Disusun oleh:
Dosen Pengampu:
Zaini Ph.D
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2024
A. Latar Belakang
Mikrokontroler ini memiliki fitur-fitur yang sangat relevan pada pengontroanl motor.
Periferal seperti PWM (Pulse Width Modulation) dapat dengan mudah dikonfigurasi untuk
menghasilkan sinyal yang diperlukan dalam mengontrol kecepatan dan posisi motor. Selain
itu, kemampuan komunikasi serial melalui periferal seperti UART, SPI, dan I2C
memungkinkan integrasi yang mulus dengan driver motor atau sensor yang terhubung.
Pada tahap compiling, kode sumber program diubah menjadi kode mesin. Proses ini
melibatkan translator atau compiler yang mengonversi representasi tingkat tinggi
menjadi kode objek tingkat rendah, yang kemudian di-link untuk membentuk file biner
atau objek yang dapat dieksekusi.
Proses upload program merupakan transfer kode mesin hasil kompilasi ke dalam
memori mikrokontroler. STLink.V2, sebuah alat debugging dan programming,
memainkan peran krusial dalam proses ini.
Proses compile dan upload program pada STM32F103C8T6 melalui STLink.V2 terdiri
dari beberapa langkah, yaitu preprocessing, compiling, transfer file biner ke STLink.V2,
koneksi STLink.V2 ke mikrokontroler, transfer kode mesin ke memori mikrokontroler,
dan eksekusi program.
C. Perangkat
1. Perangkat Keras
a. STM32F1O3C8T6
Gambar 1. Mikrokontroler STM32F103C8T6
Gambar 4. STLink.V2
– Kabel SWIM untuk koneksi ke aplikasi melalui vertikal standar ERNI (ref:
konektor 284697 atau 214017) atau horizontal (ref: 214012)
– Kabel SWIM untuk koneksi ke aplikasi melalui header pin atau pitch 2,54
mm konektor
– Kabel JTAG untuk koneksi ke konektor JTAG 20-pin pitch 2.54 mm standar
- Mendukung komunikasi serial wire debug (SWD) dan serial wire viewer
(SWV)
c. Motor DC
MY1020 menggunakan sprocket rantai dengan 11 gigi dan pitch sebesar 1/4“=6.35 mm,
yang dapat dipertukarkan dan dilengkapi dengan mur fiksasi untuk memastikan
pemasangan yang kuat. Poros pada sistem ini memiliki diameter sebesar 10 mm dan
memiliki alur diukir pada kedua sisinya dengan lebar 1.5 mm, mungkin digunakan untuk
tujuan pemasangan atau menjaga stabilitas. Efisiensi sistem ini mencapai setidaknya
78%, menunjukkan sejauh mana energi yang dimasukkan diubah menjadi energi
bermanfaat. Umur mekanis sistem ini diperkirakan sekitar 5000 jam, dan sistem
menggunakan eksitasi sikat, dengan catatan bahwa sikat karbon akan mengalami keausan
dan disarankan untuk diganti setiap tahun. Meskipun sikat karbon memiliki keausan,
sistem dapat mencapai umur 5000 jam tanpa masalah, dengan penggantian sikat karbon
sebagai tindakan pemeliharaan yang direkomendasikan setiap tahun.
d. Wattmeter Digital
Gambar 6. Wattmeter 150A
Wattmeter yang digunakan adalah wattmeter 150A. 150A high precision watt
meter and power analyzer dirancang khusus untuk memantau kinerja matahari.
Pengukur yang mudah digunakan ini dapat memantau delapan parameter listrik
yang penting untuk keselamatan dan kinerja daya. Mereka termasuk: amps, volts,
watts, amp-hours, watt-hours, peak amps, minimum volts (sag) and peak watts.
Dengan kapasitas 60 volt dan 150A, layar tampilan biru kontras tinggi, dan fitur
auto set. Adapun spesifikasinya:
Perangkat wattmeter 150A dengan model FT08 adalah suatu komponen yang
dirancang untuk operasi dalam rentang tegangan yang luas, yaitu 4.8 hingga 60
Volt, memberikan fleksibilitas dalam penggunaannya untuk berbagai aplikasi.
Perangkat ini memiliki arus operasional maksimum sebesar 150 A, menunjukkan
kemampuannya untuk menangani beban arus yang signifikan. Dengan warna
hitam dan terbuat dari karet cat (Rubber Paint), FT08 juga memperhatikan aspek
desain dan material yang digunakan. Dimensi fisik perangkat mencakup panjang
85 mm, lebar 25 mm, dan tinggi 45 mm, dengan berat 80 gram. Informasi berat
pengiriman sebesar 0.084 kg dan dimensi pengiriman 9 × 13 × 5 cm memberikan
gambaran tentang berat total dan ukuran kemasan untuk pengiriman.
e. MOSFET
2. Perangkat Lunak
a. STM32Cube
STM32Cube adalah inisiatif asli STMicroelectronics untuk secara signifikan meningkatkan
produktivitas desainer dengan mengurangi upaya pengembangan, waktu, dan biaya. STM32Cube
mencakup seluruh portofolio STM32.
STM32Cube meliputi:
a. Seperangkat alat pengembangan perangkat lunak yang mudah digunakan untuk mencakup
pengembangan proyek dari konsepsi hingga realisasi, di antaranya adalah:
- STM32CubeMX, alat konfigurasi perangkat lunak grafis yang memungkinkan pembuatan kode
inisialisasi C secara otomatis menggunakan penyihir grafis
– API lapisan rendah STM32Cube, memastikan kinerja dan jejak terbaik dengan kontrol
pengguna tingkat tinggi atas perangkat keras
– Satu set komponen middleware yang konsisten seperti RTOS, USB, TCP / IP, dan Graphics
- Semua utilitas perangkat lunak tertanam dengan set lengkap contoh periferal dan aplikatif
c. Paket Ekspansi STM32Cube, yang berisi komponen perangkat lunak tertanam yang
melengkapi fungsionalitas Paket MCU dan MPU STM32Cube dengan:
D. Metode Kerja
1. Compile
Proses Kompilasi Program diawali dengan mengalokasikan file project kepada salah
satu lokasi penyimpanan pada laptop atau device masing-masing, setelah itu dilanjutkan
dengan pemilihan tipe STM32 yang dipakai lalu mengatur pengaturan terhadap program
yang ingin dioperasikan seperti pengaturan pemilihan bahasa pemrograman (C atau C++),
menentukan tipe biner sistem (cara operasional program) merancang program pada
STM32Cube, mendefinisikan PIN-PIN yang dipakai lalu “Generate” Programnya. Setelah
Program di atur sedemikian rupa, maka proses compiling dilakukan dengan memasuki
tahap Inisialisasi.
- Tahap Inisialisasi
Tahap Inisialisasi pada STM32Cube menggunakan file dengan domain ioc, dimana file
ini akan mengenali dan membaca tipe bahasa yang digunakan (C dan C++) agar bisa
disesuaikan degan pembacaan CPU