a. Iklim
Tanaman kapas akan tumbuh dan berproduksi dengan baik apabila memenuhi persyaratan
tumbuh sebagai berikut:
a) curah hujan 700-1500 mm/selama 3,5 bulan dan bulan kering mulai saat menjelang panen;
b) suhu udara 14o 30o C; c) kelembaban udara 70%, d) radiasi surya paling sedikit 5
jam/hari dengan tingkat keawanan< 30%,
b. Tanah
a) Topografi relatif datar atau dengan kemiringan < 30%. Pada lahan miring harus disertai
pembuatan teras memotong arah lereng;
d) Tekstur tanah sedang sampai agak ringan (lempung, lempung berpasir,; lempung bersebu,
lempung berliat, lempung liat berdebu, dan lempung liat berpasir). Kandungan pasir
sebaiknya < 80% dan kandungan liat sebaiknya kurang dari 50%;
e) Sifat kimia tanah (terutama pada lapisan 0-30 cm): kadar bahan organic > 3,5 % atau kadar
C > 2%. Nisbah C/N 10-12; f) Kapasitas pertukaran kation (KPK) > 15me/100 gram tanah; g)
kejenuhan basa lebih lecil dari 35 5; h) tanah sedikit asam netral (pH tanah 6,5- 7,5); i)
Salinitas ? 16 mMhos/cm; j) Kadar unsur hara minimum: N 0,28%, P (Bray I) 32 ppm; K
tertukar 0,50 me/100ram; Ca tertukar 5,3 me/100 ram; Mg tertukar 1 me/100 gram.
Penyerapan hara N,P dan K terjadi mulai fase berkecambah sampai pemasakan buah. Serapan
hara terbanyak (lebih dari 80%) terjadi sejak pembentukan bunga sampai waktu pembentukan
dan pemasakan buah (umur 35-120 hari). Pada awal pertumbuhan kapas, serapan hara kurng
dari 20%. Walaupun kebutuhan NPK pada awal pertumbuhan kecil, tapi hara tersebut perlu
tersedia, Kekkurangan N pada periode ini akan menghambat pertumbuhan dan mengurangi
pembentukan kuncup bunga. Kekurangan P aka menghambat perkembangan akar, dan
kekurangan K akan mengurangi vigor tanaman, mengurangi ketahanan kapas terhadap
kekeringan dan penyakit. Dengan demikian kekuangan hara pada fase pertumbuhan akan
berpengaruh langsung pada produksi.
Sumber:
1. Pedoman Budidaya Kapas. Direktorat Tanaman Semusim. Direktorat Jenderal Perkebunan.
2011.
2. Pedoman Bercocok Tanam Kapas. PT Perkeunan XVIII Semarang.