TESIS
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Studi Strata Dua (S2)
Magister Kesehatan Masyarakat
Disusun Oleh :
EVI OKTARINA
2014970058
TESIS
Disusun Oleh :
EVI OKTARINA
2014970058
TIM PENGUJI :
MENGETAHUI :
Ka. Prodi MKM : Dr. Dewi (______________________)
Purnamawati,SKM.,MKM
Ditetapkan di Jakarta
Tanggal : 28 Agustus 2018
i
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Royalti Non-Eksklusif ini
Universitas Muhammadiyah berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan
mempublikasikan tugas akhir saya selama mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Dibuat di : Jakarta
Pada Tanggal : 28 Agustus 2018
Yang Menyatakan
(Evi Oktarina)
ii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
Evi Oktarina
iii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
Evi Oktarina
iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini menyatakan bahwa tesis saya yang berjudul “Analisis Kinerja
Puskesmas Bogor Utara Dalam Upaya Kesiapan Untuk Mendapatkan Status
Badan Layanan Umum Daerah ”, adalah karya saya sendiri dan belum pernah
diajukan dalam bentuk apapun kepada Perguruan Tinggi manapun. Sumber
informasi berasal atau dikutip dari karya tulis yang diterbitkan atau tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
daftar pustaka di bagian akhir.
Demikian pernyataan saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta
Pada Tanggal : 28 Agustus 2018
Yang Menyatakan
(Evi Oktarina)
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT, atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
Magister Kesehatan Masyarakat pada Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan
tesis ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan tesis ini Oleh karena itu,
saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Budi Hartono, SE., MARS., ACC, selaku dosen pembimbing yang
telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya
dalam penyusunan tesis ini;
2. Prof. Dr. dr. Sudarto Ronoatmodjo, MSc, selaku dosen pengajar yang
sudah membantu saya dalam proses penyusunan tesis ini;
3. Dr. dr. Toha Mohaimin, MSc, selaku dosen penguji yang telah
memberikan banyak masukan dan arahan dalam penyusunan tesis ini;
4. dr. Rubaeah, MKM, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor yang
telah memberikan dukungan dalam penyusunan tesis ini;
5. dr. Armein Sjuhary Rowi, M.Kes, selaku Kepala Seksi Yankesprim Dinas
Kesehatan Kota Bogor yan telah memberikan dukungan dan bantuan
moril dalam penyusunan tesis ini;
6. dr. Deasy Triwahyuni, M.Kes, selaku Kepala Puskesmas Bogor Utara yang
telah membantu dalam proses meperoleh data yang saya perlukan;
7. Suami tercinta, Andi Faisal yang telah memberikan dukungan dan setia
menemani saya
8. Anak – anak tercinta, Aasha dan Salman.
9. Teman – teman yang banyak memberikan banyak dukungan sehingga saya
dapat menyelesaikan tesis ini.
vi
Akhir kata, saya berdoa dan berharap Allah SWT akan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah bersedia membantu secara langsung maupun
tidak langsung dalam penyelesaian tesis ini. Saya menyadari bahwa masih
terdapat banyak kekurangan dalam penulisan tesis ini. Oleh karena itu, saya
meminta maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan. Kritik dan saran yang
membangun diharapkan dapat saya terima. Semoga tesis ini membawa manfaat
bagi pengembangan ilmu kesehatan masyarakat.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan.......................................................................................................... i
Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Tugas Akhir Untuk Kepentingan Akademis . ii
Abstrak…………………………………………………………………………………..………….iii
Halaman Pernyataan Orisinalitas....................................................................................... v
Kata Pengantar.................................................................................................................. vi
Daftar Isi......................................................................................................................... viii
Daftar Singkatan................................................................................................................ x
Daftar Tabel...................................................................................................................... xi
Daftar Gambar.................................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah.............................................................................................. 7
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................. 7
1.3.1 Tujuan umum.................................................................................................... 7
1.3.2 Tujuan khusus................................................................................................... 8
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................... 8
1.4.1 Manfaat Teoritis............................................................................................... 8
1.4.2 Manfaat Praktis................................................................................................ 8
1.5 Ruang Lingkup Penelitian................................................................................ 9
viii
3.2.1 Desain Penelitian ........................................................................................... 51
3.2.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................................... 51
3.3 Karakteristik Informan .................................................................................. 51
3.3.1 Karakteritik Informan Kunci/ Informan Potensial actor ................................ 52
3.4 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data .................................... 54
3.5 Analisis data .................................................................................................. 60
3.6 Validasi Data ................................................................................................. 61
3.6.1 Triangulasi ..................................................................................................... 61
3.7 Rancangan Operasional ................................................................................. 62
3.8 Definisi Istilah ............................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR SINGKATAN
x
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan adalah suatu hak yang fundamental bagi setiap orang tanpa
membedakan ras, agama, politik dan tingkat sosial ekonominya (WHO, 1948).
Kesehatan juga merupakan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan,
daya manusia. Hal ini karena manusia merupakan kekayaan bangsa yang
yang memungkinkan bagi rakyatnya untuk menikmati umur panjang, sehat, dan
satu indikator kesejahteraan dan merupakan tanggung jawab semua pihak, baik
Hidup (AHH). Angka Harapan Hidup AHH merupakan alat untuk mengevaluasi
dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Data BPS (2015) pada tahun
sedangkan Angka Harapan Hidup (AHH) Propinsi Jawa Barat masih berada di
sehat tahun 2020 adalah untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
dan angka kesakitan (Moeloek, 2015). Kondisi yang ada saat ini adalah beban
semakin tajam, serta adanya kesenjangan golongan masyarakat mampu dan tidak
ditujukan untuk:
memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional. Sebagai garda depan
samping pelayanan kesehatan dasar (Basic Six) yang telah berjalan dan beberapa
75/2014 ).
upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Puskesmas harus tanggap dan
pemerintah kepada masyarakat, hal ini disebut dengan Badan Layanan Umum
masyarakat di wilayahnya.
menerapkan PPK-BLUD adalah sebanyak 206 Puskesmas atau sebesar 2,1% dari
Penuh, dan 115 Puskesmas dengan status PPK-BLUD (Ditjen Keuda, 2014).
keharusan. Namun ada beberapa kabupaten kota yang sudah menerapkan BLUD
belum berhasil. Masih di anggap rancu karena menggunakan konsep BLUD RS.
RS seperti pengklaim yang digunakan adalah INA CBG’s yang sangat kompleks.
Selain itu belum adanya dukungan dari lintas sektor, pemerintah daerah dan
BLUD yang sesuai untuk Puskesmas. Untuk Kabupaten Garut di katakan berhasil
Lintas Sektor, Pemerintah dan jejaring sudah terjalin dengan baik sehingga dalam
mensyaratkan 3 hal yaitu subtansif, teknis dan administratif. Puskesmas yang akan
yang berhubungan dengan penyedia jasa dan memiliki pengelolaan wilayah untuk
bidang tugas pokok dan fungsinya siap untuk dikelola dan dikembangkan menjadi
tata kelola yang baik, rencana strategis bisnis, standar pelayaanan minimum,
Ketiga syarat tersebut harus dipenuhi bagi puskesmas yang akan dikembangkan
menjadi BLUD.
Puskesmas Bogor Utara merupakan salah satu puskesmas yang ada di Kota
yang mendasari alasan ini adalah secara substansif. Puskesmas Bogor Utara
adalah puskesmas induk yang terletak di Jl. Raden Kan’an RT 05/04 No. 81
Kelurahan Tanah Baru Bogor Utara Kota Bogor. Puskesmas ini memiliki dua
puskesmas pembantu (Pustu) yaitu Pustu Villa Duta dan Pustu Cimahpar Wilayah
kerja Puskesmas Bogor Utara terdiri dari Kelurahan Cibuluh, Tanah Baru dan
Kelurahan Cimahpar 15.539 jiwa, Kelurahan Tanah Baru : 19.988 jiwa Dengan
tahunnya. Pada tahun 2013 tecatat : 58.842 kunjungan, 2014 : 62,282 kunjungan,
tingginya kepercayaan masyarakat dan merupakan potensi yang baik dan dapat
JENIS
NO CAKUPAN KINERJA
KEGIATAN
1 Upaya 100 100,16
Kesehatan
Masyrakat
essensial
2 Upaya 66,18 74,87
Kesehatan
Masyarakat
Pengembangan
(UKM)
3 Upaya 57,01 97,11
Kesehatan
Perorangan
(UKP)
Dari tabel diatas terlihat bahwa potensi yang dimiliki oleh Puskesmas Bogor Utara
2016.
8
bisnis internal.
keuangan.
pelanggan
Daerah
penelitian.
2. Bagi Dinas Kesehatan Kota Bogor Daerah sebagai bahan masukan dan
3. Bagi Puskesmas Bogor Utara hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
Ruang lingkup yang diteliti meliputi kesiapan menjadi BLUD dari aspek
terhadap capaian kinerja manfaat, antara perspektif proses bisnis internal terhadap
yang dilakukan secara kualitatif. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April
KAJIAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
efektif dan efisien dan sejalan dengan praktek bisnis yang sehat, yang
daerah.
daerah.
dari rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja
pemerintah daerah.
keuangannya.
bertujuan untuk:
bangsa.
kemudahannya.
terpenuhi.
kepada masyarakat.
layanannya.
penyelenggaraan puskesmas.
18
masyarakat.
kesehatan.
pelayanan.
68 yang berisi:
19
bangsa.
69 yang berisi:
Daerah (BLUD)
21
penolakan terhadap usulan penetapan BLU paling lambat tiga bulan sejak
penetapan BLU dapat ditolak atau ditetapkan dengan status BLU penuh
a) Pengelolaan Pendapatan
22
b) Pengelolaan Belanja
c) Pengadaan Barang/Jasa
d) Pengelolaan Barang
e) Pengelolaan Kas
g) Pengelolaan Investasi
Keuangan.
2.2.1 Definisi
publik, sesuai dengan tiga pilar yang diharapkan dari pelaksanaan PPK-
2007).
proporsionalitas
pendapatan tambahan
BLUD
tingkat pemanfaatannya
fungsi BLUD
mengacu pada:
Kesehatan di Kota/Kota;
dalam bentuk tarif yang disusun atas dasar perhitungan biaya per unit
layanan atau hasil per investasi dana. Tarif layanan diusulkan oleh BLUD
daya beli masyarakat, asas keadilan dan kepatutan, dan kompetisi yang
sehat.
terdiri dari dua kata: (1) kartu skor (scorecard) dan (2) berimbang
merupakan kartu skor yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja
eksekutif. Melalui kartu skor, akan diketahui skor (nilai) yang hendak
panjang, intern dan ekstern. Oleh karena eksekutif akan dinilai kinerja
hanya berkaitan dengan kartu yang dipakai untuk mencatat skor eksekutif.
ini terdiri atas tiga rantai nilai proses bisnis internal utama, yaitu:
berikut:
lingkungan.
keuangan berkesinambungan.
untuk diukur.
dipenuhinya.
yang tidak menambah nilai. Apabila proses atau siklus utama telah
pengukurannya :
adalah :
tempat tidur
sakit
3. Keuangan (Financial)
Suwendra, 2012).
4. Pelanggan (Customer)
pelayanan.
pelayanannya.
37
pelayanan.
penyelenggara pelayanan.
pelaksanaan pelayanan.
apa saja unsur dalam konsep BLUD yang bisa dipadankan dengan Balance
2008, ditunjang oleh Inovasi, kunjungan rawat jalan dan kunjungan rawat
kuantitas, kualitas dan kualifikasi dari tenaga kerja non medis serta
jasa.
SJSN yang dilihat dari beberapa aspek antara lain: a) tetap seperti
Bapel yang telah ada yang bersifat nirlaba, c) dikelola menjadi Badan
hingga saat ini belum dapat direspon dengan baik oleh rumah sakit.
sakit yang diukur dengan CRR (Cost Recovery Rate). Tanda negatif
Dengan kata lain, jika TOI semakin tinggi, maka CRR semakin
dimana tempat tidur tidak ditempati dari hari telah diisi ke saat hari
terisi berikutnya, maka kinerja rumah sakit akan semakin efektif dan
maka rumah sakit dapat lebih efektif dan efisien. Hasil tersebut
seperti bagan pada gambar 2.1. Tiga persyaratan pembentukan BLUD yaitu
pada empat perspektif tersebut. Kerangka teori yang digambarkan dalam Gambar
Umum Daerah atau BLUD yang mengacu pada PP No 23 Tahun 2005 sebagai
Scorecard, yaitu:
1. Perspektif Keuangan
Perspektif
Pelanggan
Startegi kinerja
Perspektif Puskesmas Perspektif
Keuangan Menjadi BLUD Proses Bisnis
Internal
Perspektif
Pembelajaran dan
Pertumbuhan
Sumber: Kaplan dan Norton, 2000; PP No. 23 Tahun 2005 diubah dengan PP No
74 Tahun 2012; Permendagri Nomor 61 Tahun 2007
2. Perspektif Pelanggan
SDM);
Puskesmas Bogor Utara sebagai BLUD yang diteliti secara kualitatif dengan
transisi yang diharapkan dapat memenuhi konsep yang telah ditetapkan, kemudian
terdapat pada BLUD dan dapat diasosiasikan dengan perspektif BSC, yaitu:
procces).
pembelajaran.
Sumber: Kaplan dan Norton, 2000; PP No. 23 Tahun 2005; dan Permendagri No. 61 Tahun 2007
Gambar 3.1. Kerangka Pikir Penelitian Analisis Kinerja Puskesmas Bogor Utara
dalam Upaya mendapatkan status BLUD (modifikasi dari Kaplan dan Norton,
2000)
dituangkan seperti pada Gambar 3.1. Tata cara pembentukan Puskesmas sebagai
yang ada, baik fenomena yang bersifat ilmiah ataupun rekayasa manusia
orang yang diteliti dan yang kesemuanya tidak dapat diukur dengan angka. Dalam
metode penelitian ini, akan diuaraikan tentang disain penelitian, lokasi dan waktu
(Koentjaraningrat, 1993).
Dalam penelitian ini informan adalah sampel yang merupkan bagian dari
populasi atau keseluruhan dari populasi yang akan diteliti (Hidayat A.Aziz,2010).
Secara lebih spesiik, teknik penentuan sampel non probabilitas yang dipilih adalah
No Informan Jumlah
Kepala Tata
1 Usaha 1 orang
Bendahara JKN/
2 Analis Kesehatan 1 orang
Bendahara
3 BOK/Promkes 1 orang
4 Dokter fungsional 1 orang
5 Pendaftaran 1 orang
6 Farmasi 1 orang
7 Perawat 1 orang
53
informan kunci/potensial actor dari penelitian ini terdiri dari 3 orang dipilih
Kode Instansi/
Jenis Pendidikan Jabatan Lama
No informan tempat
kelamin terakhir terakhir bekerja
kunci bekerja
1 Informan 1 Pr S2 Kepala Dinas 29
dinas Kesehatan tahun
kesehatan Kota Bogor
2 Informan 2 Lk S2 Kepala Dinas 10
seksi Kesehatan tahun
Kota Bogor
3 Informan 3 Pr S2 Kepala Puskesmas 12
puskesmas Bogor Utara tahun
Instansi/
Kode Jen. Pddk. Jabatan Lama
No tempat
informan Kel. terakhir terakhir bekerja
bekerja
Informan Ka Subag Puskesmas 13
1 A Lk D3 puskesmas Bogor Utara tahun
Puskesmas
Dokter
Bogor 10
Fungsional
2 Informan B Pr S2 Utara tahun
3 Informan C Pr D3 Analis Puskesmas 5 tahun
Kesehata dan
Bendahara Bogor
BOK Utara
Petugas
Promkes dan Puskesmas
Informan P D Bendahara Bogor
4 D r 3 JKN Utara 8 tahun
Pendaftaran/S Puskesmas
Informan L S u Bogor
5 E k 1 kwan Utara 3 tahun
Puskesmas
Informan P S Bogor
6 F r 1 Farmasi Utara 3 tahun
Puskesmas
Informan P D Bogor 12
7 G r 3 Perawat Utara tahun
54
BOK
Petugas
Promkes dan
Bendahara Puskesmas
4 Informan D Pr D3 JKN Bogor Utara 8 tahun
Pendaftaran/Su Puskesmas
5 Informan E Lk S1 kwan Bogor Utara 3 tahun
Puskesmas
6 Informan F Pr S1 Farmasi Bogor Utara 3 tahun
Puskesmas 12
7 Informan G Pr D3 Perawat Bogor Utara tahun
wawancara, Data dari Kepustakaan dan Dokumen, dan Data dari Halaman Web
anda.
2. Wawancara
4. Catatan Pengamatan
5. Rekaman Audio
Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang
data yang tidak didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh
1. Rasio Keuangan
dibidang kesehatan.
kepada pelanggan.
berkelanjutan.
puskesmas bogor utara menjadi status BLUD dengan wawancara dan Diskusi
Kelompok Terarah. Data diperoleh dengan cara membuat transkrip rekaman hasil
hasil wawancara dan Diskusi Kelompok Terarah sesuai dengan variabel yang
sudah disusun dalam bentuk matriks kemudian dibandingkan dengan hasil telaah
a. Reduksi data
pada informasi penting secara teliti, sehingga data yang telah direduksi
61
akan memberikan gambaran yang lebih jelas. Reduksi data pada penelitian
b. Penyajian data
pada hasil penelitian tersebut. Penyajian data pada penelitian ini adalah
c. Verifikasi data
atau berupa gambaran suatu obyek yang sebelumnya tidak jelas sehingga
3.6.1 Triangulasi
dengan cara triangulasi, yang merupakan teknik uji validitas data dengan
dengan data kegiatan yang diteliti, serta dokumen yang terkait dengan
penelitian
62
Terarah
klasifikasi dan pengelompokan data sesuai variable yang didapat dari hasil
mendalam.
yang jelas dan tepat, dan meminta ijin untuk melakukan rekaman
Definisi istilah penelitian ini dijabarkan dalam tabel 3.3 di bawah ini.
1. Menyelenggarakan
layanan umum yang
berhubungan dengan
Substantif
penyediaan barang
dan/atau jasa dibidang
kesehatan Capaian Kinerja
Perspektif 2. Tersusunnya dan Manfaat
Pelanggan terselenggaranyaVisi dan (Terpenuhi atau
Misi khususnya untuk tidak)
pelanggan
Penerapan Standar Pelayanan
Teknis
Minimal (SPM)
5. Kompetensi (keselarasan),
pemberdayaan, motivasi
dan pelatihan karyawan
6. Kepuasan Kerja:
Lingkungan dan
kelengkapan peralatan
kerja,
7. Kehadiran Karyawan
8. Renumerasi
9. Produktivitas Karyawan,
10. Sistem Informasi
Karyawan
1. Pernyataan Kesanggupan
menjadi BLUD
Administrasi 2. Peningkatan Pola Tata
Kelola
3. Rencana Strategi Bisnis
(Target pertumbuhan)
BAB IV
Agustus 2016. Pengumpulan data pada saat wawancara dan diskusi kelompok
puskesmas Bogor Utara yang terdiri dari kepala tata usaha, perwakilan dokter,
Raden Kan’an RT 05/04 No. 81 Kelurahan Tanah Baru Bogor Utara Kota
Bogor. Puskesmas ini memiliki dua puskesmas pembantu (Pustu) yaitu Pustu
Villa Duta dan Pustu Cimahpar Wilayah kerja Puskesmas Bogor Utara terdiri
mengacu pada Permenkes nomor 75 tahun 2014, seperti dijabarkan dalam gambar 4.1 dibawah
ini :
67
1. Sistem
Informasi Puskesmas
2. Kepegawaian
Penanggung jawab UKM Esensial Penanggung jawab UKM Penanggung jawab UKP, Kefarmasian Penanggungjawab Jaringan
dan Perkesmas Pengembangan dan Laboratorium Pelayanan Puskesmas
Pelayanan Promosi Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Jiwa Pelayanan Pemeriksaan Umum Puskesmas Keliling
UKS (termasuk Lansia, MTBS)
Pelayanan Pencegahan dan Pelayanan Kesehatan Lansia Pelayanan Gizi yg bersifat UKP Pelayanan Laboratorium
Pengendalian Penyakit
Pelayanan Kesehatan Kerja
PERKESMAS
Upaya Kesehatan lainnya
dua divisi atau unit yaitu kepala sub bagian tata usaha dan unit pelaksana teknis
fungsional. Kepala sub Bagian Tata Usaha di bagi menjadi 4 bagian yaitu sistem
tenaga kesehatan dan 12 tenaga non kesehatan. Diuraikan oleh informan kunci 1,
2 dan 3 bahwa untuk SDM, harus ada penambahan jumlahnya. Karena sebagai
Oleh karena itu Puskesmas Bogor Utara melakukan pengembangan Jumlah SDM
dan pengembangan Kualitas SDM. Dari hasil telaah dokumen, SDM Puskesmas
Bogor Utara terdiri dari tenaga kesehatan dan non kesehatan, seperti dijelaskan
14 Keamanan/Jaga Malam 1
15 Kebersihan 1
16 Juru Masak 1
17 Perawatan/IGD 24 jam 4 DIII, S1
Jumlah Seluruhnya 38
Tenaga Kesehatan 26
Tenaga Non Kesehatan 12
4.3.4 Pendapatan
Puskesmas Bogor Utara dari dana kapitasi. Untuk rinciannya dapat dilihat pada
Sumber: Data Keuangan Dinas Kesehatan Kota Bogor 2015 Telah Diolah Kembali
Analisis BLUD dengan Metode Balance Scorecard harus memilah apa saja
unsur dalam konsep BLUD yang bisa dipadankan dengan Balance Scorecard.
Karena ada empat perspektif, maka unsur-unsur dalam konsep BLUD harus
metode ini. Analisis dengan Balance Scorecard mengkuti konsep BLUD, terdiri
atas :
2008, ditunjang oleh Inovasi, kunjungan rawat jalan dan kunjungan rawat
dan diolah kemudian dilakukan analisis data. Data yang diperoleh berdasarkan
Persentase
Capaian Total
No Instrumen Indikator
Data Indikator
(%)
1 Administrasi 14 73,68 19
3 Kinerja Keuangan 14 75 18
ini (tahun 2016) ada 6 jenis layanan di Puskesmas Bogor Utara (BP
Radiologi) dan ada dua layanan inovatif yaitu layanan IMS dan
VCT, pengukurannya :
64.642)
Kunj. Rawat Jalan = X 100%
365
Pada analisa data, diperoleh bahwa dari tiga indikator tersebut sudah
mencapai ideal.
3) Perspektif Keuangan
Pengaluaran Institusi
a. Rasio x 100%
Ekonomis = Anggaran Yang Ditetapkan
2.143.051.806
= x 100%
2.448.373.000
= 87,53 %
2.143.051.806
= x 100%
2.206.746.000
= 97,1 %
Realisasi Pendapatan
c. Rasio x 100%
Target Pendapatan yang
Efektivitas =
ditetapkan
2.206.746.000
= x 100%
2.448.373.000
= 90,13 %
Keuangan.
75
penjelasan bahwa Puskesmas Bogor Utara didukung oleh Dinas Kesehatan Kota
Bogor telah mulai mempersiapkan segala sesuatu terutama yang berkaitan dengan
persyaratan utama agar Puskesmas Bogor Utara dapat menjadi Puskesmas BLUD.
dalam perspektif pengukuran balance score card dimana terdiri dari 4 perspektif
pembelajaran.
A. Persyaratan Teknis
yang naik dengan menggunakan SPM atau Standar Pelayanan Minimal yang
sudah tersedia yang disusun bersama Dinas kesehatan Kota Bogor. Dari
telaah dokumen secara lebih detil terdapat pada pasal 128 dimana ditetapkan
bahwa evaluasi dan penilaian kinerja dari aspek keuangan dapat diukur
1. memperoleh hasil usaha atau hasil kerja dari layanan yang diberikan
(rentabilitas);
Bogor Utara tahun 2014 dan 2015 dengan pendapatan dan laba yang semakin
dimana nilainya menunjukkan kondisi yang positif. Hal ini didukung dengan
realisasi pendapatan dibagi target didapatlah hasil 90,13% yang berarti sudah
B. Persyaratan Administratif
sarjana ekonomi, yang akan dicari ke depan. Proyeksi Keuangan lima (5)
Proyeksi Laporan Arus Kas berisi informasi tentang arus kas/setara kas
masuk dan ke luar selama periode tertentu yang berasal dari aktivitas operasi,
menghasilkan kas dan menilai kebutuhan arus kas ke luarnya, sehingga dapat
diketahui:
a) Jumlah kas yang dihasilkan dalam suatu periode, berapa yang berasal dari
Bogor Utara,(lampiran ) mulai tahun 2014 sampai 2017 yang terdiri dari
aset tetap, aset lancar dan aset lainnya. aset sebagaimana yang disajikan
Tabel 4.6 Proyeksi Neraca Tahun 2014 sampai proyeksi 2020 (dalam rupiah)
Aset Lancar
Piutang
Piutang Retribusi
Aset Tetap
Gedung dan Bangunan 30.742.004 31.049.424,04 31.359.918,28 31.673.517,46 31.990.252,64 32.310.155,16 32.633.256,72
Peralatan dan Mesin 92.180.000 93..101.800 94.032.818 94.973.146,18 95.922.877,64 96.882.106,42 97.850.927,48
Utang perhitungan pihak 3 76.588.000 77.353.880 78.127.418,8 78.908.692,99 79.697.779,92 80.494.757,72 81.299.705,29
80
Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas
4. Rasio Keuangan
Tahun 2007 pasal 128 ditetapkan bahwa evaluasi dan penilaian kinerja dari
dalam:
a) Memperoleh hasil usaha atau hasil kerja dari layanan yang diberikan
(rentabilitas);
pengeluaran
Umum Daerah.
“..Tarif yang saat ini mengikuti Perda nantinya setelah menjadi PPK- BLUD
perlu ada peninjauan, karena otomatis Puskesmas harus secara mandiri
mengelola keuangannya termasuk pembayaran gaji karyawan non PNS,
demikian juga biaya untuk perbaikan saran dan prasarana, penyedian barang
dan jasa, dan lain sebagainya. Diharapkan nantinya ada perubahan tarif dari
tarif yang sekarang.” (informan kunci 3)
akan dapat lebih dikembangkan lagi, hal ini dimungkinkan dengan adanya
keuntungan.
administrasi.
1. Persyaratan Substantif
misi sesuai
terdapat 3 keluhan namun hal itu telah diatasi oleh pihak puskesmas
masyarakat berupa penyediaan barang dan atau jasa yang dijual tanpa
BLUD dan disetujui Kepala Daerah. Pengadaan barang dan/atau jasa harus
dapat menjamin kesedian barang dan/atau jasa yang lebih bermutu, lebih
murah, dengan proses pengadaan yang sederhana dan cepat serta mudah
pelanggan
sebagai berikut ;
Motto : “Puskesmas Bogor Utara menjadi teman di saat sakit dan menjadi
pimpinan dan segenap jajaran SDM serta diperlukan juga binaan dari Dinas
Utara telah menyusun dan menerapkan visi dan misinya yang disesuaikan
”.visi dan misi Bogor Utara itu… mengedepankan pelayanan dan misi
yang melindungi dan mengupayakan terlaksananya pelayanan yang
baik untuk pelanggan..” (informan kunci 2)
2. Persyaratan Teknis
adalah prognosa Puskesmas Bogor Utara yang memuat tentang pelayanan apa
saja yang harus dilakukan dengan target dan indikator pencapaiannya. Maksud
Dasar.
terbaru tahun 2015 mengacu dari kebijakan Dinas kesehatan Kota Bogor
pemahaman sepenuhnya bagi pelaku yaitu bagi semua staf Puskesmas Bogor.
3. Persyaratan Administratif
Utara, bahwa untuk mencapai Visi dan Misi Puskesmas Bogor Utara terutama
semua pihak yang terlibat secara teknis kemudian dibentuk tim yang bertugas
tahun 2007 tentang PPK BLU dan melakukan revisi jika diperlukan.
beberapa tenaga non kesehatan terutama yang bisa atau yang memiliki
bahwa Pedoman penyusunan dan penerapan SPM sesuai dengan peraturan yang
90
ayat (2) Peraturan pemerintah No.65 tahun 2005 dengan ruang lingkup jenis
pelayanan dasar yang berpedoman pada SPM, indikator dan nilai SPM, batas
Tabel 4.9. Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Upaya Kesehatan Wajib
Indikator :
Indikator :
Indikator :
Indikator :
100 %
a. Cakupan pemeriksaan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan/guru
UKS/Dokter kecil
100 %
b. Pembentukan dokter kecil tingkat SD
100 %
c. Cakupan pelayanan kesehatan Remaja
Jenis Pelayanan 2. Upaya kesehatan khusus
Indikator :
1) Cakupan Pelayanan 70 %
2) Puskesmas Santun Lansia 100 %
3) Posyandu Lansia 4 Klp
b. Upaya Kesehatan Jiwa Masyarakat
Indikator :
a. Perkesmas untuk Bumil Resti 100 %
b. Perkesmas untuk Neonatal Resti 100 %
c. Perkesmas untuk Balita Resti 100 %
d. Perkesmas untuk penderita TB Paru 100 %
Jenis pelayanan 4. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Indikator :
93
Tabel 4.11 Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Standar Upaya Kesehatan
Penunjang Setiap Jenis Pelayanan
Jenis Pelayanan 1. Upaya Farmasi Standar
Indikator :
90 %
a. Ketersediaan obat sesuai kebutuhan
100 %
b. Ketersediaan obat esensial
80 %
c. Ketersediaan obat Generik
100 %
d. Tata kelola obat sesuai standar
5 Mnt
e. Waktu tunggu pelayanan obat jadi
7Mnt
f. Waktui tunggu pelayanan obat racikan
100 %
g. Penulisan resep sesuai formularium
100 %
h. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat
100 %
i. Tata kelola dokumen resep
94
Indikator : Tanggal
bagi Puskesmas Bogor Utara dan menjadi jaminan pelayanan bagi konsumen
profesionalismenya.
kendala pasien tidak datang kembali untuk pemeriksaan serta keluarga atau
96
satunya yaitu bekerja sama dengan Kader, RT/RW untuk, memberi edukasi
4.7 Perspektif proses bisnis internal dalam pengukuran Balance Score Card
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pola Tata
Kelola yang merupakan peraturan internal SKPD atau Unit Kerja yang akan
Independensi.
instalasi dan unit kerja lainnya. SOP yang telah ditetapkan, secara ringkas
Tabel 4.12 Ringkasan Standar Operasional Prosedur (SOP) Puskesmas Bogor Utara
Pelayanan
1. Prosedur Pelayanan Umum dan Pelayanan Rawat Jalan 1. Laboratorium 1. Prosedur Pelayanan Gizi
Kepegawaian Sesuai surat penyuluhan, konseling atau klinik gizi untuk
1. Poliklinik
pengantar dari terapi diet untuk pasien Poliklinik,
SOP pelayanan kesehatan yang Klinik Umum, Klinik Gigi, Poliklinik BP, perencanan dan pengolahan makanan
ditetapkan pada rawat jalan terdiri dari: KIA. Prosedur rawat jalan
KIA-KB, UGD. biasa/khusus.
BP UMUM, BP GIGI, KIA-KB, menguraikan langkah-langkah
2. Prosedur Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Gawat Darurat, Gizi Klinik, Pelayanan pemberian pelayanan kepada
tindakan pemeliharaan atau perbaikan
Rawat, Farmasi, pasien rawat jalan mulai dari 2. Apotek
terhadap sarana dan prasarana
laboratorium/penunjang. pemilahan kelompok pasien, pemberian
kedokteran/kesehatan sesuai jadwal
pendaftaran, pembayaran jasa pelayanan
yangditetapkan atau berdasarkan laporan dari
layanan, pemberian layanan penyediaan
SOP manajemen terdiri dari pengguna, baik dilakukan sendiri atau oleh
kesehatan pada masing-masing obat-obatan
kepegawaian umum, pelaporan dan pihak lain, dan pembuatan laporan
poli, serta tindakan lanjutan kepada pasien
rekam medis, keuangan dan lain-lain. penyelesaian pekerjaan.
sesuai resep
2. Prosedur Pelayanan Keuangan 3. Prosedur Pelayanan Pusling, pemberian
dari poli rawat
3. Prosedur tata usaha dan akuntansi layanan ambulance bagi pasien dalam rangka
2. Unit Gawat Darurat jalan, UGD dan
pendapatan BLUD Puskesmas. rujukan ke Rumah Sakit.
Ruang Tindakan Medik untuk pelayanan di
4. Prosedur tata usahakeuangan 4. Prosedur Rekam Medik
mengatasi tindakan luar gedung
Akuntansi Belanja BLUD Puskesmas proses penanganan data pasien mulai dari
kegawatdaruratan Pelayanan seperti kegiatan
99
bersumber dari jasa Layanan, hibah, Primer, mengutamakan Puskesmas pemeriksaan kelengkapan dokumen/data
APBD, APBN, Lain-lain pendapatan penanganan pasien yang keliling, pasien, pengkodean, pengindeksan, dan
BLUD yang sah. sifatnya gawat dan darurat sejak Perkesmas, dan pengarsipan.
5. Prosedur Perencanaan SDM, Peralatan pasien datang hingga tindakan Posyandu
5. Prosedur Kesehatan Lingkungan
dan Sarana Kesehatan Lainnya terdiri lanjutan yang diperlukan pasien (Balita dan
langkah-langkah pemeriksaan air limbah,
dari Perencanaan SDM, Peralatan seperti dirujuk ke rumah sakit. Lansia).
Kesehatan serta perencanaan Sarana limbah padat berbahaya, serta air bersih secara
melihat interpretasi nilai pada tabel nilai persepsi, interval IKM, Mutu Pelayanan
dan Kinerja Unit Pelayanan maka kinerja pelayanan Puskesmas Bogor utara
pelayanan. hal ini perlu dilakukan evaluasi terhadap lamanya waktu pelayanan di
setiap unit, apakah terlalu lama dan perlu upaya untuk mempercepat pelayanan,
namun tanpa menurunkan kualitas pelayanan. Salah satu alternatif yang bisa
Hasil ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi Kepala puskesmas
kepada masyarakat baik dari segi peningkatan kinerja staf puskesmas maupun
perbaikan atau peningkatan sarana dan prasarana fisik yang mendukung pelayanan
puskesmas.
101
surat Menteri Dalam Negeri kepada Gubernur, Bupati dan Walikota Nomor
berikut :
keuangannya dengan lebih baik. Oleh karena itu puskesmas rawat inap
103
menjadi salah satu target Pemerintah Daerah melalui Dinas kesehatan dalam
Puskesmas rawat inap yang lain. Ketersediaan sarana prasarana lebih baik
dengan SDM juga yang lebih banyak disbanding dua puskesmas lainnya.
Kemudian jumlah peserta JKN lebih banyak dan tentunya dana kapitasinya
BLUD. Puskesmas Bogor Utara sendiri sampai saat ini sudah siap untuk
BLUD.
ideal
3. Keuangan (financial)
4. Pelanggan (customer)
5.1 Kesimpulan
sebagai berikut :
belum Ideal
rawat inap (termasuk BOR, LOS, TOI dan BTO) hasil Inovasi 33,3
50 %)
91,58%.
5.2 Saran
Puskesmas BLUD.
analisis lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Kota Bogor. 2015. Profil Kesehatan Kota Bogor. 2014. Handini,
Indira Probo. 2014. Standar Pelayanan Minimal Puskesmas,
www.slideshare.net/sitirubbiyanti/spm-puskesmas-ppt, diakses pada
tanggal 4 April 2016.
Kaplan, R.S. dan Norton, D.P. 2000. Balanced Scorecard Menerapkan Strategi
Aksi, Jakarta: Erlangga
Misbahuddin dan Iqbal Hasan, 2013. Analisis Data penelitian dengan Statistik,
Bumi Aksara, Jakarta.
Republik Indonesia, 2008. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900
Tentang Pedoman Penilaian BLUD. Jakarta: Sekretariat Negara
Edlin Shufi Adam, Anneke Suparwati, Septo Pawelas Arso. Analisis Kesiapan
Implementai Badan Layanan Umum daerah Puskesmas Kota
Semarang( Studi kasus pada Puskesmas Ngesrep dan Bandarharjo). Jurnal
kesehatan Masyarakat(e-Journal) Volume 5, No 1, Januari 2017.
Sutopo, Ariesto Hadi dan Adrianus, Arief. 2010. Terampil Mengolah Data
Kualitatif Dengan NVIVO. Jakarta: Penerbit Prenada Media Group.
Pemerintah Daerah Tingkat II Kota Bogor. 2013. Peraturan Daerah Kota Bogor
Nomor 5. Jakarta: Sekretariat Daerah Kota Bogor
World Health Organization (WHO), 2010. The Path to Universal Coverage, The
World Health Report 2010, Nossal Institute Melbourne.
Yangga Dzikrin Nur, Setya Haksama. 2016. Pengukuran Kinerja Rawat Inap
Berdasarkan Perspektif Balanced Scorecard. Jurnal Administrasi
Kesehatan Indonesia Volume 4 No.1.2016.
Pada saat ini Saya sedang melakukan penelitian tentang Analisis Kelayakan
Pengembangan Puskesmas Bogor Utara menjadi Badan layanan Umum Daerah.
Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan Tesis dan merupakan salah satu
persyaratan untuk menyelesaikan studi saya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
dan mengetahui kelayakan pengembangan Puskesmas Bogor Utara menjadi BLUD di
Kota Bogor yang mengacu kepada dasar-dasar hukum pembentukan BLUD di Indonesia.
Wawancara akan direkam sebagai backup data agar informasi tidak ada yang
terlewatkan. Informasi yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan sangat menentukan hasil
penelitian saya dan merupakan sumberdaya yang sangat berharga untuk membantu
pengembangan BLUD di Puskesmas Bogor Utara. Untuk itu atas bantuan dan partisipasi
Bapak/Ibu/Saudara/i, saya ucapkan banyak terimakasih.
Apabila Bapak/Ibu/Saudara/i setuju untuk menjadi informan atau sumber
informasi, mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menandatangani lembar
persetujuan dibawah ini.
Bogor, Juli 2016
Tertanda,
Peneliti Informan
Nama :
Umur :
Tanggal :
Tempat :
I. Petunjuk Umum
1. Menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan kepada
reponden yang bertindak selaku informan atas kesediannya untuk
diwawancarai
2. Menjelaskan tentang maksud dan tujuan wawancara
II. Petunjuk Wawancara
1. Wawancara, pencatatan dan perekaman dilakukan sendiri oleh
peneliti.
2. Informan bebas untuk menyampaikan pendapat, pengalaman, saran
dan komentar
3. Pedapat, saran dan komentar sangat bernilai
4. Jawaban tidak ada yang salah, karena wawancara ini untuk
kepentingan penelitian.
5. Semua jawaban akan dijamin kerahasiannya
6. Menyampaikan kepada informan bahwa wawancara ini akan
direkam dengan alat perekam dengan maksud agar tidak ada
informasi yang terlewatkan.
III. Pelaksanaan Wawancara
A. Perkenalan
1. Perkenalan dari pewawancara
2. Meminta kesedian informan untuk diwawancarai
3. Menjelaskan maksud dan tujuan wawancara kepada informan
Lampiran 3.
Pertanyaan Wawancara Terstruktur
VII. Lingkungan
66. Bagaimana dukungan para petugas kesehatan dan karyawan lain
dalam pengembangan Puskesmas Bogor Utara menjadi BLUD?
67. Bagaimana dukungan Dinas Kesehatan terhadap pengembangan
Puskesmas Bogor Utara menjadi BLUD?
Balanced Persyaratan
Hasil Observasi Telaah Dokumen
Scorecard BLUD
Telah dibuat target pencapaian dan sistem Sudah ada dokumen penyusunan target dan
Administratif Pencatatan SPM hasil pencapaian SPM yang dijabarkan
dalam hasil penelitian.
8 Sarana dan Prasarana Penyediaan sarana dan Kalau untuk sarana dan
prasarana puskesmas meng- prasarana, saya rasa sudah
ikuti kebijakan Dinas cukup memenuhi apa yang
menjadi kebutuhan di
Kesehatan. Sekarang karena
Puskesmas Bogor Utara.
adanya dana kapitasi
puskesmas punya kesem-
patan untuk menyediakan
sarana dan prasarana sendiri.
Dengan catatan, harus
mengikuti sistem yang ada di
Dinas dan di pemerintah
Kota Bogor. Apakah
penyedia-annya bisa secara
lelang atau dengan meng-
ikuti yang sudah terdaftar di
dalam e-katalog. Terutama
dipriori-taskan untuk alat-alat
kesehatan, obat-obatan dan
bahan habis pakai.
9 Lingkungan Dukungan dari para petugas Teman-teman di puskesmas
cukup memadai, petugas- mendukung penuh.
petugasnya dan seluruh Walaupun awalnya belum
karyawan yang ada di mengerti, karena kita belum
puskesmas sudah siap untuk faham apa itu BLUD,
ditetapkan sebagai BLUD. bagaimana menjalankan
BLUD. Untuk awal kita
merasa berat, merasa
terbebani, nantinya harus
mengelola puskesmas tanpa
bantuan Dinas. Tapi setelah
di kasih pengertian, Dinas
juga memberikan
pengarahan, bimbingan.
Kita jadi faham, jadi lebih
mengerti, tenyata memang
ada keuntungan-keuntungan
kalau nanti menjadi
puskesmas BLUD. Sehingga
sekarang teman-teman
sudah mendukung. Kalau
untuk Dinas sendiri, sangat
mendukung puskesmas
untuk menjadi BLUD.
Walaupun Dinas juga tidak
akan begitu saja melepas
kita. Pada saat nanti kita
sudah menjadi BLUD,
Dinas akan tetap memantau
dan membantu memberi
masukan. Dukungan Dinas
ini banyak sekali. Seperti
awal-awalnya kita
dibimbing, diarahkan,
kemudian juga ada
pelatihan, terakhir ada studi
banding ke puskesmas yang
sudah BLUD di Sleman, dan
itu juga menjadi masukan,
menjadi gambaran, dan
membuka wawasan kita
bagaimana sebenarnya
Puskesmas BLUD itu. Dinas
tidak akan melepas tetapi
terus memantau dan
membantu kita.
10 Kebijakan BLUD Karena Puskesmas ini Puskesmas saat ini akan
menjadi Pilot Project untuk mengikuti audit untuk
menjadi Puskesmas dengan akreditasi puskesmas
sistem BLUD harus Kemudian untuk kebijakan
dipercepat. Baik dalam
pembinaan SDM-nya, BLUD sendiri, puskesmas
pelatihan SDM-nya dan sudah cukup. Dari pihak
bidang terkait harus terus pemerintah sendiri, sudah
melakukan pembinaan ada dasar, karena
teknis ke lapangan. Dan sebelumnya memang Rumah
harus bersinergi dengan Sakit Umum Daerah Kota
lintas-lintas tekait misalkan
BPKAD, BAPEDAL dan Bogor itu sudah ditetapkan
terutama untuk persyaratan- sebagai BLUD. Sehingga ada
persyaratan menjadi Pus- sebagian regulasi yang
kesmas BLUD. Syaratnya fleksibel yang sesuai, yang
yang tiga tadi, substantif, relevan untuk dipakai di
teknis dan administratif. Itu puskesmas. Tinggal beberapa
yang harus paling penting hal yang memang harus
dipenuhi. Kan dari sisi
dilengkapi, terutama
administrasi kan oleh kita,
satu, Dinas Kesehatan. pengelolaan keuangan
Karena bagaimanapun kita khusus untuk puskesmas.
membuat aturan-aturan Karena memang sangat
yang nanti berlaku untuk berbeda dengan rumah sakit.
seluruh puskesmas- Seperti kita ketahui rumah
puskesmas yang ada di Kota sakit itu punya hospital law
Bogor.Jadi yang harus
atau hospital by law
dilakukan cepat oleh bidang
yang terkait. Supaya ini sedangkan puskesmas tidak
betul-betul di akhir tahun harus atau tidak akan
2016 lulus semuanya, tiga memiliki hospital by law
puskesmas ini. Di tahun karena puskesmas bukan
2017 menjadi Puskesmas rumah sakit. Dan disini letak
yang sesuai BLUD, itu yang bahwa puskesmas itu
kita harapkan.
sebenarnya cukup simpel,
tetapi karena puskesmas
langsung di bawah
pengawasan juga Badan
Pengelolaan Keuangan Aset
Daerah maka pengelolaan
keuangan puskesmas itu
harus terlapor, harus tersedia,
dan harus jelas dan pada
saat-saat tertentu itu
dilakukan monitoring dan
evaluasi.
Lampiran 6.
MATRIKS HASIL DISKUSI KELOMPOK TERARAH
No Faktor Informan A Informan B Informan C Informan D
1 SDM Sebaiknya SDM sesuai dengan Sudah cukup baik SDM nya Pekerjaan kita merangkap
umber daya yang ada belum tugas pokok dan fungsi yang tapi saya masih kerja rangkap contohnya saya promkes
sesuai kapasitasnya standar tetapi merangkap jadi
bendahara JKN
asih banyak yang kerja rangkap
ika menjadi BLUD diperlukan
tambahan tenaga terutama
Bendahara yang memiliki
keahlian khusus
2 Satana dan Sarana kita sudah cukup Sudah cukup Sudah lebih dari cukup
Prasarana ita sudah memiliki sarana yang
lebih baik dari puskesmas yang
lain
da Rontgen, Pemeriksaan Kimia
Darah, EKG dan USG
3 Dana Kalau sudah BLUD pasti Permasalahnnya adalah Perencanaan yang dibuat
uskesmas memilki pendapatan pengelolaan keuangan jadi lebih dengan anggaran yang cukup biasanya tidak sesuai dengan
yang tinggi dibandingkan fleksibel besar tetapi kemampuan realisasi
dalam mengelola keuangan
puskesmas lain
kurang dikarenakan latar
belakang kita bukan dari
unjungan pasien banyak akuntansi
endapatan disetorkan ke dinas
kesehatan setiap hari oleh
petugas
esaran tarif disesuaikan dengan
perda
4 Kebijakan Saya setuju dengan BLUD karena Semoga kebijakan Saya setuju BLUD yang Berarti BLUD seperti
BLUD dapat membuat kesejahteraan pengembangan BLUD dapat penting ada bendaharanya Puskesmas Swakelola, saya
karyawan dilaksanakan di puskesmas setuju
bogor utara
Lampiran 7.
Kuesioner Indeks Kepuasan Masyarakat
pelayanannya.
3. Bagaimana Pendapat Saudara tentang keberadaan dan kepastian petugas yang melayani?
pelayanan.
pelayanan.
ini :
memberikan pelayanan.
sopan/sangat ramah
pelayanan.
11. Bagaimana pemahaman Saudara tentang kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan
12. Bagaimana pemahaman Saudara tentang ketepatan pelaksanaan terhadap jadwal waktu
pelayanan.