Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dimas Faldi Jiaulhaq

Kelas : C
NIM : 170210302086

BIOGRAFI THALHAH BIN UBAIDILLAH

Biografia
Abu Muhammad Thalhah bin Ubaidillah bin Usman bin Amru bin Ka'ab
bin Sa'ad bin Taim bin Marrah bin Ka'ab bin Lu'ai bin Ghalib Qursyi at-Taimi dari
bani Taim bin Marrah lahir 10 tahun sebelum eraxkenabian. IbunyaxSha'bah binti
Hadhramixmasih sempat hidupxdi masa Nabixsaw dan menurutxperkataan
sebagian keluargaxThalhah, meninggalxdalam keadaanxMuslim (Baladzuri, dkk.
1996: 129).
Dixantara istri-istrinya adalahxHammanah bintixJahsy (sepupu Nabixsaw
dan ibu darixMuhammad dan Imran), Ummu Kultsum putri Abu Bakar
(melahirkan Ya'qub, Ismail, Zakariaidan Aisyah), Su'daibinti Auf (ibuidari Isaidan
Yahya), Khulah bintiaQa'qa bin Ma'badabin Zurarah binaAdas Tamimi (ibuadari
Musa), UmmuaHarits binti Qusamahadari kabilahaTha (ibu dariaUmmu Ishaq),
Ummu Abanabinti Utbah bin Rabi'aha(ibu dari Ishaq)aserta seorangaperempuan
dari Taglabiaha(ibu dari Shaleh). BegitupulaiSha'bah dan Maryamimasing-masing
adalah pelayanidari Ummu Walidi(Ibnu Sa'ad, dkk. 1990 :160) .
Thalhah binaUbaidillah tertarikadan masuk Islamaberkat AbuaBakar.
Menurutapenukilan yang lainaThalhah sedangaberada di Syamadi mana seorang
Pendetaa(Rahib) mengabarkanapadanya kedatanganAseorang NabiAbernama
Ahmad putraaAbdul Muththalib danasetelah datang keaMekah dia masukaIslam
bersama AbuaBakar (Baladzuri, dkk. 1996: 115).
ThalhahAbersama Abu BakarAlebih sering disiksaAoleh NaufalAbin
Khuwailid binaAdwiah atau Usmanabin Ubaidillah (saudaraaThalhah). Naufal
(atau Usman)aselalu mengikat keduaaorang ini denganasatu tali gunaamencegah
mereka salat.AThalhah adalahatermasuk di antaraaMuhajir (orang-orang yang
hijrah)asebelum Nabi saw hijrahadan bersama sebagianaKeluarga Nabi saw
melakukan perjalananake Madinah danatinggal di rumahiHabib bin Asafidari bani
Haritsibin Khazraj.
Menurutasebuah nukilan Thalhahamembawa duaabaju putih dariaSyam
untukaNabi Muhammad saw danaAbu Bakar, dan keduanyaamemakai pakaian
putihadari Syam tersebutadan masuk keaMadinah (Baladzuri, dkk. 1996: 81). Di
kotaaMekah Nabi sawamengikat ikrarapersaudaraan (akadaUkhuwat) diaantara
Thalhah danaZubair bin 'Awwamaatau Said biniZaid [atau Sa'adabin Abi
Waqqashadan setelah berhijrahake Madinah, dalamahal Akad Ukhuwat,aNabi saw
mengikat ikrarapersaudaraan di antaraaThalhah dan Ka'ababin Malik atauaAbu
Ayub Anshariaatau Abi binaKa'ab (Dzahabi, dkk. 1993 : 523).

Keikutsertaanadalam Peperangan
ThalhahAtidak hadir dalamaPerangaBadar diaMadinah dan Nabiasaw
mengirim diaabersama Said binaZaid ke Syamasebagai mata-mataadan ketika
kembaliadari Syam kaumaMuslimin telah kembaliadari Badar. Setelahakembali
dari safaraThalhah mendatangiaNabi saw dan memintaakepada beliau bagian dari
ghanimaha(harta rampasan perang)aPerang Badar danaNabi sawamemberikan
secara khususabagian dari ghanimahikepadanya. Thalhah turutiserta dalamiPerang
Uhud danamenurut sebagian nukilanabeliau mampu menunjukkanakeberanian dan
kepahlawanannya. Iaaterluka dalam perangaini dan sebagianadari jemarinya
lumpuhaatau tak berfungsialagi (Maqrizi, dkk. 1999:156-157)
Di akhir-akhiraperang ini danasetelah tersebarnyaiberita terbunuhnyaiNabi
saw, Thalhah bersamaasebagian kaumaMuhajir dan Ansharidi antaranyaiUmar bin
Khattabamemutuskan mundur dariapeperangan. Anas binaNadhir berpaling
kepadanyaadan berkata, "Mengapaaengkau duduk?" Iaaberkata, "Nabi sawitelah
terbunuh!" Anasaberkata, "Maka bangkitlah!aDan tempuhlahajalan di manaaNabi
terbunuh danAterbunuhlah dengan penuhAkemuliaan!". TentunyaAmenurut
penukilan lainnya,AThalhah termasukasalah satu di antaraabeberapa orangayang
loyal tetapatinggal di sekelilingaNabi saw diatengah-tengah pertempuranasetelah
gempuran pasukanaQuraisy (di manaabanyak di antaraakaum Musliminimelarikan
diri). BegitupulaAsebelum Perang Tabuk,AThalhah dipercayakanAmemimpin
sekelompok pasukanA(satuan yang biasanyaAbergerak di malamahari) untuk
membubarkanasegerombolan kaumaMunafik yang berkumpuladi rumahaSulaim
seorang Yahudi.

Masa paraaKhalifah
Thalhahaadalah diAantara orang-orang yangAhadir dalamAberbagai
peperangan bersamaakhalifah Pertamai(Abu bakar). Begitupula diaibersama
Umar biniKhattab, Usman biniAffan dan Abdurrahman biniAbu Bakar,
sebelumiAbu Bakar dikubur,iadalah di antara orang-orangiyang masuk
kedalamikuburnya dan kemudian menguburkanIAbu Bakar di sampingINabi saw
(Baladzuri, dkk. 1996: 95).
Padaasebagian kasusaThalhah mengecam AbuiBakar lantaranimemberikan
ruang yangalebih dari semestinyaakepada Umar binaKhattab danatermasuk di
antara orang-orangayang protes setelahaAbu Bakar mengumumkanaUmar bin
Khattabasebagai pengganti atauakhalifah selanjutnya. Thalhahaturut serta dalam
sebagianaagresi-agresi penaklukanadi antaranya dalamapenaklukan Iranabersama
Abdurrahmanabin Auf danaZubair bin 'Awwamadi masa kekhalifahanaUmar bin
Khattab.aBegitupula padaasebagian invasiaperluasan wilayah,amenjadi penasehat
Umar.

DewanaSyura PenentuanaKhalifah Ketiga


Thalhahatermasuk di antaraake enam anggotaadewan syuroapenentuan
khalifahaketiga bersama ImamaAli as, Utsman binaAffan, Zubair bina'Awwam,
Abdurrahman binaAuf serta Sa'adabin Abi Waqqash.aUmar dalamamenyifati
Thalhah berkata,a"Dia adalah seorangalelaki yang mencariawibawa danapujian
memberikanaharta miliknya gunaamemperoleh harta milikaorang lainAserta
terperangkapadalam keangkuhan".ASebagian berpendapatabahwa dia padaamasa
itu tinggaladi luar kota Madinah.aNamun setelahaIa kembali, Iaamenjatuhkan
pilihan (suaranya)akepada Utsman.aSebagian mengatakanapula bahwaaIa kembali
ke Madinahasetelah Umarameninggal serta berbaiatakepada Usmana(Baladzuri,
dkk. 1996: 504).
TurunaSerta dalamaPembunuhan Usman
Thalhahaadalah di antaraaorang-orang yang terlibatadalam pengepungan
rumahAUtsman pada tahuna35 H/655 diamana Ia sangatabersikeras dalam
pengepunganarumah khalifahadan menghalangi masuknyaaair ke rumahaUtsman;
hingga Aliabin Abi Thalibaas mengetahuiahal tersebutadan marah danasesudah itu
barulahamereka mengizinkan untukamembawa kantong-kantongaairakerumah
Usman.
Begitupula diahari-hari saat pengepungan,aIa mengembanatugas sebagai
imamajamaah Kota Madinah.aBerdasarkan nukilanaIbnu Atsam, Thalhah.bersama
seorang lelakiadari bani Taimamengepung rumahaUsman dan Usmanameminta
bantuan kepadaaAli bin AbiaThalib as. SetelahaImam Ali asaturut campuradalam
kejadianaini, Thalhah bersamaAteman-temannya menghentikanApengepungan
rumah. Dalamaperistiwa pembunuhan Usman,AThalhah dituduhAmembunuh
Khalifah Ketiga. Dalam halaini terdapat beberapaabukti; di antaranya: Padaasaat
pengepungan rumahnya,AUsman menyebut ThalhahAsebagai orangAyang
bertanggung jawabAdalam pembangkangan ituAdan menyebutnyaAsebagai
provokator utamaapemberontakan terhadapakhilafah. (Thabari, dkk. 1967 :379)
Begitu pulaaYa'qubi menyebutkananama Thalhah diasamping nama-nama
Zubairadan Aisyah sebagaiapenggerak (provokator)autama masyarakatadalam
pembunuhan KhalifahaKetiga. Bahkan Anaknyaasendiri Muhammadamenyebut
dia terlibatadalam pembunuhaniUsman. Marwan binaHakam menyebut alasan
atauasebab pembunuhanaThalhah pada PerangaJamal lantaran takaada seorang
pun yang berusahaamembunuh Usman melebiha usaha Thalhah.

PemutusanaBaiat dan PerangaJamal


Thalhah adalahaorang yang pertamaakali berbaiatakepada ImamaAli as
setelah pembunuhaniUtsman dan karenaitangannya terlihat lumpuh,iseorang
lelaki dariiBani Asad menyebutibaiatnya yang keliruiatau tak baik.iBeberapa lama
kemudian,iIa membatalkan baiatnyaadan guna membentukasebuah pasukaniuntuk
melawan ImamaAli as. Ia pergiake Bashrah bersamaaZubair dan Aisyahadan
menyulutaPerang Jamali(Baladzuri, dkk. 1996: 207).
Thalhahabangkit melawan ImamaAli as dalam PerangaJamal padaatahun
36 H/656 bersamaaZubair dan Aisyah.aDinukilkan bahwaaketika Thalhahadan
Zubair masukake Bashrah, Abdullah bin HakimaTamimi membawaakepada
mereka tulisan-tulisanAThalhah yang menunjukkanArencana Thalhah
mengumpulkanapasukan untuk melawanaUtsman. Abdullahaberkata kepada
Thalhah,a“Apa yang terjadi! Kemarinaengkau mendesak pengumpulanApasukan
dan hariaini engkau hendakamenuntut balasaatas darahiUtsman?” Thalhah berkata
:"Hariiini aku tidakamenemukan sesuatuayang benar padaakasus Utsmanakecuali
taubatadan menuntut balasadarahnya". Dalamaperang ini ImamaAli as menyebut
Thalhahasebagai orangayang paling licikadi manaabersama Zubair, Aisyahadan
Ya'li binaMuniyah sebagaiamusuh yang palingagigih (Ibnu A'dzham al-Kufi, dkk.
1991:463)
Marwanabin Hakam diaawal perang mengatakan, "Setelah hariaini aku
tidakaakan menuntutabalas lagi atasadarah Utsman". Marwanabin Hakamapada
permulaanaperang atau setelah pasukanaJamal melarikanadiri sertaasemakin
jelasnya kekalahanAmereka, melesatkan anakApanah ke arahAThalhah bin
Ubaidillahayang bersarang dialututnya serta robohaakibat tancapanaanak panah
ini pulaadan dikuburkan diadekat sebuahAsungai di Bashrah.ADikatakan, ketika
wafatadia berusia 62aatau 64.

Kedudukanadalam Ahlusunnah
Thalhahadi kalangan Ahlusunnahamempunyai kedudukanayang tinggi dan
Ia disebutAsebagai salahaseorang di antaraaAsyarah Mubsyiraha(sepuluh orang
yangadijamin masukasurga oleh Nabiasaw), Thalhah AlaKhair, ThalhahiFayyadh,
salah satu diaantara sahabatayang memiliki fatwaa(setelah tujuhamufti besar
sahabat).aDia adalah diaantara perawi-perawiabesar dari Nabiasaw diamana
orang-orangameriwayatkan darinyaaseperti putra-putranya:aYahya danAMusa,
Qais bin AbuaHazim, Abu Salmahabin Abdurrahmanaserta Malik binaAbu ‘Amir.
BegitupulaAmereka menyebut ThalhahaAbersama Hamzahabin Abdul
Muththalib,aJa'far bin AbiaThalib, Ali binaAbi Thalib as, AbuaBakar, Umarabin
Khattab, Abu Ubaidah bin Jarrah, Utsman bin Affan, Usman bin Mazh'un,
Abdurrahmanabin Auf,aSa'ad bin AbiaWaqqash sertaaZubair bina'Awwam
sebagaiadua belasapengikut (Hawariyyun)aNabi sawa(Baghdadi, dkk. 1985: 423).
DAFTAR PUSTAKA

Baladzuri, dkk. 1996. Ansābaal-Asyrāf. riset: SahilaZakar dan RiyadhaZarkili,


Beirut : Dar al-Fikr,Acet. I.

IbnuaSa'ad, dkk. 1990. al-Thabaqātaal-Kubra, riset: MuhammadaAbdul Qadir


‘Atha,aBeirut, Daraal-Kutub al-‘Ilmiah,acet. I.
Dzahabi, dkk. 1993.aTārikh al-Islam waaWafiyāt al-Masyāhirawa al-A'lām. riset:
UmaraAbdul Islam Tadmiri,aBeirut, Daraal-Kitab al-‘Arabi,acet. II.
Maqrizi, dkk. 1999. al-Ahwālawa al-Amwāl waaal-Hafdah waaal-Matā', riset:
MuhammadaAbdul Hamid al-Namisi.aBeirut : Dar al-Kutubaal-‘Ilmiah, cet I.
Thabari dan AbuaJa'far Muhammadabin Jarir. 1967.aTārikh al-Umum waaal-
Muluk.ariset: MuhammadaAbu al-Fadhl Ibrahim,aBeirut, Daraal-Turats, cet.
II.
IbnuaA'dzham al-Kufi danaAbu MuhammadaAhmad. 1991. al-Futuh.ariset: Ali
Syiri, Beirut,aDar al-Adhwa, cet. I.
Baghdadi, M.a1985 al-Manamaqafi Akhbār al-Qarisy.ariset: KhursyidaAhmad
Faruq,aBeirut, Alimaal-Kutub, cet. I.

Anda mungkin juga menyukai