.2 Saran

Setelah kegiatan PKL yang telah dilakukan di PT CNC Disain Nusantara ada
beberapa saran:

1. Sebelum dilaksanakan praktek kerja lapangan, akan lebih baik jika mahasiswa
diberikan orientasi (pengenalan) yang cukup terhadap lingkungan kerja.
Bimbingan yang diberikan kepada mahasiswa yang sedang melaksanakan
praktek kerja lapangan juga perlu ditingkatkan lagi, agar mahasiswa dapat
memahami lebih jelas mengenai materi dan tugas yang diberikan.

2. Setelah melaksanakan PKL di PT CNC Disain Nusantara diharapakan melakukan


kerjasama dengan Politeknik Negeri Jakarta dalam recruitment tenaga kerja.

29
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. “Sinamics V70 Drive System”. Siemens


Anonim. “Servo SIMOTICS s-1FL6”. Siemens
ILR. 2011. MCB sebagai Proteksi dan Pembatas Daya Listrik.

http://www.instalasilistrikrumah.com/mcb-sebagai-proteksi-dan-pembatas-daya
listrik/ [9Agustus 2015]
http://en.wikipedia.org/wiki/Transformator_step_down [ 9 Agustusi 2015]
Zuhal. 1995. “Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya”. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Anonim. 2017. “Pengertian dan fungsi fuse (sekring) serta cara mengukurnya”.
Teknik Elektronika. http://teknikelektronika.com/mengukur-pengertian-
fungsi-fuse-sekering/. [11 November 2017]
Anonim. 2017. “Modul Relay, Kontaktor, Sensor Industri”. Elektro Teknik Untag
Cirebon.http://elektro.teknik.untagcirebon.ac.id/wpcontent/uploads/2017/04/
Modul-1-Relay-Kontaktor-Sensor-Industri.pdf [15 Desember 2017].
Anonim. “Sinamics S120 Drive System”. Siemens
Boenasir, Wirawan, dan Karsono. 2010. Pembuatan Benda Kerja Menggunakan
Mesin Bubut CNC Fanuc Series Oi Mate TC Berbasis Software AutoCAD.
Universitas Negeri Semarang: Semarang.

30
Lampiran 1

Surat Keterangan Telah Menyelesaikan PKL

31
Lampiran 2
Tabel Rincian Tugas Harian selama PKL

32
33
(Lanjutan)

34
(Lanjutan)

35
(Lanjutan)
\

36
Lampiran 3

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1.1 Sejarah Perusahaan


Sejak 1989, CNC Design telah tumbuh menjadi pemimpin dalam Motion
Control Solution di Australia dan Asia Tenggara. Perusahaan ini menawarkan solusi
otomatisasi yang lengkap untuk para pengguna Machine Tools dan Production
Machine dengan kecanggihan teknologi. Banyak perusahaan besar di Australia dan Asia
Tenggara telah bermitra dengan CNC Design. Sampai saat ini CNC Design telah
mampumenyelesaikan lebih dari 1000 proyek. Siemens AG Automation and Drives
Motion Control Division merupakan mitra kunci dan CNC Design perwakilan mereka
untuk produk yang berada di wilayah Australia, Selandia Baru, Indonesia, Thailand, dan
Malaysia.
Di Indonesia, CNC Desain Nusantara telah berdiri sejak 1998. Berawal dari
kerjasama antara CNC Design dengan sebuah perusahaan di Indonesia. Awalnya,
CNC Design hanya terdapat di Australia, tetapi karena mulai banyak perusahaan
yang bermitra dengan CNC Design maka pada tahun 1998 didirikanlah CNC Desain
Nusantara sebagai anak perusahaan CNC Design. Berawal dari sinilah CNC Desain
Nusantara berkembang hingga saat ini.

37
1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

1.3 Filosofi Bisnis, Visi, dan Bussiness Exellence Perusahaan


Filosofi Bisnis:
Bangun kesuksesan bersama dengan pelanggan, mitra dan
karyawan  Visi:
1. International Automation Company dengan focus bisnis di
Asia dan Australia

38
2. Complete Motion Control Solution Provider untuk mesin
OEM dan pengguna akhir termasuk produk, teknik dan
teknologi
3. Kompetensi inti di Alat Mesin dan Teknologi Mesin Produksi Mesin.

4. Mitra aktif Siemens Automation & Drives Motion Kontrol Division di


Australia, Selandia Baru, Indonesia, Thailand dan Malaysia.
5. Prioritas kami adalah pelanggan kami, Karyawan dan pertumbuhan
yang menguntukan.

Business Exellence :
1. Sukses melalui solusi yang baik.
2. Investasi umum dalam pelatihan staff dan pengembangan
meningkatkan keahlian kami.
3. Terus meningkatkan cara kami dalam mengelola dan mengembangkan
bisnis kami.

39
Lampiran 4
Logbook PKL dengan Pembimbing PNJ

40
(Lanjutan)

Foto bersama pembimbing PKL di PT CNC Disain Nusantara

Foto Ketika Mahasiswa PKL di Ruang Produksi

41

Anda mungkin juga menyukai