Pengetahuan 01 PDF
Pengetahuan 01 PDF
TESIS
Program Studi
Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Konsentrasi
Administrasi Kebijakan Kesehatan
Oleh :
RAHMAH NUR HAYATI
NIM : E 4 A 005033
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2007
Pengesahan Tesis
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tesis yang berjudul :
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 25 Agustus 2007 dan
dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.
Penguji Penguji
NIM : E4A005033
Oleh karena itu pertanggungjawaban tesis ini sepenuhnya berada pada diri saya.
Penyusun,
NIM E4A005033
RIWAYAT HIDUP
Riwayat Pekerjaan :
- Tahun 1992 – 1994
Bekerja di Sie Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan
Kabupaten Bogor
- Tahun 1994 -2000
Bekerja di Bidang Tenaga Kesehatan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah
- Tahun 2000 – 2006
Bekerja di Sub Dinas Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Propinsi
Jawa Tengah
- Tahun 2007 - sekarang
Bekerja di Sub Dinas Promosi Kesehatan dan Penyehatan Lingkungan, Dinas
Kesehatan Propinsi Jawa Tengah
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rakhmat dan karunia-Nya , sehingga tesis ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Tesis ini berjudul Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Motivasi Terhadap
Minat Bidan Mengikuti Uji Kompetensi Di Kota Semarang Tahun 2007. Tesis ini
disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Master
Penyusunan tesis ini terselesaikan atas bantuan dan dorongan dari berbagai
pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis sampaikan penghargaan dan rasa
1. Dra. Atik Mawarni, M.Kes selaku pembimbing Utama yang telah meluangkan
waktu dan membimbing penulis dari awal hingga terselesaikannya tesis ini
3. drg. Retno Budiastuti, MS selaku penguji tesis, atas masukan dan pengkayaan
sarjana Universitas Diponegoro Semarang dan staf yang telah memberikan ijin
7. Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang dan Staf yang telah memberi ijin dan
Semarang.
Selain itu penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada yang
teramat penulis sayangi yaitu ananda Fatima Anggi Jayanti, ananda Febrina
Chairunnisa Kemala serta tak lupa suami tercinta Drs. Oktiva Herry Chandra,
tesis ini, sehingga bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Insya Allah.
Penulis
ABSTRAK
Halaman
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Umur, Unit Kerja dan Status Pegawai
Responden .............................................................................. 69
Tabel 4.2 : Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden ...................... 70
Tabel 4.3 : Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap
Pengetahuan ........................................................................... 71
Tabel 4.4 : Hasil Wawancara Mendalam tentang Tingkat Pengetahuan Uji
Kompetensi OSCA................................................................... 73
Tabel 4.5 : Distribusi Frekuensi Sikap Responden ................................... 77
Tabel 4.6 : Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Sikap .... 77
Tabel 4.7 : Hasil Wawancara Mendalam Tentang Sikap TerhadapUji
Kompetensi OSCA................................................................... 81
Tabel 4.8 : Distribusi Frekuensi Motivasi Responden ............................... 83
Tabel 4.9 : Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Motivasi 83
Tabel 4.10 : Hasil Wawancara Mendalam Tentang Faktor Pendorong dan
Penghambat Uji Kompetensi OSCA ........................................ 86
Tabel 4.11 : Distribusi Frekuensi Minat Responden .................................... 87
Tabel 4.12 : Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Minat .... 88
Tabel 4.13 : Tabel Silang Pengetahuan Dan Minat ..................................... 90
Tabel 4.14 : Tabel Silang Sikap Dan Minat ................................................. 92
Tabel 4.15 : Tabel Silang Motivasi Dan Minat ............................................. 93
Tabel 4.16 : Hasil Regresi Linier Berganda ................................................. 95
DAFTAR GAMBAR
Halaman
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
derajat kesehatan masyarakat adalah angka kematian ibu dan angka kematian
bayi. Angka Kematian Ibu (AKI) Propinsi Jawa Tengah tahun 2004 berdasarkan
hasil Survey Kesehatan Daerah adalah sebesar 155,22 per 100.000 kelahiran
hidup 1. Jumlah kematian ibu maternal di Kota Semarang pada tahun 2005
waktu kejadian kematian ibu maternal adalah waktu ibu hamil sebesar 8%,
waktu ibu bersalin sebesar 15% dan waktu nifas sebesar 77%. Kematian
akibat keterlambatan rujukan dari pelayanan dasar Bidan Praktek Swasta. Hal
Jumlah kematian bayi di Kota Semarang pada tahun 2005 berdasarkan laporan
agar mampu memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) yang
buruknya pelayanan yang diberikan oleh seorang bidan akan berdampak pada
status kesehatan pasien atau kliennya, yaitu ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi
yang dilahirkan. Apalagi pada saat ini masyarakat mempunyai kesadaran tinggi
angka cakupan kunjungan ibu hamil K4 yang relatif tinggi. Cakupan kunjungan
ibu hamil K4 Propinsi Jawa Tengah pada tahun 2004 adalah 82,95 %.
2004 sebesar 83,07 % 1. Sementara itu, cakupan kunjungan ibu hamil K4 Kota
Semarang pada tahun 2005 adalah sebesar 89,32% 2. Angka ini melebihi target
terhadap upaya penurunan angka kematian bayi dan angka kematian ibu.
bidan harus mempunyai Surat Ijin Praktik yang dikeluarkan oleh pihak yang
Surat Ijin Praktik Bidan (SIPB) ini diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan
c. Bidan yang menjalankan praktik harus memiliki Surat Ijin Praktik Bidan
Setelah bidan memperoleh Surat Ijin Praktik Bidan (SIPB) dan melakukan
stasi pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Bidan yang mampu mengikuti uji
Sampai dengan tahun 2006, uji kompetensi OSCA ini diberlakukan pada
tenaga profesi bidan, perawat dan farmasis. Pada tahun mendatang akan
oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah agar tenaga profesi khususnya
bidan, perawat dan tenaga farmasis termotivasi untuk mengikuti uji kompetensi
Jawa Tengah
kesehatan.
teruji OSCA termasuk tenaga bidan. Berdasarkan data IBI Wilayah Jawa
mengacu pada laporan hasil pengolahan dan analisa data bidan Kota
sebagian bekerja sebagai bidan praktek swasta. Dari 510 bidan yang bekerja di
Bidan di wilayah Kota Semarang hanya sebagian kecil saja yang sudah
mengikuti uji kompetensi OSCA. Hal ini dapat dilihat pada hasil rekapitulasi
MTKP (Komite Bidan). Sampai dengan bulan Juni tahun 2006, di antara bidan
disimpulkan bahwa tidak semua bidan yang bekerja di Kota Semarang sudah
Dari hasil survey pendahuluan yang dilakukan pada bulan Maret 2007
terhadap 2 bidan yang sudah mengikuti uji kompetensi dan 2 bidan yang belum
1. pada bidan yang sudah mengikuti uji kompetensi OSCA, kedua bidan
tersebut menyatakan berminat untuk mengikuti uji kompetensi OSCA. Hal ini
disebabkan karena bila lulus uji kompetensi akan mendapatkan sertifikat uji
OSCA, satu orang lainnya sudah pernah mendengar informasi tentang uji
kompetensi dari institusi pendidikan. Mereka tidak setuju apabila kompetensi
Mereka juga tidak termotivasi untuk mengikuti uji kompetensi karena uji
menyatakan bahwa bidan yang sudah mempunyai Surat Ijin Bidan (SIB),
tidak perlu memperpanjang Surat Ijin Praktik Bidan (SIPB) karena tanpa
Dari hasil supervisi yang dilakukan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah
Kota pada tahun 2006 diperoleh informasi bahwa bidan yang tidak berminat
mengikuti uji kompetensi OSCA disebabkan karena belum ada kejelasan dan
OSCA. Di samping itu, mereka tidak setuju apabila sertifikat uji kompetensi
penelitian dan norma subyektif meliputi motivasi dosen untuk menuruti saran
dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni : stimulus yang merupakan faktor dari
luar diri individu dan respon yang merupakan faktor dari dalam individu
lingkungan fisik maupun non fisik dalam bentuk sosial, budaya, ekonomi, politik
dan sebagainya, sedangkan faktor dari dalam diri individu meliputi perhatian,
6
pengamatan, persepsi, motivasi, fantasi, sugesti dan sebagainya . Lawrence
individu maupun dari luar individu tidak akan membentuk perilaku tertentu
minatnya.
pengetahuan yang diterima tentang akibat positif atau negatif tentang sesuatu
atau negatif. Norma subyektif terbentuk dari motivasi untuk berperilaku sesuai
B. Perumusan Masalah
kesehatan bagi ibu dan anak (KIA) bermutu oleh tenaga bidan yang memiliki
yang bekerja di Kota Semarang hanya 53 orang (11,3%) yang telah mengikuti
bahwa belum semua bidan yang bekerja di wilayah Kota Semarang sudah
Dari hasil survey pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti dan hasil
mengikuti uji kompetensi OSCA disebabkan karena belum ada kejelasan dan
kesepahaman tujuan, manfaat dan mekanisme pelaksanaan uji kompetensi
OSCA. Di samping itu, mereka tidak setuju apabila sertifikat uji kompetensi
maupun non fisik dalam bentuk sosial, budaya, ekonomi, politik dan
terkait dengan tingkat upaya seseorang untuk mencapai tujuan yang tercermin
tertentu yang sejalan dengan pengetahuan yang diyakini dan menjadi kontrol
perilaku, sikap terhadap sesuatu atau perilaku tersebut serta motivasi untuk
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum :
kompetensi OSCA
kompetensi OSCA
E. Manfaat Penelitian
Peneliti dapat menerapkan ilmu / teori pada waktu kuliah yang digunakan
untuk penelitian ini. Di samping itu, penelitian ini menambah wawasan dan
pengetahuan bagi peneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat
1. Lingkup Keilmuan
bidang yang diteliti adalah minat bidan untuk mengikuti uji kompetensi
2. Lingkup Masalah
Masalah dalam penelitian ini adalah minat bidan yang bekerja di wilayah
3. Lingkup sasaran
4. Lingkup Lokasi
5. Lingkup Waktu
Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2007 sampai dengan bulan Juni 2007.
G. Keaslian Penelitian
1. Studi tentang Minat Dosen Untuk Melakukan Penelitian yang dilakukan oleh
H. Keterbatasan Penelitian
sebagai berikut :
mendalam.
TINJAUAN PUSTAKA
yang optimal didukung oleh pemenuhan jumlah dan jenis tenaga kesehatan
setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
perundang-undangan.
hukum yang sudah ada melalui serangkaian kegiatan yang terdiri dari sertifikasi
Dari kedua definisi tersebut dapat disampaikan bahwa legislasi intinya adalah
- memberikan kewenangan
legislasi tenaga kesehatan terdiri dari : sertifikasi, registrasi dan lisensi yang
1. Sertifikasi 12,13,14
2. Registrasi 12,13,14
MENKES/ SK/ VII/ 2002 tanggal 25 Juli 2002 tentang Registrasi dan
Praktik Bidan bahwa proses pendaftaran, pendokumentasian dan
3. Lisensi 12,13,14
atau yang berwenang berupa surat ijin praktek yang diberikan kepada
secara mandiri.
Republik Indonesia.
Surat Ijin Praktik Bidan (SIPB) adalah bukti tertulis yang diberikan
kepada bidan untuk menjalankan praktik bidan. Surat Ijin Praktik Bidan
Rumah Bersalin, praktik mandiri dan lain-lain harus mempunyai Surat Ijin
dalam hal ini diwakili oleh Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen
tahun 2004 tanggal 24 Maret 2004 dan diundangkan di Semarang pada tanggal
25 Maret 2004 oleh Sekretaris Daerah Propinsi Jawa Tengah dan masuk dalam
1. Pengertian MTKP
ketua, wakil ketua, sekretaris, anggota dan komite tenaga kesehatan. Sejak
terbentuknya MTKP Jateng sampai dengan tahun 2006, MTKP Jateng terdiri
dari komite dokter daerah, komite dokter gigi daerah, komite farmasi daerah,
kesehatan
tugas
kesehatan.
Dokter Gigi, Komite Daerah Farmasi, Komite Daerah Perawat dan Komite
kompetensi OSCA bagi bidan yang baru lulus guna memperoleh sertifikat uji
yang diterbitkan oleh MTKP Jawa Tengah serta Surat Ijin Bidan (SIB) ang
yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kota. Bidan yang sudah
kepada masyarakat.
Bidan (SIB) dan Surat Ijin Praktik Bidan (SIPB). Sertifikat OSCA bagi bidan
yang sudah bekerja diperlukan bila dia harus memperpanjang Surat Ijin
C. Uji Kompetensi
1. Dasar Hukum
Kesehatan
2. Kompetensi Bidan
yang ditetapkan.
dan produktif 15. Berbicara tentang standar kompetensi bidan, seorang bidan
2) Pencatatan
penilaian kinerja.
memeriksakan kehamilannya.
berkualitas.
3) Palpasi abdominal
janin.
yang berlaku.
5) Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
6) Persiapan persalinan
lengkap.
Bidan memulihkan kesehatan ibu dan bayi pada masa nifas serta
persalinan.
pada eklamsia.
dengan benar.
ilmu social, kesehatan masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari
asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya, untuk wanita, bayi
e. Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu
system reproduksi.
sesuai standard atau prosedur yang ditetapkan. Metode uji kompetensi yang
Objective karena jawaban sudah tersedia dalam bentuk checklist, B/S, butir-
butir singkat dalam jumlah tertentu dan soal sesuai kondisi nyata dalam
ketrampilan yang terkait dengan pasien. Ketrampilan yang sering diuji dalam
perilaku dan psikomotor secara serentak. Uji OSCA terdiri dari 15 – 20 stasi,
ketrampilan dan perilaku. Penguji pada stasi prosedur bersikap diam dan
ada di MTKP. Peserta yang lulus uji diberikan sertifikat kompetensi yang
c. Perlindungan pasien
kognitif, psikomotor dan perilaku secara serentak dengan bahan uji yang
sama dan luas, reliabel dan obyektif. Adapun kekurangan uji OSCA antara
lain uji OSCA membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak untuk
akhirnya akan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan inilah yang disebut dengan
menimbulkan sikap positip terhadap kegiatan atau hal tersebut. Sikap positif
Sikap ini merupakan hasil pertimbangan untung dan rugi dari perilaku tersebut
tersebut 21.
konsistensi antara sikap, minat berperilaku dan perilaku. Model ini mengacu
pada nilai dan norma-norma dalam kelompok sosial, sebagai indikator
perilaku sangat penting. Menurut teori ini, persepsi yang terbentuk akan
sikap dan norma subyektif dan (b) hubungan komponen ini merupakan
Niat/Minat untuk
melakukan perilaku X
Perilaku X
perilaku tersebut akan membawa kepada hasil yang diinginkan atau tidak
apa yang bersifat normatif (yang diharapkan oleh orang lain) dan motivasi
Niat/Minat untuk
melakukan perilaku X
Perilaku Individu
24
Kartono berpendapat bahwa tindakan atau praktik individu dipengaruhi
lain serta perhitungan untung rugi dari tindakannya tersebut. Tindakan atau
a. Tindakan terpimpin
c. Adopsi
yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Aktivitas yang
langsung dapat diamati misalnya : berjalan, berbicara, berpakaian dan lain-
terbentuk dari dua faktor utama yakni : stimulus yang merupakan faktor dari
luar diri individu (faktor eksternal) dan respon yang merupakan faktor dari
adalah faktor lingkungan, baik lingkungan fisik maupun non fisik dalam
dan tindakan.
perilaku, yaitu :
melakukan sesuatu.
E. Pengetahuan
5
Definisi pengetahuan menurut Notoatmojo adalah hasil penginderaan
manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang
yang diperoleh melalui media elektronik, media massa dan lain-lain 19.
secara langsung atau dari berbagai unsur sekunder yang memberi berbagai
tidak sama. Secara garis besar dibagi menjadi 6 tingkat pengetahuan, yaitu : 1)
F. Sikap
1. Pengertian Sikap
26
Louis Thurstone, Rensis Likert dan Charles Osgood dalam Azwar ,
reaksi afektif, kehendak dan perilaku. Sikap meliputi rasa suka tidak suka,
tertentu yang bersifat positif atau negatif yang biasanya diwujudkan dalam
bentuk rasa suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju.
2. Struktur Sikap
27
Menurut Robbins dalam Makmuri struktur sikap terdiri dari tiga
berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap dan hal ini sudah terpolakan
berkaitan dengan objek sikap yang dihadapi. Kaitan ini didasari oleh
komponen konatif tidak hanya dilihat secara langsung saja tetapi juga
disampaikan seseorang.
obyek atau stimulus, dalam arti, mau membahas dengan orang lain
resikonya.
3. Pembentuk Sikap
Sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh
diantara individu yang satu dengan yang lain, terjadi hubungan timbal balik
dianggap penting, media massa, institusi pendidikan atau agama dan faktor
Apa yang telah dan sedang dialami seseorang akan membentuk dan
sekitar kita juga mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang kita anggap
seseorang.
G. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
motivasi adalah interaksi instrinsik dan ekstrinsik yang dapat dilihat berupa
untuk berusaha ke tingkat yang lebih tinggi atau lebih baik untuk mencapai
atau ikatan hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan karib,
memuaskan kebutuhan-kebutuhan.
Ada banyak ahli yang menyampaikan teori motivasi, namun pada penulisan
Affiliasi, yaitu dorongan untuk bersahabat untuk diterima orang lain dan
orang lain., 3) motif berkuasa, yaitu dorongan yang timbul dalam diri
1) Teori Insentif
menyenangkan.
2) Pandangan Hedonistik
3. Perangsang Motivasi
a. Perangsang positif
b. Perangsang negatif
perangsang yang negatif ini banyak pula jenisnya, antara lain denda,
pemberhentian.
20
H. Kerangka Teori
Niat/Minat
Perilaku Individu
tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan perilaku tertentu. Keyakinan dan
yang diperoleh dan memberi keyakinan apakah perilaku tersebut berakibat positif
individu tentang sesuatu hal yang belum tentu sesuai dengan kenyataan.
pikiran orang terhadap perilaku tertentu. Norma subyektif terhadap perilaku tertentu
terbentuk dari motivasi untuk berperilaku sesuai dengan harapan normatif terhadap
perilaku tersebut.
komponen yang berisikan aspek pengetahuan tentang pengalaman masa lalu yang
pada individu terhadap perilaku X. Dengan demikian kontrol perilaku pada diri
perilaku X.
Kerangka teori ini didukung dengan hasil studi tentang Minat Dosen Untuk
3
Melakukan Penelitian yang dilakukan oleh Tanti Handriana menunjukan bahwa
sikap dalam melakukan penelitian dan norma subyektif meliputi motivasi dosen
Akuntansi (PPA) di Karesidenan Surakarta yang dilakukan oleh Sri Suranta dan
Akuntansi (PPA) 4.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pengetahuan bidan
tentang uji kompetensi
OSCA
Motivasi bidan
terhadap uji
kompetensi OSCA
B. Variabel Penelitian
Variabel Bebas
Assesment (OSCA),
(OSCA),
Assesment (OSCA),
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat bidan mengikuti uji
kompetensi OSCA.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
kompetensi OSCA
2. Ada hubunga antara sikap dengan minat bidan mengikuti uji kompetensi
OSCA
kompetensi OSCA
OSCA
Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah observasi dengan metode
penelitian survei dimana penelitian survei ini bersifat deskriktif analitik yaitu
fenomena, baik antara variabel bebas dan variabel terikat sehingga dapat
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Ikatan Bidan Indonesi (IBI) Cabang Kota Semarang dan MTKP Jawa
a. Kriteria inklusi
5) Bersedia diwawancarai
a. jumlah total bidan yang bekerja di Kota Semarang sebanyak 510 orang
467 orang
Dari hasil rekapitulasi MTKP sampai dengan bulan Juni 2006 dapat
diketahui bahwa bidan yang bekerja di kota Semarang dan sudah mengikuti
penelitian dengan kriteria inklusi yang ditetapkan berjumlah 414 bidan, yang
terdiri dari :
sebagai berikut : 34
N
n = ________________
1 + N . moe
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
moe = margin of error = kesalahan maksimal yang ditoleransi =
0,005
Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa besar sampel adalah 134,9
n1 = _ n___ X 135
N
n1 = _ 211_ X 135
414
= 69
n2 = _ n___ X 135
N
n2 = _ 11___ X 135
414
= 3
n3 = _ n___ X 135
N
N3 = _ 192___ X 135
414
= 63
data kuantitatif, skor yang diperoleh tiap variabel penelitian rendah serta
a. Pengetahuan
sebagai bidan.
jawaban “tidak tahu”, skor 1 apabila jawaban “tidak” dan skor 2 bila
diberi skor 0 apabila jawaban “tidak tahu“, skor 2 apabila jawaban “tidak”
dan skor 1 bila jawaban “ya”. Jawaban atas item yang terpisah dalam
b. Sikap
jawaban sangat tidak setuju, skor 2 bila jawaban tidak setuju, skor 3 bila
jawaban ragu-ragu, skor 4 bila jawaban setuju dan skor 5 bila jawaban
diberi skor 5 apabila jawaban sangat tidak setuju, skor 4 bila jawaban
tidak setuju, skor 3 bila jawaban ragu-ragu, skor 2 bila jawaban setuju
dan skor 1 bila jawaban sangat setuju. Jawaban atas item yang terpisah
b) Sikap Sedang : ⎯x - 1 SD ≤ X ≤ ⎯x +1 SD
c. Motivasi
Kota Semarang.
jawaban sangat tidak setuju, skor 2 bila jawaban tidak setuju, skor 3 bila
jawaban ragu-ragu, skor 4 bila jawaban setuju dan skor 5 bila jawaban
diberi skor 5 apabila jawaban sangat tidak setuju, skor 4 bila jawaban
tidak setuju, skor 3 bila jawaban ragu-ragu, skor 2 bila jawaban setuju
dan skor 1 bila jawaban sangat setuju. Jawaban atas item yang terpisah
b) Motivasi Sedang : ⎯x - 1 SD ≤ X ≤ ⎯x +1 SD
waktu dan tenaga untuk mengikuti uji kompetensi OSCA; pernah atau
yang baru lulus pendidikan atau bidan senior untuk mengikuti uji
“tidak“, dan skor 1 bila jawaban “ya”. Jawaban atas item yang terpisah
penelitian dengan skala interval. Total skor variabel minat berjumlah 11,
sehingga skor jawaban responden atas pertanyaan pada variabel minat
berkisar 0-11.
mean yaitu :
b) Pengetahuan Tinggi : ≥ ⎯x
6. Instrumen Penelitian
dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu
terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama,
selama aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah. Uji
Suatu variabel dikatakan reliabel jika mempunyai nilai Cronbach Alpha >
dengan melakukan uji coba instrumen penelitian yang akan digunakan. Uji
sebagai sampel.
reliabilitas yang tinggi. Hal ini ditunjukan dengan korelasi antar skor item
dengan skor total item adalah signifikan yaitu di bawah 5% dan nilai alpha
di atas 0,6 (nilai apha varibael pengetahuan = 0,98, nila alpha variabel
sikap = 0,95, nilai alpha variabel motivasi = 0,96, nilai alpha variabel
minat = 0,95).
berikut : 38
a. Editing
Meneliti kembali kelengkapan pengisian, keterbacaan tulisan, kejelasan
b. Koding
c. Tabulasi
antara lain:
digunakan
d. Penetapan skor
yang meliputi variabel bebas dan variabel terikat. Apabila korelasi yang
terbentuk antara variabel bebas dan variabel terikat memiliki nilai yang
bebas dan variabel terikat tidak signifikan atau nilai signifikansi di atas
a = konstanta.
b = koefisien regresi logistik.
X1 = skala variabel pengetahuan bidan
X2 = skala variabel sikap bidan
X3 = skala variabel motivasi bidan
R2 = Koefisien determinasi
N = Jumlah sampel
m = Jumlah prediktor
Inflation Factor).
yang tinggi antara variable bebas (umumnya di atas 0,90) maka hal
Inflation Factor) sebesar 1,083 (nilai di sekitar angka 1). Hal ini
berarti model regresi ini bebas dari masalah multiko dan layak
dipakai.
terjadi heteroskedastisitas.
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot. Jika ada
Scatterplot
2
Regression Studentized Residual
-1
-2
-3
-3 -2 -1 0 1 2 3
tertentu yang dilihat pada grafik plot di atas menunjukkan tidak ada
pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka
apabila nilai Z hitung lebih besarl dari nilai Z tabel atau nilai
signifikansi yang terbentuk di bawah 5% maka dapat disimpulkan
value = 0,067). Hal ini berarti data pada masing-masing variabel baik
0,05).
yang signifikan menjadi tidak layak untuk dipakai, bila pada model
autokorelasi
1. pengumpulan data
3. penyajian data
4. verifikasi simpulan
dilakukan.
b. Koding, proses untuk memecahkan data menjadi unit yang lebih kecil
berikut ini.
Cara
Variabel Jenis Pengumpulan Katagori Informan Analisis
data data Data
9. Prosedur Penelitian
a. Tahap persiapan
b. Tahap pelaksanaan
c. Tahap akhir
Sebelum pengolahan data kuantitaif, terlebih dahulu dilakukan
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat dirumuskan
kesimpulan sebagai berikut :
1. Sejumlah 94 orang (69,6 %) mempunysi tingkat pengetahuan sedang,
OSCA membutuhkan waktu, tenaga dan uang yang tidak sedikit, sertifikat
memiliki sikap rendah dan 15 orang (11,1 %) memiliki sikap tinggi. Sikap
responden yang setuju jika OSCA tidak perlu menguji ketrampilan praktik,
setuju jika uji kompetensi OSCA hanya dilakukan pada saat pengurusan
penerbitan Surat Ijin Bidan, setuju jika bidan yang teruji OSCA belum tentu
Namun masih ada responden yang berpendapat jika mereka tetap dapat
tanpa harus mengikuti uji kompetensi OSCA dan tidak ada perbedaan
kompetensi antara bidan yang sudah teruji OSCA dengan bidan yang belum
teruji OSCA.
OSCA adalah pengetahuan (nilai r : 0,297 dan p value : 0,001), sikap (nilai r
: 0,273 dan p value : 0,001) dan motivasi (nilai r : 0,202 dan p value :
0,019).
value sebesar 0,016 (p < 0,05). Hal ini menunjukan adanya pengaruh
Hal ini dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan minat bidan mengikuti
secara lebih intensif dan informasi yang diberikan sejelas mungkin agar
dapat menumbuhkan sikap bidan yang lebih baik terhadap uji komptensi
OSCA.
B. Saran
1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Semarang
praktik bidan
OSCA
pendidikan berkelanjutan
4) Menegakan sanksi yang tegas bagi bidan yang praktik tanpa ijin.
profesionalisme bidan
kompetensi OSCA
mudah dipahami
ditetapkan
8. Engel, JF. Beachwell, RD. and Miniard, PW. Perilaku Konsumen, Jilid 1, Edisi
ke 6, Binarupa Aksara, Jakarta, 1994
12. Yasyin, Sulchan. Kamus Pintas Bahasa Indonesia, Amanah, Surabaya, 1995
17. Sofyan, Mustika. Madjid, Nur Aini. Siahaan, Ruslidjah. Bidan menyongsong
Masa Depan. Kompetensi Bidan di Indonesia, IBI, 2001
20. Azen, I. The Teory of Planned Behavior. Organizational Behavior and Human
Decision Processes : URL:http//www.google.com, download 27 Maret 2007
23. Kartono, K. Pengantar Metodologi Riset Sosial, Mandar Maju, Bandung, 1990
24. Notoatmodjo, S. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta, 1997
26. Azwar, S. Sikap Manusia Teori dan Aplikasinya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
1995
30. Steven L. Mc. Shane. Mary Ann Von Glinov. Organizational Behavior, Mc.
Graw- Hill Higher Education, Second Edition
37. Azwar, Saifudin. Reliabilitas dan Validitas, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1997
39. Junadi P. Pengantar Analisis Data, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 1995
40. Murti, Bisma. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi, Fakultas Kedokteran
Universitas Negeri Sebelas Maret, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta, 1997
41. Santoso, Singgih. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, PT. Gramedia,
Jakarta, 2004
Perilaku
1. Notoatmodjo, S, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta, 1997
2. Notoatmojo, Soekidjo, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, PT Rineka Cipta,
Jakarta, 2005
3. Ancok, J, Teknik Penyusunan Skala Pengukur, Pusat Penelitian Kependudukan,
UGM, Yogyakarta, 1989
4. Green, LW, Health Education Planning, a Diagnostic Approach, The John
Hopkins University, Mayfieldy Publishing, USA, 1980
5. Teori Motivasi dari Marihot Tua Effendi Hariandjaja, Manajemen Sumber Daya
Manusia, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2002
Tindakan
1. Smet, Psikologi Kesehatan, PT Gramedia Widiasarana Indonesia,
Jakarta, 1994
2. Kartono, K, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Mandar Maju,
Bandung, 1990
3. Notoatmojo, Soekidjo, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, PT
Rineka Cipta, Jakarta, 2005
Pengetahuan :
1. Notoatmojo, Soekidjo, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, PT Rineka
Cipta, Jakarta, 2005
2. Ancok, J, Teknik Penyusunan Skala Pengukur, Pusat Penelitian
Kependudukan, UGM, Yogyakarta, 1989
3. Notoatmodjo, Soekidjo, Pengantar Pendidikan dan Ilmu Perilaku Kesehatan,
Andi Offset, Jakarta, 1993.
4. Engel James F, Blackwell Roger D, Miniard Paul W, Perilaku konsumen,
Binarupsa Aksara, Jakarta, 1994
Motivasi :
1. Steven L. Mc. Shane, Mary Ann Von Glinov, Organizational Behavior, Mc.
Graw- Hill Higher Education, Second Edition
2. Timple, Dale, Memotivasi Pegawai, PT Gramedia, Jakarta, 1999
3. Robert L. Mathis, John H. Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT
Salemba Emban Patria, Jakarta, 2002
4. Yasyin Sulchan, Kamus Pintas Bahasa Indonesia, Amanah, Surabaya, 1995
5. Marihot Tua Effendi Hariandjaja, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT
Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2002
6. Gibson ...
7. Sigit, Soehardi, Perilaku Organisasional, Bagian Penerbitan Fakultas
Ekonomi, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta, 2003
1. Wexley,K.N. dan G.A.Yuki, Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia
(terjemahan),ed.1, Rineka Cipta, Jakarta, 1992