1. Lagu Pembukaan :
2. Tanda Salib
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin
P : Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus,cinta kasih Allah
dan persekutuan Roh Kudus, beserta kita
U : Sekarang dan selama-lamanya.
3. Pembukaan
Ibu, Bapak, saudari dan saudara yang terkasih dalam Kristus. Pada
malam hari ini kita semua diundang untuk mendoakan jiwa ibu.....
yang pulang ke rumah Bapa di surga seratus (100) hari yang lalu.
Pada awal ibadat ini, layaklah kita bersama-sama kita merenungkan
pertanyaan ini: kapankah hari Tuhan mendatangi kita? Jawabannya
sudah pasti. Tidak ada seorang pun yang mengetahuinya! Demikian
juga bapak ............ pasti tidak mengetahui kalau seratus
hari yang lalu almarhumah harus kembali kepada Bapa di surga.
Dalam injil yang akan kita dengar nanti, Yesus kembali
menegaskan bahwa hari Tuhan itu datang pada saat yang tidak bisa
kita duga. Kita tidak bisa menjadwalkan kapan kita akan dipanggil
Tuhan. Karena itu kita semua dituntut untuk ‘siap’. Tuhan akan
memanggil kita seturut kehendak Tuhan, bukan seturut kehendak
kita. Yesus ingin kita semua seperti gadis-gadis yang bijaksana.
Kita tidak hanya menunggu kapan Tuhan memanggil kita, tetapi
kita menunggu dengan persiapan yang cukup. Dengan bekal yang
cukup. Dengan harta Surgawi yang cukup. Agar pada saat kita
dipanggil kita telah layak untuk perjamuan abadi di Surga.
4. Tuhan Kasihanilah
Ibu, Bapak, saudari dan saudara yang terkasih. Tuhan Yesus
bersabda: “Hendaklah kamu juga siap sedia, karena anak manusia
datang, pada saat yang tidak kamu duga. Berbahagialah hamba
yang didapati tuannya melakukan tugasnya.” (Mat 24:44,46).
Sudahkah kita berjaga-jaga, siap sedia kalau hari ini, besok atau
lusa hari Tuhan itu datang kepada kita? Apakah masing-masing kita
merasa sudah cukup amal dan ibadah untuk menghadapi hari Tuhan
itu? Apakah sudah cukup harta surgawi yang kita kumpulkan
sebagai bekal untuk kehidupan abadi kita di Surga? Menyadari
bahwa kita adalah makhluk lemah, yang terkadang berusaha
membangun niat untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, selalu
berjaga-jaga dan siap sedia menghadapi hari Tuhan, namun niat itu
kadang kalah dengan kehendak dan kemauan daging kita, sehingga
melupakan hari Tuhan dan banyak melakukan kesalahan dan doa.
Maka di hadapan Tuhan, mari kita tunduk rendah, memeriksa
bathin kita, menyesali salah dan dosa kita, membangun niat untuk
hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. (hening) Kita sampaikan
sesal dan tobat kita dengan berdoa......
P : Saya Mengaku....
U : Kepada Allah yang mahakuasa...............
P : Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni
dosa kita dan menghantar kita ke hidup yang kekal
U : Amin
5. Doa Pembukaan
Marilah berdoa,
Tuhan Allah Bapa kami di Surga, saudara kami.............. telah
berjaga-jaga dan siap sedia selama hidupnya untuk menantikan Hari
Tuhan, dengan setia menjaga imannya hingga akhir hayat. Semoga
karena kerahiman-Mu, Engkau berkenan mengampuni segala salah
dan dosanya selama di dunia ini, memperhitungkan segala amal
ibadahnya, dan menerima dia dalam perjamuan abadi di Surga.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami yang hidup dan berkuasa
bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus, Allah sepanjang
segala abad. Amin.
6. Lagu antar Bacaan (Misalnya: Madah Bakti No)
7. Bacaan (Matius 25:1-13)
P : Semoga Tuhan berserta kita
U : Sekarang dan selama-lamanya
P : Inilah Injil Tuhan Kita Yesus Kristus menurut Santo
Matius
U : Dimuliakanlah Tuhan
1)
Yesus bersabda: ”Hal kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis,
yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-
laki. 2)Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. 3)Gadis-gadis
yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa
minyak, 4)sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa
pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. 5)Tetapi karena
mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka
semua lalu tertidur. 6)Waktu tengah malam terdengarlah suara orang
berseru: mempelai datang! Songsonglah dia! 7)Gadis-gadis itu pun
bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. 8)Gadis-gadis
yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah
kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
9)
Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak
cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada
penjual minyak dan beli di situ. 10)Akan tetapi waktu mereka sedang
pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang
telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang
perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. 11)Kemudian datang juga
gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami
pintu! 12)Tetapi ia menjawan: Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. 13)Karena itu, berjaga-
jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.”
P : Demikianlah Sabda Tuhan
U : Terpujilah Kristus
8. Khotbah
“Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari
maupun akan saatnya.”
Ibu, Bapak, saudari dan saudara yang terkasih dalam Kristus.
Dalam doa memperingati seratus hari berpulangnya Bapak...............
patutlah kita menjadikan nasihat Yesus ini sebagai pokok
permenungan maupun pesan utama yang akan kita bawa pulang.
9. Doa Umat
Ibu, Bapak, saudari dan saudara yang terkasih dalam Kristus. Tuhan
kita adalah Allah yang tidak memandang rendah kesengsaraan
orang-orang yang menderita, dan Ia tidak menyembunyikan wajah-
Nya kepada orang itu, dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak
minta tolong kepada-Nya (Bdk Mzm 22:25), maka marilah kita
menyampaikan permohonan-permohonan kita kepada-Nya:
Lagu Penutup