Anda di halaman 1dari 25

Mata Kuliah : Metoda Analisis Perencanaan I

Tanggal : 30 Juli 2018

Dosen : Apriadi Budi Raharja, ST., M.Si.

TUGAS II KELOMPOK
METODE ANALISIS VARIAN MULTIVARIAT (MANOVA)
REVIEW JURNAL: UJI MANOVA UNTUK
MENGETAHUI PENGARUH PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP
PERKEMBANGAN LUAS AREA TERBANGUN PERMUKIMAN
(STUDI KASUS: KOTAMOBAGU SULAWESI UTARA)
Tugas ini disusun untuk melengkapi mata kuliah Metoda Analisis Perencanaan I

Disusun oleh Kelompok 11:


REGITA VIANI GULO (163060017)
FEBIA NUR AZIZAH (163060026)
AURELLIA FANESKA (163060028)

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2018
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………….............i
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................2
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 2
1.2 Tujuan dan Sasaran ........................................................................................ 3
1.2.1 Tujuan ......................................................................................................3
1.2.2 Sasaran .....................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4
2.1 Pengertian ...................................................................................................... 4
2.1.1 Analisis Multivariat .................................................................................4
2.1.2 Analisis Varian Multivariat (Manova) ....................................................5
2.1.3 Uji Normalitas .........................................................................................6
2.1.4 Pemekaran Wilayah .................................................................................6
2.2 Tujuan Penggunaan Analisis Varian Multivariat (Manova) .......................... 7
2.3 Pertimbangan dalam Memilih Metode Analisis ............................................ 7
2.4 Tahapan Analisis ........................................................................................... 8
BAB III PEMBAHASAN ....................................................................................12
3.1 Jurnal: Uji Manova untuk Mengetahui Pengaruh Pemekaran Wilayah
terhadap Perkembangan Luas Area Terbangun Permukiman (Studi Kasus:
Kotamobagu Sulawesi Utara) ...................................................................... 12
3.2 Contoh Persoalan Pada Bidang PWK menggunakan Metode Manova ....... 20
KESIMPULAN .....................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. I

i
1 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut dan ruang udara
termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah tempat manusia dan
makhluk lain hidup, melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya.
(UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang). Untuk mewujudkan ruang
yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan dibutuhkan suatu rencana tata
ruang.
Rencana tata ruang adalah hasil perencanaan tata ruang. Perencanaan
merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan di capai beserta cara –
cara untuk mencapai tujuan tersebut. Sebagaimana disampaikan oleh T. Hani
Handoko (1995) mengemukakan bahwa perencanaan adalah pemilihan atau
penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek,
program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini. Jadi dapat
disimpulkan bahwan perencanaan adalah proses untuk mencapai suatu tujuan
secara efektif dan efisien. Dalam merencanakan tata ruang dibutuhkan
pertimbangan-pertimbangan dari semua aspek seperti transportasi, ekonomi, sosial,
budaya dan lain-lain. Aspek-aspek tersebut pastinya mempunyai keterkaitan satu
sama lain, maka dalam perencanaan perlu juga melakukan analisis - analisis
keterkaitan (korelasi) antar aspek yang biasanya dirincikan dalam suatu variabel.
Terdapat berbagai macam analisis keterkaitan (korelasi), dalam konteks
perencanaan ini MANOVA adalah salah satu teknik analisis yang paling baik
dimana teknik ini memungkinkan perencana untuk menganalisis pengaruh
beberapa variabel terhadap variabel – variabel lainnya dalam waktu yang
bersamaan.

2
1.2 Tujuan dan Sasaran
Adapun tujuan dan sasaran makalah ini adalah:
1.2.1 Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk mengidentifikasi apa itu
analisis multivariate anova (manova), karakteristik, tujuan penggunan, proses
analisis serta penerapannya dalam bidang perencanaan.
1.2.2 Sasaran
 Teridentifikasinya definisi analisis multivariat anova (manova)
 Teridentifikasinya tujuan penggunaan analisis multivariat anova (manova)
 Teridentifikasinya karakteristik analisis multivariat anova (manova)
 Teridentifikasinya proses analisa multivariat anova (manova)
 Teridentifikasinya contoh penerapan analisis multivariat anova (manova)
dalam bidang perencanaan

3
2 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
2.1.1 Analisis Multivariat
Analisis multivariate berasal kata multi (banyak) dan variate (variable),
sehingga analisis multivariate adalah analisis terhadap banyak variable yang
merupakan pengembangan dari analisis univariate dan bivariate. Analisis
multivariate memiliki lebih dari dua variabel. Supranto (2010:18) mengilustrasikan
analisis multivariate dengan adanya masalah (problem) yang terjadi karena tidak
adanya kesesuaian antara harapan (expected) dan kenyataan (observed). Setiap
masalah pasti ada faktor-faktor penyebab (pada umumnya lebih dari satu
penyebab). Kalau masalah kita sebut variabel tak bebas/dependen (Y) dan faktor
penyebab kita sebut variabel bebas/independen (X), maka oleh karena ada lebih dari
satu X, katakana ada k buah maka kita tulis faktor penyebab X1, X2, X3..., Xi,... Xk.
Fenomena ini disebut fenomena multivariat.
Analisis multivariate dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu:
1. Analisis dependensi/ketergantungan (dependence methods)
2. Analisis interdependensi/saling ketergantungan (interdenpendence methods)
Gambar 2.1
Klasifikasi Analisis Multivariat

Analisis Multivariat

Metode
Metode Dependensi interdependensi

Satu Variabel Lebih dari Satu Fokus pada Fokus pada


Tak Bebas: Variabel Tak Variabel Objek
Bebas:

- Analisis - Analisis
- Anova dan Ancova Faktor Klaster
- Manova dan
- Regresi Berganda Mancova - Penskalaan
- Analisis - Korelasi Multidimensi
Diskriminan Kanonikal
- Analisis Konjoin

4
Anallisis dependensi bertujuan untuk menjelaskan atau meramalkan nilai
variabel tak bebas berdasarkan lebih dari satu variabel bebas yang
mempengaruhinya (X1, X2, X3…,Xk, dan Y). Kalau hanya melibatkan 1 variabel
bebas maka analisis tersebut disebut analisis bivariate (X dan Y).
Analisis Interdependensi bertujuan untuk memberikan arti (meaning) kepada
suatu set variabel (kelompok variabel) atau mengelompokkan suatu set variabel
menjadi kelompok yang lebih sedikit jumlahnya dan masing-masing kelompok
membentuk variabel baru yang disebut faktor (mereduksi jumlah variabel).

2.1.2 Analisis Varian Multivariat (Manova)


Manova adalah suatu teknik statistik yang digunakan untuk menghitung
pengujian signifikansi perbedaan rata-rata kelompok untuk dua atau lebih variabel
tergantung. Manova adalah analisis yang mirip dengan analisis varian (Anova),
bedanya terletak pada banyaknya variabel tak bebas Y. Di dalam anova hanya ada
satu variabel tak bebas Y (Y1), sedangkan di dalam manova terdapat lebih dari satu
variabel tak bebas Y (Y1, Y2, …, Yk). Contohnya misalnya dalam anova ingin
melihat/mengetahui pengaruh pasar terhadap harga barang A (apakah ada
perbedaan rata-rata harga barang A di 5 pasar di DKI). Dalam manova yang ingin
diketahui rata-rata harga, rata-rata modal per pedagang barang A, rata-rata hasil
penjualan barang A di 5 pasar (Y1 = Harga, Y2 = modal pedagang, Y3 = hasil
penjualan pedagang barang A).
Dalam anova  𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2 = 𝜇3 … = 𝜇5
𝐻𝑎 : 𝜇𝑖 ≠ 𝜇𝑗 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑖 ≠ 𝑗
Dalam manova  𝐻0 : 𝜇11 = 𝜇12 = 𝜇13 = 𝜇1𝑗 … = 𝜇𝑎15 (𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎)
𝐻0 : 𝜇21 = 𝜇22 = 𝜇23 = 𝜇2𝑗 … = 𝜇𝑎25 (𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙)
𝐻0 : 𝜇31 = 𝜇32 = 𝜇33 = 𝜇3𝑗 … = 𝜇𝑎35 (𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛)
𝐻𝑎 : 𝜇𝑖𝑗 ≠ 𝜇𝑗1 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑖 ≠ 1 ( 𝑖 = 1, 2, 3 𝑗 = 1, 2, 3,4, 5)
Di dalam anova, hipotesis nol (H0) mengatakan bahwa tidak ada perbedaan
rata-rata variable tak bebas/dependen Y dalam kelompok yang berbeda. Di dalam
manova, hipotesis nol (H0) mengatakan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata antara
banyak variabel tak bebas/dependen Y (k variabel: Y1, Y2, …, Yj, …, Yk. Manova

5
tepat digunakan jika ada lebih dari satu variabel tak bebas/dependen Y yang
berkorelasi. Kalau tidak ada korelasi antara variabel tak bebas/dependen Y, lebih
tepat dipergunakan anova untuk masing-masing variabel tak bebas Y.

2.1.3 Uji Normalitas


“Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing
variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk
melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa
nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji
statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak dapat digunakan. Uji
normalitas dapat dilakukan dengan uji kolmogorov smirnov, shapiro wilk, lilliefors
serta chi square.
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normalitas data dari
residualnya. Penelitian ini digunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan
kriteria, jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, namun sebaliknya jika
data menyebar jauh dari garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas (Santoso, 2000). Menurut Imam Ghozali (2013: 110).

2.1.4 Pemekaran Wilayah


Pemekaran wilayah adalah suatu proses yang berjalan secara alami atau
dapat pula berjalan secara artifisial, dimana campur tangan manusia turut mengatur
arah perubahan keadaan tersebut dengan titik berat periode waktu yang satu ke
periode waktu yang lain, yang dipengaruhi oleh faktor fisik, sosial ekonomi,
budaya, poitik yang sangat kompleks dari kehidupan wilayah dan mempunyai
pengaruh negatif maupun positif terhadap kehidupan penduduknya (Yunus,1978).
Upaya pemekaran dapat diartikan:
1. Secara administrasi, yaitu suatu usaha yang dijalankan pemerintah untuk
menentukan kembali (daerah perluasan) batas wilayah yang baru pada jalur
daerah-daerah baru, sehingga arealnya bertambah luas secara kuantitas;

6
2. Secara fisik yaitu suatu proses perambatan kenampakan ciri pusat
pertumbuhan ekonomi baru ke wilayah-wilayah di sekitarnya sehingga ada
penambahan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi baru (yunus, 1978).
Dalam usaha pemekaran wilayah akan diciptakan ruang-ruang publik baru
yang merupakan ruang hidup baru sekaligus tempat tinggal bagi penduduk di
wilayah tersebut (Rijanta, 2006).
Sargent (1976), dalam Yunus (2001) mengidentifikasi lima kekuatan yang
menyebabkan terjadinya pemekaran dan perubahan morfologis kota, yaitu:
1. Peningkatan jumlah penduduk yang besar baik alami maupun migrasi;
2. Peningkatan kesejahteraan penduduk secara ekonomi sehingga terjadi
kecenderungan masyarakat kota memilih tinggal di pingiran kota;
3. Peningkatan pelayanan transportasi;
4. Penurunan peranan pusat kota sebagai pusat kegiatan fungsi kekotaan;
5. Peningkatan peranan pengembang dalam menyediakan lokasi baru
permukiman jumlah besar. Dalam studi kota, proses perkembangan kota
secara fisik menjadi penentu bertambah luasnya areal kekotaan dan makin
padatnya bangunan dibagian dalam kota sehinga secara definitif dapat
dirumuskan sebagai suatu proses penambahan ruang yang terjadi secara
mendatar dengan cara menempati ruang-ruang yang masih kosong baik di
daerah pinggiran kota maupun di daerah bagian dalam kota.

2.2 Tujuan Penggunaan Analisis Varian Multivariat (Manova)


Tujuan analisis varian multivariat (manova) yaitu untuk mengetahui apakah
ada perbedaan yang nyata pada variable-variabel dependen antar-anggota sebuah
grup (variable independen).

2.3 Pertimbangan dalam Memilih Metode Analisis


Dalam memilih metode analisis data multivariat yang harus dipertimbangkan
adalah jenis data, desain penelitian, dan asumsi dasar statistik. Jenis data disini
terkait dengan skala alat ukur yang digunakan, dimana masing – masing jenis
variabel/skala mempunyai pengolahan dengan teknik statistika khusus. Dalam

7
desain penelitian terdapat 3 faktor dasar yakni independensi sample, jumlah
kelompok objek/data dan jumlah variabel yang akan terlibat
Hal yang patut dipertimbakan dalam memilih metode analisis varian
multivariat (maniova) untuk digunakan karena pada kenyataanya masalah/problem
yang terjadi pada suatu wilayah dan suatu kota tidak dapat diselesaikan dengan
hanya menghubung – hubungkan 2 variabel atau melihat pengaruh satu variabel
terhadap variabel lainnya.

2.4 Tahapan Analisis


Tahap analisis digunakan untuk membantu peneliti atau pengguna metode
mltivariat, pendekanan 6 tahap analisis multivariate disajikan tujuannya
adalahbukan untuk menjadi prosedur kaku, tapi sebaliknya, menjadi pedoman
dalam pendekatan pembentukan model. Pendekatan ini memfokuskan analisis pada
rancangan penelitian yang jelas, yang diawali dari model konseptual yang
menjelaskan hubungan yang dikaji. Setalah ditentukan konsep, selanjutnya isu – isu
empiris dapat dikemukakan termasuk pemilihan teknik multivariat yang spesifik
dan masalah implementasinya. Setelah mendapatkan hasil yang siginfikan kita
focus pada interpretasi, dengan memperhatikan variat. Terakhir langkah – langkah
diagnostik memastikan bahwa model tersebut berlaku tidak hanya untuk data
sampel tetapi itu adalah juga dijadikan generalisasi.
Enam proses ini menjadi kerangka kerja untuk mengembangkan,
menafsirkan, dan memvalidasi setiap analisis multivariat. Setiap peneliti harus
mengembangkan kriteria "sukses"atau "kegagalan" pada setiap tahapan, tetapi
dengan adanya penjelasan tentang masing-masing teknik menjadi pedoman.

8
Gambar 2.2
Tahapan Analisis

Menentukan rumusan masalah

Membuat rencana analisis

Menilai Asumsi yang mendasari teknik Multivariat

Menilai Model Multivariat dan Menilai Ketepatan Model

Menginterpretasi pengaruh dari variabel

Mengidentifikasi perbedaan antar kelompok

Validasi terhadap hasil

1. Menentukan Rumusan Masalah


Titik awal dari setiap analisis multivariat adalah mendefinisikan masalah
penelitian dantujuan analisis berdasarkan konseptualnya sebelum menentukan
setiap variabel atau tindakan. Peran pengembangan model konseptual, atau teori,
tidak dapat dilebih-lebihkan. Tidak peduliapakah di dalam penelitian terapan atau
akademik, peneliti harus terlebih dahulu melihatmasalah secara konseptual dengan
mendefinisikan konsep dan mengidentifikasi hubungan dasarnya.

2. Membuat Desain Rencana


Dengan adanya model konseptual dan teknik multivariat, perhatian beralih
pada isu – isu implementasi. Masalah menyangkut pertimbangan umum seperti

9
ukuran sampel minimum atau yang diinginkan dan jenis variabel yang dibolehkan
atau yang dinginkan (metrik versus nonmetrik) dan metode estimasi.

3. Menilai Asumsi yang Mendasari Teknik Multivariat


Untuk prosedur pengujian multivariat menggunakan MANOVA menjadi
valid, maka harus memenuhi 3 asumsi yaitu :
 Observasi harus independen
 Matriks varians-kovarians harus sama (atau dapat diperbandingkan) untuk
setiap kelompok treatment.
 Variabel dependen harus memiliki distribusi normal multivariat.
Normalitas multivariat dapat diasumsikan tetapi sulit dalam pengujian.
Normalitas univariat tidak menjamin normalitas multivariat, namun jika
seluruh variabel memenuhi normalitas univariat maka kemencengan dari
normalitas multivariat tidak konsekuensial. Kriteria lainnya adalah Linearitas
dan multi kollinearitas diantara variabel dependen serta sensitivitas terhadap
outliers.
4. Menilai Model Multivariat dan Menilai Ketepatan Model
Setelah asumsi dipenuhi, analisis berlanjut pada penilaian model multivariat
dan penilaian ketepatan model. Dalam proses penilaian, peneliti bisa memilih
beberapa opsi untuk memenuhi karakteristik data (misalnya, penggunaan kovariat
di MANOVA) atau memaksimalkan ketepatan data (misalnya, rotasi faktor atau
fungsi diskriminan). Setelah penilaian model, selanjutnya penilaian ketepatan
model guna memastikan apakah telah mencapai tingkat yang dapat diterima sesuai
kriteria statistik (misalnya, tingkat signifikansi), mengidentifikasi hubungan yang
diusulkan, dan mencapai signifikansi praktis.

5. Interpretasi Hasil Manova


Setelah memenuhi tingkat ketepatan model, langkah selanjutnya adalah
menginterpretasikan variat yang menunjukkan sifat dari hubungan multivariat.
Interpretasi dari efek variabel dibuat dengan memeriksa koefisien (bobot) setiap
variabel dalam variat. Interpretasi ini dapat menyebabkan pengulangan spesifikasi
variabel dan/atau formulasi model,dimana model ini dinilai ulang dan kemudian

10
diinterpretasikan kembali. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi bukti empiris
hubungan multivariat dalam data sampel yang dapat digeneralisasikan pada seluruh
populasi.
6. Validasi terhadap Hasil
Sebelum menerima hasil, peneliti harus melakukan tahap terakhir yaitu
menilai tingkat generalisasi hasil melalui metode validasi. Upaya untuk
memvalidasi model diarahkan pada penggeneralisasian hasil pada seluruh
populasi. Analisis diagnostik ini memberikan sedikit tambahan dalam interpretasi
hasil tetapi bisa dianggap sebagai "jaminan"bahwa hasil” tersebut merupakan
gambaran keseluruhan data yang bisa digeneralisasikan kedalam populasi.

11
3 BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Jurnal: Uji Manova untuk Mengetahui Pengaruh Pemekaran Wilayah


terhadap Perkembangan Luas Area Terbangun Permukiman (Studi
Kasus: Kotamobagu Sulawesi Utara)
Jurnal uji multivariate analysis of variance (Manova) kali ini tujuannya
untuk mengetahui pengaruh pemekaran wilayah terhadap perkembangan luas area
terbangun permukiman di Kota kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara oleh Ani
Apriani dosen matematika jurusan teknik geologi STTNAS Yogyakarta dengan
metode kuantitatif dan jenis penelitian Pre-ekperimental dengan menggunakan
one-grup pretest-posttest desaign serta analisis yang digunakan adalah multivariate
analysis of variance atau MANOVA.

3.1.1 Kebutuhan Data


Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diklasifikasikan dalam dua
jenis data yaitu:
1. Data sekunder yaitu data yang terkait dengan penelitian dan merupakan data
utama dalam penelitian ini, diantaranya:
a. Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Kotamobagu, peta jaringan jalan, luas lahan
terbangun, peta administrasi, PERDA, dan perundang-undangan yang berhubungan
dengan Kota Kotamobagu.
b. Data dari instansi yaitu: Dinas perhubungan, BAPPEDA, Kimpraswil, Dinas
Tata Kota, terkait dengan penelitian yang merupakan data utama dalam penelitian
ini.
2. Data primer meliputi informasi tentang perkembangan kota setelah pemekaran
wilayah yang dikumpulkan lansung dari objek penelitian dianggap perlu untuk
mendukung penelitian, seperti data luas area terbangun permukiman yang terdiri
dari rumah, tempat ibadah, tempat pelayanan ekonomi, tempat pelayanan keuangan,
kantor pemerintahan, tempat pelayanan pendidikan, tempat pelayanan kesahatan.

12
3.1.2 Metodologi
Metode penelitian yang dipakai adalah metode kuantitatif dengan jenis
penelitian dalam penelitian ini adalah Pre-ekperimental dengan menggunakan one-
group pretest-posttest design. Analisis yang digunakan adalah multivariate analysis
of variance atau MANOVA. Analisis ini membandingkan data area terbangun
permukiman sebelum pemekaran wilayah dan setelah pemekaran wilayah.

3.1.3 Hasil dan Interpretasi


Manova atau analisis varian multivariat adalah metode statistik
mengeksplorasi hubungan diantara beberapa variable independen yang berjenis
kategorikal (bisa data nominal atau ordinal) dengan beberapa variable dependen
yang berjenis metric (bisa data interval atau rasio). Tujuan MANOVA yaitu untuk
mengetahui apakah ada perbedaan yang nyata pada variable-variabel dependen
antar-anggota sebuah grup (variable independen). Manova diasumsikan bahwa
sampel acak yang diambil secara dependen dari g populasi. Pada pengamatan
manova satu arah dirumuskan sebagai berikut :

Dimana Xijk = nilai pengematan ke-j dari respon ke-k pada kelompok ke-i,
𝜇k = rata-rata keseluruhan dari respon ke-k, 𝜏𝑖𝑘 = pengaruh dari kelompok ke-i

terhadap respon ke-k, eijk = pengaruh galat yang timbul pada respon ke-k dari

pengamatan ke-j dan kelompok ke-i. pengujian hipotesisi analisis ragam peubah
ganda:

Berikut merupakan tabel MANOVA untuk perbandingan Mean Vektor


Populasi:

13
Tabel 3.1 Manova untuk Perbandingan Mean Vektor Populasi

Metode MANOVA dibantu dengan uji asumsi yaitu uji normalitas


Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria yang mana jika data menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas, namun sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal, maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Santoso, 2000).
Variabel yang digunakan dalam jurnal ini diantaranya adalah variabel
independen (X) yaitu pemekaran wilayah dan variabel dependen (Y) yaitu variabel
luas rumah, luas tempat pelayanan ekonomi, luas tempat pelayanan keuangan, luas
tempat pelayanan pendidikan, luas kantor pemerintahan, luas tempat pelayanan
kesehatan dan luas tempat ibadah.Hasil dan interpretasi dapat dilihat pada tabel dan
grafik dibawah ini

14
Tabel 3.2 Deskripsi Data Penelitian Jumlah Area Terbangun Permukiman Di Kota
Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara.

Jika dibandingkan jumlah rata-rata variabel ada yang mengalami kenaikkan


dan penurunan berikut grafik tersebut.

Grafik 3.1 Perbandingan Rata-Rata Variabel Luas Rumah

15
Grafik 3.2 Perbandingan Rata-rata Luas Tempat Pelayanan Ekonomi

Grafik 3.3 Perbandingan Rata-rata Luas Tempat Pelayanan Keuangan

Grafik 3.4 Perbandingan Rata-rata Luas Kantor Pemerintahan

16
Grafik 3.5 Perbandingan Rata-rata Variabel Luas Tempat Pelayanan Pendidikan,
Tempat Pelayanan Kesehatan dan Tempat Ibadah

Lalu melakukan uji normalitas pada data penelitian jumlah area terbangun
permukiman di Kota kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara untuk menguji data
yang ada terdistribusi secara normal atau tidak berdasarkan Uji Kolmogorov-
Smirnov. Kriteria yang digunakan adalah dengan membandingkan probability value
yang diperoleh dengan pedoman pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Jika probability value > 0,05 maka data terdistribusi normal
2. Jika probability value < 0,05 maka data terdistribusi tidak normal
Hasil uji normalitas dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

17
Tabel 3.3 Hasil Uji Normalitas Data Luas Area Terbangun Permukiman

Hasil pengujian menunjukkan bahwa data variabel luas area permukiman


terdistribusi secara normal karena probability value > 0,05. Selanjutnya menguji
hipotesis dengan Uji Multivariate Analysis Of Variance (Manova) untuk Luas Area
Terbangun Permukiman, berikut adalah hipotesis yang diajukan
Ho : Pemekaran wilayah tidak berpengaruh terhadap variabel Y
H1 : Pemekaran wilayah berpengaruh terhadap variabel Y
Kriteria yang digunakan adalah dengan membandingkan probability value yang
diperoleh dengan pedoman pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Jika probability value > 0,05 maka Ho diterima
2. Jika probability value < 0,05 maka Ho ditolak
Hasil Multivariate Analysis Of Variance (Manova) dapat dilihat pada table dibawah
ini.
Tabel 3.4 Hasil Uji Multivariate Analysis Of Variance (Manova)

18
a. Variabel luas rumah dari hasil pengujian diperoleh nilai F hitung sebesar 1,034
dengan p value = 0,329 dengan p value = 0,329. Oleh karena nilai p value >
0,05) maka Ho diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa pemekaran wilayah
tidak berpengaruh terhadap perkembangan luas rumah di Kota Kotamobagu
Sulawesi Utara. Besarnya pengaruh tersebut ditunjukkan dengan nilai R square
yaitu sebesar 0,079. Hal ini berarti pemekaran wilayah berpengaruh hanya
sebesar 7,9% terhadap luas rumah.
b. Variabel luas tempat pelayanan ekonomi dari hasil pengujian diperoleh nilai F
hitung sebesar 10,373 dengan p value = 0,007. Oleh karena nilai p value < 0,05)
maka Ho ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa pemekaran wilayah
berpengaruh terhadap perkembangan luas tempat pelayanan ekonomi di Kota
Kotamobagu Sulawesi Utara. Besarnya pengaruh ditunjukkan dengan nilai R
square yaitu sebesar 0,464. Hal ini berarti pemekaran wilayah berpengaruh
sebesar 46,4% terhadap luas tempat pelayanan ekonomi.
c. Variabel luas tempat pelayanan keuangan dari hasil pengujian diperoleh nilai F
hitung sebesar 26,160 dengan p value = 0,000. Oleh karena nilai p value < 0,05)
maka Ho ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa pemekaran wilayah
berpengaruh terhadap perkembangan luas tempat pelayanan keuangan di Kota
Kotamobagu Sulawesi Utara. Besarnya pengaruh ditunjukkan dengan nilai R
square yaitu sebesar 0,686. Hal ini berarti pemekaran wilayah berpengaruh
sebesar 68,6% terhadap luas tempat pelayanan keuangan.
d. Variabel luas kantor pemerintahan dari hasil pengujian diperoleh nilai F hitung
sebesar 0,186 dengan p value = 0,674. Oleh karena nilai p value > 0,05) maka
Ho diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa pemekaran wilayah tidak
berpengaruh terhadap perkembangan luas kantor pemerintahan di Kota
Kotamobagu Sulawesi Utara. Besarnya pengaruh ditunjukkan dengan nilai R
square yaitu sebesar 0,015. Hal ini berarti pemekaran wilayah berpengaruh
sebesar 1,5% terhadap luas kantor pemerintahan.
e. Variabel luas tempat pelayanan pendidikan dari hasil pengujian diperoleh nilai
F hitung sebesar 5,307 dengan p value = 0,040. Oleh karena nilai p value <
0,05) maka Ho ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa pemekaran wilayah

19
berpengaruh terhadap perkembangan luas tempat pelayanan pendidikan di Kota
Kotamobagu Sulawesi Utara. Besarnya pengaruh ditunjukkan dengan nilai R
square yaitu sebesar 0,307. Hal ini berarti pemekaran wilayah berpengaruh
sebesar 30,7% terhadap luas tempat pelayanan pendidikan.
f. Variabel luas tempat pelayanan kesehatan dari hasil pengujian diperoleh nilai F
hitung sebesar 48,640 dengan p value = 0,000. Oleh karena nilai p value < 0,05)
maka Ho ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa pemekaran wilayah
berpengaruh terhadap perkembangan luas tempat pelayanan kesehatan di Kota
Kotamobagu Sulawesi Utara. Besarnya pengaruh ditunjukkan dengan nilai R
square yaitu sebesar 0,802. Hal ini berarti pemekaran wilayah berpengaruh
sebesar 80,2% terhadap luas tempat pelayanan kesehatan
g. Variabel tempat ibadah dari hasil pengujian diperoleh nilai F hitung sebesar
34,614 dengan p value = 0,000. Oleh karena nilai p value < 0,05) maka Ho
ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa pemekaran wilayah berpengaruh
terhadap perkembangan luas tempat ibadah di Kota Kotamobagu Sulawesi
Utara. Besarnya pengaruh ditunjukkan dengan nilai R square yaitu sebesar
0,743. Hal ini berarti pemekaran wilayah berpengaruh sebesar 74,3% terhadap
luas tempat ibadah

3.2 Contoh Persoalan Pada Bidang PWK dengan Menggunakan Metode


Manova
Pengaruh perubahan guna lahan terhadap debit aliran air dan sistem drainase.
Dimana perubahan guna lahan (X) merupakan variabel independen, sedangkan
debit aliran air (Y1) dan Debit Limpasan Drainase merupakan dependen yang terdiri
dari runoff (Y2) dan intesitas curah hujan (Y3) berikut data yang digunakan dalam
analisis MANOVA.
Tabel 3.4 Pengaruh Perubahan Guna Lahan terhadap Debit Aliran Air dan
Limpasan Drainase
No. X (Ha) Y1 (Liter/Detik) Y2 (m3) Y3 (m3)
1. 10 125 175605 355876
2. 7 130 156704 301897
3. 11 80 100283 210382

20
4. 8 122 180282 393932
5. 15 70 70282 140653
6. 20 60 5612 102973
7. 9 110 200193 401928
8. 19 90 12893 250291
9. 18 85 15029 30291
10. 21 60 87460 100293
11. 4 140 258932 350281
12. 6 136 210382 402912
13. 18 75 59173 134728
14. 16 70 60192 120329
15. 12 115 112038 210329

21
4 KESIMPULAN
Manova adalah suatu teknik analisis multivarian yang merupakan kelompok
dari metode dependensi/ ketergantungan. Analisis Manova digunakan untuk
menghitung pengujian signifikansi perbedaan rata-rata kelompok untuk dua atau
lebih variabel tergantung. Manova adalah analisis yang mirip dengan analisis varian
(Anova), bedanya terletak pada banyaknya variabel tak bebas Y. Di dalam anova
hanya ada satu variabel tak bebas Y (Y1), sedangkan di dalam manova terdapat
lebih dari satu variabel tak bebas Y (Y1, Y2, …, Yk). untuk melakukan analisis
manova terdapat 6 tahapan yaitu:
1. Menentukan Rumusan Masalah
2. Membuat Desain Rencana
3. Menilai Asumsi yang Mendasari Teknik Multivariat
4. Menilai Model Multivariat dan Menilai Ketepatan Model
5. Interpretasi Hasil Manova
6. Validasi terhadap Hasil
Enam proses ini menjadi kerangka kerja untuk mengembangkan, menafsirkan,
dan memvalidasi setiap analisis multivariat. Setiap peneliti harus mengembangkan
kriteria "sukses" atau "kegagalan" pada setiap tahapan, tetapi dengan adanya
penjelasan tentang masing-masing teknik menjadi pedoman.
Dan berdasarkan jurnal kami menyimpulkan dari analisis diatas bahwa
pemekaran wilayah berpengaruh signifikan terhadap variabel luas tempat
pelayanan ekonomi, luas tempat pelayanan keuangan, luas tempat pelayanan
pendidikan, luas tempat pelayanan kesehatan dan luas tempat ibadah. Pemekaran
wilayah tidak berpengaruh signifikan terhadap luas rumah dan luas kantor
pemerintahan. Hal ini dilihat dari data penelitian jumlah area terbangun
permukiman di Kota Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara dengan Hasil uji
normalitas menunjukkan bahwa data variabel luas area permukiman terdistribusi
secara normal karena probability value > 0,05.
Jurnal diatas menurut penilaian kelompok kami, penelitian ini membuktikan
bahwa adanya pengaruh yang signifikan secara statistik pada beberapa variabel
yang terjadi secara serentak antara dua tingkatan dalam satu variabel yaitu pengaruh

22
pemekaran wilayah terhadap perkembangan luas area terbangun permukiman di
Kota Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara. Akan tetapi pada jurnal tersebut tidak
memperlihatkan cara menganalisisnya dengan uji normalitas maupun uji manova
itu sendiri melainkan hanya hasilnya saja dalam berbentuk tabel dan grafik sehingga
sedikit sulit dimengerti.

23
5 DAFTAR PUSTAKA
Apriani, Ani. 2016. Uji Multivariate Analysis Of Variance (MANOVA) Untuk
Mengetahui Pengaruh Pemekaran Wilayah Terhadap Perkembangan Luas
Area Terbangun Permukiman Di Kota Kotamobagu Sulawesi Utara.
Yogyakarta. Jurnal Teknologi Technoscientia.Vol. 9, No. 1: 11-17.
Eni, Yuli. 2015. Manova (Multivariate Analysis of Variance). Binus University.
https://sbm.binus.ac.id/2015/06/15/manova-multivariate-analysis-of-
variance/ (Diakses pada tanggal 27 Juli 2018).
Supranto, J. 2004. Analisis Multivariat, Arti & Interpretasi. Rineka Cipta. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai