Disusun Oleh :
TAHUN 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Waktu : 30 menit
A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan masyarakat
dapat mengerti, serta memahami tentang konsep keluarga berencana dan pentingnya
penggunaan alat kontrasepsi, pentingnya mengatur jarak kehamilan dan merencanakan
kehamilan.
B. Materi (terlampir)
1. Pengertian KB
2. Tujuan penggunaan alat kontrasepsi
3. Pengertian kontasepsi
4. Cara memilih alat kontrasepsi
5. Macam-macam alat kontrasepsi
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
D. Media
1. LCD
2. Laptop
3. Leaflet
4. Poster
5. Alat Peraga
C. Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-usaha
itu dapat bersifat sementara dan permanen. Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel
telur oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi
ke dinding rahim. efektivitas atau daya guna suatu cara kontrasepsi dapat dinilai pada 2
tingkat, yakni:
a. Daya guna teoritis (theoretical effectiveness), yaitu kemampuan suatu cara
kontrasepsi untuk mengurangi terjadinya kehamilan yang tidak 11 diinginkan,
apabila kontrasepsi tersebut digunakan dengan mengikuti aturan yang benar.
b. Daya guna pemakaian (use effectiveness), yaitu kemampuan kontrasepsi dalam
keadaan sehari-hari dimana pemakaiannya dipengaruhi oleh faktorfaktor seperti
pemakaian yang tidak hati-hati, kurang disiplin dengan aturan pemakaian dan
sebagainya.
D. Cara Memilih Kontrasepsi
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih kontrasepsi. Metode
kontrasepsi yang baik ialah kontrasepsi yang memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
1. Aman atau tidak berbahaya
2. Dapat diandalkan
3. Sederhana
4. Murah
5. Dapat diterima oleh orang banyak
6. Pemakaian jangka lama (continution rate tinggi).
b. Faktor kesehatan
1) Status kesehatan
2) Riwayat haid
3) Riwayat keluarga
4) Pemeriksaan fisik
5) Pemeriksaan panggul.
E. Macam-macam Kontrasepsi
1. Metode Kontrasepsi Sederhana
Metode kontrasepsi sederhana terdiri dari 2 yaitu metode kontrasepsi sederhana
tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan alat. Metode kontrasepsi tanpa alat antara
lain: Metode Amenorhoe Laktasi (MAL), Couitus Interuptus, Metode Kalender,
Metode Lendir Serviks, Metode Suhu Basal Badan, dan Simptotermal yaitu
perpaduan antara suhu basal dan lendir servik. Sedangkan metode kontrasepsi
sederhana dengan alat yaitu kondom, diafragma, cup serviks dan spermisida.
2. Metode Kontrasepsi Hormonal
Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu kombinasi
(mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan yang hanya berisi
progesteron saja. Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat pada pil dan
suntikan/injeksi. Sedangkan kontrasepsi hormon yang berisi progesteron terdapat
pada pil, suntik dan implant.
3. Metode Kontrasepsi Mantap
Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu Metode Operatif Wanita
(MOW) dan Metode Operatif Pria (MOP). MOW sering dikenal dengan tubektomi
karena prinsip metode ini adalah memotong atau mengikat saluran tuba/tuba falopii
sehingga mencegah pertemuan antara ovum dan sperma. Sedangkan MOP sering
dikenal dengan nama vasektomi, vasektomi yaitu memotong atau mengikat saluran
vas deferens 14
sehingga cairan sperma tidak dapat keluar atau ejakulasi.
1) Pengertian
Pil oral akan menggantikan produksi normal estrogen dan progesteron oleh
ovarium. Pil oral akan menekan hormon ovarium 17 selama siklus haid yang
normal, sehingga juga menekan releasingfactors di otak dan akhirnya
mencegah ovulasi. Pemberian Pil Oral bukan hanya untuk mencegah
ovulasi, tetapi juga menimbulkan gejala-gejala pseudo pregnancy
(kehamilan palsu) seperti mual, muntah, payudara membesar, dan terasa
nyeri.
2) Efektivitas Efektivitas pada penggunaan yang sempurna adalah 99,5- 99,9%
dan 97% .
3) Jenis KB Pil menurut Sulistyawati (2013) yaitu:
a) Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengamdung
hormon aktif estrogen atau progestin, dalam dosisi yang sama, dengan
7 tablet tanpa hormon aktif, jumlah dan porsi hormonnya konstan setiap
hari.
b) Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon
aktif estrogen, progestin, dengan dua dosis berbeda 7 tablet tanpa
hormon aktif, dosis hormon bervariasi.
c) Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen atau progestin, dengan tiga dosis yang berbeda 7
tablet tanpa hormon aktif, dosis hormon bervariasi setiap hari.
4) Cara kerja KB Pil
a) Menekan ovulasi
b) Mencegah implantasi
c) Mengentalkan lendir serviks
d) Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi ovum akan terganggu.
5) Keuntungan KB Pil
a) Tidak mengganggu hubungan seksual
b) Siklus haid menjadi teratur (mencegah anemia)
c) Dapat digunakam sebagai metode jangka panjang
d) Dapat digunakan pada masa remaja hingga menopouse
e) Mudah dihentikan setiap saat
f) Kesuburan cepat kembali setelah penggunaan pil dihentikan
g) Membantu mencegah: kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker
endometrium, kista ovarium, acne, disminorhea.
6) Keterbatasan KB Pil
a) Amenorhea
b) Perdarahan haid yang berat
c) Perdarahan diantara siklus haid
d) Depresi
e) Kenaikan berat badan
f) Mual dan muntah
b. Kontrasepsi Suntik
c. Kontrasepsi Implan
1) Profil kontrasepsi Implant
a) Efektif 5 tahun untuk norplant, 3 tahun untuk Jedena, Indoplant, atau
Implanon
b) Dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia reproduksi
c) Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan
d) Kesuburan segera kembali setelah implan dicabut
e) Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak,
dan amenorea
f) Aman dipakai pada masa laktasi.
2) Jenis kontrasepsi Implant
a) Norplant: terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang
3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 3,6 mg
levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
b) Implanon: terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira
40 mm, dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3- Keto-
desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun. 23 c) Jadena dan indoplant:
terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg. Levonorgestrel dengan
lama kerja 3 tahun.
3) Cara kerja kontrasepsi Implant
a) Lendir serviks menjadi kental
b) Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi
c) Mengurangi transportasi sperma
d) Menekan ovulasi
4) Keuntungan kontrasepsi Implant
a) Daya guna tinggi
b) Perlindungan jangka panjang
c) Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
d) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
e) Tidak mengganggu dari kegiatan senggama
f) Tidak mengganggu ASI
g) Klien hanya kembali jika ada keluhan
h) Dapat dicabut sesuai dengan kebutuhan
5) Keterbatasan kontrasepsi Implant menurut Saifuddin (2010) yaitu: Pada
kebanyakan pasien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa
perdarahan bercak (spooting), hipermenorea atau meningkatnya jumlah
darah haid, serta amenorhea.
d. Kondom
Kondom merupakan salah satu pilihan untuk mencegah kehamilan yang sudah
populer di masyarakat. Kondom adalah suatu kantung karet tipis, biasanya
terbuat dari lateks, tidak berpori, dipakai untuk menutupi penis yang berdiri
(tegang) sebelum dimasukkan ke dalam liang vagina. Kondom sudah dibuktikan
dalam penelitian di laboratorium sehingga dapat mencegah penularan penyakit
seksual, termasuk HIV/AIDS. Manfaat pemakaian kontrasepsi kondom :
1) Efektif bila digunakan dengan benar
2) Tidak mengganggu produksi ASI
3) Tidak mengganggu kesehatan klien
4) Tidak mempunyai pengaruh sistemik
5) Murah dan dapat dibeli secara umum
6) Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatah khusus
7) Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus
ditunda.
Kondom efektif untuk mencegah penularan HIV dan mengurangi resiko
penyakit menular seksual. Tiga teknik yang dapat meningkatkan keberhasilan
kondom :
a) Kondom harus ditempatkan sebelum penis mendekati genetalia wanita
karena virus HIV dapat ditemukan dalam cairan praejakulasi.
b) Saat menggunakan kondom dengan ujung datar, harus disediakan ruang
sepanjang ½ inci yang berfungsi sebagai tempat pengumpulan semen, untuk
mengurangi kemungkinan kondom robek pada saat ejakulasi.
c) Karena penis menjadi kaku setelah ejakulasi, sangat penting bagi para pria
untuk menarik penisnya dari vagina segera setelah ejakulasi sambil
memgang ujung kondom untuk mencegah kebocoran semen dari ujung
kondom yang terbuka sehingga kondom tidak dapat masuk ke dalam vagina
saat pria menarik penisnya kembali
Petunjuk Penggunaan Kondom
a) Gunakan kondom pada penis sebelum penis mendekati genetalia eksterna
wanita atau saat penis memasuki vagina.
b) Apabila pria tidak disirkumsisi, ujung kulit penisnya harus ditarik ke
belakang sebelum memasukkan kondom.
c) Gunakan kondom pada penis yang sedang ereksi sepanjang penis sampai
mencapai rambut pubis di pangkal penis.
d) Apabila kondom punya ujung datar, bukan ujung yang meruncing, sisakan
ruang kosong sepanjang ½ inci untuk menahan semen.
e) Pastikan terdapat pelumas yang adekuat pada bagian luar kondom. Karena
jika pelumasan tidak adekuat, kondom rentan terhadap robek akibat gesekan.
f) Setelah ejakulasi pria harus menarik kembali penisnya, sebelum penisnya
menjadi lemas.
g) Untuk mencegah kondom terlepas atau mengalami kebocoran cairan ketika
menarik penis, pria harus menahan pinggir pangkal kondom dekat pangkal
penisnya.
h) Lepaskan kondom dari penis menjauh dari wanita, tanpa menumpahkan
semen dan buang jauh-jauh.
Keuntungan
Memberi perlindungan terhadap PMS. Tidak mengganggu kesehatan klien
Murah dan dibeli secara umum. Tidak perlu pemeriksaan medis. Tidak
mengganggu produksi ASI. Metode kontrasepsi sementara
Efek Samping
a) Pernah dilaporkan kondom yang tertinggal di vagina
b) Infeksi ringan
c) Reaksi alergi terhadap kondom karet
Indikasi
a) Seseorang yang memerlukan kontrasepsi sementara
b) Pasangan yang ingin menjarangkan anak
c) Pasangan yang mengkhawatirkan efek samping metode lain
d) Pasien yang pernah atau sedang menderita HIV termasuk AIDS
e) Wanita hamil dengan atau punya resiko menderita PMS selama hamil
Kerugian
Angka kegagalan cukup tinggi. Perlu dipakai pada setiap saat hubungan seksual.
Memerlukan penyediaan setiap kali hubungan seksual
e. Diafragma
Diafrgma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks(karet) yang
di insersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup
serviks.
Jenis kontrasepsi diafragma :
1) Flat spring (flat metal band)
2) Coil spring (coiled wire)
3) Arching spring)
Cara kerja kontrasepsi diafragma . Menahan sperma agar tidak mendapatkan
akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopi) dan
sebagai alat tempat spermisida.
Manfaat kontrasepsi diafragma :
1) Efektif bila digunakan dengan benar
2) Tidak mengganggu produksi ASI
3) Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang sampai 6 jam
sebelumnya
4) Tidak mengganggu kesehatan klien
5) Tidak mengganggu kesehatan sistemik
f. Spermisida
i. Kontrasepsi Vasektomi
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi
pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia alur transportasi sperma
terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi. Indikasi kontrasepsi vasektomi.
Vasektomi merupakan upaya untuk menghenttikan fertilis dimana fungsi
reproduksi merupakan ancaman atau gangguan terhadap kesehatan pria dan
pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga.
Kondisi yang memerlukan perhatian khusus bagi tindakan vasektomi
1) kulit pada daerah operasi
2) Infeksi sistemik yang sangat mengganggu kondisi kesehatan klien
3) Hidrokel atau varikokel
4) Hernia inguinalis
5) Filarisasi(elephantiasis)
6) Undesensus testikularis
7) Massa intraskotalis
8) Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan
antikoaglansia
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, Peny. 2013. Keluarga Berencana. https://www.academia.edu/4881028/makalah-
KB. 2013, Diakses 29 Agustus 2019.