Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia sebagai zamrud khatulistiwa memiliki beragam jenis tumbuhan.


Nenek moyang bangsa kita telah pandai memanfaatkan potensi alam ini sejak
ratusan tahun yang lalu. Mereka meracik berbagai jenis tumbuhan, akar-akaran
dan bahan alamiah lain untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, menjaga
kesehatan tubuh serta mempercantik diri. Kemampuan ini diwariskan secara turun
temurun hingga masa kini.
Akan tetapi pada awal abad ke-20, berkembang pesat obat-obatan kimia
yang mengakibatkan obat tradisional dengan bahan alam ditinggalkan.
Penggunaan obat-obatan kimia (modern) dilakukan dengan alasan lebih praktis
daripada menggunakan obat tradisional. Namun, dalam beberapa dekade ini baru
disadari bahwa obat kimia (modern) memiliki efek samping yang merugikan
apabila dikonsumsi secara paripurna, sedangkan obat tradisional berbahan alam
relatif lebih aman dikonsumsi. Penelitian dan pengembangan obat-obatan
tradisional berbahan alam dilakukan secara cermat dan teliti sehingga masyarakat
tidak ragu untuk menerima kembali obat tradisional sebagai destinasi pengobatan
mereka.
Filsuf Yunani kuno yang bernama Hippocrates pernah menyatakan let food
be your medicine (gunakanlah makanan sebagai obatmu). Salah satu bahan
pangan yang dapat digunakan sebagai obat adalah bengkuang.
Banyaknya khasiat dalam bengkuang menunjukkan bahwa bengkuang tidak
hanya enak dinikmati sebagai bahan pangan, tetapi juga bermanfaat sebagai obat.
Komposisi kimia yang sedemikian rupa memungkinkan bengkuang untuk
digunakan sebagai obat.

Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) 1


1.2 Rumusan Masalah
1. Apa klasifikasi ilmiah tumbuhan bengkuang ?
2. Apa morfologi tumbuhan bengkuang ?
3. Apa sifat kimiawi dan efek farmakologis bengkuang?
4. Apa manfaat bengkuang bagi kesehatan?
5. Bagaimana cara penggunaan bengkuang untuk menyembuhkan penyakit ?
6. Bagaimana proses budidaya bengkuang di Indonesia ?

1.3 Tujuan
1. Ingin mengetahui dan memahami klasifikasi ilmiah bengkuang.
2. Ingin mengetahui dan memahami morfologi bengkuang.
3. Ingin mengetahui dan memahami sifat kimiawi dan efek farmakologis
bengkuang.
4. Ingin mengetahui dan memahami manfaat bengkuang.
5. Ingin mengetahui dan memahami cara penggunaan bengkuang untuk
menyembuhkan penyakit.
6. Ingin mengetahui dan memahami proses budidaya bengkuang di
Indonesia.

1.4 Manfaat
1. Mahasiswa bisa mengetahui klasifikasi dan morfologi bengkuang.
2. Mahasiswa bisa mengetahui sifat kimiawi dan efek farmakologis
bengkuang sehingga dapat mengetahui manfaat dan cara penggunaan
bengkuang bagi kesehatan tubuh.
3. Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai keanekaragaman hayati.
4. Memenuhi learning objective yang telah diberikan.

Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) 2


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Ilmiah Bengkuang (Pachyrrhizus erosus)

Berdasarkan ilmu taksonomi tanaman, bengkuang (Pachyrrhizus erosus)


dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Pachyrrhizus
Spesies : Pachyrrhizus erosus (L.) Urban

2.2 Morfologi Bengkuang (Pachyrrhizus erosus)

Herba membelit, panjang 2-5 m. Akar utama bentuk umbi,diameter 5-15


cm. Batang dengan rambut panjang yang mengarah ke bawah: poros daun dengan
tangkai 8,5-16 cm. Anak daun runcing, sepanjang tepi atas bergigi kasar bertekuk,
kedua sisi berambut; anak daun ujung bentukbelah ketupat, 7-21 kali 6-20
cm;anak daun sedikit lebih kecil. Tandan bunga diujung atau duduk di ketiak,
sendiri atau berkumpul 2-4, panjang sampai 60 cm, berambut coklat; poros
bertonjolan;tonjolan berbunga 7 buah atau kurang; panjang anak tangkai ± 0,5 cm.
Tabung kelopak bentuk lonceng, tinggi ± 0,5 cm; panjang taju 0,5 cm. Mahkota
gundul, ungu kebiru-biruan; bendera pada pangkalnya dengan 2 telinga yang
terlipat membaik dan dengan noda yang hijau, panjang ± 2cm;tunas tumpul.
Tangkai pipih, ujung sedikit menggulung; kepala putik di bawah ujung tangkai

Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) 3


putik, bentuk bola; tangkai putik di bawah kepala putik berjanggut. Polongan
bentuk garis, pipih, dengan penyempitan melintang tercetak ke dalam di antara
biji, panjang 8-13 cm, berambut. Biji 4-9. Dari Amerika; terpelihara dan liar,
terutama di dataran rendah.

2.3 Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis Bengkuang (Pachyrrhizus erosus)

Menurut literatur, efek farmakologis umbi bengkuang adalah manis,


dingin, sejuk, dan berkhasiat mendinginkan. Kandungan kimia bengkuang adalah
pachyrhizon, rotenon, vitamin B1, dan vitamin C.
Umbi bengkuang mengandung protein, fosfor, besi, vitamin A, B1, dan C.
Daun bengkuang mengandung saponin dan flavonoid. Sedangkan biji bengkuang
mengandung saponin, flavonoid dan minyak atsiri.
Dalam penelitian berjudul The Exploration of Whitening and Sun
Screening Compounds in Bengkoang Roots (Pachyrrhizus erosus) oleh Endang
Lukitaningsih dari Universitat Wurzburg, Jerman, juga disebutkan bahwa
bengkuang mengandung vitamin C, flavonoid, dan saponin yang merupakan tabir
surya alami untuk mencegah kulit rusak oleh radikal bebas. Selain itu, zat fenolik
dalam bengkuang cukup efektif menghambat proses pembentukan melanin,
sehingga pigmentasi akibat hormon, sinar matahari, dan bekas jerawat dapat
dicegah dan dikurangi.
Walaupun umbinya dapat dimakan, bagian bengkuang yang lain sangat
beracun karena mengandung rotenon, sama seperti tuba. Racun ini sering dipakai
untuk membunuh serangga atau menangkap ikan. Bagian biji dan daun bengkuang
mengandung racun. Oleh karena itu, untuk menghindari keracunan jumlah
penggunaan dari dua bagian tumbuhan tersebut perlu diperhatikan.

Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) 4


2.4 Kandungan Zat Gizi dan Fitonutrien Bengkuang (Pachyrrhizus erosus)

Umbi merupakan bagian yang paling banyak dikonsumsi dari tanaman


bengkuang. Bagian dalam umbi mengandung gula, pati, dan oligosakarida yang
dikenal dengan nama inulin.
Uniknya, inulin tidak dapat segera diasup oleh tubuh sebagai sumber gula,
tetapi perlu proses pemecahan lebih lanjut oleh enzim inulinase. Sifat inulin ini
sangat berguna untuk aplikasi produk bagi penderita diabetes melitus maupun
yang sedang berdiet rendah kalori.
Umbi bengkuang sering dikonsumsi karena dianggap memberi efek segar.
Efek ini muncul karena kandungan air pada umbi yang cukup tinggi, yaitu sekitar
86 hingga 90 persen. Kadar air yang tinggi dapat menggantikan cairan tubuh,
sehingga kita merasa segar.
Selain itu, bengkuang juga mengandung mineral tinggi. Mineral yang
terkandung dalam bengkuang yang paling dominan adalah fosfor, zat besi, serta
kalsium. Secara lengkap, komposisi zat gizi yang terkandung dalam 100 gram
bengkuang dapat dilihat pada tabel.
Komposisi zat gizi umbi bengkuang
Zat gizi Kadar per 100 gram
Energi (kkal) 55
Protein (g) 1,4
Lemak (g) 0,2
Karbohidrat (g) 12,8
Kalsium (mg) 15
Fosfor (mg) 18
Besi (mg) 0,6
Vitamin C (mg) 20
Vitamin B1 (mg) 0,04
Vitamin A (IU) 0,
Air (g) 85,1

Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) 5


Sumber: Direktorat Gizi Depkes (1992)
Dari tabel tersebut tampak bahwa kandungan utama bengkuang adalah air,
yaitu 85 gram per 100 gram umbi. Kadar energinya yang cukup rendah (55
kkal/100 g) memungkinkan bengkuang untuk dikonsumsi sebagai bahan pangan
yang baik bagi pelaksana diet rendah kalori dan penderita diabetes melitus.
Kandungan vitamin C yang cukup tinggi (20 mg/100 g), memungkinkan
bengkuang digunakan sebagai sumber antioksidan yang potensial untuk
menangkal serangan radikal bebas penyebab kanker dan penyakit degeneratif.

2.5 Simplisia Bengkuang (Pachyrrhizus erosus)


Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang
belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa
bahan yang telah dikeringkan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati, simplisia
hewani dan simplisia pelikan (mineral).
Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian
tanaman atau eksudat tanaman. Yang dimaksud eksudat tanaman ialah isi sel yang
secara spontan keluar dari tanaman atau yang dengan cara tertentu dikeluarkan
dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari
tanamannya.
Adapun nama simplisia pada bengkuang (Pachyrrhizus erosus), yaitu :
a. Pachyrrhizus erosus Semen : biji bengkuang
b. Pachyrrhizus erosus Radix : akar bengkuang

2.6 Manfaat Bengkuang (Pachyrrhizus erosus)

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari bengkuang, antara lain:


a. mengobati wasir
b. mengobati demam
c. baik bagi penderita penyakit diabetes mellitus
d. mengobati sariawan
e. sebagai fitoestrogen alami

Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) 6


f. menurunkan kadar kolesterol darah
g. mengurangi produksi asam lambung
h. menjaga sistem kekebalan tubuh
i. khasiat lain dari bengkuang yaitu dapat mengobati penyakit beri-beri akibat
kekurangan vitamin B1 (thiamin)

2.7 Budidaya Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) di Indonesia

Menurut sejarahnya, tanaman bengkuang berasal dari daerah Amerika


Tengah dan Selatan, khususnya daerah Meksiko. Awalnya tanaman bengkuang
dianggap sebagai obat-obatan oleh suku Aztec, terutama karena manfaat bijinya.
Selanjutnya oleh bangsa Spanyol, bengkuang disebarkan ke daerah Filipina.
Kedatangan bangsa Spanyol ke Asia pada abad ke-17 tersebut mempunyai andil
besar dalam menyebarkan tanaman bengkuang, hingga ke seluruh negara Asia dan
Pasifik.
Tanaman bengkuang masuk ke Indonesia dari Manila melalui Ambon.
Berawal dari Ambon, bengkuang kemudian dibudidayakan di seluruh pelosok
negeri ini. Sentra produksi bengkuang saat ini adalah Jawa, Madura, dan di
beberapa daerah lain, terutama di dataran rendah.
Varietas yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah bengkuang gajah
dan bengkuang badur. Perbedaan di antara kedua jenis bengkuang ini adalah
waktu panennya.
Varietas bengkuang gajah dapat dipanen ketika usia tanam memasuki empat
sampai lima bulan. Varietas bengkuang badur memiliki waktu panen lebih lama.
Jenis ini baru dapat dipanen ketika tanamannya berusia tujuh sampai sebelas
bulan.
Dalam praktik budi daya, tanaman bengkuang sering ditanam di sela-sela
tanaman lada. Hal ini dikarenakan akar tanaman bengkuang memiliki kemampuan
untuk bersimbiosis dengan Rhizobium yang dapat menambat nitrogen dari udara.
Dengan kondisi berbagai iklim, khususnya tropis basah, bengkuang dapat
beradaptasi dan tumbuh dengan baik. Keberadaan tanaman bengkuang yang dapat

Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) 7


memfiksasi nitrogen membuat suplai nitrogen bagi tanaman lada tercukupi,
sehingga tidak perlu penambahan unsur nitrogen dari luar (berupa pupuk urea).
Umbi bengkuang tidak tahan suhu rendah, sehingga mudah mengalami
kerusakan. Karena itu, umbi sebaiknya disimpan pada tempat kering bersuhu
maksimal 16°C. Penyimpanan umbi pada kelembaban dan suhu yang sesuai akan
membuat bengkuang tahan hingga sekitar 2 bulan.

Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) 8


BAB III
PEMBAHASAN

Bengkuang bukan sekadar pemutih kulit, antioksidan yang ada pada bahan
pangan ini bersifat antikanker dan mampu mencegah penyakit degeneratif lainnya.
Bisa pula dipakai untuk membantu mengatasi wasir dan demam.
Tanaman bengkuang tergolong ke dalam suku polong-polongan atau Fabaceae.
Di Amerika tumbuhan ini dikenal sebagai xicama atau jicama. Dalam bahasa
Inggris, umbi bengkuang dikenal dengan sebutan yambean. Di Indonesia, umbi
tersebut dikenal dengan sebutan bengkuang atau bengkoang, sedangkan di Jawa
disebut besusu.

Dalam kehidupan sehari-hari, yang disebut bengkuang adalah umbi


(cormus) dari tanaman bengkuang (Pachyrrhizus erosus). Bengkuang biasanya
dikonsumsi dalam bentuk segar utuh atau sebagai bagian dari rujak, asinan,
manisan, salad, koktail, atau jus. Penambahan madu dan jeruk nipis ke dalam jus
bengkuang diyakini dapat mencegah sariawan.

Selain sebagai bahan pangan, umbi bengkuang secara tradisional juga


sangat dikenal dalam dunia kecantikan, yaitu sebagai masker kecantikan untuk
memutihkan dan menyegarkan kulit. Di kehidupan modern saat ini, masker
bengkuang telah dipasarkan dalam bentuk bubuk atau pasta siap pakai.

3.1 Penyakit yang Dapat Disembuhkan dan Cara Penggunaannya

Menurut literatur yang mencatat pengalaman secara turun temurun dari


berbagai Negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit
sebagai berikut :
a. Mengobati Wasir
Wasir terjadi karena gangguan aliran darah di sekitar dubur sehingga pembuluh
darah melebar dan membengkak. Tidak semua penderita wasir memerlukan

Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) 9


pengobatan medis, yakni mereka yang mengeluhkan pendarahan, adanya
tonjolan dan gatal-gatal. Dengan pengobatan apapun kemungkinan wasir dapat
kambuh kembali tergantung dari kebiasaan makan, minum dan buang air besar.
Kandungan serat dalam bengkuang dapat membantu mengatasi wasir. Karena
salah satu fungsi serat yaitu membantu memperlancar saluran pencernaan dan
pengeluaran feses sehingga tidak sulit dan tidak menimbulkan rasa sakit serta
mengurangi penekanan ketika mengeluarkannya. Dengan demikian dapat
mengurangi rasa sakit penderita wasir. Untuk mengatasi wasir, bengkuang
dibuat dalam bentuk jus yang diminum setiap bangun tidur dan pada pagi hari.
b. Mengobati Demam
Demam terjadi karena adanya suatu mekanisme pertahanan tubuh (respon
imun) terhadap zat asing (bibit penyakit yang telah dilemahkan) yang masuk ke
dalam tubuh. Adanya benda asing tersebut akan merangsang sistem pertahanan
tubuh, sehingga akan merangsang aktivitas sel imunitas (sel makrofag dan
limfosit T) untuk memerangi zat asing tersebut dengan meningkatkan
proteolisis yang menghasilkan asam amino yang berperan untuk pembentukan
antibodi atau sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi resisten dan kuat
menghadapi bibit penyakit. Namun efek sampingnya tubuh secara otomatis
akan mengeluarkan pirogen (zat penyebab demam). Pirogen selanjutnya
membawa pesan melalui reseptor dalam hipotalamus, sehingga terjadi reaksi
penaikan suhu tubuh dengan cara menyempitkan pembuluh darah tepi dan
menghambat sekresi kelanjar keringat. Akibatnya pengeluaran kalor menurun
dan suhu tubuh jadi meningkat.
Bengkuang yang mempunyai sifat kimiawi yang berkhasiat mendinginkan
dapat digunakan untuk menurunkan demam. Umbi bengkuang dapat dimakan
secara langsung maupun dibuat dalam bentuk jus yang diminum pagi dan sore.
c. Penyakit Diabetes Mellitus
Diabetes melitus atau yang sering dikenal dengan nama kencing manis
merupakan penyakit yang tidak pandang bulu. Semua kalangan dapat
mengidap penyakit ini, baik kaya maupun miskin, remaja muda maupun
orangtua. Perubahan gaya hidup terutama pola makan yang beralih ke makanan

Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) 10


yang serba instan dan praktis dapat memicu terjadinya diabetes melitus. Selain
perubahan gaya hidup dan pola makan, faktor genetik juga berperan terhadap
timbulnya penyakit ini.Penyakit kencing manis atau Diabetes Melitus
merupakan penyakit yang bersifat kronis (menahun) yang terjadi akibat
kekurangan insulin absolut atau relatif. Ditandai dengan meningkatnya
konsentrasi glukosa di dalam darah. Selain itu juga mempengaruhi
metabolisme protein dan lemak di dalam tubuh. Penyakit diabetes tidak dapat
disembuhkan tetapi dapat dikendalikan.Upaya pengobatan yang biasa
dilakukan adalah pemberian insulin. Namun upaya yang tidak kalah pentingnya
yaitu mengaja keseimbangan konsumsi makanan. Pengaturan makanan dan
aktivitas fisik merupakan cara yang terbaik agar kadar gula dalam darah tetap
dalam keadaan normal. Selain dengan obat dokter, bengkuangpun dapat
digunakan untuk mempertahankan kenormalan kadar gula dalam darah. Serat
makanan yang terdapat dalam bengkuang berperan dalam menurunkan kadar
gula dalam darah karena diserap secara perlahan dan tidak semuanya diubah
menjadi glukosa. Dengan demikian serat pada bengkuang dapat mengendalikan
gula darah para penderita diabetes mellitus. Dalam upaya mempertahankan
kadar gula dalam darah tetap normal, bengkuang dibuat dalam bentuk jus atau
dapat pula diparut kemudian disaring lalu diambil sarinya dan diminum setiap
pagi dan malam hari.
d. Mengobati Sariawan
Sariawan merupakan gejala erosi pada kulit mulut, yakni dinding dalam pipi
atau lidah. Penyebabnya adalah kekurangan vitamin C, alergi atau penurunan
daya tahan tubuh. Kandungan vitamin C dalam bengkuang yang bertindak
sebagai antioksidan dapat membantu mempercepat proses penyembuhan
penderita sariawan. Bengkuang dapat diberikan pada penderita sariawan
dengan cara dibuat dalam bentuk jus yang kemudian ditambahkan dengan
madu dan air secukupnya.
e. Efek Menopause (Sebagai fitoestrogen Alami)
Bagi kaum wanita, kehadiran fitoestrogen sangat diperlukan untuk
mempertahankan kualitas hidup diusia tua. Ketika seorang wanita memasuki

Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) 11


masa menopause dimana hormon estrogen tidak lagi diproduksi tubuh atau
hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil, sehingga ada kecenderungan
wanita mengalami kemunduran fisik, diantaranya kulit lebih cepat mengeriput
serta organ tulang mulai rapuh dan mudah patah.Oleh karena itu makanan yang
mengandung fitoestrogen harus diusahakan tersaji dalam menu hidangan setiap
hari. Bengkuang merupakan salah satunya makanan yang mengandung
fitoestrogen sehingga baik untuk dikonsumsi bagi mereka yang sudah
memasuki masa menopause agar keluhan yang terjadi pada masa menopause
dapat dihindarkan dan akan menjadikan wanita yang semakin tua menjadi
semakin segar dan lebih menarik.
f. Kadar Kolesterol Darah
Trigliserida dan kolesterol merupakan fraksi lemak yang biasa terdapat dalam
darah. Dalam jumlah yang tepat lemak sangat penting untuk tubuh. lemak
merupakan zat yang kaya energi utnuk proses metabolime tubuh. Namun dalam
jumlah yang berlebihan, lemak (trigliserida dan kolesterol) bisa menyebabkan
penyakit yang sangat serius seperti atherosklerosis, stroke dan penyakit jantung
koroner. Kadar trigliserida dan kolesterol total dalam darah yang dianjurkan
adalah kurang dari 200 mg/ dl. Jika jumlahnya telah melebihi batas tersebut
maka perlu diwaspadai dan dilakukan upaya terapi untuk
menurunkannya.Salah satu cara menurunkan kadar kolesterol dalam darah
yaitu dengan cara melakukan pengaturan makanan dengan baik dan benar.
Terapi jus bengkuang dapat dilakukan untuk menurunkan kolesterol dalam
darah. Kandungan air dan serat dalam bengkuang dapat membantu menurunkan
kadar kolesterol dalam darah. Selain serat dan kadar air yang tinggi, kandungan
vitamin C dalam bengkuang yang berfungsi sebagai antioksidan juga dapat
membantu dalam proses penurunan kadar kolesterol dalam darah.
g. Gangguan Asam Lambung
Gangguan asam lambung merupakan salah satu penyakit yang terjadi karena
pola hidup dan pola makan yang berubah. Gangguan ini biasanya banyak
terjadi pada mereka yang sibuk bekerja sehingga seringkali melalaikan waktu
makan. Apabila produksi asam lambung semakin meningkat akan

Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) 12


menyebabkan rasa mual dan muntah, nyeri pada ulu hati, rasa lemah, nafsu
makan menurun, bahkan sakit kepala. Jika tidak segera diobati akan
menyebabkan terjadinya peradangan atau bahkan luka dalam perut yang
disebut dengan ulkus peptikum. Untuk mengurangi produksi asam lambung
yang berlebih, dianjurkan untuk memperbanyak makan buah dan mengurangi
makanan yang berminyak dan pedas yang dapat merangsang produksi asam
lambung. Ahli naturopati menyarankan untuk mengkonsumsi bengkuang segar
yang dimakan dalam bentuk biasa tanpa sambal atau garam. Karena sifat
umbinya yang dingin serta sifat alkali bengkuang yang cepat meyerap asam
lambung yang berlebih.
h. Penyakit Beri-beri
penyakit beri-beri akibat kekurangan vitamin B1 (thiamin). Caranya yaitu
dengan mengupas bengkuang, lalu cuci bersih kemudian diparut atau dijus
dengan menggunakan jus ekstraktor. Sebaiknya diminum pada waktu pagi hari
atau siang hari setelah makan.
i. Khasiat lain dari bengkuang yaitu dapat menjaga sistem kekebalan tubuh
Bengkuang merupakan salah satu jenis bahan pangan yang memegang peranan
penting dalam menjaga dan meningkatkan kekebalan tubuh. Kandungan
vitamin C dan beberapa phytonutrien yang terdapat dalam bengkuang dapat
membuat sistem kekebalan tubuh terjaga, sehingga relatif dapat terhindari dari
serangan berbagai macam infeksi maupun penyakit yang disebabkan oleh
virus, bakteri maupun mikroorganisme yang berbahaya.

3.2 Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) sebagai Obat Luar Dalam

Sebagai obat luar, bengkuang terlebih dahulu harus dihaluskan dan


ditempelkan di bagian-bagian tubuh tertentu. Untuk pengobatan dalam,
bengkuang dapat mengatasi berbagai penyakit seperti diabetes, demam, eksim,
sariawan, dan wasir.

Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) 13


Selain umbi, bagian tanaman lainnya yang dapat digunakan sebagai obat
adalah akar, biji, dan tangkainya. Untuk pengidap, diabetes, bengkuang dapat
diparut, disaring, kemudian diminum bagian cairnya dua kali sehari.
Walaupun bengkuang memiliki efek farmakologis sebagai obat untuk
berbagai penyakit seperti demam, penyakit kulit, dan nyeri perut, tumbuhan ini
juga berbahaya karena mengandung racun di bagian biji dann daunnya.
Penggunaan bagian biji dan daun perlu diwaspadai agar tidak terjadi keracunan.
Tidak hanya di bidang kesehatan dan pangan, bengkuang juga
diaplikasikan pada bidang industri kosmetik. Bagian akar atau umbi bengkuang
dimanfaatkan sebagai bahan bedak dingin untuk perawatan wajah, sehingga wajah
menjadi terlihat lebih segar, halus, dan putih.
Manfaatnya sebagai kosmetik, membuat bengkuang identik dengan efek
pemutihan kulit. Bengkuang dalam bentuk ramuan masker, sejak dahulu kala
memang telah dipercaya dapat menghaluskan, memutihkan, serta menghilangkan
flek atau noda di bagian wajah.

Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) 14


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada makalah ini, dapat ditarik suatu kesimpulan


bukan hanya berkhasiat untuk mempercantik diri, tetapi ternyata juga dapat
berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti mengatasi
penyakit kulit, diabetes, demam, eksim, sariawan, dan wasir serta mampu menjaga
kesehatan tubuh. Walaupun umbinya dapat dimakan, bagian bengkuang yang lain
sangat beracun karena mengandung rotenone, seperti bagian biji dan daun
bengkuang. Sehingga untuk menghindari keracunan, maka jumlah penggunaan
dari dua bagian tumbuhan tersebut perlu diperhatikan. Tanaman bengkuang sering
juga ditanam sebagai pupuk hijau atau untuk penutup tanah di perkebunan teh.

4.2 Saran

Kami menyadari bahwa dalam makalah kelompok ini masih terdapat


banyak kekurangan, ibarat pepatah,”tiada gading yang tak retak. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan guna perbaikan makalah ini.

Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) 15


DAFTAR PUSTAKA

Adi, Lukas Tersono. 2008. Tanaman Obat dan Jus. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Apriadji, Wied Harry. 2006. 180 Jus Buah dan Sayuran. Jakarta: Gramedia
Pustaka Umum.

De Guzman-Ladion Herminia. 2009. Tanaman Obat Penyembuh Ajaib. Bandung:


Publishing House.
Mooryati Soedibyo, R.R.A. 1998. Alam Sumber Kesehatan (Manfaat dan
Kegunaan). Jakarta: Balai Pustaka.
Purwanto, Imam. 2007. Mengenal Lebih Dekat Leguminoseae. Yogyakarta:
Kanisius.
Redaksi Agromedia. 2008. 273 Tanaman Tradisional untuk Mengatasi Aneka
Penyakit. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Rozaline, Hartin. 2006. Terapi Jus Buah dan Sayur. Bandung: Niaga Swadaya.
Steenis ,Van. 2008. Flora. Jakarta: Pradnya Paramita
Surtiningsih. 2005. Cantik dengan Bahan Alami. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Wirakusumah, Emma S.. 2007. Cantik dan Awet Muda. Jakarta: Penebar Plus.

Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) 16

Anda mungkin juga menyukai