Anda di halaman 1dari 20

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

KELUARGA BERENCANA (KB)

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan

Dosen Pengampu: Ros Endah Happy Patriyani,S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh :

Maulana Adhi Setyo . N (P27220018148)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

PROGRAM SARJANA TERAPAN

POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA

TAHUN 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Keluarga Berencana(KB)

Sub Pokok Bahasan : Penggunaan Alat Kontrasepsi

Sasaran : Keluarga Di Desa Petung

Tempat : Balai Desa Petung

Waktu : 30 menit

Hari/Tanggal : Rabu, 28 Agustus 2019

A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan masyarakat
dapat mengerti, serta memahami tentang konsep keluarga berencana dan pentingnya
penggunaan alat kontrasepsi, pentingnya mengatur jarak kehamilan dan merencanakan
kehamilan.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan masyarakat
mmahami materi in:
a. Mampu menjelaskan pengertian KB
b. Mampu menjelaskan tujuan penggunaan alat kontrasepsi
c. Mampu menyebutkan pengertian kontasepsi
d. Mampu menjelaskan cara memilih alat kontrasepsi
e. Memahami macam-macam alat kontrasepsi

B. Materi (terlampir)
1. Pengertian KB
2. Tujuan penggunaan alat kontrasepsi
3. Pengertian kontasepsi
4. Cara memilih alat kontrasepsi
5. Macam-macam alat kontrasepsi
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi

D. Media
1. LCD
2. Laptop
3. Leaflet
4. Poster
5. Alat Peraga

E. Kegiatan Penyuluhan Keluarga Berencana

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Peserta


(menit)
1. Perkenalan 5 menit a. Memberi salam a. Menjawab salam
dan b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
pembukaan c. Menjelaskan tujuan

2. Inti 20 menit Menjelaskan tentang : a. menyimak


a. Pengertian KB b. mendengarkan atau
b. Tujuan penggunaan
memperhatikan
alat kontrasepsi
c. Pengertian kontasepsi
d. Cara memilih alat
kontrasepsi
e. Macam-macam alat
kontrasepsi
f. Demonstrasi
3. Penutup 5 menit a. Tanya jawab a. Bertanya
b. Menyimpulkan b. Menjawab
c. Evaluasi pertanyaan
d. Memberi salam c. Menjawab salam
F. Evaluasi
1. Cara : : Lisan
2. Jenis : Pertanyaan Terbuka
3. Waktu : Setelah dilakukan penyuluhan
4. Soal :
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keluarga berencana!
b. Apa tujuan dari penggunaan alat kontrasepsi?
c. Apa saja jenis-jenis alat kontrasepsi?
d. Bagaimana cara kerja dari alat kontasepsi pil?
e. Apa keuntungan menggunakan alat kontrasepsi implant?

LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN


PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI
A. Pengertian KB
Keluarga Berencana adalah suatu pertimbangan untuk membantu individu atau
pasangan suami istri dalam mengatur sikap keluarga dan memengaruhi keputusan keluarga
dalam menetapkan :
1. Jumlah keluarga
2. Jarak antaranak
3. Menghindari kehamilan yang tidak diinginkan
4. Mendapatkan kehamilan yang memang sangat diinginkan
5. Pemilihan serta penggunaan metode pengendalian kehamilan
Pengendalian kehamilan dihubungkan pada pengaturan jumlah anak yang
dikandung atau yang lahir. Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan
yang dicapai lewat penggunaan kontrasepsi spesifik, atau metode pengendalian kehamilan

B. Tujuan Penggunaan Alat Kontrasepsi


Untuk mencegah atau menunda kehamilan, membatasi jumlah keluarga,
memperoleh anak yang memang diinginkan dan direncanakan, pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan serta mencegah terjadinya ledakan penduduk. Tujuan dilaksanakan
program KB yaitu untuk membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi
suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga
bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Tujuan program KB
lainnya yaitu untuk menurunkan angka kelahiran yang bermakna, untuk mencapai tujuan
tersebut maka diadakan kebijakaan yang dikategorikan dalam tiga fase (menjarangkan,
menunda, dan menghentikan) maksud dari kebijakaan tersebut yaitu untuk menyelamatkan
ibu dan anak akibat melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat dan
melahirkan pada usia tua.

C. Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-usaha
itu dapat bersifat sementara dan permanen. Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel
telur oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi
ke dinding rahim. efektivitas atau daya guna suatu cara kontrasepsi dapat dinilai pada 2
tingkat, yakni:
a. Daya guna teoritis (theoretical effectiveness), yaitu kemampuan suatu cara
kontrasepsi untuk mengurangi terjadinya kehamilan yang tidak 11 diinginkan,
apabila kontrasepsi tersebut digunakan dengan mengikuti aturan yang benar.
b. Daya guna pemakaian (use effectiveness), yaitu kemampuan kontrasepsi dalam
keadaan sehari-hari dimana pemakaiannya dipengaruhi oleh faktorfaktor seperti
pemakaian yang tidak hati-hati, kurang disiplin dengan aturan pemakaian dan
sebagainya.
D. Cara Memilih Kontrasepsi
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih kontrasepsi. Metode
kontrasepsi yang baik ialah kontrasepsi yang memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
1. Aman atau tidak berbahaya
2. Dapat diandalkan
3. Sederhana
4. Murah
5. Dapat diterima oleh orang banyak
6. Pemakaian jangka lama (continution rate tinggi).

Faktor-faktor dalam memilih metode kontrasepsi yaitu:


a. Faktor pasangan
1) Umur
2) Gaya hidup 12
3) Frekuensi senggama
4) Jumlah keluarga yang diinginkan
5) Pengalaman dengan kontraseptivum yang lalu
6) Sikap kewanitaan
7) Sikap kepriaan.

b. Faktor kesehatan
1) Status kesehatan
2) Riwayat haid
3) Riwayat keluarga
4) Pemeriksaan fisik
5) Pemeriksaan panggul.
E. Macam-macam Kontrasepsi
1. Metode Kontrasepsi Sederhana
Metode kontrasepsi sederhana terdiri dari 2 yaitu metode kontrasepsi sederhana
tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan alat. Metode kontrasepsi tanpa alat antara
lain: Metode Amenorhoe Laktasi (MAL), Couitus Interuptus, Metode Kalender,
Metode Lendir Serviks, Metode Suhu Basal Badan, dan Simptotermal yaitu
perpaduan antara suhu basal dan lendir servik. Sedangkan metode kontrasepsi
sederhana dengan alat yaitu kondom, diafragma, cup serviks dan spermisida.
2. Metode Kontrasepsi Hormonal
Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu kombinasi
(mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan yang hanya berisi
progesteron saja. Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat pada pil dan
suntikan/injeksi. Sedangkan kontrasepsi hormon yang berisi progesteron terdapat
pada pil, suntik dan implant.
3. Metode Kontrasepsi Mantap
Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu Metode Operatif Wanita
(MOW) dan Metode Operatif Pria (MOP). MOW sering dikenal dengan tubektomi
karena prinsip metode ini adalah memotong atau mengikat saluran tuba/tuba falopii
sehingga mencegah pertemuan antara ovum dan sperma. Sedangkan MOP sering
dikenal dengan nama vasektomi, vasektomi yaitu memotong atau mengikat saluran
vas deferens 14
sehingga cairan sperma tidak dapat keluar atau ejakulasi.

4. Kontrasepsi sederhana tanpa alat


a. Senggama terputus
Merupakan cara kontrasepsi yang paling tua. Senggama dilakukan sebagaimana
biasa, tetapi pada puncak senggama, alat kemaluan pria dikeluarkan dari liang
vagina dan sperma dikeluarkan di luar. Cara ini tidak dianjurkan karena sering
gagal, karena suami belum tentu tahu kapan spermanya keluar.
b. Pantang berkala (system berkala)
Cara ini dilakukan dengan tidak melakukan senggama pada saat istri dalam
masa subur.Selain sebagai sarana agar cepat hamil,kalender juga difungsikan
untuk sebaliknya alias mencegah kehamilan. Cara ini kurang dianjurkan karena
sukar dilaksanakan dan membutuhkan waktu lama untuk ‘puasa’. Selain itu,
kadang juga istri kurang terampil dalam menghitung siklus haidnya setiap
bulan.
5. Kontrasepsi sederhana dengan alat
a. Kontrasepsi pil

1) Pengertian
Pil oral akan menggantikan produksi normal estrogen dan progesteron oleh
ovarium. Pil oral akan menekan hormon ovarium 17 selama siklus haid yang
normal, sehingga juga menekan releasingfactors di otak dan akhirnya
mencegah ovulasi. Pemberian Pil Oral bukan hanya untuk mencegah
ovulasi, tetapi juga menimbulkan gejala-gejala pseudo pregnancy
(kehamilan palsu) seperti mual, muntah, payudara membesar, dan terasa
nyeri.
2) Efektivitas Efektivitas pada penggunaan yang sempurna adalah 99,5- 99,9%
dan 97% .
3) Jenis KB Pil menurut Sulistyawati (2013) yaitu:
a) Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengamdung
hormon aktif estrogen atau progestin, dalam dosisi yang sama, dengan
7 tablet tanpa hormon aktif, jumlah dan porsi hormonnya konstan setiap
hari.
b) Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon
aktif estrogen, progestin, dengan dua dosis berbeda 7 tablet tanpa
hormon aktif, dosis hormon bervariasi.
c) Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen atau progestin, dengan tiga dosis yang berbeda 7
tablet tanpa hormon aktif, dosis hormon bervariasi setiap hari.
4) Cara kerja KB Pil
a) Menekan ovulasi
b) Mencegah implantasi
c) Mengentalkan lendir serviks
d) Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi ovum akan terganggu.
5) Keuntungan KB Pil
a) Tidak mengganggu hubungan seksual
b) Siklus haid menjadi teratur (mencegah anemia)
c) Dapat digunakam sebagai metode jangka panjang
d) Dapat digunakan pada masa remaja hingga menopouse
e) Mudah dihentikan setiap saat
f) Kesuburan cepat kembali setelah penggunaan pil dihentikan
g) Membantu mencegah: kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker
endometrium, kista ovarium, acne, disminorhea.
6) Keterbatasan KB Pil
a) Amenorhea
b) Perdarahan haid yang berat
c) Perdarahan diantara siklus haid
d) Depresi
e) Kenaikan berat badan
f) Mual dan muntah

b. Kontrasepsi Suntik

1) Efektivitas kontrasepsi Suntik.


Menurut Sulistyawati (2013), kedua jenis kontrasepsi suntik mempunyai
efektivitas yang tinggi, dengan 30% kehamilan per 100 perempuan per
tahun, jika penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah
ditentukan. DMPA maupun NET EN sangat efektif sebagai metode
kontrasepsi. Kurang dari 1 per 100 wanita akan mengalami kehamilan
dalam 1 tahun pemakaian DMPA dan 2 per 100 wanita per tahun pemakain
NET EN .
2) Jenis kontrasepsi), terdapat dua jenis kontrasepsi suntikan yang hanya
mengandung progestin, yaitu :
a) Depo Mendroksi Progesteron (DMPA), mengandung 150 mg DMPA
yang diberikan setiap tiga bulan dengan cara di suntik intramuscular (di
daerah pantat).
b) Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat), mengandung 200 mg
Noretindron Enantat, diberikan setiap dua bulan dengan cara di suntik
intramuscular (di daerah pantat atau bokong).
3) Cara kerja kontrasepsi Suntik
a) Mencegah ovulasi 21
b) Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan
penetrasi sperma
c) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi d) Menghambat
transportasi gamet oleh tuba falloppii.
4) Keuntungan kontrasepsi Suntik Keuntungan pengguna KB suntik yaitu
sangat efektif, pencegah kehamilan jangka panjang, tidak berpengaruh pada
hubungan seksual, tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak
serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah, tidak
mempengaruhi ASI, efek samping sangat kecil, klien tidak perlu
menyimpan obat suntik, dapat digunakan oleh perempuan usia lebih 35
tahun sampai perimenopause, membantu mencegah kanker endometrium
dan kehamilan ektopik, menurunkan kejadian tumor jinak payudara, dan
mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul
5) Keterbatasan Adapun keterbatasan dari kontrasepsi Suntik menurut
Sulistyawati (2013) yaitu:
a) Gangguan haid
b) Leukorhea atau Keputihan
c) Galaktorea
d) Jerawat 22
e) Rambut Rontok
f) Perubahan Berat Badan

c. Kontrasepsi Implan
1) Profil kontrasepsi Implant
a) Efektif 5 tahun untuk norplant, 3 tahun untuk Jedena, Indoplant, atau
Implanon
b) Dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia reproduksi
c) Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan
d) Kesuburan segera kembali setelah implan dicabut
e) Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak,
dan amenorea
f) Aman dipakai pada masa laktasi.
2) Jenis kontrasepsi Implant
a) Norplant: terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang
3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 3,6 mg
levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
b) Implanon: terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira
40 mm, dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3- Keto-
desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun. 23 c) Jadena dan indoplant:
terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg. Levonorgestrel dengan
lama kerja 3 tahun.
3) Cara kerja kontrasepsi Implant
a) Lendir serviks menjadi kental
b) Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi
c) Mengurangi transportasi sperma
d) Menekan ovulasi
4) Keuntungan kontrasepsi Implant
a) Daya guna tinggi
b) Perlindungan jangka panjang
c) Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
d) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
e) Tidak mengganggu dari kegiatan senggama
f) Tidak mengganggu ASI
g) Klien hanya kembali jika ada keluhan
h) Dapat dicabut sesuai dengan kebutuhan
5) Keterbatasan kontrasepsi Implant menurut Saifuddin (2010) yaitu: Pada
kebanyakan pasien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa
perdarahan bercak (spooting), hipermenorea atau meningkatnya jumlah
darah haid, serta amenorhea.

d. Kondom

Kondom merupakan salah satu pilihan untuk mencegah kehamilan yang sudah
populer di masyarakat. Kondom adalah suatu kantung karet tipis, biasanya
terbuat dari lateks, tidak berpori, dipakai untuk menutupi penis yang berdiri
(tegang) sebelum dimasukkan ke dalam liang vagina. Kondom sudah dibuktikan
dalam penelitian di laboratorium sehingga dapat mencegah penularan penyakit
seksual, termasuk HIV/AIDS. Manfaat pemakaian kontrasepsi kondom :
1) Efektif bila digunakan dengan benar
2) Tidak mengganggu produksi ASI
3) Tidak mengganggu kesehatan klien
4) Tidak mempunyai pengaruh sistemik
5) Murah dan dapat dibeli secara umum
6) Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatah khusus
7) Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus
ditunda.
Kondom efektif untuk mencegah penularan HIV dan mengurangi resiko
penyakit menular seksual. Tiga teknik yang dapat meningkatkan keberhasilan
kondom :
a) Kondom harus ditempatkan sebelum penis mendekati genetalia wanita
karena virus HIV dapat ditemukan dalam cairan praejakulasi.
b) Saat menggunakan kondom dengan ujung datar, harus disediakan ruang
sepanjang ½ inci yang berfungsi sebagai tempat pengumpulan semen, untuk
mengurangi kemungkinan kondom robek pada saat ejakulasi.
c) Karena penis menjadi kaku setelah ejakulasi, sangat penting bagi para pria
untuk menarik penisnya dari vagina segera setelah ejakulasi sambil
memgang ujung kondom untuk mencegah kebocoran semen dari ujung
kondom yang terbuka sehingga kondom tidak dapat masuk ke dalam vagina
saat pria menarik penisnya kembali
Petunjuk Penggunaan Kondom
a) Gunakan kondom pada penis sebelum penis mendekati genetalia eksterna
wanita atau saat penis memasuki vagina.
b) Apabila pria tidak disirkumsisi, ujung kulit penisnya harus ditarik ke
belakang sebelum memasukkan kondom.
c) Gunakan kondom pada penis yang sedang ereksi sepanjang penis sampai
mencapai rambut pubis di pangkal penis.
d) Apabila kondom punya ujung datar, bukan ujung yang meruncing, sisakan
ruang kosong sepanjang ½ inci untuk menahan semen.
e) Pastikan terdapat pelumas yang adekuat pada bagian luar kondom. Karena
jika pelumasan tidak adekuat, kondom rentan terhadap robek akibat gesekan.
f) Setelah ejakulasi pria harus menarik kembali penisnya, sebelum penisnya
menjadi lemas.
g) Untuk mencegah kondom terlepas atau mengalami kebocoran cairan ketika
menarik penis, pria harus menahan pinggir pangkal kondom dekat pangkal
penisnya.
h) Lepaskan kondom dari penis menjauh dari wanita, tanpa menumpahkan
semen dan buang jauh-jauh.
Keuntungan
Memberi perlindungan terhadap PMS. Tidak mengganggu kesehatan klien
Murah dan dibeli secara umum. Tidak perlu pemeriksaan medis. Tidak
mengganggu produksi ASI. Metode kontrasepsi sementara
Efek Samping
a) Pernah dilaporkan kondom yang tertinggal di vagina
b) Infeksi ringan
c) Reaksi alergi terhadap kondom karet
Indikasi
a) Seseorang yang memerlukan kontrasepsi sementara
b) Pasangan yang ingin menjarangkan anak
c) Pasangan yang mengkhawatirkan efek samping metode lain
d) Pasien yang pernah atau sedang menderita HIV termasuk AIDS
e) Wanita hamil dengan atau punya resiko menderita PMS selama hamil

Kerugian
Angka kegagalan cukup tinggi. Perlu dipakai pada setiap saat hubungan seksual.
Memerlukan penyediaan setiap kali hubungan seksual

e. Diafragma

Diafrgma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks(karet) yang
di insersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup
serviks.
Jenis kontrasepsi diafragma :
1) Flat spring (flat metal band)
2) Coil spring (coiled wire)
3) Arching spring)
Cara kerja kontrasepsi diafragma . Menahan sperma agar tidak mendapatkan
akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopi) dan
sebagai alat tempat spermisida.
Manfaat kontrasepsi diafragma :
1) Efektif bila digunakan dengan benar
2) Tidak mengganggu produksi ASI
3) Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang sampai 6 jam
sebelumnya
4) Tidak mengganggu kesehatan klien
5) Tidak mengganggu kesehatan sistemik

f. Spermisida

Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan untuk


menon-aktifkan atau membunuh sperma.Jenis kontrasepsi spermasida :
1) Aerosol
2) Tablet vaginal, suppositoria, atau dissolvablefilm
3) Krim
Cara kerja kontrasepsi spermisida Menyebabkan sel membrane sperma
terpecah, memperlambat pergerakan sperma dan menurunkan kemampuan
pembuahan sel telur. Manfaat kontrasepsi spermisida :
1) Efektif seketika (busa dan krim)
2) Tidak mengganggu produksi ASI
3) Bisa digunakan sebagai pendukung metode lain
4) Tidak mengganggu kesehatan klien
5) Tidak mempunyai pengaruh sistemik
6) Mudah digunakan
7) Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual
8) Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus

g. AKDR (Alat Kontrasepsi dalam Rahim)


AKDR atau IUD (Intra Uterine Device) bagi banyak kaum wanita merupakan
alat kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan tidak perlu diingat
setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR tidak akan
mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar air susu ibu (ASI). Namun, ada
wanita yang ternyata belum dapat menggunakan sarana kontrasepsi ini. Karena
itu, setiap calon pemakai AKDR perlu memperoleh informasi yang lengkap
tentang seluk-beluk alat kontrasepsi ini. Jenis-jenis AKDR :
1) Copper-T
AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen di mana pada bagian
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga halus
ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik.
2) Copper-7
AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan
pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm
dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas
permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus
pada jenis Coper-T.
3) Multi Load
AKDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri
dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke
bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas
permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektivitas. Ada 3
ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.
4) Lippes Loop
AKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau
huruf S bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada
ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran
panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5
mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30
mm (tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka
kegagalan yang rendah. Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini
ialah bila terjadi perforasi jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus,
sebab terbuat dari bahan plastik.
Cara Kerja
1) Menghambat kemampuan spermatozoa untuk masuk ke dalam saluran
tuba.
2) Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai ovum uteri
3) Mencegah sperma dan ovum bertemu
4) Memungkinkan mencegah implantasi ovum ke uterus.
Keuntungan
Dapat segera aktif setelah pemasangan. Metode jangka panjang, tidak
mempengaruhi produksi ASI. Tidak mengurangi laktasi. Kesuburan cepat
kembali setelah IUD di lepas. Dapat dipasang segera setelah melahirkan.
Meningkatkan kenyamanan hubungan suami istri karena rasa aman terhadap
resiko kehamilan.
Efek Samping
1) Sebagian besar efek samping tidak berbahaya (bukan tanda-tanda
penyakit, akan tetapi tubuh perlu waktu untuk menyesuaikan)
2) Bercak darah dan kram perut sesaat setelah pemasangan
3) Dismenore, terutama yang terjadi selama satu sampai tiga bulan pertama
setelah pemasangan
4) Perubahan/gangguan menstruasi
5) Menstruari lebih lama dan lebih banyak
6) Terjadi kram atau nyeri selama menstruasi
7) Sekret vagina lebih banyak
Kontra Indikasi
1) Kemungkinan hamil
2) Baru saja melahirkan (2-28 hari pascapersalinan)
3) Menstruasi yang tidak biasa
4) Resiko tinggi penyakit menular seksual (mis. Pasangan seksual yang
berganti-ganti)
5) Inveksi atau masalah dengan organ kewanitaan seperti penyakit radang
panggul dalam 3 bulan terakhir, inveksi setelah melahirkan atau
keguguran, dan kanker pada organ kewanitaan)
6) Diketahui menderita TBC pelvic
7) Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
Kerugian
Menstruasi yang lebih banyak dan lebih lama, infeksi dapat terjadi pada
pemasangan yang tidak steril, ekspulsi (IUD yang keluar atau terlepas darai
rongga rahim), perdarahan spoting (bercak-bercak), perlu tenaga terlatih
untuk memasangkan dan membuka IUD.

h. Tubektomi (Strerilisasipada wanita)


Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang
mengakibatkan wanita tersebut tidak akan mendapatkan keturunan lagi.
Sterilisasi bisa dilakukan juga pada pria, yaitu vasektomi. Dengan demikian,
jika salah satu pasangan telah mengalami sterilisasi, maka tidak diperlukan lagi
alat-alat kontrasepsi yang konvensional. Cara kontrasepsi ini baik sekali, karena
kemungkinan untuk menjadi hamil kecil sekali. Faktor yang paling penting
dalam pelaksanaan sterilisasi adalah kesukarelaan dari akseptor. Dengan
demikia, sterilisasi tidak boleh dilakukan kepada wanita yang belum/tidak
menikah, pasangan yang tidak harmonis atau hubungan perkawinan yang
sewaktu-waktu terancam perceraian, dan pasangan yang masih ragu menerima
sterilisasi. Yang harus dijadikan patokan untuk mengambil keputusan untuk
sterilisasi adalah jumlah anak dan usia istri. Misalnya, untuk usia istri 25–30
tahun, jumlah anak yang hidup harus 3 atau lebih.

i. Kontrasepsi Vasektomi
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi
pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia alur transportasi sperma
terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi. Indikasi kontrasepsi vasektomi.
Vasektomi merupakan upaya untuk menghenttikan fertilis dimana fungsi
reproduksi merupakan ancaman atau gangguan terhadap kesehatan pria dan
pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga.
Kondisi yang memerlukan perhatian khusus bagi tindakan vasektomi
1) kulit pada daerah operasi
2) Infeksi sistemik yang sangat mengganggu kondisi kesehatan klien
3) Hidrokel atau varikokel
4) Hernia inguinalis
5) Filarisasi(elephantiasis)
6) Undesensus testikularis
7) Massa intraskotalis
8) Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan
antikoaglansia

DAFTAR PUSTAKA
Ariani, Peny. 2013. Keluarga Berencana. https://www.academia.edu/4881028/makalah-
KB. 2013, Diakses 29 Agustus 2019.

Anda mungkin juga menyukai