TUGAS II KELOMPOK
METODE ANALISIS VARIAN MULTIVARIAT (MANOVA)
REVIEW JURNAL: UJI MANOVA UNTUK
MENGETAHUI PENGARUH PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP
PERKEMBANGAN LUAS AREA TERBANGUN PERMUKIMAN
(STUDI KASUS: KOTAMOBAGU SULAWESI UTARA)
Tugas ini disusun untuk melengkapi mata kuliah Metoda Analisis Perencanaan I
i
1 BAB I
PENDAHULUAN
2
1.2 Tujuan dan Sasaran
Adapun tujuan dan sasaran makalah ini adalah:
1.2.1 Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk mengidentifikasi apa itu
analisis multivariate anova (manova), karakteristik, tujuan penggunan, proses
analisis serta penerapannya dalam bidang perencanaan.
1.2.2 Sasaran
Teridentifikasinya definisi analisis multivariat anova (manova)
Teridentifikasinya tujuan penggunaan analisis multivariat anova (manova)
Teridentifikasinya karakteristik analisis multivariat anova (manova)
Teridentifikasinya proses analisa multivariat anova (manova)
Teridentifikasinya contoh penerapan analisis multivariat anova (manova)
dalam bidang perencanaan
3
2 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
2.1.1 Analisis Multivariat
Analisis multivariate berasal kata multi (banyak) dan variate (variable),
sehingga analisis multivariate adalah analisis terhadap banyak variable yang
merupakan pengembangan dari analisis univariate dan bivariate. Analisis
multivariate memiliki lebih dari dua variabel. Supranto (2010:18) mengilustrasikan
analisis multivariate dengan adanya masalah (problem) yang terjadi karena tidak
adanya kesesuaian antara harapan (expected) dan kenyataan (observed). Setiap
masalah pasti ada faktor-faktor penyebab (pada umumnya lebih dari satu
penyebab). Kalau masalah kita sebut variabel tak bebas/dependen (Y) dan faktor
penyebab kita sebut variabel bebas/independen (X), maka oleh karena ada lebih dari
satu X, katakana ada k buah maka kita tulis faktor penyebab X1, X2, X3..., Xi,... Xk.
Fenomena ini disebut fenomena multivariat.
Analisis multivariate dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu:
1. Analisis dependensi/ketergantungan (dependence methods)
2. Analisis interdependensi/saling ketergantungan (interdenpendence methods)
Gambar 2.1
Klasifikasi Analisis Multivariat
Analisis Multivariat
Metode
Metode Dependensi interdependensi
- Analisis - Analisis
- Anova dan Ancova Faktor Klaster
- Manova dan
- Regresi Berganda Mancova - Penskalaan
- Analisis - Korelasi Multidimensi
Diskriminan Kanonikal
- Analisis Konjoin
4
Anallisis dependensi bertujuan untuk menjelaskan atau meramalkan nilai
variabel tak bebas berdasarkan lebih dari satu variabel bebas yang
mempengaruhinya (X1, X2, X3…,Xk, dan Y). Kalau hanya melibatkan 1 variabel
bebas maka analisis tersebut disebut analisis bivariate (X dan Y).
Analisis Interdependensi bertujuan untuk memberikan arti (meaning) kepada
suatu set variabel (kelompok variabel) atau mengelompokkan suatu set variabel
menjadi kelompok yang lebih sedikit jumlahnya dan masing-masing kelompok
membentuk variabel baru yang disebut faktor (mereduksi jumlah variabel).
5
tepat digunakan jika ada lebih dari satu variabel tak bebas/dependen Y yang
berkorelasi. Kalau tidak ada korelasi antara variabel tak bebas/dependen Y, lebih
tepat dipergunakan anova untuk masing-masing variabel tak bebas Y.
6
2. Secara fisik yaitu suatu proses perambatan kenampakan ciri pusat
pertumbuhan ekonomi baru ke wilayah-wilayah di sekitarnya sehingga ada
penambahan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi baru (yunus, 1978).
Dalam usaha pemekaran wilayah akan diciptakan ruang-ruang publik baru
yang merupakan ruang hidup baru sekaligus tempat tinggal bagi penduduk di
wilayah tersebut (Rijanta, 2006).
Sargent (1976), dalam Yunus (2001) mengidentifikasi lima kekuatan yang
menyebabkan terjadinya pemekaran dan perubahan morfologis kota, yaitu:
1. Peningkatan jumlah penduduk yang besar baik alami maupun migrasi;
2. Peningkatan kesejahteraan penduduk secara ekonomi sehingga terjadi
kecenderungan masyarakat kota memilih tinggal di pingiran kota;
3. Peningkatan pelayanan transportasi;
4. Penurunan peranan pusat kota sebagai pusat kegiatan fungsi kekotaan;
5. Peningkatan peranan pengembang dalam menyediakan lokasi baru
permukiman jumlah besar. Dalam studi kota, proses perkembangan kota
secara fisik menjadi penentu bertambah luasnya areal kekotaan dan makin
padatnya bangunan dibagian dalam kota sehinga secara definitif dapat
dirumuskan sebagai suatu proses penambahan ruang yang terjadi secara
mendatar dengan cara menempati ruang-ruang yang masih kosong baik di
daerah pinggiran kota maupun di daerah bagian dalam kota.
7
desain penelitian terdapat 3 faktor dasar yakni independensi sample, jumlah
kelompok objek/data dan jumlah variabel yang akan terlibat
Hal yang patut dipertimbakan dalam memilih metode analisis varian
multivariat (maniova) untuk digunakan karena pada kenyataanya masalah/problem
yang terjadi pada suatu wilayah dan suatu kota tidak dapat diselesaikan dengan
hanya menghubung – hubungkan 2 variabel atau melihat pengaruh satu variabel
terhadap variabel lainnya.
8
Gambar 2.2
Tahapan Analisis
9
ukuran sampel minimum atau yang diinginkan dan jenis variabel yang dibolehkan
atau yang dinginkan (metrik versus nonmetrik) dan metode estimasi.
10
diinterpretasikan kembali. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi bukti empiris
hubungan multivariat dalam data sampel yang dapat digeneralisasikan pada seluruh
populasi.
6. Validasi terhadap Hasil
Sebelum menerima hasil, peneliti harus melakukan tahap terakhir yaitu
menilai tingkat generalisasi hasil melalui metode validasi. Upaya untuk
memvalidasi model diarahkan pada penggeneralisasian hasil pada seluruh
populasi. Analisis diagnostik ini memberikan sedikit tambahan dalam interpretasi
hasil tetapi bisa dianggap sebagai "jaminan"bahwa hasil” tersebut merupakan
gambaran keseluruhan data yang bisa digeneralisasikan kedalam populasi.
11
3 BAB III
PEMBAHASAN
12
3.1.2 Metodologi
Metode penelitian yang dipakai adalah metode kuantitatif dengan jenis
penelitian dalam penelitian ini adalah Pre-ekperimental dengan menggunakan one-
group pretest-posttest design. Analisis yang digunakan adalah multivariate analysis
of variance atau MANOVA. Analisis ini membandingkan data area terbangun
permukiman sebelum pemekaran wilayah dan setelah pemekaran wilayah.
Dimana Xijk = nilai pengematan ke-j dari respon ke-k pada kelompok ke-i,
𝜇k = rata-rata keseluruhan dari respon ke-k, 𝜏𝑖𝑘 = pengaruh dari kelompok ke-i
terhadap respon ke-k, eijk = pengaruh galat yang timbul pada respon ke-k dari
pengamatan ke-j dan kelompok ke-i. pengujian hipotesisi analisis ragam peubah
ganda:
13
Tabel 3.1 Manova untuk Perbandingan Mean Vektor Populasi
14
Tabel 3.2 Deskripsi Data Penelitian Jumlah Area Terbangun Permukiman Di Kota
Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara.
15
Grafik 3.2 Perbandingan Rata-rata Luas Tempat Pelayanan Ekonomi
16
Grafik 3.5 Perbandingan Rata-rata Variabel Luas Tempat Pelayanan Pendidikan,
Tempat Pelayanan Kesehatan dan Tempat Ibadah
Lalu melakukan uji normalitas pada data penelitian jumlah area terbangun
permukiman di Kota kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara untuk menguji data
yang ada terdistribusi secara normal atau tidak berdasarkan Uji Kolmogorov-
Smirnov. Kriteria yang digunakan adalah dengan membandingkan probability value
yang diperoleh dengan pedoman pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Jika probability value > 0,05 maka data terdistribusi normal
2. Jika probability value < 0,05 maka data terdistribusi tidak normal
Hasil uji normalitas dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
17
Tabel 3.3 Hasil Uji Normalitas Data Luas Area Terbangun Permukiman
18
a. Variabel luas rumah dari hasil pengujian diperoleh nilai F hitung sebesar 1,034
dengan p value = 0,329 dengan p value = 0,329. Oleh karena nilai p value >
0,05) maka Ho diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa pemekaran wilayah
tidak berpengaruh terhadap perkembangan luas rumah di Kota Kotamobagu
Sulawesi Utara. Besarnya pengaruh tersebut ditunjukkan dengan nilai R square
yaitu sebesar 0,079. Hal ini berarti pemekaran wilayah berpengaruh hanya
sebesar 7,9% terhadap luas rumah.
b. Variabel luas tempat pelayanan ekonomi dari hasil pengujian diperoleh nilai F
hitung sebesar 10,373 dengan p value = 0,007. Oleh karena nilai p value < 0,05)
maka Ho ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa pemekaran wilayah
berpengaruh terhadap perkembangan luas tempat pelayanan ekonomi di Kota
Kotamobagu Sulawesi Utara. Besarnya pengaruh ditunjukkan dengan nilai R
square yaitu sebesar 0,464. Hal ini berarti pemekaran wilayah berpengaruh
sebesar 46,4% terhadap luas tempat pelayanan ekonomi.
c. Variabel luas tempat pelayanan keuangan dari hasil pengujian diperoleh nilai F
hitung sebesar 26,160 dengan p value = 0,000. Oleh karena nilai p value < 0,05)
maka Ho ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa pemekaran wilayah
berpengaruh terhadap perkembangan luas tempat pelayanan keuangan di Kota
Kotamobagu Sulawesi Utara. Besarnya pengaruh ditunjukkan dengan nilai R
square yaitu sebesar 0,686. Hal ini berarti pemekaran wilayah berpengaruh
sebesar 68,6% terhadap luas tempat pelayanan keuangan.
d. Variabel luas kantor pemerintahan dari hasil pengujian diperoleh nilai F hitung
sebesar 0,186 dengan p value = 0,674. Oleh karena nilai p value > 0,05) maka
Ho diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa pemekaran wilayah tidak
berpengaruh terhadap perkembangan luas kantor pemerintahan di Kota
Kotamobagu Sulawesi Utara. Besarnya pengaruh ditunjukkan dengan nilai R
square yaitu sebesar 0,015. Hal ini berarti pemekaran wilayah berpengaruh
sebesar 1,5% terhadap luas kantor pemerintahan.
e. Variabel luas tempat pelayanan pendidikan dari hasil pengujian diperoleh nilai
F hitung sebesar 5,307 dengan p value = 0,040. Oleh karena nilai p value <
0,05) maka Ho ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa pemekaran wilayah
19
berpengaruh terhadap perkembangan luas tempat pelayanan pendidikan di Kota
Kotamobagu Sulawesi Utara. Besarnya pengaruh ditunjukkan dengan nilai R
square yaitu sebesar 0,307. Hal ini berarti pemekaran wilayah berpengaruh
sebesar 30,7% terhadap luas tempat pelayanan pendidikan.
f. Variabel luas tempat pelayanan kesehatan dari hasil pengujian diperoleh nilai F
hitung sebesar 48,640 dengan p value = 0,000. Oleh karena nilai p value < 0,05)
maka Ho ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa pemekaran wilayah
berpengaruh terhadap perkembangan luas tempat pelayanan kesehatan di Kota
Kotamobagu Sulawesi Utara. Besarnya pengaruh ditunjukkan dengan nilai R
square yaitu sebesar 0,802. Hal ini berarti pemekaran wilayah berpengaruh
sebesar 80,2% terhadap luas tempat pelayanan kesehatan
g. Variabel tempat ibadah dari hasil pengujian diperoleh nilai F hitung sebesar
34,614 dengan p value = 0,000. Oleh karena nilai p value < 0,05) maka Ho
ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa pemekaran wilayah berpengaruh
terhadap perkembangan luas tempat ibadah di Kota Kotamobagu Sulawesi
Utara. Besarnya pengaruh ditunjukkan dengan nilai R square yaitu sebesar
0,743. Hal ini berarti pemekaran wilayah berpengaruh sebesar 74,3% terhadap
luas tempat ibadah
20
4. 8 122 180282 393932
5. 15 70 70282 140653
6. 20 60 5612 102973
7. 9 110 200193 401928
8. 19 90 12893 250291
9. 18 85 15029 30291
10. 21 60 87460 100293
11. 4 140 258932 350281
12. 6 136 210382 402912
13. 18 75 59173 134728
14. 16 70 60192 120329
15. 12 115 112038 210329
21
4 KESIMPULAN
Manova adalah suatu teknik analisis multivarian yang merupakan kelompok
dari metode dependensi/ ketergantungan. Analisis Manova digunakan untuk
menghitung pengujian signifikansi perbedaan rata-rata kelompok untuk dua atau
lebih variabel tergantung. Manova adalah analisis yang mirip dengan analisis varian
(Anova), bedanya terletak pada banyaknya variabel tak bebas Y. Di dalam anova
hanya ada satu variabel tak bebas Y (Y1), sedangkan di dalam manova terdapat
lebih dari satu variabel tak bebas Y (Y1, Y2, …, Yk). untuk melakukan analisis
manova terdapat 6 tahapan yaitu:
1. Menentukan Rumusan Masalah
2. Membuat Desain Rencana
3. Menilai Asumsi yang Mendasari Teknik Multivariat
4. Menilai Model Multivariat dan Menilai Ketepatan Model
5. Interpretasi Hasil Manova
6. Validasi terhadap Hasil
Enam proses ini menjadi kerangka kerja untuk mengembangkan, menafsirkan,
dan memvalidasi setiap analisis multivariat. Setiap peneliti harus mengembangkan
kriteria "sukses" atau "kegagalan" pada setiap tahapan, tetapi dengan adanya
penjelasan tentang masing-masing teknik menjadi pedoman.
Dan berdasarkan jurnal kami menyimpulkan dari analisis diatas bahwa
pemekaran wilayah berpengaruh signifikan terhadap variabel luas tempat
pelayanan ekonomi, luas tempat pelayanan keuangan, luas tempat pelayanan
pendidikan, luas tempat pelayanan kesehatan dan luas tempat ibadah. Pemekaran
wilayah tidak berpengaruh signifikan terhadap luas rumah dan luas kantor
pemerintahan. Hal ini dilihat dari data penelitian jumlah area terbangun
permukiman di Kota Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara dengan Hasil uji
normalitas menunjukkan bahwa data variabel luas area permukiman terdistribusi
secara normal karena probability value > 0,05.
Jurnal diatas menurut penilaian kelompok kami, penelitian ini membuktikan
bahwa adanya pengaruh yang signifikan secara statistik pada beberapa variabel
yang terjadi secara serentak antara dua tingkatan dalam satu variabel yaitu pengaruh
22
pemekaran wilayah terhadap perkembangan luas area terbangun permukiman di
Kota Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara. Akan tetapi pada jurnal tersebut tidak
memperlihatkan cara menganalisisnya dengan uji normalitas maupun uji manova
itu sendiri melainkan hanya hasilnya saja dalam berbentuk tabel dan grafik sehingga
sedikit sulit dimengerti.
23
5 DAFTAR PUSTAKA
Apriani, Ani. 2016. Uji Multivariate Analysis Of Variance (MANOVA) Untuk
Mengetahui Pengaruh Pemekaran Wilayah Terhadap Perkembangan Luas
Area Terbangun Permukiman Di Kota Kotamobagu Sulawesi Utara.
Yogyakarta. Jurnal Teknologi Technoscientia.Vol. 9, No. 1: 11-17.
Eni, Yuli. 2015. Manova (Multivariate Analysis of Variance). Binus University.
https://sbm.binus.ac.id/2015/06/15/manova-multivariate-analysis-of-
variance/ (Diakses pada tanggal 27 Juli 2018).
Supranto, J. 2004. Analisis Multivariat, Arti & Interpretasi. Rineka Cipta. Jakarta.