Trainer:
Sintaro Abei
0812 1999 3910
sintaro.abei@schneidersintaro.abei@schneider-electric.com
PLC (1)
Programmable Logic Controller
Merupakan komputer khusus untuk aplikasi di
industri, digunakan untuk memonitor &
mengontrol proses industri untuk menggantikan
hard-wired control (rangkaian relay/kontaktor)
dan memiliki bahasa pemrograman sendiri.
Diperkenalkan pertama kali pada 1969 oleh
Richard E.Morley yang merupakan pendiri Modicon
Corporation.
PLC (2)
Divais ini:
Berbasis komputer
Standard industri
Menggantikan divais elektro-mekanik dan rangkaian yang
mengontrol mesin-mesin proses dan peralatan-peralatan.
Pemrograman
Dahulu: memerlukan alat pemograman khusus untuk setiap
vendor
Sekarang: PC dengan software berbasis Windows.
Black Box
Hard-wired Control
Sebelum ditemukan PLC, tugas pengontrolan dilakukan oleh
kontaktor dan relai yang dirangkai bersama dengan kabel.
Rangkaian harus didesain dan digambar dulu, kemudian
menetapkan spesifikasi dan instalasi pengkabelannya.
Teknisi harus mengerjakan pemasangan dan pengkabelan
sesuai gambar teknik tersebut.
Jika salah dalam mendesain atau ada modifikasi, designer
dan teknisi harus merombak dan mengerjakan instalasi lagi.
Pemborosan waktu dan biaya
PLC:
Arsitektur PLC
PLC
Power Supply
Microprocessor + Memory
Operator
Workstation
Input
Communication Module
Discrete Input (DI) Module
Discrete Sensor
Analog Sensor
Discrete Actuator
Analog Actuator
Output
10
10
Input
Interface
Process
or
Output
Interface
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
Scan
Inputs
Self
Check
Execute
Program
19
19
Pendekatan Sistematik
dalam Mendesain Sistem dengan PLC (1)
1. Memahami kebutuhan sistem kendali yang diinginkan.
2. Menyusun flowchart / urutan proses sistem kendalinya.
3. Mendaftar semua input & output yang berhubungan
dengan terminal I/O PLC.
4. Menterjemahkan flowchart /urutan proses ke ladder
diagram.
5. Memprogram desain ladder diagram ke PLC.
6. Simulasi program dan debug software.
20
20
Pendekatan Sistematik
dalam Mendesain Sistem dengan PLC (2)
7. Jika masih bermasalah, kembali edit program.
8. Bila sudah OK, hubungkan semua perangkat input
dan output.
9. Cek semua koneksi input dan output.
10. Tes program dengan menjalankannya.
11. Jika terjadi trouble, edit kembali.
12. Bila sudah OK, simpan program ke PLC.
13. Jangan lupa, dokumentasikan semua gambar dan
program yang dibuat
21
21
22
22
PLC Hardware
23
24
24
S7-400
S7-300
S7-200
25
25
Redundancy capabilities
5120 pts
CS1D
5120 pts
CS1
2560 pts
I/O Size
CJ1
640 pts
CJ1M
For mid-size system
with some functionality
512 pts
Micro PLC
For small size system
with simple functionality
CQM1H
362 pts
CPM2C-S
180 pts
CP1H
320 pts
120 pts
CPM2C
100 pts
CPM1A
CPM2A
Features
26
26
Twido PLC
More Flexibility
More Simplicity
27
27
Modular Type
28
28
Twido Compact
Compact Controller
Easy to set up
Twido Compact Type :
10
16
24
40
I/O
I/O
I/O
I/O
29
29
Number of I/O
Number of
Expansion
Inputs
Outputs
10
NO
16
NO
24
14
10
YES (MAX. 4)
10
NO
16
NO
24
14
10
YES (MAX. 4)
30
30
Product Reference
TWDLCAA40DRF *
220 VAC
TWDLCAE40DRF **
220 VAC
TWDLCDA40DRF *
24 VDC
TWDLCDE40DRF **
24 VDC
Number of
Number of I/O
Expansion
Inputs
Outputs
40
24
16
YES (MAX. 7)
40
24
16
YES (MAX. 7)
40
24
16
YES (MAX. 7)
40
24
16
YES (MAX. 7)
* Embedded Real Time Clock, Replaceable Battery, 14 Relay Output (2A), 2 Transistor Output (0.3A)
** Embedded Real Time Clock, Replaceable Battery, 14 Relay Output(2A), 2 Transistor Output (0.3A),
100Base TX Ethernet Port
31
31
Twido Modular
Flexible
Easy to cable
Easy to install
Twido Modular Type :
20 I/O
40 I/O
32
32
Number of I/O
TWDLMDA20D-K *
Number of
Expansion
Inputs
Outputs
20
12
YES (MAX. 4)
40
24
16
YES (MAX. 7)
20
12
YES (MAX. 7)
24 VDC
TWDLMDA40D-K *
24 VDC
TWDLMDA20DRT **
24 VDC
* DTK : Output Transistor Source (PNP), 0.3 A
* DUK : Output Transistor Sink (NPN), 0.3 A
** DRT : 2 Output Transistor Source (PNP), 0.3 A
6 Relays, 2 A
33
33
Twido Expansions
I/O Expansions :
Digital
Expansions
Communication
Expansions :
Analog
Expansions
AS-I Master
CANOpen Master
34
34
Module Name
Reference
Channels
Type
Terminal Type
8 Point Input
TWDDDI8DT
24 VDC
Terminal Block
8 Point Input
TWDDAI8DT
120 VAC
Terminal Block
16 Point Input
TWDDDI16DT
16
24 VDC
Terminal Block
16 Point Input
TWDDDI16DK
16
24 VDC
Connector
32 Point Input
TWDDDI32DK
32
24 VDC
Connector
35
35
Reference
Channels
Type
Terminal Type
8 Point Output
TWDDDO8UT
Transistor Sink
Terminal Block
8 Point Output
TWDDDO8TT
Transistor Source
Terminal Block
8 Point Output
TWDDRA8RT
Relay
Terminal Block
16 Point Output
TWDDRA16RT
16
Relay
Terminal Block
16 Point Output
TWDDDO16UK
16
Transistor Sink
Connector
16 Point Output
TWDDDO16TK
16
Transistor Source
Connector
32 Point Output
TWDDDO32UK
32
Transistor Sink
Connector
32 Point Output
TWDDDO32TK
32
Transistor Source
Connector
36
36
Module Name
4 Point Input & Output
Reference
TWDDMM8DRT
TWDDMM24DRF
Channels
Type
4 Inputs
24 VDC
4 Outputs
Relay
16 Inputs
24 VDC
8 Outputs
Relay
Terminal Type
Terminal Block
Terminal Block
37
37
Reference
Channels
Details
2 Inputs
TWDAMI2HT
2 Inputs
1 Output
TWDAMO1HT
1 Output
2 Inputs / 1 Output
TWDAMM3HT
2 Inputs
1 Output
2 Inputs / 1 Output
TWDALM3LT
2 Inputs
1 Output
2 Outputs
TWDAVO2HT
2 Outputs
4 Inputs
TWDAMI4LT
4 Inputs
TWDAMI8HT
8 Inputs
TWDARI8HT
8 Inputs
8 Inputs
Terminal
Type
Terminal Block
38
38
Module Name
2 Inputs
Reference
TWDAMI2LT
Channels
2 Inputs
Details
Terminal Type
16 bits, Thermocouple
Terminal Block
4 Inputs
2 Output
TWDAMM6HT
39
39
Communication Expansions
Module Name
CANOpen
AS-Interface
Reference
Channels
Details
Terminal
Type
TWDNCO1M
DB - 9
TWDNOI10M3
Terminal Block
40
40
Twido Options
Communication
Module :
Others:
Operator
Display
Memory
Cartridge
Ethernet Interface
Schneider Electric - Sintaro Abei
Real Time
Clock
41
41
42
42
:4
: max. 2
: max. 2
: max. 8
: max. 4
: max. 2
: max. 14
: max. 16
43
43
Twido Communications
Remote Link
ASCII
Modbus
CANOpen
Ethernet
AS-I
44
44
: Twido
: Twido
Modbus
Remote Link
45
45
: Twido
: Other Devices
Modbus
CANOpen
ASCII
Master
Modbus / CANOpen
or
ASCII
Slaves
ASCII Printer
46
46
Modbus
Master
or
Modbus
Slaves
47
47
Modbus
Ethernet
ASCII
or
48
48
Keuntungan :
1. Waktu implementasi lebih cepat.
2. Menghemat biaya proyek.
3. Mudah dalam Maintenance dan
Troubleshooting.
49
49
Keuntungan :
PLC at Control Rom
PLC at
1'st Machine
PLC at
2'nd Machine
PLC at
3'rd Machine
50
50
51
51
52
52
Name
PWR
(Green)
RUN
(Green)
LED Status
ON
PLC menyala
PLC menyala
OFF
PLC mati
PLC mati
ON
OFF
ERR
(RED)
ON
Kesalahan internal
Kesalahan internal
OFF
Remote Controller
ON
OFF
53
53
Name
In/Out
(Green)
LED Status
ON
Input/Output Digital ON
OFF
54
54
PLC Maintenance
Beberapa perawatan yang perlu dilakukan terhadap PLC antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
55
55
56
Twidosuite
Twidosuite adalah software untuk memprogram PLC
Twido yang dibuat oleh Schneider Telemecanique.
Software ini dapat digunakan untuk memprogram
semua type PLC Twido :
Compact (TWDLCAA10DRF, dll)
Modular (TWDLMDA20DTK, dll)
Namun sebelum memrogram PLC kita harus
melakukan konfigurasi terlebih dahulu.
57
57
Twidosuite
Tujuan konfigurasi adalah menentukan parameter-parameter
yang sesuai dengan kemampuan PLC dan juga sesuai
dengan kebutuhan kita, misalnya :
1. Type PLC yang dipakai
2. Penggunaan memory
3. Mode operasi
4. Port komunikasi yang dipakai
5. Modul-modul tambahan yang terhubung dengan PLC : Real
Time Clock (RTC), modul I/O tambahan, dll.
58
58
TwidoSuite
TSXPCX 1031
59
59
Overview
60
60
61
61
Nama project
Actions frame
Schneider Electric - Sintaro Abei
62
62
Describe Application
Product catalog pane
Graphic pane
Schneider Electric - Sintaro Abei
63
63
Taskbar
64
64
Connection Status
65
65
66
66
Keterangan
Warning
Errors
67
67
PLC Addressing
68
Pengalamatan I/O
: Input
Q : Output
x : Master (0) / Slave (1-7) controller
y : Base (0) / Expansion (1-7) I/0
z
Schneider Electric - Sintaro Abei
69
Contoh
%I0.0.5 : input bit no. 5 dari base controller.
%Q0.3.4 : output bit no. 4 dari modul I/O tambahan dengan
alamat modul tambahan 3 dari base controller.
%I3.0.1 : input bit no. 1 pada base controller dengan alamat
slave ke 3 pada komunikasi remote I/O controller
dengan remote link.
70
70
Contoh
71
71
Pengalamatan Bit
: Number
: Internal Bit
(Range : %M0 - %M255)
: System Bit
(Range : %S0 - %S127)
Schneider Electric - Sintaro Abei
Example :
%M25
25
%S20
72
72
Pengalamatan Word
: Number
Range :
MW
: %MW0 - %MW2999
SW
: %SW0 - %SW122
73
73
Contoh
%MW15
%KW26
74
74
75
TIMER
Schneider Electric - Sintaro Abei
COUNTER
76
76
6.
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
Self Holding
Tersedia 1 buah push button Normally Open (NO) dan 1 buah push button
Normally Closed (NC), yang digunakan untuk menyalakan (ON) dan
mematikan (OFF) sebuah motor. Dengan kondisi sebagai berikut:
1.Push button Normally Open untuk menyalakan motor terhubung dengan
alamat PLC %I0.0
2.Push button Normally Closed untuk mematikan motor terhubung
dengan alamat PLC %I0.4
3.Motor terhubung dengan alamat PLC %Q0.0
4.Ketika push button ON ditekan 1x motor akan menyala terus.
terus Untuk
mematikan motor, push button OFF ditekan 1x.
84
84
Interlocking
Tersedia 2 buah push button Normally Open (NO) dan 2 buah push button Normally Closed
(NC), yang digunakan untuk menyalakan (ON) dan mematikan (OFF) motor I dan motor II.
Dengan kondisi sebagai berikut:
1. Push button Normally Open I untuk menyalakan motor I terhubung dengan alamat PLC
%I0.0
2. Push button Normally Closed I untuk mematikan motor I terhubung dengan alamat PLC
%I0.4
3. Motor I terhubung dengan alamat PLC %Q0.0
4. Push button Normally Open II untuk menyalakan motor II terhubung dengan alamat PLC
%I0.1
5. Push button Normally Closed II untuk mematikan motor II terhubung dengan alamat PLC
%I0.5
6. Motor II terhubung dengan alamat PLC %Q0.4
7. Kedua motor tidak boleh menyala (ON) bersamaan.
Schneider Electric - Sintaro Abei
85
85
Ladder
NO
NO
NO
NC
NC
NO
NC
NC
Initial
Logic (0/1)
86
86
87
Timer (I)
1. Timer digunakan sebagai pengatur waktu proses.
2. Dapat digunakan sebagai komponen tundaan (delay)
timer on delay.
3. Umumnya merupakan kotak fungsi yang dapat diatur
memberikan suatu keluaran kondisi On selama selang
waktu tertentu timer off delay.
4. Dapat digunakan untuk membuat pulsa dengan lebar
tertentu timer pulsa (ini termasuk ke fitur tambahan,
hanya terdapat pada PLC tertentu saja).
88
88
Contoh Timer
89
89
90
90
Timer (II)
Dalam timer terdapat : input, konstanta timer, output.
Input berfungsi men-start aktifnya timer untuk mulai
menghitung waktu.
Konstanta timer memberikan nilai berapa lama timer
aktif.
Output memberikan keluaran logika 1 atau 0 bila
waktu yang dinyatakan dalam konstanta timer telah
tercapai.
91
91
92
92
93
93
Label
%TMi
Value
PLC Compact : 0 s/d 63
PLC Modular : 0 s/d 127
Jenis
TON
TOF
Off-delay
TP
Pulse
Time Base
TB
Current Value
%TMi.V
Alamat ini akan increment dari 0 hingga nilai preset tercapai ketika timer
aktif. Nilai pada alamat ini dapat dibaca tetapi tidak dapat ditulis.
Preset Value
%TMi.P
Alamat ini dapat diisi dengan nilai antara 0-9999. nilai pada alamat ini
dapat dibaca dan ditulis. Perioda = %TMi.P x TB.
Data Editor
Adj
Setting Input
(atau perintah)
IN
Timer mulai aktif saat rising edge (TON dan TP) dan falling edge (TOF)
Timer Output
Nilai output ini akan bernilai 1 sesuai dengan fungsi dari jenis timernya.
94
94
95
95
96
96
97
97
Counter
Berfungsi untuk menghitung jumlah perubahan input.
Dapat untuk membatasi banyaknya perubahan input.
Ada dua jenis counter: menghitung naik (up-counter) dan
turun (down-counter).
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat juga counter
mekanik dan elektronik.
Counter akan mengeluarkan nilai logika 0 atau 1 bila nilai
preset telah tercapai.
Ada juga step counter dimana perubahan input akan
ditampilkan pada setiap alamat output tertentu.
98
98
Contoh Counter
Counter Electronic
Counter Mekanik
99
99
Contoh Aplikasi
100
100
101
101
CU
ADJ
%Ci.P
9999
%Ci V
%Ci.V
CD
102
102
Label
%Ci
Value
0 s/d 127
Current Value
%Ci.V
Preset Value
%Ci.P
Nilainya diantara 0-9999. nilai alamat ini dapat dibaca dan ditulis.
Data Editor
Y/N
CU
Setiap ada input rising edge maka nilai %Ci.V akan di increment
CD
Setiap ada input rising edge maka nilai %Ci.V akan di decrement
Underflow output
Output akan aktif jika %Ci.V bernilai negatif (%Ci.V sudah bernilai 0
lalu CD diberi rising edge maka nilai %Ci.V = 9999)
Overflow output
Output akan aktif jika %Ci.V bernilai 10000 (%Ci.V sudah bernilai 9999
lalu CU diberi rising edge maka nilai %Ci.V = 0)
103
103
104
104