&
Distribusi Bernouli
Dosen pengampu : Nur Asma Riani Siregar, S.Pd., M.Pd
Kelompok 3 terdiri dari:
● DWI FAJRI HASANAH HARAHAP/NIM : 2103020003
Apabila sebuah eksperimen mempunyai dua hasil yang muncul, seperti "sukses" dan "gagal",
dengan masing-masing peluangnya p dan (1 - p), maka peristiwa yang diperhatikan, baik sukses
maupun gagal akan berdistribusi Bernoulli.
Peubah acak X dikatakan berdistribusi Bernoulli, jika dan hanya jika fungsi peluangnya berbentuk:
Penulisan notasi peubah acak yang berdistribusi Bernoulli adalah B(x; 1, p), artinya peubah acak X
berdistribusi Bernoulli dengan peristiwa yang diperhatikan, baik sukses maupun gagal dinyatakan
dengan 𝑥, banyak eksperimen yang dilakukan satu kali, dan peluang terjadinya peristiwa yang
diperhatikan, baik sukses maupun gagal sebesar p.
Sebuah eksperimen dikatakan mengikuti distribusi Bernoulli, jika eksperimen itu memenuhi sifat-
sifat sebagai berikut:
1. Eksperimennya terdiri atas dua peristiwa, yaitu peristiwa yang diperhatikan (sering disebut
peristiwa sukses) dan peristiwa yang tidak diperhatikan (sering disebut peristiwa gagal)
2. Eksperimennya hanya dilakukan sekali saja
Rataan, Varians, dan Fungsi Pembangkit Momen
•𝝁=𝒑
• σ2 = (𝟏 − 𝒑)
• 𝑴(𝒕) = (𝟏 − 𝒑) + 𝒑.et ; 𝒕 ∈ 𝑹
Bukti:
1.Berdasarkan definisi varians diskrit, maka:
𝝁 = E(X)=σ𝑥 𝑥.P(x)
=σ1𝑥=0 𝑥. 𝑝 𝑥 (1 − 𝑝)1−𝑥
=0 + 𝑝1(1 − 𝑝)1−1
= 𝐸 𝑋 = 𝑝 (𝑡𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘𝑡𝑖)
2. Berdasarkan definisi varians 3. Berdasarkan definisi fungsi
diskrit, maka: pembangkit momen diskrit, maka:
𝜎 2 = 𝑉𝑎𝑟 𝑋 = (𝑥 − 𝜇)2 . 𝑝(𝑥) 𝑀𝑥 𝑡 = 𝑒 𝑡𝑥 . 𝑝(𝑥)
𝑥
1 𝑥
= (𝑥 − 𝑝)2 . 𝑝 𝑥 (1 − 𝑝)1−𝑥 =σ𝑥 𝑒 𝑡𝑥 . 𝑝(𝑥)(1 − 𝑝)1−𝑥
𝑥=0 = 𝑒 0 )(𝑝0 1 − 𝑝1 + (𝑝𝑡 )(1 − 𝑝)0
= 0 − 𝑝 2 𝑝 0 (−𝑝) + 1 − 𝑝 2 (𝑝1 )(1 − 𝑝)0 = 1 − 𝑝 + 𝑝. 𝑒 𝑡
=𝑝2 − 𝑝3 + 𝑝 − 2𝑝2 + 𝑝3
=𝑝 − 𝑝2
=𝑉𝑎𝑟 𝑋 = 𝑝 1 − 𝑝 (𝑡𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘𝑡𝑖)
CONTOH
1
1. Apakah artin 𝑌 − 𝐵(𝑦; 1, 4)? Kemudian tuliskan bentuk fungsi peluangnya!
Penjelasan:
1 1
𝑌 − 𝐵(𝑦; 1, ) artinya peubah acak Y mengikuti distribusi Bernouli dengan peluang peristiwa sukses sebesar dan banyak
4 4
peristiwa sukses y.
Fungsi peluang dari Y adalah:
𝑦 1−𝑦
1 3
𝑃 𝑦 =𝑃 𝑌=𝑦 = ; 𝑦 = 0,1
4 4
2. Jika 𝑋~𝐵(𝑥; 1, 𝑝), maka tentukan μ dan 𝜇2, berdasarkan hasil pembangkit
momennya.
Penyelesaian :
* 𝑀𝑥 𝑡 = 1 − 𝑝 + 𝑝. 𝑒 𝑡 ; 𝑡 ∈ 𝑅
𝜇 = 𝜇1 = 𝑀𝑥 (𝑡)]
=𝑝. 𝑒 𝑡 ]𝑡=0
=𝜇1 = 𝑝
* 𝜇2 = 𝜇2 − (𝜇)2
=𝑀𝑥 ]𝑡=0 − 𝑝2
=𝑝. 𝑒 𝑡 ]𝑡=0 − 𝑝2
=𝑝 − 𝑝2
=𝑝(1 − 𝑝)
1
3. Misalnya 𝑌~𝐵(𝑦; 1, ). Tentukan fungsi distribusi Y !
4
Penjelasan:
𝑦 1−𝑦
1 3
𝑃 𝑦 =𝑃 𝑌=𝑦 = ; 𝑦 = 0,1
4 4
3
Jadi dapat disimpulkan 𝑝(0) =
4
𝑃 1 = ¼
F 𝑦 =σ𝑡≤𝑦 𝑝 𝑡 =σ𝑡≤1 𝑝 𝑡
=p 0 +p 1
3 1
=4 + 4
F 𝑦 =1
Sehingga : F 𝑦 =0;y< 0
3
= ;0≤ 𝑦 < 1
4
= 1;y≥ 1
2. DISTRIBUSI BINOMIAL
PowerPeubah acak X dikatakan berdistribusi binomial, jika dan hanya jika fungsi
peluangnyaberbentuk:
p(x) = P(X=x) = (n¦x) p^x(1-p)n-x ; x = 0, 1, 2, 3, ..., n
Peubah acak X yang berdistribusi binomial dikatakan juga peubah acak binomial.
Dalam teori probabilitas dan statistika, distribusi binomial adalah distribusi
probabilitas diskrit yakni jumlah keberhasilan dalam n percobaan ya atau tidak
dimana setiap hasil percobaan memiliki probabilitas (P). Eksperimen berhasil atau
gagal juga disebut percobaan bernoulli. Distibusi binomial atau distribusi bernouli
ditemukan oleh James Bernouli adalah suatu distribusi teoretis yang menggunakan
variabel random diskrit yang terdiri dari dua kejadian yang berkomplemen, seperti
sukses – gagal, ya – tidak, baik – cacat. Adapun ciri – ciri dari distribusi binomial
adalah :
Setiap percobaan hanya memiliki dua peristiwa, seperti ya – tidak, sukses – gagal.
Probabilitas suatu peristiwa adalah tetap, tidak berubah untuk setiap percobaan.
Percobaannya bersifat independen, artinya peristiwa dari suatu percobaan tidak
mempengaruhi atau dipengaruhi peristiwa dalam percobaan lainnya.
𝑒 𝑡𝑥 𝑓 𝑥 𝑏𝑖𝑙𝑎 𝑥 𝑑𝑖𝑠𝑘𝑟𝑖𝑡
= 𝑥
∞
න 𝑒 𝑡𝑥 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 𝑏𝑖𝑙𝑎 𝑥 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢
−∞
Fungsi pembangkit momen atau fungsi MGF dari distribusi binomial adalah
𝑀𝑥 𝑡 = 1 − 𝑝 + 𝑝𝑒 𝑡 n
Kita tahu bahwa MGF suatu distribusi diperoleh dari E 𝑒𝑡𝑥 Dengan demikian, MGF dari distribusi binomial
dapat diperoleh sebagai berikut:
Kita tahu bahwa MGF suatu distribusi diperoleh dari
E(𝑒𝑡𝑥) Dengan demikian, MGF dari distribusi binomial
dapat diperoleh sebagai berikut:
E(x2 )=M 𝑋𝑛 𝑡 = 0
𝑑2 n|t = 0
= 1 − 𝑝 + 𝑝𝑒 𝑡
𝑑𝑡2
𝑑 𝑡
𝑡 − + 𝑒
=𝑑𝑡 np𝑒 1 𝑝 𝑝 n-1|t=0
𝑡 𝑡
𝑒 𝑒
= 𝑛 𝑛−1 𝑝𝑒 𝑡 2 (1-p+p𝑒 𝑡 )n-1+np (1-p+p )n-1|t=0
=n(n-1)p2+np
2 2 2
= 𝑛 𝑝 − 𝑛𝑝 + 𝑛𝑝
Contoh soal 1
1. Misalnya kita mengundi sebuah dadu yang seimbang sebanyak 8 kali. Hitung peluang bahwa munculnya mata
dadu 5 paling sedikit 6 kali.
Penyelesaian:
Misalnya X menyatakan banyak mata dadu 5 yang muncul
Dengan n = 8 dan p = ⅙
Maka fungsi peluang x adalah:
8
P(x) =(𝑥 ) (⅙)x (⅚)8-x ; x = 1, 2, 3, ..., 8
Jadi:
P(x ≥ 6) = P(x = 6, 7, 8)
= P(x = 6) + P(x = 7) + P(x = 8)
8
= 6 (⅙)6(⅚)8-6+ (8¦7) (⅙)7 (⅚)8-7 + (8¦8) (⅙)8 (⅚)8-8
700 40 1
= 1.679,616+ 1.679,616+ 1.679,616
741
= 1.679,616
= 0,00044
Contoh soal 2
𝐸(𝑥) 6
=
𝑉𝑎𝑟(𝑥) 3,6
𝑛.𝑝 6
=
𝑛.𝑝.𝑞 3,6
6q=3,6
q=0,6
selanjutnya kita mencari nilai p:
p+q=1
p+0,6=1 p=1-0,6 p=0,4
setelah diketahui nilai p = 0,4 maka dapat menentukan nilai n dengan emasukkan kerumus rataan:
n.p=6
n . 0,4 = 6
6
n=0,4
n= 15
thankyou