Anda di halaman 1dari 15

Ilillilililtililtililtilillilil1 ilil ilil

4tl
r - ----- -
I
!-
r'
j
i t'r
,n
i''
;
{.-.-...."_. _ . rij

Dr. BUDI TRI AKOSO

KtrStrHATAN
SAPI
PANDUAN BAGI PETUGAS TEKNIS, MAHASISWA,
PENYULUH DAN PETERNAK

t)
w
z
==NERBIT KANISIUS
Kesehatan Sapi
Panduan bagi Petugas Teknis, Mahasiswa, Penyuluh,
dan Peternak
024454
O Kanisius 1996

PENERBIT KANISIUS (Anggota IKAPI)


Jl. Cempaka 9, Deresan, Yogyakarta 55281
Kotak Pos I 125lYk - Yogyakarra 5501 I
Telepon (027 4) 5 8 8 7 8 3, 5 6599 6, F ax (027 4) 5 63349
Website : www.kanisiusmedia.com
E-mail : office@kanisiusmedia.com

Cetakanke-7 6 5 4 3

Tahun 06 05 04 03 02

lsBN 979-497-616-4

flak Cipta dilindungi Undang-undang.


Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apa
pun, termasuk fotocopi, tanpaizin tertulis dari penerbit.

Dicetak oleh Percetakan Kanisius Yogyakarta


KATA PENGANTAR

Penerbitan buku ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pegangan


I rsi petugas teknis serta paramedis veteriner, di kalangan instansi pemerintah,
::rusahaan petemakan atau usaha mandiri, selain untuk tenaga ahli medis
..:sehatan hewan. Di samping itu, buku ini juga diperuntukkan bagi para
::nvuluh, mahasiswa kedokteran hewan dan peternakan, mahasiswa akademi
:.rn diploma tiga, dan pelajar Sekolah Peternakan Menengah Atas, serta
: -.kter hewan yang memerlukan penyegaran terhadap profesinya, terutama
:ng melakukan praktik pelayanan di lapangan, Pos Kesehatan Hewan, atau
' Penyidikan Kesehatan Hewan.
'boratorium
Buku ini tidak dimaksudkan untuk mengubah seorang teknisi pembantu
-:.tuk menjadi ahli dan menggantikan peranan dokter hewan. Tujuan utama
-:n penulisan buku ini adalah agar seorang petugas teknis mampu segera
- :ngambil sikap dan bertindak sewaktu terjadi kasus penyakit, baik secara
. .ndiri maupun di bawah arahan dokter. Seorang asisten dokter hewan harus
.:ru Secsr? persis batas kewenangan yang dapat dilaksanakan dalam menja-
::rkan tugas profesi, dengan tingkat pelayanan yang seharusnya memerlukan
r:iltu?il dokter hewan. Untuk petunjuk medis lcbih lanjut petugas dapat
:nperoleh arahan dari seorang dokter hewan.
Penulis denga4 segala kemampuannya telah mencoba memberikan gam-
-::rn secara singkat tentang situasi setiap macam penyakit, terutama jenis
muncul di lapangan oleh
.
=rvakit yang ada di Indonesia, yang berpotensi
l::bagai macam sebab. Untuk memudahkan mencetmati sajian tulisan, dalam
-ru ini ditampilkan juga berbagai macam diagram dan gambaran jejas ja-
.:.gan dan gambaran klinis.
Uraian setiap penyakit disertai pula tatacara pegiriman spesimen agar
. *ir petugas selalu siap dan tanggap terhadap apa yang harus dilaksanakan
- :etiap menghadapi kasus di lapangan. Untuk penjelasan yang lebih rinci
-
,::rbaca dapat mengacu pada bab pengiriman spesimen. Berbagai keterangan

5
lain diambil dari pengalaman penulis yang telah cukup lama mengabdikan
diri di laboratorium Penyidikan Penyakit Hewan, di samping juga mengguna-
kan acuan berbagai macam pustaka serta bacaan yang diterbitkan oleh Direk-
torat Jenderal Peternakan.
Sesuai dengan judul buku ini, penulis hanya menyajikan tentang per-
masalahan kesehatan hewan untuk jenis sapi. Bagi pembaca yang berminat
menambah wawasan di bidang kesehatan temak unggas dapatmempelajarinya
pada buku "Manual Kesehatan Unggas Bagi Petugas Teknis" yang juga di-
susun oleh penulis dan penerbit yang sama.
Atas tersusunnya buku ini kami mengucapkan banyak terima kasih ke-
pada para sejawat khususnya Prof. Dr. Setyawan Budiharta, Drh. Tatty
Syafriati. M.Sc., Drh. Andre Heryanto, Drh. Gesit Tjahyowati, M.VSc.,
dan Drh. Tri Bhakti, M.VSc., serta rekan lain yang telah membantu mengeva-
luasi dan memberikan saran ataupun memberikan kelengkapan gambar
kepada penulis. Tanpa bantuan dari rekan-rekan sejawat, buku "Kesehatan
Sapi" ini tidak akan dapat disajikan seperti apayang ada sekarang. Semoga
buku ini ada manfaatnya bagi kita semua.
Buku ini tentu masih ada kekurangannya mengingat keterbatasan penulis
sendiri maupun lemahnya dukungan pustaka. Oleh sebab itu, penulis dengan
senang hati menerima saran atau kritik dari para pembaca ataupun pengguna
buku ini demi penyempurnaannya pada cetakan berikutnya.

Yogyakarta: 1 Januari 1996

Penyusun,

Drh. Budi Tri Akoso, M.Sc., Ph.D.


DAFTAR ISI

!i\I{ PENGANTAR 5

] {FTAR ISI 7

f \FTAR CAMBAR 13

?E\DAHULUAN I7
ts.b i. SUSUNAN DAN FUNGSI ORGAN 21
A. Sistem Rangka 2t
B. Sistem Otot . .. .. 23
C. Sistem Pencernaan. 24
D. Sistem Pernafasan ....... ........ 29
E. Sistem Peredaran Darah 30
F. Sistem Syaraf....... 32
G. SistemPerkencingan . 34
H. Sistem Reproduksi 34
1. Alat Kelamin Jantan 34
2. AlatKelamin Betina 36
3. Fisiologi Reproduksi -tJ
a. Periode Birahi 31
b. Proses Pembuahan ...... 3l
c. Masa Kebuntingan . .. . 38
d.
Kelahiran ...... ... ...... 39
I. Organ Pengindera 40
1. Pendengar 40
2. Penglihatan.... ........ . 40
3. Perasa..... 4I
4. Penciuman ....... 4t
7
Bab II. MANAJEMEN PERAWATAN SAPI 42
A. Sapi Sehat 42
B. Kebutuhan Pakan 43
C. Jenis Pakan 44
L Pakan Kasar 44
2. Pakan Penguat 44
D. Susunan Pakan 44
E. Cara Penyiapan Pakan 46
F. Hijauan Pakan Ternak 46
G. Padang Penggembalaan ... .. 47

Bab III. NUTRISI 50


A. Air 50
B. Hidrat Arang 51
C. Lemak. 51
D. Protein 52
E. Vitamin 52
1. VitaminA 53
2. VitaminD 53
3. Vitamin E 54
4. Mtamin K 54
5. VitaminB 54
F. Mineral . ...... 54
1. Kalsium 55
2. Fosfor.. 55

Bab IV. PENGERTIAN DASAR PENYAKIT HEWAN 57

A. Kerusakan Sel atau Jaringan 57


l. Nekrosis 51
2. Nekrobiosis 51
B. Hewan Sakit.. 58
C. Penyebab Gangguan Fungsi Tubuh 58
l. Faktor Mekanis 58
2. Faktor Termis 59
3. Faktor Racun 59
4. Faktor Nutrisi 59
5. Faktor Organisme Renik 60
a. Virus 60
b. Bakteri 60
c. Riketsia.. .. . 6l
d. Cendawan.. 61
e. Protozoa........... 6t
f. Parasit 62
6. Penyebab Predisposisi. .. . . 62

:.1 V- PENYAKIT KARENA BAKTERI 64


A. Aktinobasilosis 64
B. Antraks 66
C. Busung Ganas (Malignant Edema) . 70
D. Botulisme (Lamzi e kt e, Limb e rne c k) 72
E. Bruselosis (Kluron Menular, Penyakit Bang) "i4
F. Busuk Kuku (Foor Rot) 7B
G. Difteri Pedet (Calf Difteria) 80
H. Diare Baru Lahir (Neonatal Diarrhea) . .
at
I. Dermatofilosis . . 84
J. Kampilobakteriosis Genital Bovinum (Vibrio s is) . 87
K. Leptospirosis 89
L. Mastitis............ 9I
M. Paratuberkulosis........ .. 94
N. Penyakit Ngorok (Septichaemia Epizooticcte) 96
o. Plero-Pnemonia Bovinum Menular
(Contagious B ovine Pleuropneumonia) 99
P. Radang Mata Menular (Pink Eye) . 101
a. Radang Paha (Black L"d ...... ... 104
R. Salmonelosis 106
S. Tetanus.... ...... 108
T. Tuberkulosis 110

:. \.I. PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS 115

A. Akabane 115
B. Diare Ganas (Bovine Viral Diarrhea) tr7
C. Cacar Sapi (Cow Pox) t2t

9
D. Demam Tiga Hari (Bovine Ephemeral Fever) - 122
E. Penyakit Ingusan (Malignant Catarrhal Fever) ...... ...... 125
F. Penyakit Jembrana . I28
G. Penyakit Kulit Kasar (Lumpy Skin Disease) ..................... l3l
H. Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) . I34

J. Sampar Sapi (Rinderpest)........ . 141

Bab VII. PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH PARASIT t46


A. Parasit Darah t46
t46
2. Babesiosis 148

2. Paramfistomosis t59
3. Sistosomosis 160
t62
5. Nematodosis (Cacing Gilik) r64
a. Neoascaris vitulorum r64
b, Hemonchus contortus t65
c. Trichostrongylus sp. r66
d. Ostertagia sp. 166
e. Cooperia sp... t66
f. 167
g. Oesophagustomum sp. ...................... 167
h. Chabertia Sp. :. ........... r67
i. Trichuris spp. 168
6. Kaskado (Mikrofilariasis) ................. 168
C. PengendalianPenyakitCacing t70
D. Caplak.......... 172
1. Daur Hidup Caplak. r72
2. Pengendalian Caplak 174
a. BahanKimia..... .. r75
b. Cara Pengendalian 175
c. Waktu Pemberian. 181

l0
d. Keadaan Gawat Darurat ...181
e. Hal yang Harus Diperhatikan. ..... . t8t
: =b VIII. PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH JAMUR 182
A. Aktinomikosis ... 182
B. Kurap (Ringworm) IB4
C. Aspergilosis 186

!.: IX. RACUN ASAL TANAMAN 189


A. Jenis Tanaman dan Dampaknya 189
1. Kacang Tanah 189
2. Lantana (Pohon Bunga Telekan) 190
3. Jarak (Ricinus communis) t9r
4. Bakung (Pohon Bunga Lily) r92
5. Oleandra r9z
6. Ubi Kayu ........ ......... ...... . ............ . 193
B. Diagnosis Keracunan Tanaman ...... .. . 194
:.: X. UJI PASCAMATI....,,. .. 196
A. Persiapan .. 196
B. Tempat Pelaksanaan . ......... 197
C. Kewaspadaan .......... ..... ....... I97
D. TeknikBedahBangkai ... ... 198
E. Formulir Bedah Bangkai . 202
F. Penanganan Sapi yang Terjangkit Penyakit Menular .... 202
:.: XI PENANGANAN DAN PENGIRIMAN SPESIMEN .. 204
A. Pengambilan Spesimen .... 204
1. Persiapan .......... 204
a.Anamnesis............... .205
b. Pemeriksaan Luar . . 205
c. Pemeriksaan Klinis 205
d. Pengambilan Hidup
Spesimen pada Sapi 2A6
2. Cara Mengambil Darah.... ...... .. .. 208
a. Mengambil Darah dari Vena Leher 208
b. Mengambil Darah dari Vena Ekor.. .. .. , '209
.
c. Mengambil Darah dari Vena Telinga. .... . . 209

il
210
1. Umum 2t0
2. UiiBakteri .... 2tt
3. Uji Serum 212
4. 2t3
" Uji
"J'' Virus
5. Pemeriksaan Jaringan .............. 214
6. Pemeriksaan Parasit.. 216
a. Spesimen Tinja 2t6
b. Spesimen Parasit luar. .. ... .
216
c. Spesimen Cacing 216
d. Spesimen Parasit darah 2t8
7. Uji Racun 218

Bab XII. TEKNIK PENGUJIAN LABORATORIUM


SEDERHANA.. ................ 219

A, Pengujian Tetes Darah dan Cairan Tubuh ' 2r9


219
B. Pewarnaan
[. Pewarnaan Cram . ..., 219
2. Pewarnaan Giemsa.. """" 220
3. Pewarnaan Tahan Asam ............ """""" 221
4. Pewarnaan Loeffler Alkaline Methylene Blue ' 222
Diagnosis Mastitis 222
Pemeriksaan Fungi
222
Pe meri ksaan Protozoa.. 223
223
Pemeriksaan Tungau..
Pemeriksaan Lalat dan Kutu 223
Pemeriksaan CaPlak 223
Aglutinasi CePat Serum Darah 224
Uji Tinja untuk Telur Cacing 224
l. Cara Natif... .......... 224
2. CaraApung 225

226
DAFTAR PUSTAKA
230
KOSA KATA
240
LAMPiRAN
257
INDEKS

t2
DAFTAR GAMBAR

' -_:f,r 1. Kerangka tubuh sapi 22


-. -;-- lt 2. Organ dalam sapi bidang pandang kanan 25
:--:3r 3. Pertumbuhan gigi sapi z5
I
+- Pembagian lambung sapi ...... .. 27
5. Diagram jantung dan pembagiannya -7 I
* .:J 6. Otak sapi dengan penampilan banyak giri J-)
_ - -.i
7. Alat kelamin jantan 35
_ I _-
8. Alat kelamin betina -JO
*:. I i: 9. Janin sapi menjelang kelahiran 39
10 Sekelompok sapi yang digembalakan di ladang yang
miskin rumput atau hijauan yang lain dan kondisi lahan
yang berbatu-batu 48
_.'.: 1t. Seekor sapi yang mati karena antraks 68
12. Infeksi plasenta sapi oleh Brucella abortus. .. 15
13. Dermatofilosis pada sapi B5
1 -1. Ambing sapi penderita mastitis 92
i5. (A) Gambaran klinis paratuberkulosis
pada pedet yang melanjut. .. ... .. ... 94
(B) Penebalan dan pengkerutan selaput lendir ileLrm ..... 95
-*:": 16 Kekeruhan kornea karena infeksi selaput lendir mata
pada kejadian radang mata menular ... .. . .. 102
-- - l7 Paru sapi terinfeksi oleh Tuberkulosis .. .. 112
..-:r:18. Seekor pedet menderita akabane 116
*. -- _ - 10
t ). Jejas jaringan pada sapi menderita BVD I19
*. :.: 10. Puting susu sapi yang terserang cacar 121
*-:.: ll. Seekor sapi penderita Demam Tiga Hari yang lemah,
terbaring dan malas berdiri 123
ll. Sapi menderita MCF t26

13
Gambar 23. Seekor sapi menderita penyakit Jembrana 129
Gambar 24. Sapi menderita penyakit Lumpy Skin atau Kulit Kasar.. 133
Gambar 25. Penyakit mulut dan kuku 135
Gambar 26. Seekor sapi menderita rabies . . 139
Gambar 27. Gejala dan jejas jaringan pada sapi
yang terserang rinderpest .. ...... ..... t42
Gambar 28. Penampilan mikroskopis Anaplasma marginale t47
Gambar 29. Penampilan mikroskopis B abe sia big emina t49
Gambar 30. Penampilan mikroskopis Theile ria sp. t52
Gambar 31. Penampilan mikroskopis Trypanosoma evanst 155
Gambar 32. Skema daur hidup Fasciola hepatica 158
Gambar 33. Bagan daur hidup Taenia saginata dengan bentuk
larvanya sistiserkosis pada sapi 163
Gambar 34. Jejas kulit pada sapi karena kaskado 169
Gambar 35. Daur hidup pertumbuhan caplak dengan satu,
dua atau tiga ekor induk semang r73
Gambar 36. Diagram irisan tampak samping bak celup 176
Gambar 37 . Alat penyemprot sapi dengan akarisida..... . r79
Gambar 38. Jejas pada kepala seekor sapi yang terserang
aktinomikosis 183
Gambar 39. Seekor sapi yang terserang ringworm..... 185
Gambar 40. Jejas nekrotik berwarna kelabu pada selaput lendir perut
kitab-kitab seekor sapi yang terserang aspergilosis ........... 187
Gambar 41. Kacang tanah . . 189
Gambar 42. Lantana camara... 190
Gambar 43. Ricinus communis 191
Gambar 44. Liliaceae t92
Gambar 45. Oleandra 192
Gambar 46. Casava. 193
Gambar 47. Satu set peralatan untuk bedah bangkai ........ .. 196
Gambar 48. Posisi rebahan karkas seekor sapi sebelum dilakukan
bedah bangkai
Gambar 49. Anatomi paru seekor sapi , I99
Gambar 50. Penampang bagian jantung dengan pembagian bilik dan
serambinya... 199
Gambar 51. Anatomi hati pada seekor sapi dengan pembagian tiap
lobusnya.. .
200
Gambar 52. Anatomi ginjal seekor sapi... ..... .... 20r
Gambar 53. Penampang kepala dan.arah pemotongan dilihat dari
tampak samping dan dqPan 20r
Gambar 54. Kandang penjepit untuk memperdaya sapi 206
Gambar 55. Cara memperdaya sapi untuk direbahkan.. 207
Gambar 56. Cara pengambilan darah dari vena leher... .......... 208
Garnbar 57. Cara pengambilan darah dari vena di ekor.... ' 209
C.ambar 58. Cara pengambilan darah dari vena di telinga..... 209
Gambar 59. Penyiapan serum 2r3
Csmbar 60. Spesimen uji patologi 2t4
Gambar 61. Pengiriman tinja untuk uji parasit cacing 2t7
Gmrbar 62. Cara pembuatan sediaan ulas darah :" "' 218
Csrnbar 63. Contoh reaksi uji aglutinasi pada bruselosis 224

15

Anda mungkin juga menyukai