Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM.

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,


karena limpahan rahmat dan hidayah Nyalah sehingga makalah yang berjudul
“ INTERPOLASI ” dapat tersusun dan selesai tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak pihak yang terkait
yang telah membantu penyusunan makalah ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih


jauh dari sempurna. Juga kemungkinan kesalahan cetak tak dapat dihindarkan.
Karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak
sangat diharapkan penyusun.
Demikianlah, mudah mudahan makalah ini dapat dimanfaatkan sebaik baiknya.

Medan, September 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Permasalahan yang banyak berhubungan dengan pola suatu data
adalah fungsi yang melibatkan data.Sebagai contoh bila diketahui data-
data penjualan suatu produk, akan muncul pertanyaan adakah yang fungsi
yang menyatakanbahwa penjualan merupakan fungsi dari waktu.Contoh
kenyatan yang menunjukkan bahwa penjualan dipengaruhi oleh waktu
ialah “penjualan es campur pada siang hari akan lebih baik dari pada
penjualan di malam hari.
Kenyataan tersebut dapat di katakana bahwa penjualan merupakan
fungsi dari waktu .Persoalannya adalah bagaiman menyajikan fungsi
tersebut.I ni adalah persoalan yang sangat tidak mudah untuk di pecahkan ,
karena betapa idealnya bila di ketahui suatu fungsi yang bias menyatakan
penjualan adalah fungsi waktu atau di tuliskan dengan J = F (t ).
Untuk dapat menyajikan fungsi , yang dapat di lakukan adalah
menggunakan fungsi pendekatan , yaitu fungsi yang paling sesuai untuk
menyatakan suatu data berdasarkan model fungsi tertentu seperti model
fungsi linear , fungsi eksponensial , dan fungsi polinomeal .Cara
pendekatan semacam ini di namakan dengan regeresi.
Cara pendekatan yang lain bukan untuk menyatakan fungsi tetapi
untuk mencari nilai – nilai antara titik – titik yang di ketahui sehingga pola
fungsinya semakin jelas terlihat atau membentuk suatu kurva .Cara
pendekatan ini di namakan dengan interpolasi .Interpolasi di gunakan
untuk menentukan titik – titik yang lain berdasarkan fungsi pendekatan
yang di tentukan sebelumnya.
Interpolasi linear adalah suatu bentuk interpolasi untuk
menentukan titik –titik antara dari titik –titik yang di ketahui
menggunakan fungsi pendekatan yang berupa fungsi linear dengan
interpolasi linear akan di peroleh sejumlah titik antara dua titik 𝑝1 (𝑥1 ,𝑦1)
dan 𝑝2 (𝑥2 ,𝑦2 ) .Interpolasi lagrange adalah suatu bentuk interpolasi dengan
fungsi pendekatan berupa fungsi polinomal lagrange.Pada transformasi
lagrange, fungsi polynomial pangkt n memerlukan n+1 titik.Bila jumlh
titiknya 2 buah ,maka interpolasi lagrange akan menjadi interpolasi
linear.Untuk mencari titik (𝑥, 𝑦) pada nilai x yang ditentukan dengan
diketahui n buah titik (𝑥1 ,𝑦1), (𝑥2 ,𝑦2 ),…..,(𝑥𝑛 ,𝑦𝑛 ) menggunakan
interpolasi lagrange.
II. PEMBAHASAN
I . PENGERTIAN DAN TUJUAN INTERPOLASI
A. Pengertian
Interpolasi adalah proses pencarian dan penghitungan nilai suatu fungsi
yang grafiknya melewati sekumpulan titk yang diberikan. Titik-titik tersebut
mungkin merupakan hasil eksperimen dalam sebuah percobaan, atau diperoleh
dari suatu fungsi yang diketahui.
B. Tujuan
adapun kegunaan lain dari interpolasi adalah untuk menaksir harga-harga
tengah antara titik data yang sudah tepat. Interpolasi mempunyai orde atau derajat.
MACAM-MACAM INTERPOLASI

A. Interpolasi Linier

Interpolasi linear atau interpolasi lanjar adalah interpolasi dua buah titik
dengan sebuah garis lurus. Misal diberikan dua buah titik, (x0,y0) dan (x1,y1).
Polinom yang menginterpolasi kedua titik itu adalah persamaan garis lurus yang
berbentuk:
𝑃(𝑥 ) = 𝑎0 + 𝑎1 𝑥
Gambar dibawah ini memperlihatkan garis lurus yang menginterpolasi titik-titik
(x0,y0) dan (x1,y1).

(x1,y1

(x0,y0

Gambar 1.1 Interpolasi Linier

(x0,y0

(x1,y1

X
Gambar 1.2 Interpolasi Linie
Dalam menentukan persamaan dari interpolasi linear dapat dilakukan
melalui cara berikut:
Menentukan titik-titik antara dari 2 buah titik dengan menggunakan garis lurus.

P2 (x2,y2)

(x,y)

P1(x1,y1)

X
Gambar 1.3 Interpolasi Linier

Persamaan garis lurus yang melalui 2 titik P1 (x0,y0) dan P2 (x1,y1) dapat dituliskan
dengan:

𝑥 − 𝑥1 𝑦 − 𝑦1
=
𝑥2 − 𝑥1 𝑦2 − 𝑦1

Sehingga diperoleh persamaan dari interpolasi linear sebagai berikut:

𝑥 − 𝑥1
𝑦= (𝑦 − 𝑦1 ) + 𝑦1
𝑥2 − 𝑥1 2
Perbandingan jarak (X – X1) dengan jarak (X2 – X1) sama dengan
perbandingan jarak (Y – Y1) dengan jarak (Y2 – Y1). Dengan cara ini setiap titik
yang berada di antara dua titik diketahui memiiki hubungan linear akan dapat
ditentukan dengan perhitungan menggunakan rumus interpolasi linear tersebut.

Interpolasi linear adalah salah satu jenis interpolasi yang banyak digunakan
dalam berbagai bidang terutama dalam bidang matematika. Karena banyak
digunakan dalam perhitungan, rumus interpolasi ini biasanya sudah tersedia dalam
program-program perhitungan menggunakan software (program komputer).
Berikut ini adalah contoh perhitungan suatu nilai menggunakan interpolasi linear.

Contoh soal :

1. Pada data percobaan pemanasan sampel bahan diketahui bahwa setelah


pemanasan 5 menit suhu bahan 42 derajat Celsius dan setelah pemanasan 10
menit suhu bahan menjadi 48 derajat Celsius. Perkirakan suhu benda setelah
pemanasan 7 menit dengan interpolasi linear!

Jawab:
X1 = 5 menit
Y1 = 42 derajat celsius
X2 = 10 menit
Y2 = 48 derajat celsius
X = 7 menit

𝑥 − 𝑥1
𝑦= (𝑦 − 𝑦1 ) + 𝑦1
𝑥2 − 𝑥1 2
7−5
𝑦= (48 − 42) + 42
10 − 5
𝑦 = 44,4
Maka perkiraan suhu benda setelah pemanasan semalam 7 menit adalah 44,4
derajat Celsius.
2. Didapatkan data nilai x = 0,3. Cari nilai y dari tabel berikut ini !
Nilai X Nilai Y

0,2 1,818

0,4 1,880

X1 = 0,2
Y1 = 1,818
X2 = 0,4
Y2 = 1,880
X = 0.3

𝑥 − 𝑥1
𝑦= (𝑦 − 𝑦1 ) + 𝑦1
𝑥2 − 𝑥1 2
0,3 − 0,2
𝑦= (1,880 − 1,818) + 1,818
0,4 − 0,2
𝑦 = 1,849
Maka nilai y pada saat x = 0,3 adalah 1,849
B. Interpolasi kuadratik

Interpolasi Kuadratik adalah menentukan titik-titik antara 3 buah titik


dengan menggunakan pendekatan fungsi kuadrat 3 titik yang diketahui:
P1(x1,y1), P2(x2,y2) dan P3(x3,y3)

Maka nilai Y pada pada suatu titik X adalah :

𝑦 = 𝑏0 + 𝑏1 (𝑥 − 𝑥0 ) + 𝑏2 (𝑥 − 𝑥0 )(𝑥 − 𝑥1 )
Dimana :

𝑏0 = 𝑦0
𝑦1 − 𝑦0
𝑏1 =
𝑥1 − 𝑥0
𝑐1 − 𝑏1
𝑏2 =
𝑥2 − 𝑥0
𝑦2 − 𝑦1
𝐶1 =
𝑥2 − 𝑥1
Contoh Soal

1. Dalam suatu eksperimen fisika pergerakan sebuah benda pedat berbentuk


parabola. Dengan data sebagai berikut :

t (detik) Y (m)

5 2,01

6,5 2,443

8 2,897

Dengan menggunakan interpolasi kuadratik perkirakan ketinggian bola


pada saat 𝑡 = 7 detik.

Penyelesaian :

Dari tabel maka dapat kita peroleh data sebagai berikut

𝑦 = 𝑏0 + 𝑏1 (𝑥 − 𝑥0 ) + 𝑏2 (𝑥 − 𝑥0 )(𝑥 − 𝑥1 )

𝑏0 = 2.01
0,433
𝑏1 =
1,5
0,454
𝐶1 =
1,5
7
𝑏2 =
1500
Maka
0,433 7
𝑦 = 2.01 + (7 − 5) + (7 − 5)(7 − 6,5)
1,5 1500
𝑦 = 2,592
C. Interpolasi Kubik
Interpolasi kubik atau interpolasi beda terbagi newton merupakan
pengembangan dari interpolasi kuadratik. Interpolasi kubik menggunakan 4 titik
yaitu (𝑥0 − 𝑦0 ), (𝑥1 − 𝑦1 ), (𝑥2 − 𝑦2 ) 𝑑𝑎𝑛 (𝑥3 − 𝑦3 ) yang berada pada paling
dekat dengan nilai x
Adapun rumus untuk mencari nilai y pada sebuah titik x adalah :

𝑦 = 𝑏0 + 𝑏1 (𝑥 − 𝑥0 ) + 𝑏2 (𝑥 − 𝑥0 )(𝑥 − 𝑥1 ) + 𝑏3 (𝑥 − 𝑥0 )(𝑥 − 𝑥1 )(𝑥 − 𝑥2 )


Dimana :

𝑏0 = 𝑦0
𝑦1 − 𝑦0
𝑏1 =
𝑥1 − 𝑥0
𝑐1 − 𝑏1
𝑏2 =
𝑥2 − 𝑥0
𝑦2 − 𝑦1
𝐶1 =
𝑥2 − 𝑥1
𝑐2 − 𝑏2
𝑏3 =
𝑥3 − 𝑥0
𝑑1 − 𝑐1
𝐶2 =
𝑥3 − 𝑥1
𝑦3 − 𝑦2
𝑑1 =
𝑥3 − 𝑥3
Contoh soal
Perhatikan data tabel dibawah ini

X y Hitunglah nila y pada titik x = 5

1 3

4 5

7 9

10 16

Penyelesaian :

𝑦 = 𝑏0 + 𝑏1 (𝑥 − 𝑥0 ) + 𝑏2 (𝑥 − 𝑥0 )(𝑥 − 𝑥1 ) + 𝑏3 (𝑥 − 𝑥0 )(𝑥 − 𝑥1 )(𝑥 − 𝑥2 )

𝑏0 = 𝑦0 = 3
𝑦1 − 𝑦0 5 − 3 2
𝑏1 = = =
𝑥1 − 𝑥0 4 − 1 3
𝑦2 − 𝑦1 9 − 5 4
𝐶1 = = =
𝑥2 − 𝑥1 7 − 4 3
4 2
𝑐1 − 𝑏1 3 − 3 1
𝑏2 = = =
𝑥2 − 𝑥0 7 − 1 9
𝑦3 − 𝑦2 16 − 9 7
𝑑1 = = =
𝑥3 − 𝑥2 10 − 7 3
7 4
𝑑1 − 𝑐1 − 1
𝐶2 = = 3 3 =
𝑥3 − 𝑥1 10 − 4 6
1 1
𝑐2 − 𝑏2 − 1
𝑏3 = = 6 9 =
𝑥3 − 𝑥0 10 − 1 162
Maka
𝑦 = 𝑏0 + 𝑏1 (𝑥 − 𝑥0 ) + 𝑏2 (𝑥 − 𝑥0 )(𝑥 − 𝑥1 ) + 𝑏3 (𝑥 − 𝑥0 )(𝑥 − 𝑥1 )(𝑥 − 𝑥2 )
2 1 1
𝑦 = 3 + (5 − 1) + (5 − 1)(5 − 4) + (5 − 1)(5 − 4)(5 − 7)
3 9 162
491
𝑦=
81
D. Interpolasi Lagrange

 Interpolasi Beda Terbagi Newton untuk fungsi pendekatan polynomial yang


tinggi akan terlalu panjang.
 Interpolasi Lagrange membuat sebuah fungsi pendekatan tanpa harus
menurunkan berkali-kali.
 Menggunakan fungsi pendekatan polynomial
 Menggunakan jumlah titik yang fleksibel tergantung pada orde yang ingin
digunakan.

Pada interpolasi Lagrange pada orde n, nilai y pada sebuah nilai x diperoleh
dengan:

Dimana :

Interpolasi Lagrange Orde 2

 Menggunakan dua titik pendekatan (x0,y0) dan (x1,y1)

Nilai y pada sebuah nilai x diperoleh dengan:

Dimana :
Contoh 4:

Diketahui data sebagai berikut

x y

2 3

4 6

5 8

10 12

Untuk x=5, maka diambil titik data (2,3) dan (4,6). Berapa nilai y?

Penyelesaian:

5−4 5−2
𝐿0 = 2−4 = −0.5 𝐿1 = 4−2 = 1.5

𝑦0 = 3 𝑦1 = 6

𝑦 = (−0.5)3 + (1.5)6 = 7.5

Maka nilai y ketika x=5 dimana titik datanya (2,3) dan (4,6) adalah 𝟕. 𝟓

Interpolasi Lagrange Orde 3

 Menggunakan tiga titik pendekatan (x0,y0), (x1,y1) dan (x2,y2)

Nilai y pada sebuah nilai x diperoleh dengan:


Dimana :

Contoh 5:

Diketahui data sebagai berikut

x y

2 3

4 6

5 8

10 12

Untuk x=5, maka diambil titik data (2,3), (4,6), dan (5,8). Berapa nilai y?

Penyelesaian:

5−4 5−5 5−2 5−4


𝐿0 = 2−4 ∙ 2−5 = 0 𝐿2 = 5−2 ∙ 5−4 = 1

5−2 5−5
𝐿1 = 4−2 ∙ 4−5 = 0

𝑦 = 0 + 0 + (1)8 = 8

Maka nilai y ketika x=5 dimana titik datanya (2,3), (4,6), dan (5,8). Adalah 8
BAB III
P E NU TU P
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari makalah ini ialah:
1. Interpolasi didefinisikn sebagai cara untuk mengestimasi nilai dari fungsi
yang diberikan oleh Kelompok data.
2. Interpolasi linear adalah interpolasi dua buah titik dengan sebuah garis
lurus.Misal diberikan dua buah titik (𝑥0 , 𝑦0 ) dan (𝑥1 , 𝑦1), polinom yang
menginterpolasikan dua buah titik ini ialah:
𝑓(𝑥 )−𝑓(𝑥
𝑓1 (𝑥 )=f(𝑥0 )+ 𝑥1 −𝑥 0 (x-𝑥0 )\
1 0

3. Interpolasi kuadrat ialah digunakan untuk mencari titik-tiik antara dari 3


buah titik yaitu
P1(𝑥0 , 𝑦0 ),p2(𝑥1 , 𝑦1), dan p3(𝑥2 , 𝑦2 ) .polinom yang digunakan untuk
persamaan ini ialah:

𝑓2 (x)=𝑏0 + 𝑏1 (𝑥 − 𝑥0 ) + 𝑏2 (𝑥 − 𝑥0 )(𝑥 − 𝑥1 )
4. Interpolasi kubik ialah digunakan untuk mencari empat buah titik
data.misalnya diberikan titik-
titik (𝑥0 , 𝑦0 ),(𝑥1 , 𝑦1),(𝑥2 , 𝑥2 ),dan (𝑥3 , 𝑦3 ).polinom yang
mengintrpolasikan titik-titik tersebut ialah:

𝑦 = 𝑏0 + 𝑏1 (𝑥 − 𝑥0 ) + 𝑏2 (𝑥 − 𝑥0 )(𝑥 − 𝑥1 ) + 𝑏3 (𝑥 − 𝑥0 )(𝑥 − 𝑥1 )(𝑥 − 𝑥2 )


5. Polinom lagrange ialah perumusan ulang darri polinom newton yang
menghindari komputasi beda-beda terbagi.secara singkat dapat dinyatakan
dengan:
𝑓𝑛 (𝑥 ) =∑𝑛𝑖=0 𝐿𝑖 (𝑥 )𝑓(𝑥𝑖 )
Dengan :
𝑛 𝑥−(𝑥𝑗 )
𝐿𝑖 (x) =∏𝑗=0
𝑥𝑖 −𝑥𝑗
𝑗≠𝑖

Dimana menunjukkan “hasilkali dari”.Misalnya versi linear (n-1) adalah


𝑥−𝑥1 𝑥−𝑥0
𝑓𝑖 (𝑥 ) =𝑥 f(𝑥0 )+𝑥 𝑓(𝑥1 )
0 −𝑥1 1 −𝑥0

Dan versi orde kedua adalah :


(𝑥−𝑥1 )(𝑥−𝑥2 ) (𝑥−𝑥0 )(𝑥−𝑥2 ) (𝑥−𝑥0 )(𝑥−𝑥1 )
𝑓2 (x) = f(𝑥0 ) + (𝑥 f(𝑥1 ) + (𝑥 f(𝑥2 )
𝑥0 −𝑥1 1 −𝑥0 )(𝑥1− 𝑥2 ) 2 −𝑥0 )(𝑥2 −𝑥1 )

Anda mungkin juga menyukai