Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

BULAN DESEMBER 2018

RUMAH SAKIT ISLAM IBNUSINA


Jl. Lingkar Keunire no. 21-24 Sigli
Telp. (0653) 7820006
LAPORAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
BULAN DESEMBER 2018

A. SURVAILANS INFEKSI
Survailans infeksi rumah sakit adalah suatu proses yang dinamis, sistematis, terus
menerus dalam pengumpulan, identifikasi, analisis dan interpretasi data kesehatan yang
penting pada suatu populasi spesifik dan diseminasikan secara berkala kepada pihak pihak
yang memerlukan untuk digunakan dalam perencanaan, penerapan, serta evaluasi suatu
tindakan yang berhubungan dengan kesehatan (Kemenkes : 2011).
Metode survailans yang digunakan adalah Survailans Targeted di ruang perawatan
intensive. Pada umumnya yang dipantau adalah kejadian infeksi daerah operasi (IDO),
infeksi saluran kemih (ISK), infeksi aliran darah primer ( IADP) dan ventilator associated
Pneumonia ( VAP) di ruang perawatan yang menggunakan ventilator. Sering memerlukan
dukungan laboratorium microbiologi. Lebih efektif jika tindakan invasive sering dilakukan.

Adapun tujuan dari survailan infeksi adalah :


1. Memperoleh data dasar
2. Kewaspadaan dini Kejadian Luar Biasa ( KLB )
3. Menilai standard mutu pelayanan
4. Sebagai sarana mengidentifikasi malpraktek
5. Menilai keberhasilan suatu program PPI
6. Meyakinkan para klinisi
7. Sebagai suatu tolok ukur akreditasi
Kegiatan surveilan infeksi di bulan november 2018 ini masih menggunakan format yang sudah
ada. Dari kegiatan ini didapatkan data :
1. Phlebitis
Angka Persentasi =
2
= 𝑥1000
955

= 2,0‰
Analisa data
Bahwa pada bulan november jumlah pemasangan infus 364 pasien, dengan lama pemasangan
infus 955, dan yang mengalami phlebitis sebanyak 2 orang
Permasalahan Terjadinya Phlebitis :
a. Lama pemasangan infus lebih dari 4-5 hari
b. Diameter jarum kateter terlalu besar sehingga vena teregang
c. Fiksasi kurang baik sehingga infus goyang-goyang
d. Penggunaan selang infus yang sama selama beberapa hari
Rencana Tindak Lanjut:
a. Pemasangan infus bisa dilakukan paling lama 4 hari dan harus diganti ketempat lain,
untuk menghindari terjadinya phlebitis.
b. Sesuaikan diameter jarum kateter yang akan dipasang pada vena pasien untuk
menghindari pecahnya pembuluh darah ataupun terjadinya phlebitis
c. Ganti selang infus setiap pemasangan infus yang baru kepada pasien yang hari perawatan
lebih dari 3 hari.

2. Infeksi Aliran Darah Primer (IADP)


Selama bulan Desember 2018 tidak ada tindakan pemasangan CVP yang
dilakukanan.

3. Infeksi Saluran Kemih


Pemasangan kateter tetap seluruhnya berjumlah 16, dengan rincianan sebagi berikut: Asal
pemasangan dari Instalasi Gawat darurat berjumlah 0, Ruang IBS jumlah 16, Kejadian infeksi
saluran kemih pada bulan ini tidak ditemukan.
Dari data yang didapat Jumlah Pasien yang mengalami ISK setelah pemasangan kateter tetap
adalah :
Angka Persentasi =
=
=0%

4. Infeksi Daerah Operasi


Selama bulan Desember 2018 jumlah pasien yang menjalani operasi berjumlah 108. Dengan
Operasi bersih sebanyak 25, Operasi bersih tercemar 8 , operasi Kotor 9. Untuk Pasien Post Operasi
yang mengalami IDO tidak ada.
Dari data yang didapat Jumlah Pasien yang mengalami IDO setelah tindakan post operasi
adalah :
Angka Persentasi =
=
=0%

5. Ventilator Associated Pneumonie dan Health Associated Pneumonie


Total pasien yang menggunakan ventilator bulan ini berjumlah 0 orang. Tidak ditemukannya
adanya VAP dan HAP dalam bulan ini.

=
=0%
6. Dekubitus

Jumlah pasien yang tirah baring sebanyak 0 pasien. Bulan ini pasien yang dinyatakan
mengalami dekubitus di Rumah sakit selama perawatan 0.

B. PROGRAM PENCEGAHAN INFEKSI


Kegiatan ini sesuai program dan kerangka acuan yang telah dibuat menggunakan daftar
tilik yang sudah ada melalui kunjungan lapangan.

1. KEGIATAN KEBERSIHAN TANGAN


Presentasi Angka kepatuhan cuci tangan di bulan desember adalah 78,84% belum sesuai
dengan standar target yang di inginkan sebesar 85%.
Kegiatan kebersihan tangan sesuai pedoman belum dilakukan dalam kegiatan sehari-hari
secara optimal, sehingga masih perlu dilakukan sosialisasi secara terus menerus dan melakukan
kerja sama dengan kepala ruangan, IPCLN dan pembimbing klinik di ruangan.
Kelengkapan fasilitas untuk kebersihan tangan belum secara optimal dimanfaatkan.

Permasalahan Kebersihan Tangan :


a. Fasilitas hand hygiene pada instalasi rawat jalan cukup: Wastapel ada hampir diseluruh
Ruangan Poli tetapi ada beberapa poli yang wastapelnya rusak dan ada yang tidak
tersedia sabun cuci tangan. Tissue tidak tersedia di Seluruh ruangan Poli.
b. Botol hand rub yang kosong pada setiap ruangan tidak diisi
c. Masih ada anggapan dari pasien,keluarga pasien dan pengunjung bahwa kebersihan
tangan berlaku bagi petugas kesehatan saja

Rencana Tindak Lanjut :


a. Segera merealisasikan kotak lap tangan/tissue dan menyelesaikan pemasangan fasilitas
tempat kebersihan tangan (wastafel) bekerja sama dengan bagian IPSRS, dan bagian
Perlengkapan.
b. Kerja sama dengan bagian perlengkapan ruangan dan bagian gudang untuk mengisi botol
Handrub berbasis alkohol yang
kosong.
c. Bekerjasama dengan kepala bagian penanggungjawab di Poli untuk terus melakukan
sosialisasi kebersihan tangan kepada staf, pasien, keluarga pasien dan pengunjung,
sehingga dapat mengoptimalkan pemakaian Handrub dan Handsoap di ruangan.
d. Terus - menerus melakukan kegiatan edukasi kebersihan tangan bagi staf,pasien, keluarga
pasien dan pengunjung.
1. PENGENDALIAN INFEKSI DI CSSD

total Ya
Kategori kepatuhan = Total Ya dan Tidak x 100%
= 3/5 x 100% = 75%
Permasalahan pada CSSD :

- Tenaga Kerja yang bertugas di CSSD tidak memadai.


- Belum tersediannya alur pajanan/ SOP suhu dan kelembaban.

Rencana Tindak Lanjut :


- Meminta ke bagian HRD untuk menambah tenaga kerja di bagian CSSD.
- Menyiapkan Alur pajanan /SOP dalam mengatur suhu dan kelembaban.

2. PENGENDALIAN PEMBUANGAN SAMPAH INFEKSIUS DAN LIMBAH CAIRAN


TUBUH/DARAH
Analisis data/evaluasi
Petugas yang melakukan kebersihan tangan sebelum memakai APD 85,7 %, Sebelum
melakukan pembuangan sampah infeksius yang dan cairan tubuh/darah yang memakai APD
85,7 %,, yang melakukan pembuangan limbah pembuangan darah dibuang kekantong kuning
85,7 %,
Darah yang dibuang ke spoelhock 33,3%. Dan petugas yang melakukan kebersihan tangan
setelah melakukan pembuangan sampah infeksius cairan tubuh/darah adalah 100%. Total
keseluruhan yaitu 100%.
Rencana Tindak Lanjut
a. Memberikan edukasi ke pada petugas bahwa seharusnya limbah cairan harus dibuang di
spoelhox. Jika diruangan ada yang belum ada spoelhox bila dibuang diruangan yang
memiliki spoelhox
b. Memberikan label yang sesuai dengan tempat sampah
c. Memberikan edukasi kepada karyawan tentang penggunaan cara pembuangan limbah
infeksius darah dan cairan tubuh yang tepat.
d. Menyarankan agar dibuatjkan spoelhox setiap ruangan
3. MONITORING DAN PENGENDALIAN PEMBUANGAN BENDA TAJAN DAN
JARUM
Analisis Data/evaluasi
Tersedianya wadah benda tajam dan tahan air 100 % Kerena safety box terbuat Dari
gardus/kertas, Ujung benda tajam tidak ada yang menonjol dari wadah benda tajam berjumlah
100%, Tidak ada benda selain benda tajam didalam wadah benda tajam 85,7%, Isi wadah benda
tajam tidak melebihi garis batas yang ditentukan 71,4%, Wadah benda tajam masih diletakan diatas
lantai 85,7 %, Wadah benda tajam selalu dibawa bersama trolley saat melakukan tindakan
100% setiap melakukan tindakan perawat dan tenaga kesehatan lainnya membawa tempat benda
tajam dan Wadah benda tajam selalu tertutup rapat 100%
Rencana Tindak Lanjut

a. Memberikan label yang sesuai dengan tempat sampah


b. Menyediakan safety box yang terbuat dari plastic yang tidak mudah basah dan jarum
tembus
c. Menyediakan safety box minimal 2 safety box untuk ruangan yang banyak melakukan
injeksi agar tidak sampai kehabisan , dan selalu koordinasi dengan kebersihan jika safety
box ¾ penuh.

4. PENGENDALIAN KESESUAIAN PENGGUNAAN APD


Analisis data/evaluasi
Hasil monitoring kesesuaian penggunaan alat pelindung diri 88,6%.sudah sesuai dalam
penggunaan APD.
Rencana Tindak Lanjut
Meningkatkan pengadaan APD disetiap unit dengan keperluan unit masing-masing.

5. MONITORING DAN PENGENDALIAN KEBERSIHAN SECARA UMUM


Analisis data/evaluasi
Untuk kebersihan lingkungan secara umum Kursi/ meja/ trolly dan loker tampak
bersih dan dalam kondisi baik berjumlah 100%, untuk lantai 100% kerena masih banyak
debu dan terlihat kotor, Tidak ditemukan debu dipermukaan meja kerja 87,5% kerena
bersih tidak ada debu dimeja dan tidak ada barang-barang yang berserakan, AC/kipas
angin 50% kerena masih ada debu dan terdapat sarang burung pada AC setral. Jadi total
keseluruhan kebersihan lingkungan secara umum berjumlah 100%.
Tindak lanjut/ rencana
a. Meningkatkan pembersihan pada trolly dan meja dan merapikan barang-barang yang
tidak diperlukan
b. Meningkatkan pembersihan lantai yang ada sampai tidak ada ditemukan debu
c. Membersihkan AC setral dari debu dan terutama dari sarang burung
d. Memonitor kembali tirai pemisah dan tirai jendela jika sudah terlihat kotor segera
diantar ke laundry agar dibersihkan

6. PENGENDALIAN KEBERSIHAN KAMAR MANDI/TOILET


Analisa data dan evaluasi
Untuk kebersihan kamar mandi/ toilet sudah sangat baik kamar mandi/toilet bebas
dari benda-benda yang tidak sesuai 100% sangat baik, Perlengkapan dalam kamar toilet
dalam kondisi baik 100%, tidak ada masalah dan memuaskan.

Rencana tindak lanjut


Terus meningkatkan kebersihan kamar mandi dan toilet sering memantau fasilitas
dan kebersihan yang ada dikamar mandi, apa bila tidak sesuai segera diatasi.

7. RUANGAN PEMERIKSAAN
Analisis data/ evaluasi
Untuk ruang pemeriksaan didapatkan hasil Permukaan kerja tampak bersih, kering
dan dalam kondisi baik 100%, Tidak terdapat benda-benda yang tidak sesuai 100%,
Dressing pack, bahan seteril disimpan diraungan yang tertutup 82,3 %, benda-benda tidak
diletakan dilantai 100%, Alat dan bahan steril masih dalam masa berlaku (ambil 2 item
secara acak dan lihat tanggalnya) 100 %.
Ada wastapel cuci tangan dilengkapi dengan keran ,air mengalir, sabun dan tissue
towel 50%, Tersedia alkohol handrub 100%, Tidak tersedia wadah limbah benda tanjam
dan tahan tusuk dan diletakan ditempat yang aman100%. Tersedia fasilitas pembuangan
sampah yang sesuai 100%., Alat medis disimpan ditempat yang bersih dan kering 100%,
Trolly dressing dibersihkan 65,5% dengan deterjen dan air setiap hari dan bila
terkontaminasi 100 %, Tempat tidur/kursi pemeriksaan tampak bersih dengan permukaan
yang mudah dibersihkan 83,3%, Tersedia APD yang sesuai (contoh: masker, apron,
plastik, sarung tangan) 16,6 % belum tersedia fasilitas APD Secara lengakap masih
banyak yang harus diperhatikan dalam fasilitas APD.

Rencana Tindak Lanjut


a. Menyediakan wadah infeksius benda tajam yang sesuai dengan standar yang tahan
tusuk dan tidak basah jika terkena air dan tertutup untuk menghindari penularan
infeksi lewat udara.
b. Menyediakan APD setiap unit sesuai dengan keperluan unit masing-masing.

8. PENGENDALIAN PENGELOLAAN LINEN DIRUANGAN


Analisa data/evaluasi
Untuk pengelolaan linen masih banyak kekurangan yaitu Linen bersih disimpan
dilemari yang tertutup dengan jarak setidaknya dari lantai 30 cm, dinding 20 cm, langit-
langit 60 cm, area bersih, terlindung dari kontaminasi 0% Karen lemari yang kita gunkan
masih terbuat dari kayu dan jarak antara dinding dan lantai tidak sesuai dan masih
banyak linen yang diluar lemari dan keadaan lemari tidak dapat ditutup karena sangat
kecil untuk tempat linen. Tersedia trolly kotor dalam kondisi baik dan tertutup 0% kerena
rumah sakit kita tidak punya tempat khusus linen kotor yang tertutup masih menggunkan
tempat linen yang terbuka, Tersedia kantong linen berwarna kuning untuk linen infeksius
100% terdapat plastic kuning untuk linen infeksius sudah tercukupi dengan baik tanpa
ada masalah, Linen kotor dipisahkan sesuai dengan SPO 100 % ruangan sudah dapat
memisahkan linen infeksius dan tidak sudah sesuai dengan SPO yang ada. Tersedia trolly
linen dan dalam kondisi baik 85,7% kerna tempat linen kita masih tidak sesuai dengan
standar, Petugas menggunakan APD saat menangani linen infeksius 100%.
Rencana Tindak Lanjut
a. Menyediakan lemari yang tertutup karena linen bersih disimpan dilemari yang
tertutup dengan jarak setidaknya dari lantai 30 cm, dinding 20 cm, langit-langit 60
cm, area bersih, terlindung dari kontaminasi
b. Menyediakan trolly kotor dalam kondisi baik dan tertutup agar tidak ada kontaminasi
kelingkungan dan udara
c. Meningkatkan cara pengelolaan linen diruangan

9. MONITORING DAN PENGENDALIAN INSTALASI KAMAR JENAZAH


Analisa data/Evaluasi
Hasil Monitoring Pelaksanaan PPI Diinstalasi Kamar Jenazah jumlah keseluruhan
27 % masih banyak yang harus diperbaiki karena rumah sakit mempunyai kebijakan bahwa
kamar jenazah hanya sebagai tempat singgah sementara, pemusaran jenazah dilakukan oleh
pihak ketiga.
Rencana tindak lanjutan
Mengadakan tempat sampah tertutup untuk kamar jenazah

10. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DIUNIT PENGELOLAAN


MAKANAN RUMAH SAKI
Analisa data
Audit pencegahan dan pengendalian infeksi unit pengelolaan makanan nilai ya 5 dan yang
tidak 2 total keseluruhan 6/7x100= 85% masih banyak kekurangan diruang Gizi alat
pengangkutan makanan/kereta makanan harus bersih, dan masih kurangnya kebersihan alat
dan tempat lokasi penyajian masih kurang baik, haygiene perorangan kurang,
Permasalahan :
1. Tidak tersediannya alat pengangkut makanan/ kereta makanan yang bersih
2. Makan ada yang tidak tertutup rapat.
3. Tidak tesedianya tempat penyimpanan dingin bahan makanan, maupun kesesuai suhu
ruangan.
Rencana Tindak Lanjut :
1. Meminta kebagian Umum untuk menyediakan alat pengakut makanan /kereta
makanan yang tertutup.
2. Menyediakan form pemantauan suhu, untuk mempermudah bagian gizi mengetahui
suhu di penyimpanan pendingin, dan menyiapkan alat untuk mengatur suhu,
3. Menghindari membuka tutup lemari penyimpanan pendingin jika tidak diperlukan

Mengetahui Sigli, 05 Januari 2018


Ketua Komite PPIRS Membuat

Dr.Murtaza Yeniati,Amd.Kep
IPCN

Anda mungkin juga menyukai