Penelitian Pasar
Suatu pasar terdiri dari individu-individu yang berkeinginan untuk
melakukan pembelian. Masing-masing pembeli mempunyai alasan sendiri
mengapa ia membeli. Dengan perkataan lain keputusan untuk membeli (buying
decision) bervariasi dari tiap indiVldu yang ada dalam pasar. Vang sudah pasti
bila ia hendak mem
Berbicara soal uang dalam kepariwisaaan, maka konsentrasi pikiran harus
dipusatkan kepada pengeluaran wisatawan (tourist expenditures) yang
dihubungkan dengan pendapatan per capita masing-masing wisatawan.
Kemampuan wisatawan untuk melakukan pembelian banyak pula ditentukan oleh
beberapa hal, di antaranya ialah :
a. Biaya (fare) untuk kembali ke negara asalnya (yang menjamin bahwa
ia bisa kembali ke tempat di mana biasanya ia tinggal)
b. Rata-rata pengeluaran tiap hari tiap wisatawan di daerah tujuan wisata
yang dikunjunginya.
c. Disposable income yang dimilikinya.
Bila biaya untuk kembali (return fare) adalah tetap (berdamkan tarif yang
ditetapkan oleh IATA atau penerbangan-penerbangan borongan), maka kita dapat
membuat suatu radial biaya perjalanan (travel cost radii) dengan menggambarkan
titik pusat adalah lapangan udara di mana pengunjung datang.
Kita umpamakan ada suatu daerah wisata dikunjungi oleh msatawan
sebanyak 150.000 orang wisatawan tiap tahun dan diperkirakan pengeluaran
wistawan adalah US $ 300 tiap wisatawan dengan lama tinggal (length of stay)
adalah 10 hari. Bilamana masingmasing radial diberi jarak sebesar US $ 100 yang
dimulai dari biaya kembali (return fare) yang terendah di daerah unbarkasi,
sepegti terlihat dalam Tabel No. 19 di bawah ini.
Dengan perantara Tabel No. 19 dapat dilihat bahwa tiap wisatawan dari
masing-masing negara asal akan membelanjakan sebagai berikut:
Tabel No. 19
Kemunkinan Biaya Suatu Paket Wisata.
Pengeluaran tiap orang
Negara Asal Biaya Jumlah
di daerah tujuan wisata
A US $ 150 US $ 300 US $ 450
B US $ 250 US $ 300 US $ 550
C US $ 350 US $ 300 US $ 650
D US $ 450 US $ 300 US $ 750
E US $ 550 US $ 300 US $ 850
Tabel No. 20
Persentase Pendapatan orang Belgia yang dibelanjakan uangnya
untuk bersenang-senang.
TAHUN PRESENTASE
1948 7,3%
1958 8,2%
1966 9,5%
1970 11,6%
1975 13,5% (Perkiraan)
Sumber: Salah Wahab, TOURISM MARKETING
Dari jumlah pengeluaran untuk kegiatan santai ini tercatat dalam tahun
1970 ada 36 % dari padanya digunakan perjalanan wisata. Di Amerika Serikat
menurut penelitian yang dilakukan oleh ASTA (American Society of Travel
Agent) tahun 1965, angka-angka pengeluaran wisatawan Amerika dibandingkan
dengan pendapatan yang diperolehnya adalah sebagai berikut:
Tabel No. 21
Perbandingan Pendapatan per capita dan pengeluaran per capita Bangsa
Amerika Serikat untuk perjalanan Wisata dalam Tahun 1965.
Pendapatan per capita Pengeluaran per Capita Lamanya Perjalanan
dalam US $ dalam US $ Wisata
5.000-6.999 256-326 18-21
7.000-9.999 404 21
10.000-14.999 627 25
15.000-24.999 821 29
+ 25.000 1.137 29
Sumber : American Society of Travel Agents, 1965
Keinginan wisatawan untuk membeli banyak tergantung pada kegiatan
pemasaran melalui the buying 'decision proses, semenjak calon Wisatawan
merencanakan perjalanan wisata sampai ia mengambil keputusan untuk
melakukan perjalanan wisata. Namun demikian kuncinya mungkin terletak pada
kegiatan pemasaran, terutama untuk menyesuaikan produk wisata dengan
keinginan dan kebutuhan para wisatawan.
Penelitian pasar (market research) tidak ubahnya sebagai suatu investasi,
karenanya suatu penelitian pasar harus mencakup tiga hal, yaitu:
Wisatawan yang datang berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata tidak
hanya terdiri dari suatu kelas sosial Jaja, tetapi terdiri dari macam-macam individu
dengan berbagai masalah pribadi yang dapat menghalangi rencana perjalanannya.
Bila watu daerah tujuan wisata dikunjungi oleh sebanyak 500.000 orang
wisatawan dalam tahun tertentu, maka jumlah ini mungkin terdiri dari klansifikasi
wisatawan sebagai berikut :
Tabel No. 22
Klasifikasi Wisatawan yang berkunjung pada suatu daerah tujuan
Wisata tertentu :
No Macam kelas sosial Kelas I Kelas II Kelas III Jumlah
1 Pelajar & Mahasiswa 12.000 16.000 12.000 40.000
2 Karyawan 14.000 19.000 12.000 45.000
3 Penguasa Swasta 30.000 25.000 10.000 75.000
4 Pegawai Negeri 10.000 15.000 20.000 45.000
5 Pensiunan 25.000 30.000 15.000 70.000
6 Organisasi Sosial 15.000 20.000 30.000 85.000
7 Budayawan & Artis 20.000 35.000 5.000 60.000
8 Ilmiahwan 15.000 40.000 25.000 80.000
Jumlah 141.000 220.000 139.000 500.000
Klasifikasi sosial yang digambarkan di atas baru dibagi atas kelas sosial
secara kasar. Sesungguhnya masih banyak pembagian wisatawan yang berkunjun
pada suatu daerah tujuan wisata tertentu, seperti: menurut umur, kawin, dan tidak
kawin, punya anak atau tidak, terikat pada pekerjaan atau tidak.
Semua bentuk klasifikasi ini perlu diperhatikan, selain untuk mengetahui
apa keinginan dan kebutuhan mereka, sangat perlu untuk penyesuasian sarana dan
produk serta pelayanan yang akan disediakan.
5. Kebijaksanaan Harga
Kebijaksanaan harga dalam bidang pemasaran sangat penting, karena
kebijaksanaan harga yang ditetapkan diharapkan dapat mendukung dan mencakup
keputusan-keputusan pemasaran lainnya dan sebaliknya keputusan-keputusan
pemasaran dan tindakan-tindakan yang diambil dalam kegiatan pemasaran harus
pula mendukung kebijaksanaan harga. Hal ini tidak lain disebabkan karena, baik
pembeli maupun penjual selalu akan mengambil keputusan-keputusan yang
didasarkan atas harga.
Suatu keputusan mengenai harga yang akar diikuti dalam suatu periode
tertentu disebut kebijaksanaan harga. Kebijaksanaan harga ini sangat erat
hubungannya dengan produk terpadu (product mix). Kebijaksanaan harga tidak
dapat ditetapkan secara sepihak tanpa memperhatikan kebiasaan dalarn dunia
usaha dari perdagangan.
Dalam teori dunia usaha klasik, alasan untuk beruSaha tidak lain ialah untuk
mempercepat pengembalian modal yang diinvestas'ikan di Samping memperoleh
keuntungan yang wajar. Kebijaksanaan harga untuk ”suatu produk dapat
ditentukan dengan cara' sederhana, tetapi bagaimana dengan kebijaksanaan harga
bagi produk terpadu?
Untuk menjual suatu paket wisata selama 10 hari ke Indonesia dengan harga
yang sudah pasti tetapi berbeda-beda (karena dijual di pasaran yang berbeda-beda
pula), seperti Kanada, Amerika Serikat, Jerman Barat dan Inggris. Oleh karena
calon wisatawan *datang dari jarak yang berbeda, maka kebijaksanaan harga perlu
ditetapkan, yaitu harga yang berbeda untuk suatu daerah tujuan yang sama.
Bila untuk Kanada dijual dengan harga US $ 1250 maka akan dapat menarik
sebanyak 3.000 wisatawan. Perhatikan Gambar No. 81 Di Amerika Serikat paket
wisata tersebut dijual dengan harga US $ 1.200, maka dengan harga tersebut dapat
menarik wisatawan sebanyak 10.000, orang. Kepada Jerman Barat dijual dengan
harga US $ 1.270, tetapi hanya dapat menarik sebanyak 2.000 wisatawan dan
kepada Inggris dijual dengan harga US $ 1.240 dan dapat menarik sebanyak 1.000
wisatawan. Bila biaya paket wisata itu hanya sebesar US $ 1.150 seorang, maka
kelebihan harga di atas US $ 1.150 tersebut adalah merupakan kebijaksanaan
harga yang disebabkan oleh jarak masingmasing negara asal wisatawan dari
Indonesia.
Kelihatan bahwa wisatawan yang datang lebih jauh jaraknya ke Indonesia
akan membeli paket wisata dengan harga yang lebih tinggi dan karenanya jumlah
wisatawan yang datang relatif lebih sedikit. Sebaliknya, bagi wisatawan yang
datang dari daerah asal wisatawan yang jaraknya lebih dekat, maka harga paket
wisata yang dibelinya juga relatif lebih rendah dan karenanya jumlah wisatawan
yang datang juga relatif lebih banyak.
Harga Optimum
Untuk membicarakan harga optimum baiklah kita ambil contoh
kebijaksanaan harga dalam menjual paket wisata. Kita dapat menetapkan
bermacam-macam harga paket wisata , tetapi penetapah harga itu harus sesuai
dengan hukum penawaran dan permintaan.
TABEL 23
Menentukan Harga Optimum Suatu Paket Wisata
Kemunkinan Jumlah Biaya Total Keuntun Total
Harga Paket Paket Paket Pendapatan gan tiap keuntungan
tiap Orang Wisata Wisata paket
US $ 450 1200 US $ 450 540000 300 US $ 360000
US $ 400 1600 US $ 450 640000 250 US $ 400000
US $ 350 2000 US $ 450 700000 200 US $ 400000
US $ 300 2500 US $ 450 750000 150 US $ 375000
US $ 250 3000 US $ 450 750000 100 US $ 300000
US $ 200 3800 US $ 450 760000 50 US $ 190000
US $ 150 4500 US $ 450 670000 0 -
Jelas kelihatan di sini bahwa harga penjualan yang maksimal terjadi antara
total keuntungan US $ 400. 000 di mana harga penjualan tiap paket wisata berada
antara US $ 350 dan US $ 400 Dengan harga penjualan sebesar US $ 360 maka
keuntungan tiap paket adalah sebesar US $ 200 dan bila dijual dengan harga
sebesar US $ 400 maka keuntungan tiap paket adalah sebesar US $ 250. Yang
menarik di sini ialah bahwa kedua harga itu bukanlah harga yang tertinggi dan
bukan pula harga yang terendah Imlah Vang biasa disebut orang dengan harga
optimum.
Bila suatu negara atau suatu perusahaan dapat mempertaham kan
kebijaksanaan harga optimum untuk setiap pasar yang dimasukinya, dan semua
produk dijual dalam pasar tersebut, maka ia'tentunya akan memperoleh
keuntungan yang optimum pula.
Dalam praktek teori yang ideal ini tidak dapat dilaksanakan karena adanya
pertimbangan-pertimbangan dan halangan sebagai berikut:
(1) Kebijaksanaan mengutamakan penjualan dengan hairga
relatif tinggi (untuk golongan elite) pada up-market dan
harga yang terendah untuk penjualan massal pada down
market
(2) Kebijaksanaan bertujuan tidak untuk meningkatkan
penjualan .dalam rangka memasuki suatu pasar tertentu.
Itulah sebabnya para Tour Operator tidak berusaha untuk
menarik lebih banyak wisatawan ke kepulauan Carribean,
karena penduduk kepulauan tersebut banyak yang anti
pengaruh Amerika Serikat.
(3) Kebijaksanaan lebih banyak bertujuan untuk mengisi
kapasitas yang kosong dalam periode offfseason. Dengan
demikian biaya umum akan dapat ditutup walaupun hanya
pada tingkat harga suboptimal Saja.
(4) Kebijaksanaan bertujuan untuk memperkenalkan produk
baru dalam pasar dengan kebijaksanaan harga jauh lebih
rendah.
(5) Kebijaksanaan bertujuan untuk mengatasi persaingan yang
mungkin timbul.