LUSIANA FRANSISKA
Lusiana Fransiska
NIM C34130086
* Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak luar
IPB harus didasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait.
4
5
ABSTRAK
ABSTRACT
LUSIANA FRANSISKA. Characterization of Seaweed Porridge Turbinaria sp.
and Eucheuma cottonii as Natural Cosmetic Preparation Lip balm. Supervised by
NURJANAH and ASADATUN ABDULLAH.
The high content of antioxidants in seaweed makes seaweed can be used as
a source of natural antioxidants in lip balm, so that not only play a role in
moisturizing the lip skin but also can protect the lips from free radicals. This led to
create a product innovation cosmetics use seaweed such as Turbinaria sp. and E.
cottonii in porridge. The purpose of this study to determine the characteristics of
seaweed porridge and obtain the formulation of seaweed porridge for produce lip
balm with the best antioxidant content. Seaweed porridge Turbinaria sp. and
E.cottonii had the characteristics can be used as material preparation lip balm with
water content to 92.3 % and 93.75 %; pH 7.36 and 6.57. Phytochemicals testing
showed seaweed porridge Turbinaria sp. contained flavonoids, saponins, steroid
and triterpenoid, meanwhile porridge seaweed E. cottonii contained alkaloids. The
best formulation for produce lip balm from Turbinaria sp. and E. cottonii porridge
based on the sensory characteristic were 1:2, meanwhile based on physico chemical
characteristic were 1:1 with a pH value 5.74, aw 0.85, value (IC50) 359.15% μg/mL,
and LOD 2.33%.
Keywords: antioxidant , Eucheuma cottonii , lip balm , Turbinaria sp .
6
7
LUSIANA FRANSISKA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan pada
Departemen Teknologi Hasil Perairan
Judul Skripsi : Formulasi Bubur Rumput Laut Turbinaria sp. dan Eucheuma
cottonii sebagai Sediaan Kosmetik Alami Lip balm
Nama : Lusiana Fransiska
NIM : C34130086
Program Studi : Teknologi Hasil Perairan
Disetujui oleh
Diketahui oleh
Tanggal Lulus :
12
13
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan pada Tuhan YME yang telah menyertai
dan memberikan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
tema yang dipilih yaitu karakteristik bahan baku perairan. Penelitian dilaksanakan
sejak bulan Februari hingga Mei 2017, dengan judul “Formulasi Bubur Rumput
Laut Turbinaria sp. dan Eucheuma cottonii sebagai Sediaan Kosmetik Alami Lip
balm”. Penulisan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Penulis dengan setulus hati mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu, terutama kepada :
1 Prof Dr Ir Nurjanah MS selaku dosen pembimbing I atas segala bimbingan,
motivasi, dan pengarahan yang telah diberikan,
2 Dr Asadatun Abdullah SPi MSM MSi selaku dosen pembimbing II atas segala
bimbingan, motivasi, dan pengarahan yang telah diberikan,
3 Dr Ir Iriani Setyaningsih MS selaku dosen wakil Gugus Kendali Mutu dan
Ketua Komisi Pendidikan Departemen Teknologi Hasil Perairan atas segala
bimbingan dan arahan yang diberikan,
4 Dr Ir Wini Trilaksani, M Sc selaku dosen penguji atas segala bimbingan dan
arahan yang diberikan,
5 Dr Eng Uju SPi MSi selaku Ketua Departemen Teknologi Hasil Perairan,
6 Dosen dan staf administrasi Departemen Teknologi Hasil Perairan,
7 Keluarga tercinta Papi Sunardi, Mami Rubiyati, Mbak Beta, Eyang dan seluruh
keluarga besar. Terima kasih atas doa, dukungan serta kasih sayang yang tak
terhingga,
8 Sahabat-sahabat dan Keluarga besar THP 50 atas segala dukungan, semangat,
hiburan dan tempat berbagi suka maupun duka,
9 Marcellinus Silalahi yang setia memotivasi serta mendukung penulis,
10 Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan skripsi ini yang
tidak dapat di sebutkan satu per satu.
Kritik dan saran diharapkan penulis untuk menyempurnakan skripsi ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat.
Lusiana Fransiska
14
15
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumput laut merupakan salah satu komoditas ekspor utama perikanan yang
diharapkan dapat berperan penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat
(Asni 2015). Kementerian Kelautan dan Perikanan (2015) melaporkan bahwa
produksi rumput laut di Indonesia mencapai 67,86% atau sebesar 10,076 juta ton
terhadap produksi nasional perikanan budidaya. Rumput laut juga merupakan salah
satu komoditas potensial yang memiliki banyak manfaat, baik melalui pengolahan
sederhana yang langsung dapat dikonsumsi maupun pengolahan yang lebih
kompleks (Priono 2013). Rumput laut mengandung senyawa aktif dengan berbagai
bioaktivitas sehingga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bahan
kosmetik (Kelman et al. 2012).
Rumput laut coklat mengandung beberapa pigmen fotosintetik yaitu
karoten, fukosantin, klorofil a, dan klorofil c (Merdekawati dan Susanto 2009).
Penelitian yang dilakukan oleh Januar dan Wikanta (2011) menunjukkan bahwa
rumput laut Turbinaria sp. banyak mengandung pigmen fukosantin yang diketahui
memiliki bioaktivitas sebagai antioksidan. Ekstrak Turbinaria sp. juga
mengandung fenol dan flavonoid yang mempunyai aktivitas antioksidan yang
sangat tinggi (Putranti 2008). Antioksidan merupakan senyawa yang dapat
berikatan dengan radikal bebas dan menghentikan reaksi berantai yang dapat
merusak makromolekul penting dalam tubuh (Shide et al. 2012).
Jenis rumput laut yang juga memiliki nilai ekonomis penting yaitu
Eucheuma cottonii (Susilowati 2012). Eucheuma cottonii merupakan alga merah
penghasil karaginan. Karaginan banyak digunakan dalam industri pangan sebagai
pengental, pengemulsi, pensuspensi, dan penstabil. Penggunaan rumput laut
Eucheuma cottonii ini semakin meningkat, tidak hanya untuk industri makanan saja
tapi sudah meluas sebagai bahan baku produk kosmetik, obat-obatan, dan bahan
baku untuk kegiatan industri lainnya (Li et al. 2014). Luthfiyana et al. (2017)
menunjukkan bahwa rumput laut E. cottonii dalam sediaan bubur memiliki
kandungan antioksidan sebesar 127,23 μg/mL.
Potensi rumput laut sebagai sumber antioksidan (Luthfiyana et al. 2017)
menjadikan rumput laut dapat digunakan sebagai sediaan bahan baku kosmetika
pelindung bibir. Permasalahan yang sering terjadi pada bagian bibir yaitu bibir
kering dan pecah-pecah. Bibir merupakan salah satu bagian tubuh yang sensitif
karena kulit pada bibir cenderung lebih tipis dan halus. Paparan sinar matahari dan
kurangnya asupan vitamin menyebabkan bibir mrnjadi lebih mudah kering dan
pecah-pecah (Draelod dan Thaman 2006). Perlindungan tambahan berupa
pelembab sangat diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. Pelembab
merupakan salah satu kosmetika yang sangat penting dibandingkan kosmetika
lainnya. Hal ini dikarenakan pelembab dapat mengurangi penguapan dari kulit
sehingga kandungan air dalam kulit terpenuhi (Draelos 2009). Salah satu jenis
kosmetik pelembab yang umum digunakan masyarakat saat ini adalah lip balm.
Lip balm merupakan produk kosmetik yang memiliki peranan untuk
mencegah bibir kering dan melindungi dari faktor lingkungan luar yang merugikan
(Fernandes et al. 2013). Peranan lip balm saat ini hanya berfungsi untuk
2
melembabkan kulit bibir saja. Tingginya kandungan senyawa aktif pada rumput laut
menjadikan rumput laut dapat digunakan sebagai sumber antioksidan alami pada
lip balm, sehingga tidak hanya berperan dalam melembabkan kulit bibir namun juga
dapat melindungi bibir dari radikal bebas. Kosmetik dengan bahan alami dinilai
lebih aman karena dibuat menggunakan bahan-bahan alami yang terbukti
meningkatkan dan menjaga kecantikan alami seseorang (Armin et al. 2013). Hal
tersebut mendorong diciptakannya suatu inovasi produk kosmetika menggunakan
rumput laut jenis Turbinaria sp. dan E.cottonii dalam sediaan bubur. Sediaan bubur
rumput laut dipilih karena secara ekonomi sediaan bubur cenderung lebih murah,
mudah diaplikasikan, aman dan ramah lingkungan. Perbandingan bubur rumput laut
yang sesuai untuk sediaan lip balm belum diketahui, sehingga perlu dilakukan
penelitian tentang formulasi dan karakteristik bubur rumput laut Turbinaria sp. dan
Eucheuma cottoni sebagai sediaan lip balm rumput laut.
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu memberikan inovasi serta alternatif dalam
pembuatan lip balm dengan bahan baku rumput laut dalam sediaan bubur yang
mengandung komponen aktif seperti antioksidan bagi masyarakat umum dan
perindustrian kosmetik.
3
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan Mei 2017.
Penelitian dilakukan pada beberapa laboratorium di Institut Pertanian Bogor, yaitu
Laboratorium Bahan Bahu Hasil Perairan untuk preparasi sampel dan pembuatan
bubur rumput laut dan pengujian antioksidan. Laboratorium Preservasi dan
Pengolahan Hasil Perairan untuk pembuatan lip balm. Laboratorium Biokimia
Hasil Perairan untuk analisis kadar air dan LoD. Laboratorium Organoleptik,
Depertemen Teknologi Hasil Perairan. Laboratorium Produktivitas dan
Lingkungan Perairan, Departemen Budidaya Perairan untuk pengukuran pH.
Laboratorium Kimia analitik, Departemen Kimia untuk analisis fitokimia.
Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumput laut
Turbinaria sp. yang berasal dari perairan Pasuruan Desa Umbul Tanjung
Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang-Banten dan E. cottonii diperoleh dari
perairan Lontar, kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang, Banten. Perendaman dan
pembuatan bubur rumput laut menggunakan air demineralisasi. Bahan untuk
pembuatan lip balm adalah minyak zaitun, cocoa butter, vaselin, emulgade, setil
alkohol, beeswax, air demineralisasi, gliserin, metil paraben dan essential oil. Bahan
yang digunakan untuk pengujian antioksidan adalah etanol, DPPH, vitamin C.
Bahan untuk analisis fitokimia yaitu reagen Meyer, Dragendorff, dan Wagner,
kloroform, NH3, H2SO4, NaOH, HCl, amil alkohol, FeCl, anhidra asetat.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah wadah perendaman,
blender, tempat bubur; pembuatan lip balm menggunakan alat timbangan analitik,
sudip, batang pengaduk, beaker glass, kompor listrik, termometer. Alat yang
digunakan untuk analisis kadar air dan Loss on Drying antara lain timbangan
analitik, oven, desikator, cawan poselin. Alat yang digunakan untuk pengukuran
pH adalah pH meter (Lutron YK-2001 PH), sedangkan alat yang digunakan untuk
pengukuran antioksidan adalah tabung reaksi, vortex, sudip, timbangan analitik,
mikropipet, inkubator dan spektrofotometer (Optima tipe SP-300).
4
Prosedur Penelitian
Penelitian diawali dengan proses pencucian rumput laut Turbinaria sp. dan
E. cottonii yang sebelumnya telah dihitung kadar airnya, lalu dilakukan
perendaman. Rumput laut yang telah direndam kemudian dijadikan bubur rumput
laut dan dianalisis kadar air, pH, dan fitokimia. Diagram alir metode pembuatan
bubur rumput laut dapat dilihat pada Gambar 1.
Analisis sensori,
pH, LoD, dan Sediaan lip balm
aktivitas tanpa rumput
antioksidan laut; 1:1; 1:2; 2:1
digunakan sebagai humektan karena gliserin merupakan salah satu bahan yang
dapat mengikat air di sediaan agar tidak menguap, menstabilkan sediaan dan
sebagai pelembab di kulit (Hendradi et al. 2013). Setil alkohol digunakan sebagai
stiffening agent. Stiffening agent adalah bahan pengental atau pengeras di dalam
formula lip balm (Rowe et al. 2009). Metil paraben telah luas digunakan sebagai
pengawet pada kosmetik, produk makanan, dan formulasi farmaseutika. Metil
paraben dapat digunakan sendirian atau kombinasi dengan paraben lainnya atau
dengan agen antimikroba lain. Konsentrasi metil paraben dalam preparasi topikal
sebesar 0,02-0,3 % (Rowe et al. 2009). Rumput laut Turbinaria sp. berfungsi
sebagai sumber antioksidan (Putranti 2008) dan rumput laut E. cottonii berfungsi
sebagai pengental, pengemulsi, pensuspensi dan penstabil (Li et al. 2014)
Prosedur Analisis
Prosedur analisis yang dilakukan adalah pengukuran kadar air pada rumput
laut kering, kadar air, pH, fitokimia pada bubur rumput laut, dan analisis pH, LoD,
aktivitas antioksidan pada lip balm rumput laut.
B−C
Kadar air (%)= B−A X 100%
Keterangan:
A= Berat cawan porselen kosong (g)
B= Berat cawan porselen + sampel rumput laut dan lip balm (g)
C= Berat cawan porselen + sampel rumput laut dan lip balm setelah dikeringkan
(g)
Analisis Sensori
Uji sensori dilakukan menggunakan penilaian dengan skala hedonik yang
ditransfer dalam bentuk angka. Pengujian ini bersifat subyektif dan menggunakan
skala hedonik dengan panelis semi terlatih dari mahasiswa Teknologi Hasil
Perairan IPB berjumlah 30 orang. Uji sensori pada penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi daya terima atau tingkat kesukaan panelis terhadap produk lip balm
yang dihasilkan (Carpenter et al. 2000). Parameter yang diamati yaitu kenampakan,
warna, aroma, tekstur, dan kelembaban. Data yang diperoleh diuji dengan uji
statistik non parametrik Kruskal Wallis dan hasil uji jika memberikan pengaruh
nyata, maka dilanjutkan dengan uji Duncan (Steel dan Torrie 1993). Pengamatan
9
dilakukan dengan skala hedonik yang bernilai satu sampai lima dimana: (1) sangat
tidak suka; (2) tidak suka; (3) netral; (4) suka; (5) sangat suka.
Analisis Data
Karakteristik sensori
Kenampakan
Nilai kesukaan panelis terhadap kenampakan lip balm berkisar antara 2,80-
4,20 yang berarti bahwa panelis memberikan penilaian antara netral sampai suka.
Nilai tertinggi terdapat pada lip balm tanpa penambahan bubur rumput laut,
sedangkan nilai terendah terdapat pada perlakuan perbandingan 1:1. Nilai kesukaan
panelis yang diberikan terhadap kenampakan lip balm ditunjukkan oleh Gambar 3.
5,00
4,20±0,55b
4,00 3,53±0,82ab
Nilai Hedonik
2,80±0,85a 2,97±0,89a
3,00
2,00
1,00
0,00
tanpa rumput 1:1 1:2 2:1
laut
Rasio Turbinaria sp : E.cottonii
Warna
Nilai kesukaan panelis terhadap warna lip balm berkisar antara 2,63-4,10
yang berarti bahwa panelis memberikan penilaian antara tidak suka sampai suka.
Nilai tertinggi terdapat pada pada lip balm tanpa penambahan bubur rumput laut,
sedangkan nilai terendah terdapat pada perlakuan perbandingan 2:1. Hasil uji
Kruskal-Wallis (α=0,05) menunjukkan bahwa pemberian bubur rumput laut
mempengaruhi tingkat kesukaan panelis terhadap warna lip balm. Warna yang
terbentuk pada produk dipengaruhi oleh warna bahan penyusunnya (Mitsui 1997).
Lip balm dengan tanpa penambahan bubur rumput laut memiliki warna putih
sedangkan lip balm dengan penambahan bubur rumput laut memiliki warna coklat.
Hal tersebut disebabkan karena bubur rumput laut Turbinaria sp. yang digunakan
memiliki warna coklat kehitaman sehingga akan mempengaruhi tingkat kesukaan
panelis terhadap parameter warna. Nilai kesukaan panelis yang diberikan terhadap
warna lip balm ditunjukkan oleh Gambar 4.
14
5,00
4,10±0,61b
4,00 3,60±0,86ab
Nilai Hedonik
2,83±0,75a 2,63±0,81a
3,00
2,00
1,00
0,00
tanpa rumput 1:1 1:2 2:1
laut
Rasio Turbinaria sp : E.cottonii
Aroma
Aroma merupakan salah satu parameter sensori yang melekat pasa suatu
produk yang diamati dengan indra penciuman. Aroma yang enak dan mudah
dikenali umumnya akan lebih dipilih dibandingkan dengan aroma yang tidak
dikenali. Nilai kesukaan panelis terhadap aroma lip balm berkisar antar 3,10-3,93
yang berarti bahwa panelis memberikan penilaian antara netral sampai suka. Nilai
tertinggi terdapat pada pada lip balm tanpa penambahan bubur rumput laut,
sedangkan nilai terendah terdapat pada perlakuan perbandingan 1:1. Hasil uji
Kruskal-Wallis (α=0,05) menunjukkan bahwa perbandingan bubur rumput laut
mempengaruhi tingkat kesukaan panelis terhadap aroma lip balm. Aroma yang
terbentuk berasal dari pewangi yang ditambahkan. Pewangi ditambahkan dengan
tujuan dapat menutupi bau bubur rumput laut yang khas dan bahan lain. Nilai
kesukaan panelis yang diberikan terhadap aroma lip balm ditunjukkan oleh Gambar
5.
5,00
3,93±0,78b
4,00 3,50±0,97ab
Nilai Hedonik
3,10±0,92a 3,17±1,15a
3,00
2,00
1,00
0,00
tanpa rumput 1:1 1:2 2:1
laut
Rasio Turbinaria sp : E.cottonii
Gambar 5 Nilai rata-rata kesukaan panelis terhadap aroma lip balm. Keterangan:
Tanpa penambahan bubur rumput laut, Rasio bubur rumput laut
Turbinaria sp : E. cottonii (1:1), Rasio bubur rumput laut Turbinaria
sp E. cottonii (1:2), Rasio bubur rumput laut Turbinaria sp : E. cottonii
(2:1)
15
Tekstur
Tekstur merupakan parameter yang cukup penting di dalam suatu emulsi
dan sediaan kosmetika karena menunjukkan tingkat kehalusan yang dihasilkan.
Suryani et al. (2000) menyatakan bahwa semakin halus dan seragam tekstur, maka
semakin baik lip balm yang dihasilkan karena tekstur tersebut merupakan parameter
tercampurnya komponen minyak dan air. Nilai kesukaan panelis yang diberikan
terhadap tekstur lip balm ditunjukkan oleh Gambar 6.
5,00
3,97±0,81b
4,00 3,50±0,90ab 3,60±0,89ab
Nilai Hedonik
3,13±0,90a
3,00
2,00
1,00
0,00
tanpa rumput 1:1 1:2 2:1
laut
Rasio Turbinaria sp : E.cottonii
Gambar 6 Nilai rata-rata kesukaan panelis terhadap tekstur lip balm. Keterangan:
Tanpa penambahan bubur rumput laut, Rasio bubur rumput laut
Turbinaria sp : E. cottonii (1:1), Rasio bubur rumput laut Turbinaria
sp E. cottonii (1:2), Rasio bubur rumput laut Turbinaria sp : E. cottonii
(2:1)
Kelembaban
Kelembaban merupakan salah satu parameter penting dalam produk lip
balm. Penilaian dilakukan untuk mengetahui kesukaan panelis terhadap rasa
lembab yang dirasakan selama pemakaian lip balm. Nilai kesukaan panelis terhadap
kesan kembab lip balm berkisar antara 3,67-4,23 yang berarti bahwa panelis
memberikan penilaian antara netral sampai suka. Hasil uji Kruskal-Wallis (α=0,05)
menunjukkan bahwa perbandingan bubur rumput laut mempengaruhi tingkat
kesukaan panelis terhadap aroma lip balm. Karaginan yang terkandung dalam
rumput laut E.cottonii dapat mengikat air sehingga dapat mempertahankan
kelembaban (Rosyidi et al. 2008). Nilai kesukaan panelis yang diberikan terhadap
kesan lembab lip balm ditunjukkan oleh Gambar 7.
16
5,00
4,23±0,63b
3,70±1,02a 3,80±0,66a 3,67±0,80a
4,00
Nilai Hedonik
3,00
2,00
1,00
0,00
tanpa rumput 1:1 1:2 2:1
laut
Rasio Turbinaria sp : E.cottonii
Karakteristik fisiko-kimia
pH Lip balm
Nilai pH produk kosmetik atau produk yang digunakan untuk pemakaian
luar yang berhubungan langsung dengan kulit haruslah sesuai dengan penerimaan
kulit. Produk kosmetik yang memiliki nilai pH terlalu rendah akan menyebabkan
kulit teriritasi dan jika nilai pH terlalu tinggi akan menyebabkan kulit menjadi
kering (Wasitaatmadja dan Sjarif 1997). Nilai pengukuran pH lip balm rumput laut
dapat dilihat pada Gambar 8.
7
5,74± 0.01 d 5,55± 0.01 c 5,67±0.00 b
6 5,05±0.00 a
5
4
pH
3
2
1
0
tanpa rumput 1:1 1:2 2:1
laut
Turbinaria sp: E cottonii
Gambar 8 Nilai pH lip balm rumput laut
penyusun lip balm tidak disertakan bahan yang bersifat basa seperti trietanolamin
(TEA) yang memiliki nilai pH 10,5. Penelitian Erungan et al. (2009) menunjukkan
bahwa pemberian setil alkohol akan menurunkan nilai pH.
8
6 4,52±0,19 a
4 2,64±0,18 b
2,33±0,02 bc 2,21±0,10 c
2
0
tanpa rumput 1:1 1:2 2:1
laut
Perlakuan Turbinaria sp : E.cottonii
Gambar 9 Nilai LOD lip balm rumput laut
1,00
0,85±0,0d 0,82±0,007c 0,80±0,28b
0,80 0,66±0,007a
Aktivitas Air
0,60
0,40
0,20
0,00
Tanpa rumput 1:1 1:2 2:1
laut
Perlakuan Turbinaria sp. : E. cottonii
Gambar 10 Nilai Aktivitas air lip balm rumput laut
1000
800 683,71±19,39 b
600 407,79±8,73 c
359,15±13,26 d
400
200 4,05±0,47 e
0
tanpa rumput 1:1 1:2 2:1 vitamin C
laut
Perlakuan Turbinaria sp : E.cottonii
Gambar 11 Nilai IC50 larutan vitamin C dan lip balm rumput laut
19
Kesimpulan
Bubur rumput laut Turbinaria sp. dan E.cottonii memiliki karakteristik yang
dapat dijadikan sebagai bahan sediaan lip balm rumput laut. Perlakuan terpilih lip
balm rumput laut berdasarkan uji sensori yaitu dengan formulasi 1:2. Formulasi
bubur rumput laut terbaik berdasarkan karakteristik fisiko kimia terdapat pada lip
balm rumput laut 1:1.
Saran
parameter kenampakan dan warna. Analisis logam berat dan total mikroba juga
diperlukan dalam penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Lisa M, Lutfi M, Susilo B. 2015. Pengaruh suhu dan lama pengeringan terhadap
mutu tepung jamur tiram putih (Plaerotus ostreatus). Jurnal Keteknikan
Pertanian Tropis dan Biosistem. 3(3): 270-279
Luthfiyana N, Nurjanah, Nurilmala M, Anwar E, Hidayat T. 2016. Rasio bubur
rumput laut Eucheuma cottonii dan Sargassum sp. sebagai formula krim
tabir surya. JPHPI. 19(3):183-195
Maharany F, Nurjanah, Suwandi R, Anwar E, Hidayat T. 2017. Kandungan
senyawa bioaktif rumput laut Padina australis dan Eucheuma cottonii
sebagai bahan baku krim tabir surya. JPHPI. 20(1): 1-17
Marliana S, Venty S, Suyono. 2005. Skrining fitokimia dan analisis kromatografi
lapis tipis komponen kimia buah labu siam (Schium edule Jacq. Swartz)
dalam ekstrak etanol. Jurnal Biofarmasi. 3(1):26-31
Masduqi AF, Izzati M, Prihastanti E. 2014. Efek metode pengeringanterhadap
kandungan bahan kimia dalam rumput laut Sargassumpolycystum. Buletin
Anatomi dan Fisiologi. 22(1):1-9
Merdekawati W, Susanto AB. 2009. Kandungan dan komposisi pigmen rumput laut
serta potensinya untuk kesehatan. Squalen. 4(2): 41-47.
Miller DD. 1998. Food Chemistry. A Laboratory Manual. New York (US): John
Wiley dan Sons, Inc.
Mitsui. 1997. New Cosmetic Science. New York (US): Elsevier. hal:72.
Molyneux P. 2004. The use of the stable free radical diphenylpicryl-hydrazyl
(DPPH) for estimating antioxidant activity. Journal Science of Technology.
26(2): 211-219.
Nazato C, Torres NH, Ferraz SCU, Vilca FZ, Silvia DFC, Aguilar CL, Harder
MNC. 2012. Employment of wax sugarcane (Saccharum officinarum) in
formulation of a lip gloss by simple extraction and bioethanol. American
Journal of Biochemistry. 2(5): 89-93
Neelamathi E, Kannan R. 2016. Screening and Characterization of bioactive
compounds of Turbinaria ornate from the gulf of Mannar, India.
International Advanced Research Journal in Science, Engineering and
Technology. 16(2): 243-251
Neuma HJ. 1972. Dehydrated celery: Effect of predrying treatments and
rehydration procedures are reconstitution. Journal Food Sci. 73:437-441.
Priono B. 2013. Budidaya rumput laut dalam upaya peningkatan industrialisasi
perikanan. Media Akuakultur. 8(1): 1-8
Putranti RI. 2013. Skrining fitokimia dan aktivitas antioksidan ekstrak rumput laut
Sargassum duplicatum dan Turbinaria ornate dari Jepara [tesis]. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang.
Pyo YH, Jin YH, Hwan JY. (2014). Comparison of the effect of blending and
juicing on phytochemical content and antioxidant capacity of typical Korean
kernel fruit juice. Preventive Nutrition and Food Science. 19(2): 108-114.
23
Rezaeizadeh A, Zuki ABZ, Abdollahi M, Goh YM, Noordin MM, Hamid M, Azmi
TI. 2011. Determination of antioxidant activity in methanolic and
chloroformic extract of momordica charantia. African Journal of
Biotechnology. 10(24): 4932-4940.
Rosyidi D, Widati AS, Prakoso J. 2008. Pengaruh penggunaan rumput laut terhadap
kualitas fisik dan organoleptik chicken nuggets. Jurnal Ilmu dan Teknologi
Hasil Ternak. 3(1):43-51
Rowe RC, Paul JS, Marian EQ. 2009. Handbook of pharmaceutical excipients sixth
edition. USA: Pharmaceutical Press and American Pharmacists
Association.
[SNI] Standar Nasional Indonesia. 1996. Sediaan Tabir Surya. SNI 16-4399-1996.
Badan Standar Nasional.
Sakti H, Lestari S, Supriadi. 2016. Perubahan mutu ikan gabus (Channa striata)
asap selama penyimpanan. Jurnal Teknologi Hasil Perikanan. 5(1):11-18.
Shide A, Ganu J, Naik P. 2012. Effect of free radicals and antioxidants on oxidative
stress: review. Journal of Dental and Allied Sciences. 1(2):63-66
Soto ML, Falque E, Dominguez H. 2015. Relevance of natural phenolics from grape
and derivate products in the formulation of cosmetics. Cosmetics. 2:(259-
276).
Steel RGD, Torrie JH. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika: Suatu Pendekatan
Biometrik. Edisi ketiga. Penerjemah: Bambang S. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka.
Suryani A, Sailah, Eliza H. 2000. Teknologi Emulsi. Jurusan Teknologi Industri
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Susijahadi. 1983. Pertumbuhan mikroba pada bandeng (Chanos chanos) asap
selama penyimpanan suhu kamar dalam berbagai tingkat kelembaban
[Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Surtiningsih. 2005. Cantik dengan Bahan Alami: Cara Mudah, Murah, dan Aman
untuk Mempercantik Kulit. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Susilowati T, Rejeki S, Dewi EN, Zulfitriani. 2012. Pengaruh kedalaman terhadap
pertumbuhan rumput laut (Eucheuma cottonii) yang dibudidayakan dengan
metode longline di pantai Mlonggo, kabupaten Jepara. Jurnal Saintek
Perikanan. 8(1): 7-12.
Ustundag OG, Mazza G. 2007. Extraction of saponin and cyclopeptides from cow
cockle seed with pressurized low polarity water. Food Science and
Tecnology. 41(2008):1600-1606.
Velde VD, Knutsen, Usov, Romella AI, Cerezo AS. 2002. 1H and 13C high
resolution NMR spectroscopy of carrageenans: Aplication in research and
industry. Trend in Food Sciene and Technology. 13:73-92.
Wasitaatmadja, Sjarif M. 1997. Penuntun Ilmu Kosmetika Medik. Jakarta: UI Press.
hal 27-33.
24
Winarno FG. 1996. Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Jakarta (ID): Sinar
Harapan. Hal .
Winarno FG. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Winarno. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Bogor: M-BRIO Press. Hal 245-251.
25
LAMPIRAN
26
27
53,00
52,00 y = 0,0088x + 46,757
51,00 R² = 0,9269
50,00
49,00
48,00
0 200 400 600 800 1000 1200
[ppm]
54,00
53,00
52,00
51,00 y = 0,0086x + 46,992
50,00 R² = 0,912
49,00
48,00
0 200 400 600 800 1000 1200
[ppm]
29
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups ,578 3 ,193 3083,933 ,000
Within Groups ,000 4 ,000
Total ,578 7
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 6,967 3 2,322 119,166 ,000
Within Groups ,078 4 ,019
Total 7,045 7
Lampiran 9 Uji ragam ANOVA dan DMRT Aktivitas air lip balm
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups ,044 3 ,015 390,556 ,000
Within Groups ,000 4 ,000
Total ,044 7
30
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1757992,5
4 439498,126 3240,505 ,000
05
Within Groups 678,132 5 135,626
Total 1758670,6
9
37
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sukoharjo pada tanggal 28 Februari 1995. Penulis
merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Sunardi dan Rubiyati.
Pendidikan formal yang ditempuh penulis dimulai di SDN Kateguhan 1 pada tahun
2001 hingga tahun 2007. Penulis melanjutkan pendidikan pada tahun yang sama di
SMPN 1 Tawangsari hingga lulus pada tahun 2010. Pendidikan formal selanjutnya
ditempuh di SMAN 1 Sukoharjo pada tahun 2010 dan lulus pada tahun 2013.
Penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Teknologi Hasil Perairan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) jalur tulis pada tahun
2013.
Selama perkuliahan, penulis aktif berorganisasi dalam organisasi Himpunan
Mahasiswa Teknologi Hasil Perairan (HIMASILKAN), Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan sebagai anggota divisi Sosial Kesejahteraan Mahasiswa pada tahun
kepengurusan 2014-2015 dan sebagai anggota divisi Kewirausahaan pada tahun
kepengurusan 2015-2016. Penulis juga berperan aktif sebagai asisten praktikum,
diantaranya pada matakuliah Pengetahuan Bahan Baku Industri Hasil Perairan,
Departemen Teknologi Hasil Perairan. Penulis melakukan praktik lapang pada
tahun 2016 di UMKM Sari Rasa Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah dengan judul
“Perencanaan Sistem Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) pada
Proses Pembuatan Keripik Ikan Belut di Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) Sari Rasa, Sukoharjo” dibawah bimbingan Dr Sugeng Heri Suseno, SPi
MSi.