Anda di halaman 1dari 5

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK

Tema : Pemberian Obat

Narator dan Kepala Bansal : Faisal Aditya

Perawat : Rossi Novianti

Ibu Hafid dan Pearawt lain : Arma Rahmawati

Pasien : Muhamad Aziz (7 tahun)

 Fase prainteraksi

Di Rumah Sakit Kasih Ibu terdapat pasien anak laki-laki dengan usia sekolah
umurnya 7 tahun yang didampingi ibunya, dia bernama Aziz. Aziz sudah 2 hari dirawat di
ruang dahlia no 04 karena mengalami gangguan pencernaan yang diduga disebabkan
keracunan makanan yang dibelinya di sekolahan. Pagi hari ini perawat Rossi yang bertugas
untuk memberi obat kepada pasien Aziz. Sebelum perawat Rossi menemui pasien Aziz,
terlebih dahulu perawat Rossi meminta izin kepada kepala bangsal.

Perawat : “Selamat pagi Pak.”

Kepala Bangsal : “Selamat pagi mbak, silahkan duduk. Ada apa mbak?”

Perawat : “ Begini Pak, menurut catatan rekam medis yang ada bahwa pasien
Aziz yang dirawat di ruang dahlia no 04 pagi ini jadwalnya untuk
meminum obat setelah jam makan pagi. Saya bertugas untuk
membantunya minum obat. apakah saya diizinkan?”

Kepala Bangsal : “Baik mbak, kalau begitu silahkan lakukan sesuai prosedur yang ada
ya.”

Perawat : “Baik, Pak. Terimakasih.”


 Fase orientasi/ perkenalan (Tahap ini adalah perekenalan diri perawat ke pasien)

Perawat : “Assalamua’laikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat pagi.


Perkenalkan saya perawat Rossi Novianti, saya senang di panggil
Rossi. Saya yang bertugas shift pagi ini. Kebetulan pagi ini saya yang
merawat anak ibu. Boleh saya tahu nama ibu dan adek siapa? Apa
panggilan kesayangan ibu dan adek? “

Ibu Pasien : “ Nama saya Arma Rahmawati, saya biasa dipanggil bu Arma.”

Pasien Anak : “ Namaku Muhamad Aziz , biasa dipanggil Aziz sus. ”

Perawat : “ Oh, baiklah kalau begitu ibu saya panggil bu Arma dan nama adek
kecil yang lucu ini suster panggil adek Aziz yaa. ”

Ibu Pasien : “ Baiklah sus. Oh iya sus, kalo boleh tau suster mau melakukan
tindakan apa hari ini kepada Aziz?”

Perawat : “ Sebelumnya, saya akan meminta izin dengan ibu, bahwa anak ibu
nanti akan saya bantu untuk minum obat. Saya membutuhkan waktu
kurang lebih 15 menit.”

Ibu Pasien : “ Menurut saya tidak masalah 15 menit sus. Gimana baiknya aja.”

Perawat : “ Baiklah, Bu. Terimakasih. ”

 Tahap ketiga : Tahap Kerja

Perawat : “Selamat pagi dek Aziz? Bagaimana keadaan adek sekarang? Coba
adek bisa ceritakan sama suster apa yang adek rasakan saat ini? “

Pasien anak : “ Pagi juga sus, perutku sekarang masih sakit sus sejak malam tadi. “

Perawat : “ Perut yang sebelah mana?”

Pasien Anak : “ Perut yang sebelah kiri. ”

Perawat : “ Coba ceritain sama suster kira - kira kenapa perut Dek Aziz bisa
sakit seperti itu ? ”

Pasien Anak : “ Aku gak tau sus, sebelumnya aku cuma beli jajanan di sekolahan.”
Ibu Pasien : “Iya sus, gak mau dibilangin. Susah banget. Sudah dibawaain bekal
tapi masih aja jajan sembarangan.”

Perawat : “ Hmm adek beli jajanannya yang ada saosnya ya? ”

Pasien Anak : “ Iya, tapi cuman dikit kok. ”

Perawat : “ Oh...suster kira adek ini ada gangguan pencernaan yah, karena adek
makan saos dari jajanan yang dek Aziz beli.”

Ibu pasien : “ Sepertinya iya sus, soalnya dia setelah sampai rumah langsung
terasa sakit perut sampai berkali-kali ke toilet, puncak sakitnya pada
malam hari. ”

Perawat : “ Oh, sepertinya adek ini terkena diare bu. Kalau gitu, sekarang suster
mau kasih obat buat diminum Dek Aziz ya.”

Pasien anak : “Obatnya pahit nggak sus?”

Perawat : “Obatnya nggak pahit kok dek.“

Pasien Anak : “ Oh begitu ya sus. Kalo pahit aku gak mau sus.”

Ibu pasien : “Dia susah banget sus kalo disuruh minum obat, ada aja alasannya
biar gak jadi minum obat. Semoga kalau suster yang minta dia mau.”

Pasien Anak : “Gak suka minum obat sus, gak enak.”

Perawat : “Dek Aziz harus minum obat, ini obatnya manis kok, ada rasa
buahnya. Kalo dek Aziz gak minum obat nanti lama sembuhnya.”

Ibu pasien : “Kamu harus nurut sama susternya yaa nak, kamu mau tinggal
dirumah sakit terus. Nanti gak bisa main lagi sama temen sekolah.”

Perawat : “Dek Aziz sudah makan pagi belum bu?”

Ibu Pasien : “Sudah sus, 1 jam yang lalu. Tapi hanya sedikit sus.”

Perawat : “Gak papa bu. Yang penting sudah ada energi yang masuk.”

Perawat : “Kalau begitu, Kita tunggu sebentar yaa. Nanti ada perawat yang
masuk untuk mengantarkan obatnya”
(Seorang perawat datang menuju kamar dahlia no 004 membawa troli yang berisi obat diare
yang sebelumnya telah diminta untuk dipersiapkan oleh perawat Rossi)

Perawat Lain : “tok.. tok.. Selamat pagi. Permisi saya mau mengantarkan obat yang
akan diminum oleh pasien atas nama Muhamad Aziz 7 tahun.”

Perawat : “Iyaa sus, itu obat yang saya minta.”

Perawat Lain : “Kalau begitu, boleh dicek dulu sus. Obatnya benar atau tidak.”

Perawat : (Mengecek obat) “Sudah benar sus. Ini obat yang saya minta.”

Perawat Lain : “Kalau begitu saya pamit keluar dulu, karna masih ada pekerjaan
yang harus saya selesaikan.”

Perawat Lain : “Obatnya diminum yaa dek. Biar sembuh. Terus masuk sekolah lagi.”

Pasien Anak : “Baik suster.”

Perawat Lain : “Baiklah, Assalamualaikum.”

(Perawat memberikan obat ke pasien Anak)

 Tahap keempat : Terminasi

(setelah pasien minum obat, perawat melanjutkan interaksi mengenai respon pasien)

Perawat : “Bagaimana perasaan Dek Aziz sekarang? Masih sakit peritmya?? “

Pasien Anak : “Masih sedikit pusing dan nyeri perut sus.”

Perawat : “Obatnya pahit nggak?

Pasien Anak : “Manis sus, tapi pas terakhir pahit sus. ”

Perawat : “Gak papa pahit sediki. Itu efek dari obatnya. Obatnya diminum terus
yaa. Biar cepat sembuh. Nanti sore suster akan beri kamu obat lagi.”

Pasien Anak : (mengangguk)

Perawat : “ Bu Arma, ini obatnya diminum 8 jam sekali yaa buk. Nanti sore
saya akan kembali lagi bu, untuk bantu dek Aziz minum obat.”
Ibu Pasien : “ Baiklah sus, Terimakasih atas bantuannya.”

Perawat : “ Iya bu sama-sama.. Semoga cepat sembuh yah dek Aziz jangan lupa
obatnya diminum juga jangan jajan sembrangan lagi yah.”

Pasien Anak : “Baik sus.”

Perawat : “ Kalau begitu saya izin pamit keluar ibu, jika ibu membutuhkan
bantuan bisa panggil saya atau perawat lain yang bertugas hari ini di
ruangan perawat.”

Ibu Pasien : “ Iya terima kasih kembali, tentu sus saya sangat bersedia. “

Perawat : “ Baiklah, sampai jumpa nanti sore adek Aziz dan ibu Arma.
Assalamu’alakum. “

Ibu Pasien : “ Wa’alaikumsalam. “

(Kemudian, perawat meninggalkan ruangan dan pamit kepada kepala bangsal)

Anda mungkin juga menyukai