Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPALA RUANG

Disusun Oleh
TEGAR AJITAMA
20180430067

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2019
A. Pengertian
Kepala Ruangan diberi tanggung jawab untuk memperkerjakan, mengembangkan dan
mengevaluasi stafnya. Mereka di berikan tanggung jawab untuk pengembangan anggaran
tahunan unit yang di pimpinnya dan memegang kewenangan untuk mengatur unit sesuai
tugas dan tanggung jawabya, memantau kualitas perawatan, menghadapi masalah tenaga
kerjanya, dan melakukan hal-hal tersebut dengan biaya yang efektif (Potter & Perry,
2005).
Menurut Arwani& Supriyatno(2006) Kepala ruangan disebuah ruangan keperawatan,
Perlu melakukan kegiatan koordinasi,kegiatan unit yang menjadi tanggung jawabnya dan
melakukan kegiatan evaluasi, kegiatan penampilan kerja staff dalam upaya
mempertahankan kualitas pelayanan pemberian asuhan keperawatan dapat dipilih
disesuaikan dengan kondisi dan jumlah pasien, dan kategori pendidikan serta pengalaman
staf di unit yang bersangkutan.
B. Klasifikasi Kepala ruang
1. Lulusan sarjana keperawatan atau D3 keperawatan dengan pengalaman kerja minimal
3 tahun
2. Memiliki pendidikan atau pelatihan manajemen bangsal atau ruangan
3. Memahami tata kelola rimah sakit
4. Memiiki kemampuan leadership yang baik
5. Bersikap kooperativ terhadap kebiijakan rumah sakit
6. Tegas berwibawa dan sehat
7. Kepala ruang untuk unit khusus memiliki salah satu sertifikat pelatihan dibawah ini:
a) Ruang UGD meliputi, PPGD, BTLS, BCLS, ATLS, dan ACLS
b) Ruang intensif meliputi PPGD, ACLS, pelatihan ICU, dan dasar-dasar kardio
vaskuler
c) Ruang OK meliputi PPGD, pelatihan OK, keterampilan bedah dasar dan anastesi
d) Ruang HD meliputi PPGD, pelatihan HD dan teknik dialysis (Arwani &
Supriyatno, 2006)
C. Uraian Tugas Kepala Ruang
Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston (2010) sebagai berikut:
1. Perencanaan:
1) Menunjuk ketua tim yang bertugas di kamar masing-masing.
2) Mengikuti serah terima pasien dari shift sebelumnya.
3) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien.
4) Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkanberdasarkan aktifitas dan
kebutuhan pasien.
5) Merencanakan metode penugasan dan penjadwalan staf.
6) Merencanakan strategi pelaksanaan asuhan keperawatan.
7) Merencanakan kebutuhan logistik dan fasilitas ruangan kelolaan.
8) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
2. Pengorganisasian dan ketenagaan:
1) Merumuskan metode penugasan keperawatan.
2) Merumuskan tujuan dari metode penugasan keperawatan.
3) Merumuskan rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas.
4) Membuat rentang kendali diruang rawat.
5) Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, misal: membuat roster dinas,
mengatur tenaga yang ada setiap hari sesuai dengan jumlah dan kondisi pasien.
6) Mengatur dan mengendalikan pelaksanaan asuhan keparawatan dalam bentuk
diskusi, bimbingan dan penyampaian informasi.
7) Mengatur dan mengendalikan logistik dan fasilitas ruangan
8) Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktek.
9) Mendelegasikan tugas kepada ketua tim.
10) Melakukan koordinasi dengan tim kesehatan lain.
11) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
3. Pengarahan:
1) Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim.
2) Memberikan pengarahan kepada ketua tim tentang pelaksanaan asuhan
keperawatan dan fungsi-fungsi manajemen.
3) Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan
asuhan keperawatan pasien.
4) Memberikan motivasi dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
sikap.
4. Pengawasan:
1) Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua tim
maupun anggota tim/ pelaksana mengenai asuhan keperawatan yang diberikan
secara langsung kepada pasien.
2) Melalui evaluasi: mengevaluasi upaya/ kerja ketua tim dan anggota tim/
pelaksana dan membandingkan dengan peran masing-masing serta dengan
rencana keperawatan yang telah disusun.
3) Memberi umpan balik kepada ketua tim.
4) Mengatasi masalah dan menetapkan upaya tindak lanjut.
5) Pengendalian logistik dan fasilitas ruangan.
6) Memperhatikan aspek etik dan legal dalam pelayanan keperawatan.
7) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
D. TANGGUNG JAWAB KEPALA RUANG
Dalam melaksanakan tugasnya kepala ruangan bertanggung jawab kepada kepala
instalansi terhadap hal-hal sebagai berikut:
1. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga keperawatan
2. Kebenaran dan ketepatan progam pengembangan pelayanan keperawatan
3. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga keperawatan
4. Kelancaran kegiatan orientasi perawat baru
5. Kebenaran dan ketepatan protab / SOP pelayanan keperawatan
6. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksanaan pelaksaaan keperawatan
7. Kebenaran dan ketepatan kebutuhan dan penggunaan alat
8. Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan progam bimbingan siswa/mahasiswa institusi
pendidikan keperawata (Marquis & Houston, 2010).

E. WEWENANG KEPALA RUANG


Dalam menjalankan tugasnya Kepala Ruangan mempunyai wewenang sebagai berikut:
1. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
2. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf keperawatan
3. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga keperawatan,
peralatan dan mutu asuhan keperawatan di ruang perawatan
4. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang Kepala
Ruangan
5. Menghadiri rapat berkala dengan kepala instansi/Kasi/Kepala Rumah Sakit untuk
kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan (Marquis & Houston, 2010).
DAFTAR PUSTAKA

Marquis, B.L. & Huston, C.J. (2010). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan: Teori dan
Aplikasi. Edisi keempat. Jakarta: EGC
Arwani & Supriyatno (2006). Manajemen bangsal keperawatan. (Cetakan Pertama).
Jakarta: EGC
Potter, P.A, Perry, A.G.Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses, Dan Praktik.Edisi 4.Volume 1.Alih Bahasa : Yasmin Asih, dkk.
Jakarta : EGC.2005

Anda mungkin juga menyukai